Anda di halaman 1dari 25

a.

Bulldozer adalah alat yang digunakan utk


mendorong material. Terdapat dua tipe
bulldozer, yaitu track type dan wheel type.
b. Tenaga bulldozer cukup besar. Sebagai contoh
produksi Catterpillar mulai dari 140 hp (=104
kW) untuk seri D6N sampai 850 hp (634 kW)
untuk seri D11R.
c. Tipe blade yang umum digunakan di tambang
adalah Universal (U), Semi Universal (SU) dan
Straight (S). 1
Tipe U Tipe SU Tipe S

d. Produksi bulldozer dapat diestimasi menggunakan


kurva produksi dari pabrik dan mempertimbang-
kan faktor2 koreksi (F). Rumus umum:
PBDL = Pmaks dr kurva x F (LCM/jam)
PBDB = PBDL x LF (BCM/jam)
Dimana PBDL dan PBDB masing2 prod bulldozer
(loose) dan prod bulldozer (bank).
2
e. Kurva produksi bulldozer memberikan produksi
maksimum yg belum dikoreksi utk blade tipe U,
SU, dan S dgn kondisi ideal sbb:
– Efisiensi kerja 100%
– Waktu tetap unit 0,05 men
– mesin memotong 15 meter, kemudian membuang
materialnya ke tebing (waktu pembuangan 0 )
– Densitas material 1,37 ton/LCM
– Koefisien traksi : track  0,5; wheel  0,4

3
f. Estimasi produksi bulldozer D7G sampai D11R menggunakan
Universal Blades (Catterpillar)

4
g. Estimasi produksi bulldozer D6N sampai D11R menggunakan
Semi Universal Blades (Catterpillar)

5
h. Estimasi produksi bulldozer D6, D7, 814, 824, dan 834 meng-
gunakan Straight Blades (Catterpillar)

6
TRACK TYPE WHEEL TYPE
FACTORS
TRACTOR TRACTOR

OPERATOR: Excellent 1,00 1,00


i. Job condition Average 0,75 0,60
correction factors Poor 0,60 0,60
MATERIAL: Loose stockpile 1,20 1,20
Hard to cut; frozen:
- with tilt cylinder 0,80 0,75
- without tilt cylinder 0,70 --
Hard to drift; “dead” (dry non- 0,80 0,80
cohesive material) or very
sticky material
Rock, ripped or blasted 0,60 – 0,80 --
SLOT DOZING 1,20 1,20
SIDE BY SIDE DOZING 1,15 – 1,25 1,15 – 1,25
VISIBILITY: Dust, rain, snow, fog or 0,80 0,70
darkness
JOB EFFICIENCY : 50 min/hr 0,83 0,83
40 min/hr 0,67 0,67
BULLDOZER*) : Adjust based on SAE
capacity relative to the based blade used
in the Estimated Dozing Production
Graphs.
GRADES: See following graph
*) NOTE: Angling blades and cushion blades are not considered production dozing tools.
Depending on job conditions, the A-blades and C-blades will average 50-75%7of
straight blade production
% Grades vs Dozing Factor;
() Downhill, (+) Uphill

j. Contoh kasus:
Tentukan produksi bulldozer D8R dengan blade SU (with tilt
cylinder) mendorong hard-packed clay sejauh 45 m menurun pada
kemiringan 15% dengan menerapkan cara slot dozing.
Densitas material 1,6 ton/LCM.
Operator average.
Efisiensi operator 50 men/jam. 8
Jawaban:
Dari grafik pada point (g) diperoleh Produksi Maksimum
belum Terkoreksi (PBDL) = 458 LCM/jam.
Faktor koreksi:
• Hard-packed clay adl material
yang sulit dipotong . . . . . . . . . . . 0.80
• Koreksi kemiringan . . . . . . . . . . . 1,30
• Slot dozing . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1,20
• Operator average . . . . . . . . . . . . 0,75
• Efisiensi kerja (50 min/jam). . . . 0,83
• Densitas = 1,37/1,6 . . . . . . . . . . 0,86

PBDL = (458 LCM/jam)(0,80)(1,30)(1,20)(0,75)(0,83)(0,86)


=306 LCM/jam
9
a. Grader, disebut juga motor grader, road
grader, maintainer, adalah alat yang digunakan
utk perataan jalan. Umumnya memiliki tiga
poros, dua di belakang dan satu di depan.
Blade dengan lebar antara 2,50 –7,30 m
terletak diantara poros belakang dan depan.
Tenaga (mesin) penggerak antara 93–373 kW
(125–500 hp).

10
b. Produksi grader dihitung sbb:
Qa = V x (Le – Lo) x 1000 x E
Dimana: Qa = Produktivitas (m²/jam)
V = Kecepatan (km/jam)
Le = Lebar efektif blade
Lo = Lebar overlap blade (m)
E = Job Efisiensi

11
c. Kecepatan grader
ditentukan oleh jenis
pekerjaannya. Tabel di
samping adl kecepatan
operasi grader (Caterpillar
performance handbook)

d. Lebar efektif blade dapat dihitung sesuai sudut


operasinya (moldboard angle), sedangkan lebar
overlap blade umumnya ditetapkan 0,6 m. Lebar
overlap ini diperlukan utk menjaga agar posisi ban
terhindar dari tumpukan material yang dibentuk
pada saat grader maju.
12
e. Contoh kasus:
Motor grader tipe Cat 140H
dgn lebar blade 3,66 m
digunakan pada pemeliharaan
jalan tambang.
Kecep rata-rata13 km/jam dengan sudut gusur 60.
Perataan jalan dilaksanakan pada lintasan yang
panjang, shg E = 90%. Berapa produksi grader?

Jawaban:
Pgrader =13 km/jam x (3,17 – 0,6)m x 1000 x 0,9
=30.069 m²/jam  3,07 ha/jam
13
a. Ripper atau pengoyak adalah alat gali material yg
ditempelkan pada bagian belakang Bulldozer
untuk mengoyak/merobek massa batuan.
b. Sesuai spesifikasi dari pabrik, terdapat tiga tipe
ripper, yaitu Short, Intermediate, dan Long, yang
dapat dipilih dan digunakan secara ekonomis
untuk menggali berbagai jenis material.

14
Short : digunakan pada kondisi
material keras yang
sulit dikoyak/dirobek/
diberai. Semakin
pendek tip ripper, akan
semakin kuat merobek
material keras.

Intermediate : digunakan untuk mengoyak material yang


agak keras dan tidak abrasif.

Long : digunakan pada material lunak yang


abrasif atau material yang sdh memiliki
retakan-retakan.

15
c. Contoh kasus:
Hitunglah produksi ripper dengan data sbb:

Unit : D10R-single shank ripper


Spasi rip : 915 mm
Penetrasi rip : 610 mm
Lintasan rip : 91 m
Waktu rip : 3,41 men
Waktu manuver : 0,25 men
Efisiensi kerja : 45 men/jam

16
Jawaban:
1. Total waktu ripping= 3,41 + 0,25 = 3,66 men
Jumlah rip/jam = 45/3,66 = 12,30 rip/jam
2. Produksi/ripping = 91 x 0,9 x 0,6
= 49,1 BCM/rip
3. Produksi ripping = 49,1 x 12,3 = 604 BCM/jam
4. Hasil perhitungan produksi diatas biasanya lebih
tinggi 10 – 20%, maka:

Produksi aktual = 0,8 x 604 = 483 BCM/jam


atau = 0,9 x 604 = 544 BCM/jam
Jadi produksi aktual antara 483 – 544 BCM/jam
17
5. Bila diketahui biaya pemilikan dan operasi
$115/jam termasuk operator $30/jam, maka
biaya ripping adalah:
$115/jam : 483 BCM/jam = $0,24/BCM
= 24 ȼ/BCM
$115/jam : 544 BCM/jam = $0,21/BCM
= 21 ȼ/BCM

18
a. Faktor yg mempengaruhi kompaksi
Terdapat 3 faktor penting yg mempengaruhi
proses kompaksi, yaitu:
– Material gradation
– Moisture content
– Compactive effort

Material gradation
 Gradasi material mengacu pada distribusi (% berat) ukuran
partikel material yang akan dikompak, yaitu dikategorikan
“tergradasi baik (well-graded)“ dan “tergradasi buruk (poorly-
graded)“ . 19
 Material tergradasi baik adalah material yang terdiri dari
ukuran butir bervariasi antara ukuran butir besar, sedang,
kecil, dan halus. Proses kompaksi akan lebih baik hasilnya
pada jenis material well-graded karena butir berukuran yang
kecil akan mengisi rongga diantara butiran yang besar.
 Material tergradasi buruk adalah material yang terdiri dari
ukuran butir yang hampir seragam. Material poorly-graded
sulit dikompaksi.

Poorly-graded Well-graded
20
Moisture content
 Jumlah air dalam tanah sangat penting dalam proses kompaksi
tanah. Air berperan sebagai lubrikasi bagi partikel soil
sehingga mudah terpadatkan. Disamping tu air juga dapat
merekatkan ikatan antarpartikel, sehingga menjadi kohesif dan
lengket.

 OPTIMUM MOISTURE:
Heavy clay : 17,7%
Silty clay : 15,0%
Sandy clay : 13,0%
Sand : 10,0%
Gravel, sand, clay mix (pit run): 7%

21
 Pemadatan sulit dilakukan bila
material terlalu kering atau
terlalu basah. Ahli tanah
membuat suatu kurva untuk
memperoleh optimasi antara
kandungan air dan derajat
densitas tanah yang disebuat
dengan kurva kompaksi, kurva
moisture-density, atau kurva
Proctor.

Compative Effort
 Mengacu pada cara yang dilakukan alat untuk menyalurkan
energi ke tanah agar terkompaksi. Kompaktor dirancang
untuk menerapkan salah satu atau kombinasi dari cara sbb:
a. Static weight (tekanan) c. Impact (hentakan)
b. Kneading action (manipulasi) d. Vibration (getaran) 22
b. Tipe-tipe Kompaktor
Kompaktor diklasifikasikan sbb:
 Sheepsfoot
 Vibratory
 Pneumatic
 High speed tamping foot
 Chopper wheels
c. Produksi kompaktor dihitung sbb:

23
Qa = Produksi, m3/jam
V = Kecepatan, km/jam
W = Lebar pemadatan efektif, m
L = Tebal lapisan yang dipadatkan, m
N = Jumlah lintasan
E = Job Efisiensi

Tabel di bawah ini adalah contoh produksi


kompaktor:

24
25

Anda mungkin juga menyukai