com/
Blade factor merupakan faktor koreksi atas kapasitas blade, dimana dalam
hal ini adalah sesuai dengan jenis dan karakter material yang didorong. Nilai
blade factor untuk berbagai jenis dan kondisi material (Tabel 4.15).
Tabel 4.15
Blade Factor
Blade
Kondisi Pendorongan
Factor
Mudah Didorong Tanah bisa didorong dengan blade penuh,
(easy dozing) jenis tanah pasiran yang tidak terpadatkan, 1.1
1,1 – 0,9
- 0.9 tanah secara umum atau material
timbunan
Dapat Didorong Tanah lepas tapi tidak memungkinkan
Secara Rata2(Avr didorong dengan blade penuh, jenis tanah 0,9 – 0,7
Dozing) berkerikil, pasir atau batu pecah ukuran kecil
Agak Susah Tanah dengan kadar air tinggi, lempung
Didorong (Rather lengket, pasir batu, lempung kering keras atau 0,7 – 0,6
Difficult Dozing) tanah alam
Susah Didorong Batuan hasil peledakan atau Batu ukuran
0,6 – 0,4
(Difficult Dozin) besar
Mengacu pada kondisi material overburden PT. Mutiara Etam Coal yang
memiliki nilai cepat rambat yang rendah, maka keberadaan alat garu pada
prinsipnya tidak penting digunakan.
Dengan asumsi kekerasan material overburden tersebut, maka
produktivitas alat garu dalam efisiensi kerja average 0,58 (Tabel 4.19).
Tabel 4.19
Produksi Aktual Alat Garu
Produksi (BCM/jam)
D9R D10N D11N
194 289 422
183 223 398
145 218 327
Dalam kondisi melakukan dua aktivitas, yaitu penggaruan dan
penggusuran sekaligus, maka produktivitas ripping dan dozing pada
kemiringan lantai kerja 5% dan jarak dorong 46 meter, dapat dihitung
sebagai berikut :
(Ripping/j am x Dozing/jam )
PBD
(Ripping/j am Dozing/jam )