Anda di halaman 1dari 18

KAJIAN TEKNIS

KEBUTUHAN ALAT PENDUKUNG / SUPPORT UNIT TAMBANG


PT. TAMINDO MUTIARA PERKASA
Ariyanto Wibowo, PT. Tamindo Muatiara Perkasa,
APL tower lantai 25, Kecamatan Gerogol Petamburan, Jakarta Barat
Ariyantowibowo120@gmail.com

1. PENDAHULUAN
Pengelolaan tambang diharuskan mengacu kepada lima aspek utama yaitu aspek pelaksanaan teknis
penambangan, aspek keselamatan sehatan kerja, aspek pelaksanaan konservasi sumber daya alam,
aspek perlindungan lingkungan hidup, reklamasi, pasca tambang, serta pasca operasi dan, aspek
pemanfaatan teknologi.
Alat dukung atau support daripada kegiatan tambang dalam hal ini menjadi vital keberadaannya
menginat fungsinya yang khusus dalam pekerjaan tertentu, sehingga jenis dan populasinya dapat
juga menjadi penentu keberhasilan alat utama dalam mencapai target pekerjaan.
2. DEFINISI ALAT PENDUKUNG PRODUKSI TAMBANG
Semua alat-alat yang digunakan untuk membantu, melancarkan, mengoptimalkan kinerja daripada
alat – alat utama pertambangan dan giatan penambangan.
3. JENIS DAN KEGUNAAN ALAT BANTU PERTAMBANGAN
 Buldozer
Adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment) bertipe
traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang
terletak di depan.
Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah,
pasir, dsb).

Gambar bulldozer
 Motor Grader
Adalah alat berat dengan pisau panjang yang digunakan untuk meratakan permukaan dalam
proses perataan. Umumnya grader memiliki tiga as roda, dengan mesin dan kabin berada di atas
as roda belakang di satu ujung kendaraan dan as ketiga pada bagian ujung depan kendaraan,
dengan blade berada di antaranya.
Rentang kapasitas blade adalah dari 2,50 sampai 7.30 m serta rentang kapasitas mesin mulai
dari 93–373 kW (125–500 hp).
Grader biasanya digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan jalan tanah dan jalan berkerikil,
dari mulai pekerjaan scraping, leveling, sampai sloping jalan.

Gambar Motor Grader


 Compactor / Vibro
Jenis kendaraan berat yang memiliki Compactor Drum yang dapat bergetar, dan memiliki fungsi
utama memadatkan dan mengompakkan permukaan tanah.

Gambar Compactor / Vibro

 Water Truck
Truk yang dilengkapi / memiliki tempat pengangkut air dalam bentuk tangki, dan digunakan
untuk keperluan transportasi air dan penyiraman.

Gambar Water Truck


 Portable Lighting Tower
Merupakan lampu portable yang dapat dipindah – pindah sesuai dengan tempat kebutuhannya,
digunakan untuk penerangan pada area pit kerja, disposal, serta area kerja sementara pada saat
gelap.

Gambar Poertable Lighting Tower


 Lube Truck
Merupakan truck yang dilengkapi tangki oli, baik oli baru maupun sisa pakai, dan dilengkapi juga
peralatan untuk keperluan mekanikal support unit kerja lainnya.

Gambar Lube Truck

 Fuel Truck
Merupakan truck yang dilengkapi dengan tempat penampungan bahan bakar cair, digunakan
untuk distribusi bahan bakar ke seluruh unit kerja.

4. KETENTUAN BAKU
Berdasarkan kepmen 1827 K/MEM/2018 meliputi :
4.1. Dilaran meng-alihfungsikan alat gali-muat dan alat angkut menjadi peralatan pendukung atau
sebaliknya tanpa adanya kajian teknis;
4.2. Jumlah dan jenis kebutuhan peralatan pendukung yang tersedia berdasarkan kajian analisis
kebutuhan;
4.3. Jumlah dan jenis bulldozer memperhitungkan jumlah material yang ditangani dalam kegiatan
penimbunan dan kegiatan pengupasan lahan;
4.4. Jumlah motor grader, jumlah, dan kapasitas water truck tersedia ditetapkan berdasarkan kajian
teknis yang mempertimbangkan lebar, panjang jalan, jenis pekersasan jalan, dan stasiun
pengisian air;
4.5. Compactor tersedia di area penimbunan yang metode penimbunannya dengan metode curah;
4.6. Jumlah service truck dan fuel truck tersedia berdasarkan kajian analisis kebutuhan;
4.7. Hasil kajian terkait Peralatan Pendukung dapat diperiksa sewaktu-waktu oleh inspektur
tambang;
4.8. Kepala Teknik Tambang menetapkan tata cara baku operasional peralatan pendukung termasuk
pemeliharaan dan perawatan

5. KAPASITAS DAN KEMAMPUAN ALAT BANTU PERTAMBANGAN

5.1 KAPASITAS PRODUKSI

Persamaan umum
Effisiensi faktor
Cycle time
Kapasitas produksi dozer

Kapasitas produksi

Persamaan umum: Q = dimana 60/Cm = N
Dengan Q = Produksi per jam (m3/jam loose)
Q = Produksi per cycle (m3 )→L.H2.a
E = faktor effisiensi
Cm = Cycle time (menit)
= Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan 1 siklus kegiatan
( Yang membedakan adalh q dan Cm)
Cm = + +
5.2 FAKTOR EFFISIENSI
Memperhitungkan adanya pengaruh –pengaruh luar terhadap hasil kerja yang dapat dicapai oleh
alat berat.Faktor dipengaruhi oleh:

Topogrphy
Skill
Jenis alat berat
Penempatan alat
Perawatan alat


Kapasitas Produksi Buldozer : Q =
Produksi per Cycle

q = L. H2. A

dimana
L = lebar Blade (m)
H = lebar blade (m)
A = blade factor

nilai Blade factor (a)


Jenis Operasi a

Mudah 1,1 – 0,9

Normal 0,9 – 0,7

Agak sulit 0,7 – 0,6

Sulit 0,6 – 0,4

5.3 KECEPATAN MAKSIMUM


Kecepatan yang dapat digunakan oleh alat dan bukan kecepatan terbesar yang bisa disediakan
oleh alat
Kecepatan maksimum berbedadisetiap gigi
Kecepatan ksimum tergantung besarnya hambatan yang dihadapi sert gaya yang tersedia
Cycle time (Cm)
Nilai Cm suatu alat tergantung dari gerakan pada saat alat beroperasi.
Gerakan opearsi dozer adalah Maju + pindah gigi + mundur + pindah gigi
Ditullis dalam persamaan Cm = + +
Dimana:

D = Jarak gusur (m)


F = kecepatan maju (m/menit)
= 0,75 x kec.max
R = Kec.mundur (m/menit)
= 0,85 x kec. Max
Z = Waktu untuk pindah gigi (menit)

Alat:
V shape loading → Cm = + +

Cross shape Loading→ Cm = + +

Load and carry loading → Cm = +

5.4 PENEBARAN TANAH

Tujuan: Menyiapkan Lapisan tanah yang akan dipadatkan

Alat yang digunakan: Motor grader (Utama); Dozer; Loader

Fungsi Motor Grader:

Meratakan dan mengupas tanah


Menebr tanah
Membentuk kemiringan tanah

Kapasitas Produksi:

Ada dua cara:

a. Mengukur luas pekerjaan perjam, L = V x l x 1000

b. Jumlah waktu menyelesaikan pekerjaan

a. Luas pekerjaan perjam

QA = V x (Le – Lo ) x 1000 x E
Dimana:

QA : Luas area yang dikerjakan (m2/jam)


V = Kecepatan kerja (m/jam)

Le = Panjang blade efektif (m) _saat blade lurus

Lo = Lebar overlapping (m)_saat blade miring

E = Efisiensi Factor

Kecepatan Kerja

Tergantung jenis pekerjaan


Nilainya antara 1,6 – 8 km/jam

Panjang Blade Efektif (Le)

Panjang Blade (m) 2,2 3,1 3,7 4,0 4,3


Panjang Blade 1,9 2,7 3,2 3,5 3,7
Blade Angle
40
Efektif Blade 1,6 2,2 2,6 2,8 3
(m) angle
40
Lebar Overlopping (Lo) antara 0,2 – 0,3

b. Jumlah waktu pekerjaan

T= → =

Dimana :

N = jumlah lintasan

T = Jumlah waktu kerja (jam)

D = Jarak Pekerjaa (km)

E = Effisiensi Factor

N = Jumlah pengulangan

W = Lebar lokasi(m)

Le = Panjang Blade efektif (m)

Lo: Lebar Overlapping (m)

5.6 PEMADATAN TANAH


Usaha untuk menerapkan energy dengan cara tertentu untuk mendapatkan lapisan tanah yang stabil.

Tujuan:

Menambah kekuatan geser


Mengurangi penurunan tanah
Mengurangi perembesan tanah

Penerapan Energi

1. Pressure (Tekanan)
Penerapan Enrgi berasal dari brat alat pemadat. Contoh: Smooth wheel Roller
2. Impact (Tumbukan)
Energi diterapkan mulai tumbukan
Contoh: Tamper, Power Rammer
3. Vibration(Getaran)
Energi disalurkan melalui getaran. Contoh: Vibrating Roller
4. Kneading Action (Rembesan)
Pemadatan dilakukan dengan merembes tanah. Contoh: Sheep Foot Roller

Kontrol Pemadatan

Dilakukan dengan membandingkan lab dan lap

= Berat jenis kering (dry density) / kepadatan kering dicari (di lab)

Menghitung Volume:

 Sand Cone Mehod

 Water Baloon Method

 Nuclear density method

5.7 KAPASITAS PRODUKSI ALAT PEMADAT

Roller

Q=
Q : Produksi alat pemadat (m3/jam)

W : Lebar pemadatan efektif (m)

V : Kecepatan Alat (km/jam)

H : Tebal pemadatan (m)

E : Faktor Effisiensi

5.8 FAKTOR – FAKTOR KAPASITAS

1. Lebar pemadatan, diambil selebar ukuran roda terkecil

2. Kecepatan kerja (Tergantung jenis alat) 1,0 – 2,5 km/jam

3. Tebal lapisan (Tergantung kemampuan alat), tebal pemadatan 0,15 – 0,6 m

4. Jumlah Lintasan (4 – 12 x pemadatan)

6. KEBUTUHAN ALAT BANTU PT. TAMINDO MUTIARA PERKASA


PT. Tamindo Mutiara Perkasa dalam hal ini memiliki target produksi ore nikel tahunan sebesar
600.000 wmt bijih bauksit, 126.000 bcm overburden, dan 42.000 bcm top soil, rencana jalan yang
akan dibuat meliputi jalan tambang dan jalan hauling adalah sejauh 4 km., dengan lebar jalan 13.5m
dan memiliki sistem drainase terbuka di sisi jalan, dan lokasi disposal yang berjarak 1.2km dari lokasi
pit.
Dalam pemenuhan target tersebut maka dibutuhkan alat bantu sebagai berikut

6.1 KEBUTUHAN BULLDOZER

Dozer D 65 S bekerja dibawah kondisi:

Jarak gusur = 50m


Jenis operasi = Normal Dozing
Kondisi per = Normal
Tinggi blade = 1,3 m
Lebar blade = 3,81 m
Berat alat = 15 ton
RRF = 75 kg/ton
Kelandaian = 6%
Waktu pindah gigi = 0,1 menit
Kecepatan dan DBP (daya) tersedia dozer =
Gigi Kec. maju DBP Kec.Mundur DBP
1 3,5 3,110 4 2,700
2 4,8 2,150 5,6 1,630
3 5,6 1,630 6,8 1,500
4 6,4 1,000 7,6 1,311
5 7,2 1,140
6 8,2 1,170

Faktor Hambatan :

RR = RRF x GVW

= 75 kg/t x 15 t = 1125 kg

GR = GVW x 10 x g

= 15 x 10 x 3 = 450 kg Total Hambatan = 1575 kg

Kecepatan maximal dozing :

Dari tabel untuk mengatasi hambatan digunakan variable di bawah, akan di revisi ketika
sudah memiliki data produksi yang actual

Kec.maju : 6,4 km/jam

Kec.mundur : 7,6 km/jam



Kapasitas Produksi Q=

q = L x H2 x a

karena normal dozing maka a diambil koevisien 0.7

q = 3,81 x (1,3)2 x 0.7 = 4.51 m2

Cm = + +

F = 0,75 x 6,4 km/jam = 4,8 km/jam = 80m/menit

R = 0,85 x 7,6 km/jam =6,4 km/jam = 107 m/menit

Z = 0,1

Jadi Cm = + + 0,1 = 1,19 menit

Untuk kondisi norml dan perwatan baik E = 0,69 (dari tabel effisiensi)
Kemampuan Produksi :
. ,
Q= = = 156,90 m3/jam
,

Kebutuhan Unit :

Target produksi per-bulan = 132.000 bcm

Estimasi Kebutuhan Support = 52% dari target produksi

Estimasi Jam Kerja Unit Support = 6.48 jam / hari

Jumlah Front = 2 Front tambang

1 Disposal

Kebutuhan unit Buldozer

No Unit Type Tipe Pekerjaan


1 Bulldozer 001 D 85 SS Land clearing pit a
Support Pit a
2 Bulldozer 002 D 85 SS Land clearing pit b
Support Pit b
3 Bulldozer 003 D 85 SS Swamp Disposal

6.2 KEBUTUHAN MOTOR GRADER DAN COMPACTOR

Lebar pemadatan efektif : 0,8 m

Kecepatan kerja pemadat : 1,6 km/jam

Jumlah Lintasan :8

Tebal pemadat : 20 cm = 0,2 m

Panjang Blade efektif grader : 3,5 m

Lebar Overlapping : 0,3 m

Kec. Motor gader : 5 km/jam

Factor efisiensi : 0,90

Faktor konversi : bank_1

Loose_1,25

Compacted_0,9
Panjang jalan : 4.1 km

Lebar Jalan : 12 m

Ketebalan jalan : 0.2 m

Motor Grader

T= → =

n untuk jalan direncanakan: 3

N= , ,
3 = 32.43 = 32

.
T= = 354 jam
,

Jumlah hari 354/8 = 44 hari untuk waktu pengerjaan.

Compactor

, , , ,
Q= = Q= = 28,8 m3/jam

Vol. pekerjaan = (4600 x 15 x 0.2)m3 = 11040m3 (Compacted)


Kapasitas pekerjaan dalam kondisi compacted Q = (28,8 x 0,9 )/1,25 = 20,736 m3/jam (Compacted)
Waktu yang dibutuhkan: 11040/20,74 = 539 Jam = 539/10jam = 53 hari.

Kebutuhan unit Motor Grader dan Comapctor

No Unit Type Tipe Pekerjaan


1 Motor Grader GD 825A Service Jalan Sta 0 sampai Sta 2+500
Service Jalan Front Tambang
2 Motor Grader GD 825A Service Jalan Sta 2+500 sampai 4+600
Service Jalan Pelsus
3 Compactor SV 52 D Service Jalan Front Tambang
Service Jalan Sta 2+500 sampai 4+600
4 Compactor SV 52 D Service Jalan Pelsus
Service Jalan Sta 2+500 sampai 4+600
6.3 KEBUTUHAN PORTABLE LIGHTING TOWER.

Kebutuhan ini dihitung berdasarkan

 Lahan bukaan tambang


Lahan bukaan tambang yang akan direncanakan oleh PT. Tamindo Mutiara Perkasa adalah
seluas 11.82 Ha/tahun, yang berarti setiap harinya akan di capai bukaan sebesar 0.03 Ha jika di
rata – rata.

 Lokasi
Dibeberapa tempat yang kegiatan dilakukan secara permanen akan dipasang lampu penerangan
permanen, sedangkan dibeberapa tempat seperti, front kerja, Emergency Stockpile, dan
Disposal akan di pasang portable lighting tower untuk memudahkan pengaturan penerangan di
lokasi tersebut.

 Luas area cangkupan pencahayaan


Luas area cangkupan cahaya optimum daripada lighting tower dengan kapasitas 560 watt
dengan 4 bola lampu adalah 125 m2, sehingga pada satu front kerja yang akan berkisar 300m2
akan ditempatkan 2 poratble lighting tower

 Banyaknya rangkaian unit kerja / fleet


Kegiatan yang dilakukan pada malam hari hanyalah pengangkutan dan produksi overburden,
kegiatan pengambilan bijih / ore getting tidak dilakukan dikarenakan terlalu riskannya terjadi
down grade. Unit yang bekerja adalah sebanyak 3 fleet, 1 fleet overburden, dan 2 fleet pada
pengangkutan.

Berdasarkan kebutuhn diatas maka alokasi portable lighting tower adalah

No Unit Type Penempatan


1 Lighting tower 001 Portable Front tambang
2 Lighting tower 002 Portable Front tambang
3 Ligting tower 003 Portable Disposal
4 Lighting tower 004 Portable Disposal
5 Lighting tower 005 Portable ETO
6 Lighting tower 006 Portable ETO
6.4 KEBUTUHAN WATER TRUCK

Pertimbangan teknis untuk kebutuhan water truck ini adalah berdasarkan

 Titik pengambilan air


Titik pengambilan air direncanakan berlokasi di sekitaran EFO yang terletak di pinggiran sungai
ngabak, yang berjarak 4.5 Km dari front tambang, selain itu ada pula sungai kecil yang terletak
pada STA 1+25 yang berjarak 1.2km dari front tambang.

 Panjang jalan dan luas areal reklamasi


Panjang jalan yanga akan di siram adalah 4.5km dengan lebar jalan 12m, perkiraan areal
reklamasi yang harus di siram perhari adalah 0.03ha.

 Jenis jalan
Jenis jalan adalah jalan tanah berlapis kerikil yang sudah dipadatkan

 Kemampuan water truck


Kapasitas water truck : 8.000 lt
Kecepatan rata-rata saat penyiraman : 4 km/jam
Lama waktu Pengisian air : 20 menit
Lebar Spray : 3.5 m
Lebar Overlap : 0.25 m

( ) . ( . . ) .
Q = = = 1,516 m/jam = 1.5 km/jam
/ ( )
.

Cm = = = 35 jam / unit

Sehingga untuk mengcover keselurhan front kerja dibutuhkan unit

M=
= = 4.37 = 4 Unit

Alokasi dan Kebutuhan water truck


No Unit Type Penempatan
1 Water truck 01 Sentrifugal Front tambang
Sta 0+000 - Sta 1+000
2 Water truck 02 Sentrifugal STA 1+000 - STA 2+500
Nursery dan lahan Reklamasi
3 Water truck 03 Sentrifugal ETO
STA 2+500 - STA 3+500
4 Water truck Sentrifugal EFO
JETY
STA 3+500 - STA 4+500

6.5 KEBUTUHAN FUEL TRUCK DAN LUBE TRUCK

Kedua kebutuhan ini sangat bergantung kepada


 Jumlah Alat Produksi dan support
Produksi

No Unit Type Penempatan


1 Excavator 001 PC 200 Ore Getting pit a
2 Excavator 002 PC 200 Ore Getting pit b
3 Excavator 003 PC 200 Ore Getting atau
Back Filling
4 Excavator 004 PC 300 Overburden
5 Excavator 005 PC 300 ETO
6 Excavator 006 PC 200 ETO dan
General Support
7 Excavator 007 PC 200 EFO dan
Barging
8 Excavator 008 PC 200 EFO dan
Barging
9 Dump Truck 001 Indeks 24 Hauling Pit - ETO / Disposal
10 Dump Truck 002 Indeks 24 Hauling Pit - ETO / Disposal
11 Dump Truck 003 Indeks 24 Hauling Pit - ETO / Disposal
12 Dump Truck 004 Indeks 24 Hauling ETO - EFO
13 Dump Truck 005 Indeks 24 Hauling ETO - EFO
14 Dump Truck 006 Indeks 24 Hauling ETO - EFO
15 Dump Truck 007 Indeks 24 Hauling ETO - EFO
16 Dump Truck 008 Indeks 24 Hauling ETO - EFO / Barging
17 Dump Truck 009 Indeks 24 Barging
18 Dump Truck 010 Indeks 24 Barging

Support
No Unit Type Penempatan
1 Water truck 01 Sentrifugal Front tambang
Sta 0+000 - Sta 1+000
2 Water truck 02 Sentrifugal STA 1+000 - STA 2+500
Nursery dan lahan Reklamasi
3 Water truck 03 Sentrifugal ETO
STA 2+500 - STA 3+500
4 Water truck Sentrifugal EFO
JETY
STA 3+500 - STA 4+500
5 Bulldozer 001 D 85 SS Land clearing pit a
Support Pit a
6 Bulldozer 002 D 85 SS Land clearing pit b
Support Pit b
7 Bulldozer 003 D 85 SS Swamp Disposal
8 Motor Grader GD 825A Service Jalan Sta 0 sampai Sta 2+500
Service Jalan Front Tambang
Service Jalan Sta 2+500 sampai
9 Motor Grader GD 825A 4+600
Service Jalan Pelsus
10 Compactor SV 52 D Service Jalan Front Tambang
Service Jalan Sta 2+500 sampai
4+600
11 Compactor SV 52 D Service Jalan Pelsus
Service Jalan Sta 2+500 sampai
4+600

 Lokasi taangki, Jarak Pengisian , kapasitas, dan waktu pengisian.

Lokasi tangki BBM


1. Front Tambang
2. Jetty / EFO

Jarak pengisian
1. Tangki Front Tambang – alat front tambang : Maximal 2.5 km
2. Tangki Front Tambang – ETO : 1.4 km
3. Tangki Jetti : 0 km
4. Tangki Jetty – Tangki Front tambang : 4.1 km

Kapasitas
1. Fuel Tank : 8000 lt
2. Lube truck : 250 lt

Waktu Pengisian

Kapasitas pompa : 30 lt/min

Kapasitas Tangki

Excavator PC 200 : 250 lt

Excavator PC 300 : 350 lt

Bulldozer D 85 SS : 350 lt

Motor Grader : 350 lt

Vibro : 250 lt

Lama waktu Pengisian



LWP = ( ℎ
)+

3 unit Excavator PC 200 di front tambang : 34.9 menit

1 unit Excavator PC 300 di front tambang : 12 menit

1 unit Excavator PC 300 di ETO : 17 menit

2 unit Bulldozer D 85ss di front tambang : 24 menit

1 unit Bulldozer D 85ss di disposal : 18 menit

2 unit Motor Grader GD 825 A di jalan hauling : 25 menit

2 unit Vibro SV 52 D di jalan hauling : 21 menit

Transfer fuel dari tank Jetty/ETO – Ke tank Front tambang : 4.4 jam

Waktu total untuk pengisian seluruh unit : 6.5 jam

Kebutuhan Total Unit Fuel Truck dan lube truck

No Unit Type Penempatan


1 Fuell Truck 01 kap 8000 lt Front
2 Lube Truck 01 Front
7. KESIMPULAN

Jumlah kebutuhan alat support PT. Tamindo Mutiara Perkasa adalah :

No Unit Type Qty


1 Bulldozer D 85ss 3
2 Motor Grader GD 825 A 2
3 Vibro SV 52 D 2
Portable
4 560 watt 6
Lighting tower
5 Water truck 01 8000 lt 4
6 Fuel truck 8000 lt 1
7 Lube Truck 1
8 Main Hole 4x4 2
9 LV 4x4 4

Alat – alat bantu / support tambang ini dalam jumlahnya sangat bergantung kepada kegiatan
operasi penambangan, sehingga dalam penerapannya akan terus dilakukan kajian dan evaluasi
baik dari segi utilitas ataupun efisiensi, sehingga alat-alat tersebut dapat digunakan dengan
optimal.

8. DAFTAR PUSTAKA
 Kharisman junadi 2015. Metoda Dan Peralatan Konstruksi. www.anaktambang.blogspot.
 PT. Tamindo Mutiara Perkasa. Rencana Kerja Dan Anggaran Biaya. Apl Tower: DKI Jakarta.
 Projo Sumarto P (1995). Pemindahan Tanah Mekanis Dan Alat Berat. Sumatera selatan :
Jurusan Teknik Sipil Universitas Sriwijaya. (1995). Pemindahan Tanah Mekanis. Universitas
Teknologi Bandung : Jurusan Teknik Pertambangan.
 Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral. (2018). Kepmen 1827 k /mem/2018.
Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai