TSA Reviewed By
Rendra Dwi Putra Required Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri (APD) Yang Diperlukan Helm Rompi safety shoes Body Vest Ear plug Sarung tangan Helm Rompi safety shoes Body Vest Ear plug Sarung tangan
AKT Direview Oleh
Sequence of Basic Task Steps Associated Hazards Bahaya Yang
Prosedur & Tindakan Direkomendasikan
Urutan Dasar Langkah Tugas Terkait
Adanya briefing awal minimal meliputi instruksi pekerjaan dengan jelas, potensi bahaya, area-area kritis, dan cara-cara pengendalian risiko. Pastikan pekerjaan segera dihentikan saat pukul
Kesalahan informasi (baik informasi mengenai pekerjaan, maupun informasi 1.1.1
1.1 17:00
mengenai keselamatan, area-area kritis, potensi bahaya, dan lain lain).
1.1.2 Melakukan konfirmasi kepada seluruh manpower yang terlibat mengenai pemahaman dari instruksi yang telah diberikan.
Persiapan man power, unit (excavator dan dozer), material, 1.2.1 Melakukan pengecekan kecukupan istirahat (fatigue monitoring check) sebelum memulai pekerjaan.
1
dan peralatan pendukung lainnya. 1.2 Man Power dalam keadaan tidak siap bekerja (unfit to work).
1.2.1 Menanyakan kepada seluruh manpower yang terlibat apakah tidak ada yang sakit dan semua dalam keadaan fit untuk bekerja.
1.3 Kondisi peralatan dan unit yang membahayakan apabila dioperasikan. 1.3.1 Melakukan pengecekan dan pemeliharaan harian (P2H) untuk unit dan peralatan yang akan digunakan.
2.3.3 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor.
2.4.1 Tali dipasang sebagai tanda untuk mengetahui pergerakan tanah, perhatikan lilitan tali dan tiang/patok yg akan ditancapkan pastikan aman.
2.4 Orang Tersandung material
2.4.2 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor.
3.1.1 Wajib menggunakan dozer 85 ss yang berkabin.
3.1 Dozer kejatuhan pohon atau batang pohon masuk kedalam kabin 3.1.2 Sebelum melakukan perubuhan pohon besar, bersihkan dulu area dari alang-alang dan pepohonan yang berdiameter < 30 cm.
3.1.3 Untuk pepohonan yang berdiameter > 30cm, lakukan pemotongan pada akar dalam satu sisinya dengan perlahan, baru kemudian dorong pohon dari arah sebaliknya.
3.2.1 Wajib menggunakan dozer 85 ss yang berkabin, dilarang membuka tutup kabin pada saat operasi.
3.2 Serangga / Lebah / Binatang berbisa
3 Melakukan land clearing dengan dozer 3.2.2 Operator tidak turun dari unit di area kerja land clearing, apabila harus turun carilah tempat yang terbuka dan sebelum turun perhatikan sekitar.
3.3.1 Pekerjaan clearing di area dekat dengan beda tinggi dilakukan dengan unit PC200.
3.3 Dozer jatuh dari ketinggian
3.3.2 Pastikan batas area kerja jelas dan ada patok pembatasnya
Memastikan area pijakan track memungkinkan untuk dipijak dengan cara DZ maju perlahan dan monitor pergerakan track. Dozer memastikan tidak ada beda tinggi pada area yang akan
3.4 Dozer amblas 3.4.1
dipijaknya dengan cara menurunkan blade dan maju perlahan.
4.1.1 Sebelum melakukan perubuhan pohon besar, bersihkan dulu area dari alang-alang dan pepohonan yang berdiameter < 30 cm.
4.1 Excavator kejatuhan pohon 4.1.2 Untuk pepohonan yang berdiameter > 30cm, lakukan pemotongan pada akar dalam satu sisinya dengan perlahan, baru kemudian dorong pohon dari arah sebaliknya.
4.1.3 Posisikan PC dengan jarak minimal 1 kali titik jungkir pohon
4.2.1 Untuk aktivitas land clearing, gunakan PC200 atau sekelasnya
4.2 Excavator amblas 4.2.2 Memastikan area pijakan track memungkinkan untuk dipijak dengan cara PC menancapkan bucket ke area yang akan dipijak sebelum mulai reposisi)
4 Melakukan land clearing dengan unit excavator
4.2.3 Ambil material yang kering dari sekitar area kerja lalu dicasting ke arah area yang lembek untuk dudukan track.
4.3.1 Jaga jarak aman dari crest minimal 3 meter
4.3.2 Perubuhan pohon dekat area beda tinggi dapat dilakukan dari posisi samping pohon
4.3 Excavator jatuh dari ketinggian
4.3.3 Apabila kondisi perubuhan pohon dekat area beda tinggi sulit dilakukan, laporkan ke pengawas. Lalu pohon tersebut akan dibantu cutting dengan gergaji mesin terlebih dahulu
TSA Reviewed By
Rendra Dwi Putra Required Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri (APD) Yang Diperlukan Helm Rompi safety shoes Body Vest Ear plug Sarung tangan Helm Rompi safety shoes Body Vest Ear plug Sarung tangan
AKT Direview Oleh
6 Monitoring dan pengawasan 6.2 Pengawas terjatuh dari beda ketinggian
6.2.2 Memastikan secara visual area slope aman (tidak ada material/kerikil yang berjatuhan, tidak ada aliran air dari slope)
6.3.1 Pengawas tidak berada di area sekitar area kerja unit (minimal jarak 30 meter)
6.3 Pengawas tertabrak / tersenggol unit
6.3.2 Komunikasi 2 arah antara pengawas dan unit-unit yang bekerja di area tersebut
7.1.1 Bila didapati tanda-tanda longsor/bahaya segera stop operasi
7.1 Longsoran
7.1.2 Segera lakukan evakuasi petugas/operator dan bila masih memungkinkan evakuasi unit
7 Menangani Keadaan Gawat Darurat
7.2 Korban cedera/fatal 7.1.1 Bila terjadi petugas/operator yang luka segera hubungi chaannel emergency / pos induk security untuk meminta bantuan, berikan pertolongan terhadap korban sesuai standar PPGD
Direview oleh
Diketahui oleh Disetujui Oleh
Ichwan Angga Wibowo Rendra Dwi Putra Noor Adnan Syahrifani & Yusendra Novaldi Nazif Yudha Karani
SHE Sect. Head Eng & Prod. Dept. Head Eng & Prod. Section. Head Project Manager Kepala |Tekhnik Tambang
S.7.5.002/FRM - Rev. 0
TSA Reviewed By Required Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri (APD) Yang
Novraym V.K M, Muliyadi S Helm Rompi safety shoes Body Vest Ear plug Sarung tangan
AKT Direview Oleh Diperlukan
Sequence of Basic Task Steps Associated Hazards
Recommended Procedure & Safe Actions Prosedur & Tindakan Direkomendasikan
Urutan Dasar Langkah Tugas Bahaya Yang Terkait
1.1 Tangan tergores atau terjepit 1.1.1 Kedua tangan (kanan kiri) menghindari radius titik jepit dari alat atau benda pendukung lainnya, serta menggunakan sarung tangan tambahan jika diperlukan
Persiapan man power, unit, dan peralatan 1.2 Man power tergelincir 1.2.1 Area Berjalan bersih, stabil, dan sudah dilakukan pemeriksaan oleh pengawas
1 pendukung ( Excavator, Dozer,HD, Compactor,
Radio, Tower lamp, Dan APD tambahan) 1.3.1 Adanya briefing awal atau instruksi awal pekerjaan semua orang yang terlibat dari pengawas
1.3 Kesalahan pekerjaan, atau informasi
1.3.2 Kondisi fisik man power dan alat yang terlibat dalam keadaan sehat, dan layak untuk bekerja
2.1 Orang Terpeleset dari tebing 2.1.1 Perhatikan kecuraman dari seluruh dinding tambang
2.1.2 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor
Jika melakukan pemasangan dan pengukuran dengan menggunakan alat
2.2 Orang Terjatuh dari tebing 2.2.1
(theodolit) di puncak tebing/slope (crest), usahakan pilih tempat berpijak yang
rata dan stabil
2.2.2 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor
2.3 Orang Tertimpa material 2.3.1 Lakukan pemeriksaan di daerah sekeliling slope
2 Melakukan Analisa data lokasi / survey lokasi
2.3.2 Jika dianggap berbahaya dan dalam kondisi darurat harus bekerja di kaki
dinding tebing maka harus diawasi secara terus menerus oleh spotter yang
akan mengawasi jika ada pergerakan pada dinding tebing
2.3.3 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor
2.4 Orang Tersandung material 2.4.1 Tali dipasang sebagai tanda untuk mengetahui pergerakan tanah,
perhatikan lilitan tali dan tiang/patok yg akan ditancapkan pastikan aman
2.4.2 Gunakan safety shoes, safety helmet dan alat keselamatan rompi reflektor
3.1 Operator tertimbun lumpuran 3.1.1 Radius operator bekerja minimal berada 55 meter dari kaki longsoran (sesuai rumus Faktor Kestabilan 1.5 x tinggi lereng))
3.2 Operator terpeleset saat menaiki atau menuruni unit 3.2.1 Menaiki dan menuruni unit dengan metode three body contac
3.3.1 Menggunakan komunikasi radio saat berada di area kerja, dan kondisi radio dalam keadaan layak pakai
3.3 Pengawas terlindas, terswing, tersenggol Excavator
3.3.2 Minimal pengawas berada diluar radius minimal 30 m atau 2 kali turning radius swing excavator saat bekerja
3.4.1 Kondisi area kerja excavator stabil dan sudah dilakukan pengecekan awal oleh pengawas
3.4 Unit Excavator mengalami amblas
Aktifitas general Bleding Material Lumpur 3.4.2 Adanya pengecekan area sekeliling dengan menggunakan penekanan bucket ke material (trencing)
3
dengan Material OB 3.5.1 Menggunakan komunikasi radio saat berada di area kerja, dan kondisi radio dalam keadaan layak pakai
3.5.2 Menjaga jarak radius antar unit, dan melakukan komunikasi rutin terhadap man power sekeliling
3.5 Unit Excavator tertabrak unit lain 3.5.3 Adanya pengecekan area sekeliling unit saat akan melakukan manuver
3.5.4 Kondisi area kerja saat shift malam terlihat jelas dengan adanya tower lamp yang menyoroti area kerja
Muliyadi Saputra Novraym V.K Meliala Noor A & Feri Istiono Radiyanto Yudha Karani
SHE Sect. Head Eng & Prod. Dept. Head Eng & Prod. Section. Head Project Manager Kepala |Tekhnik Tambang