Anda di halaman 1dari 1

(Materi Safety Talk, 31 Oktober 2022)

SAFE DUMPING

Semangat Pagi. Dumping merupakan salah satu aktivitas harian yang biasa kita lakukan
sebagai pekerjaan di sektor pertambangan. Secara bahasa sendiri Dumping berarti membuang,
dalam konteks pertambangan dumping bisa berarti proses dimana truck bermuatan material
berupa batu bara, top soil, dan overburden melakukan pembuangan muatan. Terdapat sejumlah
potensi kecelakaan dalam proses dumping yang berupa terperosoknya unit ketika membuang
sejumlah muatan di pinggir timbunan, menumpahkan muatan di atas air atau lumpur, longsor
yang disebabkan patahnya timbunan, dan terjadinya tabrakan antar unit ketika manuver. Oleh
karena itu dalam proses dumping tentu saja prinsip K3 harus tetap diterapkan agar pekerjaan
tetap produktif dan utamanya seluruh perkerja yang bersangkutan di proses dumping tetap
dalam keadaan aman.

Mengacu pada Keputusan Menteri pertambangan dan Energi Indonesia nomor 1827
K/30/MEM/2018 mengenai prosedur dumping area maka operator/pekerja yang terlibat dalam
proses dumping harus mengetahui, memahami, dan melaksanakan sesuai prosedur keselamatan
yang telah ditetapkan. Prosedur-prosedur tersebut ialah

1. Prestart Check unit oleh operator harus dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan
pekerjaan.
2. Penempatan dan penyusunan Material berdasarkan Type dan jenisnya ditentukan oleh
ke pengawas dan pekerja.
3. Komunikasi dengan para Operator Truck dan Dozer harus selalu terjalin saat
memasuki lokasi dumping.
4. Penempatan lampu penerangan min 30 M dan paling jauh 150 m dari lokasi tempat
dumping, aman dari interaksi dan harus dipasangi tanggul pengaman keliling.
5. Lokasi dan arah dumping harus di pasangi sign DZB “Dumping Zone Boundary” dan
ditempatkan di lokasi yang mudah dan jelas kelihatan oleh operator.
6. Diusahakan untuk tidak manuver di depan truck yang sementara dumping dan di
belakang dozer yang sedang melakukan pendorongan kecuali ada pengawasan.
7. Jika aktivitas dumping mengharuskan adanya Dumpman, maka Dumpman yang
mengarahkan selalu berada di sebelah kiri truck dan terlihat jelas oleh operator truck
atau berjalan 15m dari aktivitas truk dan dilengkapi dengan radio kommunikasi.
8. Dumpman memastikan bahwa unit Truck DT pada posisi aman dan di tempat yang rata
untuk dumping serta tidak dalam keadaan amblas.
9. Dumpman dilarang berjalan ke daerah belakang atau depan truck setelah
mengarahkan dumpingan.
10. Saat pengawas atau dumpman mengetahui material lengket pada vessel Truck DT
pada saat dumping, segera menginstruksikan operator DT Truck untuk menurunkan
vessel Truck DT secara perlahan.
11. Saat dumping roda jangan terlalu rapat ke tanggul atau menabrak tanggul.

Prosedur-prosedur ini merupakan bentuk elaborasi antara keselamatan dan produksi


yang bertujuan agar pekerjaan tetap produktif serta memastikan pekerja dalam keadaan selamat.

Prepared by HSE Dept.

Anda mungkin juga menyukai