Anda di halaman 1dari 5

PT.

CITRA MITRA SEHATI


BENGKULU

STANDARD PERUSAHAAN NO Dokumen :


STANDARD OPERATING PROCEDURE Tgl Epektif :
OPERASI DUMPING Revisi :0
Halaman : 1,2,3,4
Disusun Oleh Diketahui oleh Disetujui oleh Distribusi
All Devisi

All Subcont
( Safety Officer ) ( Kabag. Produksi ) ( Project Manager)

1. TUJUAN
Prosedur ini menggaris besarkan metode yang dipergunakan pada penimbunan limbah
oleh truk dan dozer.

2. CAKUPAN
Prosedur ini dipergunakan oleh semua pengemudi truk dan operator dozer dilokasi
proyek PT. CITRA MITRA SEHATI

3. REFERENSI
 Nil

4. DEFINISI

5. PROSEDUR
5.1 Pemeriksaan Penimbunan Sampah dan Cadangan
1. Pada awal jam kerja, foreman yang bertugas atau supervisor akan mengadakan
pemeriksaan semua area penimbunan sebelum karyawannya mulai bekerja.
2. Foreman atau supervisor yang bertugas akan memeriksa semua tempat penimbunan
paling tidak setiap tiga jam.
3. Semua operator akan di ajarkan mengenai pengaturan timbunan yang dilanjutkan
pengawasan pada setiap tempat penimbunan.

5.2 Penimbunan Sampah & Cadangan


1. Merupakan peraturan terbaik dalam pengaturan timbunan sampah
untuk menghindari pencampuran material pada tempat penimbunan kalau
memungkinkan. Kita setiap saat harus sangat teliti dalam penimbunan.
2. Turunan atau sudut harus diperiksa oleh engineer tanjakan dan lubang
secara periodik. Ketinggian timbunan harus dipotong kalau sudutnya lebih
curam dari 45 derajat. Kalau ketinggian sampah dan tanjakan terlalu tinggi dan
tidak ada waktu untuk memotong sudutnya, batas penimbunan harus
dipindahkan tidak lebih 15 metre dari tepinya.
3. Sudut alami dari sampah yang tertimbun pada tanah adalah satu dan
satu setengah kali tingginya. Sudut timbunan ini jarang berhasil karena
perbedaan tipe material atau material pada tambang.
4. Bahaya yang dicari pada dump berupa retakan yang ada ditepi dump,
berm yang lepas, dan tonjolan permukaan dump atau dasarnya. Bahaya
tersebut digambarkan lebih jauh seperti dibawah ini :

a. Retakan pada dump – pada dasarnya ada dua tipe retakan pada
dump. Retak penyelesaian adalah retak kecil yang terjadi pada area yang
berbeda pada dump yang terjadi secara alami atau karena pemadatan oleh
peralatan. Retak rusak adalah retak yang dapat mengakibatkan kerusakan
dump secara potensial.

b. Pelepasan Berm – juga merupakan akibat dari penyelesaian tetapi


dalam hal ini material dan sudutnya dapat menyebabkan pelepasan berm.
Kalau material tanah liat yang berlumpur di tumpahkan pada sisi tempat
penimbunan kebanyakan akan berkumpul dekat dengan puncak tempat
penimbunan sampai cukup berat untuk mengalir kedasar dump. Kalau
tumpukan material ini sudah cukup bnyak pada permukaan dump dan
material dump berubah mengeras seperti batu atau tanah kering, tanah liat
tsb menyebabkan material ini terus bertumpuk semakin tinggi sampai cukup
berat untuk membuat tekanan untuk mengalir melalui dasar dump.

c. Tonjolan pada dump - tonjolan dipermukaan atau didasar


dump akan tampak karena tekanan dari material tertentu seperti tanah liat
basah, menyebabkan penekanan keluar dump yang akibatnya terjadi
retakan pada dump dan saat berat material terlalu berat untuk sudut retakan
dump akan rusak. Retakan dan tonjolan biasanya terjadi bersamaan.
Dump Truck selesai dumping /membuang muatan maju sekitar 3m
bebaskan dump dari tumpukan,stop netralkan gigi transmisi turunkan dump
dengan sempurna lalu jalan.Jangan menurunkan dump sambil
berjalan ,sangat berbahaya .

d. Dengan manajemen dump yang baik kebanyakan kesalahan ini


dapat diperbaiki sebelum melukai atau membunuh seseorang. Operator
dozer adalah kunci kesuksesan proses dumping.

e. Pengaturan dan prosedur stockpile sama dengan prosedur penimbunan


dengan beberapa tambahan resiko. Hal berikut harus dilakukan untuk
memastikan agar tempat kerja aman.

f. Jangan membiarkan material yang akan di dump berada diatas stockpile


saat pengangkutan dari stockpile.
g. Saat anda tidak sedang menimbun stockpile, berm pada gerbang dump
untuk mencegah kendaraan supaya tidak dikemudikan pada tepi kalau
operasi pengangkutan menggali tepi dump dari bawah.

h. Operator DOZER tidak boleh menabrak timbunan. Siapa saja yang sedang
menangani timbunan harus memeriksa dan membenahi penghalang
sebelum mengerjakan stockpile.

5.3 Dozer Dump Procedures / Prosedur Penimbunan Dengan Dozer

5.3.1 General / Umum (Dump Height > 10 M)


1. Sebelum bekerja pada dump carilah status dump dari supervisor anda.
2. Periksalah bagian atas, sisi dan permukaan dump sebelum mengerjakan
dozer.
3. Penimbunan dengan truk haul 15 metre dari tepi dump.
4. Dorong material ke arah tepi dump sejauh 2% lebih tinggi dan biarkan blade
dozer setinggi berm.
5. Kalau berm dibiarkan rata sepanjang sisinya, menunjukkan pada anda adanya
kemungkinan area tsb berbahaya. Periksa dan perbaiki (kalau memungkinkan )
setiap adanya pelepasan berm.
6. Pen-dozeran material dilakukan 15 metre dari tepi dump, hingga sulit untuk
melihat adanya retakan disekitar dump tempat anda bekerja. Lakukan
pekerjaan anda pada area luas pada dump dan kerjakan dengan rata dari
kanan ( menghapap ke dump) ke kiri. Setelah selesai men-dozer ke kiri,
lakukan ke arah kanan, perhatikan setiap retakan atau pelepasan berm dan
mulailah men-dozer ke kiri lagi kalau semua tampak aman.

5.3.2 Single Dozer On The Dump / Satu Dozer Pada Dump


1. Saat mulai menimbun, dozer harus menunjukkan pada truk pertama yang
berada disisi kanan dump jarak yang aman pada tepi dump. Merupakan
tanggungjawab operator dozer dan foreman yang bertugas untuk menentukan
jarak yang aman dari tepian dump tergantung pada material yang diangkut ke
dump dan kondisi dump tsb.
2. Operator dozer harus tetap berada di posisi yang sama sampai ketiga truk
menimbun secara bersebelahan.
3. Operator dozer harus mendorong setengah sisi kiri tiang yang di-dump, dan
meninggalkan satu setengah tiang truk pada sisi kanan untuk truk lainnya yang
akan melakukan penimbunan.
4. Dozer harus terus mendorong dari sisi kanan ke kiri dengan 2% tambahan
pada dump dan berm sama dengan satu setengah tinggi ban truk yang
terbesar yang sedang melakukan penimbunan.
5. Tinggalkan satu setengah atau dua tiang truk antara dozer dan truk yang
menimbun.
6. Saat truk selesai menimbun disisi kiri mereka harus kembali ke sisi kanan dan
mulai menimbun dari kanan ke kiri menggunakan patokan satu setengah tiang
truk.
5.3.3 Pendorongan Oleh Dua Dozer Pada Dump
1. Operator dozer harus membagi dump pada setengahnya dan satu dozer akan
bertanggung jawab untuk setiap setengah dump menggunakan prosedur
dumping yang sama dengan hal yang dilakukan pada pendorongan satu dozer.
2. Truk yang datang bersamaan ke dump harus sangat berhati-hati.
3. Truk pertama harus ke setengah bagian kiri dump setelah memastikan aman
untuk berada dibelakang dozer pada setengah sisi kirinya. HaI ini dapat
dilakukan dengan membunyikan klakson dan penggunaan lampu kedip, juga
ambilah perhatian operator dozer yang akan anda tuju.
4. Selalu tinggalkan jarak yang aman antara truk dan dozer saat memutar untuk
menghindari kecelakaan.
5. Truk kedua yang mengangkut muatan ke dump harus menggunakan setengah
sisi kiri dump untuk penimbunan agar tidak terjadi kemacetan di dump.
6. Pastikan anda pada jarak yang aman dari dozer dan truk yang sedang
melakukan penimbunan kalau anda ingin berhenti ditempat penimbunan.
7. Operator dozer harus ingat menggunakan tiang yang ditentukan pada sisi
kanan dump dan satu setengah atau dua tiang antara dozer yang mendorong
dan dump truk.

5.3.4 Prosedur Penimbunan Langsung (Dump Height < 10 M).


1. Operator dozer akan selalu menjaga stabilitas dumping 2% lebih tinggi.
2. Operator dozer akan menjaga berm dengan ketinggian minimum satu setengah
dari tinggi ban truk terbesar yang mundur.
3. Pada awal tugas operator dozer akan dump yang tepat menurut kriteria diatas,
mulai dari kanan dump dan bekerja kekiri dump.
4. Selalu tinggalkan minimal 1 atau 1½ tiang antara dozer dan truk untuk
keamanan.
5. Truk yang mendekati dump harus menjaga pola lalulintas sebagai berikut:
6. Semua truk harus membuat putaran disisi kanan dump dan kira-kira 10-15
metre dari berm Dump.
7. Truk pertama yang maju ke arah sisi kanan untuk menimbun diikurti oleh truk
kedua ke tengah dump dan yang ketiga ke sisi kiri dump.
8. Kurangi kecepatan saat mundur ke berm. Berm hanya digunakan untuk
menunjukkan tepi dump dan tidak boleh dipergunakan untuk menghentikan
truk.
9. Pengemudi harus mengangkat box dump cukup tinggi agar material dapat
dapat keluar box.
10. Turunkan box pada bingkainya sebelum meninggalkan area penimbunan
setelah material keluar dari box.
11. Operator dozer memiliki hak mendahului pada dump dan semua truk harus
memastikan operator dozer berhati-hati pada truk sebelum maju ke arah dump.
Lampu kedip dan tanda klakson adalah alat bantu pertama yang dipergunakan
sebagai alat komunikasi antara operator dozer dan pengemudi truk.
12. Jangan memundurkan truk kalau tampak adanya keretakan pada dump.
Berhentilah dekat retakan .
13. Retakan verikal pada dump harus diperbaiki secepatnya dengan operator
dozer mendorong material pada sudut untuk membantu material turun. Setelah
selesai mendorong material ke bawah, isilah kembali dump dengan material
berbatu.
14. Sebarkan lumpur kedalam area penimbunan untuk mencegah kerusakan
dump.

5.4 Material yang Diangkut ke Dump (Tempat Penimbunan)


1. Material yang diangkut ke tempat penimbunan sapah harus di monitor dari
dekat agar ada jumlah batu lebih banyak pada tempat berlumpur yang harus
diperbaiki. Hal ini sangat penting untuk stabilitas penimbunan.
2. Kalau kuantitas lumpur yang besar harus diangkut ke dump, harus di sebar
menurut panjang dump untuk mencegah kerusakan dump.

Anda mungkin juga menyukai