Anda di halaman 1dari 3

Peraturan Lalulintas Tambang

1. P2H (Pelaksanaan Perawatan Harian) . Sebelum mengoperasikan kendaraan, harus diperiksa dahulu kelayakan dan segala perlengkapan (termasuk surat) kendaraan tersebut. Jika dalam pemeriksaan menemukan kerusakan segera laporkan pada atasan atau mekanik untuk diperbaiki. 2. Perijinan. Kendaraan hanya dapat dioperasikan bagi yang mempunyai Simper / Mine Permit yang telah dikeluarkan oleh Perusahaan atau Pemerintah / Ijin dari Pimpinan Perusahaan yang dikeluarkan oleh Kepala Tenik Tambang : a. Tidak seorangpun diijinkan mengemudikan atau mengoperasikan kendaraan jenis apapun diareal lokasi tambang / jalan hauling, tanpa mempunyai SIMPER / MINE PERMIT. b. Areal tambang / jalan hauling merupakan Areal terbatas ( restricted area ) semua unit diluar perusahaan wajib melaporkan ijin tertulis dari perusahaan tambang dan dipintu masuk akses jalan tambang / hauling akan dipasang rambu Restricted Area 3. Rambu-rambu. Rambu yang telah dipasang dijalan harus dipatuhi oleh semua pengemudi. 4. Sabuk Pengaman. Setiap kendaraan yang bergerak, sabuk pengaman (Seat Belt) harus dikenakan dengan baik oleh setiap operator / pengemudi dan oleh semua penumpang dari kendaraan apapun yang telah dilengkapi sabuk pengaman. 5. Batas Kecepatan. Batas kecepatan maksimal untuk semua jenis kendaraan : Di Areal Penambangan : 35 km/jam Di Areal jalan Angkut Batubara (Hauling Road) : 50 km/jam Di Areal pemukiman & kantor : 30 km/jam 6. Mendahului. a. Mendahului kendaraan lain harus dilakukan dengan hati-hati dengan menyalakan lampu sen dan hanya bila aman untuk melakukannya. Jarak pandang kedepannya harus baik dan pastikan jalan harus bebas dari kendaraan yang melaju dari depan (dalam jarak 150 m) supaya kendaraan dapat melakukannya dengan aman. b. Semua manufer untuk mendahului kendaraan harus dilakukan dari sebelah kanan, untuk mendahului kendaraan dari sebelah kiri tidak diperbolehkan. c. Semua jenis kendaraan / alat yang dalam kondisi rusak. d. Pengemudi tidak boleh mendahului kendaraan yang ada didepannya, yaitu dengan aturan sebagai berikut: Pada tempat dimana terdapat larangan DILARANG MENDAHULUI . Berada pada jarak pandang yang terbatas. Pada jarak 100 meter dari persimpangan. Jika jalanan terlalu sempit untuk mendaki dengan aman.

Aturan Sign / Retting - Sign Kanan


Akan mendauhuli Akan belok kanan Memberi isyarat tidak boleh mendahului Berpapasan dengan kendaraan lain - Sign Kiri Kembali ke lajur kiri setelah mendahului Akan belok kiri Memberikan isyarat silahkan mendahului Akan berhenti 7. Mundur. Memundurkan kendaraan adalah langkah yang memerlukan sikap hati-hati dan perhatian ekstra karena pandangan kebelakang terbatas dan selalu ada batasan jarak yang tidak bisa untuk kita melihat (Blind Area), untuk itu para pengemudi dan operator bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan berikut ini :

Periksalah bagian belakang dan samping kendaraan anda untuk memastikan bahwa daerah dimana anda akan memundurkan kendaraan aman dan bebas dari kendaraan atau penghalang yang lainnya. Mundurkan kendaraan dengan perlahan-lahan dan hati-hati. Jangan memundurkan kendaraan sampai ke jalan utama tanpa ada pemandu dari orang yang mengawasi lalu lintas. 8. Jarak antar kendaraan / unit.

Dalam kondisi normal dan dengan jarak pandang yang baik dan kondisi jalan kering, haul truck harus menjaga jarak sekurang-kurangnya empat kali panjang truck (40 m), dibelakang kendaraan yang melaju didepannya. Apabila kondisi jalan basah atau jarak pandang kurang baik, jarak harus dijaga sekurang-kurangnya menjadi delapan kali panjang truck. Kendaraan ringan yang mengikuti haul truck harus mengatur posisinya dibelakang truck sehingga sopir truck dapat melihatnya melalui kaca spion sebelah kanan. Hidupkan selalu headlamp dan berhenti serta parkirkan kendaraan dengan aman kala hujan turun atau jalan licin. 9. Mendekati rambu stop / beri jalan.

Kendaraan tidak boleh berhenti disamping kendaraan lainnya yang sedang menunggu di atau sedang mendekati Rambu Stop atau Rambu Jalan. Kendaraan harus berhenti pada tempat yang terpasang Rambu Stop, jika setelah berhenti tidak ada kendaran dari arah lain yang menuju rambu tersebut, baru boleh melanjutkan. Jika mendekati Rambu beri Jalan, kendaraan harus pelan yang memungkinkan dapat berhenti segera, jika tidak ada kendaraan dari arah lain dalam jarak 100 m, harus tetap menunggu sampai lewat.

10.

Memutar.

Kendaraan harus ditepikan disebelah kiri jalan, tidak ada kendaraan lain yang menuju ketempat tersebut. Tidak ada lokasi yang pandangan pengemudi terbatas / tertutup terhadap kemungkinan datangnya kendaraan lain. Tidak dilokasi jalan turunan atau tanjakan tajam. Gunakan lampu sein dan klakson. 11. Parkir. Saat memarkir kendaraan harus memperhatikan ketentuan :

Semua kendaraan harus diparkir pada tempat yang aman dan dalam posisi yang tidak akan menimbulkan bahaya lalulintas terhadap kendaraan lain. Mesin harus dimatikan , serta kunci dicabut. Hand Brake / rem tangan diaktifkan. Masukkan transmisi pada gigi satu (Menanjak) atau mundur( menurun). Jika terpaksa parkir didaerah tanjakan atau turunan, belokkan roda kearah tebing / tanggul. Parkir ditepi jalan (ditempat yang di-ijinkan), harus disebelah kiri jalan dengan kendaraan menghadap searah arus lalu lintas. Wajib memasang ganjal pada ban dari depan dan belakang ban agar tidak terjadi pergerakan kendaraan maju maupun mundur. Larangan Parkir.

Di areal front loading atau unit yang sedang beroperasi Pada tempat-tempat dimana terdapat tanda Dilarang Parkir. Dalam jarak 20 m dari persimpangan jalan. Tikungan atau belokan jalan yang tajam sehingga tidak memungkinkan untuk melihat adanya kendaraan di depan. Blind Zone / bagian yang tidak terlihat oleh operator, yaitu dibelakang kendaraan yang lebih besar yang sedang diparkir. Dalam jarak 20 m dari tepi atau sisi tebing sisi slope. Kelengkapan Unit. Semua unit harus dilengkapi dengan penerangan, alarm mundur, radio komunikasi, lampu rotary, nomor unit di empat sisi unit, dan tidak melakukan perubahan standar pabrik yang melanggar keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ).

Anda mungkin juga menyukai