Anda di halaman 1dari 33

MELAKSANAKAN

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB


SEBAGAI PENGAWAS OPERASIONAL MADYA
(POM)
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016
Kompetensi Pengawas Operasional Madya

Melaksanakan Tugas dan Tanggung Jawab sebagai Pengawas Operasional


1 Madya (POM)
2 Mengelola Keselamatan Pertambangan

3 Mengelola Lingkungan Pertambangan

4 Mengelola Keadaan Darurat Pertambangan

5 Melaksanakan Upaya Penerapan Konservasi Mineral dan Batubara

6 Mengelola Penerapan Kaidah Teknis Pertambangan Mineral dan Batubara

7 Mengawasi Kegiatan Usaha Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara

8 Mengawasi Standardisasi Pertambangan Mineral dan Batubara

2
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016

3
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016 (lanjutan...)

4
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016 (lanjutan...)

5
DASAR HUKUM
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 UU NO. 3/2020 Tentang Perubahan UU NO. 4/2009
Pertambangan Mineral Dan Batubara
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan 6
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah
Pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara
 Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggraan Pengelolaan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara 7
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
dan Pasca Tambang
 Peraturan Menteri ESDM No. 42 Tahun 2016 tentang
Standardisasi Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara
 Peraturan Menteri ESDM No. 43 Tahun 2016 tentang Penerapan
Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas
Operasional di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
 Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

8
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara
 Keputusan Menteri ESDM No. 1827 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
 Keputusan Menteri ESDM Nomor 1806.K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba

9
PENGAWAS ???
• Pengawas adalah penghubung antara
pihak Manajemen dengan pekerja

• Kebijakan Perusahaan :
Bekerja seefektif dan seefisien mungkin
- Produksi tinggi
- Aman

• FRONTLINE SUPERVISOR :
Pemimpin yang bertanggungjawab atas dilaksanakannya
dan ditaatinya perundang-undangan di wilayah kerjanya
RESPONSIBILITY PENGAWAS :
Pengawas melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sudah diturunkan
Kepadanya dan bertanggung jawab terhadap atasan

ACCOUNTABILITY PENGAWAS :
Keadaan dimana seorang pengawas menjalankan kewajiban
- TERINCI
- DAPAT DIHITUNG
- dapat diminta pertanggungjawaban atas terlaksananya/ditaatinya
kewajiban yang ditugaskan kepadanya
Seorang pengawas menjamin dan bertanggung
jawab atau dapat dimintai pertanggungan jawab
atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan (kaidah teknik pertambangan
yang baik) pada kegiatan usaha pertambangan
yang menjadi tanggung jawabnya

Kewajiban ini harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya


langsung, selanjutnya kepada penanggung jawab akhir, yaitu KTT/PTL
Pengawas….
14

PENGAWAS BERTINDAK
SEBAGAI PENGHUBUNG
ANTARA PIHAK MANAJEMEN
DENGAN PEKERJA (BAWAHAN)

PENGAWAS HARUS HARUS DAPAT


MAMPU MENGGERAKKAN PARA
PEKERJA MENUJU TUJUAN
PERUSAHAAN SESUAI DGN KEBIJAKAN
PERUSAHAAN
BEKERJA SEEFEKTIF DAN SEEFISIEN
MUNGKIN AGAR TINGKAT
PRODUKSI YANG DIHASILKAN
PENGAWAS YANG BERTANGGUNG TINGGI NAMUN TETAP AMAN
JAWAB ATAS DITAATINYA
PERATURAN DAN PERUNDANG-
UNDANGAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN DI WILAYAH
TANGGUNG JAWABNYA

14
LANGKAH MENJADI PENGAWAS YANG 15

ACCOUNTABLE
Merinci tahapan pekerjaan
Menentukan daerah yang akan
pengawasan yang akan
1 dilaksanakan
6 diawasi

Mengevaluasi kuantitas
Membuat jadwal pengawasan
pengawasan, daftar hadir dan
2 dengan baik 7 prosentase

Menentukan siapa yang


Menentukan waktu/lamanya
bertanggung jawab melakukan
3 pengawasan 8 pengawasan

Membuat petunjuk (guidelines)


Menentukan standar evaluasi
4 pengawasan 9
Menentukan aspek atau bagian
Melaporan dan mengarsipkan
5 yang wajib diperiksa (Check list) 10
Fungsi Pengawas
16

sebagai Penghubung dan Mediator


antara manajemen dengan
karyawan di lapangan,

maka pengawas harus mampu


mengerakkan para karyawan yang
menjadi bawahannya menuju tujuan
perusahaan,

memotivasi mereka agar tetap selalu


produktif dan bekerja dengan aman.
Peranan Pengawas
17

❑ Production oriented.
➢ Menggerakkan bawahan untuk kerja
produktif
❑ Employee oriented.
➢ Mengetahui kebutuhan bawahan dan
atasan
➢ Mengetahui tentang bawahan
➢ Mengetahui kondisi tempat kerja dan
alat yang dipakai
➢ Memberikan bimbingan, pelatihan,
nasehat, pengarahan, atau koreksi
➢ Loyal, komunikasi, kerjasama
❑ Safety oriented
➢ Mempunyai basic safety phylosophy,
safety and health policy, safety
responsibility
Wewenang Pengawas
18

0 0
01
3 5

Mengatur Mengawasi Menilai Bawahan


Anak Buah Pekerjaan

Mengatur
Pekerjaan Menegur
Bawahan

0 0
2 4
19

Di pertambangan
siapa aja sih yang
bertindak sebagai
pengawas?
20
Kepala Teknik Tambang/ Penanggung Jawab Teknik Dan Lingkungan

Pengawas Operasional & Pengawas Teknis

Lampiran I, Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018


KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan
pengawasan teknik. Pengawas operasional dan pengawasan teknik harus
memiliki kompetensi yang disyaratkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pengawas Operasional
Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh
KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL dalam
melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan
operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Operasional

Tugas dan tanggung jawab : Pengangkatan


Kriteria :
1. bertanggung jawab kepada 1. KTT/PTL menunjuk calon
1. memiliki sertifikat kompetensi
KTT/PTL untuk keselamatan dan Pengawas Operasional yang
Pengawas Operasional atau
kesehatan semua pekerja memenuhi kriteria dan dibuktikan
sertifikat kualifikasi yang
tambang yang menjadi dengan surat penunjukkan;
diakui oleh KaIT sesuai
bawahannya; 2. KTT/PTL melakukan evaluasi
jenjang jabatannya;
2. melaksanakan inspeksi, terhadap calon Pengawas
2. menduduki jabatan di dalam
pemeriksaan, dan pengujian; Operasional, apabila dinyatakan
divisi atau departemen
3. bertanggung jawab kepada laik, maka KTT/PTL menerbitkan
operasional pertambangan; KTT/PTL atas keselamatan, surat penunjukan pengawas
dan kesehatan, dan kesejahteraan operasional;
3. memiliki anggota yang dari semua orang yang 3. KTT/PTL sewaktu-waktu atau
berada di bawahnya ditugaskan kepadanya; berkala mengevaluasi kinerja;
dan/atau melakukan 4. membuat dan menandatangani
pengawasan terhadap divisi 4. Pengawas Operasional yang
laporan pemeriksaan, inspeksi,
atau departemen lainnya; memenuhi syarat ketentuan sesuai
dan pengujian;
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan akan
mendapatkan KPO yang disahkan
oleh KaIT/Kepala Dinas atas nama
KaIT sebagai bukti pengesahan.
Pengawas Teknis
Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan
bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan
pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian
terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan mengenai kaidah
teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Teknis
Tugas dan tanggung jawab :
1. bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk
Pengangkatan
Kriteria :
1. memiliki sertifikat kompetensi keselamatan pemasangan dan pekerjaan 1. KTT/PTL menunjuk calon
serta pemeliharan yang benar semua sarana,
Pengawas Teknis sesuai dengan prasarana, instalasi, dan peralatan
Pengawas Teknis yang memiliki
bidang pekerjaannya; pertambangan yang menjadi tugasnya; kompetensi sesuai bidang kerja dan
2. memiliki kewenangan dan 2. merencanakan dan menekankan dibuktikan dengan hasil uji
dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang
bertanggung jawab terhadap telah direncanakan serta semua perbaikan kompetensi oleh lembaga
suatu peralatan, permesinan, sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan sertifikasi profesi atau sertifikat
dan kelistrikan; dan pertambangan yang dipergunakan.
kualifikasi yang diakui oleh KaIT.
3. syarat lain yang ditentukan oleh 3. mengawasi dan memeriksa semua sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan 2. KTT/PTL melakukan evaluasi
KTT/PTL sesuai dengan pertambangan dalam ruang lingkup yang
kebutuhan kegiatan operasional menjadi tanggung jawabnya;
terhadap calon Pengawas Teknis,
tambang. 4. menjamin bahwa selalu dilaksanakan apabila dinyatakan laik, KTT/PTL
penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian menerbitkan surat pengesahan
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan;
pengawas teknis.
5. melaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, 3. KTT/PTL sewaktu-waktu atau
dan pengujian sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan Pertambangan sebelum berkala mengevaluasi kinerja
digunakan, setelah dipasang kembali, Pengawas Teknis.
dan/atau diperbaiki; dan
6. membuat dan menandatangani laporan dari
penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan;
Penanggung Jawab Operasional
Penanggung Jawab Operasional yang selanjutnya disingkat PJO adalah orang
yang menduduki JABATAN TERTINGGI dalam STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN di wilayah kegiatan usaha
pertambangan, dan BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KTT/PTL atas
dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai KAIDAH
TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB KTT/PTL
• Membuat peraturan internal • Melaksanakan manajemen risiko pada • Menyampaikan laporan kasus
perusahaan mengenai penerapan setiap proses bisnis dan subproses lingkungan paling lambat 1 x 24 (satu
kaidah teknik pertambangan yang kegiatan pertambangan kali dua puluh empat) jam setelah
baik; terjadinya kasus lingkungan berikut
• Menerapkan sistem manajemen
• Mengangkat pengawas operasional upaya penanggulangannya;
keselamatan pertambangan dan
dan pengawas teknis; melakukan pengawasan penerapan • Menyampaikan pemberitahuan awal
• Mengesahkan PJO; sistem manajemen keselamatan dan melaporkan kecelakaan, kejadian
• Melakukan evaluasi kinerja PJO; pertambangan yang dilaksanakan oleh berbahaya, kejadian akibat penyakit
• Memastikan semua perusahaan jasa perusahaan jasa pertambangan yang tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja;
pertambangan yang beroperasi di bekerja di wilayah tanggung jawabnya; • Menyampaikan laporan audit internal
bawahnya memenuhi kewajiban • Melaporkan penerapan kaidah teknik penerapan sistem manajemen
sesuai dengan ketentuan perundang- pertambangan yang baik kepada KaIT, keselamatan pertambangan mineral
undangan; baik laporan berkala, akhir, dan/atau dan batubara;
• Menerapkan standar sesuai dengan khusus sesuai dengan ketentuan • Menetapkan tata cara baku untuk
ketentuan perundang-undangan; perundang-undangan; penanggulangan pencemaran dan/atau
• Menyampaikan laporan kegiatan jasa • Melaporkan pelaksanaan kegiatan perusakan lingkungan pada tempat
pertambangan kepada KaIT sesuai pengelolaan dan pemantauan yang berpotensi menimbulkan
dengan ketentuan perundang- lingkungan secara berkala sesuai perusakan dan pencemaran
undangan; dengan bentuk yang ditetapkan; lingkungan;
• Memiliki tenaga teknis pertambangan • Melaporkan jumlah pengadaan, • Menetapkan tata cara baku untuk
yang berkompeten sesuai dengan penggunaan, penyimpanan, dan penerapan kaidah teknik
ketentuan perundang persediaan bahan dan limbah pertambangan yang baik;
berbahaya dan beracun secara berkala • Melaksanakan konservasi sumber daya
setiap 6 (enam) bulan; mineral dan batubara; dan
• Melaporkan adanya gejala yang • KTT menetapkan tata cara baku
berpotensi menimbulkan pencemaran kegiatan pengelolaan teknis
dan/atau perusakan lingkungan; pertambangan mineral dan batubara.

26
PELAKSANA PENGAWASAN

PEJABAT YANG DITUNJUK OLEH MENTERI,


INSPEKTUR TAMBANG GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
1. TEKNIS PERTAMBANGAN
1. PEMASARAN
2. KONSERVASI SUMBER DAYA MINERAL DAN
2. KEUANGAN
BATUBARA
3. PENGELOLAAN DATA MINERAL BATUBARA
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 4. PENGEMBANGAN TENAGA KERJA TEKNIS PERTAMBANGAN
4. KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN 5. PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5. PENGELOLAAN LH, REKLAMASI DAN PASCA SETEMPAT
TAMBANG 6. KEGIATAN LAIN DI BIDANG KEGIATAN USAHA
6. PEMANFAATAN BARANG, JASA, TEKNOLOGI PERTAMBANGAN YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN
DAN KEMAMPUAN REKAYASA SERTA RANCANG UMUM
BANGUN DALAM NEGERI 7. PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI IUP, IPR, IUPK
8. JUMLAH, JENIS DAN MUTU HASIL USAHA PERTAMBANGAN
7. PENGUASAAN, PENGEMBANGAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERBA
UU NO. 3/2020 Tentang Perubahan UU NO. 4/2009 Pertambangan Mineral Dan Batubara
Ps 141
Ps 140
(Ayat 1) Pengawasan atas kegiatan Usaha Pertambangan yang
(Ayat 1) Menteri melakukan pengawasan terhadap dilakukan oleh pemegang IUP, IUPK, IUPK sebagai
penyelenggaraa pengelolaan usaha Kelanjutan Operasi Kontrak/Perjanjian, IPR, atau SIPB
pertambangan yang dilaksanakan oleh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 140, antara lain:
pemerintah provinsi dan pemerintah a. teknis Pertambangan;
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya. b. produksi dan pemasaran;
c. keuangan;
(Ayat 2) Menteri dapat melimpahkan kepada d. pengolahan data Mineral dan Batubara;
Gubernur untuk melakukan pengawasan e. konservasi sumber daya Mineral dan Batubara;
terhadap penyelenggaraan kewenangan
pengelolaan di bidang usaha pertambangan f. keselamatan Pertambangan;
sebagaimana dimaksud ayat (1) yang g. pengelolaan lingkungan hidup, Reklamasi, dan Pascatambang;
dilaksanakan oleh pemerintah h. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan
kabupaten/kota.
rekayasa dan rancang bangun dalam negeri;
i. pengembangan tenaga kerja teknis Pertambangan;
(Ayat 3) Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota
sesuai dengan kewenangannya melakukan j. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat; dan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha k. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan yang dilakukan oleh pemegang Pertambangan.
IUP, IPR atau IUPK.

(Ayat 2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf a, huruf e, huruf f, huruf g, dan huruf k
dilakukan oleh inspektur tambang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERBA

Hukum & Peraturan Pengelolaan


Pertambangan
•Undang-Undang
•Peraturan Pemerintah
•Peraturan Daerah
•Peraturan Menteri

Instansi Pengawas Lain


(Irjen - BPK – KPK)

Pemerintah Perusahaan
(Pusat/Prov) (Pemegang IUP)
Kepala Inspektur Tambang Kepala Teknik Tambang
Inspektur Tambang Pengawas Operasional/Teknis
29
SINERGISME PENERAPAN
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
KEPALA INSPEKTUR
TAMBANG PEMBINAAN &
PENGAWASAN
INSPEKTUR TAMBANG
• Teknis pertambangan
• Konservasi sumber KOMPETENSI
KEPALA TEKNIK daya minerba KERJA CERDAS
TAMBANG • K3 pertambangan KONSISTENSI
• KO pertambangan
PENGAWAS • Pengelolaan
lingkungan hidup,
OPERASIONAL KAIDAH TEKNIK
reklamasi &
PENGAWAS PERTAMBANGAN
pascatambang
YANG BAIK
TEKNIS • Pemanfaatan barang,
PENANGGUNG JAWAB jasa, teknologi &
OPERASIONAL kemampuan rekayasa
serta rancang bangun
dalam negeri
“Good mining practice” dalam UU No. 4/2009:
Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib
melaksanakan ketentuan sebagai berikut…

Ketentuan teknis pertambangan;

ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan dan


keselamatan operasi pertambangan;

pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk


kegiatan reklamasi dan pascatambang;

upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;

pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk
padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum
dilepas ke media lingkungan

Sumber: UU No. 4/2009


Ruang lingkup pengawasan aspek keteknikan dan lingkungan:
TEKNIS PERLINDUNGAN KONSERVASI KESELAMATAN STANDARDISASI
LINGKUNGAN MINERBA PERTAMBANGAN & USAHA JASA

pelaksanaan teknik pengelolaan dan pemantauan recovery penambangan keselamatan kerja Perizinan IUJP
eksplorasi lingkungan dan pengolahan
tata cara penataan, pemulihan, dan cadangan marginal kesehatan kerja Kesesuaian bidang pekerjaan
penghitungan perbaikan lahan sesuai dengan dengan IUJP
sumber daya dan peruntukannya
cadangan
commisioning penetapan dan pencairan Komoditas kualitas lingkungan kerja pengawasan terhadap tenaga
jaminan reklamasi rendah ahli/pekerja yang ada di IUJP
penambangan pengelolaan pascatambang mineral ikutan SMKP pengawasan terhadap
peralatan yang dimiliki sesuai
dengan kontrak IUJP
pengolahan dan penetapan dan pencairan sumber daya serta Perawatan dan pengawasan secara
pemurnian jaminan pascatambang; dan cadangan tidak kelayakan prasarana, administratif sesuai laporan
tertambang instalasi, dan peralatan triwulan dari kegiatan jasa
pertambangan
pengangkutan dan pemenuhan baku mutu sisa hasil pengolahan pengamanan instalasi RSNI/RSKKNI
penjualan lingkungan dan pemurnian
kompetensi tenaga SOP, standar
teknik
evaluasi laporan hasil kajian
teknis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai