Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS

Elemen Implementasi
Bagian II

Pemateri : Bpk Firmansyah Adi Prianto


Jabatan : Inspektur Tambang
Nama : Sonny Prayoga
Perusahaan : PT Baramutiara Prima
Jabatan : HSE Manager

1. Penggolongan Bahan Peledak Pertambangan


a. Bahan Ramuan Bahan Peledak
contoh: Ammonium Nitrate (AN), Ansol, Emulsi.
b. Bahan Peledak Peka Primer
contoh: ANFO, Tovex, Magnafex
c. Bahan Peledak Peka Detonator
contoh: Dinamit, HDP Primer, Cordtex, Detonator, Anzomex

2. Lingkup Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan


a. Gudang Bahan Peledak yang meliputi perizinan, jenis dan kapasitas, penjagaan, personel
dan fasilitas dan evaluasi.
b. Penyimpanan Bahan Peledak yang meliputi penyimpanan, kesesuaian izin, data mutasi,
penetapan personel dan evaluasi.
c. Pengangkutan Bahan Peledak yang meliputi pengangkutan, pemindahan, pengiriman,
penetapan peralatan, pengamanan, kompetensi personel dan evaluasi.
d. Pekerjaan Peledakan yang meliputi penanganan misfire, kesesuaian kompetensi personel,
penyediaan peralatan dan kegiatan sleepblast.

This study source was downloaded by 100000850688297 from CourseHero.com on 08-10-2022 20:44:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/100326317/Tugas-Implementasi-SMKP-Implementasi-II-Sonny-Prayogapdf/
3. Perbedaan Tugas pemegang Kartu Pekerja Peledakan Pertama dan Kartu Pekerja
Peledakan Madya
KPP Pertama:
Pengamanan bahan peledak dan menyumbat lubang ledak. Dikeluarkan dan disahkan oleh
KTT/PTL.
KPP Madya:
- Mengangkut bahan peledak ke lokasi peledakan
- Administrasi gudang bahan peledak
- Meramu bahan peledak
- Membuat Primer (Dynamite + Detonator)
- Mengisi bahan peledak ke lubang ledak
- Merangkai dan menyambung bahan peledak.
Disahkan oleh KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT.

4. Fasilitas Keselamatan yang Harus tersedia di Gudang Bahan Peledak


a. Setiap gudang bahan peledak harus dilengkapi dengan:
- termometer untuk mengukur suhu di dalam ruang penimbunan dan dicatat setiap hari pada
waktu dengan suhu tertinggi
- tahanan pembumian dengan nilai paling besar 5 (lima) ohm
- tanda “dilarang merokok” dan “dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan”
- satu jalan masuk
- alat pemadam api yang diletakkan di tempat yang mudah dijangkau di luar bangunan gudang
- hidran yang dipasang diluar gudang bahan peledak
b. Terdapat lampu penerangan yang dapat mencakup semua areal gudang dan CCTV yang
menjangkau seluruh area gudang bahan peledak serta harus dijaga selama 24 jam oleh
petugas jaga keamanan yang ditugaskan oleh KTT/PTL. Rumah jaga harus dibangun diluar
pagar gudang dan dapat mengawasi sekitar gudang dengan mudah.
c. Terdapat pagar yang mengelilingi lokasi gudang dengan tinggi sekurang-kurangnya 2,5
meter.
d. Terdapat ventilasi pada bangunan gudang yang dilengkapi dengan pengaman/teralis.
e. Sekeliling gudang bahan peledak peka detonator diberi tanggul pengaman yang tingginya
2 (dua) meter dan lebar bagian atasnya 1 (satu) meter, apabila pintu masuk berhadapan
langsung dengan pintu gudang, maka harus dilengkapi dengan tanggul sehingga jalan masuk
hanya dapat dilakukan dari samping.

This study source was downloaded by 100000850688297 from CourseHero.com on 08-10-2022 20:44:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/100326317/Tugas-Implementasi-SMKP-Implementasi-II-Sonny-Prayogapdf/
f. Gudang Ammonium Nitrate dan ANFO dengan kapasitas kurang dari 5.000 kilogram pada
bagian dalamnya harus dipasang pemadam api otomatis yang dipasang pada bagian atas.

5. Prosedur Pembelian
Prosedur pembelian sekurang-kurangnya meliputi:
a. penetapan spesifikasi pembelian sesuai dengan persyaratan Keselamatan Pertambangan
dan peraturan perundang-undangan;
b. proses seleksi pembelian termasuk daftar pekerja-pekerja tambang yang memiliki
kompetensi;
c. proses verifikasi kesesuaian dengan spesifikasi pembelian Spesifikasi.

6. Prosedur Pengelolaan Keadaan Darurat dan contoh 5 (lima) Jenis Keadaan Darurat
Prosedur Pengelolaan Keadaan Darurat
a. Identifikasi (Identification)
melakukan identifikasi dan penilaian untuk menentukan macam keadaan darurat yang ada
dan penanganannya yang meliputi:
- tingkat keparahan
- tingkat kerugian
- dampak operasional
- sumber daya
- image terhadap Perusahaan
b. Pencegahan (Prevention)
kegiatan pencegahan meliputi:
- terdapat kebijakan umum pencegahan
- terdapat kebijakan pencegahan kebakaran
- terdapat fasilitas inspeksi K3 dan melakukan Audit
- melakukan perawatan
c. Kesiapsiagaan (Preparedness)
kegiatan kesiapsiagaan meliputi:
- terdapat pelatihan tanggap darurat

This study source was downloaded by 100000850688297 from CourseHero.com on 08-10-2022 20:44:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/100326317/Tugas-Implementasi-SMKP-Implementasi-II-Sonny-Prayogapdf/
- melakukan kegiatan uji tanggap darurat (Drills & Exercise)
- memiliki fasilitas, pasokan dan peralatan tanggap darurat (jalur evakuasi, tempat berkumpul,
nomer panggilan darurat, alarm, lampu darurat, listrik cadangan (battery dan generator), alat
komunikasi dan alat pemadam api.
- memiliki fasilitas keamanan
- melakukan sistem deteksi dini dan komunikasi
d. Tindakan (Response)
Tindakan dalam keadaan darurat meliputi:
- pemberitahuan terkait keadaan darurat
- pengarahan dan pengaturan pengamanan ke tempat berkumpul darurat
- penetapan personil yang terlibat
- penetapan jalur komunikasi
- penetapan tugas dan tanggung jawab tim tanggap darurat
- penetapan Prosedur Evakuasi
e. Pemulihan (Recovery)
kegiatan pemulihan meliputi:
- penetapan tim pemulihan
- melakukan investigasi insiden
- mengestimasi perkiraan kerusakan
- melakukan pembersihan lokasi
- melakukan operasi pemulihan
- membuat laporan pemulihan setelah keadaan darurat dapat dilakukan pemulihan

Contoh Jenis Keadaan Darurat:


a. Kecelakaan (Jatuh, Tabrakan)
b. Kebakaran (Bangunan, Tambang)
c. Tumpahan B3
d. Longsornya Jenjang Penambangan
e. Tanggul Jebol

This study source was downloaded by 100000850688297 from CourseHero.com on 08-10-2022 20:44:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/100326317/Tugas-Implementasi-SMKP-Implementasi-II-Sonny-Prayogapdf/
7. Jenis Perlengkapan Keadaan Darurat di Tambang Bawah Tanah
a. Breathing Apparatus
berfungsi sebagai alat untuk mensuplai oksigen apabila terjadi kegagalan sistem ventilasi atau
terdapat kebocoran gas alam pada saat berada di dalam tambang bawah tanah.
b. Refuge Chamber dan Chamber
berfungsi sebagai tempat berkumpul darurat sementara bagi pekerja tambang bawah tanah
bilamana terjadi runtuhan dinding terowongan sampai dengan dilakukannya proses evakuasi
atau pengamanan.

8. Keselamatan di Luar Pekerjaan


Merupakan komunikasi yang dilakukan terhadap seluruh pekerja dan keluarga baik formal
maupun informal yang berupa promosi atau kampanye K3 dan terdokumentasikan.
- Sosialisasi terkait dengan batas kecepatan berkendara
- Sosialisasi terkait dengan penggunaan sabuk pengaman
- Sosialisasi terkait dengan pola istirahat pekerja untuk mencegah Fatique
- Demo penggunaan APAR dan apabila terjadi kebocoran saluran gas pada kompor
untuk mencegah kebakaran

This study source was downloaded by 100000850688297 from CourseHero.com on 08-10-2022 20:44:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/100326317/Tugas-Implementasi-SMKP-Implementasi-II-Sonny-Prayogapdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai