Anda di halaman 1dari 7

Nomor : 15.E/MB.07/DBT.

KP/2023 8 November 2023


Sifat : Penting
Lampiran : -
Hal : Edaran Arahan Pelaksanaan Audit Internal Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan Tahun 2023

Yang terhormat,
Kepala Teknik Tambang
Perusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara
di
Seluruh Indonesia

Sehubungan dengan kewajiban perusahaan pertambangan dan perusahaan jasa


pertambangan pemegang IUJP melakukan audit internal penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan (SMKP) paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
sesuai amanat Pasal 18 ayat (3) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara serta menyusun dan menyampaikan
Laporan Audit Internal Penerapan SMKP Mineral dan Batubara dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah triwulan keempat dan sesuai amanat Pasal 14
ayat (1), (2), dan Pasal 15 ayat (1), (2) serta Pasal 17 ayat (2) Peraturan Menteri ESDM
nomor 10 Tahun 2023 tentang Tata cara Penyusunan, Penyampaian, dan Persetujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Serta Tata Cara Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, serta dalam rangka upaya peningkatan
pelaksanaan dan pelaporan Audit Internal SMKP sesuai dengan peraturan perundangan
untuk periode audit tahun 2023, dengan ini kami minta kepada Saudara untuk
memperhatikan dan melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Audit Internal SMKP yang dilakukan oleh auditor yang belum memenuhi persyaratan
perundangan tidak dibenarkan. Saudara hanya dapat mengangkat Tim Audit Internal
SMKP (termasuk untuk audit internal pada perusahaan jasa pertambangan pemegang
IUJP yang bekerja pada perusahaan Saudara) yang telah memiliki nomor registrasi
auditor dari Kepala Inspektur Tambang dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
pada Lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara nomor
185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan
Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan. Apabila Saudara akan mengangkat Auditor Internal
SMKP yang memenuhi persyaratan dari perusahaan dalam satu grup, afiliasi, dan/atau
anak perusahaan, maka Saudara harus mengajukan persetujuan kepada KaIT
sebagaimana telah dijelaskan pada surat kami sebelumnya nomor
B-7/MB.07/DBT.KP/2022 tanggal 3 Januari 2022 perihal Auditor Internal Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
2. Dalam penetapan Mandays Audit Internal SMKP Tahun 2023, Auditor Internal SMKP
perusahaan Saudara dapat menggunakan data nilai rata-rata nasional sebagai berikut
untuk pertimbangan perhitungan faktor penyesuaian:
1. Frequency Rate Kecelakaan Tambang: 0,07;
2. Severity Rate Kecelakaan Tambang: 92,63;
3. Absence Severity Rate: 256,78, dan
4. Morbidity Frequency Rate: 242,43.

3. Audit Internal SMKP Tahun 2023 perusahaan Saudara wajib dimulai dengan Tahapan
Awal Audit Internal SMKP (Permulaan Audit, Peninjauan Dokumen, Persiapan Audit
Lapangan) secara sistematis dan terdokumentasi. Bagian K3 dan KO perusahaan
Saudara wajib memberikan input informasi yang valid dan mutakhir untuk digunakan
oleh Auditor Internal SMKP perusahaan Saudara dalam mengembangkan program
Audit Internal SMKP Tahun 2023 yang berbasis risiko (risk-based) dan kinerja
pengelolaan Keselamatan Pertambangan perusahaan Saudara pada tahun 2023.
Auditor Internal SMKP perusahaan Saudara dapat menggunakan formulir sebagaimana
terlampir pada Lampiran I surat kami sebelumnya nomor B-6450/MB.07/DBT.KP/2022
tanggal 7 November 2022 sebagai acuan minimum untuk pendokumentasian proses
Tahapan Awal Audit Internal SMKP perusahaan Saudara. Apabila berdasarkan hasil
penilaian kelayakan audit dan kecukupan dokumentasi disimpulkan bahwa perusahaan
Saudara belum memenuhi persyaratan minimum, Saudara wajib segera
menindaklanjutinya hingga dinyatakan untuk layak audit dan memenuhi kecekupan
dokumentasi sehingga Saudara tidak mengalami keterlambatan dalam penyelesaian
audit tahap berikutnya dan pelaporan kepada Kepala Inspektur Tambang

4. Dalam penetapan metode dan pemilihan sampel Audit Internal SMKP khususnya untuk
jenis pembuktian yang dilakukan secara langsung atau primer dalam rangka
meningkatkan derajat kepercayaan hasil audit, Auditor Internal SMKP perusahaan
Saudara juga diminta untuk mempertimbangkan hasil pembelajaran dari kasus
Keselamatan Pertambangan Nasional Tahun 2023. Berdasarkan analisis atas kasus
Keselamatan Pertambangan Nasional Tahun 2023, hal-hal yang perlu menjadi
perhatian lebih dan dapat diverifikasi oleh auditor internal SMKP perusahaan Saudara
apabila sesuai dengan konteks perusahaan Saudara, antara lain:
a. Pengendalian risiko dari pekerjaan pengangkutan termasuk kelayakan alat angkut
dan dimensi (grade, lebar, radius tikungan dan superelevasi) jalan tambang serta
jalan angkut;
b. Pelaksanaan pengawasan pada jalan angkut serta peningkatan pengawasan pada
area-area kritis (turunan/tanjakan dan tikungan), area blindspot, serta jarak
pandang pada jalan angkut ;
c. Penyediaan sarana komunikasi pada kegiatan pengangkutan;
d. Pengendalian beban maksimum alat pemindah tanah mekanis agar tidak melebihi
beban kerja maksimum sesuai dengan petunjuk pembuatannya;
e. Pengendalian terhadap batas kecepatan maksimal unit alat angkut;
f. Pengendalian risiko dari pekerjaan pada area lereng kritis serta pemantauan
kestabilan lereng tambang terbuka;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
g. Pengetahuan pekerja pada area lereng tambang terhadap bahaya dan risiko
geoteknik;
h. Pengendalian risiko dari pekerjaan pada area timbunan;
i. Pengendalian risiko dari pekerjaan pada area sump tambang;
j. Pengendalian risiko pada pekerjaan penambangan cadangan sisa hasil
pengolahan termasuk pengelolaan geologi teknik kestabilan lereng;
k. Pengendalian risiko dari pekerjaan di dekat maupun di atas air dan dermaga;
l. Pengendalian risiko kelelahan (fatigue) serta efektivitas pengawasan kelelahan
pada pekerja;
m. Pengelolaan risiko atas penggunaan handphone pada saat jam kerja maupun jam
istirahat;
n. Pengendalian risiko dalam pemeriksaan kelayakan (commissioning) dan/atau
pemeriksaan kelayakan berkala (recommissioning) unit peralatan pertambangan;
o. Penerapan Pemeriksaan dan Pengecekan Harian (P2H) untuk setiap unit sesuai
dengan jenis dan karakteristik sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan;
p. Pemenuhan kompetensi pengawas teknis dalam melaksanakan penyelidikan,
pemeriksaan, dan pengujian terhadap kerusakan sistem pengereman unit
peralatan pertambangan;
q. Pengendalian risiko pekerjaan konstruksi seperti prasarana dan instalasi
pertambangan;
r. Pengendalian risiko gas beracun pada tambang bawah tanah serta penyediaan
alat pemantauan kualitas udara;
s. Pengendalian atas potensi interaksi pekerja dengan peralatan pertambangan di
lokasi area pergudangan dan/atau area fasilitas penunjang;
t. Pengendalian risiko pekerjaan pengangkatan rajuk serta peringatan kondisi cuaca
pada aktivitas penambangan dengan ponton isap produksi;
u. Analisis kebutuhan jumlah tenaga teknis pertambangan yang berkompeten dalam
pengelolaan geoteknik;
v. Pemenuhan kompetensi pengawas pada pekerjaan draught survey;
w. Pengendalian pelaksanaan pengawasan melekat pada pekerjaan berisiko tinggi
yang harus diawasi secara terus menerus;
x. Efektivitas pengawasan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan kontraktor dan
subkontraktor;
y. Perhitungan analisis kebutuhan pengawas operasional yang berkompeten untuk
setiap kegiatan dan gilir kerja;
z. Efektivitas pelaksanaan manajemen keadaan darurat dan pertolongan pertama
pada kecelakaan;
å. Pengendalian atas pelaksanaan pemenuhan tindak lanjut hasil pengawasan
internal perusahaan;
bb. Penerapan prosedur Lock Out, Tag Out, dan Try Out saat perbaikan unit; dan
cc. Efektivitas pelaksanaan komunikasi dan konsultasi pada proses manajemen risiko
utamanya pekerjaan yang memiliki risiko tinggi.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
5. Saudara bersama-sama dengan Auditor Internal SMKP perusahaan Saudara, wajib
memastikan seluruh pemenuhan persyaratan Keselamatan Pertambangan dan
kesiapan operasional perusahaan Saudara untuk menyelesaikan target produksi dan
operasional tahun 2023 perusahaan Saudara dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti volatilitas harga, perubahan kondisi alam seperti cuaca atau pergantian musim,
dan lainnya.
6. Saudara wajib mengevaluasi kesesuaian Rencana Audit Internal SMKP perusahaan
Saudara dengan tujuan Audit Internal SMKP yang ditetapkan pada peraturan
perundangan maupun tujuan spesifik sebagaimana angka 5 (lima). Rencana Audit
Internal tersebut wajib terdokumentasi dan Auditor Internal SMKP perusahaan Saudara
dapat menggunakan formulir sebagaimana terlampir pada Lampiran II surat kami
sebelumnya nomor B-6450/MB.07/DBT.KP/2022 tanggal 7 November 2022, sebagai
acuan minimum untuk pendokumentasian proses Rencana Audit Internal SMKP
perusahaan Saudara
7. Dalam menetapkan rencana perbaikan terhadap temuan ketidaksesuaian dari hasil
Audit Internal SMKP perusahaan Saudara, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
Saudara selaku Kepala Teknik Tambang, antara lain:
a. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen I ditemukan ketidaksesuaian berupa
Kebijakan Keselamatan Pertambangan yang belum ditandatangani oleh pimpinan
tertinggi perusahaan Saudara dan berdasarkan hasil audit Elemen VII ditemukan
ketidaksesuaian Tinjauan Manajemen belum dilaksanakan oleh pimpinan tertinggi
perusahaan Saudara, maka Saudara wajib menindaklanjuti segera,
mempertimbangkan hal tersebut sudah menjadi bagian dari komitmen dalam
Pertemuan Direksi Perusahaan Pertambangan dalam rangka peningkatan
pengelolaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik yang dilaksanakan pada
tahun 2023 oleh Ditjen Minerba.
b. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen II ditemukan ketidaksesuaian berupa
penilaian tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Pertambangan yang belum
sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Nomor
10.k/MB.01/DJB/2023 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Tingkat Pencapaian
Kinerja Keselamatan, maka Saudara wajib melakukan upaya-upaya perbaikan
sehingga hasil penilaian yang telah diperbaiki tersebut dapat menjadi masukan
yang valid untuk program Keselamatan Pertambangan yang diusulkan pada RKAB
periode berikutnya.
c. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen II ditemukan ketidaksesuaian berupa belum
terdapatnya perencanaan terhadap Manajemen Risiko Keselamatan
Pertambangan untuk seluruh kegiatan dan proses kerja rutin dan tidak rutin, maka
Saudara wajib segera melaksanakan inspeksi dan tindak lanjut secara internal
dalam rangka memastikan seluruh operasional telah dilaksanakan dengan tingkat
risiko yang masih dapat diterima oleh pekerja.
d. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen III ditemukan ketidaksesuaian dalam
ketersediaan dan kecukupan sumber daya manusia khususnya pengawas
operasional/teknis dan tenaga teknis pertambangan yang berkompeten, Saudara
wajib menindaklanjuti dengan program pemenuhan sumberdaya manusia
berdasarkan data kesenjangan tersebut dengan skala prioritas yang
mempertimbangkan implikasi hukum / persyaratan perundangan dan tingkat risiko
yang diakibatkan oleh ketidaktersediaan dan kecukupan sumber daya manusia
tersebut.
e. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen IV ditemukan ketidaksesuaian berupa
belum terealisasinya program pemeriksaan kesehatan pekerja tahun 2023 sesuai

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
jadwal yang ditetapkan, maka Saudara wajib melakukan upaya percepatan agar
pemeriksaan kesehatan pekerja dapat terlaksana sesuai komitmen RKAB tahun
2023.
f. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen IV ditemukan ketidaksesuaian berupa
belum dilakukannya pengujian kelayakan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan
Peralatan sesuai dengan lampiran persetujuan RKAB 2023, maka Saudara wajib
memastikan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan Peralatan tersebut tidak
dioperasikan hingga dilakukan pengujian kelayakan, dinyatakan layak, dan
diberikan label kelayakan oleh Saudara sesuai Surat Edaran Kepala Inspektur
Tambang nomor: 390/37.04/DBT/2018 tanggal 31 Januari 2018 hal Proses
Perizinan Keselamatan Pertambangan Minerba.
g. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen IV ditemukan ketidaksesuaian dalam
implementasi rekayasa pertambangan (seperti metode dan desain penambangan,
pengelolaan geoteknik tambang, konstruksi fasilitas pertambangan, ventilasi
tambang, sistem penyanggaan bawah tanah, hidrologi dan hidrogeologi, dan
lainnya) Saudara wajib melakukan perbaikan secara cepat dan memutakhirkan
perencanaan manajemen risiko operasional dalam rangka mempersiapkan dan
melaksanakan pengendalian risiko tambahan.
h. Apabila berdasarkan hasil bahwa Elemen IV ditemukan ketidaksesuaian dalam
proses persyaratan, seleksi, dan penetapan perusahaan jasa pertambangan, maka
Saudara wajib menindaklanjuti untuk menjamin setiap perusahaan jasa
Pertambangan memenuhi persyaratan Keselamatan Pertambangan perusahaan
Saudara.
i. Apabila berdasakan hasil audit Elemen V ditemukan ketidaksesuaian berupa belum
terdapatnya basis data dan analisis terhadap deviasi keselamatan pertambangan
dari hasil pemantauan dan evaluasi Keselamatan Pertambangan, Saudara
bersama-sama dengan Bagian K3 dan KO Perusahaan Saudara agar segera
melengkapinya sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam strategi dan upaya
perbaikan ke depan dalam rangka pencegahan kecelakaan, kejadian berbahaya,
Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja, dan Penyakit Akibat Kerja.
j. Apabila berdasarkan hasil audit Elemen VI masih ditemukan bahwa mekanisme
penyusunan dokumen operasi/kerja belum mempertimbangkan variabilitas yang
mungkin terjadi dari faktor perilaku pekerja, perbedaan kondisi lingkungan,
keterbatasan serta tantangan teknis dan non teknis dari operasional, Saudara wajib
melakukan perbaikan pengaturan yang menghasilkan dokumen operasi/kerja yang
tepat guna untuk memastikan terciptanya kepatuhan yang benar (correct
compliance) dan kinerja yang benar (correct performance) untuk menunjang
tercapainya operasional tambang yang aman, efisien, dan produktif
8. Sehubungan dengan telah terlaksananya kegiatan Verifikasi Hasil Audit Internal pada
25 s.d. 26 Agustus sesuai pada surat kami nomor 310.Und/MB.07/DBT.KP/2023
tanggal 22 Agustus 2023 perihal Verifikasi Penyampaian Laporan Hasil Audit Internal
Penerapan SMKP Mineral dan Batubara Periode Tahun 2022, berikut ini adalah hal-
hal yang penting yang menjadi temuan agar Saudara ketahui, antara lain:
a. Masih terdapat pelaksanaan audit internal SMKP yang belum memenuhi
persyaratan man-days yang ditetapkan akibat keterbatasan jumlah auditor internal
SMKP;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
b. Masih terdapat hasil audit internal SMKP yang menunjukan belum terpenuhinya
standar kelayakan audit, sehingga menyulitkan proses audit untuk mencapai
tujuannya;
c. Masih terdapat pengembangan program audit internal SMKP yang tidak
mempertimbangkan risiko dan kinerja sehingga lebih fokus kepada pemenuhan
aspek administrasi saja;
d. Masih terdapat kekeliruan dalam pemberian nilai audit internal SMKP yang
dikarenakan ketidaktelitian auditor internal untuk memperhatikan interaksi dan
keterkaitan antar sub elemen dan/atau sub sub elemen SMKP;
e. Masih terdapat kekeliruan dalam penulisan temuan ketidaksesuaian dengan
kerangka Problem-Location-Objective Evidence-Reference, sehingga membuat
perencanaan terhadap tindak lanjut perbaikan dan pencegahannya menjadi tidak
optimal;
f. Masih terdapat kekeliruan dalam penetapan temuan kategori kritikal, mayor, dan
minor;
g. Masih terdapat rencana tindak lanjut audit yang belum memuat tindakan
perbaikan, pencegahan, dan peningkatan yang tepat dengan batas waktu
pelaksanaan yang sesuai dengan urgensi terkait pencegahan kecelakaan,
kejadian berbahaya, Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja, dan Penyakit Akibat
Kerja.

Memperhatikan huruf a s.d. g tersebut di atas, maka direkomendasikan hal-hal sebagai


berikut untuk dilakukan oleh Saudara:
a. Memastikan kembali kecukupan jumlah auditor internal SMKP dan kecukupan
kompetensi teknisnya untuk bidang audit yang spesifik serta kebutuhan untuk
menjamin keindependenan tim audit dari kegiatan yang diaudit dan menghindari
konflik kepentingan, dan hal lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit;
b. Melakukan evaluasi terhadap proses penentuan kelayakan audit dan kecukupan
dokumen terhadap kriteria audit yang telah dilakukan perusahaan Saudara, dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan proses audit internal SMKP selanjutnya;
c. Meningkatkan peran dan fungsi Bagian K3 dan KO perusahaan Saudara sehingga
dapat memberikan input yang yang valid dan mutakhir untuk digunakan oleh
auditor internal SMKP perusahaan Saudara dalam mengembangkan program
audit internal SMKP selanjutnya yang lebih berbasis risiko dan kinerja;
d. Menghimbau para auditor internal SMKP yang Saudara tugaskan untuk terus
memelihara dan meningkatkan kompetensi serta mempertajam skeptisisme
profesional sehingga mampu mendeteksi deviasi dari sistem operasi penerapan
Keselamatan Pertambangan yang merupakan dapat menjadi kondisi laten
penyebab terjadinya kerugian di kemudian hari yang dituangkan dalam penetapan
ketidaksesuaian serta mendeteksi peluang untuk peningkatan pencapaian leading
dan lagging indicator Keselamatan Pertambangan maupun peningkatan efisiensi
dan produktivitas kerja yang dituangkan dalam formulir opportunity for
improvement;
e. Memastikan kembali auditor internal SMKP perusahaan Saudara telah memiliki
interpretasi yang tepat untuk penetapan temuan ketidaksesuaian kategori kritikal,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
mayor, dan minor, serta penulisannya dengan kerangka Problem-Location-
Objective Evidence-Reference yang sesuai.
f. Memastikan kembali rencana tindak lanjut audit perusahaan Saudara telah
mencakup tindakan perbaikan, pencegahan, dan peningkatan yang tepat, dan
melaksanakannya sesuai batas waktu yang ditetapkan.
9. Laporan Audit Internal Penerapan SMKP Mineral dan Batubara perusahaan Saudara,
termasuk seluruh perusahaan jasa pertambangan pemegang IUJP yang bekerja di
perusahaan Saudara, agar disampaikan, dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari kalender setelah triwulan keempat, sehingga batas waktu
penyampaian laporan hasil audit internal penerapan SMKP periode tahun 2023 yaitu
30 Januari 2024, sesuai dengan ketentuan Pasal 17 Peraturan Menteri ESDM nomor
10 Tahun 2023 tentang Tata cara Penyusunan, Penyampaian, dan Persetujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya Serta Tata Cara Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Direktur Teknik dan Lingkungan/


Kepala Inspektur Tambang,

Ditandatangani secara elektronik


Sunindyo Suryo Herdadi

Tembusan:
1. Plt. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
2. Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara
3. Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral
4. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Seluruh Indonesia
5. Penanggung Jawab Operasional Perusahaan Jasa Pertambangan di Seluruh Indonesia
6. Direksi Perusahan Pertambangan Mineral dan Batubara di Seluruh Indonesia
7. Direksi Perusahaan Jasa Pertambangan Mineral dan Batubara di Seluruh Indonesia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai