Anda di halaman 1dari 56

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

SEBAGAI SEORANG PENGAWAS


OPERASIONAL MADYA (POM) & UTAMA
(POU)
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016

2
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016 (lanjutan...)

3
PERMEN ESDM NO. 43 TAHUN 2016 (lanjutan...)

4
5
6
DASAR HUKUM
 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
 Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan
Mineral dan Batubara
 Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan 7
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan
dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2010 tentang Wilayah
Pertambangan
 Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 tentang Perubahan
Keempat atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara
 Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggraan Pengelolaan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara 8
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010 tentang Reklamasi
dan Pasca Tambang
 Peraturan Menteri ESDM No. 42 Tahun 2016 tentang
Standardisasi Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan
Mineral dan Batubara
 Peraturan Menteri ESDM No. 43 Tahun 2016 tentang Penerapan
Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Khusus Pengawas
Operasional di Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara
 Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2020 tentang Tata Cara
Pemberian Wilayah, Perizinan, dan Pelaporan pada Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara

9
DASAR HUKUM (LANJUTAN....)
 Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara
 Keputusan Menteri ESDM No. 1827 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baik
 Keputusan Menteri ESDM Nomor 1806.K/30/MEM/2018 tentang
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Evaluasi, Persetujuan
Rencana Kerja dan Anggaran Biaya, Serta Laporan Pada
Kegiatan Usaha Pertambangan Minerba

10
PENGAWAS ???
• Pengawas adalah penghubung antara
pihak Manajemen dengan pekerja

• Kebijakan Perusahaan :
Bekerja seefektif dan seefisien mungkin
- Produksi tinggi
- Aman

• FRONTLINE SUPERVISOR :
Pemimpin yang bertanggungjawab atas dilaksanakannya
dan ditaatinya perundang-undangan di wilayah kerjanya
RESPONSIBILITY PENGAWAS :
Pengawas melaksanakan kewajiban-kewajiban yang sudah diturunkan
Kepadanya dan bertanggung jawab terhadap atasan

ACCOUNTABILITY PENGAWAS :
Keadaan dimana seorang pengawas menjalankan kewajiban
- TERINCI
- DAPAT DIHITUNG
- dapat diminta pertanggungjawaban atas terlaksananya/ditaatinya
kewajiban yang ditugaskan kepadanya
Seorang pengawas menjamin dan bertanggung
jawab atau dapat dimintai pertanggungan jawab
atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan
perundang-undangan (kaidah teknik pertambangan
yang baik) pada kegiatan usaha pertambangan
yang menjadi tanggung jawabnya

Kewajiban ini harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya


langsung, selanjutnya kepada penanggung jawab akhir, yaitu KTT/PTL
Pengawas….
15

PENGAWAS BERTINDAK
SEBAGAI PENGHUBUNG
ANTARA PIHAK MANAJEMEN
DENGAN PEKERJA (BAWAHAN)

PENGAWAS HARUS HARUS DAPAT


MAMPU MENGGERAKKAN PARA
PEKERJA MENUJU TUJUAN
PERUSAHAAN SESUAI DGN KEBIJAKAN
PERUSAHAAN
BEKERJA SEEFEKTIF DAN SEEFISIEN
MUNGKIN AGAR TINGKAT
PRODUKSI YANG DIHASILKAN
PENGAWAS YANG BERTANGGUNG TINGGI NAMUN TETAP AMAN
JAWAB ATAS DITAATINYA
PERATURAN DAN PERUNDANG-
UNDANGAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN DI WILAYAH
TANGGUNG JAWABNYA

15
LANGKAH MENJADI PENGAWAS YANG 16

ACCOUNTABLE
Merinci tahapan pekerjaan
Menentukan daerah yang akan
pengawasan yang akan
1 dilaksanakan
6 diawasi

Mengevaluasi kuantitas
Membuat jadwal pengawasan
pengawasan, daftar hadir dan
2 dengan baik 7 prosentase

Menentukan siapa yang


Menentukan waktu/lamanya
bertanggung jawab melakukan
3 pengawasan 8 pengawasan

Membuat petunjuk (guidelines)


Menentukan standar evaluasi
4 pengawasan 9
Menentukan aspek atau bagian
Melaporan dan mengarsipkan
5 yang wajib diperiksa (Check list) 10
Fungsi Pengawas
17

sebagai Penghubung dan Mediator


antara manajemen dengan
karyawan di lapangan,

maka pengawas harus mampu


mengerakkan para karyawan yang
menjadi bawahannya menuju tujuan
perusahaan,

memotivasi mereka agar tetap selalu


produktif dan bekerja dengan aman.
Peranan Pengawas
18

❑ Production oriented.
➢ Menggerakkan bawahan untuk kerja
produktif
❑ Employee oriented.
➢ Mengetahui kebutuhan bawahan dan
atasan
➢ Mengetahui tentang bawahan
➢ Mengetahui kondisi tempat kerja dan
alat yang dipakai
➢ Memberikan bimbingan, pelatihan,
nasehat, pengarahan, atau koreksi
➢ Loyal, komunikasi, kerjasama
❑ Safety oriented
➢ Mempunyai basic safety phylosophy,
safety and health policy, safety
responsibility
Wewenang Pengawas
19

0 0
01
3 5

Mengatur Mengawasi Menilai Bawahan


Anak Buah Pekerjaan

Mengatur
Pekerjaan Menegur
Bawahan

0 0
2 4
20

Di pertambangan
siapa aja sih yang
bertindak sebagai
pengawas?
21
Kepala Teknik Tambang/ Penanggung Jawab Teknik Dan Lingkungan

Pengawas Operasional & Pengawas Teknis

Lampiran I, Kepmen ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018


KTT dalam melakukan tugasnya dibantu oleh pengawas operasional dan
pengawasan teknik. Pengawas operasional dan pengawasan teknik harus
memiliki kompetensi yang disyaratkan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pengawas Operasional
Pengawas Operasional adalah orang yang ditunjuk oleh
KTT/PTL dan bertanggung jawab kepada KTT/PTL dalam
melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian kegiatan
operasional pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung
jawabnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai kaidah teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Operasional

Tugas dan tanggung jawab : Pengangkatan


Kriteria :
1. bertanggung jawab kepada 1. KTT/PTL menunjuk calon
1. memiliki sertifikat kompetensi
KTT/PTL untuk keselamatan dan Pengawas Operasional yang
Pengawas Operasional atau
kesehatan semua pekerja memenuhi kriteria dan dibuktikan
sertifikat kualifikasi yang
tambang yang menjadi dengan surat penunjukkan;
diakui oleh KaIT sesuai
bawahannya; 2. KTT/PTL melakukan evaluasi
jenjang jabatannya;
2. melaksanakan inspeksi, terhadap calon Pengawas
2. menduduki jabatan di dalam
pemeriksaan, dan pengujian; Operasional, apabila dinyatakan
divisi atau departemen
3. bertanggung jawab kepada laik, maka KTT/PTL menerbitkan
operasional pertambangan; KTT/PTL atas keselamatan, surat penunjukan pengawas
dan kesehatan, dan kesejahteraan operasional;
3. memiliki anggota yang dari semua orang yang 3. KTT/PTL sewaktu-waktu atau
berada di bawahnya ditugaskan kepadanya; berkala mengevaluasi kinerja;
dan/atau melakukan 4. membuat dan menandatangani
pengawasan terhadap divisi 4. Pengawas Operasional yang
laporan pemeriksaan, inspeksi,
atau departemen lainnya; memenuhi syarat ketentuan sesuai
dan pengujian;
dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan akan
mendapatkan KPO yang disahkan
oleh KaIT/Kepala Dinas atas nama
KaIT sebagai bukti pengesahan.
Pengawas Teknis
Pengawas Teknis adalah orang yang ditunjuk oleh KTT/PTL dan
bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan
pemasangan, pemeliharaan, pemeriksaan, dan pengujian
terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
pertambangan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan mengenai kaidah
teknik pertambangan yang baik.
Pengawas Teknis

Tugas dan tanggung jawab : Pengangkatan


Kriteria :
1. memiliki sertifikat kompetensi 1. bertanggung jawab kepada 1. KTT/PTL menunjuk calon
Pengawas Teknis sesuai dengan KTT/PTL untuk keselamatan Pengawas Teknis yang memiliki
bidang pekerjaannya; kompetensi sesuai bidang kerja dan
pemasangan dan pekerjaan
2. memiliki kewenangan dan dibuktikan dengan hasil uji
bertanggung jawab terhadap serta pemeliharan yang benar kompetensi oleh lembaga
suatu peralatan, permesinan, semua sarana, prasarana, sertifikasi profesi atau sertifikat
dan kelistrikan; dan instalasi, dan peralatan kualifikasi yang diakui oleh KaIT.
3. syarat lain yang ditentukan oleh pertambangan yang menjadi 2. KTT/PTL melakukan evaluasi
KTT/PTL sesuai dengan tugasnya;
kebutuhan kegiatan operasional terhadap calon Pengawas Teknis,
2. merencanakan dan apabila dinyatakan laik, KTT/PTL
tambang.
menekankan dilaksanakannya menerbitkan surat pengesahan
jadwal pemeliharaan yang pengawas teknis.
telah direncanakan serta 3. KTT/PTL sewaktu-waktu atau
semua perbaikan sarana, berkala mengevaluasi kinerja
prasarana, instalasi, dan Pengawas Teknis.
peralatan pertambangan yang
dipergunakan.
3. mengawasi dan memeriksa
semua sarana, prasarana,
Penanggung Jawab Operasional
Penanggung Jawab Operasional yang selanjutnya disingkat PJO adalah orang
yang menduduki JABATAN TERTINGGI dalam STRUKTUR ORGANISASI
PERUSAHAAN JASA PERTAMBANGAN di wilayah kegiatan usaha
pertambangan, dan BERTANGGUNG JAWAB KEPADA KTT/PTL atas
dilaksanakan dan ditaatinya peraturan perundang-undangan mengenai KAIDAH
TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK.
TUGAS & TANGGUNG JAWAB KTT/PTL
• Membuat peraturan internal • Melaksanakan manajemen risiko • Menyampaikan laporan kasus
perusahaan mengenai pada setiap proses bisnis dan lingkungan paling lambat 1 x 24
penerapan kaidah teknik subproses kegiatan pertambangan (satu kali dua puluh empat) jam
pertambangan yang baik; setelah terjadinya kasus lingkungan
• Menerapkan sistem manajemen berikut upaya penanggulangannya;
• Mengangkat pengawas keselamatan pertambangan dan
operasional dan pengawas • Menyampaikan pemberitahuan
melakukan pengawasan
awal dan melaporkan kecelakaan,
teknis; penerapan sistem manajemen kejadian berbahaya, kejadian akibat
• Mengesahkan PJO; keselamatan pertambangan yang penyakit tenaga kerja, dan penyakit
• Melakukan evaluasi kinerja PJO; dilaksanakan oleh perusahaan akibat kerja;
jasa pertambangan yang bekerja
• Memastikan semua perusahaan • Menyampaikan laporan audit
di wilayah tanggung jawabnya; internal penerapan sistem
jasa pertambangan yang
beroperasi di bawahnya • Melaporkan penerapan kaidah manajemen keselamatan
teknik pertambangan yang baik pertambangan mineral dan
memenuhi kewajiban sesuai
kepada KaIT, baik laporan berkala, batubara;
dengan ketentuan perundang-
akhir, dan/atau khusus sesuai • Menetapkan tata cara baku untuk
undangan; dengan ketentuan perundang- penanggulangan pencemaran
• Menerapkan standar sesuai undangan; dan/atau perusakan lingkungan
dengan ketentuan perundang- • Melaporkan pelaksanaan kegiatan pada tempat yang berpotensi
undangan; pengelolaan dan pemantauan menimbulkan perusakan dan
• Menyampaikan laporan kegiatan lingkungan secara berkala sesuai pencemaran lingkungan;
jasa pertambangan kepada KaIT dengan bentuk yang ditetapkan; • Menetapkan tata cara baku untuk
sesuai dengan ketentuan • Melaporkan jumlah pengadaan, penerapan kaidah teknik
perundang-undangan; penggunaan, penyimpanan, dan pertambangan yang baik;
• Memiliki tenaga teknis persediaan bahan dan limbah • Melaksanakan konservasi sumber
pertambangan yang berbahaya dan beracun secara daya mineral dan batubara; dan
berkompeten sesuai dengan berkala setiap 6 (enam) bulan; • KTT menetapkan tata cara baku
ketentuan perundang • Melaporkan adanya gejala yang kegiatan pengelolaan teknis 27
berpotensi menimbulkan pertambangan mineral dan
PELAKSANA PENGAWASAN

PEJABAT YANG DITUNJUK OLEH MENTERI,


INSPEKTUR TAMBANG GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA
1. TEKNIS PERTAMBANGAN
1. PEMASARAN
2. KONSERVASI SUMBER DAYA MINERAL DAN
2. KEUANGAN
BATUBARA
3. PENGELOLAAN DATA MINERAL BATUBARA
3. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 4. PENGEMBANGAN TENAGA KERJA TEKNIS PERTAMBANGAN
4. KESELAMATAN OPERASI PERTAMBANGAN 5. PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
5. PENGELOLAAN LH, REKLAMASI DAN PASCA SETEMPAT
TAMBANG 6. KEGIATAN LAIN DI BIDANG KEGIATAN USAHA
6. PEMANFAATAN BARANG, JASA, TEKNOLOGI PERTAMBANGAN YANG MENYANGKUT KEPENTINGAN
DAN KEMAMPUAN REKAYASA SERTA RANCANG UMUM
BANGUN DALAM NEGERI 7. PELAKSANAAN KEGIATAN SESUAI IUP, IPR, IUPK
8. JUMLAH, JENIS DAN MUTU HASIL USAHA PERTAMBANGAN
7. PENGUASAAN, PENGEMBANGAN DAN
PENERAPAN TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERBA
UU NO. 4/2009 ttg Pertambangan Mineral & Batubara
Ps 141
Ps 140
(Ayat 1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 140,
(Ayat 1) Menteri melakukan pengawasan terhadap antara lain, berupa:
penyelenggaraa pengelolaan usaha a. teknis pertambangan;
pertambangan yang dilaksanakan oleh b. pemasaran;
pemerintah provinsi dan pemerintah
c. keuangan;
kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya. d. pengolahan data mineral dan batubara;
e. konservasi sumber daya mineral dan batubara;
f. keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan;
(Ayat 2) Menteri dapat melimpahkan kepada g. keselamatan operasi pertambangan;
Gubernur untuk melakukan pengawasan h. pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang;
terhadap penyelenggaraan kewenangan i. pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa dan rancang
pengelolaan di bidang usaha pertambangan bangun dalam negeri;
sebagaimana dimaksud ayat (1) yang j. pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan;
dilaksanakan oleh pemerintah
k. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat;
kabupaten/kota.
l. penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan;
m. kegiatan-kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang
(Ayat 3) Menteri, Gubernur dan Bupati/Walikota menyangkut kepentingan umum;
sesuai dengan kewenangannya melakukan n. pengelolaan IUP atau IUPK; dan
pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha o. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan.
pertambangan yang dilakukan oleh pemegang
IUP, IPR atau IUPK.
(Ayat 2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, huruf e, huruf f, huruf g, huruf h, dan huruf l
dilakukan oleh inspektur tambang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.
PENGAWASAN PERTAMBANGAN MINERBA

Hukum & Peraturan Pengelolaan


Pertambangan
•Undang-Undang
•Peraturan Pemerintah
•Peraturan Daerah
•Peraturan Menteri

Instansi Pengawas Lain


(Irjen - BPK – KPK)

Pemerintah Perusahaan
(Pusat/Prov) (Pemegang IUP)
Kepala Inspektur Tambang Kepala Teknik Tambang
Inspektur Tambang Pengawas Operasional/Teknis
30
SINERGISME PENERAPAN
KAIDAH TEKNIK PERTAMBANGAN YANG BAIK
KEPALA INSPEKTUR
TAMBANG PEMBINAAN &
PENGAWASAN
INSPEKTUR TAMBANG
• Teknis pertambangan
• Konservasi sumber KOMPETENSI
KEPALA TEKNIK daya minerba KERJA CERDAS
TAMBANG • K3 pertambangan KONSISTENSI
• KO pertambangan
PENGAWAS • Pengelolaan
lingkungan hidup,
OPERASIONAL KAIDAH TEKNIK
reklamasi &
PENGAWAS PERTAMBANGAN
pascatambang
YANG BAIK
TEKNIS • Pemanfaatan barang,
PENANGGUNG JAWAB jasa, teknologi &
OPERASIONAL kemampuan rekayasa
serta rancang bangun
dalam negeri
“Good mining practice” dalam UU No. 4/2009:
Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib
melaksanakan ketentuan sebagai berikut…

Ketentuan teknis pertambangan;

ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan dan


keselamatan operasi pertambangan;

pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan, termasuk


kegiatan reklamasi dan pascatambang;

upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara;

pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha pertambangan dalam bentuk
padat, cair, atau gas sampai memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum
dilepas ke media lingkungan

Sumber: UU No. 4/2009


Ruang lingkup pengawasan aspek keteknikan dan lingkungan:
TEKNIS PERLINDUNGAN KONSERVASI KESELAMATAN STANDARDISASI
LINGKUNGAN MINERBA PERTAMBANGAN & USAHA JASA

pelaksanaan teknik pengelolaan dan pemantauan recovery penambangan keselamatan kerja Perizinan IUJP
eksplorasi lingkungan dan pengolahan
tata cara penataan, pemulihan, dan cadangan marginal kesehatan kerja Kesesuaian bidang pekerjaan
penghitungan perbaikan lahan sesuai dengan dengan IUJP
sumber daya dan peruntukannya
cadangan
commisioning penetapan dan pencairan Komoditas kualitas lingkungan kerja pengawasan terhadap tenaga
jaminan reklamasi rendah ahli/pekerja yang ada di IUJP
penambangan pengelolaan pascatambang mineral ikutan SMKP pengawasan terhadap
peralatan yang dimiliki sesuai
dengan kontrak IUJP
pengolahan dan penetapan dan pencairan sumber daya serta Perawatan dan pengawasan secara
pemurnian jaminan pascatambang; dan cadangan tidak kelayakan prasarana, administratif sesuai laporan
tertambang instalasi, dan peralatan triwulan dari kegiatan jasa
pertambangan
pengangkutan dan pemenuhan baku mutu sisa hasil pengolahan pengamanan instalasi RSNI/RSKKNI
penjualan lingkungan dan pemurnian
kompetensi tenaga SOP, standar
teknik
evaluasi laporan hasil kajian
teknis
Aspek
Teknis Pertambangan
PENERAPAN KAIDAH TEKNIK
Teknis Pertambangan (PermenPERTAMBANGAN
ESDM No. 26/2018 PasalYANG
12) BAIK

Kewajiban pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP OP, IUPK OP,
dan IUP OPK Olah Murni dalam pelaksanaan aspek teknis pertambangan:
a. Menggunakan metode eksplorasi, penambangan, pengolahan
dan/atau pemurnian sesuai persetujuan RKAB;
b. Menggunakan tenaga teknis pertambangan yang berkompeten;
c. Menyusun rencana kerja yang transparan, akuntabel, dan rasional;
d. Melaksanakan kegiatan pertambangan yang tuntas dan optimum
sesuai dengan rencana kerja dan memenuhi kelaikan teknis.
Pengelolaan Teknis Pertambangan (Kepmen 1827K/30/MEM/2018, Lampiran II )
MINERAL NON LOGAM
SUBYEK MINERAL DAN BATUBARA
DAN BATUAN
Umum ➢ Sarana & prasarana → Tidak pada S/D & Cad Berlaku sama
➢ Peta → SRGI
➢ Penilaian atas keberhasilan pelaksanaan program
dan kegiatan → Tanda penghargaan
➢ Penyelidikan, pemeriksaan, pengujian dan/atau
evaluasi terhadap kajian teknis → Laik teknis
➢ Personel → Orang yang Berkompeten (CP),
Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten
(TTB), Tata Cara Baku
Eksplorasi ➢ Perencanaan → Rencana eksplorasi Tidak harus melakukan
➢ Pelaksanaan prospeksi;
• Eksplorasi Pendahuluan: S. Pustaka s.d. Prosp
• Eksplorasi Rinci: Teknik Eksplorasi s.d. Est. S/D
➢ Pernyataan Sumberdaya dan Cadangan
• Minerba → Max 15 Agustus setiap tahun (N-1)
• Listing → Dirjen a.n Menteri terlebih dahulu 36
Pengelolaan Teknis Pertambangan (Kepmen 1827K/30/MEM/2018, Lampiran II )
MINERAL NON LOGAM
SUBYEK MINERAL DAN BATUBARA
DAN BATUAN
Studi ➢ Umum → Min. 70% WIUP & S/D terunjuk/terukur, atau Berlaku Sama
Kelayakan 100% prospek S/D terunjuk/terukur
Tambang ➢ S/D dan Cadangan → SNI 5015:2011, SNI 4726:2011 Dikecualikan terbatas
➢ Geoteknik → CoF, FK statis, FK dinamis, PoF Geometri&Dim, Daya D.
➢ Hidro & Geohidrologi → Curah hujan data min 10 thn Pengelolaan sumber air
➢ Kajian AAT → Geokimia & Permodelan Apabila ada
➢ Renc. Tambang → Data modifying factor min. 5 thn Dikecualikan
➢ Renc. Olah Murni → Uji Met & Geomet, No Merkuri Kec. Bahan baku semen
➢ Renc. Pengangkutan → Cap. jalan 25% > mine prod Dikecualikan
➢ Perubahan Studi Kelayakan Perubahan: Berlaku sama
• penambahan lokasi, jenis atau karakteristik
komoditas;
• urutan penambangan yang mengubah rona akhir;
• umur tambang
• sistem dan/atau metode penambangan;
• metode pengolahan dan/atau pemurnian;
• peningkatan kapasitas produksi.
37
Pengelolaan Teknis Pertambangan (Kepmen 1827K/30/MEM/2018, Lampiran II )
MINERAL NON LOGAM
SUBYEK MINERAL DAN BATUBARA
DAN BATUAN
Konstruksi dan Pengujian Alat ➢ Umum→ Renc. Kontruksi Berlaku Sama
Pertambangan (Commisioning) ➢ Perencanaan→ DED
➢ Pelaksanaan→ laik teknis min.
70%
Pemanfaatan Teknologi, ➢ Teknologi baru→ Kajian teknis Berlaku sama
Kemampuan Rekayasa, ➢ Penggunaan & Uji coba→
Rancang Bangun, Persetujuan Dirjen Minerba
Pengembangan dan Penerapan ➢ Dirjen Minerba→ Daftar teknologi
Teknologi Pertambangan
Pengawasan Pemasangan ➢ Kompilasi data wilayah dan Berlaku sama
Tanda Batas persiapan teknis;
➢ Pengukuran titik batas;
➢ Pemasangan tanda batas;
➢ Pemeliharaan tanda batas; dan
➢ Kompetensi tenaga pelaksana
pengukuran
38
Pengelolaan Teknis Pertambangan (Kepmen 1827K/30/MEM/2018, Lampiran II )
MINERAL NON LOGAM
SUBYEK MINERAL DAN BATUBARA
DAN BATUAN
Penambangan ➢ Umum → Renc. Penambangan sesuai FS Berlaku sama
dan RKAB
➢ Permukaan:Pembersihan lahan;
Penanganan top soil ; Pemberaian Batuan;
Pengupasan OB; Pengupasan Mud; OPD;
IPD; Penimbunan Mud; Sea dyke;
Pengalihan Sungai; Pengalihan Jalan Umum;
Penambangan Bersama Perbatasan WIUP;
Penempatan OB di Luar WIUP; Penggalian
Minerba; Lereng Penambangan; Lereng
Akhir; Pengelolaan Air; Penumpukan
minerba; Jalan tambang
➢ Bawah Tanah: Jalan masuk, Lubang
bukaan, Penyanggaan, Ventilasi,
Pengelolaan air, Wet muck, Longwall mining,
Penyanggaan alami, surface subsidence,
➢ Bawah Air: Kapal keruk, kapal isap, ponton
isap produksi 39
Pengelolaan Teknis Pertambangan (Kepmen 1827K/30/MEM/2018, Lampiran II )
MINERAL NON LOGAM
SUBYEK MINERAL DAN BATUBARA
DAN BATUAN
Penambangan ➢ Peralatan Penambangan: Berlaku sama
• Unjuk kerja peralatan Utama Minimal: PA , MA,
UA, EU & Produktifitas
• Alat gali-muat; alat angkut; derek & hoist; LHD;
UG truck; Supporting; Alat gali mekanis kontinyu
Pengolahan ➢ Unjuk kerja peralatan utama minimal: PA, MA, UA, Berlaku sama
dan Pemurnian EU & Produktifitas
➢ Pengolahan batubara: crushing, washing,
blending, milling, UCG
➢ Pengolahan: comminution, sizing, concentrating, Comminution,
dewatering Screening/sizing,
➢ Pemurnian: extracting & refining Polishing & Kalsinasi
➢ International Cyanide Management Code
Pengangkutan ➢ Truk, Konveyor, Lokomotif & lori, Pipa, Tongkang
Pengelolaan ➢ Tambang permukaan → kestabilan lereng Berlaku sama
Teknis ➢ Tambang bawah tanah → crack limit
Pascatambang
40
Aspek
Konservasi Minerba
PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018 PASAL 3
KAIDAH PERTAMBANGAN
YANG BAIK

1. Kaidah Teknik Pertambangan 2. Tata Kelola Pengusahaan


Yang Baik Pertambangan
a. teknis pertambangan; a. pemasaran;
b. konservasi Mineral dan Batubara; b. keuangan;
c. keselamatan dan kesehatan kerja c. pengelolaan data;
d. pemanfaatan barang, jasa, dan
pertambangan;
teknologi; IUP & IUPK Eks
d. keselamatan operasi pertambangan;
e. pengelolaan lingkungan hidup
e. pengembangan tenaga kerja teknis IUP & IUPK OP
pertambangan;
pertambangan, Reklamasi, dan f. pengembangan dan pemberdayaan
Pascatambang, serta Pascaoperasi; masyarakat setempat;
dan g. kegiatan lain di bidang Usaha
f. pemanfaatan teknologi, kemampuan Pertambangan yang menyangkut
kepentingan umum;
rekayasa, rancang bangun,
h. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
pengembangan, dan penerapan IUP atau IUPK; dan
teknologi pertambangan i. jumlah, jenis, dan mutu hasil Usaha
Pertambangan
PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018 PASAL 4
KAIDAH
PENGOLAHAN/PEMURNIAN
YANG BAIK

2. Tata Kelola Pengusahaan


1. Kaidah Teknik Pengolahan
Pengolahan dan/atau
dan/atau Pemurnian
Pemurnian
a. teknis Pengolahan dan/atau Pemurnian; a. pemasaran;
b. keselamatan Pengolahan dan/atau b. keuangan; IUP OPK Pengolahan
Pemurnian; c. pengelolaan data; dan/atau Pemurnian
d. pemanfaatan barang, jasa dan
c. pengelolaan lingkungan hidup dan
teknologi;
Pascaoperasi; dan e. pengembangan tenaga kerja teknis
d. konservasi Mineral dan Batubara pertambangan;
f. tanggung jawab sosial dan lingkungan;
dan
g. jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha
Pengolahan dan/atau Pemurnian
PERMEN ESDM NO. 26 TAHUN 2018 PASAL 24 DAN PASAL 25
UPAYA KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA
IUP/IUPK Eks IUP OPK
dan IUP/IUPK OP Pengolahan/Pemurnian

Perencanaan dan Pelaksanaan Recovery Penambangan Perencanaan dan Pelaksanaan Recovery Pengolahan

Perencanaan dan Pelaksanaan Recovery Pengolahan Pengelolaan Sisa Hasil Pengolahan Dan/Atau Pemurnian

Pengelolaan Batubara Kualitas Rendah Dan Mineral Pemanfaatan Mineral Ikutan


Kadar Rendah, Mineral Ikutan, Sisa Hasil Pengolahan
Dan/Atau Pemurnian, Dan Cadangan Marginal Pendataan Sisa Hasil Pengolahan Dan/Atau Pemurnian

Pemanfaatan Batubara Kualitas Rendah Dan Mineral


Kadar Rendah, Mineral Ikutan, Dan Cadangan Marginal

Pendataan Cadangan Mineral Dan Batubara Yang Tidak


Tertambang Dan Sisa Hasil Pengolahan Dan/Atau
Pemurnian

RKAB dan Studi


ACUAN RKAB
Kelayakan
KEPMEN ESDM NO. 1827.K/30/MEM/2018 →
LAMPIRAN VII PEDOMAN PELAKSANAAN KONSERVASI MINERBA
RUANG LINGKUP KONSERVASI MINERBA

IUP dan IUPK IUP dan IUPK Operasi IUP OPK Pengolahan/
Eksplorasi Produksi Pemurnian

Perencanaan dan Perencanaan dan


Perencanaan Recovery Pelaksanaan Recovery Pelaksanaan Recovery
Penambangan Penambangan Pengolahan

Perencanaan dan Pengelolaan Sisa Hasil


Perencanaan Recovery Pelaksanaan Recovery Pengolahan dan
Pengolahan Pengolahan Pemurnian

Pengelolaan Batubara Pemanfaatan Mineral


Pengelolaan Batubara Kualitas Rendah, Mineral Ikutan
Kualitas Rendah, Mineral Kadar Rendah, Mineral
Kadar Rendah, dan Ikutan, Sisa Hasil Pengolahan
Mineral Kadar Rendah Pendataan Sisa Hasil
dan Pemurnian serta
Pengolahan dan
Cadangan Marginal
Pemurnian

Pemanfaatan Batubara
Kualitas Rendah, Mineral
Kadar Rendah, Mineral Ikutan,
serta Cadangan Marginal

Pendataan Cadangan Tidak


Tertambang dan Sisa Hasil
Pengolahan/Pemurnian
Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti
LAPORAN KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA

Surat Direktur Teknik dan


Lingkungan/Kepala Inspektur
Tambang No. 683/37.07/DBT/2017
tanggal 9 Maret 2017 perihal Pelaporan
Konservasi Mineral dan Batubara

Laporan Berkala:
Kepmen ESDM Lampiran VIIIM, Laporan
No. 1806.K/30/MEM/2018 tentang Konservasi Minerba
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan,
Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran Biaya, serta Laporan Laporan Khusus:
pada Kegiatan Usaha Pertambangan LampiranXVI F, Laporan
Mineral dan Batubara Khusus Kajian Teknis
Pertambangan

Jujur Professional Melayani Inovatif Berarti


Aspek
Perlindungan Lingkungan
KONSEP PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN (LHP)

PERMEN ESDM NO 26/2018


wajib melaksanakan pengelolaan LHP, Reklamasi, Pascatambang, dan Pascaoperasi

LAMPIRAN V KEPMEN ESDM NO 1827/2018


SISTEM PENGELOLAAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PENANGGULANGAN,
eksplorasi, konstruksi, penambangan,
pengangkutan,pengolahan/pemurnian PEMULIHAN TERHADAP
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PENCEMARAN/PERUSAKAN

PENGHARGAAN PENGELOLAAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN HIDUP PERTAMBANGAN

LAMPIRAN VI KEPMEN ESDM NO 1827/2018


REKLAMASI RENCANA REKLAMASI JAMINAN REKLAMASI
&
PASCATAMBANG RENCANA PASCATAMBANG JAMINAN PASCATAMBANG

PASCAOPERASI RENCANA PASCAOPERASI


48
Aspek
Keselamatan Pertambangan
PERMEN ESDM NO 26 TAHUN 2018
BAB II BAGIAN KETIGA
PENGELOLAAN KESELAMATAN
PERTAMBANGAN DAN KESELAMATAN
PENGOLAHAN DAN/ATAU PEMURNIAN
MINERAL DAN BATUBARA

Paragraf 1 Paragraf 2 Paragraf 3


Keselamatan dan Kesehatan Pengelolaan Keselamatan Sistem Manajemen
Kerja dan Keselamatan Operasi Pengolahan dan/atau Keselamatan Pertambangan
Pertambangan Mineral dan Pemurnian Pasal 18 dan Pasal 19
Batubara Pasal 16 dan Pasal 17
Pasal 14 dan Pasal 15
Kepmen 1827 K/30/MEM/2018

Lampiran III Lampiran IV

Pedoman Pelaksanaan Pedoman Penerapan SMKP


Minerba
Keselamatan Pertambangan
dan Keselamatan
Pengolahan dan/atau
Pemurnian Minerba
SMKP MINERBA

ELEMEN III
ELEMEN VI
ORGANISASI
DOKUMENTASI
ELEMEN I DAN ELEMEN IV
KEBIJAKAN PERSONEL IMPLEMENTASI
ELEMEN VII
ELEMEN V
TINJAUAN
ELEMEN II
PEMANTAUAN, MANAJEMEN DAN
PERENCANAAN EVALUASI, DAN PENINGKATAN
TINDAK LANJUT KINERJA

SMKP Minerba tetap meliputi 7 elemen dengan sedikit


penambahan nama pada Elemen V dan Elemen VII
Aspek
Usaha Jasa Pertambangan
Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
● Pasal 5 (ayat 3)
Kaidah teknik usaha jasa pertambangan yang baik meliputi:
a. upaya pengelolaan lingkungan hidup, keselamatan pertambangan, konservasi Mineral dan
Batubara, dan teknis pertambangan sesuai dengan bidang usahanya; dan
b. kewajiban untuk mengangkat penanggung jawab operasional sebagai pemimpin tertinggi di
lapangan.

● Pasal 5 (ayat 4)

Tata kelola pengusahaan jasa pertambangan meliputi:


a. pengutamaan produk dalam negeri;
b. pengutamaan subkontraktor lokal sesuai dengan kompetensinya;
c. pengutamaan tenaga kerja lokal; dan
d. pengoptimalan pembelanjaan lokal baik barang maupun jasa pertambangan.

54
Kepmen ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018
Lampiran I
Persyaratan Penanggung Jawab Operasional (PJO)
1. Persyaratan Administratif yang terdiri atas:
a. pekerja perusahaan jasa pertambangan;
b. riwayat hidup calon PJO;
c. memiliki jabatan tertinggi di site;
d. surat pernyataan dukungan dari Direksi Perusahaan jasa pertambangan;
e. surat pernyataan komitmen calon PJO;
f. bagi warga negara asing yang sudah disahkan sebagai PJO maka dilanjutkan dengan lulus Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia dengan predikat paling kurang madya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan; dan
g. syarat lain yang ditentukan oleh KTT.
2. Persyaratan Teknis yang terdiri atas:
a. memahami aspek pengelolaan usaha jasa pertambangan;
b. memahami aspek teknis pertambangan, konservasi, keselamatan pertambangan, dan perlindungan lingkungan;
c. memahami kewajiban dan sanksi usaha jasa pertambangan; dan
d. jenjang sertifikat kompetensi pengawas operasional atau sertifikat kualifikasi yang diakui oleh KaIT yang
ditentukan berdasarkan pertimbangan teknis oleh KTT

55
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai