Anda di halaman 1dari 45

TANGGUNGJAWAB

PENGAWAS TAMBANG

Disampaikan Pada :
Diklat Dasar Dasar K3L Pertambangan di Sorowako
Kabupaten Luwu Timur
Kenalan Dulu
N a m a : Idham Khalik
Jabatan : Kasi Produksi dan Penjualan
Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Selatan
Pendidikan : S1. Teknik Pertambangan
S2. Magister Administrasi Pembangunan
Status : Kawin / 2 Anak
No. Hp : 081241389555
MATERI TANGGUNG JAWAB & TANGGUNG GUGAT
PENGAWAS
I. Konsep Akuntabilitas
PENGAWAS
1. Pengertian Pengawas,
2. Pengertian Responsibilitas
Pengawas Akuntabel
3. Pengertian Akuntabilitas
4. Pentingnya Peran Pengawas

II. Kedudukan Pengawas : V. Sepuluh Kunci Pengawasan K3 :


1. Fungsi 1. Penentuan Tata Pelaksanaan Kerja
2. Peran 2. Perbaikan Metode Kerja
3. Wewenang 3. Penempatan Pekerja yg Tepat
4. Bin-Was dalam Menjalankan Tugas
5. Peningkatan K3
III. Langkah Menjadi Pengawas 6. Pemeliharaan Syarat Lingkungan Kerja
Akuntable: 7. Pemeriksaan K3
1. Rinci Tahapan Pekerjaan 8. Penyelesaian Pada Waktu Terjadi
Pengawasan Kecelakaan
2. Buat Jadwal Pengawasan 9. Peningkatan Kesadaran K3
3. Tentukan Waktu / Lamanya 10.Kreativitas Untuk Mencegah
4. Aspek yg Wajib Diperiksa Kecelakaan Kerja
5. Buat Petunjuk / Guidlens IV. Permasalahan dalam Pengawasan :
6. Tentukan Daerah yg diawasi 1. Supervisory Responsibility /
7. Evaluasi Kuantitas Pengawasan Acountability
8. Tentukan Penanggung Jawab 2. Supervisory Skills
DEFINISI PENGAWAS

• Penghubung antara Pihak Manajemen dengan Pekerja/Bawahan


• First Line Supervisor yang bertanggung jawab atas ditaatinya
peraturan & perundangan-undangan K3 diwilayah
Pengawas
tangungjawabnya

• Menggerakkan pekerja/bawahan menuju tujuan/kebijakan


perusahaan
Fungsi

• Bekerja seefektif & seefisien mungkin untuk menghasilkan


Kebijakan
produksi yang tinggi namun tetap aman
Perusahaan
PERAN PENTING PENGAWAS
Dalam Pelaksanaan K3

Memiliki kesempatan untuk


Pengawas selalu berada di
Sangat mengetahui sifat & memperbaiki tindakan &
tempat kerja / mengetahui
kemampuan bawahan kondisi tidak aman di
lapangan
tempat kerja

Mengetahui kasus
Mengetahui Prosedur Kerja Bertanggung jawab akan
kecelakaan & kejadian
untuk menjaga K3 jaminan K3 bawahannya
berbahaya
MEMAHAMI AKUNTABILITAS PENGAWAS

Akuntabilitas Pengawas
Kinerja Terukur &
Pengawas
dapat dihitung
Kompeten &
Akuntable
Peran Penting
Pengawas
1. KONSEP AKUNTABILITAS

Indikator Keberhasilan : 1.1 Tanggung Jawab (Responsibilty)

Kemampuan
menjelaskan Tanggung Gugat
pengertian terkait
1.2 (Accountability)
tanggung gugat
Pengawas sebagai
landasan untuk
1.3 Kepala Teknik Tambang

mempraktikkan
Pengawas yang Pengawas Operasional &
akuntabel
1.4 Pengawas Teknis
PENGERTIAN
RESPONSIBILITY & AKUNTABILITY
 RESPONSIBILITY (= TANGGUNG JAWAB) :
Keadaan wajib menanggung segala sesuatu
(Kamus besar bahasa Indonesia)

 ACCOUNTABILITY (= KEADAAN UNTUK


DIPERTANGGUNG JAWABKAN)
Keadaan untuk dipertanggungjawabkan atau keadaan dapat
dimintai pertanggungan jawab
(Kamus inggris Indonesia, John M.Echol dan Hasan Shadily)

 ACCOUNTABILITY : Someone who is accountable is


completely responsible for what they do and must be able to
give a statisfactory reason for it
RESPONSIBILITY & AKUNTABILITY
PENGAWAS
RESPONSIBILITY / Tanggung Jawab PENGAWAS:
Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan terhadap atasan dan
kewajiban tersebut belum terinci

ACCOUNTABILITY /Tanggung Gugat PENGAWAS:


Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengawas dan kewajiban tersebut telah
dirinci/didetilkan yang tadinya tidak dapat dihitung
(intangible) menjadi dapat dihitung (tangible)
sehingga kinerja pengawas tersebut dapat dihitung
atau dinilai/diaudit pada waktu tertentu
RESPONSIBILITY & AKUNTABILITY
PENGAWAS
 Tanggung jawab (Responsibility) :
keadaan dimana seorang pengawas menjalankan kewajiban-kewajiban yang ditugaskan kepadanya
dan bertanggung jawab terhadap atasannya.

 Tanggung gugat (Akuntabilitas) :


 Orang yang accountable berarti :
orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan dan kinerjanya dapat dihitung
dengan cara merinci pekerjaan yang tadinya bersifat kualitas/tidak dapat dihitung (intangible)
menjadi dapat dihitung dengan angka-angka/prosentase
 Accountability Pengawas adalah :
keadaan dimana seorang pengawas menjalankan kewajiban yang terinci dan bersifat tangible
(dapat dihitung) dan dapat dimintai pertanggungjawaban atas terlaksananya serta ditaatinya
kewajiban-kewajiban yang ditugaskan kepadanya dan dapat dikenakan sanksi hukum
 Accountability Pengawas Operasional / Pengawas Teknis berarti :
keadaan dimana seseorang pengawas menjamin dan bertanggung jawab atau dapat dimintai
pertanggungan jawab atas terlaksananya serta ditaatinya peraturan perundang-undangan
keselamatan dan kesehatan kerja pada kegiatan usaha pertambangan yang menjadi tanggung
jawabnya. Kewajiban ini harus dipertanggungjawabkan kepada atasannya langsung, selanjutnya
kepada penanggung jawab akhir yaitu Kepala Teknik Tambang
ORGANISASI MANAJEMEN
KESELAMATAN PERTAMBANGAN
External & Internal Audit Komite Keselamatan
Kepala Teknik Tambang/
Penanggung Jawab Operasional

Pengawas Pengawas
Teknis Operasional

Program Keselamatan Manager


Pertambangan Keselamatan

Zero Accident
KEPALA TEKNIK TAMBANG/ PJO
Kualifikasi (POU)
1 Posisi
Tingkat (Tertinggi
Kehadiran di Job Site)
dalam Safety 5 2
Comitee
Meeting (>80%) KTT/PJO Mengangkat
Pengawas
Operasional
Tingkat 4 3 & Teknis
Kehadiran di
Jobsite (>80%)
KTT, PENGAWAS OPERASIONAL &
PENGAWAS TEKNIS
KEPALA TEKNIK TAMBANG (KTT)
• Orang yang ditunjuk perusahaan
• Disahkan oleh KAIT
• Untuk bertanggung jawab atas terlaksananya serta ditaatinya
peraturan perundang-undangan K3 pada suatu kegiatan usaha
pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
PENGAWAS OPERASIONAL & PENGAWAS
TEKNIS
• Kepala Teknik Tambang dalam melakukan tugas dan fungsinya
dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pekerjaan di
tambang, permesinan dan perlistrikan serta peralatannya dibantu oleh
petugas yang bertanggung jawab atas unit organisasi perusahaan
yang bersangkutan, yaitu Pengawas Operasional & Pengawas Teknis.
TANGGUNG JAWAB
PENGAWAS OPERASIONAL & PENGAWAS TEKNIS

KEWAJIBAN PENGAWAS OPERASIONAL


• Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya
• Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
• Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari semua orang yang ditugaskan
kepadanya
• Membuat & menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian

KEWAJIBAN JAWAB PENGAWAS TEKNIS


• Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan
serta pemeliharaan yang benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya;
• Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang menjadi
tanggung jawabnya;
• Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian dari pekerjaan
permesinan dan kelistrikan serta peralatan;
• Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian;
• Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum digunakan,
setelah dipasang, kembali atau diperbaiki dan
• Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah direncanakan serta
semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan, dan semua mesin-mesin lainnya
yang dipergunakan
BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB AGAR MENJADI
ACCOUNTABLE (PROGRAM PENGAWASAN SECARA JELAS)
RINCI TAHAPAN PEKERJAAN PENGAWAS K3

1 BUAT JADWAL PENGAWASAN


2
TENTUKAN WAKTU/LAMANYA
3
ASPEK/BAGIAN YANG WAJIB DIPERIKSA
4

5 BUAT PETUNJUK/GUIDELINES

6 TENTUKAN DAERAH YANG DIAWASI

7 EVALUASI KUANTITAS & PROSENTASE PENGAWASAN

8
TENTUKAN PENANGGUNG JAWAB
9
10 TENTUKAN STANDAR EVALUASI

PELAPORAN & ARSIP


BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB AGAR MENJADI ACCOUNTABLE
(PROGRAM PENGAWASAN SECARA JELAS)

KEWAJIBAN / PEKERJAAN
DIDETILKAN
• Program • Bentuk Angka /
Pengawasan Secara Prosentase Kegiatan
Jelas • Yang tadinya tidak Pengawwasan &
dapat dihitung Kepedulian Pekerja
(intangible) menjadi
dapat dihitung
(tangible) KINERJA PENGAWASAN
TANGGUNG JAWAB AGAR
TERUKUR (DAPAT DINILAI
MENJADI ACCOUNTABLE
/ DIAUDIT)
PEMERIKSAAN HARIAN

TUJUANNYA :
• Memastikan bahwa semua peralatan dan
cara kerja aman
• Memastikan tugas yang diberikan telah
dipahami
• Melakukan tindakan perbaikan terhadap
kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman
STANDAR PELAKSANAAN
1. Pada awal gilir kerja pengawas melaksanakan inspeksi
umum di area kerja, meliputi :
 Jalan masuk, peralatan, area kerja, pemahaman
SOP, tindakan terhadap kondisi dan tindakan tidak
aman
2. Pengawas mengisi lembar checklist pemeriksaan safety
harian
3. Check list diperiksa dan ditanda tangani atasan
4. Dept. membuat file pemeriksaan
TANGGUNG JAWAB

 SEMUA PENGAWAS WAJIB MELAKSANAKAN


PEMERIKSAAN SAFETY HARIAN

 KEPALA DEPARTEMEN MEMASTIKAN


PROGRAM INI DILAKSANAKAN

 PELAKSANAAN DAPAT BERUBAH UNTUK


BAGIAN TERTENTU
TARGET
 KUANTITAS
 Pengawas lini depan melakukan setiap
hari gilir kerja
 Atasan memeriksa dan menandatangani

 KUALITAS
 Pemeriksaan safety harian harus
mencakup area kerja
 Tindakan perbaikan selama ditemukan
 Hasil pemeriksaan ditandatangani atasan
CONTOH TANGGUNG JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT PENGAWAS
(Posisi : Pengawas Bengkel; Tanggung Jawab : Melaksanakan Inspeksi Bengkel Secara Berkala)
No. Objek yang harus diinspeksi Target Hasil Pelaksanaan Persentase Kinerja
Pelaksanaan Inspeksi (b) (c = b/a x 100%)
Inspeksi (per
bulan) (a)

1 Konstruksi Bengkel 1 1 100 %

2 Jalan dan area sekitar bengkel 30 15 50 %


3 Mesin-mesin yang ada di bengkel 4 1 25 %

4 Kelistrikan yang ada di bengkel 1 1 100 %


5 Perkakas tangan (hantools) 8 4 50 %

6 Alat bantu perbengkelan (seperti 8 4 50 %


tangga, ganjal ban, dll)
7 Alat pemadam kebakaran 1 1 100 %
8 Kotak P3K 4 2 50 %

9 Oil Tram 4 2 50 %
Jumlah Persentase Kinerja 475 %

Total Kinerja Pengawas 475 / 9 = 52,77 %


(Jumlah Persentase Kinerja per- Jumlah Objek yang wajib diinspeksi)
PERMASALAHAN UMUM SUPERVISI

SUPERVISORY RESPONSIBILITY /
ACCOUNTABILITY
• Tidak jelasnya tanggung jawab (tidak terinci jelas);
• Jelas tanggung jawab, tapi pengawas tidak bertanggung jawab
• Sudah jelas tanggung jawab, tapi belum kuantitatif (target tidak
jelas).
• Tanggung jawab pengawas diperjelas;
• Target, standar evaluasi dan sanksi.
SUPERVISORY SKILL
• Pengetahuan, kemampuan atau kemamuan / motivasi kurang
• Pengawas trampil & terlatih cepat melihat kondisi tidak aman pada
tempat kerja atau tindakan tidak aman dari pekerja
• Cepat melaporkan / melakukan tindakan preventif
FUNGSI PENGAWAS
 Sebagai penghubung/Mediator antara manajemen
dengan karyawan dilapangan

 Mampu menggerakkan para karyawan menuju tujuan


perusahaan

 Memotifasi agar selalu produktif dan bekerja dengan


aman
PERANAN PENGAWAS
1. Poduction oriented (Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif
 Mengatahui latar belakang pendidikan
 Menyusun rencana kerja & pengawasan
 Melaksanakan pekerja dengan terorganisir
 Melaksanakan pengontrolan pekerjaan
 Menyusun pela[oran dengan baik

2. Employe oriented
 Mengetahui kebutuhan bawahan dan atasan, saling mempercayai & tidak apriori
(understanding others)
 Mengetahui apa yang sedang dilakukan, mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang
dipakai (looking after subordinates)
 Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat, pengarahan, koreksi kepada bawahan
(advisor & Instructors)
 Loyal, sensitivenes, komunikasi efektif (Superior)
 Kerjasama, terbuka, saling mendukung, komunikatif (peers)

3. Safety oriented (Produksi tinggi & aman)


 Basic safety phylosophy
 Safety and health policy
 Safety responsibility
Kebijakan K3

• Memelihara lingkungan kerja yang aman dan


sehat
• Meniadakan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja
• Mematuhi semua peraturan K3
Prinsip & Nilai K3
1. Semua cidera, sakit akibat kerja & Kerusakan lingkungan kerja bisa dicegah
2. Setiap individu ( pekerja, manajemen, kontraktor) bertanggung gugat terhadap kinerja
K3 masing-masing
3. Bekerja dengan aman & ramah lingkungan adalah persyaratan untuk bekerja di
perusahaan ini
4. Kesalahan adalah konsekuensi dan kesempatan, bukan penyebab
5. Komunikasi & konsultasi dengan karyawan adalah fondasi sistem manajemen yang
efektif
6. Fokuskan pada sistem manajemen & perilaku yang aman & jumlah kecelakaan akan
menurun
7. Perilaku tidak aman adalah pemyebab utama hampir semua cidera & harus diperbaiki
8. Interaksi antara manusia & peralatan menciptakan risiko yang menuntut kesiagaan terus
menerus
9. Komunikasi memeberikan kewenangan kepada kita untuk mengoperasikan perusahaan
10. Buat sistem manajemen K3 ini sesederhana mungkin
WEWENANG PENGAWAS
 Mengatur anak buah

 Mengatur pekerjaan

 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan

 Menegur bawahan

 Menilai bawahan
10 KUNCI SUPERVISI K3
1. Penentuan tata pelaksanaan kerja
2. Perbaikan metode kerja
3. Penempatan pekerja yang tepat
4. Pembinaan dan pengawasan dalam menjalankan tugas
5. Peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja
6. Pemeliharaan syarat lingkungan kerja
7. Pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja
8. Penyelesaian pada waktu ditemukan kelainan dan
waktu terjadinya kecelakaan
9. Peningkatan kesadaran keselamatan dan kesehatan
kerja
10. Kreativitas untuk mecegah kecelakaan kerja
1. Penentuan Tata Pelaksanaan Kerja
 Metode operasi harus distandarkan (SOP)

 Untuk kepastian & jaminan K3, perlu identifikasi bahaya dan penentuan tata
pelaksanaan kerja (SOP)

 SOP bertujuan untuk menghlangkan kondisi dan tindakan tidak aman di


tempat kerja
2. Perbaikan Metode Kerja
 Metode kerja / metode operasi yang berbahaya harus diperbaiki

 Metode kerja harus ditinjau kembali untuk meningkatkan target produksi,


supervisor perlu menguasai metode perbaikan cara kerja dan membimbing
bawahannya

 Metode perbaika metode kerja :


 Mencari hal-hal yang perlu diperbaiki (kepekaan terhadap masalah)
 Menganalisa metode saat ini sesuai fakta
 Mengetahui permasalahan
 Mengetahui cara mengatasi masalah
 Menerapkan metode baru
3. Penempatan Pekerja Yang Tepat
 Mengetahui kebutuhan pekerjaan

 Mengetahui ciri-ciri pekerjaan dan pembagian tugas

 Tanggap terhadap keinginan pekerja

 Mengusulkan rotasi pekerja kepada atasan


4. Pembinaan & Pengawasan Dalam Menjalankan
Tugas Terkait K3
 Menyempurnakan SOP yang selamat/sehat

 Menyempurnakan daftar periksa (check list)

 Melakukan penempatan pekerja sesuai kualifikasi dan kompetensi

 Meemberikan pelatihan K3

 Menggugah kesadaran bawahan ttng K3

 Membuat Prosedur keadaan darurat atau pada waktu terjadi kelainan

 Memelihara kesehatan bawahannya

 Memasang tanda rambu keselamatan


5. Peningkatan K3

 Peningkatan keselamatan sarana mesin

 Peningkatan keselamatan sarana listrik

 Peningkatan pencegahan kebakaran & ledakan

 Peningkatan keselamatan sarana angkut

 Peningkatan keselamatan akibat terjatuh dari bahaya kejatuhan


6. Pemeliharaan Syarat Lingkungan Kerja

 Menyesuaikan aliran pekerjaan sesuai lay out

 Pengaturan tata cara penyimpanan barang

 Menentukan & memelihara koridor / pintu masuk-keluar dalam keadaan darurat

 Menempatkan & mengumpulkan barang-barang dalam wadah secara berkala

 Menentukan penanggung jawab pada setiap tempat kerja

 Melakukan pemeriksaan house keeping

 Perhatikan standar lingkungan kerja (NAB sesuai peraturan perundang-undangan)


7. Pemeriksaan K3

a. Membuat Rencana Pemeriksaan

 Kapan (intensitas pemeriksaan)

 Siapa (pelaku pemeriksaan)

 Apa (obyek yang diperiksa : sarana produksi, mesin, peralatan, tempat kerja,
peralatan K3, gerakan / tindakan pekerja)

 Bagaimana (metode pemeriksaan : visual, dengan peralatan)


7. Pemeriksaan K3

b. Pada Waktu Pemeriksaan

 Beri pemahaman ttng pentingnya pemeriksaan dan kerjasama


 Hindari sikap mencari kesalahan
 Memberi contoh sikap baik dan disiplin
 Memastikan agar penyebab kecelakaan tidak terjadi lagi
 Memeriksa penyebab dasar bila ditemukan kondisi & tindakan tidak aman
 Keselamatan lebih diutamakan daripada kemudahan pekerjaan
 Memeriksa secara teliti keadaan mesin & sarana yang dianggap sepele
 Memberikan teguran bila ditemukan pekerja yang melanggar dan berikan
reward kepada pekerja yang peduli K3
7. Pemeriksaan K3

c. Pembuatan Daily Safety Check List

 Tujuan :
 Memastikan bahwa semua peralatan & cara kerja aman
 Memastikan tugas yang telah diberikan dipahami
 Melaksanakan tindakan perbaikan thd kondisi & tindakan tidak aman

 Tanggung Jawab :
 Semua pengawas wajib melaksanakan pemeriksaan harian
 Kepala Divisi memastikan pelaksanaan program
 Pelaksanaan bisa berubah untuk bagian tertentu
7. Pemeriksaan K3
c. Pembuatan Daily Safety Check List
 STANDAR PELAKSANAAN
 Pada awal gilir kerja Pengawas melaksanakan inspeksi umum di
area kerja meliputi; jalan masuk, peralatan, area kerja, pemahaman
SOP, kondisi/tindakan tidak aman
 Pengawas mengisi lembar checklist pemeriksaan safety harian
 Checklist diperiksa dan ditandatangani
 Dept. membuat file pemeriksaan

 TARGET KUANTITAS
 Pengawas lini depan melakukan setiap hari gilir kerja
 Atasan memeriksa dan menandatangani

 TARGET KUALITAS
Pemeriksaan safety harian harus mencakup semua area kerja
Tindakan perbaikan segera selama ditemukan
Hasil pemeriksaan ditandatangani atasan
8. Penyelesaian Pada Waktu Ditemukan Kelaianan & Waktu Terjadi Kecelakaan

a. Kondisi Tidak Aman

 Sarana & peralatan keselamatan mesin rusak & kapasitas menurun


 Penutup, pelindung, jeruji & instalasi rusak dilepaskan / dibiarkan setelah
dipindahkan
 Petunjuk meteran bergoyang melewati batas normal
 Ditemukan kelainan dengan suara, getaran, suhu & kecepatan mesin yang
dioperasikan

b. Tindakan Tidak Aman

 Bekerja tidak menggunakan APD


 Pekerjaan kelompok tidak disiplin
 Menggunakan sarana produksi yang rusak
8. Penyelesaian Pada Waktu Ditemukan Kelaianan & Waktu Terjadi
Kecelakaan

c. Pendorong Tejadinya Kecelakaan

 TUNTUTAN SAFETY
 Tidak cukup instruksi
 Peraturan/perencanaan kurang
 Kontak/bagian yang berbahaya tak terlindung

 MENTAL PARA PEKERJA


 Kurang kordinasi
 Kurang tanggap
 Cepat marah/emosional
 Gugup/ nervous

 KONDISI FISIK
 Terlalu letih, kurang istirahat
 Penglihatan kurang jelas
 Pendengaran kurang baik
9. Peningkatan Kesadaran K3

 Metode tool box meeting

 Memanfaatkan sistem usulan K3

 Memanfaatkan sistem piket K3

 Memanfaatkan apel pagi

 Memanfaatkan acara Bulan K3

 Memanfaatkan Safety Contest

 Memanfaatkan Kampanye K3

 Memanfaatkan Poster & semboyan K3

 Memanfaatkan sistem penghargaan K3


10. Kreativitas Untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

a. Meciptakan Suasana Kerja Yang Baik Untuk Meningkatkan


Kreativitas
 Pemeriksaan sukarela & pelaporan kasus-kasus yang hampir celaka dicatat
sebagai data
 Tema secara perorangan atau kelompok dibahas & dibuat usulan perbaikan
 Memuji ide atau usulan yang baik

b. Memahami Situasi Secara Bersama


 Pengawas & bawahan melakukan pekerjaan peningkatan K3 secara bersama-
sama
10. Kreativitas untuk Mencegah Kecelakaan Kerja

c. Membina Daya Kreativitas

 Kemampuan mencari masalah (mencari faktor masalah)

 Kemampuan menerapkan (manfaatkan kemampuan dasar)

 Kemampuan berfikir (merubah cara lama dengan cara baru)

 Kemampuan berimajinasi (menciptakan ide baru)

 Kemampuan menyusun (mengusulkan ide baru)

 Kemampuan menyempurnakan (menyusun ide baru untuk


dterapkan)
PENUTUP
 Pengawas adalah penghubung antara pihak manajemen dengan pekerja

 Pengawas harus mampu menggerakkan pekerja menuju tujuan perusahaan,


yaitu bekerja seefisien mungkin untuk menghasilkan produksi yang tinggi
namun tetap aman

 Pengawas harus kompeten dan menjadi pengawas yang accountable yang


memahami tanggung gugatnya

 Pengawas POP harus terukur kinerjanya

 Pengawas harus mamahami permasalahan dalam pengawasan, memahami


fungsi, peran dan wewenang

 Pengawas harus melaksanakan sepuluh kunsi pengawasan K3


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai