id
info@ptmumpuni.co.id
Head Office : Jl. Boulevard Selatan, Emerald Commercial, Blok UB No. 08, Summarecon
Bekasi, Jawa Barat, 17141. 021 8945 4469
RANGKUMAN MATERI
PELATIHAN CALON PENGAWAS OPERASIONAL PERTAMA
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PERTAMBANGAN adalah segala kegiatan yang
menjamin dan melindungi pekerja tambang agar selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan
keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja dan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja.
KESELAMATAN OPERASI (KO) PERTAMBANGAN adalah segala kegiatan yang menjamin dan
melindungi operasional tambang yang aman efisien dan produktif melalui upaya, antara lain
pengelolaan sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi dan
peralatan pertambangan, pengaman instalasi dan peralatan pertambangan
Melakukan simulasi keadaan darurat di area kerja untuk memastikan kesiap siagaan
karyawan
Membuat Analisa resiko dan melakukan tindakan pengendalian dari kegiatan operasional
pertambangan
1. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan kesehatan semua menjadi
pekerja yang tanggung jawabnya
2. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan dan pengujian
3. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan dari
semua orang yang ditugaskan kepadanya
4. Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
KRITERIA KECELAKAAN TAMBANG
1. Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan tanpa unsur
kesengajaan
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh KTT/PTL
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/atau pemurnian atau akibat
kegiatan penunjang lainnya.
4. Terjadi pada jam kerja korban
5. Dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau wilayah proyek
• Cidera Ringan
• Cidera Berat
Pekerja cidera ≥ 3 minggu, atau Cacat Tetap, atau Cidera retak tulang (lengan, kaki, kepala,
punggung, pinggul), pendarahan dalam/pingsan kurang oksigen, persendian lepas
• Mati
LOTO adalah suatu cara atau sistem untuk mematikan dan menandai sumber-sumber energi
yang berbahaya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan akibat dari tidak dimatikannya
sumber energi tersebut pada saat sedang tidak boleh beroperasi.
Contoh:
PROSES TERJADINYA API karena adanya pertemuan 3 unsur dalam perbandingan yang baik
yaitu :
• Bahan bakar.
• Oksigen/zat pembakar.
• Panas/sumber nyala yang cukup
JENIS-JENIS API DAN CONTOHNYA
Kelas A :
Api yang melibatkan atau berasal dari zat padat yang mudah terbakar seperti kayu,
kertas, plastik dan karet.
Pemadaman dilakukan dengan air bertekanan, foam, dry chemical,halon.
Kelas B :
Api yang melibatkan atau berasal dari bahan bakar cairan gas seperti minyak, oil, cat
dan gas
Pemadaman dilakukan dengan pembatasan kontak supply udara/bahan kimia
khusus seperti foam, CO2, serbuk kimia kering dan halon.
Kelas C :
Api yang melibatkan atau berasal dari peralatan listrik yang bertegangan
pemadaman dilakukan dengan menggunakan bahan konduksi seperti CO2 dan
bubuk kimia kering, halon.
Kelas D :
Api yang melibatkan atau berasal dari logam yang dapat terbakar (biasanya dalam
bentuk tepung) seperti alumunium, magnesium, titanium, potassium, lithium dll.
pemadaman dilakukan dengan bubuk kering yang mengandung garam dapur, grafit
atau grafit fosfor.
• Izin kerja panas (hot work permit) yaitu pekerjaan yang menimbulkan api pada daerah yang
terdapat bahan yang mudah menyala / terbakar, sehingga berpotensi kebakaran.
• Izin bekerja diruang terbatas (confined space permit) yaitu izin bekerja dalam rangan yang
sempit karena akses untuk ruangan ini terbatas dan didalamnya dapat terjadi
pengumpulan gas berbahaya dan oksigen kurang, sehingga sangat membahayakan
pekerja.
Contoh : Melakukan pembersihan tangki penimbunan bahan bakar cair
• Izin penggalian (excavation permit) : yaitu izin untuk penggalian pada daerah dimana
terdapat saluran pipa atau saluran kabel listrik bawah tanah, sehingga sangat berpotensi
akan menyentuh kabel udara tersebut yang biasanya tidak berisolasi.
Contoh : Melakukan penggalian pada saat pembongkaran area pergudangan/workshop
• Mematuhi peraturan K3
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi dan tata cara kerja yang aman
• Memperhatikan atau menjaga keselamatan dirinya serta orang lain yang mungkin terkena
dampak perbuatannya dan segera mengambil tindakan dan atau melaporkan kepada
pengawas tentang keadaan yang menurut pertimbangannya akan dapat menimbulkan
bahaya
• Menggunakan dan merawat alat-alat keselamatan dan pelindung diri dengan benar dalam
melaksanakan tugasnya.
• Memberikan keterangan yang benar apabila diminta keterangan oleh Inspektur Tambang
atau KTT
• Melaporkan setiap kecelakaan atau cidera yang ditimbulkan oleh pekerjaan atau yang ada
hubungannya dengan pekerjaan.
Persiapan Inspeksi
Inspeksi
o Siklus Pengamatan
o Objek Inspeksi
o Pengamatan Total
o Klasifikasi bahayaa
Laporan Inspeksi
OBYEK INSPEKSI/PENGAMATAN
1. APD
2. Posisi Seseorang
3. Reaksi Seseorang
4. Perkakas/Peralatan
1. Observasi/Pengamatan
Tata Papan (House Keeping)
2. Inspeksi Periodik
GOOD HOUSEKEEPING
adalah manajemen tata letak yang dilakukan ditempat kerja yang mencakup peralatan,
dokumen, bangunan dan ruangan untuk membuat tempat kerja menjadi bersih, rapih, aman dan
nyaman sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan mengurangi bahaya yang ada di
tempat kerja.
APLIKASI 5S/5 R
Rapi : Housekeeping disemua area kerja: Meletakkan barang tidak menghalangi Gang/jalan,
merapikan peralatan setelah selesai melakukan pekerjaan.
Resik : Selalu bekerja dengan bersih : Kegiatan bersih-bersih diarea kerja, membersihkan peralatan
kerja setelah selesai dipakai
Rajin : Bertindak mematuhi aturan perusahaan : Masuk kerja tepat waktu, Tidak melakukan
pelanggaran aturan.
Rawat : Perawatan terhadap peralatan, material dan area kerja : Melakukan P2H, Service Rutin unit
SIKLUS PENGAMATAN
Memutuskan
Berhenti
Mengamati
Bertindak
Melaporkan
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASESMENT/
IDENTIFIKASI BAHAYA & PENILAIAN RESIKO
• Potensi Bahaya : Pekerja yang sedang bekerja jatuh dari atas perancah
Tindakan Pencegahan: memasang pagar pengaman yang memadai pada lantai kerka
• Potensi Bahaya : Material atau peralatan jatuh dari lantai kerja perancah
Tindakan Pencegahan: mengikat peralatan dan merapatkan celah-celah papan lantai
kerja
• Potensi Bahaya : Perancah rubuh atau ambruk
Tindakan Pencegahan: menginspeksi seluruh perlengkapan perancah sebelum dan
sesudah terpasang untuk memastikan kondisinya aman, sesuaikan beban perancah
dengan kapasitas perancah dan ikatkan perancah ke stuktur bangunan
• Potensi Bahaya : Pekerja jatuh pada saat naik perancah
Tindakan Pencegahan: sediakan tangga untuk naik dan gunakan prinsip 3 point kontak
(2 dua tangan satu kaki/satu tangan dua kaki)
• Potensi Bahaya : Orang terkena peralatan atau material yang jatuh
Tindakan Pencegahan: pasang brikade atau tali pembatas untuk mencegah orang
berada dibawah atau disekitar perancah
POTENSI BAHAYA YANG DAPAT TERJADI DALAM PEKERJAAN MENGANGKAT DENGAN MOBILE
CRANE DAN SEBUTKAN BAGAIMANA CARA PENCEGAHANNYA
• Potensi Bahaya : Orang terkena barang yang diangkat karena muatan yang mengayun
(swing)
Tindakan Pencegahan: upayakan titik berat beban tegak lurus dengan hoist crane atau
gunakan tag line (tali pengaman) utuk beban yg panjang
Pekerja Terjatuh
Material Terjatuh
Pencegahan Kecelakaan :
Pekerja sudah memakai full body harness dan sudah dikaitkan dengan tali
KEPARAHAN KECELAKAAN (SEVERITY RATE) : tingkat keparahan yang terjadi jika bahaya tersebut
menimbulkan kecelakaan
Contoh : Bekerja Tanpa APD, Mengoperasikan Alat Tanpa Ijin, Mengoperasikan Alat Diluar
Batas Kecepatan Max, Menggunakan Alat Yang Rusak, Merokok Di Tempat Terlarang, Bekerja
Dengan Posisi Tidak Benar, Bekerja Di Bawah Pengaruh Alkohol
TUJUAN INVESTIGASI KECELAKAAN : Mencari fakta-fakta dan penyebab kecelakaan sehingga dapat
diambil tindakan pencegahan, agar kecelakaan yang sama tidak terulang kembali.
KECELAKAAN TAMBANG YANG HARUS DILAPORKAN SESEGERA MUNGKIN OLEH KTT KEPADA KAIT
- Kecelakaan Berat
- Kecelakaan mengakibatkan kematian (fatality)
- Kejadian berbahaya yang berpotensi mengakibatkan kematian
KTT TIDAK BOLEH MENGUBAH KEADAAN TEMPAT DAN KONDISI PERALATAN AKIBAT KECELAKAAN,
KECUALI
SAKSI TIDAK LANGSUNG adalah orang yang tidak melihat/tidak berada dilokasi kecelakaan namun
mempunyai hubungan dengan pekerjaan tersebut misalnya (atasan korban) atau mempunyai
keahlian tentang peralatan atau operasi yang berhubungan dengan kecelakaan tersebut.
Mengamankan data dan bukti kecelakaan agar tidak berubah atau hilang,
• Mengevakuasi seluruh karyawan yang ada diarea atau ruang tersebut ke daerah yang
aman
• melakukan investigasi,
• menilai kerugian
• melakukan perbaikan untuk mencegah kecelakaan serupa berulang
1. Biaya Langsung
• Biaya kompensasi
• Biaya perawatan/ pengobatan
• Biaya reparasi peralatan
• Biaya penyelidikan
2. Biaya Tidak Langsung
Kehilangan waktu dari teman teman sekerja karena pekerjaan terhenti
Kehilangan waktu karena karyawan lain menolong korban
Kehilangan waktu untuk persoalkan apa yang baru terjadi
Biaya pelatihan ulang dan hilang waktu kerja
TEORI GUNUNG ES
Bagian yang nampak di permukaan justru lebih kecil dibanding dengan bagian yang tidak
terlihat.
Bagian yang nampak di permukaan merupakan kerugian/biaya langsung, sedangkan bagian
yang tidak terlihat adalah kerugian/biaya tidak langsung.
• Observasi & Diskusi, dilakukan secara nyata sehingga langsung dapat melihat Orang,
Peralatan, bahan, dan Lingkungan yang akan dibuat JSA.
• Diskusi, dilakukan bila pekerjaan tersebut tidak dapat diobservasi langsung, karena tugas
baru, belum pernah dilakukan atau pekerjaan lokasinya terpencil atau tugas yg jarang
dilakukan tetapi kritis.
Menguasai dan mempunyai kepentingan langsung dengan tiap jenis pekerjaan yang
menjadi tugas anak buahnya,
Faktor Keparahan
Faktor Kekerapan/Keberulangan
Faktor Peluang
Memilih pekerjaan
Identifikasi Bahaya
Mengendalikan Bahaya
SETTLING POND adalah lokasi/kawasan yang berfungsi untuk mengendapkan lumpur dari suatu
aliran permukaan tambang
TAILING POND adalah kolam untuk mengendapkan/ menetralkan suatu limbah cair, sebuah
proses pengolahan bertujuan untuk mengendapkan muatan partikel maupun racun dalam
limbah agar tidak mencemari lingkungan, yang dapat dialirkan ke perairan umum setelah
memenuhi Baku Mutu Limbah
OIL TRAP adalah lokasi/kawasan yang berfungsi untuk memisahkan sisa-sisa oli/minyak/limbah
hidrokarbon dari hasil kegiatan pekerjaan/sarana yang potensial terjadi ceceran minyak.
AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha/kegiatan
UKL dan UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha/kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha/kegiatan
PROSES TERJADINYA AIR ASAM TAMBANG (AAT), Air asam yang terjadi akibat oksidasi mineral
sulfide oleh air dan oksigen pada kegiatan tambang)
CARA PENGENDALIAN AAT, dengan meniadakan salah satu unsur pembentuknya (mineral sulfida, air,
oksigen) :
▪ Cara kering (ex. Pelapisan dengan liat, aspal, ter, semen, geotekstil, dll)
▪ Cara basah (ex. Penambahan sodium lauril sulfat / SLS pada coal refuse)
REKLAMASI adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan
sepanjang usaha pertambangan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan
agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya
PASCA TAMBANG adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah berakhir sebagian
atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan
fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan
Secara aspek teknis akan lebih mudah melakukan pekerjaan pencegahan dibandingkan dengan
melakukan pengendalian ketika sudah ada kejadian.
Secara aspek ekonomis biaya yang akan timbul pada saat pencegahan akan lebih sedikit/kecil
dibandingkan pada saat pengendalian ketika sudah ada kejadian.
METODE PERTEMUAN K3
SAFETY TALK (TOOLBOX MEETING/P5M) ADALAH pertemuan K3 oleh seorang pengawas dengan
anak buahnya, untuk memberikan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan pekerjaan yang
akan dilakukan.
FUNGSI PENGAWAS
PERANAN PENGAWAS:
• Production Oriented
• Employee Oriented
• Safety Oriented