Anda di halaman 1dari 37

Safety

Responsibility & Accountability

PT Bukit Makmur Mandiri Utama


SHE Division
Jakarta
2011

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Tujuan Instruksional
• Umum
– Membentuk pengawas operasional yang mampu mengelola
upaya K3LH di unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya
• Khusus
– Mampu menyebutkan 10 prinsip pokok pengawasan dan
manajemen K3LH di tempat kerja
– Mampu menyebutkan peraturan perundangundangan terkait
K3LH yang mengatur pengawasan K3LH di tempat kerja
– Mampu menyebutkan tanggung jawab dan wewenang
pengawas operasional tambang menurut
perundangundangan yang berlaku

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Apakah anda tahu apa itu pengawasan / supervisi?
Diskusikan dengan kelompok anda…

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Mengapa Kita Di Sini?
• Apakah pengawas sudah menjalankan
peran pengawas yang sesungguhnya di
tempat kerja?
– Kasus Fatality di BUMA Lati
– Kasus Fatality di BUMA Adaro
– Kasus Fatality di BUMA Kideco
– Kasus Fatality di BUMA BBE

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Click icon to add picture

Tulislah bagaimana anda bekerja selama ini dan bagaimana


atasan anda bekerja selama ini…
Tulislah dalam kertas yang sudah dibagikan dan anonim kumpulkan kepada
fasilitator…

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Peran Pengawas Dalam Sistem Manajemen
• Planning
– Menentukan target unit kerja, obyektif, metode, sumberdaya, dan
tenggat waktu pencapaian
• Organizing
– Pengaturan sumberdaya manusia, material kerja, perlengkapan
kerja, dan lingkungan kerja
• Actuating – Leading
– Mengatur / mengarahkan unit kerja untuk menjalankan operasional
sesuai dengan perencanaan
• Controlling – Coordinating
– Mengendalikan proses kerja termasuk melakukan pengawasan
(‘checking’) apakah proses kerja sudah sesuai perencanaan dan
bagaimana suatu perbaikan bisa dilakukan
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Hazard Safety: Process
MANUSIA

MATERIAL

MESIN

LINGKUNGAN
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Piramida Heinrich

Module Safety Responsibility - Version 1.0


( ILCI model - Bird & Germain, 19856)

Lack of Basic Immediate


Incident Loss
Control Causes Causes

Inadequate
Program Personal Substandard Contact People
Inadequate
Factors Acts With Property
Standard Job Substandard Energy or Process
Conditions Substance
Inadequate Factors (Profit)
Compliance

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Proses Kecelakaan

Module Safety Responsibility - Version 1.0


10 Axioma Industrial Safety
(Axioma Heinrich)
1. Kecelakan merupakan rangkaian proses sebab dan
akibat
2. Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh factor
manusia
3. Suatu cedera terjadi didahului dengan adanya banyak
kasus ‘near-miss’ terkait tindakan tidak aman / kondisi
tidak aman
4. Faktor penyebab kecelakaan terdiri dari berbagai hal
• perilaku yang tidak sesuai,
• kurangnya pengetahuan dan ketrampilan,
• ketidakmampuan fisik,
• lingkungan kerja yang tidak memadai

Module Safety Responsibility - Version 1.0


10 Axioma Industrial Safety
(Axioma Heinrich)
5. Upaya pencegahan kecelakaan harus
komprehensif
• perbaikan teknis operasional,
• upaya persuasif dan advokasi,
• penyesuaian pekerja terhadap pekerjaannya,
• enforcement & disiplin
6. Keparahan suatu kecelakaan akan bervariasi
• kondisi lingkungan kerja,
• potensi bahaya,
• ketahanan fisik

Module Safety Responsibility - Version 1.0


10 Axioma Industrial Safety
(Axioma Heinrich)
7. Program pencegahan kecelakaan harus sejalan dengan
program lainnya dalam organisasi setara dengan
program pengendalian kualitas, biaya, dan produksi
8. Program pencegahan kecelakaan akan berjalan baik bila
mendapatkan dukungan manajemen, sehingga
manajemen puncak adalah penanggung jawab tertinggi
9. Pengawas adalah pemegang peran kunci dalam pencegahan
kecelakaan
• Mengidentifikasi masalah
• Menentukan penyebab dasar munculnya masalah
• Memilih alternatif pemecahan masalah
• Menjalankan alternatif pemecahan masalah

Module Safety Responsibility - Version 1.0


10 Axioma Industrial Safety
(Axioma Heinrich)
10.Upaya pencegahan kecelakaan juga
merupakan upaya ekonomi
• lebih efisien daripada biaya penanggulangan akibat
kecelakaan
• mencegah ‘lost of opportunity’ yang lebih besar

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Tiga Pilar Upaya K3LH
Technical ●
Pengelolaan prasyarat teknis operasional:
kelayakan alat / material, alat pengaman, dll
Operation
System ●
Pengelolaan tata tertib aturan
adminstrasi operasional: SOP, STD, IK
Procedure
Human ●
Pengelolaan prasyarat kompetensi
Resources personel dan alat perlindungan diri
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Jadi pengawas harus mampu secara teknis atas pekerjaannya,
memahami sistem prosedur yang benar, dan mampu mengelola
sumberdaya manusianya

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Maka pengawas memiliki…
Merupakan tiga hal yang penting dipahami pengawas agar mampu berfungsi
optimal

Responsibility


● Tanggung Jawab

Accountability


● Tanggung gugat

Authority


● Kewenangan

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Responsibility vs Accountability
• Responsibility secara umum berarti ‘tanggung
jawab’
– Gambaran deskriptif suatu prasyarat yang bersifat
umum dan tidak terukur secara kuantitatif yang harus
dijalankan oleh seseorang
– Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan dan
dipertanggung jawabkan terhadap atasan dan
kewajiban tersebut belum terinci
– Misalnya: bertanggung jawab atas keselamatan anak
buah, bertanggung jawab atas pelaksanaan
operasional alat, dll
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Responsibility vs Accountability
• Accountability secara umum berarti ‘tanggung gugat’
– Gambaran deskriptif suatu prasyarat yang bersifat rinci dan
memiliki tolok ukur tertentu sebagai pembanding nilai
sehingga dapat dinilai / diaudit
– Keadaan/kewajiban yang harus dilaksanakan oleh
pengawas dan kewajiban tersebut telah dirinci/didetilkan
yang tadinya tidak dapat dihitung (intangible) menjadi dapat
dihitung (tangible) sehingga kinerja pengawas tersebut
dapat dihitung atau dinilai/diaudit pada waktu tertentu
– Misalnya: melakukan inspeksi harian di setiap awal shift,
melakukan observasi tugas seminggu sekali, dll

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Authority
• Merupakan wewenang terkait jabatan tertentu
yang diberikan untuk memastikan tanggung jawab
dapat dilaksanakan
• Misalnya:
– Pengawas berwenang menentukan pembagian pekerja
– Pengawas berwenang menentukan beroperasi /
tidaknya suatu alat
– Pengawas berwenang menentukan diijinkan / tidaknya
seorang pekerja melakukan pekerjaan tertentu
– Pengawas berwenang menilai & menegur pekerjanya

Module Safety Responsibility - Version 1.0


BAGAIMANA TANGGUNG JAWAB AGAR
MENJADI ACCOUNTABLE
1. Rinci tahapan pekerjaan pengawas K3
2. Buat jadwal pengawasan
3. Tentukan waktu/ lamanya
4. Tentukan aspek/ bagian yang wajib diperiksa
5. Tentukan daerah yang diawasi
6. Evaluasi kuantitas pengawasan (daftar hadir dan
prosentase pengawasan)
7. Tentukan penanggung jawab
8. Tentukan standar evaluasi
9. Pelaporan dan Arsip
Module Safety Responsibility - Version 1.0
PT Bukit Makmur Mandiri Utama
SHE Department
Supervisory Training Program
2011

SAFETY DAN ASPEK LEGAL

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Pengawas Operasional?
• Seseorang yang bertanggung jawab kepada
Kepala Teknik Tambang (KTT) atas
keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan
semua orang yang bekerja di bawahnya
(Kepmen 555.K/1995 Psl.11 & 12)
• Berkewajiban melakukan:
– Inspeksi
– Pemeriksaan
– Pengujian
– Pelaporan kegiatan tsb di atas
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Kepmen 555K
Pasal 11 Pengawasan Operasional
(1) Kepala Teknik Tambang dalam melakukan tugas dan
fungsinya dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
pekerjaan di tambang, permesinan dan perlistrikan serta
peralatannya dibantu oleh petugas yang bertanggung jawab
atas unit organisasi perusahaan yang bersangkutan.
(2) Dalam hal pengusaha belum mengangkat petugas-petugas
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Kepala Teknik Tambang
dapat menunjuk atau mengangkat petugas dimaksud.
(3) Petugas-petugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
(2) dalam melaksanakan tugasnya disebut sebagai pengawas
operasional atau pengawas teknik dan bertanggung jawab
kepada Kepala Teknik Tambang.

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Kepmen 555K
Pasal 12 Kewajiban Pengawas Operasional

Pengawas operasional wajib:


a. Bertanggung jawab kepada kepala Kepala Teknik
Tambang untuk keselamatan semua pekerja
tambang yang menjadi bawahannya;
b. Melaksanakan Inspeksi, pemeriksaan, dan
pengujian;
c. Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan,
dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya dan
d. Membuat dan menandatangani laporan-laporan
pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.
Module Safety Responsibility - Version 1.0
Kepmen 555K
Pasal 13 Kewajiban Pengawas Teknis
Pengawas teknik wajib:
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Teknik Tambang untuk keselamatan
pemasangan dan pekerjaan serta pemeriharan yang benar dari semua
peralatan yang menjadi tugasnya;
b. Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam
ruang lingkup yang menjadi tanggung jawabnya;
c. Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan
pengujian dari pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta peralatan;
d. Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan,
dan pengujian;
e. Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan
peralatan sebelum digunakan, setelah dipasang, kembali atau diperbaiki
dan
f. Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan
yang telah direncanakan serta semua perbaikan permesinan tambang,
pengangkutan, pembuat jalan, dan semua mesin-mesin lainnya yang
Module Safety Responsibility - Version 1.0
dipergunakan.
Kepmen 555
Pasal 14 Pemeriksaan Tambang
(1) Untuk memastikan kondisi kerja yang aman Kepala teknik Tambang atau petugas yang
ditunjuk harus melakukan pemeriksaan:
a. Dalam setiap gilir kerja penggalian bahan galian, harus memeriksa sekurang-kurangnya satu kali
setiap tempat kerja dimana seseoarng bekerja dan setiap jalan atau lintasan dimana seseoarng
menggunakannya selama gilir kerja tersebut;
b. Dalam setiap gilir kerja, harus memeriksa setiap tempat sebelum peledakan dilakukan;
c. Setiap hari kerja, memeriksa jalan-jalan masuk atau tangga, yang dipergunakan pada hari itu;
d. Semua permukaan kerja, front kerja, tanggul, dan lereng kerja serta pelaksaan dari pekerjaan
memperbaiki, jika diperlukan;
e. Pekerjaan persiapan pelaksanaan peledakan serta keadaan peralatan dan kendaraan yang
digunakan di tempat itu;
f. Alat pengangkutan dan transport;
g. Jalan-jalan tambang;
h. Pengamanan permesinan dan
i. Tempat-tempat yang dianggap berbahaya.
(2) Dalam melakukan pemeriksaan sebagaiman dimaksud dalam ayat (1), apabila
ditemukan yang tidak aman harus mengambil tindakan yang diperlukan.

Module Safety Responsibility - Version 1.0


KepMen 555
Pasal 15
Untuk mengefektifkan pengawasan dan pemeriksaan pada
pekerjaan pertambangan, maka pekerjaan-pekerjaan
tersebut dapat dibagi atas bagian-bagian pekerjaan dan
setiap bagian pekerjaan harus ada seseorang yang
bertanggung jawab atas pekerjaan yang ada pada
bagiannya.
Pasal 16
(1) Bentuk dan waktu laporan pemeriksaan dan kelistrikan
serta peralatannya ditetapkan oleh Kepala Teknik Tambang.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
disampaikan kepada Kepala Teknik Tambang.
Module Safety Responsibility - Version 1.0
KepMen 555
Pasal 23 Bagian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Pada Setiap kegiatan usaha pertambangan berdasarkan
pertimbangan jumlah pekerja serta sifat atau luasnya
pekerjaan, Kepala Pelaksana Inspeksi Tambang dapat
mewajibkan pengusaha untuk membentuk unit organisasi
yang menangani Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
berada di bawah pengawasan Kepala Teknik Tambang.

Module Safety Responsibility - Version 1.0


KepMen 555
Pasal 24 Tugas Bagian Keselamatan & Kesehatan Kerja
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kecelakaan atau kejadian
yang berbahaya, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan, penyebab
kecelakaan, menganalisis kecelakaan, dan pencegahan kecelakaan;
b. Mengumpulkan data mengenai daerah-daerah dan kegiatan-kegiatan yang
memerlukan pengawasan yang lebih ketat dengan maksud untuk memberi saran
kepada Kepala Teknik Tambang tentang tatacara kerja, alat-alat penambangan,
dan penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat pelindung diri;
c. Memberikan penerangan dan petunjuk-petunjuk mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja kepada semua pekerja tambang dengan jalan mengadakan
pertemuan-pertemuan, ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, pemutaran film,
publikasi, dan lain sebagainya;
d. Apabila diperlukan, membentuk dan melatih anggota-anggota Tim Penyelamat
Tambang;
e. Menyusun statistik kecelakaan dan
f. Melakukan evaluasi Keselamatan
Module Safety dan Kesehatan
Responsibility Kerja.
- Version 1.0
KepMen 555
Pasal 25 Komite Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Untuk melengkapi tugas-tugas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 23, dalam pelaksanaannya dapat
membentuk kelompok kerja (komite) pada setiap
jenjang struktural yang mempunyai tugas:
a. Secara teratur melakukan pemeriksaan bersama-sama
mengenai setiap aspek keselamatan dan kesehatan kerja
serta masala-masalah yang ada kaitannya yang telah
ditemukan di Tambang dan mengusulkan tindakan-
tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dan
b. Mengatur inspeksi terpadu seperlunya ke tempat-tempat
kerja di Tambang dalam melaksanakan fungsinya.

Module Safety Responsibility - Version 1.0


KepMen 555K
Pasal 26 Persyaratan
(1) Pekerjaan tambang harus memenuhi persyaratan yang sesuai dengan sifat
pekerjaan yang akan diberikan kepadanya dan harus sehat jasmani maupun rohani.
(2) Dilarang bagi pekerja tambang wanita bekerja pada tambang wanita bekerja pada
tambang bawah tanah kecuali yang bertugas dalam pekerjaan kesehatan atau
melaksanakan tugas belajar, penelitian dan mendapatkan rekomendasi dari Kepala
Teknik Tambang.
(3) Dilarang menugaskan pekerja tambang bekerja seorang diri pada tempat yang
terpencil atau dimana ada bahaya yang tidak diduga (kecuali tersedia alat
komunikasi yang langsung dengan pekerja lain yang berdekatan).
(4) Dilarang mempekerjakan pekerja tambang dalam keadan sakit atau karena sesuatu
sebab tidak mampu bekerja secara normal.
(5) Apabila dari hasil penyelidikan Pelaksana Inspeksi Tambang, Kepala Teknik
Tambang atau Kepala Bagian Tambang bawah tanah ternyata ditemukan pekerja
tambang melanggar Keputusan Menteri ini dengan sengaja, maka pekerja tambang
melanggar Keputusan Menteri ini dengan sengaja, maka pekerja tambang
melanggar Keputusan Menteri ini dengan sengaja, maka pekerja tambang tersebut
dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Module Safety Responsibility - Version 1.0
KepMen 555
Pasal 30
(1) Kepala Teknik Tambang wajib menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan bagi para pengawas dengan mata pelajaran
sekurang-kurangnya sebagai berikut;
a. Peraturan keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Manajemen keselamatan kerja;
c. Peraturan-peraturan keselamatan kerja dan cara kerja yang aman;
d. Pengenalan bahaya dan cara menghindarinya;
e. Tindakan dalam keadaan darurat dan tatacara penyelamatan;
f. Penyelamatan diri dan alat-alat bantu pernapasan;
g. Bahaya permesinan dan perlistrikan;
h. Pencegahan dan pengendalian kebakaran
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan dan
j. Dampak lingkungan dari kegiatan.
Module Safety Responsibility - Version 1.0
PENGAWAS OPERASIONAL DI BUMA,
APA SAJA TANGGUNG JAWABNYA?

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Lets Find Out!
Tulislah tanggung jawab anda dalam hal-hal di bawah ini yang ada di tempat
kerja anda

No Kelompok Responsibility Accountability


1 Personnel
2 Equipment
3 Material
4 Metode
5 Environmental

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Ingatlah hal ini ketika anda bekerja…
• Komite K3LH? • Pre Commissioning
• Green Card? • Surat Ijin Bekerja?
• IBPR? • Lock-Out Tag-Out
• JSA? (LOTO)?
• Inspeksi? • Demarkasi & Marka?
• Observasi? • APD?
• Investigasi? • P2BK?
• Briefing & Orientasi • Pertolongan Pertama ?
• Kinerja / Statistik K3LH?

Module Safety Responsibility - Version 1.0


Terima Kasih

Module Safety Responsibility - Version 1.0

Anda mungkin juga menyukai