Anda di halaman 1dari 48

Portalbce

BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001


PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 2 dari 48

A. DAFTAR ISI
Halaman
A. DAFTAR ISI 2
B. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN 4
C. PROFIL PT. BERAU COAL 5
D. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PT. BERAU COAL 6
E. KEBIJAKAN K3L 7
I. Tujuan 8

ER
II. Ruang Lingkup 8

AG
III. Proses Bisnis PT. Berau Coal 9

AN
IV. Berau Coal Green Mining System (Be GeMS) 9

M
IV.1. Kebijakan 9

T
EN
EM .
AG TAK
IV.2. Perencanaan 10
IV.2.1. Penelaahan Awal 10

AN E
M IC
IV.2.2. Manajemen Risiko K3L (HIRA) 11
D
IV.2.3. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan, Perundangan-Undangan K3L dan
EM A
ST JIK

Persyaratan Lain 13
SY ALI

IV.2.4. Penetapan Tujuan, Sasaran & Program K3L 13


IN D

IV.2.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan dalam


IJ EN

Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) 14


SE K
S R

IV.3. Organisasi & Personil 14


U TE

IV.3.1. Struktur Oganisasi, Tugas, Tanggung Jawab & Wewenang 14


AR K
H DA

IV.3.2. Kepala Teknik Tambang 14


I

IV.3.3. Penunjukan PJO (Mitra kerja) 14


PY T
O N

IV.3.4. Bagian KO & K3 15


C E
D M

IV.3.5. Pengawas Operasional & Teknik 15


AR U

IV.3.6. Tenaga Teknik Khusus Pertambangan 16


H OK

IV.3.7. Komite Keselamatan Pertambangan 16


D
H US

IV.3.8. Tim Tanggap Darurat 17


TU TAT
AN

IV.3.9. Seleksi Penempatan Personil 18


IV.3.10. Pelatihan dan Kompetensi 18
BU S

IV.3.11. Komunikasi Keselamatan Pertambangan 19


IV.3.12. Administrasi Keselamatan Pertambangan 20
KE

IV.3.13. Partisipasi, Konsultasi Motivasi & Kesadaran 21


IV.4. Implementasi 22
IV.4.1. Pengelolaan Operasional 22
IV.4.2. Pengelolaan Lingkungan Kerja 25
IV.4.3. Pengelolaan Kesehatan Kerja 26
IV.4.4. Pengelolaan Keselamatan Kerja 28
IV.4.5. Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan 29
IV.4.6. Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan 32
IV.4.7. Sistem Perancangan, Rekayasa & Perubahan K3L 33
IV.4.8. Sistem Pembelian 34

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 3 dari 48

IV.4.9. Pengelolaan & Pemantauan Perusahaan Jasa Pertambangan 34


IV.4.10. Pengelolaan Keadaan Darurat 35
IV.4.11. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) 36
IV.4.12. Keselamatan Di Luar Pekerjaan 36
IV.5. Evaluasi & Tindak lanjut 37
IV.5.1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3L 37
IV.5.2. Inspeksi K3L 38
IV.5.3. Evaluasi Pemenuhan/Kepatuhan Terhadap K3L 39

ER
IV.5.4. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan PAK 39

AG
IV.5.5. Evaluasi Administrasi Keselamatan Pertambangan 40

AN
IV.5.6. Audit Internal 40

M
IV.5.7. Ketidak Sesuaian, Tindakan Perbaikan & Tindakan Pencegahan 41

T
EN
EM .
AG TAK
IV.6. Dokumentasi 42
IV.6.1. Pengendalian Informasi Terdokumentasi 42

AN E
M IC
IV.7. Tinjauan Manajemen K3L 43
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 4 dari 48

B. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN

No. Edisi/Revisi Ke Tanggal Terbit/Tanggal Revisi

1. 1 12 Oktober 2007
2. 2 11 Mei 2009

3. 3 01 Desember 2010

ER
4. 4 1 Januari 2012

AG
5. 5 1 Desember 2012

AN
M
6. 1/0 28 September 2015

T
EN
7. 1/1 12 Januari 2017

EM .
AG TAK
8. 1/2 06 Februari 2018

AN E
M IC
9. 1/3 09 Oktober 2020
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 5 dari 48

C. PROFIL PT. BERAU COAL

Nama PT. Berau Coal :


PT Berau Coal

Produk
Batubara

Surat Izin Usaha Penambangan

ER
PKP2B No kontrak PKP2B :J2/JI.DU/12/83

AG
Tahun Berdiri

AN
1983

M
T
Lokasi Penambangan

EN
EM .
Kabupaten Berau – Kalimantan Timur

AG TAK
AN E
Alamat PT. Berau Coal :

M IC
Head Office
D
EM A
Jl. Pemuda No. 40
ST JIK

Tanjung Redeb 77311


Berau - Kalimantan Timur
SY ALI

Indonesia
IN D

Telepon : 62-554-23400
IJ EN

Faksimile : 62-554-23465
SE K
S R
U TE

Jakarta Office
MSIG Tower 8 th Jakarta
AR K
H DA

Jl. Jend. Sudirman No.Kav.21, RT.10/RW.1


I

Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan


PY T
O N

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12910


C E
D M
AR U

Pimpinan Tertinggi :
H OK

Fuganto Widjaja (Presiden Direktur)


D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 6 dari 48

D. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PT. BERAU COAL

VISI PT. BERAU COAL


Menunjang perwujudan masa depan cemerlang

melalui peran aktifnya sebagai pengalih ragam energi

ER
AG
yang eksponensial

AN
M
T
EN
EM .
AG TAK
MISI PT. BERAU COAL

AN E
M IC
Usaha kami adalah mengelola sumber daya alam

D
EM A
menjadi sumber energi dengan standard operasional
ST JIK
SY ALI

yang mengutamakan keselamatan, kelestarian lingkungan dan


IN D
IJ EN

kesejahteraan masyarakat
SE K
S R
U TE
AR K
H DA

NILAI-NILAI PT. BERAU COAL


I
PY T
O N

C Cerdas dan cermat dalam tindakan


C E
D M
AR U

E Efektif dan efisien dalam operasional


H OK
D

R Responsible dan Reliable dalam setiap komitmen


H US
TU TAT
AN

D Dedikasi untuk memberi kemajuan


BU S

A Attitude positif memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan


KE

S Sinergi dalam setiap potensi untuk mencapai kemajuan, kemakmuran dan kejayaan

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 7 dari 48

ER
AG
AN
M
T
EN
EM .
AG TAK
AN E
M IC
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 8 dari 48

I. Tujuan
Pedoman Manajemen ini memuat kebijakan-kebijakan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional
PT. Berau Coal dalam pemenuhan kepuasan pelanggan, pencegahan kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja
serta upaya pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan menjalankan siklus Plan-Do-
Check-Action (PDCA) secara konsisten melalui Berau Coal Green Mining System, selanjutnya disingkat
Be GeMS.
Pedoman ini dijadikan acuan dasar bagi seluruh PT. Berau Coal yang bekerja di daerah operasi PT. Berau

ER
Coal. Oleh karena itu, seluruh mitra kerja yang bekerja di daerah tersebut diwajibkan untuk mengadopsi

AG
atau mengambil seluruh persyaratan di dalam pedoman ini sebagai persyaratan minimal yang harus

AN
dilaksanakan di dalam kegiatan operasionalnya.

M
T
Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan kinerja operasional, K3 & lingkungan PT. Berau Coal

EN
EM .
AG TAK
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan pelanggan, memenuhi kewajiban penaatan,
termasuk peraturan perundangan, terwujudnya keselamatan pertambangan, keselamatan operasional,

AN E
M IC
kesehatan kerja, kelestarian lingkungan dan peningkatan produktivitas.

D
EM A
Ruang Lingkup
ST JIK
II.
SY ALI

Pedoman ini menjelaskan penerapan Be GeMS yang terdiri dari Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Keselamatan Operasi Pertambangan dan Lingkungan di PT Berau Coal dengan
IN D
IJ EN

mempertimbangkan:
SE K

1. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012


S R
U TE

2. Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018


AR K

3. Keputusan Menteri ESDM No. 1827.K/30/MEM/2018


H DA

4. Keputusan Dirjen Mineral dan Batubara No. 185.K/37.04/DJB/2019


I
PY T

5. OHSAS 18001:2007/ISO 45001:2018


O N
C E

6. ISO 14001:2015
D M
AR U

Selain peraturan perundang-undangan di atas, pertimbangan lain dalam penerapan Be GeMS dan
H OK

penentuan ruang lingkupnya adalah:


D
H US

1. Kewajiban kepatuhan lain yang ditetapkan oleh pemerintah atau pihak berwenang.
TU TAT
AN

2. Kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan lain yang secara sukarela diadopsi atau dipenuhi
oleh PT. Berau Coal.
BU S

3. Isu-isu eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap atau dapat dipengaruhi oleh Sistem
Manajemen K3L PT. Berau Coal , seperti tapi tidak terbatas pada:
KE

a. Kondisi lingkungan terkait iklim, kualitas udara, penggunaan lahan, ketersediaan sumber daya
alam dan biodiversitas.
b. Budaya, sosial, politik, hukum, peraturan, keuangan, ekonomi, perkembangan teknologi dan
pasar, baik yang terjadi pada lingkup lokal, nasional maupun internasional.
c. Kondisi atau nilai-nilai PT. Berau Coal, mencakup proses bisnis PT. Berau Coal, karakteristik
batubara yang diproduksi, arahan strategis, pimpinan, budaya dan kapabilitas PT. Berau Coal.
Berdasarkan wewenang dan kemampuan PT. Berau Coal dalam mengendalikan dan mempengaruhi
hal-hal di atas, maka PT. Berau Coal menetapkan bahwa Be GeMS diberlakukan untuk seluruh
kegiatan operasi PT. Berau Coal yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur,
termasuk pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama PT Berau Coal. Oleh karenanya, Be GeMS

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 9 dari 48

wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan PT Berau Coal, Mitra Kerja dan karyawannya serta siapa saja
yang berada di daerah operasi PT Berau Coal.
III. Proses Bisnis PT. Berau Coal
PT. Berau Coal menetapkan, menerapkan, memelihara dan mendokumentasikan seluruh persyaratan
yang ada di dalam Sistem Manajemen K3L secara terus menerus dan meningkatkan efektivitasnya dengan
cara:
1. Mengidentifikasi proses-proses, termasuk proses kontrak & sub-kontrak yang diperlukan oleh PT.

ER
Berau Coal;

AG
2. Menetapkan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;

AN
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan dalam pelaksanaan dan pengendalian terhadap

M
proses-proses tersebut;

T
EN
4. Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan dan

EM .
AG TAK
pemantauan terhadap proses-proses tersebut;

AN E
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses tersebut;

M IC
D
6. Mengambil tindak lanjut yang diperlukan dan melakukan peningkatan berkelanjutkan terhadap
EM A
proses-proses tersebut;
ST JIK

7. Mengidentifikasi para pemangku kepentingan/stakeholder yang relevan dengan Sistem Manajemen


SY ALI

K3L PT. Berau Coal;


IN D

8. Menentukan kebutuhan dan ekspektasi para pemangku kepentingan di atas, baik yang bersifat wajib
IJ EN

maupun yang secara sukarela akan dipenuhi PT. Berau Coal.


SE K
S R

Berau Coal Green Mining System (Be GeMS)


U TE

IV.
AR K
H DA

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan Lingkungan (SMK3L) PT.
I
PY T

Berau Coal yang disebut Berau Coal Green Mining System (Be GeMS) merupakan “instrumen”
O N
C E

Manajemen untuk mengendalikan risiko dan dampak K3L dan diterapkan oleh seluruh level pekerja PT
D M

Berau Coal hingga mitra kerjanya, termasuk tamu yang berkunjung ke wilayah operasi PT. Berau Coal.
AR U
H OK

Be GeMS terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan sistematis yang mengatur pola kegiatan
D

agar bersinergi dengan peningkatan perbaikan kinerja K3L, yaitu sebagai berikut:
H US

IV.1. Kebijakan
TU TAT
AN

PT. Berau Coal menetapkan kebijakan yang menjadi landasan dalam menetapkan tujuan dan
BU S

sasaran keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, keselamatan operasi pertambangan serta
lingkungan yang terintegrasi dengan sasaran PT. Berau Coal, masukan dari pekerja tambang atau
serikat pekerja tambang dan kebutuhan pelanggan maupun masyarakat.
KE

Kebijakan mendefinisikan komitmen PT. Berau Coal terhadap upaya pencegahan kecelakaan
pertambangan, penyakit akibat kerja, pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam,
pemenuhan peraturan perundangan dan ketentuan/persyaratan PT. Berau Coal serta perbaikan
berkelanjutan. Selain itu, peninjauan kembali juga dilakukan terhadap perubahan proses bisnis
kejadian yang membahayakan serta kompensasi dan gangguan yang diakibatkannya.
Manajemen Puncak harus menetapkan, menerapkan dan memelihara Kebijakan K3L dengan
ruang lingkup yang:
1. Sesuai dengan tujuan dan konteks PT. Berau Coal, termasuk sifat, skala, risiko K3 dan
dampak lingkungan dari aktivitas PT. Berau Coal.
2. Mencakup komitmen untuk:

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 10 dari 48

a. Menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk pencegahan cedera terkait
pekerjaan dan kesehatan yang buruk dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan konteks
organisasi dan sifat spesifik dari risiko K3L dan peluang K3L.
b. Menghilangkan bahaya dan menurunkan risiko K3L.
c. Pencegahan kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
d. Perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan harapan pemangku kepentingan.
e. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang relevan dan terkait

ER
dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal.

AG
f. Peningkatan berkelanjutan Sistem Manajemen K3L untuk mencapai kinerja K3L yang

AN
lebih baik.

M
3. Memberikan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan dan target K3 dan

T
EN
Lingkungan.

EM .
AG TAK
4. Mendorong keterlibatan seluruh pekerja disemua tingkat untuk melakukan konsultasi dan

AN E
partisipasi dalam rangka pengembangan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja serta

M IC
tindakan perbaikan dari Sistem Manajemen K3L.
D
EM A
Kebijakan K3L ditetapkan, diterapkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan,
ST JIK

kontraktor maupun pengunjung dan tersedia untuk pihak-pihak terkait jika diperlukan serta
SY ALI

didokumentasikan dan dipelihara.


IN D

Presiden Direktur sebagai Manajemen Puncak mendukung implementasi Kebijakan K3L dalam
IJ EN

menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam implementasi Be GeMS seperti sumber daya
SE K
S R

keuangan, keahlian dan sumber daya lain yang sesuai.


U TE

Manajemen Puncak menunjuk pejabat sebagai Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
AR K
H DA

pengelolaan kegiatan operasional.


KTT berkewajiban untuk memastikan tersosialisasikannya Kebijakan K3L kepada seluruh
I
PY T
O N

Penanggung Jawab K3L Area dan Kepala Departemen hingga Mitra Kerja.
C E
D M

Kepala Departemen berkewajiban untuk memastikan tersosialisasikannya Kebijakan K3L kepada


AR U

semua karyawan dan kontraktor di dalam lingkup tanggung jawabnya serta semua orang yang
H OK

ditugaskan kepadanya.
D
H US

Kebijakan K3L ditetapkan dan diberlakukan untuk seluruh wilayah operasi PT. Berau Coal di
TU TAT
AN

area operasi Berau (Kaltim) dan mendasari implementasi Sistem Manajemen K3L PT Berau Coal.
Kebijakan Manajemen dikaji secara periodik setiap tahun untuk memastikan Kebijakan K3L
BU S

masih relevan dan sesuai dengan kebutuhan PT. Berau Coal.


KE

IV.2. Perencanaan
IV.2.1. Penelaahan Awal
Pada penelaahan awal ini PT. Berau Coal telah melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam
rangka mengetahui posisi/kondisi/tingkat pelaksanaan Keselamatan Pertambangan, keselamatan
operasi, pelestarian lingkungan hidup serta kepatuhan terhadap penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang K3L.
Hasil dari penelaahan awal dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan Kebijakan K3L
termasuk dalam aktivitas keseluruhan proses, pemenuhan peraturan perundangan maupun
interaksi proses yang ada didalamnya hingga evaluasi kinerja.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 11 dari 48

IV.2.2. Manajemen Risiko & Peluang K3L (HIRA)


Penilaian risiko & peluang harus dilakukan untuk setiap kegiatan operasi yang meliputi:
1. Kegiatan rutin dan tidak rutin, termasuk awal pengoperasian (start up), kondisi operasi
normal dan tak normal, kegiatan perbaikan (troubleshooting) dan kegiatan yang dilakukan
saat operasi berhenti (shut down) serta kegiatan saat kondisi darurat.
2. Aktivitas personil yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk tamu dan kontraktor).
3. Perilaku manusia, kemampuan serta faktor-faktor manusia lainnya.
4. Identifikasi bahaya pekerjaan yang dilakukan di luar tempat kerja yang memiliki implikasi

ER
K3L pada personil yang di bawah kendali PT. Berau Coal di dalam lingkungan kerja.

AG
5. Bahaya K3L yang berakibat pada area sekitar yang terjadi karena proses pekerjaan di bawah

AN
kendali PT. Berau Coal.

M
6. Sarana, Prasarana, Infrastruktur, peralatan dan material (bahan baku dan produk) ditempat

T
EN
kerja yang disediakan oleh PT. Berau Coal maupun pihak lain.

EM .
AG TAK
7. Perubahan-perubahan atau usulan perubahan di dalam PT. Berau Coal, aktivitas-aktivitas atau

AN E
material.

M IC
8. Modifikasi Sistem Manajemen K3L, termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap
D
EM A
operasional, proses maupun aktivitas.
ST JIK

9. Adanya kewajiban perundangan yang terkait dengan penilaian risiko dan dampak serta
SY ALI

penerapan pengendalian yang dibutuhkan.


IN D

10. Rancangan area-area kerja, proses-proses, instalasi-instalasi, mesin/peralatan, prosedur


IJ EN

operasional dan organisasi kerja, termasuk adaptasinya kepada kemampuan manusia.


SE K
S R

11. Evaluasi hasil kajian teknis pertambangan.


U TE

Metodologi dalam Penilaian Risiko & Peluang K3L:


AR K
H DA

1. Ditetapkan dengan memperhatikan ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan
penilaian risiko K3L berjalan proaktif dan tidak reaktif.
I
PY T
O N

2. Menyediakan identifikasi, penentuan prioritas (tingkat signifikansi) dan pendokumentasian


C E
D M

risiko & peluang serta penerapan pengendalian sesuai keperluan.


AR U

3. Menggunakan kriteria penilaian yang ditetapkan oleh PT. Berau Coal.


H OK

Proses manajemen risiko sendiri dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan semua bagian
D
H US

dari PT. Berau Coal, termasuk mitra kerja. Secara garis besar, manajemen risiko meliputi 5
TU TAT
AN

(lima) kegiatan:
1. Komunikasi dan konsultasi risiko
BU S

2. Penetapan konteks risiko


3. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko
KE

4. Pengendalian risiko
5. Pemantauan dan peninjauan
Seluruh departemen di PT. Berau Coal termasuk Mitra Kerja harus melakukan identifikasi dan
pengendalian bahaya dari setiap pekerjaannya. Saat menetapkan pengendalian, termasuk
perubahan atas pengendalian yang ada saat ini, pertimbangan diberikan untuk menurunkan risiko
berdasarkan hirarki berikut:
1. Rekayasa, antara lain eliminasi, substitusi, dan isolasi;
2. Administrasi, antara lain rambu peringatan, pemilihan pekerja, rotasi kerja atau jadwal
kerja, pembatasan jam kerja, serta pemilihan Perusahaan Jasa Pertambangan;

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 12 dari 48

3. Praktek kerja, antara lain analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis), prosedur
kerja baku (Standard Operating Procedure), insruksi kerja (work instruction) dan pelatihan
(training); dan
4. Alat Pelindung Diri (APD) yaitu menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga kerja.
Penilaian Risiko K3L yang dibuat, diterapkan, didokumentasikan dan dipelihara
kemutakhirannya agar penetapan pengendalian selalu relevan dan efektif.
Kegiatan penilaian risiko & peluang harus mencakup kegiatan:

ER
1. Membuat daftar risiko & peluang serta mencatat semua dampak yang dapat diakibatkan, baik
terkait keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, finansial, operasional dan reputasi PT.

AG
Berau Coal .

AN
2. Melakukan peninjauan dan/ atau pemutakhiran setidaknya satu tahun sekali. Peninjauan

M
T
dan/atau pemutakhiran tambahan dapat dilakukan; apabila terjadi ketidaksesuaian K3L,

EN
EM .
AG TAK
termasuk kecelakaan, komplain yang berkaitan dengan K3L, perubahan/modifikasi alat/unit,
perubahan kegiatan/proses organisasi, perubahan material, adanya kegiatan atau alat/unit

AN E
M IC
baru, ketidaksesuaian hasil audit, perubahan Sistem Manajemen, perubahan

D
peraturan/regulasi, dan/atau adanya peraturan/regulasi baru.
EM A
ST JIK
Aktivitas K3L yang belum terdaftar dalam Daftar Risiko dan mendesak untuk dilakukan,
maka Pengawas harus menyiapkan Job Safety Analysis (JSA) sebelum aktivitas tersebut
SY ALI

dikerjakan. Daftar Risiko (Risk Register/ HIRA atau JSA) harus dikomunikasikan kepada
IN D
IJ EN

pekerja sebelum melakukan pekerjaan terkait.


SE K

3. Mengidentifikasi dan menggunakan perangkat/ metodologi yang tepat untuk menilai risiko
S R
U TE

dan peluang.
4. Menerapkan dan memelihara proses keselamatan berdasarkan pada perilaku pekerja secara
AR K
H DA

terus menerus guna memperbaiki perilaku melalui pengamatan, pencatatan dan


I
PY T

pembimbingan.
O N

Daftar Risiko & Peluang harus meliputi:


C E
D M

1. Uraian tentang risiko & peluang


AR U
H OK

2. Potensi kemungkinan terjadinya


D

3. Perkiraan dampaknya (kerugian atau keuntungan)


H US

4. Pengendalian atau action plan yang ada


TU TAT
AN

5. Saran untuk tambahan atau perubahan pengendalian/ action plan


BU S

6. Tanggal penyelesaian perbaikan


7. Pemilik risiko dan peluang yang akan memantau pencapaiannya serta rencana perbaikannya.
Risiko dan peluang yang ada harus disetujui oleh Pejabat Berwenang. Aktivitas dengan nilai
KE

risiko dan peluang tinggi harus dijadikan masukan dalam penetapan Objektif, Target & Program
(OTP) K3L.
Selain itu, PT. Berau Coal juga melakukan pengelolaan dan pengendalian aktivitas kritis.
Aktivitas kritis yang menjadi prioritas untuk dilakukan pengelolaan dan pengendalian ditentukan
berdasarkan aktivitas yang berpotensi tinggi menjadi penyebab terjadinya insiden dan/atau
aktivitas yang secara historis pernah menyebabkan insiden. Pengelolaan dan pengendalian
aktivitas kritis dilakukan melalui program-program, seperti penetapan Golden Rules, Do and
Don’t Policy dan program lainnya.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 13 dari 48

IV.2.3. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan, Perundang-Undangan K3L serta Persyaratan Lain
Seluruh peraturan, perundang-undangan serta persyaratan K3L lain harus dipatuhi dan dipastikan
terjaga kemutakhirannya. Pengelolaan pemenuhan peraturan, perundang-undangan serta
persyaratan K3L lain tersebut dilakukan melalui:
1. Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L
dilakukan minimal setahun dua kali. Setiap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang
berkaitan dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal wajib disosialisasikan, diterapkan dan

ER
didokumentasikan serta selalu dimutakhirkan apabila terdapat peraturan baru.
2. Evaluasi secara berkala terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan

AG
dengan K3L, dilakukan minimal setahun dua kali.

AN
M
Sosialisasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L dan sesuai

T
dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal diberikan kepada seluruh para pekerja, mitra kerja dan

EN
EM .
AG TAK
pihak terkait. Dalam hal ini, Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab memastikan peraturan
dan persyaratan K3L tersebut dikomunikasikan kepada masing-masing personil atau bagian

AN E
M IC
terkait yang berada di bawah tanggung jawabnya.
D
Daftar peraturan dan perundang-undangan serta pemenuhan perizinan (termasuk lisensi dan
EM A
ST JIK

sertifikat) dipantau secara berkala dan diperbaharui jika terdapat perubahan/ amandemen dan
SY ALI

ditambahkan jika terdapat peraturan, perundang-undangan dan perizinan yang baru. Jika terdapat
IN D

peraturan perundangan dan persyaratan lain yang belum terpenuhi, maka tindakan perbaikan
IJ EN

harus segera dilakukan.


SE K
S R

IV.2.4. Penetapan Tujuan, Sasaran & Program K3L


U TE

PT. Berau Coal menetapkan, menerapkan, dan memelihara, serta mendokumentasikan Tujuan,
AR K

Sasaran, dan Program K3L pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan dengan proses bisnis PT.
H DA

Berau Coal.
I
PY T

Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program K3L, termasuk Keselamatan Operasional Pertambangan
O N
C E

(selanjutnya disingkat KO) dilakukan melalui konsultasi dalam Komite Keselamatan


D M
AR U

Pertambangan/Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pihak-pihak lain yang
H OK

terkait.
D

Pencapaian Tujuan, Sasaran dan Program K3L mempertimbangkan:


H US
TU TAT
AN

1. Peraturan perundang-undangan, hasil kinerja, dan permasalahan;


2. Skala prioritas berdasarkan tingkat risiko;
BU S

3. Upaya pengendalian risiko;


4. Tersedianya Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Finansial;
KE

5. Jangka waktu pelaksanaan;


6. Pengukuran dan indikator pencapaian yang ditetapkan;
Dalam menetapkan indikator pencapaian, dilakukan pengukuran-pengukuran dengan
menggunakan parameter tertentu sebagai dasar penilaian keberhasilan program K3L dan KO.
7. Sistem Pertanggungjawaban, ditetapkan pada fungsi dan tingkat manajemen, sehingga
mendukung pencapaian tujuan, sasaran, dan pelaksanaan program.
Tujuan, Sasaran dan Program K3L harus dimonitor dan dilaporkan bukti pemenuhannya secara
berkala. Efektivitas pelaksanaan Tujuan, Sasaran dan Program tersebut menjadi masukan dalam
pemutakhiran nilai tingkat risiko.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 14 dari 48

IV.2.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan dalam Rencana Kerja
Anggaran dan Biaya (RKAB)
PT. Berau Coal menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan:
1. Skala prioritas sasaran dan program Keselamatan Pertambangan
2. Kebutuhan untuk perbaikan dan peningkatan Keselamatan Pertambangan yang berkelanjutan
3. Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang terkait

ER
PT. Berau Coal merealisasikan dan mengevaluasi Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran

AG
Keselamatan Pertambangan yang telah ditetapkan secara berkala.

AN
IV.3. Organisasi & Personil

M
IV.3. Struktur Organisasi, Tugas, Tanggung Jawab & Wewenang

T
Presiden Direktur merupakan penanggung jawab tertinggi pengelolaan K3 Pertambangan,

EN
EM .
AG TAK
Keselamatan Operasi Pertambangan dan Lingkungan. Presiden Direktur selaku Manajemen
Puncak memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenangan untuk peran yang relevan

AN E
M IC
dalam Sistem Manajemen K3L telah ditetapkan dan dikomunikasikan di semua tingkatan di
D
dalam organisasi dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.
EM A
ST JIK

Struktur organisasi Sistem Manajemen K3L dibuat terintegrasi dalam struktur organisasi PT.
SY ALI

Berau Coal. Struktur Organisasi tersebut menggambarkan posisi Kepala Teknik Tambang,
IN D

Pengawas Operasional, Pengawas Teknis, Pengelola K3 dan KO Pertambangan sesuai peraturan


IJ EN

perundang-undangan yang berlaku.


SE K
S R

IV.3.2. Kepala Teknik Tambang


U TE
AR K

Kepala Teknik Tambang (KTT) bertanggung jawab dalam pengelolaan K3L di daerah operasi
H DA

PT. Berau Coal dan memiliki kompetensi yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-
I
PY T

undangan. Penunjukan KTT mendapatkan pengesahan dari Kepala Inspektur Tambang (KAIT).
O N
C E
D M

Kepala Teknik Tambang juga ditunjuk untuk:


AR U

a) Menggerakkan budaya, organisasi, perencanaan dan pengelolaan keselamatan.


H OK

b) Melakukan analisis matriks HIRA untuk menemukan aspek yang dapat disempurnakan dan
D
H US

melaporkan temuan ini kepada Pejabat Berwenang di PT. Berau Coal.


TU TAT
AN

c) Memastikan Sistem Manajemen K3L PT. Berau Coal dibuat, dilaksanakan, dipelihara dan
didokumentasikan.
BU S

d) Menetapkan dan memantau rencana sumber daya tahunan untuk PT. Berau Coal dan
kontraktor yang mengacu pada komitmen rencana tahunan. Sumber daya tersebut meliputi
KE

tenaga kerja dan peralatan.


e) Memastikan kinerja Sistem Manajemen K3L PT. Berau Coal dilaporkan kepada Top
Management untuk di-review dan digunakan sebagai dasar dalam perbaikan Sistem
Manajemen K3L PT Berau Coal.
IV.3.3. Penunjukan PJO (Mitra kerja)
KTT memastikan Penanggung Jawab Operasional (PJO) telah ditunjuk oleh manajemen mitra
kerja sebagai pejabat mitra kerja yang bertanggung jawab dalam pengelolaan K3L di daerah
operasi PT. Berau Coal.
KTT dapat menerima, menolak, atau meminta penggantian PJO berdasarkan pertimbangan
kompetensi, komitmen, dan kinerja PJO terhadap pengelolaan K3 dan KO.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 15 dari 48

IV.3.4. Bagian K3 & KO


PT. Berau Coal membentuk Bagian K3 dan KO pertambangan berdasarkan pertimbangan jumlah
pekerja serta sifat atau luasnya pekerjaan. Bagian K3 dan KO pertambangan berada langsung di
bawah KTT dalam struktur organisasi PT. Berau Coal :
1. Bagian K3
Tugas Bagian K3 pertambangan adalah sebagai berikut :
a) Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kecelakaan atau kejadian yang

ER
berbahaya, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan, penyebab kecelakaan, menganalisis
kecelakaan dan pencegahan kecelakaan;

AG
b) Mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan-kegiatan yang memerlukan

AN
pengawasan yang lebih ketat dengan maksud untuk memberi saran kepada KTT tentang

M
T
tatacara kerja dan penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat pelindung diri;

EN
EM .
AG TAK
c) Memberikan penerangan dan petunjuk-petunjuk mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja kepada semua pekerja tambang dengan jalan mengadakan pertemuan-pertemuan,

AN E
M IC
ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, pemutaran film, publikasi, dan lain sebagainya;

D
d) Membentuk dan melatih anggota Tim Penyelamat Tambang;
EM A
ST JIK
e) Menyusun statistik kecelakaan; dan
f) Melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja.
SY ALI
IN D
IJ EN

2. Bagian KO
SE K

Tugas Bagian KO pertambangan adalah sebagai berikut :


S R
U TE

a) Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pemeriksaan dan pemeliharaan sarana,


prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan;
AR K
H DA

b) Mengumpulkan dan mengevaluasi rekaman hasil pengujian dan penyelidikan terhadap


I
PY T

pekerjaan permesinan, kelistrikan, instalasi, dan peralatan pertambangan;


O N

c) Mengumpulkan rekaman hasil kajian teknis KO;


C E
D M

d) Mengumpulkan data kompetensi tenaga teknis;


AR U
H OK

e) Mengumpulkan rekaman jadwal pemeliharaan permesinan, kelistrikan, sarana,


D

prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan; dan


H US

f) Melakukan analisis data dari rekaman keselamatan operasi dan memberikan rekomendasi
TU TAT
AN

tindak lanjut.
BU S

IV.3.5. Pengawas Operasional & Teknik


KTT dalam melakukan tugas dan fungsinya dibantu oleh pengawas operasional dan pengawas
KE

teknik. Pengawas operasional dan pengawas teknik memilki kompetensi yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Tugas dan tanggung jawab pengawas operasional adalah:
a) Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya;
b) Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
c) Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya; dan
d) Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 16 dari 48

Sedangkan tugas dan tanggung jawab pengawas teknik adalah:


a) Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan pemasangan dan pekerjaan serta
pemeliharaan yang benar dari semua peralatan yang menjadi tugasnya;
b) Mengawasi dan memeriksa semua permesinan dan kelistrikan dalam ruang lingkup yang
menjadi tanggung jawabnya;
c) Menjamin bahwa selalu dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian dari
pekerjaan permesinan dan kelistrikan serta peralatan;

ER
d) Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian;
e) Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum

AG
digunakan, setelah dipasang kembali atau diperbaiki; dan

AN
f) Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah

M
T
direncanakan serta semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan, dan

EN
EM .
AG TAK
semua mesin-mesin lainnya yang dipergunakan.
IV.3.6. Tenaga Teknik Khusus Pertambangan

AN E
M IC
PT. Berau Coal telah menunjuk tenaga tehnik khusus pertambangan dengan dilengkapi
D
kompetensinya sesuai dengan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan. Personel khusus
EM A
ST JIK

yang dimaksud antara lain, tetapi tidak terbatas pada:


SY ALI

a) Juru Ledak
IN D

b) Juru Ukur
IJ EN

c) Juru Las
SE K
S R

d) Juru Derek
U TE

e) Juru Rawat (Paramedis)


AR K
H DA

f) Petugas Proteksi Radiasi


I

g) Ahli Listrik
PY T
O N

h) Petugas P3K (First Aider)


C E
D M

i) Petugas Pemadam Kebakaran dan Tim Tanggap Darurat


AR U
H OK

j) Petugas Industrial Hygiene


D

k) Loading / Berthing Master


H US

l) Petugas Bahan Kimia


TU TAT
AN

m) Rigger
n) Operator Pesawat Angkat Angkut
BU S

o) Petugas Gudang Bahan Peledak


IV.3.7. Komite Keselamatan Pertambangan
KE

PT. Berau Coal telah membentuk Komite Keselamatan Pertambangan yang beranggotakan
perwakilan dari setiap bagian dan juga wakil dari pekerja. Struktur, anggota, peran, dan tanggung
jawab Komite Keselamatan pertambangan dilaporkan kepada KAIT.
Komite Keselamatan Pertambangan melakukan pertemuan secara berkala minimal 1 kali dalam
sebulan dan risalah pertemuannya didistribusikan kepada pihak-pihak yang terkait dan
didokumentasikan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 17 dari 48

IV.3.8. Tim Tanggap Darurat


PT. Berau Coal telah menetapkan Prosedur Pengelolaan Keadaan Darurat yang
terdokumentasikan. Prosedur tersebut mempertimbangkan potensi keadaan darurat yang
mungkin muncul sesuai dengan kategori dan jenisnya. Prosedur tersebut mencakup:
1. Identifikasi dan Penilaian Potensi Keadaan Darurat/Krisis
Proses identifikasi dan penilaian keadaan darurat atau krisis mengacu kepada Prosedur
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat dan Prosedur Manajemen Risiko yang dimiliki oleh PT.

ER
Berau Coal. Berdasarkan penilaian potensi keadaan darurat/krisis, PT. Berau Coal menyusun
prosedur untuk menetapkan kategori dan jenis keadaan darurat/krisis.

AG
2. Pencegahan Keadaan Darurat/Krisis

AN
Rencana pencegahan setiap keadaan darurat/krisis ditetapkan sesuai dengan hasil identifikasi

M
T
dan penilaian keadaan darurat serta mempertimbangkan kebutuhan bantuan dari pihak-pihak

EN
EM .
AG TAK
terkait seperti Pemadam Kebakaran kota, pihak Rumah Sakit, Polisi dan pihak lain yang
dianggap perlu. Metode atau jalur komunikasi & evakuasi saat, selama dan pasca keadaan

AN E
M IC
darurat/krisis harus ditetapkan, baik dengan pihak internal maupun eksternal di atas.

D
3. Kesiapsiagaan Keadaan Darurat
EM A
ST JIK
a) Rencana kesiapsiagaan penanggulangan keadaan darurat ditetapkan beserta alokasi
sumber daya yang diperlukan,
SY ALI

b) PT. Berau Coal memastikan:


IN D
IJ EN

- Tersedianya tim tanggap darurat yang memadai, kompeten dan selalu siap siaga;
SE K

- Tersedianya sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap
S R
U TE

digunakan. Peralatan, material & infrastruktur yang diperlukan dalam penanganan


keadaan darurat/krisis harus dipastikan selalu dalam kondisi yang layak & siap
AR K
H DA

digunakan;
I
PY T

- Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat dikaji ulang secara berkala;


O N

- Setiap karyawan memahami tata cara pelaporan keadaan darurat dan cara
C E
D M

penyelamatan diri;
AR U
H OK

- Latihan dan simulasi penanggulangan keadaan darurat dilakukan secara berkala.


D

- Laporan pelatihan dan simulasi serta aktual penanganan keadaan darurat/krisis harus
H US

dibuat, ditindaklanjuti dan dijadikan masukan peningkatan berkesinambungan, dan


TU TAT
AN

- Tersedianya akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan
BU S

keadaan darurat.
4. Respon Keadaan Darurat
Ruang pusat kendali darurat dilengkapi dengan:
KE

- Peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim;
- Peralatan komunikasi dua arah;
- Pasokan tenaga listrik dalam keadaan darurat yang diperlukan untuk penerangan dan
peralatan komunikasi;
- Prosedur penetapan keadaan darurat; dan
- Nomor kontak eksternal yang berkaitan.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat ditinjau dan/atau direvisi terutama setelah
melakukan pengujian periodik dan setelah terjadi keadaan darurat.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 18 dari 48

5. Pemulihan Keadaan Darurat.


PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara prosedur pemulihan keadaan darurat
yang mencakup pengaturan tim pemulihan, investigasi keadaan darurat, perkiraan kerugian,
pembersihan lokasi, operasi pemulihan (restart), dan laporan pemulihan paska keadaan
darurat.
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara Prosedur Pengelolaan Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan yang mencakup petugas P3K, kotak P3K, pencatatan penggunaan isi kotak P3K.

ER
Peralatan P3K dipastikan memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan. Petugas P3K
juga telah dilatih oleh orang yang kompeten dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-

AG
undangan.

AN
IV.3.9. Seleksi Penempatan Personil

M
T
PT. Berau Coal menyediakan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan persyaratan

EN
EM .
AG TAK
perundangan dan kebutuhan, agar dapat menerapkan Sistem Manajemen K3L serta melakukan
perbaikan secara berkesinambungan terhadap efektivitasnya. Menyediakan tugas dan

AN E
M IC
tanggungjawab (Job Description) setiap jabatan yang mencakup aspek K3L.

D
EM A
IV.3.10. Pelatihan dan Kompetensi
ST JIK

PT. Berau Coal memastikan bahwa setiap pekerja, Mitra Kerja dan Sub Mitra Kerja memiliki
SY ALI

kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya berdasarkan keahlian, pendidikan maupun


IN D

pengalamannya yang tercatat.


IJ EN

Para pekerja yang pekerjaannya memiliki atau berpotensi menimbulkan terjadinya risiko K3L
SE K
S R

harus mendapatkan pelatihan yang sesuai (termasuk pelatihan yang diharuskan dalam persyaratan
U TE

perundangan).
AR K

Kebutuhan pelatihan diidentifikasi dan dipetakan berdasarkan lingkup pekerjaan dan Job
H DA

Description (level dan jabatan) dari tiap-tiap pekerja hingga membentuk sebuah program pelatihan
I
PY T

yang terencana, terevaluasi dan selalu dipantau serta direvisi, jika diperlukan.
O N
C E

PT. Berau Coal membuat, melaksanakan dan mempertahankan prosedur untuk membuat personil
D M
AR U

yang bekerja di bawah kendalinya serta tamu, memiliki pemahaman terhadap:


H OK
D

1. Konsekuensi K3L baik potensial maupun aktual dari kegiatan, kebiasaannya dan keuntungan
H US

dari kinerja personil yang ditingkatkan.


TU TAT
AN

2. Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian terhadap Kebijakan K3L, prosedur-
prosedur yang berlaku dan peryaratan-persyaratan K3L, termasuk kesiapan dan respon
BU S

terhadap keadaan tanggap darurat.


3. Konsekuensi-konsekuensi yang mungkin timbul dari prosedur-prosedur tertentu.
KE

4. Prosedur pelatihan menjelaskan tingkatan yang berbeda dari:


a. Tanggung jawab, kemampuan, keahlian dan kepandaian.
b. Risiko K3L.
Seluruh pekerja yang bekerja di daerah operasi PT. Berau Coal mendapatkan Pelatihan SIMAK
K3L. Pelatihan SIMAK K3L disampaikan oleh Trainer dengan persyaratan sbb:
1. Telah mengikuti POP,
2. Telah mengikuti TOT (Training of Trainer) Eksternal atau Internal oleh PT Berau Coal,
3. Untuk Trainer Volunteer ada Surat Penunjukan dari Project Manager atau PJO Mitra Kerja,
4. Untuk materi yang membutuhkan keahlian khusus, maka Trainer wajib memiliki kompetensi
yang telah diakui oleh Lembaga yang berwenang.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 19 dari 48

Tes pendahuluan (pre-test) dan tes akhir (post-test) setelah pelatihan diberikan kepada setiap
peserta pelatihan K3L, termasuk ujian praktik, jika diperlukan.
Setiap bulan, kinerja Pelatihan K3L dilaporkan kepada HSE Training Admin PT. Berau Coal.
Efektivitas materi dan pelatihan K3L dievaluasi secara berkala berdasarkan:
1) Trend hasil Pre-test & Post-test serta Uji Kompetensi.
2) Resume Hasil Observasi.
3) Temuan Berisiko.
4) Resume Pemenuhan Kompetensi K3L

ER
5) Kinerja K3L (HSE Performance).

AG
PT. Berau Coal meninjau materi, metode penyampaian dan kualitas pelatihan sekurang-

AN
kurangnya setahun sekali.

M
T
IV.3.11. Komunikasi Keselamatan Pertambangan

EN
EM .
AG TAK
PT. Berau Coal telah menetapkan mekanisme komunikasi dengan tujuan agar dapat memastikan
semua informasi yang berkaitan dengan K3L dan permasalahanya telah dilakukan dengan tepat

AN E
M IC
dan benar serta didokumentasikan.
D
EM A
Bentuk komunikasi yang digunakan dibagi menjadi:
ST JIK

1. Komunikasi internal antar berbagai level dan fungsi di PT. Berau Coal.
SY ALI

2. Komunikasi dengan mitra kerja (kontraktor) dan tamu yang mengunjungi tempat kerja.
IN D
IJ EN

Isu yang dikomunikasikan pada item di atas meliputi, namun tidak terbatas pada: Kebijakan
SE K

PT. Berau Coal, tujuan, sasaran & program K3L, bahaya & risiko internal & eksternal K3L,
S R
U TE

tugas, wewenang dan tanggung jawab personil, kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan
AR K

PT. Berau Coal serta dokumen Be GeMS, hasil penyelidikan investigasi insiden, hasil
H DA

Tinjauan Manajemen dan lain-lain.


I
PY T

3. Komunikasi dengan pihak yang berkepentingan lainnya diluar PT. Berau Coal, dengan
O N
C E

menerima, merespon dan mendokumentasikan komunikasi dan/atau komplainnya.


D M
AR U

PT. Berau Coal mengkomunikasikan kinerja K3L dalam bentuk laporan berkala kepada Pejabat
H OK

Berwenang. Kinerja K3L yang dilaporkan tersebut dirumuskan ke dalam 2 indikator kunci (key
D
H US

performance), yaitu sbb:


TU TAT
AN

1. Indikator Lagging, yaitu ukuran yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja K3L.
Indikator ini menunjukkan parameter “output”, seperti tapi tidak terbatas pada:
BU S

a. Jumlah kasus: Loss Time Injury (LTI), Property Damage (PD),


b. Berupa indeks: LTI Frequency Rate (LTIFR), Severity Rate (SR), Loss Rate (LR), Fatal
KE

Environmental Incident, Major Environmental Incident, dimana pencapaiannya dinilai


berdasarkan kategori warna kinerja yang telah ditetapkan bersama oleh Manajemen PT.
Berau Coal dan Mitra Kerja dan dapat ditinjau ulang sesuai dengan kondisi di lapangan
dan kebijakan manajemen, atau
c. Kombinasi dari item a dan b di atas.
2. Indikator Leading, yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan
insiden atau kerugian, menunjukkan “input” atau proses yang dilakukan untuk mencapai
“output”, seperti tapi tidak terbatas pada:
a. Pemenuhan Peraturan Perundangan K3L. Pencapaian tingkat pemenuhan (Compliance
Index).

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 20 dari 48

b. Pemantauan kinerja melalui coaching, observasi, inspeksi, hazard dan audit.


c. Pencapaian program K3L.
3. Periode pelaporan yang ditetapkan adalah harian, mingguan, bulanan, triwulan dan tahunan,
sebagaimana arahan dari PT. Berau Coal. Jenis indikator dan periode pelaporannya terdapat
pada lampiran Pedoman ini – Ringkasan Periode Pelaporan Indikator Kinerja Kunci/Key
Performance Indicator (KPI).
Penetapan KPI termasuk nilai parameternya harus mendapat persetujuan dari KTT PT. Berau

ER
Coal dan dapat direvisi sesuai dengan perkembangan dan perubahan Sistem Manajemen K3L

AG
PT. Berau Coal.

AN
IV.3.12. Administrasi Keselamatan Pertambangan

M
T
Berdasarkan persyaratan peraturan dan perundang-undangan terkait pengelolaan administrasi

EN
EM .
AG TAK
pertambangan dan komunikasi kepada pihak eksternal, PT. Berau Coal menerapkan penggunaan
Buku Tambang, Buku Daftar Kecelakaan, dan pelaporan K3 dan KO yang disampaikan kepada

AN E
M IC
Kepala Inspektur Tambang.
D
EM A
1. Buku Tambang
ST JIK

Buku Tambang memuat suatu larangan, perintah dan petunjuk Inspektur Tambang yang
SY ALI

wajib dilaksanakan oleh KTT disahkan oleh Inspektur Tambang dengan memberi nomor dan
IN D

paraf pada tiap-tiap halaman. Semua pemberitahuan yang disampaikan oleh KAIT kepada
IJ EN

KTT dicatat dalam buku tambang dengan membubuhi tandatangan pada salinan yang sesuai
SE K
S R

dengan aslinya. Buku tambang selalu tersedia di Kantor KTT. Isi buku tambang dapat dibaca
U TE

dan dipelajari oleh para pekerja tambang, sebagai bentuk dari komunikasi.
AR K
H DA

2. Buku Daftar Kecelakaan


I
PY T
O N

KTT PT. Berau Coal juga memiliki Buku Daftar Kecelakaan sesuai dengan ukuran dan
C E
D M

bentuk yang ditetapkan dan disahkan oleh KAIT. Setiap kecelakaan tambang yang berakibat
AR U

cidera ringan, berat, dan mati didaftarkan dalam Buku Daftar Kecelakaan. Pendaftaran
H OK

tersebut sekurang-kurangnya meliputi:


D
H US

a) Nomor untuk setiap korban secara berkelanjutan;


TU TAT
AN

b) Waktu, hari dan jam kecelakaan;


c) Tempat kecelakaan;
BU S

d) Nama, jenis kelamin dan umur dari korban kecelakaan;


e) Jabatan dan berapa lama dipegang oleh orang yang mendapat kecelakaan;
KE

f) Sifat kecelakaan;
g) Pekerjaan yang sedang dilakukan pada saat kecelakaan;
h) Saksi-saksi kecelakaan;
i) Uraian tentang kecelakaan dan sebab-sebabnya yang dibuat oleh KTT atau orang yang
ditunjuk dan ditandatangani oleh petugas tersebut di atas; dan
j) Waktu dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang.
Kecelakaan Tambang diselidiki oleh KTT atau orang yang ditunjuk dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam dan hasil penyelidikan tersebut dicatat dalam buku daftar kecelakaan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 21 dari 48

3. Pelaporan Pengelolaan K3 dan KO


PT. Berau Coal menyampaikan laporan pengelolaan K3 dan KO secara berkala sekurang-
kurangnya laporan bentuk III-i sampai dengan XIV-i sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, termasuk laporan kecelakaan ringan, berat, dan mati, serta kejadian berbahaya
kepada KAIT.
Jika terjadi kecelakaan berakibat cidera berat atau mati, dan/atau kejadian berbahaya lainnya PT.
Berau Coal, sesegera mungkin memberitahukan KAIT menggunakan bentuk laporan yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

ER
Selain itu, pelaporan pencapaian kinerja PT. Berau Coal dan/ atau Kontraktor diatur dengan

AG
ketentuan sbb:

AN
M
a) Khusus untuk Kontraktor, Laporan Kinerja K3 harus disampaikan sebagaimana ketentuan

T
yang telah diatur pada Lampiran - Ringkasan Periode Pelaporan Indikator Kinerja Kunci (Key

EN
EM .
AG TAK
Performance Indicator) Kontraktor kepada PT. Berau Coal
b) Laporan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan harus disampaikan ke KAIT setiap bulan,

AN E
M IC
triwulan dan tahunan maksimal tanggal 10.
D
c) Laporan P2K3 harus disampaikan ke Disnaker setiap triwulan, maksimal tanggal 10.
EM A
ST JIK

IV.3.13. Partisipasi, Konsultasi, Motivasi & Kesadaaran


SY ALI

PT. Berau Coal memastikan bahwa seluruh tenaga kerja dan pihak lain yang berkepentingan ikut
IN D

berpartisipasi, konsultasi, motivasi & kesadaraan di dalam pelaksanaan K3L. PT. Berau Coal
IJ EN

menyediakan mekanisme, waktu, pelatihan dan sumberdaya yang diperlukan untuk


SE K
S R

konsultasi dan partisipasi.


U TE

Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan cara :


AR K
H DA

a. Memberikan masukan baik secara tertulis maupun lisan untuk peningkatan berkelanjutan.
I
PY T

b. Melakukan penilaian risiko K3L sesuai dengan fungsi, jabatan dan pekerjaannya.
O N
C E

c. Penyelidikan ketidaksesuaian, termasuk insiden dan komplain pelanggan.


D M
AR U

d. Pengembangan dan peninjauan kebijakan & tujuan K3L


H OK

e. Konsultasi terhadap perubahan yang berdampak pada K3L, termasuk perubahan pada risiko
D

internal dan risiko eksternal


H US

f. Penghentian pekerjaan yang dianggap tidak aman. Tindakan untuk menghindari atau
TU TAT
AN

melindungi tenaga kerja dari keadaan yang tidak aman diterapkan sebelum pekerjaan dimulai
BU S

kembali. Semua perintah dan tindakan penghentian pekerjaan harus dilaporkan kepada Bagian
K3 PT. Berau Coal.
KE

g. Konsultasi dengan para pekerja, kontraktor dan subkontraktor atas perubahan-perubahan yang
terjadi dan berdampak pada K3L, termasuk dalam upaya menemukan langkah perbaikannya.
h. Sesuai keperluan, pihak-pihak eksternal diluar perusahaaan dikonsultasikan terkait dengan hal-
hal K3L.
i. Keselamatan diluar pekerjaan dikomunikasikan kepada semua karyawan dan keluarganya,
baik secara formal maupun informal. Materi promosi dan kegiatan keselamatan diluar
pekerjaan didokumentasikan.
Setiap pekerja atau tamu PT. Berau Coal dapat melaporkan Kondisi Tidak Aman (KTA)/Tindakan
Tidak Aman (TTA) yang ditemukan saat berada di area kerja kepada penanggung jawab area
tersebut.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 22 dari 48

Penanggung jawab terkait harus menganalisis, menindaklanjuti dan memonitor pelaksanaan


perbaikan KTA/TTA.

IV.4. Implementasi
IV.4.1. Pengelolaan Operasional
PT. Berau Coal melakukan pengelolaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional melalui
menyusun, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan dan mengevaluasi prosedur.

ER
Prosedur disusun dengan mempertimbangkan syarat-syarat keselamatan pertambangan,

AG
keselamatan operasional dan kelestarian lingkungan. Prosedur ditinjau ulang secara berkala dan

AN
apabila terjadi kecelakaan, perubahan peralatan, perubahan proses, perubahan bahan dan

M
lingkungan serta perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.

T
IV.4.1.1. Izin kerja khusus

EN
EM .
AG TAK
PT. Berau Coal telah menetapkan jenis pekerjaan yang memerlukan izin kerja khusus dan

AN E
ketentuan pelaksanaannya. Jenis pekerjaan yang membutuhkan izin kerja khusus adalah

M IC
D
pekerjaan dengan nilai risiko tinggi yang dapat menyebabkan cidera fatal secara langsung atau
EM A
pencemaran lingkungan.
ST JIK

Izin kerja khusus dimaksudkan untuk memastikan seluruh pengendalian pekerjaan tersebut telah
SY ALI

disiapkan sebelum pekerjaan dimulai. Yang termasuk ke dalam pekerjaan khusus adalah:
IN D
IJ EN

a. Bekerja di Ketinggian
SE K

Bekerja di Ketinggian adalah Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja
S R
U TE

di :
 Permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian lebih dari 1.8 meter
AR K
H DA

dan/atau memiliki tingkat kecuraman lereng 40o dari dasar lantai kerja (platform) serta
I
PY T

 Memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di
O N
C E

tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
D M
AR U

Setiap personil yang bekerja di ketinggian wajib menggunakan peralatan pencegah jatuh atau
H OK

alat pelindung jatuh.


D

Pekerjaan di ketinggian wajib mendapat izin dari pejabat berwenang dan diawasi oleh
H US

Pengawas yang kompeten.


TU TAT
AN

Bekerja di ketinggian hanya dilakukan oleh personil yang kompeten.


BU S

Seluruh peralatan serta alat pelindung diri untuk bekerja di ketinggian harus layak untuk
digunakan.
KE

b. Bekerja dengan Panas


Pekerjaan panas adalah pekerjaan yang dapat menimbulkan percikan api, kebakaran, bahkan
ledakan, seperti: pengelasan, penggerindaan, pemotongan dengan menggunakan gas
elpiji+oksigen.
Setiap aktivitas Bekerja dengan Panas wajib mendapat izin dari pejabat berwenang dan
diawasi oleh Pengawas yang kompeten.
Pekerjaan panas hanya dilakukan oleh personil yang kompeten.
Seluruh peralatan serta alat pelindung diri untuk bekerja dengan panas harus layak untuk
digunakan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 23 dari 48

Alat pencegah terjadinya kebakaran (APAR) harus tersedia pada saat melakukan pekerjaan
panas.
c. Bekerja di Dekat Air
Bekerja di Dekat Air adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria berikut:

 Ketika pekerja melakukan suatu pekerjaan, berpotensi terjatuh langsung ke dalam air.
 Kedalaman air yang dinilai lebih dari 1 meter.
 Bekerja di atas air dengan lantai kerja yang kurang memadai sebagai pijakan pekerja.

ER
 Pada area kerja yang tidak terdapat pagar pengaman permanen maupun tidak permanen

AG
dimana pekerja berpotensi terjatuh.

AN
M
Setiap personil yang bekerja/ berada di tepi atau di atas air dengan kedalaman lebih dari 1

T
meter wajib menggunakan pelampung keselamatan (life jacket/ work vest) atau dilengkapi alat

EN
EM .
AG TAK
pelindung jatuh.
Pekerjaan di dekat air wajib memiliki izin dari pejabat berwenang dan diawasi oleh Pengawas

AN E
M IC
yang kompeten.
D
Bekerja di dekat air hanya dilakukan oleh personil yang kompeten.
EM A
ST JIK

Peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) harus layak digunakan.
SY ALI

d. Pencucian Unit di Area Tambang


IN D
IJ EN

Pencucian Unit di Area Tambang adalah pekerjaan yang dilakukan di area tambang pada
SE K

kondisi unit tidak dapat dimobilisasi ke fasilitas washing bay terdekat.


S R
U TE

Setiap pekerjaan pencucian unit di area tambang wajib mendapat izin dari pejabat berwenang.
AR K

Izin tersebut dapat diajukan hanya jika pencucian unit tidak dapat dilakukan di Washing Pad.
H DA

Area yang dijadikan tempat pencucian unit harus disetujui atau diizinkan oleh Pejabat
I
PY T

Berwenang setelah melalui penilaian kelayakan.


O N
C E

Pencucian unit di area tambang hanya dilakukan oleh personil yang telah menerima pelatihan
D M
AR U

terkait pencucian unit di area tambang dan tindak pengendalian pencemaran telah dipersiapkan
H OK

serta dipastikan seluruh peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) layak digunakan.
D
H US

e. Bekerja di Ruang Terbatas


TU TAT
AN

Bekerja di Ruang Terbatas adalah pekerjaan yang dilakukan di dalam ruang terbatas. Ruang
BU S

terbatas adalah ruang yang dinyatakan sebagai ruang terbatas menurut hasil assessment dengan
kriteria berikut:
 Bukan merupakan ruang kerja rutin.
KE

 Memiliki sirkulasi udara yang terbatas.


 Memiliki potensi keracunan gas dari bahan/ zat kimia.
 Memiliki potensi terperangkap di ruang tersebut, seperti dan tidak terbatas pada tangki, man
hole, bunker, palka kapal, cerobong, silo, pipa-pipa saluran, ruang bawah tanah atau ruang
lainnya yang dinyatakan sebagai ruang terbatas berdasarkan dari hasil assessment.
Setiap pekerja dilarang memasuki atau bekerja di ruang terbatas tanpa izin dari pejabat
berwenang.
Bekerja di ruang terbatas hanya dilakukan oleh personil yang kompeten dengan pengawasan
dilakukan minimal oleh 1 orang Pengawas.
Seluruh peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) harus layak digunakan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 24 dari 48

Alat ukur kadar gas, temperatur serta parameter lain yang diperlukan wajib terkalibrasi.
f. Bekerja di Luar Workshop
Bekerja di Luar Workshop adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan/
perawatan/ penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan di luar
Workshop.
Setiap pekerjaan yang dilakukan di luar workshop wajib mendapat izin dari pejabat berwenang
dan diawasi oleh Pengawas yang kompeten.

ER
Personil yang melakukan pekerjaan di luar workshop harus kompeten.

AG
Seluruh peralatan dan Alat Pelindung Diri (APD) harus layak digunakan.

AN
Keenam (6) jenis izin kerja khusus tersebut harus disetujui oleh KTT/WKTT/OHS Manager/

M
PJA/PJO/Nakhoda/PFSO, sesuai dengan tempat dilakukan pekerjaan. Izin Kerja

T
didokumentasikan, dipelihara dan dievaluasi.

EN
EM .
AG TAK
Masa berlaku Izin Kerja Khusus adalah 1 minggu dan dapat diperpanjang kembali maksimal 1
minggu setelah melalui pemeriksaan ulang oleh Permit & Commissioning Section PT. Berau

AN E
M IC
Coal.
D
EM A
IV.4.1.2. Ketentuan izin bekerja di daerah operasi
ST JIK

PT. Berau Coal harus memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan di daerah operasi mendapat
SY ALI

izin dari pejabat berwenang, khususnya pekerjaan terkait:


IN D
IJ EN

1. Memasuki Daerah Operasi, bentuk izin berupa ID Card karyawan atau pengunjung dan/atau
SE K
S R

TAC (Transshipment Access Card). Izin ini berlaku untuk karyawan dan pengunjung,
U TE

2. Mengoperasikan unit/ kendaraan/ peralatan, bentuk izin berupa SIMPER/KIMPER,


AR K

3. Penggunaan unit/ kendaraan/ alat, bentuk izin berupa Surat Kelayakan Operasi (SKO) untuk
H DA

kendaraan/unit, mesin, peralatan atau infrastruktur.


I
PY T
O N

Pemohon Izin wajib melengkapi dan lulus persyaratan administrasi dan jenis pelatihan atau
C E
D M

induksi yang telah ditetapkan oleh PT. Berau Coal.


AR U
H OK

Dalam hal terdapat kendaraan/unit, mesin, peralatan atau infrastruktur akan dioperasikan di
D

daerah operasi, maka kendaraan/unit, mesin, peralatan atau infrastruktur harus lulus uji kelayakan
H US

(commissioning/recommissioning) untuk mendapatkan Surat Kelayakan Operasi (SKO) dan/atau


TU TAT
AN

Stiker Kendaraan/Unit.
BU S

PJO Mining Contractor harus memastikan pemeriksaan dilakukan terhadap permohonan sampai
dengan pencetakan izin bekerja di daerah operasi untuk personil, kendaraan/unit, mesin, peralatan
atau infrastruktur yang berada di dalam tanggung jawabnya.
KE

Permohonan ketiga (3) Izin Kerja di Daerah Operasi di atas harus mendapat persetujuan dari
KTT/WKTT/PJA/PFSO, sesuai dengan lokasi kerja pengajuan izin kerja.
Proses pengurusan izin kerja mining contractor dan subkontraktornya menjadi tanggung jawab
mining contractor.
Izin kerja berlaku satu (1) tahun dan tidak boleh dipinjamkan atau dipergunakan di luar
peruntukan yang sudah ditetapkan. Izin kerja yang kadaluarsa dapat diperpanjang.
Database personil atau kendaraan/ unit/ peralatan/ infrastruktur harus dipelihara dan selalu
dimutakhirkan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 25 dari 48

IV.4.1.3. Ketentuan bekerja di daerah terpencil


Semua personil yang bekerja di area terpencil harus terlebih dulu menerima pelatihan dan lulus
materi SIMAK K3L, yaitu minimum pada Kelompok Materi Pelatihan Dasar (KMPD).
Briefing dan konsolidasi rencana-rencana kegiatan harus dilakukan sebelum bekerja di area
terpencil, dengan memperhatikan faktor K3L, sebagai berikut:
1. Skenario/ rencana pekerjaan sehingga setiap personil mengerti tahapan kegiatan yang akan
dilakukan secara aman.

ER
2. Kesiapan alat komunikasi (Radio HT).

AG
3. Kesiapan portable first aid kit sesuai beserta isinya lengkap dan siap digunakan.

AN
4. Kesiapan alat pelindung diri terkait dengan rencana pekerjaan yang akan dilakukan.

M
5. Kesiapan alat penunjuk arah (compass) dan alat navigasi.

T
6. Kesiapan peta evakuasi.

EN
EM .
AG TAK
7. Kesiapan kondisi fisik personil.
8. Kesiapan peralatan.

AN E
M IC
9. Kesiapan perbekalan
D
EM A
Personil yang melakukan pekerjaan di daerah terpencil harus menggunakan alat pelindung diri
ST JIK

wajib, yaitu:
SY ALI

1. Safety Helmet
IN D
IJ EN

2. Safety boots
SE K

3. Tambahan APD, seperti: pakaian lengan panjang, clear safety glasses, sarung tangan, dll.
S R
U TE

disesuaikan dengan bahaya kerja atau yang ditentukan pada Prosedur, IK atau JSA.
AR K

IV.4.1.4. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan Alat Keselamatan


H DA

PT. Berau Coal telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai bagi karyawan.
I
PY T

Kesesuaian APD mempertimbangkan jenis bahaya yang melekat pada setiap pekerjaan.
O N
C E

Jika diperlukan, PT. Berau Coal menyiapkan pelatihan penggunaan APD dan alat keselamatan
D M
AR U

bagi pekerja.
H OK

PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan


D

mengevaluasi prosedur untuk:


H US

a. Penilaian kebutuhan APD dan alat keselamatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan bahaya
TU TAT
AN

yang timbul;
BU S

b. Penentuan alat keselamatan dan penyediaan APD dengan jumlah yang memadai secara cuma-
cuma;
KE

c. Pembuatan matriks APD untuk setiap pekerjaan dan area khusus;


d. Evaluasi kepatuhan terhadap penggunaan dan perawatan APD dan alat keselamatan; dan
e. Pelaksanaan pelatihan untuk karyawan yang terkait dengan fungsi, manfaat, penggunaan, dan
perawatan APD dan alat keselamatan.
IV.4.2. Pengelolaan Lingkungan Kerja
PT. Berau Coal menetapkan prosedur pengelolaan lingkungan kerja pertambangan. Pengelolaan,
pemantauan/pengukuran lingkungan kerja yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi
pengendalian debu, kebisingan, getaran, pencahayaan, kualitas dan kuantitas udara kerja, radiasi,
faktor kimia, faktor biologi, dan kebersihan lingkungan kerja.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 26 dari 48

Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja dilakukan oleh Petugas Industrial Hygiene secara


berkala dan hasilnya didokumentasikan serta digunakan untuk penilaian dan pengendalian risiko
(Occupational Hygiene).
PT. Berau Coal memastikan terdapat prosedur yang terdokumentasi mengenai identifikasi,
kalibrasi, pemeliharaan dan penyimpanan untuk alat pemeriksaan, ukur, dan uji lingkungan kerja,
baik itu prosedur internal PT. Berau Coal maupun prosedur pihak eksternal, jika alat dimiliki oleh
pihak eksternal. Alat dipelihara dan dikalibrasi sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-
undangan dan standar yang berlaku.

ER
IV.4.2.1. Pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja

AG
Perusahaan menetapkan prosedur pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja:

AN
a. Pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja yang dimaksud sekurang-kurangnya

M
meliputi:

T
EN
- Kebersihan;

EM .
AG TAK
- Kerapihan;

AN E
- Keteraturan tata letak;

M IC
- Penataan; dan
D
EM A
- Sanitasi.
ST JIK

b. Pemantauan pengelolaan tata graha (housekeeping) dilaksanakan secara berkala dan hasilnya
SY ALI

didokumentasikan.
IN D

IV.4.2.2. Pengelolaan aspek lingkungan penting


IJ EN

Dalam rangka pengelolaan aspek lingkungan penting, Perusahaan menerapkan:


SE K
S R

a. Prinsip life cycle pada bahan, produk dan proses. Aktivitas penanganan pada setiap tahap
U TE

penanganan bahan dan produk telah dikendalikan: penerimaan, penyimpanan, distribusi


AR K
H DA

hingga pembuangan limbahnya, termasuk konservasi sumber daya alam dan kelestarian
lingkungan.
I
PY T
O N

b. Ketentuan pengelolaan B3 dan limbah B3


C E
D M

- Penempatan dan penyimpanan B3 dan Limbah B3 harus memenuhi ketentuan peraturan


AR U

dan perundang-undangan yang berlaku.


H OK

- B3 dan Limbah B3 yang disimpan harus memiliki label yang sesuai.


D
H US

- Tempat penyimpanan B3 dan Limbah B3 harus dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai
TU TAT
AN

dengan persyaratan peraturan


c. Ketentuan Pengelolaan Limbah, Pengendalian Pencemaran Udara & GRK
BU S

- Pengelolaan sampah harus dimulai dari sebelum terbentuknya sampah dan dengan
menerapkan prinsip 4R (Replace, Reduce, Reuse, Recycle).
KE

- Perusahaan wajib melakukan pengukuran parameter emisi sumber bergerak dan udara
ambien secara berkala sesuai dengan regulasi terkait
- Pengendalian pencemaran udara harus dilakukan terhadap sumber emisi bergerak dan
sumber emisi tidak bergerak dan kualitas udara ambient.
IV.4.3. Pengelolaan Kesehatan Kerja
PT. Berau Coal menetapkan prosedur pengelolaan kesehatan kerja dalam rangka mencegah
terjadinya sakit dan penyakit akibat kerja serta menciptakan budaya hidup bersih dan sehat
(hygiene dan sanitasi). Pengelolaan kesehatan kerja yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi
pemeriksaan kesehatan pekerja yang terpapar bahaya kesehatan di tempat kerja (misalnya debu,
uap, gas, asap, uap air, atau gangguan kebisingan), evaluasi efektivitas langkah-langkah

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 27 dari 48

pengendalian risiko kesehatan yang teridentifikasi, serta penyediaan data diagnosa dasar untuk
penentuan kategori sakit atau penyakit akibat kerja.
PT. Berau Coal mengelola dan mengembangkan program atau kegiatan kesehatan di tempat kerja
dengan pendekatan empat pilar kesehatan kerja, yaitu: promosi, pencegahan, kuratif, dan
rehabilitatif. PT. Berau Coal menetapkan pengelolaan keselamatan makanan dan minuman (Food
Safety) untuk menjaga kesehatan pekerja, mencegah kasus keracunan makanan dan minuman,
dan memastikan pekerja mendapat asupan gizi yang memadai ketika disediakan makanan dan
minuman oleh PT. Berau Coal .

ER
PT. Berau Coal melakukan pengelolaan kesesuaian tempat kerja, peralatan, dan lingkungan

AG
tempat kerja dengan postur tubuh pekerja (ergonomic). Pemantauan pekerja tambang yang

AN
bekerja pada tempat yang memiliki risiko tinggi dan tingkat kelelahan (fatigue) juga harus

M
dilakukan.

T
EN
Catatan kesehatan tenaga kerja harus dibuat, didokumentasikan, dan dievaluasi sesuai dengan

EM .
AG TAK
persyaratan peraturan perundang-undangan. Pelaporan Kesehatan Kerja Pertambangan &

AN E
Pelaporan Lingkungan Kerja Pertambangan (Occupational Hygiene) kepada pemangku

M IC
kepentingan mematuhi ketentuan peraturan terkait.
D
EM A
IV.4.3.1. Ketentuan Pengendalian Alkohol dan Narkotika di Tempat Kerja
ST JIK

Pekerja dengan sifat pekerjaannya yang memerlukan konsentrasi tinggi harus menjadi prioritas
SY ALI

pemeriksaan (screening) alcohol dan narkotika, meliputi:


IN D

- Operator Alat-Alat Berat (HD, dump truck, shovel, grader, wheel loader, dozer, compactors,
IJ EN

mesin drilling/pengeboran)
SE K
S R

- Pekerja yang menangani/mengoperasikan bahan peledak (blasting)


U TE

- Pengemudi kendaraan (mobil, bus), kapal laut, perahu, boat dan tugboat
AR K
H DA

- Pekerja yang menangani bahan berbahaya dan beracun


I

- Pekerjaan khusus (ambulans, emergency response)


PY T
O N

- Operator peralatan konstruksi, seperti namun tidak terbatas pada:


C E

 Tower cranes, mobile cranes, loading cranes (alat angkat/angkut)


D M
AR U

 Pekerja yang menggunakan peralatan untuk bekerja di ketinggian (scaffolders, fixed atau
H OK
D

mobile platforms)
H US

 Mekanik dan elektrik


TU TAT
AN

Kandungan alkohol dalam darah yang diizinkan untuk pekerja di wilayah operasional PT Berau
BU S

Coal adalah 0,05 %. Jika kadar alkohol melebihi 0,05%, pekerja dianggap tidak fit dan tidak
diizinkan untuk bekerja.
KE

PT. Berau Coal harus menyusun Program Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan
Alkohol dan Narkotika di tempat kerja, mencakup:
- Promosi kesehatan (edukasi);
- Pemeriksaan penyalahgunaan Alkohol dan Narkotika kepada pekerja, melalui pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan berkala ataupun pemeriksaan secara acak
(random)

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 28 dari 48

IV.4.3.2. Ketentuan Tindakan Medis & Pelaporan Pasca Tindakan pada Kasus
Kecelakaan Kerja
PT. Berau Coal memastikan korban insiden ditangani. Eskalasi penanganan korban ke tingkat
selanjutnya dilakukan jika korban tidak dapat ditangani. Urutan eskalasi penanganan korban
adalah sbb:
1) ERG Station;
2) Klinik PT. Berau Coal;
3) Rumah sakit di Berau;

ER
4) Evakuasi ke rumah sakit di luar Berau.

AG
Dokter PT. Berau Coal bertanggung jawab melakukan pemantauan kondisi korban kecelakaan

AN
hingga korban keluar dari rumah sakit dan melaporkannya kepada OHS General Manager. Status

M
akhir korban dilaporkan kepada KTT.

T
EN
EM .
AG TAK
IV.4.4. Pengelolaan Keselamatan Kerja
PT. Berau Coal melakukan Pengelolaan Keselamatan Kerja dengan menerapkan Sistem Bekerja

AN E
M IC
Selamat yang bertujuan untuk mencegah insiden. Sistem Bekerja Selamat terdiri dari 5 layer yaitu

D
: EM A
ST JIK

SISTEM BEKERJA SELAMAT


SY ALI

Layer I Layer II Layer III Layer IV Layer V


IN D
IJ EN

Organization’s Work
SE K

Preventive Contact
S R

Roles & Plan Readiness Readiness and


Defence Defence
U TE

Responsibilities Monitoring
AR K
H DA

Memastikan Memastikan - Memastikan - Memastikan Pengendailian


terdapatnya rencana kerja kesiapan untuk
I

konsistensi
PY T

Sistem serta bekerja di awal pengawasan mengurangi


O N

Manajemen K3 pengendaliannya shift (melalui severity saat


C E
Definisi

D M

dengan - Pengawasan teknologi) insiden


AR U

memasukkan pada saat - Mencegah


H OK

aspek K3 pekerjaan human


D

berlangsung error/violation
H US

(melalui
teknologi)
TU T
AN
U STA
KE Pemilik
BProses

Pengawas &
Pekerja
Management Perencana Kerja Pekerja Management
Langsung
Langsung

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 29 dari 48

Berikut detail dari Sistem Bekerja Selamat yang berfungsi untuk mencegah insiden dengan beberapa layer
pencegahan.

SISTEM BEKERJA SELAMAT

Layer I Layer II Layer III Layer IV Layer V


Scope

Organization’s Roles & Work Readiness Preventive Contact


Plan Readiness
Responsibilities and Monitoring Defence Defence

ER
AG
1. HIRA 1. JSA 1. P5M 1. Fatigue 1. APD
2. SOP (Policy, Procedure, 2. Rencana kerja 2. DOP Alarm 2. Guarding

AN
IK, Std & form) (weekly-up 3. P2H (incl. 2. LOTO 3. Tanggul

M
3. Do’s & Don’ts Policy plan) emergency 3. Geotech 4. ROPS
4. 26 High Risk Activity 3. Emergency

T
equipment) RADAR 5. Emergency

EN
5. Golden Rules Preparedness 4. Kondisi area 4. In Cabin Response

EM .
AG TAK
6. Personal Permit (ID/ 4. Safety kerja Camera 6. Safety Devices
SIMPER/ KIMPER) Accountability 5. Last Minutes 5. Speed 7. Control

AN E
7. Management Review Program (SAP)
Check Awareness

M IC
system
8. Regulation compliance 5. Design
6. Pengawasan Monitoring
D
9. Resources 6. Standarisasi
pekerjaan oleh 6. GPS
EM A
10. Organizational Structure Tools
ST JIK

& Leadership 7. Tools pengawas 7. CCTV


7. Safety Patrol
Activity

11. Pengelolaan kontraktor Inspection


SY ALI

(CHSEMS) 8. Lingkungan 8. Pelaksanaan


pekerjaan
IN D

12. Izin Operasi kerja


IJ EN

13. Rencana K3L 9. Maintenance sesuai SOP


14. Training Kompetensi 10. HSE Campaign 9. Fit to Work
SE K
S R

15. Management of Change 11. Pembelian dan (Mental &


U TE

16. Audit (internal dan Penanganan Physical)


eksternal) Material 10. Fatigue Test
AR K

17. Compliance Assessment (Material 11. Izin Kerja


H DA

18. Recruitment (incl. handling) Khusus


I
PY T

psikososial) 12. Incident 12. Pemenuhan


O N

19. Commissioning Investigation & rambu


C E

20. MCU Reporting 13. Drugs / Alcohol


D M

21. Hubungan Industrial 13. Safety


AR U

influence
22. Social & Community Dashboard &
H OK

14. Security Check


Development Evaluation
& Patrol
D
H US

Bold = Important & Urgent


TU TAT
AN

IV.4.5. Pengelolaan Keselamatan Operasi Pertambangan


BU S

PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan


mengevaluasi pengelolaan keselamatan operasi pertambangan. Pengelolaan keselamatan operasi
KE

pertambangan dilakukan oleh tenaga teknik yang kompeten.

Terkait Sistem dan Pelaksanaan Pemeliharaan/Perawatan Sarana, Prasarana, Instalasi, dan


Peralatan Pertambangan, setiap Pejabat Yang Ditunjuk bertanggung jawab memastikan
peralatan/unit/instalasi berada dalam keadaan baik dan menjamin keselamatan operasional, serta
memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan dengan cara:
1. Membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan mengevaluasi
prosedur pelaksanaan pemeliharaan /perawatan sarana, prasarana, instalasi , dan peralatan
pertambangan..
2. Menetapkan program dan jadwal pelaksanaan pemeliharaan/perawatan berkala terhadap
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 30 dari 48

3. Melaksanakan pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan


pertambangan sesuai dengan program dan jadwal yang telah ditetapkan. Perubahan
pelaksanaan pekerjaan peralatan/ unit/ instalasi terhadap jadwal yang telah direncanakan harus
disetujui oleh Manajer terkait.
4. Menyediakan peralatan yang sesuai dan layak untuk pelaksanaan pemeliharaan/perawatan
sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan. Peralatan pengaman
peralatan/unit/instalasi harus dikalibrasi secara berkala.
5. Mengevaluasi dan mendokumentasikan secara berkala sistem dan pelaksanaan

ER
pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan.

AG
Departemen Terkait dapat membuat program peningkatan berdasarkan data atau catatan hasil

AN
inspeksi dan pekerjaan peralatan/ unit/ instalasi.

M
a. PT. Berau Coal melakukan pengamanan instalasi dengan cara:

T
EN
1. Membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan mengevaluasi

EM .
AG TAK
prosedur pengamanan instalasi.

AN E
2. Pengamanan instalasi yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi:

M IC
- Instalasi kelistrikan;
D
EM A
- Intalasi hydraulic;
ST JIK

- Instalasi pneumatic;
SY ALI

- Instalasi bahan bakar cair;


IN D

- Instalasi gas;
IJ EN

- Instalasi air;
SE K
S R

- Instalasi proteksi kebakaran; dan


U TE

- Instalasi komunikasi.
AR K
H DA

3. Menetapkan program dan jadwal pemeriksaan pengamanan instalasi yang sudah


I

ditetapkan.
PY T
O N

4. Melaksanakan pemeriksaan berkala terhadap pengamanan instalasi.


C E
D M

5. Mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan pengamanan instalasi.


AR U
H OK

b. PT. Berau Coal juga melakukan uji kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
D
H US

pertambangan dengan cara:


TU TAT
AN

1. Membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, dan mengevaluasi prosedur


pengujian kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan.
BU S

2. Menetapkan program dan jadwal pengujian kelayakan terhadap sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan pertambangan.
KE

3. Melaksanakan pengujian kelayakan secara berkala terhadap sarana, prasarana, instalasi,


dan peralatan pertambangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Mengevaluasi secara berkala dan mendokumentasikan hasil pengujian kelayakan sarana,
prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan.

c. PT. Berau Coal menunjuk Tenaga Teknik yang kompeten untuk membuat dan menetapkan
prosedur, membuat program dan jadwal serta mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil dari:
1. Pemeliharaan/ perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan,.
2. Pemeriksaan pengamanan instalasi,
3. Pengujian kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan,

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 31 dari 48

4. Evaluasi Laporan Hasil Kajian Teknis Pertambangan,:


- Dilakukan untuk setiap kegiatan baru, sebelum dimulainya kegiatan pertambangan.
- Dilakukan untuk setiap perubahan atau modifikasi terhadap proses, sarana, prasarana,
instalasi, dan perlatan pertambangan.
- Melaporkan hasil kajian teknis tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan
kepada KAIT.
- Didokumentasikan.

ER
IV.4.5.1. Ketentuan Pengoperasian Mesin

AG
PT. Berau Coal harus mengidentifikasi mesin-mesin dan peralatan yang memerlukan persetujuan

AN
khusus sebelum digunakan. Persetujuan tersebut dimaksudkan untuk memastikan kecukupan

M
persyaratan kompetensi sebagai langkah pengendalian terhadap mesin dan peralatan yang

T
EN
berisiko tinggi.

EM .
AG TAK
PT. Berau Coal mengeluarkan KIMPER (Kartu Izin Mengoperasikan Peralatan) sebagai bentuk

AN E
persetujuan.

M IC
Setiap mesin dengan tingkat risiko tersebut harus dilengkapi dengan Instruksi Kerja dan dilakukan
D
EM A
pemeriksaan sebelum penggunaannya (P2H). Bahaya dari setiap mesin harus telah teridentifikasi
ST JIK

dan dikendalikan.
SY ALI

Mesin yang berasal dari pabrik, dokumen pembuatnya harus disimpan dan terpelihara dengan
IN D

baik, sebagai masukan dalam penentuan jadwal menetapkan program pemeliharaan mesin yang
IJ EN

meliputi pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan mesin tersebut.


SE K
S R

IV.4.5.2. Ketentuan Penerapan Lock Out- Tag Out (LOTO)


U TE

Peralatan yang memiliki atau menyimpan energi wajib dikunci atau dihilangkan energinya
AR K

sebelum dilakukan pekerjaan pada alat tersebut melalui mekanisme penguncian energi atau
H DA

LOTO (Lock Out Tag Out) sehingga potensi paparan energi terhadap pekerja dapat dicegah.
I
PY T

Penanggung Jawab Teknis bertanggung jawab menentukan peralatan/ unit/ instalasi yang
O N
C E

diwajibkan dalam penerapan LOTO.


D M
AR U

Pekerjaan yang menerapkan LOTO harus dikomunikasikan kepada personil terkait, termasuk
H OK

kepada personil shift pengganti, jika pekerjaan tersebut tidak selesai dikerjakan dalam satu shift.
D

Setiap personil pemilik perangkat personal lock bertanggung jawab terhadap penggunaan dan
H US

penyimpanan perangkat personal lock-nya di area kerja masing-masing.


TU TAT
AN

Setiap personil pemilik perangkat personal lock dilarang memindahkan atau melepaskan LOTO
BU S

milik pekerja lain serta dilarang mengoperasikan kendaraan/unit yang terdapat tanda perawatan.
IV.4.5.3. Ketentuan Inspeksi Alat Bantu Kerja (Tools & Equipment)
KE

Setiap plant/workshop di seluruh area kerja PT. Berau Coal harus menunjuk seorang Tools
Inspector yang bertanggung jawab utuk melakukan inspeksi kelayakan alat bantu dan
modifikasinya.
Seluruh tools, equipment dan peralatan listrik yang baru dibeli harus diperiksa secara visual dan
diuji kinerjanya sebelum diinventarisasi.
Inspeksi tools harus dilakukan minimal 1 x sebulan. Hasil inspeksi dicatat, dilaporkan dan
ditindaklanjuti dengan perbaikan jika ditemukan kerusakan pada peralatan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 32 dari 48

IV.4.6. Pengelolaan Bahan Peledak dan Peledakan


PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan
mengevaluasi prosedur tentang bahan peledak dan peledakan.
a. Pengaturan Gudang Bahan Peledak
1. Lokasi dan pembangunan gudang bahan peledak PT. Berau Coal mendapatkan persetujuan
dari KAIT.
2. Gudang bahan peledak mendapatkan izin dari KAIT.

ER
3. Gudang bahan peledak hanya dapat digunakan untuk menyimpan bahan peledak sesuai
dengan jenis dan kapasitas sesuai dengan izin dan peraturan perundang-undangan.

AG
4. Gudang bahan peledak yang terletak di luar wilayah usaha pertambangan dan akan

AN
digunakan untuk kegiatan pertambangan, mendapatkan persetujuan KAIT.

M
T
5. Gudang bahan peledak dijaga 24 jam secara terus menerus.

EN
EM .
AG TAK
6. PT. Berau Coal menyediakan personil dan fasilitas untuk menjamin keselamatan dan
keamanan gudang bahan peledak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

AN E
M IC
7. Penangkal petir gudang bahan peledak diperiksa sekurang-kurangnya sekali dalam 6

D
(enam) bulan atau setelah terjadi petir yang hebat.
EM A
ST JIK
8. PT. Berau Coal mendokumentasikan persetujuan dan perizinan gudang bahan peledak.
9. No izin, jenis dan kapasitas bahan peledak, dan masa berlaku izin dicantumkan pada pintu
SY ALI

gudang.
IN D
IJ EN

10. Daftar tanggal habis masa berlaku dan semua izin gudang bahan peledak.
SE K
S R
U TE

b. Penyimpanan Bahan Peledak


1. PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur
AR K
H DA

penyimpanan bahan peledak sesuai peraturan perundang-undangan.


I
PY T

2. Penyimpanan bahan peledak hanya dapat dilakukan pada gudang yang telah mendapatkan
O N

persetujuan dan/atau izin dari KAIT sesuai peraturan perundang-undangan.


C E
D M

3. PT. Berau Coal menyediakan petugas administrasi untuk mencatat jumlah penerimaan,
AR U
H OK

pengeluaran, dan persediaan akhir bahan peledak serta melaporkan secara berkala kepada
D

KAIT.
H US

4. Petugas administrasi gudang bahan peledak diangkat oleh KTT.


TU TAT
AN

5. Petugas tersebut sekurang-kurangnya memiliki sertifikat kompetensi juru ledak kelas II.
BU S

6. PT. Berau Coal mengangkat / menunjuk petugas gudang bahan peledak dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan dalam jumlah yang cukup dan dicatat dalam buku tambang.
7. Isi dari gudang bahan peledak diperiksa oleh KTT atau petugas yang diangkat/ ditunjuk
KE

sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu.


8. KTT melaporkan kepada KAIT apabila kegiatan pertambangan berhenti atau dihentikan
untuk waktu lebih dari 3 bulan.
9. PT. Berau Coal mendokumentasikan hasil pemeriksaan isi gudang bahan peledak
(penyimpanan bahan peledak).

c. Pengangkutan Bahan Peledak


1. PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur
pengangkutan, pemindahan, dan pengiriman bahan peledak termasuk peralatan dan
kendaraan yang digunakan sesuai peraturan perundang-undangan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 33 dari 48

2. KTT menetapkan peralatan dan kendaraan untuk mengangkut, memindahkan, dan


mengirim bahan peledak, maupun yang berhubungan dengan pekerjaan peledakan.
3. KTT memastikan keamanan, kelayakan, serta kesesuaian peralatan dan kendaraan untuk
mengangkut, memindahkan, dan mengirim bahan peledak, maupun yang berhubungan
dengan pekerjaan peledakan.
4. PT. Berau Coal mendokumentasikan hasil pemeriksaan peralatan dan kendaraan yang
digunakan untuk mengangkut, memindahkan, dan mengirim bahan peledak, maupun yang
berhubungan dengan pekerjaan peledakan.

ER
5. KTT menetapkan pekerja yang kompeten sesuai peraturan perundang-undangan untuk

AG
menangani pengangkutan, pemindahan, dan pengiriman bahan peladak.

AN
M
d. Pekerjaan Peledakan

T
EN
1. KTT membuat, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur pelaksanaan

EM .
AG TAK
pekerjaan peledakan yang mencakup penanganan dan pengamanan peledak mangkir.

AN E
2. KTT menyediakan peralatan yang sesuai dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan

M IC
pekerjaan peledakan.
D
EM A
3. Peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan peledakan disimpan, diperiksa, dan dipelihara agar
ST JIK

tetap dapat digunakan dengan aman.


SY ALI

4. Hasil pemeriksaan peralatan peledakan didokumentasikan.


IN D

5. KTT mengangkat/menunjuk orang yang kompeten dalam melaksanakan pekerjaan


IJ EN

peledakan.
SE K
S R

6. Orang yang melakukan pekerjaan peledakan memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM) yang
U TE

dikeluarkan oleh KAIT.


AR K
H DA

7. PT. Berau Coal mengelola administrasi kelengkapan data aplikasi dan pengajuan perizinan
dan penerbitan KIM.
I
PY T
O N

8. PT. Berau Coal mendapat persetujuan KAIT apabila melakukan peledakan tidur dan
C E
D M

pekerjaan peledakan pada malam hari.


AR U

9. PT. Berau Coal membuat daftar pemegang KIM, dan tanggal habis masa berlaku KIM.
H OK
D

IV.4.7. Sistem Perancangan, Rekayasa dan Perubahan K3L


H US

Setiap perancangan dan rekayasa terhadap sarana, prasarana, instalasi, peralatan serta proses kerja
TU TAT
AN

harus mempertimbangkan risiko dan dampak K3L yang mungkin muncul dan kesesuaiannya
BU S

terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.


Semua perancangan dan rekayasa harus disetujui oleh Pejabat Berwenang dan didokumentasikan.
KE

Setiap desain awal atau modifikasi pada sarana, prasarana, instalasi, peralatan serta proses kerja
harus mempertimbangkan aspek teknis dan K3L serta sesuai dengan persyaratan peraturan dan
perundang-undangan yang terkait.
Setiap verifikasi desain atau modifikasi harus diperiksa oleh personil yang kompeten atau badan
pemeriksa yang telah tersertifikasi.
Rancangan atau perubahan yang terkait dengan regulasi ataupun membutuhkan penilaian risiko,
harus melalui persetujuan Kepala Teknik Tambang.
Setiap perubahan rancangan dan rekayasa terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
dikomunikasikan kepada pekerja tambang.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 34 dari 48

IV.4.8. Sistem Pembelian


Sistem terkait dengan pembelian material, peralatan serta jasa diatur dengan mekanisme berikut:
1. PT. Berau Coal menetapkan prosedur pembelian yang terdokumentasi untuk menjamin bahwa
spesifikasi teknik, persyaratan K3L PT. Berau Coal, serta persyaratan peraturan perundang-
undangan yang berlaku menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pembelian
barang atau jasa. Prosedur pembelian tersebut sekurang-kurangya meliputi:
a. Penetapan spesifikasi pembelian mencakup persyaratan K3L.

ER
b. Proses seleksi vendor.

AG
c. Proses verifikasi kesesuaian dengan spesifikasi pembelian.

AN
2. Penetapan spesifikasi pembelian dikonsultasikan dengan tenaga kerja yang kompeten.

M
3. Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri, alat keselamatan, dan perubahan terhadap

T
prosedur operasi/kerja dipertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaan sarana

EN
EM .
AG TAK
pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa.
4. Pada saat sarana pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa diterima ditempat kerja, personil

AN E
M IC
yang ditunjuk menjelaskan kepada semua pihak terkait yang akan menggunakan sarana
D
pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa tersebut, yang terkait dengan identifikasi, penilaian,
EM A
ST JIK

dan pengendalian risiko kecelakaan serta penyakit akibat kerja.


SY ALI

IV.4.9. Pengelolaan & Pemantauan Perusahaan Jasa Pertambangan


IN D
IJ EN

PT. Berau Coal harus memastikan bahwa Perusahaan Jasa Pertambangan yang bekerja untuk dan
SE K

atas nama PT. Berau Coal memiliki pengelolaan K3L yang memadai termasuk didalamnya
S R
U TE

menerapkan SMKP sesuai ruang lingkup usahanya.


AR K
H DA

1. Persyaratan, seleksi dan penetapan kontraktor


I
PY T

Kontraktor memiliki atau dapat menunjukkan pemenuhan persyaratan berikut:


O N
C E

a) Penanggung Jawab Operasi yang kompeten;


D M
AR U

b) Tenaga ahli yang sesuai dengan pekerjaan yang dikontrakkan;


H OK

c) Pengelola keselamatan yang kompeten; dan


D

d) Program dan biaya K3 & KO


H US
TU TAT
AN

Setiap kontraktor yang akan bekerja di daerah operasi PT. Berau Coal diseleksi dan dinilai
risiko pekerjaannya. Kontraktor dengan tingkat risiko rendah, sedang dan tinggi harus
BU S

melalui tahap kualifikasi K3L.


PT. Berau Coal menetapkan daftar rekanan yang memuat daftar Perusahaan yang dapat
KE

bekerja di PT. Berau Coal.


Kontrak kerja memuat komitmen kontraktor untuk mematuhi persyaratan K3L dan sanksi atas
ketidaksesuaian kerja kontraktor terhadap persyaratan tersebut.
Kontrak Kerja yang terbit antara PT. Berau Coal dan Mitra Kerja tetap harus mengacu pada
Kontrak Kerja yang berlaku antara PT Berau Coal dengan Kontraktor.
2. Tanggung jawab, pemantauan dan pelaporan kontraktor
Kontraktor (Mitra Kerja) yang beroperasi di daerah operasi PT. Berau Coal harus memiliki
Surat Izin Operasi (SIO) dari KTT PT. Berau Coal.
PT. Berau Coal bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan yang dilakukan oleh
kontraktornya, termasuk pencatatan jam kerja, jumlah pekerja serta insiden yang terjadi.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 35 dari 48

PT. Berau Coal memastikan bahwa kontraktor yang terpilih akan:


a. Menjalankan program dan biaya K3 dan KO. Program K3 dan KO yang dimaksud
sekurang-kurangnya mencakup:
1) Program pemenuhan peraturan perundang-undangan:
2) Identifikasi bahaya dan risiko;
3) Pertemuan K3 berkala;
4) Pemerikasaan kesehatan karyawan;

ER
5) Penyedia APD dan alat keselamatan kerja memenuhi kriteria yang ditetapkan PT.
Berau Coal ; dan

AG
6) Industrial Hygiene/Kesehatan Kerja.

AN
b. Memiliki bukti-bukti kompetensi untuk seluruh karyawan kontraktor, sesuai dengan

M
T
kebutuhan untuk menjalankan pekerjaan yang ada dalam kontrak.

EN
EM .
AG TAK
c. Melaporkan kepada KTT setiap sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan
yang digunakan.

AN E
M IC
d. Memiliki bukti-bukti kelayakan untuk seluruh sarana, prasarana, instalasi dan peralatan

D
pertambangan sesuai persyaratan K3 dan KO PT. Berau Coal.
EM A
ST JIK
e. Melaporkan secara berkala tentang pelaksanaan program K3 dan KO kepada PT. Berau
Coal.
SY ALI

f. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap kinerja K3 dan KO-nya.


IN D
IJ EN

g. Segera melaporkan setiap nearmiss, kerusakan properti, kejadian berbahaya, cidera dan
SE K

sakit akibat kerja atau segala bentuk ketidak sesuaiaan terhadap K3L kepada KTT.
S R
U TE

3. Evaluasi kontraktor.
PT. Berau Coal melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap kinerja K3L kontraktor melalui
AR K
H DA

pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit. Evaluasi akhir juga dilakukan untuk semua
I
PY T

penyelesaian kontrak dalam bentuk laporan kinerja K3 dan KO, termasuk memberikan umpan
O N

balik untuk pengetahuan dan pembelajaran di masa yang akan datang, serta melakukan
C E
D M

tindakan perbaikan untuk pekerjaan berikutnya.


AR U
H OK

IV.4.10. Pengelolaan Keadaan Darurat


D
H US

PT. Berau Coal telah menetapkan prosedur pengelolaan keadaan darurat yang
TU TAT
AN

terdokumentasikan. Prosedur tersebut mempertimbangkan potensi keadaan darurat yang


mungkin muncul sesuai dengan kategori dan jenisnya. Prosedur tersebut mencakup:
BU S

1. Identifikasi dan Penilaian Potensi Keadaan Darurat/Krisis


Proses identifikasi dan penilaian keadaan darurat atau krisis mengacu kepada prosedur
KE

manajemen risiko yang dimiliki oleh PT. Berau Coal. Berdasarkan penilaian potensi keadaan
darurat/krisis, PT. Berau Coal menyusun prosedur untuk menetapkan kategori dan jenis
keadaan darurat/krisis.
2. Pencegahan Keadaan Darurat/Krisis
Rencana pencegahan setiap keadaan darurat/krisis ditetapkan sesuai dengan hasil identifikasi
dan penilaian keadaan darurat serta mempertimbangkan kebutuhan bantuan dari pihak-pihak
terkait seperti Pemadam Kebakaran kota, pihak Rumah Sakit, Polisi dan pihak lain yang
dianggap perlu. Metode atau jalur komunikasi & evakuasi saat, selama dan pasca keadaan
darurat/krisis harus ditetapkan, baik dengan pihak internal maupun eksternal di atas.
3. Kesiapsiagaan Keadaan Darurat

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 36 dari 48

c) Rencana kesiapsiagaan penanggulangan keadaan darurat ditetapkan beserta alokasi


sumber daya yang diperlukan,
d) PT. Berau Coal memastikan:
- Tersedianya tim tanggap darurat yang memadai, kompeten dan selalu siap siaga;
- Tersedianya sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap
digunakan. Peralatan, material & infrastruktur yang diperlukan dalam penanganan
keadaan darurat/krisis harus dipastikan selalu dalam kondisi yang layak & siap
digunakan;

ER
- Prosedur penanggulangan keadaan darurat dikaji ulang secara berkala;

AG
- Setiap karyawan memahami tata cara pelaporan keadaan darurat dan cara

AN
penyelamatan diri;

M
- Latihan dan simulasi penanggulangan keadaan darurat dilakukan secara berkala.

T
EN
- Laporan pelatihan dan simulasi serta aktual penanganan keadaan darurat/krisis harus

EM .
AG TAK
dibuat, ditindaklanjuti dan dijadikan masukan peningkatan berkesinambungan, dan

AN E
- Tersedianya akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan

M IC
D
keadaan darurat. EM A
4. Respon Keadaan Darurat
ST JIK

Ruang pusat kendali darurat dilengkapi dengan:


SY ALI

- Peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim;
IN D

- Peralatan komunikasi dua arah;


IJ EN

- Pasokan tenaga listrik dalam keadaan darurat yang diperlukan untuk penerangan dan
SE K
S R

peralatan komunikasi;
U TE

- Prosedur penetapan keadaan darurat; dan


AR K
H DA

- Nomor kontak eksternal yang berkaitan.


I
PY T

Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat ditinjau dan/atau direvisi terutama setelah
O N
C E

melakukan pengujian periodik dan setelah terjadi keadaan darurat.


D M
AR U

5. Pemulihan Keadaan Darurat.


H OK

PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara prosedur pemulihan keadaan darurat
D
H US

yang mencakup pengaturan tim pemulihan, investigasi keadaan darurat, perkiraan kerugian,
TU TAT
AN

pembersihan lokasi, operasi pemulihan (restart), dan laporan pemulihan paska keadaan
darurat.
BU S

IV.4.11. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)


KE

PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara prosedur pertolongan pertama pada
kecelakaan yang mencakup petugas P3K, kotak P3K, pencatatan penggunaan isi kotak P3K.
Peralatan P3K dipastikan memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan. Petugas P3K
juga telah dilatih oleh orang yang kompeten dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
IV.4.12. Keselamatan Diluar Pekerjaan
Berkaitan dengan Keselamatan diluar pekerjaan, PT. Berau Coal telah mengkomunikasikan
kepada semua karyawan dan keluarganya, baik secara formal maupun informal. Materi promosi
dan kegiatan keselamatan diluar pekerjaan didokumentasikan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 37 dari 48

IV.5. Evaluasi & Tindak lanjut


Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan terhadap hasil pemantauan, pengukuran dan pelaporan
kinerja K3L, inspeksi dan observasi K3L, penyelidikan kecelakaan, kejadian berbahaya dan PAK,
hasil audit internal dan pelaksanaan tindak perbaikan dan pencegahan, sebagai berikut:
IV.5.1. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja K3L

ER
PT. Berau Coal memastikan pemantauan dan pengukuran terhadap kinerja K3L secara berkala

AG
terhadap manusia, lingkungan, peralatan, pengelolaan bahan peledak dan peledakan serta proses

AN
lain yang berdampak signifikan pada K3L, yang termasuk didalamnya:

M
1. Pengukuran dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, disesuaikan dengan kebutuhan PT.

T
EN
EM .
Berau Coal.

AG TAK
2. Memantau perkembangan implementasi, yang memungkinkan Tujuan K3L PT. Berau Coal

AN E
tercapai.

M IC
D
3. Memantau keefektifan pengendalian.
EM A
4. Pengukuran proaktif terhadap kinerja pemenuhan program-program K3L, Pengendalian-
ST JIK

Pengendalian serta Kriteria Operasi.


SY ALI

5. Pengukuran reaktif terhadap kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja, pencemaran lingkungan


IN D

dan/atau terhadap bukti-bukti Kinerja K3L lain yang menyimpang.


IJ EN

6. Mencatat/merekam data dan hasil dari Pemantauan dan Pengukuran yang cukup untuk
SE K
S R

menunjang analisis Tindakan Perbaikan dikemudian hari.


U TE

7. Pemantauan pelaksanaan 5R/5S.


AR K
H DA

Terkait pengelolaan lingkungan kerja, PT. Berau Coal membuat rencana dan pelaksanaan
I
PY T

perbaikan berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran pengelolaan lingkungan kerja PT.
O N
C E

Berau Coal. Pemantauan dan pengukuran pengelolaan lingkungan kerja PT. Berau Coal meliputi
D M
AR U

aspek lingkungan kerja sebagai berikut:


H OK

1. Pengendalian debu;
D

2. Pengendalian kebisingan;
H US

3. Pengendalian getaran;
TU TAT
AN

4. Pencahayaan;
BU S

5. Kualitas udara kerja;


6. Pengendalian radiasi;
KE

7. Pengendalian faktor kimia;


8. Pengendalian faktor biologi; dan
9. Kebersihan lingkungan kerja.
PT. Berau Coal menetapkan alat pemantauan dan pengukuran yang dibutuhkan untuk
memberikan bukti mengenai kesesuaian K3 dan Lingkungan terhadap persyaratan yang telah
ditetapkan. PT. Berau Coal menetapkan proses untuk menjamin bahwa pengawasan dan
pengukuran dapat dilakukan dan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan persyaratan
pemantauan dan pengukuran.
Untuk memastikan hasil yang valid, peralatan pengukuran harus :

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 38 dari 48

a) Dikalibrasi atau diverifikasi atau dilakukan perawatan pada rentang waktu tertentu, atau
sebelum digunakan, di lain pihak standar pengukuran harus dapat ditelusuri ke Standar
Nasional atau Internasional; jika tidak terdapat standar, dasar yang digunakan untuk
kalibrasi atau verifikasi harus dicatat. Bukti-bukti dari hasil pelaksanaan kalibrasi
dipelihara;
b) Disesuaikan kembali jika diperlukan;
c) Diidentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi dapat ditetapkan;
d) Dijaga dari penyesuaian yang mungkin dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak

ER
valid;

AG
e) Dilindungi dari kerusakan dan penurunan selama penanganan, pemeliharaan dan

AN
penyimpanan.

M
T
Selain itu, PT. Berau Coal menilai dan mencatat validitas hasil pengukuran ketika peralatan

EN
EM .
AG TAK
diketahui tidak sesuai dengan persyaratan. PT Berau Coal akan mengambil langkah yang sesuai
terhadap peralatan dan produk yang dipengaruhi.

AN E
M IC
Secara garis besar, teknis pelaksanaan pemantauan & pengukuran K3L di atas mengikuti
ketentuan berikut: D
EM A
ST JIK

a) Setiap tahun, atas dasar peraturan perundang-undangan terkait, Kepala Dept. menyusun
SY ALI

daftar Karakteristik Kunci aspek K3 dan Lingkungan dengan input dari AMDAL, RKL/ RPL,
IN D

peraturan perundangan, identifikasi bahaya & penilaian resiko, persyaratan pelanggan serta
IJ EN

dari sumber lain yang diperlukan.


SE K
S R

b) Penyusunan Karakteristik Kunci (KK) memperhatikan:


U TE

 Karakteristik Kunci yang diukur,


AR K

 Spesifikasi yang diperlukan (Jenis Pemantauan),


H DA

 Penanggung jawab pelaksana,


I
PY T

 Frekuensi pemantauan,
O N
C E

 Jenis kalibrasi (untuk peralatan),


D M
AR U

 Standar/ peraturan yang diacu,


H OK

 Metode yang digunakan,


D
H US

 Rekaman hasil pemeriksaan yang harus disimpan dan dipelihara


TU TAT
AN

a) Penanggung Jawab Terkait melakukan pemantauan dan pengukuran KK sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
BU S

b) PJO Mitra Kerja memastikan pelaporan bulanan hasil pemantauan dan pengukuran KK
disampaikan kepada Dept. terkait PT. Berau Coal.
KE

IV.5.2. Inspeksi K3L


PT. Berau Coal menetapkan bahwa setiap Pengawas melakukan observasi (pengamatan) dan
inspeksi (pemeriksaan) terhadap Tindakan Tidak Aman (TTA) dan Kondisi Tidak Aman (KTA)
di area kerja, baik dilakukan secara terencana atau pun tidak terencana.
Penentuan frekuensi Observasi atau Inspeksi K3L harus mempertimbangkan:
1. Kondisi objek observasi atau inspeksi, yaitu kendaraan/unit/alat/infrastruktur/tempat kerja/
lingkungan dan pekerja. Semakin kurang baik kondisi objek atau semakin tinggi tingkat
risiko, maka frekuensi observasi atau inspeksi semakin tinggi.
2. Hasil penilaian risiko pekerjaan, fasilitas, lingkungan atau tempat kerja,
3. Kriteria kelayakan kendaraan/unit/alat/infrastruktur/ tempat kerja/ lingkungan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 39 dari 48

4. Pengalaman insiden atau Penyakit Akibat Kerja,


5. Frekuensi pekerjaan, serta
6. Tingkat pengendalian yang telah dilakukan.
Kriteria kelayakan untuk setiap objek observasi/inspeksi (minimal) mengacu pada lembar periksa
yang memuat persyaratan kelayakan yang diterapkan oleh PT. Berau Coal dan sesuai dengan
objek observasi/inspeksi ybs.
PT. Berau Coal menentukan tata cara dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
observasi dan inspeksi.

ER
Catatan temuan Observasi dan Inspeksi K3L dipelihara, direkapitulasi, dianalisa dan

AG
ditindaklanjuti. Efektivitas pelaksanaan tindak lanjut dievaluasi.

AN
Penyelesaian tindak perbaikan atau tindak pencegahan mencantumkan batas waktu penyelesaian.

M
Penentuan durasi dan prioritas penyelesaian tindak perbaikan/tindak pencegahan harus

T
EN
memperhatikan potensi risiko. Temuan dengan potensi risiko tinggi mendapat prioritas

EM .
AG TAK
penyelesaian yang lebih tinggi.

AN E
M IC
IV.5.3. Evaluasi Pemenuhan/Kepatuhan Terhadap K3L

D
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan dan memelihara
EM A
ST JIK

Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan serta Persyaratan Lain yang mencakup:
SY ALI

1. Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L.
IN D

2. Setiap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan kegiatan operasi
IJ EN

PT. Berau Coal wajib didokumentasikan, disosialisasikan, diterapkan dan selalu


SE K
S R

dimutakhirkan.
U TE

3. Evaluasi secara berkala terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan
AR K

dengan K3L, dilakukan minimal setahun dua kali.


H DA
I

IV.5.4. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya & PAK


PY T
O N
C E

PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur penyelidikan
D M
AR U

insiden, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja serta pelanggaran Golden Rules yang
H OK

mencakup:
D

1. Pelaporan awal. Seluruh kecelakaan wajib dilaporkan ke Command Center Room (CCR) PT.
H US

Berau Coal. Pelaporan awal insiden harus dilakukan dalam 1x24 jam;
TU TAT
AN

2. Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian. Dilarang melakukan perubahan
BU S

terhadap lokasi insiden kecuali untuk memberi pertolongan pada korban dan atas persetujuan
KTT/WKTT/PJA K3L;
KE

3. Tim investigasi insiden dan pelanggaran Golden Rules harus memiliki kompetensi yang
memadai sesuai dengan yang tabel pada Prosedur Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan,
Kejadian Berbahaya serta Pelanggaran Golden Rules.
4. Tahapan investigasi:
a) Pengumpulan data dan informasi;
b) Evaluasi dan analisis;
c) Kesimpulan dan rekomendasi;
5. Tindak lanjut hasil investigasi, yaitu:
a) Menetapkan penyebab penyimpangan-penyimpangan K3L dan faktor lain yang dapat
menyebabkan atau berkontribusi dalam terjadinya insiden.
b) Mengidentifikasi kebutuhan Tindak Perbaikan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 40 dari 48

c) Mengidentifikasi peluang untuk Tindak Pencegahan.


d) Mengidentifikasi peluang untuk Perbaikan Berkelanjutan (Continual Improvement).
6. Pelaporan dan dokumentasi hasil investigasi. Laporan dan rekomendasi hasil investigasi wajib
ditindaklanjuti dan dievaluasi efektivitas pelaksanaannya. Format laporan mengacu kepada
Formulir Pelaporan dan Investigasi Insiden serta Pelanggaran Golden Rules PT. Berau Coal;
dan
7. Komunikasi hasil investigasi. Hasil investigasi wajib disosialisasikan ke seluruh personil.

ER
Investigasi dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam. Hasil investigasi insiden

AG
didokumentasikan dan dipelihara.

AN
PT. Berau Coal sesegera mungkin melaporkan kecelakaan berat, mati, dan kejadian berbahaya

M
kepada KAIT.

T
EN
EM .
Penyelidikan penyakit akibat kerja dilakukan sesegera mungkin setelah terdapat dugaan adanya

AG TAK
penyakit akibat kerja (suspected) oleh dokter hiperkes sesuai dengan peraturan perundang-

AN E
undangan.

M IC
D
Komite Golden Rules berwenang menetapkan sanksi terhadap pelanggaran Golden Rules.
EM A
ST JIK

IV.5.5. Evaluasi Administrasi Keselamatan Pertambangan


PT. Berau Coal melakukan evaluasi pengelolaan administrasi Keselamatan Pertambangan
SY ALI

yang meliputi Buku Tambang, Buku Daftar Kecelakaan Tambang dan Pelaporan Pengelolaan K3
IN D
IJ EN

& KO setahun dua kali.


SE K

IV.5.6. Audit Internal


S R
U TE

Audit internal dilakukan secara berkala (minimal 1 kali per tahun) dan sistematis untuk:
AR K

1. Menentukan apakah Sistem Manajemen K3L yang diterapkan:


H DA

a) Memenuhi pengaturan manajemen K3L yang telah direncanakan atau tidak, termasuk
I
PY T
O N

persyaratan yang tertera di dalam standar;


C E
D M

b) Telah diterapkan dan dipelihara dengan baik atau belum;


AR U

c) Efektif dalam pemenuhan kebijakan dan tujuan organisasi atau tidak.


H OK
D

2. Menindaklanjuti tindakan perbaikan dari hasil temuan audit sebelumnya;


H US

3. Memberikan informasi hasil-hasil audit sebagai bahan pertimbangan program perbaikan


TU TAT
AN

kepada manajemen.
BU S

Program Audit Internal direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan proses bisnis, hasil penilaian
risiko K3L, hasil audit sebelumnya dan fokus manajemen.
Prosedur audit ditetapkan, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur:
KE

1. Penentuan Tanggung Jawab, Kompetensi dan Persyaratan untuk merencanakan dan


melaksanakan audit, pelaporan hasil audit dan memelihara rekaman audit.
a) Kepala Audit Internal bertanggung jawab memastikan Program Audit Internal telah
ditetapkan;
b) Auditor berwenang dan harus menghentikan proses audit jika ditemukan potensi fatality,
kerusakan lingkungan atau kualitas yang signifikan.
c) KTT/WKTT/PJA memastikan perbaikan langsung tanpa penundaan telah dilakukan saat
ditemukan ketidaksesuaian dengan potensi fatality, kerusakan lingkungan atau kualitas
yang signifikan.
d) Laporan audit disampaikan kepada penanggung jawab tinggi PT. Berau Coal.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 41 dari 48

e) Manajer auditi bertanggung jawab memastikan temuan ketidaksesuaian ditindaklanjuti


sesuai dengan besaran masalah dan waktu penyelesaian yang telah ditentukan.
f) Rekaman audit dipelihara oleh auditor dan departemen auditi selama tidak kurang dari 2
tahun.
2. Penentuan kriteria, ruang lingkup dan metode audit yang digunakan.
a) Kriteria audit mengacu kepada Standar SMK3, SMKP, ISO 14001 dan/atau OHSAS
18001/ISO 45001.

ER
b) Ruang lingkup audit mencakup SMK3L di mana PT. Berau Coal beroperasi.

AG
c) Metode audit ditentukan berdasarkan verifikasi dokumen dan lapangan dengan

AN
pendekatan sampling atau inspeksi penuh terhadap objek audit.

M
d) Temuan ketidaksesuaian audit harus secara jelas mengandung unsur PLOR (Problem,

T
Location, Objective evidence, Reference).

EN
EM .
AG TAK
3. Pemilihan Auditor dan pelaksanaan audit guna memastikan objektivitas dan kenetralan

AN E
proses audit. Auditor Internal harus memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan

M IC
D
audit. EM A
ST JIK

IV.5.7. Ketidaksesuaian, Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan


SY ALI

PT. Berau Coal mengidentifikasi setiap ketidaksesuaian atau potensi ketidaksesuaian,


IN D

menanggulangi akibat yang ditimbulkan dan melakukan perbaikan terhadap ketidaksesuaian atau
IJ EN

pencegahan terhadap potensi ketidaksesuaian tersebut.


SE K
S R

Terkait produk, ketidaksesesuaian yang terjadi diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah
U TE

penggunaan atau pengiriman yang tidak disengaja. Pengendalian dan tanggung jawab serta
AR K

wewenang pihak terkait yang berkaitan dengan produk terkontaminasi harus ditetapkan dalam
H DA

prosedur terdokumentasi.
I
PY T
O N

Catatan sifat ketidaksesuaian dan tindak lanjut yang harus dilakukan dalam penanganan,
C E
D M

termasuk kelonggaran yang diberikan, harus dipelihara. Jika produk yang tidak sesuai dikoreksi,
AR U

maka harus dilakukan verifikasi ulang terhadap koreksi tersebut sehingga menunjukkan
H OK

kesesuaian terhadap persyaratan.


D
H US

Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman atau penggunaan, PT. Berau Coal
TU TAT
AN

mengambil tindakan yang tepat dan cepat sesuai dengan pengaruh potensial dari ketidaksesuaian
tersebut.
BU S

Dalam menentukan Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan, penyebab dasar dari
ketidaksesuaian harus ditentukan sehingga Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan yang
KE

diambil dapat mencegah terulangnya ketidaksesuaian dan potensi ketidaksesuaian.


Hasil Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan yang diambil dikomunikasikan, dicatat dan
dievaluasi keefektifannya.
Bila tindak perbaikan dan tindak pencegahan menimbulkan bahaya baru atau berubah atau perlu
adanya pengendalian baru atau yang diperbaiki, maka penilaian risiko dilakukan terhadap
tindakan-tindakan tersebut sebelum diterapkan.
PT. Berau Coal memastikan bahwa setiap perubahan yang timbul dari tindak perbaikan dan tidak
pencegahan didokumentasikan.
Detail mekanisme terkait penanganan ketidaksesuaian diatur di dalam prosedur ketidaksesuaian,
tindak perbaikan dan tindak perbaikan.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 42 dari 48

IV.6. Dokumentasi
Dokumentasi Sistem Manajemen K3L terdiri dari:
a. Pedoman K3L
b. Kebijakan K3L dan Sasaran-Sasarannya.
c. Penjelasan Ruang Lingkup dari Sistem Manajemen K3L.
d. Penjelasan elemen-elemen inti Sistem Manejemen K3L dan interaksinya serta rujukannya

ER
kepada dokumen-dokumen terkait.

AG
e. Semuan Dokumen, termasuk catatan/rekaman, yang dipersyaratkan oleh PP No. 50/2012,

AN
Permen ESDM No. 26/2018, standar OHSAS 18001/ISO 45001 dan standar ISO 14001.

M
IV.6.1 Pengendalian Informasi Terdokumentasi

T
EN
EM .
AG TAK
Pengendalian informasi terdokumentasi di PT Berau Coal terdiri dari pengendalian dokumen dan
catatan. Pengendalian dokumen Sistem Manajemen K3L dilakukan melalui:

AN E
M IC
1. Persetujuan kecukupan dokumen, dilakukan oleh Pejabat Terkait sebelum diterbitkan.
D
Peninjauan kebutuhan dokumen dilakukan:
EM A
ST JIK

- Berdasarkan risiko K3L departemen ybs;


- Sesuai persyaratan legal Pemerintah Indonesia;
SY ALI

- Sesuai kebijakan K3L PT. Berau Coal;


IN D
IJ EN

2. Pendokumentasian prosedur, khususnya untuk prosedur operasional yang mengatur


SE K
S R

pekerjaan berisiko tinggi, yang jika tidak diatur dapat menyebabkan penyimpangan terhadap
U TE

Kebijakan dan Sasaran K3L


AR K

3. Peninjauan dan perbaruan jika diperlukan serta melakukan persetujuan ulang dokumen.
H DA

4. Memastikan perubahan dan status revisi terakhir dokumen teridentifikasi melalui pemberian
I
PY T
O N

kode pada dokumen.


C E
D M

5. Memastikan versi yang relevan dari dokumen yang didistribusikan dan dikomunikasikan
AR U

kepada departemen/ area kerja terkait.


H OK

6. Memastikan dokumen-dokumen dapat terbaca dan dapat teridentifikasi dengan mudah.


D
H US

7. Memastikan dokumen-dokumen yang berasal dari luar PT. Berau Coal dan dianggap penting
TU TAT
AN

untuk perencanaan dan pelaksanaan Sistem Manajemen K3L telah teridentifikasi dan
distribusinya terkendali.
BU S

8. Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa dan menetapkan identifikasi pada dokumen


kadaluarsa jika dipertahankan untuk tujuan tertentu.
KE

Rentang peninjauan dokumen adalah setiap tahun kecuali ditentukan lain di dalam dokumen
tersebut, maka rentang peninjauannya adalah mengikuti rentang yang ditentukan.
Dokumen kadaluarsa segera disingkirkan atau ditarik dari peredaran, dimusnahkan atau
dipastikan dengan cara lain untuk mencegah pemakaian yang tidak diinginkan. Masing-masing
departemen terkait bertanggung jawab menarik dokumen kadarluarsa dan memastikan dokumen
mutakhir digunakan oleh setiap personil terkait.
Masa retensi dokumen kadaluarsa adalah 2 tahun kecuali ditentukan lain oleh masing-masing
dokumen, maka masa retensi adalah sesuai dengan masa yang ditetapkan pada dokumen
tersebut.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 43 dari 48

Selain melakukan pengendalian terhadap dokumen, PT. Berau Coal juga melakukan
pengendalian terhadap catatan dengan metode pengendalian berdasarkan pengidentifikasian,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention) dan pemusnahan catatan.
Setiap departemen menentukan catatan K3L yang diperlukan untuk meninjau pencapaian dan
menyempurnakan SMK3L.
Catatan digunakan sebagai bukti pelaksanaan Be GeMS, seperti: Kebijakan K3L, Objektif, Target
& Program K3L, Persyaratan Peraturan dan Perundang-Undangan dan Prosedur. Selain itu,
catatan implementasi Be GeMS juga digunakan sebagai bukti kemajuan perbaikan K3L yang

ER
telah dibuat dan sebagai bahan analisis untuk melakukan penyempurnaan SMK3L.

AG
Catatan dibuat dan dipastikan mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan mudah ditelusuri. Jangka

AN
waktu minimum masa simpan catatan harus ditentukan dan setelah itu catatan dapat

M
dimusnahkan.

T
EN
EM .
AG TAK
IV.7. Tinjauan Manajemen K3L

AN E
M IC
Tinjauan Manajemen K3L adalah pertemuan pembahasan pencapaian atau kinerja Sistem

D
Manajemen K3L yang diadakan pada tingkat pengambil keputusan atau manajemen puncak
EM A
ST JIK
dalam rangka meninjau dan merekomendasikan peluang-peluang perbaikan dan peningkatan
kinerja Sistem Manajemen K3L. Secara teknis, pertemuan tersebut dapat mencakup seperti: HSE
SY ALI

Committee Meeting Tingkat I, ISC Meeting atau Tinjauan Manajemen K3L itu sendiri serta
IN D
IJ EN

pertemuan lainnya yang dihadiri oleh manajemen puncak.


SE K

Materi wajib Tinjauan Manajemen K3L terdiri dari:


S R
U TE

1. Kebijakan keselamatan pertambangan;


AR K

2. Status tindakan dari tinjauan manajemen sebelumnya;


H DA
I

3. Perubahan isu eksternal dan internal yang relevan dengan Sistem Manajemen K3L termasuk :
PY T
O N

a. Kebutuhan dan harapan pihak yang berkepentingan


C E
D M

b. Persyaratan hukum dan persyaratan lainnya terkait K3L dan perubahan struktur organisasi
AR U
H OK

c. Risiko dan peluang


D

4. Pemenuhan Kebijakan K3L dan Pencapaian Objektif, Target dan Program (OTP), termasuk
H US

Rencana Strategis dan Bisnis;


TU TAT
AN

5. Informasi tentang kinerja K3L, termasuk tren dalam :


BU S

a. Insiden, ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan perbaikan berkelanjutan, termasuk status


tindak lanjut investigasi kecelakaan, kejadian berbahaya dan penyakit akibat kerja;
KE

b. Hasil pemantauan dan pengukuran;


c. Hasil evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan hukum dan persyaratan lainnya, termasuk
Safety Group Practive Guide;
d. Hasil audit internal maupun eksternal;
e. Konsultasi dan partisipasi pekerja;
f. Daftar risiko dan peluang
g. Kesesuaian jasa terhadap persyaratan pelanggan, kasus kecelakaan dan penyakit akibat
kerja yang terjadi, kasus pencemaran lingkungan dan kasus emergency yang terjadi;
6. Kecukupan sumber daya untuk memellihara Sistem Manajemen K3L yang efektif.
7. Komunikasi internal maupun eksternal termasuk hasil partisipasi, konsultasi, komplain,
umpan balik dan hasil survey kepuasan pelanggan;

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 44 dari 48

8. Peluang untuk perbaikan berkelanjutan.


Materi wajib Tinjauan Manajemen K3L dapat disampaikan secara lengkap dalam satu kali
pertemuan secara berkala, minimal setiap 6 bulan atau dapat terpisah dalam beberapa pertemuan,
sehingga dalam siklus 1 tahun telah mencakup semua materi wajib yang ditetapkan.
Materi wajib Sistem Manajemen K3L yang telah disampaikan pada pertemuan tingkat
manajemen, seperti: HSE Committee Meeting Tingkat 1, ISC Meeting atau pertemuan lainnya
dapat dilewati untuk meminimalkan pengulangan pembahasan atau dapat disampaikan kembali

ER
(opsional).

AG
Laporan Tinjauan Manajemen ditinjau oleh Presiden Direktur PT. Berau Coal berdasarkan

AN
komitmen perbaikan berkelanjutan dan digunakan untuk membuat keputusan terhadap:

M
T
1. Kesesuaian, kecukupan dan efektivitas Sistem Manajemen K3L yang berkelanjutan dalam

EN
EM .
AG TAK
mencapai hasil yang diharapkan;
2. Peluang perbaikan berkelanjutan;

AN E
M IC
3. Peningkatan kinerja & Sistem Manajemen K3L;
D
4. Kemungkinan perubahan terhadap kebijakan dan tujuan Sistem Manajemen K3L;
EM A
ST JIK

5. Sumber daya yang dibutuhkan;


6. Elemen lain dari Sistem Manajemen.
SY ALI
IN D

Setiap orang terlibat dalam penerapan SMK3L mempunyai kewajiban dan hak yang sama dalam
IJ EN

meningkatkan kinerja Sistem Manajemen melalui penyampaian saran dan kritik yang membangun
SE K
S R

terkait dengan implementasi Sistem Manajemen. Manajemen mendorong hal tersebut sehingga
U TE

pelaksanaan Sistem Manajemen berjalan tidak hanya berjalan secara ”Top Down” namun juga
AR K

bisa berjalan karena adanya mekanisme ”Bottom Up”. Oleh karena itu, hasil Tinjauan Manajemen
H DA

harus disimpan dan dipelihara agar dapat diakses untuk kepentingan komunikasi dan konsultasi
I
PY T
O N

oleh pekerja.
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 45 dari 48

DAFTAR ISTILAH
No Istilah Definisi
1. Audit Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
Kriteria Audit telah dipenuhi.
2. Bahan Peledak Semua senyawa kimia, campuran, atau alat yang dibuat, diproduksi atau

ER
digunakan untuk membuat bahan peledak dengan reaksi kimia yang

AG
berkesinambungan di dalam bahan-bahannya. Bahan peledak dalam hal

AN
ini termasuk mesiu, nitrogliserin, dinamit, gelatin, sumbu ledak, sumbu

M
bakar, detonator, amonium nitrat, apabila dicampur dengan

T
hydrokarbon dan bahan ramuan lainnya.

EN
EM .
AG TAK
3. Bekerja di Luar Workshop Pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan/ perawatan/
penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan

AN E
M IC
di luar workshop.
D
EM A
4. Bekerja di Ketinggian Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di:
ST JIK

 Permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian


SY ALI

lebih dari 1.8 meter dan/atau memiliki tingkat kecuraman lereng 400
IN D

dari dasar lantai kerja (platform) serta


IJ EN

 Memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang


SE K
S R

lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau
U TE

menyebabkan kerusakan harta benda.


AR K
H DA

5. Bekerja di Ruang
Pekerjaan yang dilakukan di dalam ruang terbatas, yaitu ruang yang
I

Terbatas
PY T

dinyatakan sebagai ruang terbatas menurut hasil assessment dengan


O N
C E

kriteria berikut:
D M
AR U

a. Bukan merupakan ruang kerja rutin.


H OK

b. Memiliki sirkulasi udara yang terbatas.


D

c. Memiliki potensi keracunan gas dari bahan/ zat kimia.


H US

d. Memiliki potensi terperangkap di ruang tersebut, seperti: tangki, man


TU TAT
AN

hole, bunker, palka kapal, cerobong, silo, pipa-pipa saluran, ruang


BU S

bawah tanah atau ruang lainnya yang dinyatakan sebagai ruang


terbatas berdasarkan dari hasil assessment.
KE

6. Bekerja di Dekat Air Pekerjaan yang memenuhi kriteria berikut:


a. Ketika pekerja melakukan suatu pekerjaan, berpotensi terjatuh
langsung ke dalam air.
b. Kedalaman air lebih dari 1 meter.
c. Bekerja di atas air dengan lantai kerja yang kurang memadai sebagai
pijakan pekerja.
d. Pada area kerja yang tidak terdapat pagar pengaman yang kuat
dimana pekerja berpotensi terjatuh.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 46 dari 48

No Istilah Definisi
7. Bekerja dengan Panas Pekerjaan yang dapat menimbulkan percikan api, kebakaran, bahkan
ledakan, seperti pengelasan, pemotongan pipa, menggerinda dan lain-
lain.
8. Buku Tambang Buku catatan yang memuat larangan, perintah, dan petunjuk Pelaksana
Inspeksi Tambang yang wajib dilaksanakan oleh Kepala Teknik
Tambang.

ER
9. Dampak Lingkungan Akibat yang diterima lingkungan hidup yang berdampak baik/buruk
akibat aktivitas operasional PT. Berau Coal .

AG
AN
10. Daerah Terpencil
Daerah yang masuk dalam salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut:

M
1. Tidak terjangkau oleh alat transportasi darat dan air.

T
EN
2. Tidak terjangkau oleh alat komunikasi satelit.

EM .
AG TAK
3. Tidak terdapat aktivitas manusia yang bekerja untuk PT. Berau Coal

AN E
lain.

M IC
4. Tidak terdapat fasilitas medis.
D
EM A
ST JIK
11. Izin Bekerja Khusus Izin bekerja yang diberlakukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi di PT. Berau Coal .
SY ALI

12. Semua catatan/rekaman, yang ditetapkan PT. Berau Coal dan dianggap
IN D

Informasi
IJ EN

penting untuk memastikan efektifitas perencanaan, kegiatan operasi,


Terdokumentasi
SE K

pengendalian proses dan evaluasi.


S R
U TE

13.
Kepala Inspektur Pejabat yang secara exofficio menduduki jabatan:
AR K
H DA

Tambang (KAIT)
a. Direktur yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
I
PY T

keteknikan pertambangan mineral dan batubara pada Kementerian


O N
C E

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang


D M
AR U

pertambangan mineral dan batubara; atau


H OK

b. Kepala dinas teknis provinsi yang mempunyai tugas pokok dan


D

fungsi di bidang pertambangan mineral dan batubara pada


H US

pemerintah provinsi.
TU TAT
AN

14. Karakteristik Kunci Daftar variabel atau kegiatan terkait K3, Lingkungan dan Mutu yang
BU S

dipantau pelaksanaan dan pencapaiannya untuk memastikan


kesesuaiannya dengan peraturan perundangan atau persyaratan lain
KE

yang telah ditentukan.


15. Kepala Teknik Tambang Seseorang yang memimpin dan bertanggung jawab atas terlaksananya
serta ditaatinya peraturan perundang-undangan keselamatan dan
kesehatan kerja pada suatu kegiatan usaha pertambangan di wilayah
yang menjadi tanggung jawabnya.
16. Keselamatan Segala kegiatan yang meliputi pengelolaan keselamatan dan kesehatan
Pertambangan kerja pertambangan dan keselamatan operasional pertambangan
17. Keselamatan dan Kegiatan untuk menjamin dan melindungi pekerja tambang agar
Kesehatan Kerja selamat dan sehat melalui upaya pengelolaan keselamatan kerja,
Pertambangan

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 47 dari 48

No Istilah Definisi
kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
18. Keselamatan Operasi Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi operasional tambang
Pertambangan yang aman, efisien, dan produktif melalui upaya, antara lain
pengelolaan sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/ perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan, pengamanan instalasi,
kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan,

ER
kompetensi tenaga teknik, dan evaluasi laporan hasil kajian teknis

AG
pertambangan.

AN
19. KIMPER Kartu Izin Mengoperasikan Peralatan yang dikeluarkan oleh PT Berau

M
Coal kepada karyawan untuk menggunakan peralatan kerja yang

T
EN
EM .
dipersyaratkan sesuai dengan kompetensinya. Permohonan KIMPER

AG TAK
dilakukan untuk mesin/peralatan yang memiliki risiko tinggi,

AN E
M IC
digerakkan dengan tangan dan membutuhkan keahlian khusus serta

D
mesin/alat tersebut membutuhkan sumber energi lain untuk
EM A
ST JIK
menggerakkannya antara lain: bahan bakar, listrik dan angin. Contoh:
mesin las, mesin bubut, mesin impact, mesin gerinda, mesin bor, genset,
SY ALI

mesin molen, mesin pompa air, mesin potong rumput, stamper, vibrator,
IN D
IJ EN

dll.
SE K

20. Kompetensi Kemampuan, yang diindikasikan dari latar pendidikan, pengalaman


S R
U TE

kerja, pelatihan yang telah diikuti dan/atau kemampuan yang dapat


diperagakan.
AR K
H DA

21. Mining Contractor PT. Berau Coal yang memiliki ikatan perjanjian kerja dengan PT.
I
PY T

Berau Coal untuk melakukan kegiatan operasional penambangan sesuai


O N
C E

dengan Surat Izin Operasi (SIO) yang dikeluarkan oleh KTT PT. Berau
D M

Coal.
AR U
H OK

22. Pelanggaran Golden Pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan terkait 11 elemen Golden
D

Rules Rules yang telah ditetapkan.


H US

23. Pencucian Unit di Area Pekerjaan yang dilakukan di area tambang pada kondisi unit tidak dapat
TU TAT
AN

Tambang dimobilisasi ke fasilitas washing bay terdekat.


BU S

24. PT. Berau Coal PT. Berau Coal atau setiap PT. Berau Coal (kontraktor) yang bekerja
di daerah operasi PT. Berau Coal. Catatan:
KE

- Penggunaan istilah kontraktor digunakan untuk mencakup kontraktor


PT. Berau Coal .
- Penggunaan istilah mitra kerja digunakan untuk mencakup
kontraktor, vendor, supplier, masyarakat, tamu, dan pihak eksternal
lain yang bekerja sama dengan PT. Berau Coal.

25. Penanggung Jawab Orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi PT.
Operasional, PJO Berau Coal Jasa Pertambangan di wilayah kegiatan usaha jasa
pertambangan yang bertanggung jawab kepada KTT atas dilaksanakan
dan ditaatinya peraturan perundang-undangan di bidang Keselamatan
Pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 48 dari 48

No Istilah Definisi
26. SIMAK K3L Sistem Manajemen Kursus K3L, yang terdiri dari:
a. KMPD (Kelompok Materi Pelatihan Dasar), berisi materi pelatihan
dasar, wajib disampaikan kepada seluruh karyawan PT Berau Coal
& Mitra Kerja.
b. KMPP (Kelompok Materi Pelatihan Pengawas), berisi materi
pelatihan K3L untuk pemenuhan kompetensi level pengawas.

ER
c. KMKOP (Kelompok Materi Keselamatan Operasional

AG
Pertambangan), berisi materi pelatihan berdasarkan risiko pekerjaan

AN
yang tinggi dalam operasional pertambangan dan dipersyaratkan

M
oleh ESDM. Kelompok Materi ini mengakomodasi Kompetensi

T
untuk Pengawas Teknis.

EN
EM .
AG TAK
d. KMPU (Kelompok Materi Pelatihan Umum), berisi materi yang
bersifat umum untuk menambah wawasan pekerja dan dapat

AN E
M IC
diberikan juga kepada eksternal PT Berau Coal (Keluarga Karyawan,
D
Sekolah, Kampus dll).
EM A
ST JIK

27. SIMPER Surat Izin Mengemudi PT. Berau Coal yang dikeluarkan oleh PT Berau
SY ALI

Coal kepada karyawan untuk mengoperasikan kendaraan, unit dan


IN D

transportasi air sesuai dengan kompetensinya.


IJ EN

28. Surat Kelayakan Operasi Surat layak untuk beroperasi di area kerja PT Berau Coal yang
SE K
S R

(SKO) diterbitkan oleh PT. Berau Coal untuk seluruh dan tidak terbatas pada
U TE

infrastruktur, kendaraan, mesin, alat angkat, equipment, unit A2B,


AR K
H DA

transportasi air, unit hauler dan unit support.


I
PY T

29. Surat Izin Operasi (SIO) Surat izin yang diberikan KTT PT Berau Coal kepada Kontraktor/Sub
O N

Kontraktor/Labour Supply untuk dapat beroperasi di area kerja PT


C E
D M

Berau Coal setelah persyaratan K3L terpenuhi.


AR U
H OK

30. Tindak Pencegahan Tindakan untuk menghilangkan penyebab potensi ketidaksesuaian


D

untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian.


H US

31. Tindak Perbaikan Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk


TU TAT
AN

mencegah terulangnya ketidaksesuaian kembali.


BU S

32. Manajemen Puncak / Top Personil yang memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas penuh dalam
Management menjalankan SMK3L.
KE

F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5

Anda mungkin juga menyukai