A. DAFTAR ISI
Halaman
A. DAFTAR ISI 2
B. LEMBAR CATATAN PERUBAHAN DOKUMEN 4
C. PROFIL PT. BERAU COAL 5
D. VISI, MISI DAN NILAI-NILAI PT. BERAU COAL 6
E. KEBIJAKAN K3L 7
I. Tujuan 8
ER
II. Ruang Lingkup 8
AG
III. Proses Bisnis PT. Berau Coal 9
AN
IV. Berau Coal Green Mining System (Be GeMS) 9
M
IV.1. Kebijakan 9
T
EN
EM .
AG TAK
IV.2. Perencanaan 10
IV.2.1. Penelaahan Awal 10
AN E
M IC
IV.2.2. Manajemen Risiko K3L (HIRA) 11
D
IV.2.3. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan, Perundangan-Undangan K3L dan
EM A
ST JIK
Persyaratan Lain 13
SY ALI
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 3 dari 48
ER
IV.5.4. Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan PAK 39
AG
IV.5.5. Evaluasi Administrasi Keselamatan Pertambangan 40
AN
IV.5.6. Audit Internal 40
M
IV.5.7. Ketidak Sesuaian, Tindakan Perbaikan & Tindakan Pencegahan 41
T
EN
EM .
AG TAK
IV.6. Dokumentasi 42
IV.6.1. Pengendalian Informasi Terdokumentasi 42
AN E
M IC
IV.7. Tinjauan Manajemen K3L 43
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 4 dari 48
1. 1 12 Oktober 2007
2. 2 11 Mei 2009
3. 3 01 Desember 2010
ER
4. 4 1 Januari 2012
AG
5. 5 1 Desember 2012
AN
M
6. 1/0 28 September 2015
T
EN
7. 1/1 12 Januari 2017
EM .
AG TAK
8. 1/2 06 Februari 2018
AN E
M IC
9. 1/3 09 Oktober 2020
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 5 dari 48
Produk
Batubara
ER
PKP2B No kontrak PKP2B :J2/JI.DU/12/83
AG
Tahun Berdiri
AN
1983
M
T
Lokasi Penambangan
EN
EM .
Kabupaten Berau – Kalimantan Timur
AG TAK
AN E
Alamat PT. Berau Coal :
M IC
Head Office
D
EM A
Jl. Pemuda No. 40
ST JIK
Indonesia
IN D
Telepon : 62-554-23400
IJ EN
Faksimile : 62-554-23465
SE K
S R
U TE
Jakarta Office
MSIG Tower 8 th Jakarta
AR K
H DA
Pimpinan Tertinggi :
H OK
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 6 dari 48
ER
AG
yang eksponensial
AN
M
T
EN
EM .
AG TAK
MISI PT. BERAU COAL
AN E
M IC
Usaha kami adalah mengelola sumber daya alam
D
EM A
menjadi sumber energi dengan standard operasional
ST JIK
SY ALI
kesejahteraan masyarakat
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
S Sinergi dalam setiap potensi untuk mencapai kemajuan, kemakmuran dan kejayaan
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 7 dari 48
ER
AG
AN
M
T
EN
EM .
AG TAK
AN E
M IC
D
EM A
ST JIK
SY ALI
IN D
IJ EN
SE K
S R
U TE
AR K
H DA
I
PY T
O N
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 8 dari 48
I. Tujuan
Pedoman Manajemen ini memuat kebijakan-kebijakan manajemen dalam mengelola kegiatan operasional
PT. Berau Coal dalam pemenuhan kepuasan pelanggan, pencegahan kecelakaan, Penyakit Akibat Kerja
serta upaya pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan menjalankan siklus Plan-Do-
Check-Action (PDCA) secara konsisten melalui Berau Coal Green Mining System, selanjutnya disingkat
Be GeMS.
Pedoman ini dijadikan acuan dasar bagi seluruh PT. Berau Coal yang bekerja di daerah operasi PT. Berau
ER
Coal. Oleh karena itu, seluruh mitra kerja yang bekerja di daerah tersebut diwajibkan untuk mengadopsi
AG
atau mengambil seluruh persyaratan di dalam pedoman ini sebagai persyaratan minimal yang harus
AN
dilaksanakan di dalam kegiatan operasionalnya.
M
T
Hasil akhir yang diharapkan adalah peningkatan kinerja operasional, K3 & lingkungan PT. Berau Coal
EN
EM .
AG TAK
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai kepuasan pelanggan, memenuhi kewajiban penaatan,
termasuk peraturan perundangan, terwujudnya keselamatan pertambangan, keselamatan operasional,
AN E
M IC
kesehatan kerja, kelestarian lingkungan dan peningkatan produktivitas.
D
EM A
Ruang Lingkup
ST JIK
II.
SY ALI
Pedoman ini menjelaskan penerapan Be GeMS yang terdiri dari Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, Keselamatan Operasi Pertambangan dan Lingkungan di PT Berau Coal dengan
IN D
IJ EN
mempertimbangkan:
SE K
6. ISO 14001:2015
D M
AR U
Selain peraturan perundang-undangan di atas, pertimbangan lain dalam penerapan Be GeMS dan
H OK
1. Kewajiban kepatuhan lain yang ditetapkan oleh pemerintah atau pihak berwenang.
TU TAT
AN
2. Kebutuhan dan ekspektasi pemangku kepentingan lain yang secara sukarela diadopsi atau dipenuhi
oleh PT. Berau Coal.
BU S
3. Isu-isu eksternal dan internal yang berpengaruh terhadap atau dapat dipengaruhi oleh Sistem
Manajemen K3L PT. Berau Coal , seperti tapi tidak terbatas pada:
KE
a. Kondisi lingkungan terkait iklim, kualitas udara, penggunaan lahan, ketersediaan sumber daya
alam dan biodiversitas.
b. Budaya, sosial, politik, hukum, peraturan, keuangan, ekonomi, perkembangan teknologi dan
pasar, baik yang terjadi pada lingkup lokal, nasional maupun internasional.
c. Kondisi atau nilai-nilai PT. Berau Coal, mencakup proses bisnis PT. Berau Coal, karakteristik
batubara yang diproduksi, arahan strategis, pimpinan, budaya dan kapabilitas PT. Berau Coal.
Berdasarkan wewenang dan kemampuan PT. Berau Coal dalam mengendalikan dan mempengaruhi
hal-hal di atas, maka PT. Berau Coal menetapkan bahwa Be GeMS diberlakukan untuk seluruh
kegiatan operasi PT. Berau Coal yang berada di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur,
termasuk pihak lain yang bekerja untuk dan atas nama PT Berau Coal. Oleh karenanya, Be GeMS
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 9 dari 48
wajib dipatuhi oleh seluruh karyawan PT Berau Coal, Mitra Kerja dan karyawannya serta siapa saja
yang berada di daerah operasi PT Berau Coal.
III. Proses Bisnis PT. Berau Coal
PT. Berau Coal menetapkan, menerapkan, memelihara dan mendokumentasikan seluruh persyaratan
yang ada di dalam Sistem Manajemen K3L secara terus menerus dan meningkatkan efektivitasnya dengan
cara:
1. Mengidentifikasi proses-proses, termasuk proses kontrak & sub-kontrak yang diperlukan oleh PT.
ER
Berau Coal;
AG
2. Menetapkan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut;
AN
3. Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan dalam pelaksanaan dan pengendalian terhadap
M
proses-proses tersebut;
T
EN
4. Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan dan
EM .
AG TAK
pemantauan terhadap proses-proses tersebut;
AN E
5. Memantau, mengukur dan menganalisa proses-proses tersebut;
M IC
D
6. Mengambil tindak lanjut yang diperlukan dan melakukan peningkatan berkelanjutkan terhadap
EM A
proses-proses tersebut;
ST JIK
8. Menentukan kebutuhan dan ekspektasi para pemangku kepentingan di atas, baik yang bersifat wajib
IJ EN
IV.
AR K
H DA
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan dan Lingkungan (SMK3L) PT.
I
PY T
Berau Coal yang disebut Berau Coal Green Mining System (Be GeMS) merupakan “instrumen”
O N
C E
Manajemen untuk mengendalikan risiko dan dampak K3L dan diterapkan oleh seluruh level pekerja PT
D M
Berau Coal hingga mitra kerjanya, termasuk tamu yang berkunjung ke wilayah operasi PT. Berau Coal.
AR U
H OK
Be GeMS terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait dan sistematis yang mengatur pola kegiatan
D
agar bersinergi dengan peningkatan perbaikan kinerja K3L, yaitu sebagai berikut:
H US
IV.1. Kebijakan
TU TAT
AN
PT. Berau Coal menetapkan kebijakan yang menjadi landasan dalam menetapkan tujuan dan
BU S
sasaran keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, keselamatan operasi pertambangan serta
lingkungan yang terintegrasi dengan sasaran PT. Berau Coal, masukan dari pekerja tambang atau
serikat pekerja tambang dan kebutuhan pelanggan maupun masyarakat.
KE
Kebijakan mendefinisikan komitmen PT. Berau Coal terhadap upaya pencegahan kecelakaan
pertambangan, penyakit akibat kerja, pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam,
pemenuhan peraturan perundangan dan ketentuan/persyaratan PT. Berau Coal serta perbaikan
berkelanjutan. Selain itu, peninjauan kembali juga dilakukan terhadap perubahan proses bisnis
kejadian yang membahayakan serta kompensasi dan gangguan yang diakibatkannya.
Manajemen Puncak harus menetapkan, menerapkan dan memelihara Kebijakan K3L dengan
ruang lingkup yang:
1. Sesuai dengan tujuan dan konteks PT. Berau Coal, termasuk sifat, skala, risiko K3 dan
dampak lingkungan dari aktivitas PT. Berau Coal.
2. Mencakup komitmen untuk:
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 10 dari 48
a. Menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk pencegahan cedera terkait
pekerjaan dan kesehatan yang buruk dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan konteks
organisasi dan sifat spesifik dari risiko K3L dan peluang K3L.
b. Menghilangkan bahaya dan menurunkan risiko K3L.
c. Pencegahan kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan.
d. Perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup dengan mempertimbangkan kebutuhan
dan harapan pemangku kepentingan.
e. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lain yang relevan dan terkait
ER
dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal.
AG
f. Peningkatan berkelanjutan Sistem Manajemen K3L untuk mencapai kinerja K3L yang
AN
lebih baik.
M
3. Memberikan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau tujuan dan target K3 dan
T
EN
Lingkungan.
EM .
AG TAK
4. Mendorong keterlibatan seluruh pekerja disemua tingkat untuk melakukan konsultasi dan
AN E
partisipasi dalam rangka pengembangan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja serta
M IC
tindakan perbaikan dari Sistem Manajemen K3L.
D
EM A
Kebijakan K3L ditetapkan, diterapkan dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan,
ST JIK
kontraktor maupun pengunjung dan tersedia untuk pihak-pihak terkait jika diperlukan serta
SY ALI
Presiden Direktur sebagai Manajemen Puncak mendukung implementasi Kebijakan K3L dalam
IJ EN
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam implementasi Be GeMS seperti sumber daya
SE K
S R
Manajemen Puncak menunjuk pejabat sebagai Kepala Teknik Tambang (KTT) dalam
AR K
H DA
Penanggung Jawab K3L Area dan Kepala Departemen hingga Mitra Kerja.
C E
D M
semua karyawan dan kontraktor di dalam lingkup tanggung jawabnya serta semua orang yang
H OK
ditugaskan kepadanya.
D
H US
Kebijakan K3L ditetapkan dan diberlakukan untuk seluruh wilayah operasi PT. Berau Coal di
TU TAT
AN
area operasi Berau (Kaltim) dan mendasari implementasi Sistem Manajemen K3L PT Berau Coal.
Kebijakan Manajemen dikaji secara periodik setiap tahun untuk memastikan Kebijakan K3L
BU S
IV.2. Perencanaan
IV.2.1. Penelaahan Awal
Pada penelaahan awal ini PT. Berau Coal telah melakukan evaluasi secara menyeluruh dalam
rangka mengetahui posisi/kondisi/tingkat pelaksanaan Keselamatan Pertambangan, keselamatan
operasi, pelestarian lingkungan hidup serta kepatuhan terhadap penerapan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang K3L.
Hasil dari penelaahan awal dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan Kebijakan K3L
termasuk dalam aktivitas keseluruhan proses, pemenuhan peraturan perundangan maupun
interaksi proses yang ada didalamnya hingga evaluasi kinerja.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 11 dari 48
ER
K3L pada personil yang di bawah kendali PT. Berau Coal di dalam lingkungan kerja.
AG
5. Bahaya K3L yang berakibat pada area sekitar yang terjadi karena proses pekerjaan di bawah
AN
kendali PT. Berau Coal.
M
6. Sarana, Prasarana, Infrastruktur, peralatan dan material (bahan baku dan produk) ditempat
T
EN
kerja yang disediakan oleh PT. Berau Coal maupun pihak lain.
EM .
AG TAK
7. Perubahan-perubahan atau usulan perubahan di dalam PT. Berau Coal, aktivitas-aktivitas atau
AN E
material.
M IC
8. Modifikasi Sistem Manajemen K3L, termasuk perubahan sementara dan dampaknya terhadap
D
EM A
operasional, proses maupun aktivitas.
ST JIK
9. Adanya kewajiban perundangan yang terkait dengan penilaian risiko dan dampak serta
SY ALI
1. Ditetapkan dengan memperhatikan ruang lingkup, sifat dan waktu untuk memastikan
penilaian risiko K3L berjalan proaktif dan tidak reaktif.
I
PY T
O N
Proses manajemen risiko sendiri dilakukan secara terintegrasi dan melibatkan semua bagian
D
H US
dari PT. Berau Coal, termasuk mitra kerja. Secara garis besar, manajemen risiko meliputi 5
TU TAT
AN
(lima) kegiatan:
1. Komunikasi dan konsultasi risiko
BU S
4. Pengendalian risiko
5. Pemantauan dan peninjauan
Seluruh departemen di PT. Berau Coal termasuk Mitra Kerja harus melakukan identifikasi dan
pengendalian bahaya dari setiap pekerjaannya. Saat menetapkan pengendalian, termasuk
perubahan atas pengendalian yang ada saat ini, pertimbangan diberikan untuk menurunkan risiko
berdasarkan hirarki berikut:
1. Rekayasa, antara lain eliminasi, substitusi, dan isolasi;
2. Administrasi, antara lain rambu peringatan, pemilihan pekerja, rotasi kerja atau jadwal
kerja, pembatasan jam kerja, serta pemilihan Perusahaan Jasa Pertambangan;
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 12 dari 48
3. Praktek kerja, antara lain analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis), prosedur
kerja baku (Standard Operating Procedure), insruksi kerja (work instruction) dan pelatihan
(training); dan
4. Alat Pelindung Diri (APD) yaitu menyediakan alat pelindung diri bagi tenaga kerja.
Penilaian Risiko K3L yang dibuat, diterapkan, didokumentasikan dan dipelihara
kemutakhirannya agar penetapan pengendalian selalu relevan dan efektif.
Kegiatan penilaian risiko & peluang harus mencakup kegiatan:
ER
1. Membuat daftar risiko & peluang serta mencatat semua dampak yang dapat diakibatkan, baik
terkait keselamatan dan kesehatan kerja, lingkungan, finansial, operasional dan reputasi PT.
AG
Berau Coal .
AN
2. Melakukan peninjauan dan/ atau pemutakhiran setidaknya satu tahun sekali. Peninjauan
M
T
dan/atau pemutakhiran tambahan dapat dilakukan; apabila terjadi ketidaksesuaian K3L,
EN
EM .
AG TAK
termasuk kecelakaan, komplain yang berkaitan dengan K3L, perubahan/modifikasi alat/unit,
perubahan kegiatan/proses organisasi, perubahan material, adanya kegiatan atau alat/unit
AN E
M IC
baru, ketidaksesuaian hasil audit, perubahan Sistem Manajemen, perubahan
D
peraturan/regulasi, dan/atau adanya peraturan/regulasi baru.
EM A
ST JIK
Aktivitas K3L yang belum terdaftar dalam Daftar Risiko dan mendesak untuk dilakukan,
maka Pengawas harus menyiapkan Job Safety Analysis (JSA) sebelum aktivitas tersebut
SY ALI
dikerjakan. Daftar Risiko (Risk Register/ HIRA atau JSA) harus dikomunikasikan kepada
IN D
IJ EN
3. Mengidentifikasi dan menggunakan perangkat/ metodologi yang tepat untuk menilai risiko
S R
U TE
dan peluang.
4. Menerapkan dan memelihara proses keselamatan berdasarkan pada perilaku pekerja secara
AR K
H DA
pembimbingan.
O N
risiko dan peluang tinggi harus dijadikan masukan dalam penetapan Objektif, Target & Program
(OTP) K3L.
Selain itu, PT. Berau Coal juga melakukan pengelolaan dan pengendalian aktivitas kritis.
Aktivitas kritis yang menjadi prioritas untuk dilakukan pengelolaan dan pengendalian ditentukan
berdasarkan aktivitas yang berpotensi tinggi menjadi penyebab terjadinya insiden dan/atau
aktivitas yang secara historis pernah menyebabkan insiden. Pengelolaan dan pengendalian
aktivitas kritis dilakukan melalui program-program, seperti penetapan Golden Rules, Do and
Don’t Policy dan program lainnya.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 13 dari 48
IV.2.3. Identifikasi dan Evaluasi Peraturan, Perundang-Undangan K3L serta Persyaratan Lain
Seluruh peraturan, perundang-undangan serta persyaratan K3L lain harus dipatuhi dan dipastikan
terjaga kemutakhirannya. Pengelolaan pemenuhan peraturan, perundang-undangan serta
persyaratan K3L lain tersebut dilakukan melalui:
1. Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L
dilakukan minimal setahun dua kali. Setiap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang
berkaitan dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal wajib disosialisasikan, diterapkan dan
ER
didokumentasikan serta selalu dimutakhirkan apabila terdapat peraturan baru.
2. Evaluasi secara berkala terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan
AG
dengan K3L, dilakukan minimal setahun dua kali.
AN
M
Sosialisasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L dan sesuai
T
dengan kegiatan operasi PT. Berau Coal diberikan kepada seluruh para pekerja, mitra kerja dan
EN
EM .
AG TAK
pihak terkait. Dalam hal ini, Kepala Teknik Tambang bertanggung jawab memastikan peraturan
dan persyaratan K3L tersebut dikomunikasikan kepada masing-masing personil atau bagian
AN E
M IC
terkait yang berada di bawah tanggung jawabnya.
D
Daftar peraturan dan perundang-undangan serta pemenuhan perizinan (termasuk lisensi dan
EM A
ST JIK
sertifikat) dipantau secara berkala dan diperbaharui jika terdapat perubahan/ amandemen dan
SY ALI
ditambahkan jika terdapat peraturan, perundang-undangan dan perizinan yang baru. Jika terdapat
IN D
peraturan perundangan dan persyaratan lain yang belum terpenuhi, maka tindakan perbaikan
IJ EN
PT. Berau Coal menetapkan, menerapkan, dan memelihara, serta mendokumentasikan Tujuan,
AR K
Sasaran, dan Program K3L pada setiap fungsi dan tingkat yang relevan dengan proses bisnis PT.
H DA
Berau Coal.
I
PY T
Penetapan Tujuan, Sasaran dan Program K3L, termasuk Keselamatan Operasional Pertambangan
O N
C E
Pertambangan/Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pihak-pihak lain yang
H OK
terkait.
D
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 14 dari 48
IV.2.5. Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan dalam Rencana Kerja
Anggaran dan Biaya (RKAB)
PT. Berau Coal menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Keselamatan Pertambangan sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan mempertimbangkan:
1. Skala prioritas sasaran dan program Keselamatan Pertambangan
2. Kebutuhan untuk perbaikan dan peningkatan Keselamatan Pertambangan yang berkelanjutan
3. Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang terkait
ER
PT. Berau Coal merealisasikan dan mengevaluasi Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran
AG
Keselamatan Pertambangan yang telah ditetapkan secara berkala.
AN
IV.3. Organisasi & Personil
M
IV.3. Struktur Organisasi, Tugas, Tanggung Jawab & Wewenang
T
Presiden Direktur merupakan penanggung jawab tertinggi pengelolaan K3 Pertambangan,
EN
EM .
AG TAK
Keselamatan Operasi Pertambangan dan Lingkungan. Presiden Direktur selaku Manajemen
Puncak memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenangan untuk peran yang relevan
AN E
M IC
dalam Sistem Manajemen K3L telah ditetapkan dan dikomunikasikan di semua tingkatan di
D
dalam organisasi dan dipelihara sebagai informasi terdokumentasi.
EM A
ST JIK
Struktur organisasi Sistem Manajemen K3L dibuat terintegrasi dalam struktur organisasi PT.
SY ALI
Berau Coal. Struktur Organisasi tersebut menggambarkan posisi Kepala Teknik Tambang,
IN D
Kepala Teknik Tambang (KTT) bertanggung jawab dalam pengelolaan K3L di daerah operasi
H DA
PT. Berau Coal dan memiliki kompetensi yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-
I
PY T
undangan. Penunjukan KTT mendapatkan pengesahan dari Kepala Inspektur Tambang (KAIT).
O N
C E
D M
b) Melakukan analisis matriks HIRA untuk menemukan aspek yang dapat disempurnakan dan
D
H US
c) Memastikan Sistem Manajemen K3L PT. Berau Coal dibuat, dilaksanakan, dipelihara dan
didokumentasikan.
BU S
d) Menetapkan dan memantau rencana sumber daya tahunan untuk PT. Berau Coal dan
kontraktor yang mengacu pada komitmen rencana tahunan. Sumber daya tersebut meliputi
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 15 dari 48
ER
berbahaya, kejadian sebelum terjadinya kecelakaan, penyebab kecelakaan, menganalisis
kecelakaan dan pencegahan kecelakaan;
AG
b) Mengumpulkan data mengenai area dan kegiatan-kegiatan yang memerlukan
AN
pengawasan yang lebih ketat dengan maksud untuk memberi saran kepada KTT tentang
M
T
tatacara kerja dan penggunaan alat-alat deteksi serta alat-alat pelindung diri;
EN
EM .
AG TAK
c) Memberikan penerangan dan petunjuk-petunjuk mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja kepada semua pekerja tambang dengan jalan mengadakan pertemuan-pertemuan,
AN E
M IC
ceramah-ceramah, diskusi-diskusi, pemutaran film, publikasi, dan lain sebagainya;
D
d) Membentuk dan melatih anggota Tim Penyelamat Tambang;
EM A
ST JIK
e) Menyusun statistik kecelakaan; dan
f) Melakukan evaluasi keselamatan dan kesehatan kerja.
SY ALI
IN D
IJ EN
2. Bagian KO
SE K
f) Melakukan analisis data dari rekaman keselamatan operasi dan memberikan rekomendasi
TU TAT
AN
tindak lanjut.
BU S
teknik. Pengawas operasional dan pengawas teknik memilki kompetensi yang disyaratkan dalam
peraturan perundang-undangan.
Tugas dan tanggung jawab pengawas operasional adalah:
a) Bertanggung jawab kepada KTT untuk keselamatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya;
b) Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
c) Bertanggung jawab atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya; dan
d) Membuat dan menandatangani laporan-laporan pemeriksaan, inspeksi dan pengujian.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 16 dari 48
ER
d) Membuat dan menandatangani laporan dari penyelidikan, pemeriksaan, dan pengujian;
e) Melaksanakan penyelidikan dan pengujian pada semua permesinan dan peralatan sebelum
AG
digunakan, setelah dipasang kembali atau diperbaiki; dan
AN
f) Merencanakan dan menekankan dilaksanakannya jadwal pemeliharaan yang telah
M
T
direncanakan serta semua perbaikan permesinan tambang, pengangkutan, pembuat jalan, dan
EN
EM .
AG TAK
semua mesin-mesin lainnya yang dipergunakan.
IV.3.6. Tenaga Teknik Khusus Pertambangan
AN E
M IC
PT. Berau Coal telah menunjuk tenaga tehnik khusus pertambangan dengan dilengkapi
D
kompetensinya sesuai dengan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan. Personel khusus
EM A
ST JIK
a) Juru Ledak
IN D
b) Juru Ukur
IJ EN
c) Juru Las
SE K
S R
d) Juru Derek
U TE
g) Ahli Listrik
PY T
O N
m) Rigger
n) Operator Pesawat Angkat Angkut
BU S
PT. Berau Coal telah membentuk Komite Keselamatan Pertambangan yang beranggotakan
perwakilan dari setiap bagian dan juga wakil dari pekerja. Struktur, anggota, peran, dan tanggung
jawab Komite Keselamatan pertambangan dilaporkan kepada KAIT.
Komite Keselamatan Pertambangan melakukan pertemuan secara berkala minimal 1 kali dalam
sebulan dan risalah pertemuannya didistribusikan kepada pihak-pihak yang terkait dan
didokumentasikan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 17 dari 48
ER
Berau Coal. Berdasarkan penilaian potensi keadaan darurat/krisis, PT. Berau Coal menyusun
prosedur untuk menetapkan kategori dan jenis keadaan darurat/krisis.
AG
2. Pencegahan Keadaan Darurat/Krisis
AN
Rencana pencegahan setiap keadaan darurat/krisis ditetapkan sesuai dengan hasil identifikasi
M
T
dan penilaian keadaan darurat serta mempertimbangkan kebutuhan bantuan dari pihak-pihak
EN
EM .
AG TAK
terkait seperti Pemadam Kebakaran kota, pihak Rumah Sakit, Polisi dan pihak lain yang
dianggap perlu. Metode atau jalur komunikasi & evakuasi saat, selama dan pasca keadaan
AN E
M IC
darurat/krisis harus ditetapkan, baik dengan pihak internal maupun eksternal di atas.
D
3. Kesiapsiagaan Keadaan Darurat
EM A
ST JIK
a) Rencana kesiapsiagaan penanggulangan keadaan darurat ditetapkan beserta alokasi
sumber daya yang diperlukan,
SY ALI
- Tersedianya tim tanggap darurat yang memadai, kompeten dan selalu siap siaga;
SE K
- Tersedianya sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap
S R
U TE
digunakan;
I
PY T
- Setiap karyawan memahami tata cara pelaporan keadaan darurat dan cara
C E
D M
penyelamatan diri;
AR U
H OK
- Laporan pelatihan dan simulasi serta aktual penanganan keadaan darurat/krisis harus
H US
- Tersedianya akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan
BU S
keadaan darurat.
4. Respon Keadaan Darurat
Ruang pusat kendali darurat dilengkapi dengan:
KE
- Peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim;
- Peralatan komunikasi dua arah;
- Pasokan tenaga listrik dalam keadaan darurat yang diperlukan untuk penerangan dan
peralatan komunikasi;
- Prosedur penetapan keadaan darurat; dan
- Nomor kontak eksternal yang berkaitan.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat ditinjau dan/atau direvisi terutama setelah
melakukan pengujian periodik dan setelah terjadi keadaan darurat.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 18 dari 48
ER
Peralatan P3K dipastikan memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan. Petugas P3K
juga telah dilatih oleh orang yang kompeten dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-
AG
undangan.
AN
IV.3.9. Seleksi Penempatan Personil
M
T
PT. Berau Coal menyediakan sumber daya yang diperlukan sesuai dengan persyaratan
EN
EM .
AG TAK
perundangan dan kebutuhan, agar dapat menerapkan Sistem Manajemen K3L serta melakukan
perbaikan secara berkesinambungan terhadap efektivitasnya. Menyediakan tugas dan
AN E
M IC
tanggungjawab (Job Description) setiap jabatan yang mencakup aspek K3L.
D
EM A
IV.3.10. Pelatihan dan Kompetensi
ST JIK
PT. Berau Coal memastikan bahwa setiap pekerja, Mitra Kerja dan Sub Mitra Kerja memiliki
SY ALI
Para pekerja yang pekerjaannya memiliki atau berpotensi menimbulkan terjadinya risiko K3L
SE K
S R
harus mendapatkan pelatihan yang sesuai (termasuk pelatihan yang diharuskan dalam persyaratan
U TE
perundangan).
AR K
Kebutuhan pelatihan diidentifikasi dan dipetakan berdasarkan lingkup pekerjaan dan Job
H DA
Description (level dan jabatan) dari tiap-tiap pekerja hingga membentuk sebuah program pelatihan
I
PY T
yang terencana, terevaluasi dan selalu dipantau serta direvisi, jika diperlukan.
O N
C E
PT. Berau Coal membuat, melaksanakan dan mempertahankan prosedur untuk membuat personil
D M
AR U
1. Konsekuensi K3L baik potensial maupun aktual dari kegiatan, kebiasaannya dan keuntungan
H US
2. Peran dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian terhadap Kebijakan K3L, prosedur-
prosedur yang berlaku dan peryaratan-persyaratan K3L, termasuk kesiapan dan respon
BU S
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 19 dari 48
Tes pendahuluan (pre-test) dan tes akhir (post-test) setelah pelatihan diberikan kepada setiap
peserta pelatihan K3L, termasuk ujian praktik, jika diperlukan.
Setiap bulan, kinerja Pelatihan K3L dilaporkan kepada HSE Training Admin PT. Berau Coal.
Efektivitas materi dan pelatihan K3L dievaluasi secara berkala berdasarkan:
1) Trend hasil Pre-test & Post-test serta Uji Kompetensi.
2) Resume Hasil Observasi.
3) Temuan Berisiko.
4) Resume Pemenuhan Kompetensi K3L
ER
5) Kinerja K3L (HSE Performance).
AG
PT. Berau Coal meninjau materi, metode penyampaian dan kualitas pelatihan sekurang-
AN
kurangnya setahun sekali.
M
T
IV.3.11. Komunikasi Keselamatan Pertambangan
EN
EM .
AG TAK
PT. Berau Coal telah menetapkan mekanisme komunikasi dengan tujuan agar dapat memastikan
semua informasi yang berkaitan dengan K3L dan permasalahanya telah dilakukan dengan tepat
AN E
M IC
dan benar serta didokumentasikan.
D
EM A
Bentuk komunikasi yang digunakan dibagi menjadi:
ST JIK
1. Komunikasi internal antar berbagai level dan fungsi di PT. Berau Coal.
SY ALI
2. Komunikasi dengan mitra kerja (kontraktor) dan tamu yang mengunjungi tempat kerja.
IN D
IJ EN
Isu yang dikomunikasikan pada item di atas meliputi, namun tidak terbatas pada: Kebijakan
SE K
PT. Berau Coal, tujuan, sasaran & program K3L, bahaya & risiko internal & eksternal K3L,
S R
U TE
tugas, wewenang dan tanggung jawab personil, kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan
AR K
PT. Berau Coal serta dokumen Be GeMS, hasil penyelidikan investigasi insiden, hasil
H DA
3. Komunikasi dengan pihak yang berkepentingan lainnya diluar PT. Berau Coal, dengan
O N
C E
PT. Berau Coal mengkomunikasikan kinerja K3L dalam bentuk laporan berkala kepada Pejabat
H OK
Berwenang. Kinerja K3L yang dilaporkan tersebut dirumuskan ke dalam 2 indikator kunci (key
D
H US
1. Indikator Lagging, yaitu ukuran yang digunakan untuk menilai pencapaian kinerja K3L.
Indikator ini menunjukkan parameter “output”, seperti tapi tidak terbatas pada:
BU S
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 20 dari 48
ER
Coal dan dapat direvisi sesuai dengan perkembangan dan perubahan Sistem Manajemen K3L
AG
PT. Berau Coal.
AN
IV.3.12. Administrasi Keselamatan Pertambangan
M
T
Berdasarkan persyaratan peraturan dan perundang-undangan terkait pengelolaan administrasi
EN
EM .
AG TAK
pertambangan dan komunikasi kepada pihak eksternal, PT. Berau Coal menerapkan penggunaan
Buku Tambang, Buku Daftar Kecelakaan, dan pelaporan K3 dan KO yang disampaikan kepada
AN E
M IC
Kepala Inspektur Tambang.
D
EM A
1. Buku Tambang
ST JIK
Buku Tambang memuat suatu larangan, perintah dan petunjuk Inspektur Tambang yang
SY ALI
wajib dilaksanakan oleh KTT disahkan oleh Inspektur Tambang dengan memberi nomor dan
IN D
paraf pada tiap-tiap halaman. Semua pemberitahuan yang disampaikan oleh KAIT kepada
IJ EN
KTT dicatat dalam buku tambang dengan membubuhi tandatangan pada salinan yang sesuai
SE K
S R
dengan aslinya. Buku tambang selalu tersedia di Kantor KTT. Isi buku tambang dapat dibaca
U TE
dan dipelajari oleh para pekerja tambang, sebagai bentuk dari komunikasi.
AR K
H DA
KTT PT. Berau Coal juga memiliki Buku Daftar Kecelakaan sesuai dengan ukuran dan
C E
D M
bentuk yang ditetapkan dan disahkan oleh KAIT. Setiap kecelakaan tambang yang berakibat
AR U
cidera ringan, berat, dan mati didaftarkan dalam Buku Daftar Kecelakaan. Pendaftaran
H OK
f) Sifat kecelakaan;
g) Pekerjaan yang sedang dilakukan pada saat kecelakaan;
h) Saksi-saksi kecelakaan;
i) Uraian tentang kecelakaan dan sebab-sebabnya yang dibuat oleh KTT atau orang yang
ditunjuk dan ditandatangani oleh petugas tersebut di atas; dan
j) Waktu dilaporkan kepada Kepala Inspektur Tambang.
Kecelakaan Tambang diselidiki oleh KTT atau orang yang ditunjuk dalam waktu tidak lebih
dari 2 x 24 jam dan hasil penyelidikan tersebut dicatat dalam buku daftar kecelakaan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 21 dari 48
ER
Selain itu, pelaporan pencapaian kinerja PT. Berau Coal dan/ atau Kontraktor diatur dengan
AG
ketentuan sbb:
AN
M
a) Khusus untuk Kontraktor, Laporan Kinerja K3 harus disampaikan sebagaimana ketentuan
T
yang telah diatur pada Lampiran - Ringkasan Periode Pelaporan Indikator Kinerja Kunci (Key
EN
EM .
AG TAK
Performance Indicator) Kontraktor kepada PT. Berau Coal
b) Laporan Pengelolaan Keselamatan Pertambangan harus disampaikan ke KAIT setiap bulan,
AN E
M IC
triwulan dan tahunan maksimal tanggal 10.
D
c) Laporan P2K3 harus disampaikan ke Disnaker setiap triwulan, maksimal tanggal 10.
EM A
ST JIK
PT. Berau Coal memastikan bahwa seluruh tenaga kerja dan pihak lain yang berkepentingan ikut
IN D
berpartisipasi, konsultasi, motivasi & kesadaraan di dalam pelaksanaan K3L. PT. Berau Coal
IJ EN
a. Memberikan masukan baik secara tertulis maupun lisan untuk peningkatan berkelanjutan.
I
PY T
b. Melakukan penilaian risiko K3L sesuai dengan fungsi, jabatan dan pekerjaannya.
O N
C E
e. Konsultasi terhadap perubahan yang berdampak pada K3L, termasuk perubahan pada risiko
D
f. Penghentian pekerjaan yang dianggap tidak aman. Tindakan untuk menghindari atau
TU TAT
AN
melindungi tenaga kerja dari keadaan yang tidak aman diterapkan sebelum pekerjaan dimulai
BU S
kembali. Semua perintah dan tindakan penghentian pekerjaan harus dilaporkan kepada Bagian
K3 PT. Berau Coal.
KE
g. Konsultasi dengan para pekerja, kontraktor dan subkontraktor atas perubahan-perubahan yang
terjadi dan berdampak pada K3L, termasuk dalam upaya menemukan langkah perbaikannya.
h. Sesuai keperluan, pihak-pihak eksternal diluar perusahaaan dikonsultasikan terkait dengan hal-
hal K3L.
i. Keselamatan diluar pekerjaan dikomunikasikan kepada semua karyawan dan keluarganya,
baik secara formal maupun informal. Materi promosi dan kegiatan keselamatan diluar
pekerjaan didokumentasikan.
Setiap pekerja atau tamu PT. Berau Coal dapat melaporkan Kondisi Tidak Aman (KTA)/Tindakan
Tidak Aman (TTA) yang ditemukan saat berada di area kerja kepada penanggung jawab area
tersebut.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 22 dari 48
IV.4. Implementasi
IV.4.1. Pengelolaan Operasional
PT. Berau Coal melakukan pengelolaan terhadap kegiatan-kegiatan operasional melalui
menyusun, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan dan mengevaluasi prosedur.
ER
Prosedur disusun dengan mempertimbangkan syarat-syarat keselamatan pertambangan,
AG
keselamatan operasional dan kelestarian lingkungan. Prosedur ditinjau ulang secara berkala dan
AN
apabila terjadi kecelakaan, perubahan peralatan, perubahan proses, perubahan bahan dan
M
lingkungan serta perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya.
T
IV.4.1.1. Izin kerja khusus
EN
EM .
AG TAK
PT. Berau Coal telah menetapkan jenis pekerjaan yang memerlukan izin kerja khusus dan
AN E
ketentuan pelaksanaannya. Jenis pekerjaan yang membutuhkan izin kerja khusus adalah
M IC
D
pekerjaan dengan nilai risiko tinggi yang dapat menyebabkan cidera fatal secara langsung atau
EM A
pencemaran lingkungan.
ST JIK
Izin kerja khusus dimaksudkan untuk memastikan seluruh pengendalian pekerjaan tersebut telah
SY ALI
disiapkan sebelum pekerjaan dimulai. Yang termasuk ke dalam pekerjaan khusus adalah:
IN D
IJ EN
a. Bekerja di Ketinggian
SE K
Bekerja di Ketinggian adalah Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja
S R
U TE
di :
Permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian lebih dari 1.8 meter
AR K
H DA
dan/atau memiliki tingkat kecuraman lereng 40o dari dasar lantai kerja (platform) serta
I
PY T
Memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di
O N
C E
tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda.
D M
AR U
Setiap personil yang bekerja di ketinggian wajib menggunakan peralatan pencegah jatuh atau
H OK
Pekerjaan di ketinggian wajib mendapat izin dari pejabat berwenang dan diawasi oleh
H US
Seluruh peralatan serta alat pelindung diri untuk bekerja di ketinggian harus layak untuk
digunakan.
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 23 dari 48
Alat pencegah terjadinya kebakaran (APAR) harus tersedia pada saat melakukan pekerjaan
panas.
c. Bekerja di Dekat Air
Bekerja di Dekat Air adalah pekerjaan yang memenuhi kriteria berikut:
Ketika pekerja melakukan suatu pekerjaan, berpotensi terjatuh langsung ke dalam air.
Kedalaman air yang dinilai lebih dari 1 meter.
Bekerja di atas air dengan lantai kerja yang kurang memadai sebagai pijakan pekerja.
ER
Pada area kerja yang tidak terdapat pagar pengaman permanen maupun tidak permanen
AG
dimana pekerja berpotensi terjatuh.
AN
M
Setiap personil yang bekerja/ berada di tepi atau di atas air dengan kedalaman lebih dari 1
T
meter wajib menggunakan pelampung keselamatan (life jacket/ work vest) atau dilengkapi alat
EN
EM .
AG TAK
pelindung jatuh.
Pekerjaan di dekat air wajib memiliki izin dari pejabat berwenang dan diawasi oleh Pengawas
AN E
M IC
yang kompeten.
D
Bekerja di dekat air hanya dilakukan oleh personil yang kompeten.
EM A
ST JIK
Peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) harus layak digunakan.
SY ALI
Pencucian Unit di Area Tambang adalah pekerjaan yang dilakukan di area tambang pada
SE K
Setiap pekerjaan pencucian unit di area tambang wajib mendapat izin dari pejabat berwenang.
AR K
Izin tersebut dapat diajukan hanya jika pencucian unit tidak dapat dilakukan di Washing Pad.
H DA
Area yang dijadikan tempat pencucian unit harus disetujui atau diizinkan oleh Pejabat
I
PY T
Pencucian unit di area tambang hanya dilakukan oleh personil yang telah menerima pelatihan
D M
AR U
terkait pencucian unit di area tambang dan tindak pengendalian pencemaran telah dipersiapkan
H OK
serta dipastikan seluruh peralatan kerja dan Alat Pelindung Diri (APD) layak digunakan.
D
H US
Bekerja di Ruang Terbatas adalah pekerjaan yang dilakukan di dalam ruang terbatas. Ruang
BU S
terbatas adalah ruang yang dinyatakan sebagai ruang terbatas menurut hasil assessment dengan
kriteria berikut:
Bukan merupakan ruang kerja rutin.
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 24 dari 48
Alat ukur kadar gas, temperatur serta parameter lain yang diperlukan wajib terkalibrasi.
f. Bekerja di Luar Workshop
Bekerja di Luar Workshop adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan/
perawatan/ penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan di luar
Workshop.
Setiap pekerjaan yang dilakukan di luar workshop wajib mendapat izin dari pejabat berwenang
dan diawasi oleh Pengawas yang kompeten.
ER
Personil yang melakukan pekerjaan di luar workshop harus kompeten.
AG
Seluruh peralatan dan Alat Pelindung Diri (APD) harus layak digunakan.
AN
Keenam (6) jenis izin kerja khusus tersebut harus disetujui oleh KTT/WKTT/OHS Manager/
M
PJA/PJO/Nakhoda/PFSO, sesuai dengan tempat dilakukan pekerjaan. Izin Kerja
T
didokumentasikan, dipelihara dan dievaluasi.
EN
EM .
AG TAK
Masa berlaku Izin Kerja Khusus adalah 1 minggu dan dapat diperpanjang kembali maksimal 1
minggu setelah melalui pemeriksaan ulang oleh Permit & Commissioning Section PT. Berau
AN E
M IC
Coal.
D
EM A
IV.4.1.2. Ketentuan izin bekerja di daerah operasi
ST JIK
PT. Berau Coal harus memastikan bahwa pekerjaan yang dilakukan di daerah operasi mendapat
SY ALI
1. Memasuki Daerah Operasi, bentuk izin berupa ID Card karyawan atau pengunjung dan/atau
SE K
S R
TAC (Transshipment Access Card). Izin ini berlaku untuk karyawan dan pengunjung,
U TE
3. Penggunaan unit/ kendaraan/ alat, bentuk izin berupa Surat Kelayakan Operasi (SKO) untuk
H DA
Pemohon Izin wajib melengkapi dan lulus persyaratan administrasi dan jenis pelatihan atau
C E
D M
Dalam hal terdapat kendaraan/unit, mesin, peralatan atau infrastruktur akan dioperasikan di
D
daerah operasi, maka kendaraan/unit, mesin, peralatan atau infrastruktur harus lulus uji kelayakan
H US
Stiker Kendaraan/Unit.
BU S
PJO Mining Contractor harus memastikan pemeriksaan dilakukan terhadap permohonan sampai
dengan pencetakan izin bekerja di daerah operasi untuk personil, kendaraan/unit, mesin, peralatan
atau infrastruktur yang berada di dalam tanggung jawabnya.
KE
Permohonan ketiga (3) Izin Kerja di Daerah Operasi di atas harus mendapat persetujuan dari
KTT/WKTT/PJA/PFSO, sesuai dengan lokasi kerja pengajuan izin kerja.
Proses pengurusan izin kerja mining contractor dan subkontraktornya menjadi tanggung jawab
mining contractor.
Izin kerja berlaku satu (1) tahun dan tidak boleh dipinjamkan atau dipergunakan di luar
peruntukan yang sudah ditetapkan. Izin kerja yang kadaluarsa dapat diperpanjang.
Database personil atau kendaraan/ unit/ peralatan/ infrastruktur harus dipelihara dan selalu
dimutakhirkan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 25 dari 48
ER
2. Kesiapan alat komunikasi (Radio HT).
AG
3. Kesiapan portable first aid kit sesuai beserta isinya lengkap dan siap digunakan.
AN
4. Kesiapan alat pelindung diri terkait dengan rencana pekerjaan yang akan dilakukan.
M
5. Kesiapan alat penunjuk arah (compass) dan alat navigasi.
T
6. Kesiapan peta evakuasi.
EN
EM .
AG TAK
7. Kesiapan kondisi fisik personil.
8. Kesiapan peralatan.
AN E
M IC
9. Kesiapan perbekalan
D
EM A
Personil yang melakukan pekerjaan di daerah terpencil harus menggunakan alat pelindung diri
ST JIK
wajib, yaitu:
SY ALI
1. Safety Helmet
IN D
IJ EN
2. Safety boots
SE K
3. Tambahan APD, seperti: pakaian lengan panjang, clear safety glasses, sarung tangan, dll.
S R
U TE
disesuaikan dengan bahaya kerja atau yang ditentukan pada Prosedur, IK atau JSA.
AR K
PT. Berau Coal telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai bagi karyawan.
I
PY T
Kesesuaian APD mempertimbangkan jenis bahaya yang melekat pada setiap pekerjaan.
O N
C E
Jika diperlukan, PT. Berau Coal menyiapkan pelatihan penggunaan APD dan alat keselamatan
D M
AR U
bagi pekerja.
H OK
a. Penilaian kebutuhan APD dan alat keselamatan yang sesuai dengan jenis pekerjaan dan bahaya
TU TAT
AN
yang timbul;
BU S
b. Penentuan alat keselamatan dan penyediaan APD dengan jumlah yang memadai secara cuma-
cuma;
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 26 dari 48
ER
IV.4.2.1. Pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja
AG
Perusahaan menetapkan prosedur pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja:
AN
a. Pengelolaan tata graha (housekeeping) tempat kerja yang dimaksud sekurang-kurangnya
M
meliputi:
T
EN
- Kebersihan;
EM .
AG TAK
- Kerapihan;
AN E
- Keteraturan tata letak;
M IC
- Penataan; dan
D
EM A
- Sanitasi.
ST JIK
b. Pemantauan pengelolaan tata graha (housekeeping) dilaksanakan secara berkala dan hasilnya
SY ALI
didokumentasikan.
IN D
a. Prinsip life cycle pada bahan, produk dan proses. Aktivitas penanganan pada setiap tahap
U TE
hingga pembuangan limbahnya, termasuk konservasi sumber daya alam dan kelestarian
lingkungan.
I
PY T
O N
- Tempat penyimpanan B3 dan Limbah B3 harus dilengkapi dengan fasilitas yang sesuai
TU TAT
AN
- Pengelolaan sampah harus dimulai dari sebelum terbentuknya sampah dan dengan
menerapkan prinsip 4R (Replace, Reduce, Reuse, Recycle).
KE
- Perusahaan wajib melakukan pengukuran parameter emisi sumber bergerak dan udara
ambien secara berkala sesuai dengan regulasi terkait
- Pengendalian pencemaran udara harus dilakukan terhadap sumber emisi bergerak dan
sumber emisi tidak bergerak dan kualitas udara ambient.
IV.4.3. Pengelolaan Kesehatan Kerja
PT. Berau Coal menetapkan prosedur pengelolaan kesehatan kerja dalam rangka mencegah
terjadinya sakit dan penyakit akibat kerja serta menciptakan budaya hidup bersih dan sehat
(hygiene dan sanitasi). Pengelolaan kesehatan kerja yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi
pemeriksaan kesehatan pekerja yang terpapar bahaya kesehatan di tempat kerja (misalnya debu,
uap, gas, asap, uap air, atau gangguan kebisingan), evaluasi efektivitas langkah-langkah
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 27 dari 48
pengendalian risiko kesehatan yang teridentifikasi, serta penyediaan data diagnosa dasar untuk
penentuan kategori sakit atau penyakit akibat kerja.
PT. Berau Coal mengelola dan mengembangkan program atau kegiatan kesehatan di tempat kerja
dengan pendekatan empat pilar kesehatan kerja, yaitu: promosi, pencegahan, kuratif, dan
rehabilitatif. PT. Berau Coal menetapkan pengelolaan keselamatan makanan dan minuman (Food
Safety) untuk menjaga kesehatan pekerja, mencegah kasus keracunan makanan dan minuman,
dan memastikan pekerja mendapat asupan gizi yang memadai ketika disediakan makanan dan
minuman oleh PT. Berau Coal .
ER
PT. Berau Coal melakukan pengelolaan kesesuaian tempat kerja, peralatan, dan lingkungan
AG
tempat kerja dengan postur tubuh pekerja (ergonomic). Pemantauan pekerja tambang yang
AN
bekerja pada tempat yang memiliki risiko tinggi dan tingkat kelelahan (fatigue) juga harus
M
dilakukan.
T
EN
Catatan kesehatan tenaga kerja harus dibuat, didokumentasikan, dan dievaluasi sesuai dengan
EM .
AG TAK
persyaratan peraturan perundang-undangan. Pelaporan Kesehatan Kerja Pertambangan &
AN E
Pelaporan Lingkungan Kerja Pertambangan (Occupational Hygiene) kepada pemangku
M IC
kepentingan mematuhi ketentuan peraturan terkait.
D
EM A
IV.4.3.1. Ketentuan Pengendalian Alkohol dan Narkotika di Tempat Kerja
ST JIK
Pekerja dengan sifat pekerjaannya yang memerlukan konsentrasi tinggi harus menjadi prioritas
SY ALI
- Operator Alat-Alat Berat (HD, dump truck, shovel, grader, wheel loader, dozer, compactors,
IJ EN
mesin drilling/pengeboran)
SE K
S R
- Pengemudi kendaraan (mobil, bus), kapal laut, perahu, boat dan tugboat
AR K
H DA
Pekerja yang menggunakan peralatan untuk bekerja di ketinggian (scaffolders, fixed atau
H OK
D
mobile platforms)
H US
Kandungan alkohol dalam darah yang diizinkan untuk pekerja di wilayah operasional PT Berau
BU S
Coal adalah 0,05 %. Jika kadar alkohol melebihi 0,05%, pekerja dianggap tidak fit dan tidak
diizinkan untuk bekerja.
KE
PT. Berau Coal harus menyusun Program Pencegahan dan Pengendalian Penyalahgunaan
Alkohol dan Narkotika di tempat kerja, mencakup:
- Promosi kesehatan (edukasi);
- Pemeriksaan penyalahgunaan Alkohol dan Narkotika kepada pekerja, melalui pemeriksaan
kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan berkala ataupun pemeriksaan secara acak
(random)
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 28 dari 48
IV.4.3.2. Ketentuan Tindakan Medis & Pelaporan Pasca Tindakan pada Kasus
Kecelakaan Kerja
PT. Berau Coal memastikan korban insiden ditangani. Eskalasi penanganan korban ke tingkat
selanjutnya dilakukan jika korban tidak dapat ditangani. Urutan eskalasi penanganan korban
adalah sbb:
1) ERG Station;
2) Klinik PT. Berau Coal;
3) Rumah sakit di Berau;
ER
4) Evakuasi ke rumah sakit di luar Berau.
AG
Dokter PT. Berau Coal bertanggung jawab melakukan pemantauan kondisi korban kecelakaan
AN
hingga korban keluar dari rumah sakit dan melaporkannya kepada OHS General Manager. Status
M
akhir korban dilaporkan kepada KTT.
T
EN
EM .
AG TAK
IV.4.4. Pengelolaan Keselamatan Kerja
PT. Berau Coal melakukan Pengelolaan Keselamatan Kerja dengan menerapkan Sistem Bekerja
AN E
M IC
Selamat yang bertujuan untuk mencegah insiden. Sistem Bekerja Selamat terdiri dari 5 layer yaitu
D
: EM A
ST JIK
Organization’s Work
SE K
Preventive Contact
S R
Responsibilities Monitoring
AR K
H DA
konsistensi
PY T
D M
berlangsung error/violation
H US
(melalui
teknologi)
TU T
AN
U STA
KE Pemilik
BProses
Pengawas &
Pekerja
Management Perencana Kerja Pekerja Management
Langsung
Langsung
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 29 dari 48
Berikut detail dari Sistem Bekerja Selamat yang berfungsi untuk mencegah insiden dengan beberapa layer
pencegahan.
ER
AG
1. HIRA 1. JSA 1. P5M 1. Fatigue 1. APD
2. SOP (Policy, Procedure, 2. Rencana kerja 2. DOP Alarm 2. Guarding
AN
IK, Std & form) (weekly-up 3. P2H (incl. 2. LOTO 3. Tanggul
M
3. Do’s & Don’ts Policy plan) emergency 3. Geotech 4. ROPS
4. 26 High Risk Activity 3. Emergency
T
equipment) RADAR 5. Emergency
EN
5. Golden Rules Preparedness 4. Kondisi area 4. In Cabin Response
EM .
AG TAK
6. Personal Permit (ID/ 4. Safety kerja Camera 6. Safety Devices
SIMPER/ KIMPER) Accountability 5. Last Minutes 5. Speed 7. Control
AN E
7. Management Review Program (SAP)
Check Awareness
M IC
system
8. Regulation compliance 5. Design
6. Pengawasan Monitoring
D
9. Resources 6. Standarisasi
pekerjaan oleh 6. GPS
EM A
10. Organizational Structure Tools
ST JIK
influence
22. Social & Community Dashboard &
H OK
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 30 dari 48
ER
pemeliharaan/perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan.
AG
Departemen Terkait dapat membuat program peningkatan berdasarkan data atau catatan hasil
AN
inspeksi dan pekerjaan peralatan/ unit/ instalasi.
M
a. PT. Berau Coal melakukan pengamanan instalasi dengan cara:
T
EN
1. Membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan, memelihara dan mengevaluasi
EM .
AG TAK
prosedur pengamanan instalasi.
AN E
2. Pengamanan instalasi yang dimaksud sekurang-kurangnya meliputi:
M IC
- Instalasi kelistrikan;
D
EM A
- Intalasi hydraulic;
ST JIK
- Instalasi pneumatic;
SY ALI
- Instalasi gas;
IJ EN
- Instalasi air;
SE K
S R
- Instalasi komunikasi.
AR K
H DA
ditetapkan.
PY T
O N
b. PT. Berau Coal juga melakukan uji kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
D
H US
2. Menetapkan program dan jadwal pengujian kelayakan terhadap sarana, prasarana, instalasi,
dan peralatan pertambangan.
KE
c. PT. Berau Coal menunjuk Tenaga Teknik yang kompeten untuk membuat dan menetapkan
prosedur, membuat program dan jadwal serta mengevaluasi dan mendokumentasikan hasil dari:
1. Pemeliharaan/ perawatan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan,.
2. Pemeriksaan pengamanan instalasi,
3. Pengujian kelayakan sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan,
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 31 dari 48
ER
IV.4.5.1. Ketentuan Pengoperasian Mesin
AG
PT. Berau Coal harus mengidentifikasi mesin-mesin dan peralatan yang memerlukan persetujuan
AN
khusus sebelum digunakan. Persetujuan tersebut dimaksudkan untuk memastikan kecukupan
M
persyaratan kompetensi sebagai langkah pengendalian terhadap mesin dan peralatan yang
T
EN
berisiko tinggi.
EM .
AG TAK
PT. Berau Coal mengeluarkan KIMPER (Kartu Izin Mengoperasikan Peralatan) sebagai bentuk
AN E
persetujuan.
M IC
Setiap mesin dengan tingkat risiko tersebut harus dilengkapi dengan Instruksi Kerja dan dilakukan
D
EM A
pemeriksaan sebelum penggunaannya (P2H). Bahaya dari setiap mesin harus telah teridentifikasi
ST JIK
dan dikendalikan.
SY ALI
Mesin yang berasal dari pabrik, dokumen pembuatnya harus disimpan dan terpelihara dengan
IN D
baik, sebagai masukan dalam penentuan jadwal menetapkan program pemeliharaan mesin yang
IJ EN
Peralatan yang memiliki atau menyimpan energi wajib dikunci atau dihilangkan energinya
AR K
sebelum dilakukan pekerjaan pada alat tersebut melalui mekanisme penguncian energi atau
H DA
LOTO (Lock Out Tag Out) sehingga potensi paparan energi terhadap pekerja dapat dicegah.
I
PY T
Penanggung Jawab Teknis bertanggung jawab menentukan peralatan/ unit/ instalasi yang
O N
C E
Pekerjaan yang menerapkan LOTO harus dikomunikasikan kepada personil terkait, termasuk
H OK
kepada personil shift pengganti, jika pekerjaan tersebut tidak selesai dikerjakan dalam satu shift.
D
Setiap personil pemilik perangkat personal lock bertanggung jawab terhadap penggunaan dan
H US
Setiap personil pemilik perangkat personal lock dilarang memindahkan atau melepaskan LOTO
BU S
milik pekerja lain serta dilarang mengoperasikan kendaraan/unit yang terdapat tanda perawatan.
IV.4.5.3. Ketentuan Inspeksi Alat Bantu Kerja (Tools & Equipment)
KE
Setiap plant/workshop di seluruh area kerja PT. Berau Coal harus menunjuk seorang Tools
Inspector yang bertanggung jawab utuk melakukan inspeksi kelayakan alat bantu dan
modifikasinya.
Seluruh tools, equipment dan peralatan listrik yang baru dibeli harus diperiksa secara visual dan
diuji kinerjanya sebelum diinventarisasi.
Inspeksi tools harus dilakukan minimal 1 x sebulan. Hasil inspeksi dicatat, dilaporkan dan
ditindaklanjuti dengan perbaikan jika ditemukan kerusakan pada peralatan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 32 dari 48
ER
3. Gudang bahan peledak hanya dapat digunakan untuk menyimpan bahan peledak sesuai
dengan jenis dan kapasitas sesuai dengan izin dan peraturan perundang-undangan.
AG
4. Gudang bahan peledak yang terletak di luar wilayah usaha pertambangan dan akan
AN
digunakan untuk kegiatan pertambangan, mendapatkan persetujuan KAIT.
M
T
5. Gudang bahan peledak dijaga 24 jam secara terus menerus.
EN
EM .
AG TAK
6. PT. Berau Coal menyediakan personil dan fasilitas untuk menjamin keselamatan dan
keamanan gudang bahan peledak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
AN E
M IC
7. Penangkal petir gudang bahan peledak diperiksa sekurang-kurangnya sekali dalam 6
D
(enam) bulan atau setelah terjadi petir yang hebat.
EM A
ST JIK
8. PT. Berau Coal mendokumentasikan persetujuan dan perizinan gudang bahan peledak.
9. No izin, jenis dan kapasitas bahan peledak, dan masa berlaku izin dicantumkan pada pintu
SY ALI
gudang.
IN D
IJ EN
10. Daftar tanggal habis masa berlaku dan semua izin gudang bahan peledak.
SE K
S R
U TE
2. Penyimpanan bahan peledak hanya dapat dilakukan pada gudang yang telah mendapatkan
O N
3. PT. Berau Coal menyediakan petugas administrasi untuk mencatat jumlah penerimaan,
AR U
H OK
pengeluaran, dan persediaan akhir bahan peledak serta melaporkan secara berkala kepada
D
KAIT.
H US
5. Petugas tersebut sekurang-kurangnya memiliki sertifikat kompetensi juru ledak kelas II.
BU S
6. PT. Berau Coal mengangkat / menunjuk petugas gudang bahan peledak dengan persyaratan
peraturan perundang-undangan dalam jumlah yang cukup dan dicatat dalam buku tambang.
7. Isi dari gudang bahan peledak diperiksa oleh KTT atau petugas yang diangkat/ ditunjuk
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 33 dari 48
ER
5. KTT menetapkan pekerja yang kompeten sesuai peraturan perundang-undangan untuk
AG
menangani pengangkutan, pemindahan, dan pengiriman bahan peladak.
AN
M
d. Pekerjaan Peledakan
T
EN
1. KTT membuat, menetapkan, menerapkan, dan mendokumentasikan prosedur pelaksanaan
EM .
AG TAK
pekerjaan peledakan yang mencakup penanganan dan pengamanan peledak mangkir.
AN E
2. KTT menyediakan peralatan yang sesuai dan bahan yang diperlukan untuk pelaksanaan
M IC
pekerjaan peledakan.
D
EM A
3. Peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan peledakan disimpan, diperiksa, dan dipelihara agar
ST JIK
peledakan.
SE K
S R
6. Orang yang melakukan pekerjaan peledakan memiliki Kartu Izin Meledakkan (KIM) yang
U TE
7. PT. Berau Coal mengelola administrasi kelengkapan data aplikasi dan pengajuan perizinan
dan penerbitan KIM.
I
PY T
O N
8. PT. Berau Coal mendapat persetujuan KAIT apabila melakukan peledakan tidur dan
C E
D M
9. PT. Berau Coal membuat daftar pemegang KIM, dan tanggal habis masa berlaku KIM.
H OK
D
Setiap perancangan dan rekayasa terhadap sarana, prasarana, instalasi, peralatan serta proses kerja
TU TAT
AN
harus mempertimbangkan risiko dan dampak K3L yang mungkin muncul dan kesesuaiannya
BU S
Setiap desain awal atau modifikasi pada sarana, prasarana, instalasi, peralatan serta proses kerja
harus mempertimbangkan aspek teknis dan K3L serta sesuai dengan persyaratan peraturan dan
perundang-undangan yang terkait.
Setiap verifikasi desain atau modifikasi harus diperiksa oleh personil yang kompeten atau badan
pemeriksa yang telah tersertifikasi.
Rancangan atau perubahan yang terkait dengan regulasi ataupun membutuhkan penilaian risiko,
harus melalui persetujuan Kepala Teknik Tambang.
Setiap perubahan rancangan dan rekayasa terhadap sarana, prasarana, instalasi, dan peralatan
dikomunikasikan kepada pekerja tambang.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 34 dari 48
ER
b. Proses seleksi vendor.
AG
c. Proses verifikasi kesesuaian dengan spesifikasi pembelian.
AN
2. Penetapan spesifikasi pembelian dikonsultasikan dengan tenaga kerja yang kompeten.
M
3. Kebutuhan pelatihan, pasokan alat pelindung diri, alat keselamatan, dan perubahan terhadap
T
prosedur operasi/kerja dipertimbangkan sebelum pembelian dan penggunaan sarana
EN
EM .
AG TAK
pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa.
4. Pada saat sarana pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa diterima ditempat kerja, personil
AN E
M IC
yang ditunjuk menjelaskan kepada semua pihak terkait yang akan menggunakan sarana
D
pertambangan, bahan kimia, dan/atau jasa tersebut, yang terkait dengan identifikasi, penilaian,
EM A
ST JIK
PT. Berau Coal harus memastikan bahwa Perusahaan Jasa Pertambangan yang bekerja untuk dan
SE K
atas nama PT. Berau Coal memiliki pengelolaan K3L yang memadai termasuk didalamnya
S R
U TE
Setiap kontraktor yang akan bekerja di daerah operasi PT. Berau Coal diseleksi dan dinilai
risiko pekerjaannya. Kontraktor dengan tingkat risiko rendah, sedang dan tinggi harus
BU S
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 35 dari 48
ER
5) Penyedia APD dan alat keselamatan kerja memenuhi kriteria yang ditetapkan PT.
Berau Coal ; dan
AG
6) Industrial Hygiene/Kesehatan Kerja.
AN
b. Memiliki bukti-bukti kompetensi untuk seluruh karyawan kontraktor, sesuai dengan
M
T
kebutuhan untuk menjalankan pekerjaan yang ada dalam kontrak.
EN
EM .
AG TAK
c. Melaporkan kepada KTT setiap sarana, prasarana, instalasi dan peralatan pertambangan
yang digunakan.
AN E
M IC
d. Memiliki bukti-bukti kelayakan untuk seluruh sarana, prasarana, instalasi dan peralatan
D
pertambangan sesuai persyaratan K3 dan KO PT. Berau Coal.
EM A
ST JIK
e. Melaporkan secara berkala tentang pelaksanaan program K3 dan KO kepada PT. Berau
Coal.
SY ALI
g. Segera melaporkan setiap nearmiss, kerusakan properti, kejadian berbahaya, cidera dan
SE K
sakit akibat kerja atau segala bentuk ketidak sesuaiaan terhadap K3L kepada KTT.
S R
U TE
3. Evaluasi kontraktor.
PT. Berau Coal melaksanakan evaluasi secara berkala terhadap kinerja K3L kontraktor melalui
AR K
H DA
pemeriksaan, pengujian, pengukuran dan audit. Evaluasi akhir juga dilakukan untuk semua
I
PY T
penyelesaian kontrak dalam bentuk laporan kinerja K3 dan KO, termasuk memberikan umpan
O N
balik untuk pengetahuan dan pembelajaran di masa yang akan datang, serta melakukan
C E
D M
PT. Berau Coal telah menetapkan prosedur pengelolaan keadaan darurat yang
TU TAT
AN
manajemen risiko yang dimiliki oleh PT. Berau Coal. Berdasarkan penilaian potensi keadaan
darurat/krisis, PT. Berau Coal menyusun prosedur untuk menetapkan kategori dan jenis
keadaan darurat/krisis.
2. Pencegahan Keadaan Darurat/Krisis
Rencana pencegahan setiap keadaan darurat/krisis ditetapkan sesuai dengan hasil identifikasi
dan penilaian keadaan darurat serta mempertimbangkan kebutuhan bantuan dari pihak-pihak
terkait seperti Pemadam Kebakaran kota, pihak Rumah Sakit, Polisi dan pihak lain yang
dianggap perlu. Metode atau jalur komunikasi & evakuasi saat, selama dan pasca keadaan
darurat/krisis harus ditetapkan, baik dengan pihak internal maupun eksternal di atas.
3. Kesiapsiagaan Keadaan Darurat
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 36 dari 48
ER
- Prosedur penanggulangan keadaan darurat dikaji ulang secara berkala;
AG
- Setiap karyawan memahami tata cara pelaporan keadaan darurat dan cara
AN
penyelamatan diri;
M
- Latihan dan simulasi penanggulangan keadaan darurat dilakukan secara berkala.
T
EN
- Laporan pelatihan dan simulasi serta aktual penanganan keadaan darurat/krisis harus
EM .
AG TAK
dibuat, ditindaklanjuti dan dijadikan masukan peningkatan berkesinambungan, dan
AN E
- Tersedianya akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan
M IC
D
keadaan darurat. EM A
4. Respon Keadaan Darurat
ST JIK
- Peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak anggota tim;
IN D
- Pasokan tenaga listrik dalam keadaan darurat yang diperlukan untuk penerangan dan
SE K
S R
peralatan komunikasi;
U TE
Prosedur Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat ditinjau dan/atau direvisi terutama setelah
O N
C E
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara prosedur pemulihan keadaan darurat
D
H US
yang mencakup pengaturan tim pemulihan, investigasi keadaan darurat, perkiraan kerugian,
TU TAT
AN
pembersihan lokasi, operasi pemulihan (restart), dan laporan pemulihan paska keadaan
darurat.
BU S
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, memelihara prosedur pertolongan pertama pada
kecelakaan yang mencakup petugas P3K, kotak P3K, pencatatan penggunaan isi kotak P3K.
Peralatan P3K dipastikan memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan. Petugas P3K
juga telah dilatih oleh orang yang kompeten dan ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
IV.4.12. Keselamatan Diluar Pekerjaan
Berkaitan dengan Keselamatan diluar pekerjaan, PT. Berau Coal telah mengkomunikasikan
kepada semua karyawan dan keluarganya, baik secara formal maupun informal. Materi promosi
dan kegiatan keselamatan diluar pekerjaan didokumentasikan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 37 dari 48
ER
PT. Berau Coal memastikan pemantauan dan pengukuran terhadap kinerja K3L secara berkala
AG
terhadap manusia, lingkungan, peralatan, pengelolaan bahan peledak dan peledakan serta proses
AN
lain yang berdampak signifikan pada K3L, yang termasuk didalamnya:
M
1. Pengukuran dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, disesuaikan dengan kebutuhan PT.
T
EN
EM .
Berau Coal.
AG TAK
2. Memantau perkembangan implementasi, yang memungkinkan Tujuan K3L PT. Berau Coal
AN E
tercapai.
M IC
D
3. Memantau keefektifan pengendalian.
EM A
4. Pengukuran proaktif terhadap kinerja pemenuhan program-program K3L, Pengendalian-
ST JIK
6. Mencatat/merekam data dan hasil dari Pemantauan dan Pengukuran yang cukup untuk
SE K
S R
Terkait pengelolaan lingkungan kerja, PT. Berau Coal membuat rencana dan pelaksanaan
I
PY T
perbaikan berdasarkan hasil pemantauan dan pengukuran pengelolaan lingkungan kerja PT.
O N
C E
Berau Coal. Pemantauan dan pengukuran pengelolaan lingkungan kerja PT. Berau Coal meliputi
D M
AR U
1. Pengendalian debu;
D
2. Pengendalian kebisingan;
H US
3. Pengendalian getaran;
TU TAT
AN
4. Pencahayaan;
BU S
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 38 dari 48
a) Dikalibrasi atau diverifikasi atau dilakukan perawatan pada rentang waktu tertentu, atau
sebelum digunakan, di lain pihak standar pengukuran harus dapat ditelusuri ke Standar
Nasional atau Internasional; jika tidak terdapat standar, dasar yang digunakan untuk
kalibrasi atau verifikasi harus dicatat. Bukti-bukti dari hasil pelaksanaan kalibrasi
dipelihara;
b) Disesuaikan kembali jika diperlukan;
c) Diidentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi dapat ditetapkan;
d) Dijaga dari penyesuaian yang mungkin dapat mengakibatkan hasil pengukuran yang tidak
ER
valid;
AG
e) Dilindungi dari kerusakan dan penurunan selama penanganan, pemeliharaan dan
AN
penyimpanan.
M
T
Selain itu, PT. Berau Coal menilai dan mencatat validitas hasil pengukuran ketika peralatan
EN
EM .
AG TAK
diketahui tidak sesuai dengan persyaratan. PT Berau Coal akan mengambil langkah yang sesuai
terhadap peralatan dan produk yang dipengaruhi.
AN E
M IC
Secara garis besar, teknis pelaksanaan pemantauan & pengukuran K3L di atas mengikuti
ketentuan berikut: D
EM A
ST JIK
a) Setiap tahun, atas dasar peraturan perundang-undangan terkait, Kepala Dept. menyusun
SY ALI
daftar Karakteristik Kunci aspek K3 dan Lingkungan dengan input dari AMDAL, RKL/ RPL,
IN D
peraturan perundangan, identifikasi bahaya & penilaian resiko, persyaratan pelanggan serta
IJ EN
Frekuensi pemantauan,
O N
C E
a) Penanggung Jawab Terkait melakukan pemantauan dan pengukuran KK sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
BU S
b) PJO Mitra Kerja memastikan pelaporan bulanan hasil pemantauan dan pengukuran KK
disampaikan kepada Dept. terkait PT. Berau Coal.
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 39 dari 48
ER
Catatan temuan Observasi dan Inspeksi K3L dipelihara, direkapitulasi, dianalisa dan
AG
ditindaklanjuti. Efektivitas pelaksanaan tindak lanjut dievaluasi.
AN
Penyelesaian tindak perbaikan atau tindak pencegahan mencantumkan batas waktu penyelesaian.
M
Penentuan durasi dan prioritas penyelesaian tindak perbaikan/tindak pencegahan harus
T
EN
memperhatikan potensi risiko. Temuan dengan potensi risiko tinggi mendapat prioritas
EM .
AG TAK
penyelesaian yang lebih tinggi.
AN E
M IC
IV.5.3. Evaluasi Pemenuhan/Kepatuhan Terhadap K3L
D
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, mendokumentasikan dan memelihara
EM A
ST JIK
Prosedur Identifikasi dan Evaluasi Pemenuhan Peraturan serta Persyaratan Lain yang mencakup:
SY ALI
1. Identifikasi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3L.
IN D
2. Setiap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan kegiatan operasi
IJ EN
dimutakhirkan.
U TE
3. Evaluasi secara berkala terhadap peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan
AR K
PT. Berau Coal membuat, menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur penyelidikan
D M
AR U
insiden, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja serta pelanggaran Golden Rules yang
H OK
mencakup:
D
1. Pelaporan awal. Seluruh kecelakaan wajib dilaporkan ke Command Center Room (CCR) PT.
H US
Berau Coal. Pelaporan awal insiden harus dilakukan dalam 1x24 jam;
TU TAT
AN
2. Pengamanan lokasi dan barang bukti di tempat kejadian. Dilarang melakukan perubahan
BU S
terhadap lokasi insiden kecuali untuk memberi pertolongan pada korban dan atas persetujuan
KTT/WKTT/PJA K3L;
KE
3. Tim investigasi insiden dan pelanggaran Golden Rules harus memiliki kompetensi yang
memadai sesuai dengan yang tabel pada Prosedur Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan,
Kejadian Berbahaya serta Pelanggaran Golden Rules.
4. Tahapan investigasi:
a) Pengumpulan data dan informasi;
b) Evaluasi dan analisis;
c) Kesimpulan dan rekomendasi;
5. Tindak lanjut hasil investigasi, yaitu:
a) Menetapkan penyebab penyimpangan-penyimpangan K3L dan faktor lain yang dapat
menyebabkan atau berkontribusi dalam terjadinya insiden.
b) Mengidentifikasi kebutuhan Tindak Perbaikan.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 40 dari 48
ER
Investigasi dilakukan dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam. Hasil investigasi insiden
AG
didokumentasikan dan dipelihara.
AN
PT. Berau Coal sesegera mungkin melaporkan kecelakaan berat, mati, dan kejadian berbahaya
M
kepada KAIT.
T
EN
EM .
Penyelidikan penyakit akibat kerja dilakukan sesegera mungkin setelah terdapat dugaan adanya
AG TAK
penyakit akibat kerja (suspected) oleh dokter hiperkes sesuai dengan peraturan perundang-
AN E
undangan.
M IC
D
Komite Golden Rules berwenang menetapkan sanksi terhadap pelanggaran Golden Rules.
EM A
ST JIK
yang meliputi Buku Tambang, Buku Daftar Kecelakaan Tambang dan Pelaporan Pengelolaan K3
IN D
IJ EN
Audit internal dilakukan secara berkala (minimal 1 kali per tahun) dan sistematis untuk:
AR K
a) Memenuhi pengaturan manajemen K3L yang telah direncanakan atau tidak, termasuk
I
PY T
O N
kepada manajemen.
BU S
Program Audit Internal direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan proses bisnis, hasil penilaian
risiko K3L, hasil audit sebelumnya dan fokus manajemen.
Prosedur audit ditetapkan, diterapkan dan dipelihara untuk mengatur:
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 41 dari 48
ER
b) Ruang lingkup audit mencakup SMK3L di mana PT. Berau Coal beroperasi.
AG
c) Metode audit ditentukan berdasarkan verifikasi dokumen dan lapangan dengan
AN
pendekatan sampling atau inspeksi penuh terhadap objek audit.
M
d) Temuan ketidaksesuaian audit harus secara jelas mengandung unsur PLOR (Problem,
T
Location, Objective evidence, Reference).
EN
EM .
AG TAK
3. Pemilihan Auditor dan pelaksanaan audit guna memastikan objektivitas dan kenetralan
AN E
proses audit. Auditor Internal harus memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan
M IC
D
audit. EM A
ST JIK
menanggulangi akibat yang ditimbulkan dan melakukan perbaikan terhadap ketidaksesuaian atau
IJ EN
Terkait produk, ketidaksesesuaian yang terjadi diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah
U TE
penggunaan atau pengiriman yang tidak disengaja. Pengendalian dan tanggung jawab serta
AR K
wewenang pihak terkait yang berkaitan dengan produk terkontaminasi harus ditetapkan dalam
H DA
prosedur terdokumentasi.
I
PY T
O N
Catatan sifat ketidaksesuaian dan tindak lanjut yang harus dilakukan dalam penanganan,
C E
D M
termasuk kelonggaran yang diberikan, harus dipelihara. Jika produk yang tidak sesuai dikoreksi,
AR U
maka harus dilakukan verifikasi ulang terhadap koreksi tersebut sehingga menunjukkan
H OK
Jika produk yang tidak sesuai terdeteksi setelah pengiriman atau penggunaan, PT. Berau Coal
TU TAT
AN
mengambil tindakan yang tepat dan cepat sesuai dengan pengaruh potensial dari ketidaksesuaian
tersebut.
BU S
Dalam menentukan Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan, penyebab dasar dari
ketidaksesuaian harus ditentukan sehingga Tindak Perbaikan dan Tindak Pencegahan yang
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 42 dari 48
IV.6. Dokumentasi
Dokumentasi Sistem Manajemen K3L terdiri dari:
a. Pedoman K3L
b. Kebijakan K3L dan Sasaran-Sasarannya.
c. Penjelasan Ruang Lingkup dari Sistem Manajemen K3L.
d. Penjelasan elemen-elemen inti Sistem Manejemen K3L dan interaksinya serta rujukannya
ER
kepada dokumen-dokumen terkait.
AG
e. Semuan Dokumen, termasuk catatan/rekaman, yang dipersyaratkan oleh PP No. 50/2012,
AN
Permen ESDM No. 26/2018, standar OHSAS 18001/ISO 45001 dan standar ISO 14001.
M
IV.6.1 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
T
EN
EM .
AG TAK
Pengendalian informasi terdokumentasi di PT Berau Coal terdiri dari pengendalian dokumen dan
catatan. Pengendalian dokumen Sistem Manajemen K3L dilakukan melalui:
AN E
M IC
1. Persetujuan kecukupan dokumen, dilakukan oleh Pejabat Terkait sebelum diterbitkan.
D
Peninjauan kebutuhan dokumen dilakukan:
EM A
ST JIK
pekerjaan berisiko tinggi, yang jika tidak diatur dapat menyebabkan penyimpangan terhadap
U TE
3. Peninjauan dan perbaruan jika diperlukan serta melakukan persetujuan ulang dokumen.
H DA
4. Memastikan perubahan dan status revisi terakhir dokumen teridentifikasi melalui pemberian
I
PY T
O N
5. Memastikan versi yang relevan dari dokumen yang didistribusikan dan dikomunikasikan
AR U
7. Memastikan dokumen-dokumen yang berasal dari luar PT. Berau Coal dan dianggap penting
TU TAT
AN
untuk perencanaan dan pelaksanaan Sistem Manajemen K3L telah teridentifikasi dan
distribusinya terkendali.
BU S
Rentang peninjauan dokumen adalah setiap tahun kecuali ditentukan lain di dalam dokumen
tersebut, maka rentang peninjauannya adalah mengikuti rentang yang ditentukan.
Dokumen kadaluarsa segera disingkirkan atau ditarik dari peredaran, dimusnahkan atau
dipastikan dengan cara lain untuk mencegah pemakaian yang tidak diinginkan. Masing-masing
departemen terkait bertanggung jawab menarik dokumen kadarluarsa dan memastikan dokumen
mutakhir digunakan oleh setiap personil terkait.
Masa retensi dokumen kadaluarsa adalah 2 tahun kecuali ditentukan lain oleh masing-masing
dokumen, maka masa retensi adalah sesuai dengan masa yang ditetapkan pada dokumen
tersebut.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 43 dari 48
Selain melakukan pengendalian terhadap dokumen, PT. Berau Coal juga melakukan
pengendalian terhadap catatan dengan metode pengendalian berdasarkan pengidentifikasian,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention) dan pemusnahan catatan.
Setiap departemen menentukan catatan K3L yang diperlukan untuk meninjau pencapaian dan
menyempurnakan SMK3L.
Catatan digunakan sebagai bukti pelaksanaan Be GeMS, seperti: Kebijakan K3L, Objektif, Target
& Program K3L, Persyaratan Peraturan dan Perundang-Undangan dan Prosedur. Selain itu,
catatan implementasi Be GeMS juga digunakan sebagai bukti kemajuan perbaikan K3L yang
ER
telah dibuat dan sebagai bahan analisis untuk melakukan penyempurnaan SMK3L.
AG
Catatan dibuat dan dipastikan mudah dibaca, mudah diidentifikasi dan mudah ditelusuri. Jangka
AN
waktu minimum masa simpan catatan harus ditentukan dan setelah itu catatan dapat
M
dimusnahkan.
T
EN
EM .
AG TAK
IV.7. Tinjauan Manajemen K3L
AN E
M IC
Tinjauan Manajemen K3L adalah pertemuan pembahasan pencapaian atau kinerja Sistem
D
Manajemen K3L yang diadakan pada tingkat pengambil keputusan atau manajemen puncak
EM A
ST JIK
dalam rangka meninjau dan merekomendasikan peluang-peluang perbaikan dan peningkatan
kinerja Sistem Manajemen K3L. Secara teknis, pertemuan tersebut dapat mencakup seperti: HSE
SY ALI
Committee Meeting Tingkat I, ISC Meeting atau Tinjauan Manajemen K3L itu sendiri serta
IN D
IJ EN
3. Perubahan isu eksternal dan internal yang relevan dengan Sistem Manajemen K3L termasuk :
PY T
O N
b. Persyaratan hukum dan persyaratan lainnya terkait K3L dan perubahan struktur organisasi
AR U
H OK
4. Pemenuhan Kebijakan K3L dan Pencapaian Objektif, Target dan Program (OTP), termasuk
H US
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 44 dari 48
ER
(opsional).
AG
Laporan Tinjauan Manajemen ditinjau oleh Presiden Direktur PT. Berau Coal berdasarkan
AN
komitmen perbaikan berkelanjutan dan digunakan untuk membuat keputusan terhadap:
M
T
1. Kesesuaian, kecukupan dan efektivitas Sistem Manajemen K3L yang berkelanjutan dalam
EN
EM .
AG TAK
mencapai hasil yang diharapkan;
2. Peluang perbaikan berkelanjutan;
AN E
M IC
3. Peningkatan kinerja & Sistem Manajemen K3L;
D
4. Kemungkinan perubahan terhadap kebijakan dan tujuan Sistem Manajemen K3L;
EM A
ST JIK
Setiap orang terlibat dalam penerapan SMK3L mempunyai kewajiban dan hak yang sama dalam
IJ EN
meningkatkan kinerja Sistem Manajemen melalui penyampaian saran dan kritik yang membangun
SE K
S R
terkait dengan implementasi Sistem Manajemen. Manajemen mendorong hal tersebut sehingga
U TE
pelaksanaan Sistem Manajemen berjalan tidak hanya berjalan secara ”Top Down” namun juga
AR K
bisa berjalan karena adanya mekanisme ”Bottom Up”. Oleh karena itu, hasil Tinjauan Manajemen
H DA
harus disimpan dan dipelihara agar dapat diakses untuk kepentingan komunikasi dan konsultasi
I
PY T
O N
oleh pekerja.
C E
D M
AR U
H OK
D
H US
TU TAT
AN
BU S
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 45 dari 48
DAFTAR ISTILAH
No Istilah Definisi
1. Audit Proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti
audit dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana
Kriteria Audit telah dipenuhi.
2. Bahan Peledak Semua senyawa kimia, campuran, atau alat yang dibuat, diproduksi atau
ER
digunakan untuk membuat bahan peledak dengan reaksi kimia yang
AG
berkesinambungan di dalam bahan-bahannya. Bahan peledak dalam hal
AN
ini termasuk mesiu, nitrogliserin, dinamit, gelatin, sumbu ledak, sumbu
M
bakar, detonator, amonium nitrat, apabila dicampur dengan
T
hydrokarbon dan bahan ramuan lainnya.
EN
EM .
AG TAK
3. Bekerja di Luar Workshop Pekerjaan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan/ perawatan/
penggantian/ modifikasi kendaraan, unit atau peralatan yang dilakukan
AN E
M IC
di luar workshop.
D
EM A
4. Bekerja di Ketinggian Pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat kerja di:
ST JIK
lebih dari 1.8 meter dan/atau memiliki tingkat kecuraman lereng 400
IN D
lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau
U TE
5. Bekerja di Ruang
Pekerjaan yang dilakukan di dalam ruang terbatas, yaitu ruang yang
I
Terbatas
PY T
kriteria berikut:
D M
AR U
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 46 dari 48
No Istilah Definisi
7. Bekerja dengan Panas Pekerjaan yang dapat menimbulkan percikan api, kebakaran, bahkan
ledakan, seperti pengelasan, pemotongan pipa, menggerinda dan lain-
lain.
8. Buku Tambang Buku catatan yang memuat larangan, perintah, dan petunjuk Pelaksana
Inspeksi Tambang yang wajib dilaksanakan oleh Kepala Teknik
Tambang.
ER
9. Dampak Lingkungan Akibat yang diterima lingkungan hidup yang berdampak baik/buruk
akibat aktivitas operasional PT. Berau Coal .
AG
AN
10. Daerah Terpencil
Daerah yang masuk dalam salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut:
M
1. Tidak terjangkau oleh alat transportasi darat dan air.
T
EN
2. Tidak terjangkau oleh alat komunikasi satelit.
EM .
AG TAK
3. Tidak terdapat aktivitas manusia yang bekerja untuk PT. Berau Coal
AN E
lain.
M IC
4. Tidak terdapat fasilitas medis.
D
EM A
ST JIK
11. Izin Bekerja Khusus Izin bekerja yang diberlakukan untuk pekerjaan-pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi di PT. Berau Coal .
SY ALI
12. Semua catatan/rekaman, yang ditetapkan PT. Berau Coal dan dianggap
IN D
Informasi
IJ EN
13.
Kepala Inspektur Pejabat yang secara exofficio menduduki jabatan:
AR K
H DA
Tambang (KAIT)
a. Direktur yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang
I
PY T
pemerintah provinsi.
TU TAT
AN
14. Karakteristik Kunci Daftar variabel atau kegiatan terkait K3, Lingkungan dan Mutu yang
BU S
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 47 dari 48
No Istilah Definisi
kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
18. Keselamatan Operasi Segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi operasional tambang
Pertambangan yang aman, efisien, dan produktif melalui upaya, antara lain
pengelolaan sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/ perawatan sarana,
prasarana, instalasi, dan peralatan pertambangan, pengamanan instalasi,
kelayakan sarana, prasarana instalasi, dan peralatan pertambangan,
ER
kompetensi tenaga teknik, dan evaluasi laporan hasil kajian teknis
AG
pertambangan.
AN
19. KIMPER Kartu Izin Mengoperasikan Peralatan yang dikeluarkan oleh PT Berau
M
Coal kepada karyawan untuk menggunakan peralatan kerja yang
T
EN
EM .
dipersyaratkan sesuai dengan kompetensinya. Permohonan KIMPER
AG TAK
dilakukan untuk mesin/peralatan yang memiliki risiko tinggi,
AN E
M IC
digerakkan dengan tangan dan membutuhkan keahlian khusus serta
D
mesin/alat tersebut membutuhkan sumber energi lain untuk
EM A
ST JIK
menggerakkannya antara lain: bahan bakar, listrik dan angin. Contoh:
mesin las, mesin bubut, mesin impact, mesin gerinda, mesin bor, genset,
SY ALI
mesin molen, mesin pompa air, mesin potong rumput, stamper, vibrator,
IN D
IJ EN
dll.
SE K
21. Mining Contractor PT. Berau Coal yang memiliki ikatan perjanjian kerja dengan PT.
I
PY T
dengan Surat Izin Operasi (SIO) yang dikeluarkan oleh KTT PT. Berau
D M
Coal.
AR U
H OK
22. Pelanggaran Golden Pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan terkait 11 elemen Golden
D
23. Pencucian Unit di Area Pekerjaan yang dilakukan di area tambang pada kondisi unit tidak dapat
TU TAT
AN
24. PT. Berau Coal PT. Berau Coal atau setiap PT. Berau Coal (kontraktor) yang bekerja
di daerah operasi PT. Berau Coal. Catatan:
KE
25. Penanggung Jawab Orang yang menduduki jabatan tertinggi dalam struktur organisasi PT.
Operasional, PJO Berau Coal Jasa Pertambangan di wilayah kegiatan usaha jasa
pertambangan yang bertanggung jawab kepada KTT atas dilaksanakan
dan ditaatinya peraturan perundang-undangan di bidang Keselamatan
Pertambangan di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5
BERAU COAL GREEN MINING SYSTEM No. Dokumen M-BC-001
PEDOMAN Tanggal Efektif 09 Oktober 2020
Edisi/Revisi 1/3
K3 Dan Lingkungan
Halaman 48 dari 48
No Istilah Definisi
26. SIMAK K3L Sistem Manajemen Kursus K3L, yang terdiri dari:
a. KMPD (Kelompok Materi Pelatihan Dasar), berisi materi pelatihan
dasar, wajib disampaikan kepada seluruh karyawan PT Berau Coal
& Mitra Kerja.
b. KMPP (Kelompok Materi Pelatihan Pengawas), berisi materi
pelatihan K3L untuk pemenuhan kompetensi level pengawas.
ER
c. KMKOP (Kelompok Materi Keselamatan Operasional
AG
Pertambangan), berisi materi pelatihan berdasarkan risiko pekerjaan
AN
yang tinggi dalam operasional pertambangan dan dipersyaratkan
M
oleh ESDM. Kelompok Materi ini mengakomodasi Kompetensi
T
untuk Pengawas Teknis.
EN
EM .
AG TAK
d. KMPU (Kelompok Materi Pelatihan Umum), berisi materi yang
bersifat umum untuk menambah wawasan pekerja dan dapat
AN E
M IC
diberikan juga kepada eksternal PT Berau Coal (Keluarga Karyawan,
D
Sekolah, Kampus dll).
EM A
ST JIK
27. SIMPER Surat Izin Mengemudi PT. Berau Coal yang dikeluarkan oleh PT Berau
SY ALI
28. Surat Kelayakan Operasi Surat layak untuk beroperasi di area kerja PT Berau Coal yang
SE K
S R
(SKO) diterbitkan oleh PT. Berau Coal untuk seluruh dan tidak terbatas pada
U TE
29. Surat Izin Operasi (SIO) Surat izin yang diberikan KTT PT Berau Coal kepada Kontraktor/Sub
O N
32. Manajemen Puncak / Top Personil yang memiliki tanggung jawab dan akuntabilitas penuh dalam
Management menjalankan SMK3L.
KE
F-DEV-01.02
Ed./Rev.:1/5