Nomor
MAN-ERM-HSE-01 Revisi 0.0
Dokumen
Hari, Tanggal Senin / 4 Desember 2017 Halaman 1/19
Disusun Oleh Disahkan Oleh
Daftar Distribusi
Nama Posisi
Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian
maupun seluruhnya tanpa seijin petugas pengontrol dokumen (Controlled Copy).
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
DAFTAR ISI
Halaman
1. Pendahuluan ...................................................................................................... 5
4. Perencanaan ........................................................................................................ 9
4.1 Tinjauan Penelaahan Awal
4.2 Manajemen Risiko dan Identifikasi Bahaya
4.3 Identifikasi Kepatuhan Peraturan
4.4 Tujuan, sasaran, & Program dan Rencana Kerja Tambang
6. Implementasi .................................................................................................. 20
6.1 Pengelolaan Operasional dan Keselamatan Operasional
6.2 Pengelolaan Lingkungan Kerja dan Kesehatan
6.3 Keselamatan Operasional Pertambangan
6.4 Pembelian dan Pemantauan Perusahaan Jasa
6.5 Pengendalian Keadaan darurat dan Keselamatan diluar Kerja
8. Dokumentasi ........................................................................... 25
8.1 Persyaratan Dokumen
8.2 Manual SMKP
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
LAMPIRAN
A Struktur Organisasi.
B Referensi Silang Persyaratan SMKP.
C Bisnis Proses.
E Tujuan, Sasaran dan Program.
1. PENDAHULUAN
Untuk dapat selalu meningkatkan kinerja dan pelayanan terhadap pelanggan serta
menjaga keselamatan dan kesehatan kerja karyawan dengan baik, PT Equipment
Reliability Management menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan
(SMKP) yang diaplikasikan ke dalam aktivitas usahanya.
PT ERM melihat standar ini sebagai kerangka kerja terbaik untuk mencapai implementasi
yang efektif menuju perbaikan sistem yang berkelanjutan guna meningkatkan efisiensi
semua prosesnya.
Sebagai bukti dari komitmen PT ERM, maka Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan tersebut didokumentasi dan diuraikan dalam Pedoman Keselamatan
Pertambangan ini.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup penerapan SMKP di PT. ERM meliputi semua Departemen dengan
aktivitas bisnis Mining Support khususnya daerah Tanjung Tabalong Site Adaro
dibawah Bisnis Mining Balikpapan dari semua aktivitas Jasa Non Inti Pertambangan,
kecuali aktivitas peledakan dan Dealer alat berat.
2. PROFILE COMPANY
PT. ERM mendapatkan Ijin Usaha Non Inti Pertambangan pada tanggal 30 Desember
2014. Kegiatan usaha perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang pengadaan
suku cadang peralatan pertambangan, dengan izin usaha yaitu SKT yang dikeluarkan
oleh ESDM pusat dengan nomor : 037/30/DJB/2015.
PT. ERM perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan jasa tenaga kerja dan
pemeliharaan peralatan penunjang peralatan pertambangan di indonesia yang berdiri
sejak 08 Desember 2008, perusahaan telah berpengalaman dalam melayani pelanggan
meliputi jasa tenaga kerja yang handal dan berkompeten sesuai visi dan misi
perusahaan, PT ERM menjadi perusahaan yang memiliki standar dan kualitas tinggi
untuk mewujudkan impian pelanggan. PT ERM dipegang oleh pimpinan tertinggi yang
diduduki oleh Direktur Utama bernama Febri Perta Pertama serta Top Manajemen
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
lainnya, dimana salah satu site terbesar ada daerah di Tanjung Tabalong tepatnya di PT.
Adaro Indonesia untuk melayani sejumlah pelanggan dalam pemeliharaan peralatan
pertambangan milik mereka.
Head Office :
Alamat : Ruko Bpn Baru - Little China Blok AB.7 No.7-Balikpapan, Indonesia.
Telp : 0542 - 7204176
Job Site :
Alamat
Jl. Mabuun, Kec. Murungpudak, Kab. Tabalong, Prov. Kalimantan Selatan.
PT ERM mendefinisikan suatu sikap kerja baku atau etos kerja Perusahaan yang menjadi
komitmen dalam setiap gerak dan langkah Sumber Daya Manusia dalam melakukan
kegiatan Bisnis Perusahaan sehari-hari sebagai berikut:
PT ERM mendefinisikan suatu sikap kerja baku atau budaya perusahaan yang menjadi
komitmen dalam setiap gerak dan Iangkah perusahaan dan seluruh sumber daya
manusianya dalam melakukan kegiatan bisnis sehari-hari dengan memperhatikan pihak
yang berkepentingan, yaitu Pelanggan, mitra kerja, karyawan, masyarakat, pemerintah,
pihak lain yang berkepentingan dengan PT ERM.
Penyusunan kebijakan SMKP PT ERM dilakukan dengan melakukan tinjauan awal, yaitu :
4. PERENCANAAN
Proses manajemen risiko dilakukan dengan melakukan komunikasi dan konsultasi, baik
dari pihak internal, maupun pihak eksternal. Secara garis besar, manajemen risiko yang
dilakukan meliputi :
d. APD.
Hasil evaluasi dengan risiko tinggi, akan menjadi masukan untuk membuat target,
sasaran dan program keselamatan pertambangan.
Hasil identifikasi dan evaluasi akan disimpan, serta akan dilakukan identifikasi
ulang atau evaluasi apabila adanya perubahan proses/ produk/ jasa pekerjaan
atau pindah lokasi.
SOP Pendukung :
SOP-ERM-HSE-01 Manajemen Risiko.
1. Internet;
2. Informasi dari Pemerintah;
3. Perubahan Persyaratan Pelanggan.
Evaluasi dan audit atas kepatuhan terhadap peraturan perundang undangan dan
persyaratan lain, termasuk perijinan, sertifikat dan lisensi, dilakukan setiap minimal 1
tahun sekali.
SOP pendukung :
SOP-ERM-HSE-02 Prosedur Peraturan & Perundang undangan Terkait.
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Tujuan dan sasaran dibuat untuk memastikan agar semua aktivitas yang dilakukan
perusahaan mengarah untuk mencapai keselamatan pertambangan, terukur, dan
meningkatkan kinerja keselamatan. Tujuan dan sasaran secara umum dinyatakan di
dalam Manual SMKP ini, tujuan-tujuan yang lebih spesifik ditetapkan di setiap fungsi dan
level.
Tujuan dan sasaran yang dibuat mempunyai skala prioritas, upaya pengendalian, jangka
waktu penyelesaian dan dibuatkan program yng terencana, serta dilakukan monitoring
setiap 6 bulan sekali.
PT ERM telah menyusun persiapan kebutuhan budget dan rencana program melalui
Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB) setiap awal tahun, yang diajukan ke PJO untuk
mendapatkan persetujuan User Departemen serta Kepala Teknik Tambang. RKAB yang
dibuat, berdasarkan skala prioritas yang program Keselamatan Pertambangan, untuk
peningkatan kinerja. Realisasi dan evaluasi dilakukan secara berkala terhadap rencana.
SOP pendukung :
SOP-ERM-HSE-03 Tujuan, Sasaran dan Program Keselamatan Pertambangan.
Program pelatihan disusun setiap setahun sekali dengan memperhatikan kompetensi dan
kebutuhan pelatihan. Setiap hasil pelatihan secara berkala akan dievaluasi untuk menilai
keefektifannya.
SOP Pendukung :
SOP-ERM-HSE-05 Pendidikan dan Pelatihan K3.
Pengawas Teknik bertanggung jawab kepada PJO untuk keselamatan pemasangan dan
pekerjaan serta pemeliharaan dan pemeriksaan semua sarana prasarana, instalasi dan
peralatan pertambangan. Selain itu Pengawas Teknik juga memastikan bahwa semua
perencanaan yang dibuat, telah dilaksanakan.
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan, minimal dilakukan untuk : Pekerja baru, tugas
baru, menghadapi bahaya, penyegaran tahunan, dan diklat yang ditetapkan oleh KAIT.
SOP Pendukung :
1. SOP-ERM-HSE-04 Prosedur Proses Rekrutmen.
2. SOP-ERM-HSE-05 Prosedur Pendidikan dan Pelatihan.
5.6 Komunikasi dan Administrasi Keselamatan Pertambangan
Komunikasi penerapan SMKP Minerba dilakukan terhadap karyawan PT ERM sebagai
komunikasi internal, agar memahami penerapan keselamatan pertambangan SMKP
secara keseluruhan. Komunikasi bisa dilakukan dengan pertemuan rutin, melalui media
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
bulletin, atau bentuk kampanye lain. Sebagai kepedulian terhadp keselamatan kerja,
maka dibentuklah Komite Keselamatan yang dibentuk dari personal yang memahami K3.
1. IMPLEMENTASI
untuk PT ERM diperkuat dengan prosedur operasional yang berupa Manual SMKP, SOP,
dimana semua dokumen sudah mendapatkan pengesahan dari PJO. Selain dokumen
tersebut, secara teknis didukung dengan dokumen JSA maupun Buku Manual, Perizinan
Kerja Khusus.
Informasi dan komunikasi internal dan eksternal dalam menangani keadaan emergency
telah dituangkan dalam dokumen, yaitu prosedur emergency yang didukung oleh instruksi
kerja. Dalam dokumen tersebut terdapat panduan dalam kesiapsiagaan maupun petunjuk
penanganan emergency.
Agar penerapan prosedur efektif, secara berkala akan dilakukan tinjauan ulang. HSE
Section bertanggung jawab terhadap penerapan prosedur emergency.
Bagi semua pekerja tambang yang berada diluar tambang karena libur atau hal lain,
termasuk keluarganya, maka setiap mengalami insiden, harus diinformasikan ke bagian
HSE, agar dapat dijadikan dokumen tentang kejadian dan tindaklanjut pencegahaannya.
Promosi informasi terhadap semua pekerja tambang telah dilakukan secara berkala.
SOP Pendukung :
1. SOP-ERM-HSE-09 Prosedur Pengelolaan Keadaan Darurat.
2. SOP-ERM-HSE-13 Pengelolaan P3K.
3. AI-HSE-06 Penanganan Keadaan Darurat.
SOP Pendukung :
1. SOP-ERM-HSE-22 Audit Internal SMKP.
2. SOP-ERM-HSE-23 Tindak Lanjut Ketidaksesuaian.
8. DOKUMENTASI
Wakil MR atau SC bertanggung jawab dalam pengendalian dokumen sistem manajemen
keselamatan pertambangan (SMKP).
Manual SMKP ini adalah sebagai dokumen referensi untuk semua kegiatan yang
berhubungan dengan keselamatan pertambangan yang dilakukan oleh perusahaan
dan dipakai untuk tujuan mengaudit efektifitas dari Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan .
SOP Pendukung :
MAN-ERM-HSE-01 Manual Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan.
Rekaman adalah merupakan bukti aktivitas atau bukti bahwa SMKP diterapkan sesuai
dengan rencana. PT ERM menetapkan prosedur terdokumentasi yang mengatur cara
menyimpan laporan, lamanya penyimpanan, tempat penyimpanan dan metode
pemusnahannya.
SOP Pendukung :
1. SOP-ERM-HSE-24 Prosedur Pengendalian Dokumen dan Perancangan
Dokumen.
2. SOP-ERM-HSE-25 Prosedur Pengendalian Rekaman.
9. TINJAUAN MANAJEMEN
Direktur, Manager Operasional serta PJO / SC mengadakan rapat tinjauan manajemen
(Management Review Meeting) secara berkala sekurang-kurangnya 1 tahun sekali, untuk
memastikan bahwa sistem manajemen keselamatan pertambangan secara kontinyu
masih sesuai, layak dan efektif dalam memenuhi persyaratan standar keselamatan, dan
memenuhi sasaran. Rapat diadakan dan dipimpin oleh Manager Operasional. Peserta
rapat yang harus hadir minimal Komite Keselamatan dan perwakilan dari setiap
departemen.
Adapun agenda yang dibahas dalam tinjauan manajemen antara lain :
- Tinjauan notulensi rapat sebelumnya dan hasil tindak lanjutnya.
- Kebijakan keelamatan pertambangan
- Hasil audit penerapan SMKP Minerba
- Daftar risiko
- Hasil evaluasi kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan peraturan
lainnya
- Hasil dari partisipasi dan konsultasi
- Komunikasi dengan pihak terkait/ eksternal
- Tingkat pencapaian kinerja Keselamatan, termasuk tujuan, sasaran dan
program.
- Status penyelidikan kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja,
tindakan perbaikan dan pencegahan.
- Perubahan yang terjadi, termasuk peraturan dan struktur organisasi.
- Rekomendasi peningkatan Keselamatan Pertambangan.
Hasil rapat didistribusikan ke masing-masing peserta. MR berkewajiban menyimpan
laporan tinjauan manajemen (notulen rapat).
SOP Pendukung :
SOP-ERM-HSE-26 Prosedur Tinjauan Manajemen.
MANUAL
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN
Rekayasa
IV.7 Penetapan Sistem SOP-ERM-HSE-15 Sistem Pembelian.
Pembelian
IV.8 Pemantauan & AI-HSE-08 Contractor Safety Management
Pengelolaan System.
Perusahaan Jasa
Pertambangan
IV.9 Pengelolaan Keadaan SOP-ERM-HSE-16 P3K.
Darurat SOP-ERM-HSE-09 Pengelolaan Keadaan Darurat.
AI-HSE-06 Penanganan Keadaan Darurat.
IV.10 Penyediaan & SOP-ERM-HSE-16 P3K.
Penyiapan
Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan
IV.11 Pelaksanaan
Keselamatan di luar
Pekerjaan (Off the Job
Safety)
V Evaluasi dan tindak SOP-ERM-HSE-20 Pemantauan dan Pengukuran
Lanjut Kinerja.
SOP-ERM-HSE-21 Inspeksi Keselamatan
Pertambangan.
SOP-ERM-HSE-22 Audit Internal SMKP.
SOP-ERM-HSE-23 Tindak Lanjut Ketidaksesuaian.
VI Dokumentasi MAN-ERM-HSE-01 Manual SMKP Minerba.
SOP-ERM-HSE-24 Pengendalian Dokumen dan
Perancangan Dokumen.
SOP-ERM-HSE-25 Pengendalian Rekaman.
VII Tinjauan Manajemen SOP-ERM-HSE-26 Tinjauan Manajemen.