Anda di halaman 1dari 36

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Lampiran II Kepdirjen Minerba Nomor 185.K/37.04/DJB/2019

DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA


DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
DIREKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MINERAL DAN BATUBARA
LATAR BELAKANG
Dasar Hukum
 UU No. 1 Tahun 1970
 UU No. 13 Tahun 2003
 UU No. 4 Tahun 2009 & UU No. 3 Tahun 2020
 PP No. 19 Tahun 1973
 PP No. 55 Tahun 2010
 PP No. 50 Tahun 2012 SMKP Minerba
 Permen ESDM No. 26 Tahun 2018
 Permen ESDM No. 7 Tahun 2020
 Kepmen ESDM No 1827.K/30/MEM/2018
 Kepmen ESDM No 1806.K/30/MEM/2018
 Kepdirjen Minerba No 308.k/30/DJB/2018
 Kepdirjen Minerba No 309.k/30/DJB/2018
 Kepdirjen Minerba No 185.k/37.04/DJB/2019
Karakteristik Pertambangan
 Padat Modal
Konsep Akademis
 Padat Teknologi Pengelolaan KP
 Risiko Besar & Spesifik Membangun Budaya KP
 Dinamis (Hazard & Risiko Berpindah)
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
Pasal 4
1) Kebijakan nasional tentang SMK3 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, sebagai pedoman perusahaan dalam menerapkan SMK3.
2) Instansi pembina sektor usaha dapat mengembangkan pedoman
penerapan SMK3 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dgn
kebutuhan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 5
1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi
perusahaan:
• Mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 orang; atau
• Mempunyai potensi bahaya tinggi.
(3) Ketentuan mengenai tingkat bahaya tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf b sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

3
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012
Pasal 16
1) Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit
independen yang ditunjuk oleh Menteri atas permohonan
perusahaan.
2) Untuk perusahaan yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib
melakukan penilaian penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penjelasan Pasal 16 ayat (2):
Yang dimaksud dengan perusahaan yang memiliki potensi
bahaya tinggi antara lain perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan, minyak dan gas bumi.

Pasal 19
Instansi pembina sektor usaha dapat melakukan pengawasan
SMK3 terhadap pelaksanaan penerapan SMK3 yang
dikembangkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4
PERATURAN MENTERI ESDM TENTANG
SMKP MINERBA?

Permen ESDM DEREGULASI Permen ESDM


Nomor 38 dicabut dan digantikan dengan… Nomor 26
Tahun 2014 Tahun 2018
Peraturan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik
“Ketentuan lebih lanjut mengenai penilaian, penerapan, dan pelaporan SMKP Minerba, SMKP Minerba khusus
pada pengolahan dan/atau pemurnian ditetapkan lebih lanjut dalam suatu petunjuk teknis oleh Direktur
Jenderal”.

Keputusan Dirjen
Mineral dan Batubara
Nomor
185/30/DJB/2019

Petunjuk Teknis
Permen ESDM No 26 Tahun 2018 Pelaksanaan Keselamatan
Kepmen ESDM No Pertambangan dan
Pelaksanaan Kaidah Pertambangan 1827K/30/MEM/2018 Pelaksanaan, Penilaian,
Yang Baik dan Pengawasan dan Pelaporan SMKP
Pertambangan Mineral dan Pedoman Pelaksanaan Kaidah Minerba
Batubara Teknik Pertambangan yang Baik
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(1) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi
Produksi, IUPK Operasi Produksi, dan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau pemurnian
wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan
pertambangan.
(2) Sistem manajemen keselamatan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi elemen:
a. kebijakan;
b. perencanaan;
c. organisasi dan personel;
d. implementasi;
e. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
f. dokumentasi; dan
g. tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja.
7
PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 26 TAHUN 2018
Pasal 18
(3) Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian wajib melakukan audit internal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
(4) Dalam hal terjadi kecelakaan, kejadian berbahaya, kejadian akibat penyakit
tenaga kerja, penyakit akibat kerja, bencana, dan/atau untuk kepentingan
penilaian kinerja keselamatan pertambangan, KaIT dapat meminta kepada
Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi
Produksi, dan IUP Operasi Produksi khusus untuk pengolahan dan/atau
pemurnian untuk melakukan audit eksternal penerapan sistem manajemen
keselamatan pertambangan.
(5) Audit eksternal penerapan sistem manajemen keselamatan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakan oleh lembaga audit
independen

Pasal 19
Menteri menetapkan pedoman pelaksanaan sistem manajemen keselamatan
pertambangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18.
8
KEPUTUSAN MENTERI ESDM 1827.K/30/MEM/2018
LAMPIRAN IV

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN


MINERAL DAN BATUBARA

Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara (SMKP Minerba)


yang terdiri atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pertambangan dan Keselamatan
Operasi (KO) Pertambangan, diterapkan oleh Pemegang IUP Eksplorasi, IUPK Eksplorasi,
IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi, IUP Operasi Produksi khusus untuk
pengolahan dan/atau pemurnian, dan perusahaan jasa pertambangan.

Penerapan SMKP Minerba terdiri atas elemen sebagai berikut:


1. kebijakan;
2. perencanaan;
3. organisasi dan personel;
4. implementasi;
5. pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut;
6. dokumentasi; dan
7. tinjauan manajemen dan peningkatan kinerja.

Audit SMKP Minerba:


1. Audit Internal (dilakukan oleh internal perusahaan) / Audit Eksternal (dilakukan
oleh lembaga yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
9
2. Skema Proses Pelaksanaan Audit Internal dan Eksternal
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara atau Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan khusus
pada pengolahan dan/atau pemurnian.

Kewajiban Penilaian Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan Pertambangan Mineral dan
perusahaan Batubara atau Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan khusus pada
pengolahan dan/atau pemurnian.

Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan


Pertambangan Mineral dan Batubara atau Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan khusus
pada pengolahan dan/atau pemurnian.
BAGIAN #1
PENERAPAN
SMKP MINERBA

#Keselamatan? Bisa bisa bisa!!!


ELEMEN SMKP MINERBA
Kebijakan
SMKP Minerba,
merupakan bagian dari sistem Tinjauan
Manajemen dan Perencanaan
yang ada di perusahaan Peningkatan Kinerja
secara keseluruhan,
membantu perusahaan untuk
pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3)
Pertambangan dan Organisasi dan
Dokumentasi Personel
Pelaksanaan Keselamatan
Operasional (KO)
Pertambangan
Pemantauan,
Evaluasi, dan Implementasi
Tindak Lanjut
12
ELEMEN #1
KEBIJAKAN

P E NYUSUNA N I S I K E B I JAK AN P E NETA PAN KOMUNI K ASI T I NJAUAN


K E B I JAK AN K E B I JAK AN K E B I JAK AN K E B I JAK AN

Perusahaan menyusun, menetapkan, menerapkan, memelihara dan mendokumentasikan kebijakan K3 dan KO, serta
mengomunikasikan ke seluruh pihak yg bekerja atas nama perusahaan, dan selalu melakukan tinjauan ulang secara
periodik
ELEMEN #2
PERENCANAAN

I D E N T I F I K A S I D A N K E PAT U H A N P E N E TA PA N T U J U A N ,
PENELAHAAN MANAJEMEN R E N C A N A K E R JA
T E R H A D A P K E T E N T U A N P E R AT U R A N S A S A R A N , P R O G R A M
AWA L R I S I KO PERUNDANGAN DAN ANGGARAN KP

Perusahaan melakukan penelaahan awal untuk mengetahui sejauh mana ketaatan terhadap peraturan K3 & KO; melakukan manajemen
risiko; mengidentifikasi dan meninjau ulang peraturan dan persyaratan yg harus dipenuhi; membuat, menetapkan, menerapkan, dan
memelihara serta mendokumentasikan TSP; menyusun dan menetapakan rencana anggaran KP dalam RKAB
PENGATURAN BARU: PENELAAHAN AWAL
Penelaahan awal menggambarkan tingkat
pencapaian kinerja Keselamatan Pertambangan
berdasarkan partisipasi Pekerja, tanggung jawab
pimpinan unit kerja, analisis dan statistik kecelakaan,
Penyakit Akibat Kerja, kejadian akibat penyakit tenaga
kerja, dan Kejadian Berbahaya serta upaya-upaya
pengendalian yang telah dilakukan, dengan tingkat
sebagai berikut.
• tingkat dasar
• tingkat reaktif
• tingkat terencana
• tingkat proaktif
• tingkat resilient 15
PENGATURAN BARU: PENELAAHAN AWAL
Penelaahan awal menggambarkan tingkat pencapaian kinerja Keselamatan Pertambangan
Tingkat Terencana
Tingkat Dasar • telah terdapat sistem yang terencana dan
dikembangkan, namun hanya berfokus
• sistem yang ada hanya sekedar terhadap penurunan angka kecelakaan,
1 pemenuhan regulasi;
• implementasi hanya dilakukan saat
Kejadian Berbahaya, kejadian akibat penyakit 3
tenaga kerja, dan PAK; dan
dilakukan kegiatan pengawasan. • fokus hanya pada penerapan program
Keselamatan Pertambangan yang telah
direncanakan.
Tingkat Reaktif Tingkat Proaktif
• sistem bekerja berdasarkan • target dan sasaran Keselamatan Pertambangan
kejadian/insiden; telah ada di masing-masing departemen/bagian
2 • hanya fokus terhadap dan menjadi poin utama dalam penyusunan 4
masalah/kejadian; dan rencana kegiatan; dan
• investigasi hanya difokuskan terhadap • sistem dijalankan untuk pemenuhan kebutuhan
kesalahan manusia. pekerjaan.
Tingkat Resilient
5 seluruh Pekerja baik manajemen maupun pelaksana telah bekerja sesuai
dengan peraturan dan budaya Keselamatan Pertambangan.
StrukturOrganisasi,
Struktur Organisasi, Tugas
Tugas Tanggung
Tanggung JawabJawab dan Wewenang
dan Wewenang Penunjukan Team Tanggap Darurat

KTT, KTBT,
KTT, KTBT,KKK
KKK
Seleksi dan Penempatan Personel
PJO Untuk
PJO Untuk Perusahaan
PerusahaanJasa
JasaPertambangan
Pertambangan
Pendidikan, Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Bagian K3
Bagian K3 dan
dan KO
KOPertambangan
Pertambangan
Komunikasi Keselamatan Pertambangan
Pengawas Operasional
Pengawas Operasional dan
dan Teknik
Teknik
Administrasi Keselamatan Pertambangan
Tenaga Teknik Khusus Pertambangan
Partisipasi, Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
Komite Keselamatan Pertambangan

ELEMEN #3
ORGANISASI DAN
PERSONEL
PEMBENTUKAN DAN PENETAPAN BAGIAN K3 DAN KO
• pemegang IUP, IUPK, IUP Operasi Produksi
khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian,
IPR, dan IUJP membentuk dan menetapkan
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
Bagian Keselamatan Operasi yang berdasarkan
pertimbangan jumlah Pekerja serta sifat atau
luasnya pekerjaan;
• Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pertambangan dan Bagian Keselamatan Operasi
berada langsung di bawah KTT atau PTL dalam
struktur organisasi pemegang IUP, IUPK, IUP
Operasi Produksi khusus untuk Pengolahan
dan/atau Pemurnian, dan IPR atau berada
langsung di bawah PJO dalam struktur
organisasi pemegang IUJP
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 1

DIREKTUR OPERASIONAL / PROJECT MANAGER / GENERAL MANAGER


(KEPALA TEKNIK TAMBANG/
PENANGGUNGJAWAB TEKNIK DAN LINGKUNGAN)

................... (nama)
............................(NIK)

MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN
KESELAMATAN (SAFETY) LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL) PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) PENAMBANGAN (MINING) PEMROSESAN DAN PEMBANGKIT ............... (...........) ............... (...........)
LISTRIK (PROCESSING AND PLANT)
................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama)
............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ........................ (NIK) ........................ (NIK)
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 2

DIREKTUR OPERASIONAL / PROJECT MANAGER / GENERAL MANAGER


(KEPALA TEKNIK TAMBANG/
PENANGGUNGJAWAB TEKNIK DAN LINGKUNGAN)

................... (nama)
............................(NIK)

MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN
K3 KO LINGKUNGAN PEMELIHARAAN PENAMBANGAN (MINING) PEMROSESAN DAN PEMBANGKIT ............... (...........) ............... (...........)
(ENVIRONMENTAL) (MAINTENANCE) LISTRIK (PROCESSING AND PLANT)
................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama)
............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ........................ (NIK) ........................ (NIK)
STRUKTUR ORGANISASI TIPE - 3

DIREKTUR OPERASIONAL / PROJECT MANAGER / GENERAL MANAGER


(KEPALA TEKNIK TAMBANG/
PENANGGUNGJAWAB TEKNIK DAN LINGKUNGAN)

................... (nama)
............................(NIK)

MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN MANAGER BAGIAN
K3 LINGKUNGAN (ENVIRONMENTAL) PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) PENAMBANGAN (MINING) PEMROSESAN DAN PEMBANGKIT ............... (...........) ............... (...........)
LISTRIK (PROCESSING AND PLANT)
................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama) ................... (nama)
............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ............................ (NIK) ........................ (NIK) ........................ (NIK)

uraian tugas dan tanggung jawab Bagian KO melekat pada setiap


Bagian/Departemen yang berada langsung di bawah KTT/PTL
PENUNJUKAN PENGAWAS OPERASIONAL DAN PENGAWAS TEKNIK

a. KTT atau PTL dalam melakukan tugasnya


dibantu oleh pengawas operasional dan
pengawas teknis;
b. KTT atau PTL mengangkat pengawas
operasional dengan menerbitkan Surat
Penunjukan Pengawas Operasional, yang
memenuhi syarat ketentuan peraturan
perundang-undangan dan memiliki
Kartu Pengawas Operasional yang
disahkan oleh KaIT atau Kepala Dinas
atas nama KaIT
PENUNJUKAN TENAGA TEKNIS PERTAMBANGAN YANG BERKOMPETEN

a. KTT atau PTL menunjuk Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten;


b. Tenaga Teknis Pertambangan yang Berkompeten juga mencakup juru ledak, juru
ukur, juru las, juru bor, juru derek, juru rawat/paramedis, juru langsir, petugas
proteksi radiasi, ahli listrik, petugas/juru ventilasi dalam hal kegiatan
penambangan dilakukan dengan metode penambangan bawah tanah, petugas
pertolongan pertama pada kecelakaan/first aider, petugas pemadam
kebakaran, anggota tim tanggap darurat, petugas industrial hygiene,
loading/berthing master, petugas bahan kimia, rigger, operator pesawat
angkat/angkut, petugas gudang bahan peledak; dan
c. KTT atau PTL membuat daftar tenaga teknis Pertambangan yang standar
kompetensi kerjanya belum ditetapkan oleh Pemerintah, serta melakukan
pengujian kompetensi terhadap tenaga teknis Pertambangan yang
bersangkutan. 23
Pekerja Pelaksanaan Peledakan
Kartu Pekerja Peledakan (KPP) dan/atau Kartu Izin Meledakkan (KIM).
diberikan kepada orang yang
KPP mencakup pengamanan bahan peledak dan telah mendapatkan pendidikan dikeluarkan
Pertama menyumbat lubang ledak; dan pelatihan pengelola oleh KTT/PTL
peledakan yang diselenggarakan (2 tahun)
secara internal oleh KTT/PTL.
mencakup pekerjaan mengangkut bahan diberikan kepada orang yang disahkan oleh
peledak peka detonator, detonator, bahan telah mendapatkan pendidikan KaIT/Kepala
KPP peledak peka primer dan bahan ramuan ke dan pelatihan juru ledak (kelas II) Dinas atas
Madya lokasi peledakan, administrasi gudang yang diselenggarakan oleh nama KaIT
bahan peledak, meramu bahan peledak, instansi terkait. (2 tahun)
membuat primer, mengisi bahan peledak
ke lubang ledak, merangkai dan
menyambung bahan peledak;
mencakup pekerjaan, menguji pola hanya dapat diberikan kepada seseorang
peledakan, menetapkan daerah bahaya yang memiliki sertifikat kompetensi juru disahkan oleh
peledakan, menyuruh orang menyingkir dan ledak (kelas II) dan berumur paling KaIT/Kepala
KIM berlindung, meledakkan lubang ledak, kurang 21 (dua puluh satu) tahun. hanya Dinas atas
menangani kegagalan peledakan, berlaku untuk tambang yang tercantum nama KaIT
menyambung sirkit peledakan ke sirkit dalam kartu tersebut dan nama juru (2 tahun)
detonator, mengendalikan akibat peledakan, ledak didaftarkan dalam Buku Tambang.
memastikan hasil peledakan.
Pengaturan Baru
Administrasi Keselamatan Pertambangan

Untuk Kejadian Berbahaya,


kejadian akibat penyakit tenaga
kerja, dan Penyakit Akibat Kerja
didokumentasikan secara
khusus oleh KTT atau PTL sesuai
dengan format khusus yang
ditentukan oleh KaIT atau
Kepala Dinas atas nama KaIT.
Pengaturan Baru
Administrasi Keselamatan Pertambangan
Rekapitulasi Kejadian Berbahaya

Nomor Urut Kronologis Dilaporkan kepada


Waktu, Hari, Akibat Kejadian
Kejadian Lokasi Kejadian KaIT/Kadis atas Catatan
Tanggal Berbahaya
Berbahaya Berbahaya nama KaIT

Rekapitulasi Kejadian Akibat Penyakit Tenaga Kerja

Nomor Urut Akibat


Departemen, Jabatan, Kronologis Kejadian Dilaporkan kepada
Kejadian Waktu, Hari, Kejadian
Lokasi Lama Akibat Penyakit KaIT/Kadis atas Catatan
Akibat Penyakit Tanggal Akibat Penyakit
Bekerja Tenaga Kerja nama KaIT
Tenaga Kerja Tenaga Kerja

Rekapitulasi Penyakit Akibat Kerja

Nomor Urut Departemen, Jabatan, Dilaporkan kepada


Waktu, Hari, Hasil Diagnosis Kasus Penyakit
Penyakit Akibat Lokasi Lama KaIT/Kadis atas Catatan
Tanggal Dokter Perusahaan Akibat Kerja
Kerja Bekerja nama KaIT
Pelaksanaan Pengelolaan Operasional Penetapan Sistem Pembelian
Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Kerja
Pemantauan dan Pengelolaan Perusahaan Jasa
Pertambangan
Pelaksanaan Pengelolaan Kesehatan Kerja
Pengelolaan Keadaan Darurat
Pelaksanaan Pengelolaan Keselamatan Operasional
Pertambangan Penyediaan dan Penyiapan P3K
Pelaksanaan Bahan Peledak dan Peledakan
Pelaksanaan Keselamatan di Luar Pekerjaan (off the
job safety)
Penetapan Sistem Perancangan dan Rekayasa

ELEMEN #4
IMPLEMENTASI
Pengaturan Baru: Pengelolaan Operasional
Dalam pengelolaan operasional, Pemegang IUP,
IUPK, IUP Operasi Produksi khusus untuk
Pengolahan dan/atau Pemurnian, IPR, dan IUJP
mempertimbangkan pendekatan keselamatan
berbasis perilaku Pekerja Tambang
(behavior based safety)
Pemantauan dan pengukuran kinerja

Inspeksi Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan

ELEMEN #5 Evaluasi Kepatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan


Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya yang

PEMANTAUAN,
terkait

Penyelidikan Kecelakaan, Kejadian Berbahaya, dan

EVALUASI, DAN
Penyakit Akibat Kerja

Evaluasi Pengelolaan Administrasi Keselamatan


Pertambangan

TINDAK LANJUT Audit Internal Penerapan SMKP Minerba.

Tindak lanjut ketidaksesuaian

Perusahaan melakukan pemantauan, evaluasi terhadap


kinerja K3 dan KO dan menindaklanjuti adanya
ketidaksesuaian
ELEMEN #6 Perusahaan menetapkan, memelihara dan melakukan
pengendalian sistem dokumentasi dengan baik mulai dari
kebijakan, TSP, pedoman, prosedur, IK, standar, dan rekaman

DOKUMENTASI • 01 Manual SMKP

• 02 Pengendalian Dokumen

• 03 Pengendalian Rekaman

• 04 Dokumen dan Rekaman


HIRARKI DOKUMENTASI (UMUM)

MANUAL
LEVEL 1

PROSEDUR

LEVEL 2
INSTRUKSI KERJA, DOKUMEN TEKNIS,
STANDAR, GAMBAR DLL.

LEVEL 3
FORMULIR, CHECKLIST

LEVEL 4
Catatan: jumlah tingkatan dokumentasi boleh menyesuaikan kebutuhan organisasi
ELEMEN #7
TINJAUAN
MANAJEMEN DAN Masukan Tinjauan Manajemen
PENINGKATAN Keluaran Tinjauan Manajemen
KINERJA

Manajemen puncak perusahaan wajib melakukan


tinjauan manajemen terhadap implementasi SMKP
Minerba secara berkala dan terencana, dan
rekaman terhadap pelaksanaan tinjauan
manajemen harus dipelihara dan dikomunikasikan
KETERLIBATAN
MANAJEMEN
PUNCAK DALAM
PENERAPAN SMKP ??
Analysis of Indonesia Mineral and Coal Mining Safety Management System Policy Using Soft System Methodology.
Dean Andreas Simorangkir. and Yudo Anggoro.
Published at Jurnal Manajemen Teknologi (ISSN: 1412-1700 Volume 17 Number 2 2018, accredited by DGHE, SK No. 60/E/KPT/2016).
Available at http://journal.sbm.itb.ac.id/index.php/mantek/article/download/2604/pdf_54
PENGATURAN BARU:
PENGGUNAAN TINJAUAN HASIL DARI TINDAK LANJUT RENCANA PERBAIKAN DALAM PENENTUAN
KEBIJAKAN

tinjauan hasil dari tindak lanjut


rencana perbaikan dapat digunakan
sebagai dasar bagi manajemen,
dalam penentuan kebijakan atas
proses peningkatan kinerja
Keselamatan Pertambangan.

35

Anda mungkin juga menyukai