Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TRIWULAN I

KEGIATAN USAHA JASA PERTAMBANGAN


TAHUN 2010

PT. SATRIA BAHANA SARANA


JOB SITE BIMA SANGASANGA KUTAI KARTANEGARA
KALIMANTAN TIMUR

A. SAFETY HEALTH AND ENVIRONMENT ANNUAL STATEGIC PLANNING 2012.


Bagi perusahaan pertambangan yang turut memperhatikan aspek Keselamatan
Kesehatan Kerja dan Lingkungan para karyawannya, PT.Graha Prima Energy
Sarana Job Site MPP Jembayan Coal Mine Project Kukar ( Kutai Karta Negara )
Provinsi Kalimantan Timur telah mencanangkan program Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Dimana program kerja tersebut melibatkan
semua karyawannya yang bekerja di perusahaan ini, dengan tujuan bisa
memaksimalkan jam kerja tanpa diikuti kecelakaan selama bekerja. Diharapkan
program K3LH ini bisa meminimalkan hilangnya/terbuangnya jam kerja, baik dari
tenaga kerja itu sendiri maupun dari alat yang digunakan. Program ini sendiri
dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada semua karyawan untuk menjaga
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan selama bekerja baik bagi diri sendiri
maupun di lingkungannya sehingga didapatkan lingkungan kerja yang aman dan
kondusif.

Perusahaan juga akan memfasilitasi alat perlindungan diri (APD) bagi semua yang
bekerja di PT. Graha Prima Energy. Alat Pelindung Diri yang dimaksud dan sesuai
dengan standar keselamatan tambang adalah berupa :
 Safety Helmed (topi pengaman), yang diberikan kepada setiap karyawan
dengan warna tertentu untuk menentukan posisi dan lokasi kerja.
 Rompi scotchtligt, yang dapat terlihat baik siang maupun malam.
 Kacamata, sarung tangan dan ear plug, yang disesuaikan dengan jenis
pekerjaannya.
 Masker, untuk area berdebu atau polusi.
 Safety shoes atau safety boat.
 Dan lain-lain.
Serta memasang rambu-rambu keselamatan yang berkaitan dengan semua aktivitas
pekerjaan, baik yang bekerja di lapangan maupun di lingkungan office.
Program kerja tersebut meliputi kampanye bulan K3, beberapa training inhouse dan
out site training.

Selain itu program kerja untuk pengelolaan dan pengendalian Keselamatan,


Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3LH) Triwulan II tahun 2012 di PT Graha Prima
Energy Job Site MPP Jembayan Coal Mine Project Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur meliputi sebagai berikut :

I. MANUSIA ( MAN/GRIL )
Program K3LH yang sifatnya berhubungan langsung dengan karyawan seperti :
1. Program Training (Pendidikan)
1.1 Induksi karyawan.
Sesuai dengan UU No.1 tahun 1970 ada Kepmen 555K/MP/1995 bahwa
tanggung jawab pengusaha/perusahaan adalah memberikan pengetahuan
tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja serta Lingkungan kepada semua
karyawan yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu setiap
karyawan baru wajib diberikan training/induksi K3LH, untuk karyawan
datang/kembali dari menjalankan cuti (pasca cuti) juga wajib diberikan
refresh/reinduksi mengenai K3LH serta tamu (visitor) yang akan
berkunjung ke wilayah operasional PT. Graha Prima Energy juga
diberikan induksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

1.2 Konseling (Coaching) K3LH kepada Pengawas Operasional.


Untuk menyamakan persepsi di lapangan khususnya untuk implementasi
K3LH, setiap pengawas operasional (Group Leader) mendapatkan
materi/coaching tentang K3LH sehingga setiap aktivitas/kegiatan yang
dilakukan terkait dengan aspek K3LH semua pengawas sudah paham dan
mengerti potensi bahaya dan resikonya, sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan seperti terjadinya insiden dapat dicegah.

1.3 Sertifikasi / Kompetensi Pengawas Operasional Pertama dan Madya.


Untuk meningkatkan pengetahuan tentang K3LH setiap pengawas
operasional wajib mendapatkan sertifikasi atau kompetensi pengawas
Pengawas Operasional Pertama (POP) dan pengawas teknis akan
mendapatkan kompetensi Pengawas Operasional Madya (POM). Di awal
tahun 2012 ini PT. Graha Prima Energy Job Site MPP Jembayan Coal
Mine Project baru mengirimkan 2 orang untuk mengikuti pelatihan uji
kompetensi POP yaitu Santoso (Produksi Supervisor) pada tanggal 08 -
12 April 2010 di Samarinda, hal ini dikarenakan keterbatasan kuota yang
diberikan PT. Mega Prima Persada (owner) dari Dinas Pertambangan dan
Energi Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur (Program
Kompetensi pengawas PT Graha Prima Energy Job site MPP jembayan
terlampir).

1.4 Wet Weather.( Cuaca Basah )


Pemberian materi K3LH kepada operator/driver dan mekanik pada saat
standby yang dikarenakan hujan, unit breakdown sehingga tidak dapat
beroperasi. Pada kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memberikan
materi K3LH tambahan yang sifatnya tidak formal yang dilakukan di Pos
standby operator atau tempat lain yang telah ditentukan.

1.5 Safety Basic Awareness (SBA).


Safety Basic Awareness adalah pengetahuan dasar mengenai Safety dan
ini harus disampaikan kesemua karyawan agar paham dan mengerti arti
Safety yang sebenarnya, sehingga perilaku karyawan dapat memahami
setiap beraktivitas yang akan dilakukan. SBA ini diberikan pada saat
induksi karyawan baru, induksi pasca cuti dan pada saat Man Power
Development (MPD) Departemen melaksanakan kegiatan Skill Up atau
training-training in house yang lain HSE Departemen meminta
waktu/schedule untuk memberikan materi ini.

2. Penegakan Disiplin (Reward dan Punishment)


2.1 Penerapan sanksi (punishment) sesuai dengan Garis Pedoman Disiplin
K3LH (Golden Rules).
Golden Rules adalah sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas yang terkait
dengan K3LH, sehingga diharapkan semua karyawan untuk mematuhinya
agar dapat terhindar dari insiden/kecelakaan. Jika terbukti melakukan
pelanggaran sanksi harus diterapkan untuk memberikan motivasi agar
dapat bertindak aman setiap melakukan kegiatan/aktivitas.

2.2 Pemberian apresiasi (reward) atas prestasi dalam bidang K3LH.


Salah satu Objective Target Plan 2012 adalah Zero insiden Non Lost Time
Injury (NLTI) dan jangka pendek adalah pencapaian 1.000.000 jam kerja
tanpa kecelakaan hari hilang. Apresiasi berupa reward akan diberikan jika
target plan tercapai. PT Graha Prima Energy Job Site MPP Jembayan
Coal Mine Project Kutai Karta Negara Provinsi Kalimantan Timur kedepan
perusahaan tidak hanya memberikan apresiasi di bidang K3 tetapi
perusahaan juga akan memberikan apresiasi dalam bidang pengelolaan
lingkungan.

3. Pelaksanaan P5M, Safety Talk dan General Safety Talk.


P5M adalah pembicaraan lima menit, dimana di setiap unit kegiatan atau
section, pengawas wajib memberikan briefing terkait dengan K3LH atau
pekerjaan terhadap karyawan yang menjadi tanggung jawabnya setiap awal
shift sebelum melakukan tugas/aktivitas, sehingga karyawan dapat bekerja
dengan aman dan selamat.

Safety Talk adalah pertemuan yang dilakukan setiap seminggu sekali di setiap
unit kegiatan/section. Safety Talk juga sebagai sarana komunikasi untuk
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan K3LH dan informasi umum untuk
diketahui oleh setiap karyawan, sehingga karyawan dapat menambah wawasan
terhadap potensi bahaya dan resiko di tempat kerja untuk mencegah terjadinya
insiden atau kecelakaan.
Schedule Safety Talk adalah sebagai berikut :
a) Hari Selasa minggu pertama adalah peserta karyawan All
Departemen
b) Hari Selasa selanjutnya adalah peserta karyawan Produksi .
c) Hari Kamis adalah peserta karyawan Plant .

General Safety Talk adalah pertemuan yang dilakukan setiap sebulan sekali
untuk menyampaikan kondisi umum perusahaan dan hal-hal yang berkaitan
dengan K3LH dan biasa dilakukan setiap minggu Pertama bulan berjalan.
II. METHODE
1. Inspeksi berkala untuk meningkatkan kualitas supervisi
1.1 Daily Inspection (Inspeksi harian)
Melakukan inspeksi setiap awal shift bersama dengan Engineering, Plant
dan Produksi Departemen dan dari temuan inspeksi harian ini
dibicarakan/dikoordinasikan dalam daily meeting koordinasi setiap jam
10.00 wita di view point tambang, sehingga dapat langsung diketahui oleh
person incharge (pic) untuk melakukan tindakan perbaikan dari temuan.

1.2 Weekly Inspection (Inspeksi Mingguan)


Melakukan inspeksi gabungan internal setiap hari Selasa ke area
Pit/tambang, Workshop dan Office. Inspeksi ini dihadiri oleh perwakilan
masing-masing Departemen dan Project Manager sebagai bukti komitmen
dan konsistensi dalam pengelolaan dan pengendalian K3LH di Site.

1.3 Monthly Inspection (Inspeksi Bulanan)


Setelah dilakukan Safety Coommittee Meeting All kontraktor di PT MPP
Jembayan, diadakan inspeksi terpadu yang anggotanya semua
perwakilan kontraktor PT MPP ke semua Workshop kontraktor. Hal ini
untuk meningkatkan kinerja K3LH dan continous improvement di masing-
masing kontraktor termasuk PT Graha Prima Energy Site MPP Jembayan
Coal Mine Project

2. Safety Committee Meeting (Meeting P2K3L)


Sebagai sarana komunikasi untuk menyampaikan review terhadap kinerja
pengelolaan dan pengendalian K3LH dan mendiskusikan masalah-masalah
K3LH adalah dilakukan Meeting Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (P2K3L). Dalam struktur organisasi P2K3L sebagai
Ketua adalah Project Manager (Kepala Jasa Pertambangan), sekretaris
dipegang oleh Safety Supervisor yang telah mendapatkan training Ahli
Keselamatan Kesehatan Kerja Umum (AK3) serta anggotanya adalah Section
Head dan Supervisor masing-masing Departemen.
Meeting P2K3L ini dilaksanakan setiap sebulan sekali untuk mereview kinerja
K3LH setiap bulan (Struktur Organisasi P2K3L terlampir).
3. Sosialisasi dan Implementasi Garis Pedoman Disiplin K3L (Golden
Rules)
Garis Pedoman Disiplin K3L merupakan pedoman/aturan Keselamatan Kerja
yang harus dipahami dan dilaksanakan setiap karyawan PT Graha Prima
Energy dan Sub Kontraktornya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
insiden di tempat kerja. Setiap karyawan PT Graha Prima Energy Job Site MPP
Jembayan Coal Mine Project dan sub kontraktornya wajib mengisi Surat
Penyataan Disiplin Karyawan (SPDK) sebagai wujud sanggup untuk mematuhi
dan mengimplementasikan Garis Pedoman Disiplin K3L di lapangan.

4. Pemenuhan Job Safety Analysis (JSA)


Memastikan bahwa setiap jenis aktivitas/pekerjaan yang dilakukan sudah
memiliki JSA sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan agar dapat
bekerja dengan aman dan selamat. Saat ini belum semua pekerjaan telah
memiliki JSA namun prioritas utama saat ini adalah memenuhi JSA di setiap
pekerjaan yang beresiko tinggi.

5. Safety Health And Environment Campaign


5.1 Pemasangan Spanduk K3LH
Dengan memasang spanduk di setiap tempat-tempat yang sering
karyawan berkumpul merupakan sarana komunikasi untuk penyampaian
informasi K3LH.

5.2 Bulletin Insiden


Setiap terjadi insiden yang berpotensi insiden serius atau fatality, dibuat
bulletin yang ditempel di papan-papan pengumuman sehingga karyawan
akan membacanya sehingga mengerti kronologi, penyebab dan tindakan
perbaikan yang akan dilakukan untuk mencegah kejadian yang sama
terulang kembali dikemudian hari.
5.3 Poster K3LH
Pemasangan poster di setiap tempat-tempat pekerjaan seperti di
Workshop, Logistik dan Pos standby operator sebagai bentuk
mengingatkan dan pedoman dalam bekerja.

5.4 Papan Informasi Keselamatan Kesehatan Kerja


Sarana komunikasi yang selalu update tentang performance K3LH,
Statistik Insiden, berita kerugian dan informasi umum lainnya di pasang di
Papan Infomasi Keselamatan Kesehatan Kerja. Saat ini Papan Informasi
ini ada di area Workshop dan Mine Office.

6. Peringatan Bulan K3 Nasional 2012


Dengan semangat K3 PT Graha Prima Energy memperingati Bulan K3
Nasional 12 Januari – 12 Februari 2012, mengadakan kegiatan lomba Slogan
dan Poster K3 dengan tema "mencegah insiden yang berakibat kerusakan alat
(property damage)"
Dari hasil lomba setelah dilakukan penjurian oleh tim, maka diputuskan sbb :
a) Lomba Slogan
Juara I adalah Eko Listriono (Logistik Supervisor), dan berhak atas
hadiah berupa uang tunai Rp 300.000,-
Juara II adalah Hermawan Suseno (Mine Plan Engineer), dan berhak
atas hadiah berupa uang tunai Rp 200.000,-
b) Lomba Poster
Juara I adalah Wahyu Hasfianur (Surveyor), dan berhak atas hadiah
berupa uang tunai Rp 300.000,-
Juara II adalah Rachmadani (Adm Safety), dan berhak atas hadiah
berupa uang tunai Rp 200.000,-

Kegiatan lain sebagai bentuk memperingati bulan K3 Nasional 2012 adalah


pemasangan spanduk tema bulan K3 yaitu “GELORAKAN GERAKAN
EFEKTIF MASYARAKAT MEMBUDAYAKAN K3 (GEMA DAYA K3) DALAM
KEHIDUPAN BERMASYARAKAT”.
7. Pengecekan Kelayakan Unit (Commissioning Unit)
Untuk memastikan kondisi unit layak untuk dioperasikan dan standar
kelengkapan Safety adalah dilakukan pengecekan/commissioning. Setiap unit
baru sebelum dioperasikan harus dilakukan comissioning oleh tim yaitu dari
HSE, Plant dan Produksi. Sementara untuk unit yang sudah beroperasi secara
kontinyu setiap 6 (enam) bulan sekali dilakukan pengecekan kelayakan unit,
tujuannya adalah untuk memastikan unit tetap layak dan aman untuk
dioperasikan.

III. PENGELOLAAN LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)


Setiap sampah/limbah yang dihasilkan harus dikelola dengan baik sesuai
dengan regulasi dan dasar hukum yang berlaku. Di PT Graha Prima Energy
pengelolaan limbah dibagi menjadi 2 berdasarkan kreteria limbah yang
dihasilkan yaitu limbah Padat dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

1) Limbah Padat
Limbah padat (limbah domestik) dari hasil kegiatan rumah tangga di base
camp, kantor, workshop, pengadaan pembekalan dan lain-lain akan
dikumpulkan dan dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di disposal
Aktif. Sarana yang digunakan dalam pengelolaan limbah ini adalah
tong/bak sampah dan mobil sarana pengangkut ke disposal, dimana bak
sampah digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok masing-masing, yaitu :

 Bak sampah warna HIJAU, yaitu untuk tempat sampah organik atau
yang mudah terurai dengan tanah seperti kertas, daun-daunan dll yang
bisa langsung ditimbun ke dalam lubang/disposal tambang aktif.

 Bak sampah warna KUNING, yaitu untuk tempat sampah anorganik atau
sampah yang susah dan membutuhkan waktu lama untuk terurai dengan
tanah seperti plastik, karet, kaca dan pembuangannya pun ditimbun
dalam lubang /disposal tambang aktif.

 Bak sampah warna MERAH, yaitu untuk sampah limbah B3 seperti kain
majun terkontaminasi, hose bekas dll. Pembuangan sampah dikirim ke
pengumpul resmi yang telah ditunjuk oleh PT Mega Prima Persada yaitu
PT Berkat Jaya Sukses (BJS).

Upaya pengelolaan sampah menggunakan sistem 3R (Reuse Reduse


Recycle), jika metode tersebut dirasa kurang effektif maka alternatif lain
yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode landfill yaitu
penimbunan lahan, dimana kegiatan pengelolaan limbah ini akan diatur
dalam SOP Pengelolaan dan Pengendalian Limbah yang ditetapkan PT.
Graha Prima Energy.

2) Limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun)

 Minyak pelumas dan grease bekas


Minyak pelumas bekas (oli bekas) termasuk dalam kategori limbah B3,
maka semua minyak pelumas bekas yang dihasilkan dari hasil
pemakaian peralatan tambang seperti alat berat, mesin generator listrik
maupun kendaraan dan alat transportasi lainnya akan ditampung dalam
tangki atau drum-drum sebelum disalurkan pada perusahaan pengumpul
minyak pelumas bekas yang sudah mempunyai ijin resmi dari
pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup. Salah satu
perusahaan pengumpul minyak pelumas bekas yang melakukan
pengangkutan limbah B3 dari PT Graha Prima Energy adalah PT Berkat
Jaya Sukses (BJS) dimana perusahaan tersebut telah ditunjuk oleh PT
Mega Prima Persada karena sudah memiliki ijin resmi dari Pemerintah
dalam hal ini Kementrian Lingkungan Hidup (KLH).

Sarana pendukung lainnya dalam hal yang berkaitan dengan


pengelolaan minyak pelumas bekas adalah Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah Bahan Berbahaya Beracun yang telah
mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Saat ini TPS
yang telah memiliki ijin resmi adalah TPS milik PT Mega Prima Persada
sebagai pihak owner. Untuk mencegah timbulnya/potensi terjadinya
pencemaran lingkungan, PT Graha Prima Energy bekerjasama dengan
PT Graha Prima Energi untuk menempatkan limbah pelumas bekas dan
filter bekas ke TPS sebelum dikirim ke pengumpul resmi yaitu PT Berkat
Jaya Sukses.

Selain itu pengelolaan terhadap material hidrokarbon dimana setiap


bangunan yang digunakan untuk menyimpan, mengelola bahan material
minyak pelumas maupun oli bekas harus dilengkapi penangkap ceceran
minyak (oil trap) guna memisahkan minyak dengan air tempat
penimbunan drum oli bekas yang disemen. Hal tersebut dalam rangka
memenuhi kualitas baku mutu air yang dihasilkan dari kegiatan
perusahaan.

 Aki bekas
Aki bekas dari hasil kegiatan operasional alat dan perlengkapan tambang
disimpan pada tempat khusus sesuai dengan standar penyimpanan
limbah B3, yaitu tempat penyimpanan tidak tercampur dengan barang-
barang lain, terdapat identifikasi label ruang penyimpanan, dilengkapi
dengan tanda bahaya/larangan serta memiliki ventilasi yang memadai.

 Filter bekas, hose bekas dan kain majun terkontaminasi


Filter bekas dan hose bekas pertama-tama harus ditiriskan sehingga
kandungan minyak pelumas atau bahan bakar cair dapat tertampung
pada bak penampungan. Setelah proses penirisan, kandungan minyak
pelumas atau bahan bakar cair tersebut akan ditempatkan pada drum-
drum khusus untuk masing-masing limbah tersebut. Begitu pula dengan
majun terkontaminasi ditempatkan pada drum khusus (tempat
penyimpanan sementara) yang tidak bercampur dengan limbah rumah
tangga lainnya.
B. RENCANA BIAYA PENGELOLAAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN.
Program Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan akan dapat berjalan
tentunya ada anggaran biaya pelaksanaan, yaitu sebagai berikut :

RENCANA BIAYA
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN

JUMLAH RENCANA
NO KEGIATAN WAKTU TOTAL
KEGIATAN BIAYA
1 Kampanye/sosialisasi K3L 1 Tiap bulan Rp 500.000 Rp 6.000.000
2 Peringatan bulan K3 2012 1 Per tahun Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
3 Induksi karyawan Berkala Rutin    
4 Safety Talk 12 Per bulan    
5 General Safety Talk 1 Per bulan    
6 Meeting P2K3L 1 Per bulan Rp 350.000 Rp 350.000
7 Inspeksi Gabungan Internal 1 Per bulan    
8 Inspeksi Gabungan All kontraktor 1 Per bulan Rp 500.000 Rp 500.000
9 Program Tanggap Darurat 1 Tiga bulanan Rp 200.000 Rp 800.000
10 Investigasi kecelakaan/insiden Insidentil Rutin    
11 In Training 1 Tiap bulan Rp 250.000 Rp 3.000.000
12 Out Training 1 Tiga bulanan Rp 6.500.000 Rp 26.000.000
13 Medical Check Up (MCU) 1 Per tahun Rp 90.000.000 Rp 90.000.000
14 Pengadaan Alat Pelindung Diri 1 Tiga bulanan Rp 50.000.000 Rp 200.000.000
GRAND TOTAL Rp 328.650.000
STATISTIK INSIDEN TRIWULAN I 2010
PT. GGRAHA PRIMA ENERGYJOB SITE MPP - JEMBAYAN
APRIL MEI JUNI
First Aid 1 0 0
Lost Time Injury 0 0 0
Property Damage 1 3 5
Fire Cases 0 0 0
Environment 0 0 0

SHE PERFORMANCE :

Lost Time Injury Frekuensi Rate : 0,00


Lost Time Injury Frekuensi Rate : 0,00

Man Hours Without LTI sampai dengan 31 Maret 2010 adalah 958.510 sejak 02
Februari 2009 dengan jumlah man power 290 karyawan.
LAMPIRAN 1 :

Gambar 1 : Foto pada saat pelaksanaan Meeting P2K3L


LAMPIRAN 2 :
PT. SATRIA BAHANA SARANA
GARIS PEDOMAN DISIPLIN K3L – SITE BIMA
Pedoman disiplin K3L ini mengacu pada Kebijakan Manajemen yang diberlakukan di Site Bima
NO TRAFFIC RULE SANKSI
1 Tidak mentaati rambu lalu lintas atau rambu keselamatan yang berlaku Simper Lubang 1
2 Melebihi kecepatan 6 – 10 km/jam dari batas kecepatan maksimum Simper Lubang 1
3 Memarkir unit/kendaraan di depan fasilitas keadaan darurat atau bukan pada Simper Lubang 1
tempat parkir yang ditentukan
4 Membawa penumpang melebihi kapasitas tempat duduk Simper Lubang 1
5 Mobilisasi unit tanpa ada pengawalan (escorter) Simper Lubang 1
6 Tidak memasang tanda bahaya atau menyalakan lampu bahaya (hazard) saat unit Simper Lubang 1
mengalami kerusakan (breakdown) di jalan
7 Pengemudi dan penumpang di depan tidak menggunakan seat belt Simper Lubang 1
8 Mendahului (overtaking) kendaraan/unit didepannya pada daerah tikungan, Simper Lubang 1
tanjakan dan turunan
9 Membawa penumpang pada bak belakang unit pickup atau truck tanpa penutup Simper Lubang 1
dan tempat duduk
10 Mengoperasikan unit/kendaraan terlalu dekat saat beriringan (tidak mematuhi Simper Lubang 1
jarak aman beriringan yang telah ditentukan)
11 Mengoperasikan unit/kendaraan secara tidak aman (ugal-ugalan) yang dapat Simper Lubang 2
membahayakan diri sendiri atau orang lain
12 Memiliki SIMPER tetapi mengoperasikan alat/unit yang bukan menjadi tugasnya Simper Lubang 2
tanpa izin atasan langsung
13 Kendaraan (Sarana LV) tidak memasang tiang bendera (buggy whip) dan bendera Simper Lubang 2
saat memasuki area tambang
14 Melebihi kecepatan 11 – 30 km/jam dari batas kecepatan maksimum Simper Lubang 2
15 Tidak menyalakan lampu depan utama, belakang dan strobe lamp/rotary pada Simper Lubang 2
kendaraan/unit di tambang dan jalan hauling di malam hari
16 Mengoperasikan unit yang tidak layak dioperasikan, kecuali atas ijin Mekanik Simper Lubang 2
atau atasan langsungnya
17 Melebihi kecepatan > 30 km/jam dari batas kecepatan maksimum Simper Lubang 3
18 Mengoperasikan unit tanpa memiliki Simper yang sah dari Perusahaan PHK
19 Mengoperasikan unit/kendaraan dalam pengaruh alkohol/narkoba PHK
NO GENERAL SANKSI
1 Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang ditentukan di tempat kerja SP - 1
dan area wajib APD
2 Tidak melakukan P2H sebelum mengoperasikan alat/unit/kendaraan SP - 1
3 Tidak mengikuti Induksi/Reinduksi K3L SP - 1
4 Beristirahat dibawah kendaraan atau peralatan yang sedang diperbaiki, parkir SP - 1
maupun standby
5 Tidak melaporkan keatasannya atau tidak mengambil tindakan pencegahan atas SP - 1
perbuatan, tindakan atau adanya kondisi bahaya yang dapat menimbulkan
bahaya bagi semua pekerja atau perusahaan.
6 Tidak memasang Lock Out/tanda bahaya/danger tag sesuai Prosedur SP - 1
7 Tidak membawa Tanda Pengenal (ID Card/Mine Permit) saat bekerja Dipulangkan
8 Tidak melaporkan kecelakaan kerja yang dialami di tempat kerjanya SP - 2
9 Menginstruksikan kepada orang lain yang tidak memiliki Simper untuk SP - 2
mengoperasikan unit/kendaraan tertentu
10 Dengan sengaja dan menolak pemanggilan, serta menolak memberikan SP -2
keterangan kepada pejabat perusahaan yang memeriksa pelanggaran
11 Membuang barang2 yang mengandung api, cairan yang mudah terbakar, bahan SP - 3
beracun dan berbahaya (B3) atau barang-barang yang menyebabkan terjadinya
kebakaran atau pencemaran ke tempat yang tidak semestinya.
Keterangan :
1. Simper Lubang 1 & SP-1 berlaku selama 3 bulan, Lubang 2 selama 6 bulan dan Lubang 3 cabut simper.
2. Garis Pedoman Disiplin K3L ini berlaku untuk semua karyawan PT. Satria Bahana Sarana beserta Sub
Kontraktornya.

LAMPIRAN 3 :
Gambar 1 : Foto pada saat pelaksanaan weekly Safety Talk

Gambar 2 : Foto pada saat pelaksanaan weekly Safety Talk

Gambar 3 : Foto pada saat pelaksanaan weekly Inspection

LAMPIRAN 4 :
Gambar 4 : Foto pada saat pelaksanaan Safety Induction Karyawan baru

Gambar 5 : Foto pada saat pelaksanaan Safety Basic Awarenee (SBA) Training

LAMPIRAN 5 :
Gambar 6 : Foto pada saat pelaksanaan daily P5M

Gambar 7 : Foto pada saat pelaksanaan Re-induksi karyawan datang cuti

Anda mungkin juga menyukai