Anda di halaman 1dari 19

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PT. SINAR KUMALA NAGA

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Dalam Menyelesaikan Program Praktik Kerja Industri
Program Studi Teknik Alat Berat
Di SMK Muhammadiyah 3 Samarinda

Oleh :

ROSSY HERMAWAN
NIS : 21.023.637

SMK MUHAMMADIYAH 3 SAMARINDA


2023
LEMBAR PENGESAHAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


PADA PT. SINAR KUMALA NAGA

Laporan Ini Telah Disahkan Dan Diajukan Untuk


Memenuhi Salah Satu Syarat
Dalam Menyelesaikan Program Praktik Kerja Industri
Program Studi Teknik Alat Berat
Di SMK Muhammadiyah 3 Samarinda

Samarinda, 26 Juni 2023

Menyetujui,
Pembimbing Sekolah, Pembimbing DUDI,

S.B.S. NOOR IMMAWATY, ST


NBM. 965 943

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Alat Berat

MADY DEKA APRILIYA, S.ST


NBM. 992 001
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr, Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT

yang telah memberi rahmat atas segala limpahnya karunia ruang dan waktu

sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan laporan praktik kerja industri di PT

SINAR KUMALA NAGA.

Penyusun laporan praktik kerja industri ini berdasarkan pengetahuan yang

saya peroleh selama melakukan prakerin di PT SINAR KUMALA NAGA serta

berdasarkan keterangan dari pembimbing dan para staf di lingkungan kerja yang

dengan ikhlas telah memberikan kontribusi bagi saya sehingga laporan ini dapat

terselesaikan.

Saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya

dalam peyusunan laporan ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan

saya harap laporan ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi kita

semua terima kasih.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan akhir dari PKL yaitu adanya keterampilan di dunia kerja. Tetapi di

dunia pendidikan, kebanyakan siswa/siswi hanya belajar teori dan praktiknya

saja tanpa keterampilan untuk digunakan di dunia kerja. Maka dari itu,

siswa/siswi diwajibkan mengikuti PKL disuatu perusahaan tujuannya supaya

siswa/siswi memiliki pengalaman yang sinkron dalam dunia kerja.

Mungkin banyak dari fresh graduate mengeluh tentang sulitnya mendapat

pekerjaan. Tetapi, tahukah anda bahwa banyak juga perusahaan yang

mengeluh sulit mendapat fresh graduate yang siap bekerja. Hal itu

dikarenakan sistem pendidikan yang belum efektif dan sistem sosial yang

menghambat. Misalnya kebanyakan orang berpikir bahwa harus kuliah

terlebih dahulu baru bekerja. Maka dari itu, para siswa/siswi ini sangat

memerlukan magang atau praktik kerja lapangan agar tahu dunia kerja yang

sesungguhnya itu seperti apa. Magang merupakan salah satu kegiatan

pelatihan untuk menambah pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam

memperoleh pengalaman nyata dalam bekerja.

Selain memberi pembelajaran yang sifatnya teori, magang juga sangat

penting untuk bekal siswa/siswi dalam melakukan praktik lapangan di

lembaga-lembaga pemerintahan ataupun swasta. Sehingga siswa/siswi dapat

menimba pengalaman dari praktik kerja lapangan tersebut.


Dunia kerja di masa kini tentu akan lebih selektif dalam memilih tenaga kerja

yang profesional di bidangnya. Ditambah dengan kecanggihan teknologi yang

membantu pekerjaan manusia sehingga tenaga kerja manusia tidak terlalu

dibutuhkan di suatu perusahaan.

B. Tujuan dan manfaat

1. Melahirkan siswa/siswi yang siap bekerja.

2. Membuat siswa/siswi tidak tegang saat memasuki dunia kerja.

3. Terbiasa dalam melakukan hal berat di dunia kerja.

4. Agar selalu berhati-hati dalam bekerja.

C. Waktu pelaksanaan

Dilaksanakan mulai tanggal 17 Januari - 16 Juni 2023

D. Tempat pelaksanaan

PT SKN Jl. P. Antasari No. 11, 75124, Sidomulyo, Anggana, Kab. Kutai

Kartanegara, Kalimantan Timur 75381


BAB II

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

1. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

a) Keselamatan Kerja

Suatu usaha untuk melaksanankan pekerjaan tanpa adanya kecelakaan

ringan, berat maupun meninggal dunia atau fatal dan memberikan suasana

atau lingkungan kerja yang aman, sehingga dapat dicapai suatu hasil yang

optimal dan bebas dari segala resiko bahaya, maka dengan itu PT Sinar

Kumala Naga dalam menjalankan aktivitasnya selalu mengutamakan faktor

keselamatan kerja tersebut dengan beberapa kegiatan antara lain :

 Pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) kepada setiap karyawan PT

Sinar Kumala Naga.

 Melaksanakan induksi terhadap karyawan baru maupun karyawan

refresh (cuti), agar mengetahui peraturan-peraturan yang ada di area

pertambangan PT. Sinar Kumala Naga.

 Melaksanakan kegiatan Safety Talk terhadap masing-masing

departemen yang ada di bawah naungan PT Sinar Kumala Naga.

b) Kesehatan kerja

Kesehatan merupakan unsur penting agar kita dapat melaksanakan

pekerjaan dengan baik, maka dengan ini PT Sinar Kumala Naga akan

mengalokasi sebagian besar dana untuk biaya pengobatan karyawannya.


Selain itu setiap karyawan akan didaftarkan program BPJS

Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sesuai peraturan pemerintah.

c) Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja memegang peranan yang cukup besar terhadap

terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja pada suatu perusahaan, maka

dengan ini PT Sinar Kumala Naga berupaya untuk menciptakan lingkungan

kerja yang aman sehingga dapat menekan terjadinya kecelakaan kerja.

d) Sistem Manajemen K3

Sistem manajemen K3 PT Sinar Kumala Naga untuk dapat berjalan dengan

baik, maka prinsip-prinsip K3 harus diintegrasi ke dalam struktur

manajemen perusahaan. Berdasarkan hal ini, maka dibentuklah suatu

sistem manajemen yang mengatur penerapan K3 ditempat kerja.

Sistem manajemen K3 (SMK3) didefinisikan sebagai bagian dari sistem

manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber

daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,

pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja

guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif, maka

untuk bisa berjalan dengan baik maka yang perlu diperhatikan adalah :

 Lokasi Tambang

- Menyediakan APD ( Alat Pelindung Diri).


- Membuat desain tambang yang memenuhi standar keselamatan kerja

dan dalam melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan standar

operasional prosedur (SOP).

- Mewajibkan penggunaan alat-alat K3 bagi karyawan.

- Pihak perusahaan menyediakan fasilitas kesehatan untuk penanganan

tingkat pertama dan bekerja sama dengan rumah sakit/puskesmas

terdekat.

- Pemeriksaan secara rutin alat-alat K3 yang digunakan sesuai standar

kesehatan.

- Memasang poster-poster keselamatan dan kesehatan kerja.

- Mengikut sertakan semua karyawan menjadi peserta BPJS

ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan.

 Jalan Tambang

- Memasang rambu-rambu lalu lintas.

- Pada titik perpotongan menempatkan pos pengatur lalu lintas yang

berfungsi selama kegiatan berlangsung.

- Secara rutin melakukan pengturan lalu lintas umum dan memeriksa

jalan tambang apakah layak dan aman untuk kegiatan.

 Unit Peralatan Tambang

- Memasang dan menyalakan lampu rotary pada unit-unit yang berada

di kawasan tambang.

- Memasang bendera setinggi 4 meter pada kendaraan operasional

(ligh vehicle).
- Pemeriksaan peralatan berat secara berkala sehingga tidak

membahayakan karyawan.

 Operasional Genset

- Mewajibkan penggunaan ear plug pada lokasi dengan tingkat

kebisingan tinggi, ruang mesin alat-alat berat dibengkel,

pengoperasian mesin gerinda dan sona kerja peralatan berat tambang.

- Mewajibkan penggunaan kaca pelindung dan sarung tangan sewaktu

melakukan pengelasan.

- Memasang rambu dan tanda bahaya sesuai standar yang berlaku serta

mewajibkan penggunaan alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja

bagi karyawan.

2. PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

Progam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dimaksudkan untuk

membantu melindungi dan memelihara fisik dan mental para pekerja tambang

khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya. Untuk mencapai tujuan

dari program-program tersebut dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu :

a. Menciptakan lingkungan dan sikap yang mendukung keselamatan kerja.

Kecelakan kerja dapat dikurangi apabila pekerja sadar maupun tidak sadar

mau berpikir tentang keselamatan, dan sikap ini harus mewarnai kegiatan

operasional perusahaan, dan kebijakan perusahanan yang mantap dengan

menekankan pada keselamatan dan kesehatan kerja.


b. Menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang aman. Dalam hal ini

lingkungan fisik tempat bekerja dirancang untuk mencegah terjadinya

kecelakaan.

Program keselamatan kerja (safety) meliputi upaya untuk melindungi pekerja

dari luka-luka dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan yang berkaitan

dengan pekerjaan.

Sebagai alasan PT Sinar Kumala Naga melaksanakan program keselamatan

kerja (Mondy and Noe, 1999) adalah karena dapat menyebabkan kerugian

personal, kerugian finansial karena pekerja mengalami kecelakaan, hilangnya

produktivitas, premi asuransi yang lebih tinggi, kemungkinan terkena denda

dan hukuman serta tanggung jawab sosial.

Sasaran dan target yang akan dicapai PT Sinar Kumala Naga dalam Bidang

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah :

1. Minor Injury ( Zero Lost Time Injury)

Kegiatan Operasional tambang selalu identik dengan padat teknologi,

padat investasi dan resiko berbahaya yang sangat tinggi. Oleh karena itu

semua kegiatan dan aktivitas di bidang pertambangan maupun aktivitas-

aktivitas lainnya yang mendukung kegiatan pertambangan diarahkan untuk

usahan pencegahan terjadinya kecelakaan terhadap karyawan maupun

kerusakan dan kerugian terhadap alat, material dan produksi.


Apabila suatu kecelakaan tidak dapat dihindari, semua langkah perbaikan

akan diarahkan dan diupayakan pada tingkat Minor Injury sehingga target

“Zero LTI” dapat tercapai.

2. Zero Fatality

Semua kegiatan diupayakan untuk menekan tingkat kecelakaan sekecil-

kecilnya, beberapa langkah perbaikan untuk tidak terjadi kecelakaan yang

sama dan lebih parah harus berdasarkan hasil investigasi yang benar dan

tepat sehingga terjadinya kecelakaan yang fatal dapat terhindari dan

dilakukan pencegahan sebelumnya (zero fatality).

Dari dua sasaran dan target tersebut di atas diharapkan tujuan dari rencana

kerja dibidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat tercapai

produktivitas yang maksimal, efesiensi yang tinggi, minimalnya kerugian

yang timbul baik mausia maupun alat karena terjaminnya dan dijaminnya

keselamatan dan kesehatan kerjanya.

3. STATISTIK KECELAKAAN TAMBANG PERUSAHAAN

PT Sinar Kumala Naga akan melaksanakan K3 dan melakukan evaluasi setiap

satu bulan sekali dan dilaporkan sebagai laporan K3 di internal perusahaan.

Laporan ini yang kemudian dijadikan dasar pembuatan laporan setiap tiga

bulanan untuk dilaporkan ke Dinas Pertambangan dan Energi. Dari hasil

evaluasi pelaksanaan program K3, yang kemudian ditampilkan dalam statistik

kecelakaan tambang yang terdiri dari Frekuensi Rate (FR) yaitu tingkat
kekerapan kecelakaan dan Severity Rate (SR) yaitu tingkat keparahan

kecelakaan.

4. KESELAMATAN OPERASIONAL (KO)

a. Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan/perawatan sarana dan

peralatan pertambangan

Sistem dan pelaksanaan pemeliharaan perawatan sarana dan peralatan

pertambangan adalah kegiatan yang harus mendapatkan perhatian secara

serius, hal ini disebabkan karena tanpa adanya perawatan semua sarana

dan peralatan tambang tidak akan bisa bekerja atau berfungsi secara

maksimal kemudian cenderung menjadi tidak aman untuk keselamatan

operasional tambang, dan dampaknya target produksi tidak bisa tercapai.

Dalam hal sistem pelaksanaan pemeliharaan/perawatan unit pertambangan

PT Sinar Kumala Naga telah memiliki beberapa SOP untuk pekerjaan

tersebut antara lain :

a) Teknik kerja penanganan alat-alat berat.

b) Pengoperasian alat-alat berat.

c) Setiap unit yang beroperasi diharuskan komisioning setiap tahun untuk

mengetahui kelayakan pemakaiannya.

d) Setiap unit dijadwalkan untuk melakukan service dan pengecekan

berkala dan direcord pergantian spare partnya.


b. Perlengkapan dan peralatan keselamatan dan kesehatan kerja yang

disiapkan meliputi hal hal sebagai berikut :

1. Alat pelindung diri untuk semua karyawan sesuai pekerjaannya antara

lain safety helm, sarung tangan dan kacamata safety, safety shoes,

reflection rompi, ear plug, masker.

2. Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Lokasi yang dilengkapi alat

pemadam kebakaran adalah tempat-tempat yang mudah terjadi

kebakaran, di antaranya gudang, kantor, mess, gudang bahan peledak,

ruang diesel, panel listrik excavator, dozer, dan wheel loader.

3. Perlengkapan P3K standar ditempatkan pada setiap kantor, workshop

dan juga semua unit kendaraan.

c. Kompetensi Tenaga Teknik

Karyawan PT Sinar Kumala Naga yang telah memiliki kompetensi 1 orang

POM. Rencananya PT Sinar Kumala Naga akan melakukan training

internal kepada semua karyawan dan kemudian didaftarkan dalam program

training dari dinas pertambangan dan energi sesuai dengan kompetensi

yang dimiliki dan tanggung jawab karyawan tersebut.

d. Evaluasi laporan hasil kajian teknis pertambangan

Setiap departemen wajib menyampaikan laporan bulanan sebagai bahan

evaluasi terhadap kinerja bulan lalu.


5. PERIZINAN DAN PELAPORAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

ASPEK KESELAMATAN

Berikut daftar perizinan PT. Sinar Kumala Naga antara lain :

 Laporan Study Analisis dampak Lingkungan, Rencana Pengeloalaan

Lingkungan (RKL) dan rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)

Pertambangan Batubara PT Sinar Kumala Naga sebagai acuan dalam

mengelola dan memantau lingkungan pra tambang sampai dengan pasca

tambang.

 PT. Sinar Kumala Naga telah memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi

Produksi (IUP-OP) masa berlaku s/d 2019.

 Untuk pelaporan yang berhubungan dengan aspek keselamatan

pertambangan yang rutin dilaporkan oleh PT Sinar Kumala Naga sebagai

berikut :

1. Laporan Tahunan RKTTLAB.

2. Laporan Triwulan K3 dan Lingkungan.

3. Laporan Tahunan K3 dan Lingkungan.

4. Laporan Kejadian Berbahaya.


6. RENCANA PROGRAM DI MASA MENDATANG UNTUK ASPEK

KESELAMATAN PERTAMBANGAN

Berikut beberapa perundang-undangan yang berhubungan dengan aspek

keselamatan pertambangan :

 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 (menimbang Ps3 : ia-2), Tentang

Keselamatan Kerja.

 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1973, Tentang Peraturan dan

Pengawasan Kerja di Bidang Pertambangan.

 Peraturan pemerintah No. 55 Tahun 2010, Tentang Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral

dan Batubara.

 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 38 Tahun 2014

Tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan

Mineral dan Batubara.

 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995,

Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bidang Pertambangan

Umum.

 Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/20/M.PE/1993,

Tentang Pelaksanaan Inspeksi Tambang di Bidang Pertambangan Umum.


Berikut rencana program PT. Sinar Kumala Naga di masa mendatang untuk

aspek keselamatan pertambangan :

 Pada tahun 2017 PT Sinar Kumala Naga juga akan memulai kegiatan

operasional sehingga PT Sinar Kumala Naga juga akan langsung

melakukan program K3 seperti pelatihan pelatihan K3.

 Pada tahun 2017 ini PT Sinar Kumala Naga juga akan mulai melakukan

kampanye K3 antara lain Safety Talk, Sosialisasi SOP, pemasangan

rambu-rambu, spanduk dll.

 Dengan penerapan SOP dan sanksi tegas terhadap pelanggaran K3, kami

berharap sampai penutupan tambang akan tetap zero accident.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Diharuskan merawat unit yang digunakan apapun itu baik alat berat

maupun kendaraan umum.

 Kualitas perawatan dan perbaikan pada alat kontruksi atau yang disebut

dengan alat berat, sangat penting dalam mendukung beroperasinya suatu

sistem yang ada di perusahaan dengan meningkatkan pelayanan yang baik

dalam menangani perawatan dan perbaikan kendaraan alat berat.

B. Saran

Dalam penggunaan unit kita harus lebih hati-hati agar komponen pada unit

tidak mudah rusak.

Untuk Sekolah

1. Dengan adanya program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini

diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK

MUHAMMADIYAH 3 SAMARINDA dengan instansi tempat

pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

2. Hendaknya guru pembimbing harus lebih sering memonitoring ke

perusahaan dimana siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN).

3. Untuk adik-adik kelas yang akan praktik pembekalan yang diberikan

oleh sekolah harus diikuti dengan baik dan tertib sehingga memudahkan
saat pelaksanaan praktik kerja persiapan kemampuan maupun

keterampilan sebaik mungkin sebelum memasuki dunia kerja.


BIODATA DIRI

1. NAMA LENGKAP : Rossy Hermawan

2. TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Samarinda, 07 Mei 2006

3. ALAMAT : Jl. KH. Mas Mansyur Gang 2000

4. AGAMA : Islam

5. SEKOLAH : SMK Muhammadiyah 3 Samarinda

6. KELAS DAN JURUSAN : XI TEKNIK ALAT BERAT 2

Anda mungkin juga menyukai