RAKYAT BULU
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NIM: 18.11.3.024
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RAKYAT BULU
TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
NIM: 18.11.3.024
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 18.11.3.024
FAKULTAS : TEKNIK
NUPN. 8849320016
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpah
kan rahmat dan hidayah – Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam tercurah kepada
BULU“ini bertujuan untukk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Teknik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu saya
dalam penyusunan proposal ini, sehingga proposal ini bisa selesai dengan hasil yang
maksimal.
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman dan pengetahuan penulis yang
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
diharapkan supaya sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan dapat digunakan dengan
semaksimal mungkin sehingga tidak terjadinya penggunaan anggaran yang sia-sia serta target
perusahaan yang ditetapkan dapat dicapai dengan memaksimalkan kinerja karyawan yang
dimiliki. Hal tersebut dapat diartikan bahwa sumber daya manusia adalah salah satu aset yang
maka semua sumber daya manusia yang dimiliki diharapkan bisa dijaga, dipelihara serta
Salah satu bentuk produktivitas kerja pada karyawan adalah sesuatu pemeliharaan
pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut merupakan suatu bentuk pencegahan
yang terjadinya pada kecelakaan kerja dan menciptakan terjadinya suatu lingkungan kerja
yang aman serta nyaman, sehat serta efisien dalam meningkatkan produktivitas karyawan.
Terdapa banyak kasus kecelakaan kerja yang terjadi dilingkungan kerja baik ringan maupun
yang berat yang dialami oleh karyawan sehingga rasa nyaman bekerja karyawan
berkurang.terdapat kerugian yang dialami ketika terjadinya kecelakaan kerja oleh karyawan
itu sendiri maupun perusahaan. Hal tersebut dapa menurunkan efiensi perusahaan karena
tandar K3 yang ditetapkan oleh perusahaan agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan. Terdapat kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh karyawan itu sendiri yang
tidak mentaati peraturan standar K3 yang ditetapkan oleh perusahaan. Keselamatan kerja
pada karyawan perlu diperhatikan pada lingkungan kerja, karena keselamatan kerja
merupakan suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada saat bekerja baik
itu sedang mengoperasikan mesin, alat kerja dan lingkungan kerja yang terjamin.Apabila para
pekerja dalam kondisi yang sehat dan didukung prasarana keselamatan kerja yang terjamin
keselamatan dan kesejateraan tenaga kerja. Pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat
(2) tentang jaminan penghidupan bagi warga negara, yang berbunyi “tiap-tiap warga negara
berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Pemerintah menyadari bahwa karyawan
berhak mendapatkan perlindungan oleh perusahaan dalam melakukan pekerjaan yang berupa
perusahaan yang bergerak dibidang jasa tenaga kerja konstruksi, selain itu menjalankan
bidang usaha berupa pekerjaan konstruksi umum meliputi bangunan gedung dan pabrik
Perusahaan memiliki tingkat tresiko yang cukup tinggi terutama pada bagian-bagian tertentu
yang mengharuskan para pekerja untuk langsung bersentuhan dengan bahankimia,
dari itu sebuahp eran K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) dimaksimalkan mampu menekan
memiliki komitmen untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dialami para
karyawan salah satunya dengan menyiapkan alat pelindung diri yang meliputi (sarung tangan,
kacamata safety, masker safety,helm safety, sepatu safety, dll).selain itu melakukan program
safty talk yang diadakan di setiap divisi. Dalam hasil pengamatan yang peneliti lakukan,
prosedur keselamatan kerja. Banyak ditemuan sejumlah karyawan yang melanggar peraturan
tentang K3 diantara lain masih banyak perkerja yang tidak memakai alat pelindung diri saat
bekerja mulai dari sepatu yang sesuai prosedur disetiap bagian bahkan ada yang tidak
memakai sepatu,.selain itu ada beberapa yang tidak menggunakan sarung tangan, pelindung
rambut, masker.Selain dari alat pelindung diri, peneliti mengobservasi lingkungan disekitar.
Masih banyak hal-hal yang dapat terjadinya kecelakaan kerja seperti ada beberapa tumpukan
palet yang tidak tertata, terdapat kabel mesin yang tidak tertata sehingga saling bersentuhan
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas maka dapat ditentukan
pada karyawan
Bedasarkan berbagai macam masalah yang ada pada keselamatan dan kesehatan kerja
1. Bagi mahasiswa
2. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan salah satu plan solusi on untuk
Dapat dijadikan sebagai pandangan ide tentang keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan pada peneliti selanjutnya yang akan menciptakan solusi- solusi baru yang
Dalam penulisan Tugas akhir ini, agar sasaran penelitian dapat tercapai dengan baik maka
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan batasan sebagai berikut:
• Penelitian ini dibatasi pada faktor penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
pada proyek.
• Objek pada penelitian ini adalah persepsi karyawan (staf dan pekerja) pada proyek
pengaruh resiko dan faktor manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
terhadap kinerja pekerja dalam Proyek penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
Penulisan laporan ini terdiri dari beberapa bab yang didalamnya terdapat beberapa
sub bab, adapun isi dari tiap-tiap bab dapat dijelaskan sebagai berikut:
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
dari data primer dan sekunder yang mendukung penelitian sebagai dasar untuk
waktu dan tempat penelitian, referensi dan acuan normatif yang digunakan, metode
dan prosedur pengujian, pembuatan dan pengujian mortar geopolimer serat mortar
BAB IV : PEMBAHASAN
dilaksanakan dalam sistematika yang jelas dan teratur agar diperoleh hasil yang baik
BAB V : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
Kinerja merupakan hasil pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik maupun non fisik
(Hadari Nawawi, 2005). Sedangkan menurut Prawirosentono (2008) kinerja adalah hasil
kerja yang dapat di capai oleh seseorang atau dari kelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
norma maupun etika. Hal ini juga didukung oleh pendapat Cokroaminoto (2007) pengertian
bahwa seorang karyawan masuk dalam tingkatan kerja tertentu. Tingkatannya dapat
bermacam-macam istilah. Kinerja dapat dikelompokkan melampaui target, sesuai target atau
dibawah target. Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2005) kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai
1.Faktor individual yang terdiri dari kemampuan dan keahlian, latar belakang, dan
demografi.
2.Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, attitude (sikap), personality (kepribadian),
job design. Menurut Mangkunegara (2005), faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal (disposisional), yaitu faktor yang dihubungkan dengan
seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan
rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Faktor-faktor
internal dan eksternal ini merupakan jenis-jenis atribusi yang mempengaruhi kinerja
seseorang. Menurut Mangkunegara (2005) faktor penentu prestasi kerja individu dalam
1 Faktor Individu
Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memilik integritas yang
tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama
individu untuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya 19 secara optimal
dalam melaksanakan kegiatan dan aktivitas kerja sehari-sehari dalam mencapai tujuan
organisasi
organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor
lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang
memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi kerja efektif, hubungan kerja
harmonis, iklim kerja respek, dan dinamis , peluang berkarir dan fasilitas kerja yang
relative memadai.
Menurut Heidjrachman dan Saud (1984), keselamatan dan kesehatan terdapat tiga
penyebab umum suatu kecelakaan, yaitu secara kebetulan, kondisi tidak aman, dan sikap
yang tidak diinginkan. Terdapat hal lain yang menyebabkan terjadinya faktor-faktor antara
lain:
1. APD yang tidak sempurna.
3. Prosedur yang berbahaya didalam, di atas atau disekitar peralatan dan mesin.
4. Kurangnya percahayaan.
Pada masa sekarang keselamatan dan kesehatankerja (K3) merupakan suatu hal yang sangt
mempengaruhi dalam produktifitas kerja, bahkan pemerintah telah turun tangan untuk
2012 Pasal 1 ayat 1, “keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya disingkat K3 adalah
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dan penyakit akibat kerja.”
karyawan sehingga dapa melakukan tugasnya dengan baik. Tujuan keselamatan dan
kesehatan kerja sendiri yang berarti manfaat dari melindungi karyawan dari kecelakaan dan
kesehatan dalam bekerja. Menurut Sutrisno dan Ruswandi (2007:7),tujuan keselamatan kerja
merupakan suatu jaminan keselamatan yang dimiliki pekerja pada saat melakukan suatu
pekerjaan.
1. Mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik fisik, sosial, dan
psikologis.
6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan dan kondisi kerja.
kerja (K3) pada karyawan diharapkan mampu mencapai zero accident,yang dimana
sektok keselamatan dan kesehatan yang baik dengan memberikan rasa nyaman pada
Ramli (2010:14) berpendapat sebuah tujuan K3 dapat dilihat dari aspek ketenaga kerjaan
bahwa suatu keselamatan kerja mengandung sebuah nilai pelindungan terhadap para pekerja
kecelakaan maupun penyakit akibat bekerja. Tenaga kerja merupakan salah satu aset
perusahaann yang sangat berharga dan merupakan unsur penting dalam suatu proses produksi
di samping unsur lainnya seperti material, mesin, dan tempat kerja. Karena itu tenaga kerja
harus dijaga, dibina, serta dikembangkan untuk meningkatkan suatu produktivitasnya. Karena
merupakan suatu bagian aset penting bagi perusahaan maka keselamatan dan kesehatan kerja
karyawan dari kecelakaan maupun penyakit akibat kerja perlu menjadi fokus utama
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan salah satubentukkesejaterahan pekerja yang harus dipenuhi
oleh perusahaan karena pekerja merupakan sebuah aset perusahaan yang harus dijaga.
Denganadanya K3 dapat membantu produktifitas para pekerja dalam bekerja dengan
Dalam suatu proses berjalannya penerapan K3 terdapat bagian unsur-unsur yang membantu
dalam menangani tingginya angka kecelakaan kerja yang disebutkan oleh Sutrisno dan
4. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat lingkungan
kerja.
Dalam pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bukan hanya
dilakukan individu tetapi sangat efektif jika dilakukan secara bersama-sama didalam suatu
perusahaan baik pimpinan maupun para pekerja. Menurut Flippo (Mutiara, 2004: 116), dalam
4. Diberikannya pendidikan dan kegiatan bagi semua karyawan untuk bertindak aman.
7. Melaksanakan peraturan.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang unsur keselamatan dan kesehatan kerja, dapat
disimpulkan bahwa K3 sangat dibutuhkan untuk melindungi para pekerja untuk menciptakan
kondisi bekerja yang aman. Hal iniperlunya menetapkan peraturan didalam perusahaan
tentang penggunaan APD, kondisi lingkungan, tanda bahaya, safety talk, sarana prasarana
yang lengkap, serta kesadaran karyawan terhadap keselamatan dan kesehatan saat bekerja.
sebuah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yaitu suatu bagian yang
kebijakan perusahaan terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang bertujuan untuk
pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja bertujuan untuk menjaga
lingkungan agar tetap nyaman dan aman serta dapat meningkatkan suatu produktifitas pada
Untuk sebuah pencapainya dari keselamatan dan kesehatan kerja pada karyawan di
perlunya sistem manajemen K3 yang baik dan terkordinasi menjaga para pekerja supaya tidak
terjadinya kecelakaan kerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas pada karyawan. Hal
ini dapat diketahui suatu problem yang diketahui pada sektorkeselamatan dan kesehatan kerja
yang ada
keselamatan, perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan
kerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Tenaga kerja harus
memperoleh perlindungan dari berbagai permasalahan disekitarnya dan pada dirinya yang
Menurut Robert L. Mathis (2002), program manajemen keselamatan kerja yang efektif
adalah:
a. Komitmen dan tanggung jawab perusahaan Inti manajemen keselamatan kerja adalah
ini sebaiknya dikoordinasikan dari tingkat manajemen paling tinggi untuk melibatkan
diberikan oleh para atasan, manajer, spesialis keselamatan kerja dan spesialis sumber
daya manusia.
perilaku kerja yang aman dan memberikan umpan balik terhadap praktik-praktik
keselamatan kerja yang positif, juga sangat penting dalam meningkatkan keselamatan
para pekerja.
c. Komunikasi dan pelatihan keselamatan kerja Satu cara untuk mendorong keselamatan
komite, di mana pertemuan ini juga diadakan secara rutin. Sebagai tambahan dalam
keselamatan kerja, komunikasi yang terus-menerus dalam membangun kesadaran
d. Komite keselamatan kerja Para pekerja sering kali dilibatkan dalam perencanaan
keselamatan kerja melalui komite keselamatan kerja, kadangkala terdiri dari para
pekerja yang berasal dari berbagai tingkat jabatan dan departemen. Komite
tanggung jawab spesifik untuk mengadakan tinjauan keselamatan kerja, dan membuat
e. Inspeksi, penyelidikan kecelakaan kerja, dan pelatihan Pada saat terjadi kecelakaan,
maka harus diselidiki oleh komite keselamatan kerja perusahaan atau oleh koordinator
kecelakaan itu. Selain itu penyelidikan dengan wawancara terhadap karyawan yang
mengalami kecelakaan, dengan atasan langsungnya, dan para saksi kecelakaan itu.
Dalam penyelidikan kecelakaan kerja ada kaitan eratnya dengan penelitian, untuk
penting.
keselamatan kerja:
1. Moral Para manajer melakukan upaya pencegahan kecelakaan, dan atas dasar
perusahaan dapat dikenakan denda dan para supervisor dapat ditahan apabila
dikenakan hukuman penjara selama lima tahun dengan masa percobaan sepuluh
tahun.
3. Ekonomi Biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan akan cukup meskipun
kecelakaan yang terjadi sangat tinggi ataupun kecelakaan yang terjadi kecil.
pegawai yang mengalami kecelakaan. Asuransi ini tidak meliputi biaya langsung
Menurut Gary Dessler (1997), terdapat tiga penyebab kecelakaan yang utama:
tepat pada saat seseorang melempar bola pada jendela tersebut, memiliki andil
d. Gudang yang tidak aman: terlalu sesak atau banyaknya jumlah barang yang
f. Ventilasi yang tidak baik (pengaturan udara tidak baik atau sumber udara kotor).
d. Bekerja dengan kecepatan yang tidak aman (apakah terlalu cepat atau terlalu lambat
dan mengkombinasi.
Kesadaran karyawan merupakan suatu pengaruh utama dalam penerapan keselamatan kerja
yang langsung. Kesadaran adalah bagian dari kejiwaan yang berisi hal-hal yang disadarinya,
diketahuinya. Didalam diri karyawan memiliki perilaku yang berbeda-beda baik positif
maupun negative.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk sebuah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus,
penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau memaparkan sesuatu hal, misalnya
dalam keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Dalam pendekatan
deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan secara terperinci di dalam suatu
organisasi, lembaga, atau subjek yang sempit. Menurut Sugiyono (2011:8-9) Metode
penelitian kualitatif juga sering disebutkan sebagai penelitian yang natural yang dalam
kondisi alamiah (natural setting); dalam penelitian kualitatif bisa disebut juga sebagai metode
etnographi, karena pada awalnya metode yang dilakukan penelitian ini lebih banyak
digunakan dalam suatu penelitian bidangan tropologi budaya; disebut dengan metode
kualitatif karena sebuah datanya yang terkumpul dan anlisisnya lebih bersifat kualitatif.
Metode penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti suatu kondisi obyek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti tersebut merupakan sebagai instrumen
kunci. Teknik dari suatu pengumpulan data dengan trianggulasi (gabungan), analisis data
yang bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil dari penelitian kualitatif lebih menekan kan
Lokasi penelitian ini dilakukan di Pasar Rakyat Bulu, berlokasi di Desa Sukolilo, Kecamatan
Pada penelitian kualitatif terdapat informan penlitian yang dijadikan suatu pendekatan pada
objek yang memahami dalam sebuah informasi berkaitan objek yang diteliti. Dalam informan
yang dipilih memiliki sebuah kriteria khusus agar diharapkan mendapatkan suatu informasi
yang bermanfaat bagi penelitian yang dilakukan. Dalam menentukan informan dalam
kriteria yang dikatakan oleh para ahli. Menurut Spradley (Moleong, 2004: 165) informan
ditanyakan.
3. Informan masih bekerja pada lingkungan dan kegiatan yang menjadi sasaran
penelitian.
informasi.
5. Informan yang memberikan suatu informasi tidak cenderung diolah dan dikemas terlebih
dahulu atau mereka relatif masih lugu dalam memberikan suatu informasi.
Bedasarkan kriteria untuk mencari informan yang dikatakan Spradley diatas, peneliti
tersebut. Informan yang penelitih tentukan merupakan orang-orang yang terkait secara penuh
paham akan kondisi dan SOP K3. Informan yang dipilih oleh peneliti juga merupakan
seseorang karyawan yang bertugas sebagai pengawas pada para pelaksana pekerja yang
sedang bekerja.
Dalam pelaksanaanya penelitian ini menggunakan sebuah teknik key person. Dalam
melakukan teknik ini untuk memperoleh informan yang akan digunakan dikarenakan peneliti
sudah memahami informasi sejak awal tentang objek. Penelitian maupun informan
penelitihan sehingga peneliti membutuhkan teknik key person sebagai awalan untuk
observarsi. Key person ini adalah tokoh formal maupun tokoh informal. (Bungin,
2007: 77)
Penulis menentukan informan penelitian yang dipilih dengan berjumlah 4 orang, yang
formal yang menjadi subjek atau informan dalam penelitian ini yaitu:
1. Foreman K3
Dalam penelitian ini, peneliti memilih bapak Subekhan sebagai foreman K3 sebagai tokoh
formal karena memiliki pengetahuan di bidang K3. Informan tersebut juga mengetahu
2. Staff K3
Dalam pengambilan data, peneliti melilih Risky Adi K sebagai tokoh formal yang dapat
memberikan informasi seputar penerapan K3 dan waktu yang cukup untuk melakukan proses
wawancara. Narasumber tersebut juga memiliki pengetahuan yang sesuai dengan bidangnya
3. Perlaksana
Pelaksana merupakan seseorang yang berhadapan langsung dengan proses bekerja. Dengan
mencari data untuk dijadian penelitian perlunya orang yang yang langsung memiliki
pekerjaan yang beresiko terjadinya kecelakaan kerja Penulis mememilih 2 karyawan yang
penelitian.
Didalam suatu jenis dan sember data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data
primer. Data primer yang merupakan suatu data diambil dari lingkungan
perusahaan yang diteliti baik pengamatan sendiri maupun melalui daftar pertanyaan yang
telah disiapkan oleh peneliti. Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh melalui hasil
wawancara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dalam bidang keselamatan dan
Dalam pengumpulan data, terdapat berbagai teknik yang diperlukan untuk meneliti masalah
yang yang diteliti dan tujuan penelitian. Maka penulis menggunakan beberapa metode yang
1. Wawancara
Pada penelitian ini wawancara ditujukan kepada pemilik perusahaan yang digunakan untuk
2. Dokumentasi
Analisis data adalah suatu proses dimana penelitian membentuk penyusunan pada data yang
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting, dan yang
akan dipelajari sehingga dapat menyimpulkan penelitian yang mudah dipahami. Menurut
Miles & Huberman (1992: 16) dalam menganilisis sebuah data maka peneliti menggunkan
teknik analisis Interactive Model yakni dengan tahapan meliputi :Pengumpulan data; reduksi
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dapat digunakan untuk penelitian ilmiah, sumber data primer, wawancara,
dan dokumentasi, Dalam hal ini peneliti dapat mengumpulkan informasi dengan seksama dan
apa adanya mencatat apa saja yang sudah didapatkan sesuai dengan hasil pengamatan,
wawancara terstruktur maupun tak terstruktur secara objektif bardasarkan fakta yang ada di
lapangan mengenai suatu pelaksanaan program pada keselamatan dan kesehatan kerja
2. Reduksi Data
Data yang dimiliki oleh penelit sangan banyan dan dibutuhkannya sebuah penyeleksi data
yang penting. Semakin banyak data yang diperoleh di lapangan maka data tersebut akan
semakin rumit untu dilakukan suatu penelitian. Untuk itu perlunya dilakukan analisis data
melauireduksi data.
Reduksi data merupakan sebuah rangkuman data yang memilih pokok-pokok pembahasan
yang penting dari tema penelitian dan membuang yang menurutnya tidak penting. Dengan itu
data reduksi memberikan gambaran yang jelas tentang suatu data yang diambil. sehingga
dapat mempermudah peneliti membuat kesimpulan.
3. Penyajian Data
Setelah melakukan sebuah reduksi data meka penelitian dapat mendisplay data yang diteliti.
Dalam penelitian kualitatif penyajian yang jelas merupakan hal yang penting bagaimana
peneliti mampu menyajikan dan menjelaskan suatu data yag diteliti. Penyajian dalam
kualitatif berupa bentuk tabel, grafik, phie chart, pictogram, dan sejenisnya. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga
akan semakin mudah difahami. Penyajian dalam penelitian kualitatif dapat dijelaskan dengan
Langkah selanjutnya dalam analisis data pada penelitian kualitatif adalah mekakukan sebuah
penelitian yang dijelaskan. Kesimpulan awal yang dijelaskan bersifat sementara namun akan
berubah ketika sudah menemukan bukti-bukti yang kuat dan dapat mendukung data
penelitian. Jika kesimpulan awal didukung dengan bukti-bukti yang falid pada saat kembali
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif ini mungkin dapat menjawab sera menjelaskan
berbagai rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awalpenelitian, dikarenakan sebuah
rumusan masalah dari penelitian kualitati hanya bersifat sementara dan akan berkembang
Uji kreadibilitas perlu untuk menghindari unsur subjektifitas, ada beberapa cara untuk
1. Ketekunan Pengamatan
Dalam penelitian ini ketekunan merupakan suatu awalan untuk mendukung proses penelitian.
Dalam hal itu bahwa kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti
secara sistematis. Dengan meningkatkan kefali dan dara peneliti melakukan pengecekan
ulang agar data yang diambil benar dan akurat. Demikian juga dengan meningkatkan
ketekunan maka, peneliti dapat menberikan sebuah deskripsi data yang jelas dan sistematis
Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara menggali lebih
banyak refrensi buku maupun penelitian terdahulu supaya dapat menguatkan data yang akan
diteliti dan juga sebagai bahan berbandingan. Dengan membaca ini maka wawasan serta
perabaan
konteks yang lebih mendalam peneliti akan semakin paham. Hal tersebut sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan oleh peneliti itubenar/dipercaya. (Sugiyono
2010:371)
2. Menggunakan Referensi
Bahan referensi yang dimaksud di sini adalah merupakan sebagai pendukung penelitian yang
akan diibuktikan dengan rekaman proses wawancara. Data sebagai referensi penelitian
berupa interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Dalam
laporan penelitian penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan
(Sugiyono 2010:375)
Dalam suatu penelitian terdapat berbagai macam kendala/kesalahan dari pengambilan data
maupun pada saat mendisplay data yang diperoleh. Maka perlunya suatu pengecekan ulang
dari data yang didapat anguna menjaga kevalidan data yang didapat. Sugiyono (2010:375)
menyatakan bahwa member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapakah tingkat
4. Trigulasi
Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar itu untuk keperluan pengecekan data atau suatu pembanding terhadap data
itu. Penelitian ini menggunakan satutrigulasi yaitu trigulasi sumber. Triangulasi sumber data
adalah pengumpulan data dari beragam sumber yang saling berbeda dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Ardana. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Arikunto,
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asnawi Sahlan & Bachroni Mohammad 1999. Stres Kerja Buletin Psikologis, Tahun VII,
Dombeck & Moran. (2000). Implications of Psychological Theories foSelf help: Introduction
Fatmawati Mallapingdan Nurfadilah. (2013). Pelaksanaan Kesehatan Dan Keselamatan
Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif Buku Sumber
Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Ramlan, 2006;13, Dasar-dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jilid 1, percetakan Unsoed,
Purwokerto
Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS 18001.
Suma'mur P.K., Dr, Msc. (1981), Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, PT Toko