Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TELAAH JURNAL

“PENGARUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


PERKANTORAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN”

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehtan Kerja (K3)

DISUSUN OLEH :

Roby Luqmanul Hakim (19010135)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

TAHUN 2019/2020

Jl. dr. Soebandi No. 99 Jember, Telp/Fax (0331) 483536

www.stikesdrsoebandi.ac.id / email : info@stikesdrsoebandi.ac.id


Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmat-Nyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah telaah jurnal
keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan baik.

Dalam makalah ini penulis mengangkat sebuah materi yang berjudul “Pengaruh
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran Terhadap Karyawan di
Politeknik Madiun” Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini.Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan harap maklum
bilamana isi makalah telaah jurnal ini ada kekurangan. Semoga makalah ini mampu
memberikan banyak manfaat bagi para pembaca

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Situbondo, 1 Oktober 2020

Roby luqmanul hakim

2
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu isu penting di dunia
kerja saat ini termasuk di lingkungan rumah sakit. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat,
bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan produktivitas kerja.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pasal 23 mengenai


kesehatan kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diseleng-garakan pada setiap
tempat kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan yang besar
bagi pekerja agar dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat
sekelilingnya, untuk memperoleh produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program
perlindungan tenaga kerja itu sendiri.

Dilansir dari Peraturan Menteri Kesehatan No.48 Tahun 2016 menetapkan Standar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran. untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman,
dan nyaman sesuai dengan standar K3 Perkantoran meliputi standar keselamatan kerja,
kesehatan kerja, kesehatan lingkungan kerja perkantoran, dan ergonomi perkantoran. Kinerja
karyawan akan sesuai dengan harapan perusahaan apabila kualitas sumber daya manusia itu
baik. Kinerja yang baik juga dapat didukung dengan adanya pengawasan serta adanya
keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan tersebut.point tersebut berakibat pada
peningkatkan kinerja karyawan sehingga seluruh aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan
lancar dan teratur.

3
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (K3) Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri
Madiun

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Diketahuinya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) Perkantoran terhadap


Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri Madiun.

b. Diketahuinya adanya pengaruh penerapan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)


Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri Madiun.

1.3 Manfaat

Diharapkan dari makalah telaah ini dapat bermanfaat bagi:

1.3.1 Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pengetahuan bagi ilmu keperawatan tentang bagaimana


Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan kerja Perkantoran terhadap Kinerja
Karyawan di Politeknik Negeri Madiun.

4
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

1.3.2 Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi

Memberikan masukan bagi intitusi pendidikan STIKES dr.Soebandi Jember


khususnya Jurusan Keperawatan untuk lebih mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri
Madiun.

b. Bagi Mahasiswa

Memberikan masukan, wawasan serta dapat mengaplikasikan dan meningkatkan


pengetahuan tentang Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Politeknik
Negeri Madiun

c. Bagi Peneliti

Memberikan masukan bagi peneliti sehingga dapat menambah pengalaman dan


wawasan tentang bagaimana Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Politeknik Negeri Madiun

5
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

BAB II
PEMBAHASAN

ISI TELAAH JURNAL

2.1 JUDUL

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAAN KERJA (K3) PERKANTORAN


TERHADAP KINERJA KARYAWAN

2.2 PENULIS

Triana Prihatinta, Srimiatun, Dahris Shahab, Eda Maaliah

2.3 WAKTU PENELITIAN

2019

2.4 METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode probability sampling dan
simple random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana
dengan bantuan program SPSS 22. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
dokumentasi.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di
Politeknik Negeri Madiun yang berjumlah 45 orang.

6
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

2.5 ISI JURNAL

2.5.1 Kenapa judul itu diteliti ?

Untuk melihat bagaimana Pengaruh Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri Madiun.

2.5.2 Tujuanya

Untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh penerapan Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri Madiun.

2.5.3 Metode

Penelitian ini menggunakan metode metode probability sampling dan simple random
sampling. Teknik simple random sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel
atau elemen secara acak, dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel.

Teknik pengumpulannya menggunakan data dengan kuesioner dan dokumentasi


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji hipotesis tentang pengaruh
penerapan K3 Perkantoran terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini fokus unit
analisis adalah karyawan di Politeknik Negeri Madiun. Setting penelitian dalam penelitian ini
adalah lapangan. Dimensi waktu data bersifat cross section yaitu pengambilan data pada
waktu tertentu dengan banyak sampel.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di Politeknik
Negeri Madiun yang berjumlah 45 orang.

2.5.4 E-Sampel

Untuk Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di
Politeknik Negeri Madiun yang berjumlah 45 orang.

7
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

2.5.5 Hambatan Penelitian

Hambatan penelitian yang yang dialami oleh peneliti tersebut mencakupi beberapa
aspek mulai dari pengumpulan sampel tersebut yang memakan waktu begitu
panjang,menunggu orang yang akan diteliti dan yang terakhir adalah aspek finansial yang
kurang mumpuni dalam penelitian ini.

2.5.6 EBP (Evidance Based Practice)

Pada umumnya lingkup perkantoran adalah wadah dari berbagai member ataupun
karyawan untuk berkolaborasi dengan satu sama lainnya,demi terncapainya tujuan
bersama,dalam hal ini rentan sekali untuk terjadinya kecelakaan kerja,maka dari itu dengan
adanya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja dapat meminimalisir kesalahan yang
tentunya tidak sangat di inginkan oleh instansi tersebut.

8
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Dari hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan
kerja (k3) Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri
Madiun.menunjukkan bahwasannya ada pengaruh yang signifikan pada saat penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja pada lingkup perkantoran. Semakin baik penerapan (K3)
perkantoran maka kinerja karyawan semakin tinggi. Begitu juga dengan sebaliknya, semakin
buruk penerapan (K3) perkantoran maka kinerja karyawan semakin rendah.dengan ini dapat
disimpulkan bahwasannya terdapat pengaruh yang sangat signifikan pada pelaksanaan
kesehatan dan keselamatan kerja pada lingkup perkantoran terhadap kinerja karyawan di
politeknk negri madiun.

9
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

DAFTAR PUSTAKA

Epicheirisi Volume 3 Nomor 2 Tahun 2019/ PENGARUH KESELAMATAN DAN


KESEHATAAN KERJA (K3) PERKANTORAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN

10
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

LAMPIRAN JURNAL

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAAN KERJA (K3) PERKANTORAN

TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Triana Prihatinta

Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun
triana@pnm.ac.id
Srimiatun

Program Studi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun
mia@pnm.ac.id
Dahris Shahab
Program Studi Mesin Otomotif, Jurusan Teknik, Politeknik Negeri Madiun
dahris@pnm.ac.id
Eda Maaliah
Program Studi Bahasa Inggris, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun
Eda@pnm.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan di Politeknik Negeri Madiun. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian Karyawan di Politeknik Negeri Madiun yang berjumlah 45 orang.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling dan
simple random sampling. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana
dengan bantuan program SPSS 22. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
dokumentasi.
Hasil dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) perkantoran berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan di Politeknik Negeri
Madiun. Berati adanya (K3) perkantoran berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin baik
penerapan (K3) perkantoran maka kinerja karyawan semakin tinggi. Begitu juga dengan
sebaliknya, semakin buruk penerapan (K3) perkantoran maka kinerja karyawan semakin rendah.
Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran, Kinerja Karyawan

Abstract
This study aimed to determine the effect of the Office of Occupational Safety and Health (K3) of
Offices on Employee Performance in Madiun State Polytechnic. The sample in this study were 45
employees from the State Polytechnic of Madiun. The sampling technique in this study uses
probability sampling and simple random sampling methods. Hypothesis testing uses simple linear
regression analysis with the help of the SPSS 22 program. Data were obtained using a
questionnaire and documentation.
The results of this study are to prove that the application of occupational safety and health (K3)
offices has a significant positive effect on employee performance in the State Polytechnic of
Madiun. Meaning the presence (K3) of offices has an effect on employee performance. The better

11
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

the application (K3) of offices, the higher employee performance. Likewise, vice versa, the worse
the application of (K3) offices, the lower the employee performance.
Keywords: Office Occupational Safety and Health (K3), Employee Performance.

12
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

PENDAHULUAN
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perkantoran adalah upaya untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan pegawai melalui pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja di tempat kerja khususnya pada perkantoran. Pemerintah melalui Peraturan Menteri
Kesehatan No.48 Tahun 2016 menetapkan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perkantoran.
Pengaturan standar keselamatan dan kesehatan kerja perkantoran ditujukan sebagai acuan bagi
pimpinan kantor dan/atau pengelola gedung dalam menerapkan pelaksanaan K3 di perkantoran
untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman, dan nyaman serta karyawan yang sehat, selamat
bugar, berkinerja, dan produktif. Standar K3 Perkantoran meliputi standar keselamatan kerja,
kesehatan kerja, kesehatan lingkungan kerja perkantoran, dan ergonomi perkantoran.

Kinerja karyawan akan sesuai dengan harapan perusahaan apabila kualitas sumber daya
manusia itu baik. Kinerja yang baik juga dapat didukung dengan adanya pengawasan serta adanya
keselamatan dan kesehatan kerja dari perusahaan. Pengawasan dapat berfungsi untuk memperkecil
hambatan yang akan terjadi, dapat segera diantisipasi dan untuk meingkatkan kinerja karyawan
demi kelancaran aktivitas operasi perusahaan. Sistem pengawasan yang sesuai dengan kondisi dan
keadaan suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga seluruh aktivitas
perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan teratur.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diajukan sebuah penelitian dengan judul
Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan. (Studi
Korelasi pada Karyawan di Politeknik Negeri Madiun).

TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja menurut Sucipto (2017) adalah suatu upaya untuk
menciptakan perlindungan dari risiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional
terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan.

Ridley (dalam Sinambela, 2017) menjelaskan keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, maupun bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

Menurut Silalahi dan Rumondang (dalam Sinambela, 2017), keselamatan merupakan suatu
usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan
kecelakaan atau cedera, sedangkan kesehatan kerja yaitu terhindarnya dari penyakit yang mungkin
akan timbul ketika melakukan pekerjaan.

Keselamatan (safety) mencakup perlindungan pegawai dari cedera yang disebabkan oleh
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Hal yang termasuk dalam cakupan definisi mengenai
keselamatan tersebut adalah faktor faktor yang berhubungan dengan cedera, stres berulang, serta
kekerasan di tempat kerja dan dalam rumah tangga. Kesehatan (health) mengacu pada kebebasan
dari penyakit fisik maupun emosional. Masalah masalah dalam bidang-bidang ini bisa secara serius
memengaruhi produktivitas dan kualitas kehidupan kerja pegawai (Sinambela, 2017:366).

13
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman serta bebas dari risiko kecelakaan dan penyakit di
tempat kerja, sehingga pegawai dapat melakukan pekerjaannya dengan nyaman.

Definisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 48
Tahun 2016 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
karyawan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Sedangkan definisi kantor menurut Moekijat (dalam Nuraida, 2014:1), “kantor adalah setiap
tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha, apa pun nama yang
diberikan untuk tempat tersebut”.

Prajudi (dalam Nuraida, 2014:1) mendefinisikan “kantor sebagai organisasi yang terdiri atas
tempat, personel staf, dan operasi ketatausahaan guna membantu pimpinan”.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.48 Tahun 2016 menyatakan bahwa
“perkantoran adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat karyawan melakukan kegiatan
perkantoran baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat”.
Dari definisi-definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kantor adalah tempat
diselenggarakannya kegiatan tata usaha baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa keselamatan dan kesehatan (K3) perkantoran adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dilaksanakan pada tempat diselenggarakannya kegiatan tata
usaha baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat.
Kinerja
Menurut Siswanto (2002:235), kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Kinerja juga dikenal dengan istilah
karya seperti pengertian yang dikemukakan oleh Nawawi (2005:114) “kinerja adalah hasil
pelaksanaan suatu pekerjaan baik bersifat fisik/material dan non fisik/non material”.
Kemudian menurut Mangkunegara (2006:67) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Cokroaminoto (2007)
pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam melaksanakan
keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas tersebut biasanya berdasarkan
indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Sebagai hasilnya akan diketahui bahwa
seseorang karyawan masuk dalam tingkatan kinerja tertentu. Kinerja karyawan dapat dikelompokan
menjadi 3 yakni tingkatan kinerja tinggi, menengah atau rendah. Dapat juga dikelompokan berdasar
target, sesuai target atau dibawah target.
Maka kesimpulan dari pengertian diatas adalah kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi
kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
Pengaruh K3 Perkantoran terhadap Kinerja Karyawan
Definisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa keselamatan dan kesehatan (K3) perkantoran adalah segala
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan karyawan melalui upaya pencegahan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang dilaksanakan pada tempat diselenggarakannya kegiatan tata
usaha baik yang bertingkat maupun tidak bertingkat.

14
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

METODE
Dengan adanya keselamatan dan kesehatan (K3) perkantoran akan menjamin dan melindungi keselamatan
dan kesehatan karyawan. Maka semakin baik penerapan (K3) perkantoran akan semakin tinggi pula kinerja
karyawan. Oleh karena itu (K3) perkantoran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah :

H : penerapan (K3) perkantoran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.


Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian teori di atas maka kerangka pemikiran yang menjelaskan hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen adalah sebagai berikut:

Keselamatan dan
H Kinerja Karyawan
Kesehatan Kerja
(K3) Perkantoran
(Y)
(X)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran diatas menerangkan bahwa variabel independen keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
perkantoran berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menguji hipotesis tentang pengaruh
penerapan K3 Perkantoran terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini fokus unit analisis adalah
karyawan di Politeknik Negeri Madiun. Setting penelitian dalam penelitian ini adalah lapangan.
Dimensi waktu data bersifat cross section yaitu pengambilan data pada waktu tertentu dengan
banyak sampel.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan di Politeknik Negeri
Madiun yang berjumlah 45 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode probability
sampling dan simple random sampling.

Definisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 48
Tahun 2016 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
karyawan melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Perkantoran diukur dengan 47 item pernyataan. Instrumen berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2016 dengan menggunakan skala likert 1 (sangat tidak
setuju) yang berarti (K3) Perkantoran paling rendah, dan seterusnya sampai 5 (sangat setuju)
diberikan untuk jawaban yang berarti (K3) Perkantoran paling tinggi.

Menurut Mangkunegara (2006:67) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan diukur dengan 6 item pernyataan.
Instrumen pernah dilakukan oleh Amin (2018) dengan menggunakan skala likert 1 (sangat tidak
setuju) yang berarti kinerja karyawan paling rendah, dan seterusnya sampai 5 (sangat setuju)
diberikan untuk jawaban yang berarti kinerja karyawan paling tinggi.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan
bantuan program SPSS 22. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan
dokumentasi.

15
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Deskripsi Variabel Penelitian

Tabel 1.
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Std.
N Min Max Mean
Deviation
K3 Perkantoran 45 149 211 184,82 17,950
Kinerja Karyawan 45 18 30 23,78 3,081

Sumber: diolah penulis, 2019

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa :

Dari 45 responden, variabel K3 Perkantoran memiliki nilai minimum sebesar 149, nilai maksimal
sebesar 211, rata-rata sebesar 184,82 dan standart deviation sebesar 17,950. Variabel K3
Perkantoran menggunakan 47 item pernyataan sehingga rata-rata item adalah 184,82 dibagi 47 item
sama dengan 3.932 dari skala likert 1 sampai 5. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa variabel K3
Perkantoran tergolong cukup artinya karyawan yang melakukan pekerjaan dengan menerapkan
prinsip K3 Perkantoran adalah cukup.

Dari 45 responden, variabel kinerja karyawan memiliki nilai minimum sebesar 18, nilai maksimum
sebesar 30, rata-rata sebesar 23,78, dan standart deviation sebesar 3,081. Variabel kinerja karyawan
menggunakan 6 item pernyataan sehingga rata-rata item adalah 23,78 dibagi 6 item sama dengan
3.963 dari skala likert 1 sampai 5. Rata-rata tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan
tergolong cukup artinya kinerja karyawan di Politeknik Negeri Madiun tergolong cukup.

Uji validitas digunakan untuk menguji pernyataan atau item dari masing-masing variabel. Data
yang diuji sebanyak 45 responden dengan menggunakan SPSS 22.0.

Tabel 2.
Hasil Uji Reliabilitas

Jumlah
Cronbach’s
Variabel item Keterangan
Alpha
pernyataan
K3 Perkantoran 47 0,943 Reliabel
Kinerja Karyawan 6 0,891 Reliabel

Sumber: diolah penulis, 2019

Hasil uji reliabilitas variabel k3 perkantoran dan kinerja karyawan menunjukkan bahwa Cronbach’s Alpha >
0,6. Dengan demikian variabel-variabel penelitian dinyatakan reliabel dan selanjutnya dapat digunakan dalam
penelitian.

16
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Sumber: diolah penulis, 2019


Gambar 2. Diagram Plot Uji Normalitas

Berdasarkan output uji normalitas yang terdapat di atas bahwa data (titik) menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.

Tabel 3.
Hasil Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF

K3 Perkantoran 1,000 1,000

Sumber : diolah penulis, 2019

Berdasarkan output uji multikolinieritas tabel 4.9 menunjukkan bahwa hasil perhitungan nilai
tolerance dari variabel bebas yaitu K3 perkantoran (X1) = 1,000; yang memperoleh nilai toleransi >
0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas. Hasil perhitungan VIF dari variabel bebas
yaitu K3 perkantoran (X1) = 1,000; memperoleh hasil nilai VIF < dari 10. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

Uji Heterokedastisitas

Sumber : diolah penulis, 2019

17
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar
baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak ada yang membentuk pada pola
tertentu yang teratur (Ghozali, 2005). Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.

Tabel 4.
Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: diolah penulis, 2019

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan nilai Durbin-Watson pada model regresi adalah sebesar
1,373 dengan level signifikan 0,05 (5%) dengan jumlah sampel penelitian sebanyak (N) 45 dan
jumlah variabel independen 1 (K=1) diperoleh nilai dL sebesar 1,4754 dan dU sebesar 1,5660. Maka
diperoleh nilai DW lebih besar dari batas Du dan kurang dari (4-Du) = 4 – 1,5660 = 2,434 atau (1,373
< 1,5560 < 2,434), sehingga dapat disimpulkan dalam persamaan tidak ada autokorelasi positif atau
negatif.

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terikat. Berdasarkan dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa R
Square (R2) sebesar 0,895 artinya perubahan kinerja karyawan (Y) mampu diterangkan oleh
perubahan variabel K3 Perkantoran (X) sebesar 89,5%, sementara sisanya yaitu sebesar 10,5%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti

Dari data kuesioner yang telah ditabulasikan dan dilakukan analisis menggunakan regresi
berganda dengan bantuan program SPSS versi 22.0. berikut ini akan dijelaskan pengaruh k3
perkantoran terhadap kinerja karyawan melalui pengujian regresi berganda sebagai berikut :

Tabel 5.
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Sumber: diolah penulis, 2019

Dari tabel 5 dapat diketahui nilai constant (α) sebesar -6,237, sedang nilai k3 perkantoran (β /
koefisien regresi) sebesar 0,162, sehingga persamaan regresi dapat ditulis:

Y=α+βX

18
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Y = -6,237 + 0,162 X

Konstanta = -6,237; artinya apabila variabel k3 perkantoran bernilai nol, maka nilai kinerja
karyawan di Politeknik Negeri Madiun adalah -6,237.

Koefisien regresi (β) sebesar 0,162 arah positif; artinya apabila terjadi peningkatan variabel k3
perkantoran sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan juga naik sebesar 0,162 satu satuan.

Uji t bertujuan untuk menguji signifikasi hasil dari uji regresi linier berganda. Pembuktian
hipotesis ini yaitu dengan memperhatikan nilai signifikan. Untuk hasil uji t dapat dilihat pada tabel
5.

Berdasarkan uji hipotesis dengan uji t diketahui bahwa variabel k3 perkantoran memiliki nilai
thitung sebesar 19,135 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 (sig. = 0,000 < 0,05), hal ini berarti
bahwa variabel k3 perkantoran memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa untuk variabel k3 perkantoran memiliki nilai t hitung
sebesar 19,135 dengan tingkat signifikan 0,000 (0,000 < 0,05). Artinya adalah hipotesis (H) diterima,
hal ini berarti Politeknik Negeri Madiun telah menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan
karyawannya melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang
dilaksanakan pada tempat kerja, sehingga dengan adanya pencegahan tersebut dapat meningkatkan
kinerja karyawan Politeknik Negeri Madiun.

Dengan penerapan k3 perkantoran yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Maka
semakin baik penerapan k3 perkantoran akan semakin tinggi pula kinerja karyawan di Politeknik
Negeri Madiun.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

K3 perkantoran berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di Politeknik Negeri Madiun.


Saran untuk penelitian yang akan datang adalah:
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel independen yang lain seperti motivasi kerja,
disiplin kerja, lingkungan kerja dan masih banyak variabel lainnya yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Peneliti selanjutnya hendaknya menambah sampel lebih banyak agar dapat lebih menggambarkan
populasi. Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas sampel tidak hanya terhadap kinerja karyawan saja tetapi
juga kinerja dosen di Politeknik Negeri Madiun.

DAFTAR PUSTAKA
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama.
Amin, Firqiyatul Makhfudloh. (2018). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap kinerja
karyawan melalui kepuasan kerja pada PT. PLN Persero Area Kediri. Skripsi. Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. (Tidak dipubikasikan).
Cokroaminoto. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu.
http://cokroaminoto.blogetery.com/2007/06/12/faktorfaktor-yang-mempengaruhi-kinerja-individu-respon-
untuk-zaenal/, diakses tanggal 27 Agustus 2019.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

19
Pengaruh keselamatan dan kesehataan kerja (k3) perkantoran Terhadap kinerja karyawan

Nawawi, Hadari. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Nuraida, Ida. 2014. Manajemen Administrasi Perkantoran. PT Kanisius: Yogyakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesianomor 48 Tahun 2016 Tentang Standar Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Perkantoran.
Sinambela, Poltak. Lijan. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siswanto Sastrodiwiryo. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sucipto Cecep. 2014. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Suparno. 2000. Langkah-langkah Penulisan Artikel Ilmiah dalam Saukah, Ali dan Waseso, M.G. 2000. Menulis
Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: UM Press.
Wahab, Abdul dan Lestari, Lies Amin. 1999. Menulis Karya Ilmiah. Surabaya: Airlangga University Press.
Winardi, Gunawan. 2002. Panduan Mempersiapkan Tulisan Ilmiah. Bandung: Akatiga.

20

Anda mungkin juga menyukai