NIM : 5192131001
Kelas : Pendidikan Teknik Elektro
Matkul : Penulisan Karya Ilmiah
1. Judul penelitian :
ANALISIS MINAT BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH K3 DI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
2. Variabel penelitiannya :
Variabel : Minat Belajar mahasiswa Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik.
3. penjelasan tentang:
Zaman sekarang ini, sering sekali kita lihat kurangnya minat para mahasiswa
dalam mempelajari pengetahuan yang berhubungan jelas dengan keselamatan
mereka saat melaksanakan praktek yang memiliki resiko cukup tinggi Ketika
terjadi kesalahan apalagi yang fatal. Banyak yang tidak terlalu berfikir tentang
pentingnya pengetahuan K3 yang memang menjadi salah satu pengetahuan dasar
dalam melaksanakan praktek di bengkel listrik pada saat perkuliahan khususunya.
Konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan konsep yang
penting dalam menjalankan prosedur kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani dan rohani yang bertujuan untuk menjaga keamanan
dan kenyamanan tenaga kerja agar tercapainya ketahanan fisik, daya kerja, dan
tingkat kesehatan yang tinggi (Hasibuan dkk, 2020).
Tidak hanya itu, Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
memberikan ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23, berbunyi
bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja dalam
kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri 10 atau
masyarakat, dan supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja
mereka sesuai dengan program perlindungan tenaga kerja.
Kesehatan dan Keselamatan kerja sangat diperlukan bagi Mahasiswa maupun
yang melakukan kegiatan praktek selama ditempat perkuliahan maupun ditempat
lain, dengan demikian dari beberapa pendapat diatas kesehatan kerja merupakan
1
upaya peningkatan kualitas hidup Mahasiswa dengan menerapkan ilmu tentang
jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat yang dilakukan agar dengan Harapan
mendapatkan kondisi sehat tanpa membahayakan diri sendiri atau orang lain saat
melaksanakan pekerjaan atau praktek di sekolah dengan menggunakan peralatan
pelindung sesuai anjuran, Kampus, sekolah dan tempat kerja. Sampai dapat
mengoptimalkan produktifitas .
a. analisis tentang berbagai masalah yang diakibatkan oleh kesenjangan antara
Das Sollen dengan Das Sein tersebut.
Di masa sekarang, dapat ditemukan beberapa kecerobohan yang para Mahasiswa
lakukan. banyak yang masih tidak Berminat penuh pada pengetahuan keselamatan
kerja sehingga tidak terlalu perduli juga dalam penggunaan peralatan pelindung.
Mereka tidak menggunakan peralatan pelindung saat melaksanakan praktek yang
menyebabkan ada nya sedikit kecelakaan terjadi. Mulai dari terkena sengatan listrik
sampai kepada mengenai benda tajam di dalam bengkel listrik. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka dilakukan penelitian di Universitas Negeri Medan
Fakultas Teknik dengan judul “Analisis Minat Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
K3 Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.”.
b. Dengan luasnya permasalahan yang timbul, maka batasan masalah nya:
Pada penelitian ini Batasan masalah dimaksudkan untuk memfokuskan
permasalahan yang akan dibahas. Dan peneliti membatasi masalah hanya pada
sampai .
c. Rumusan masalah :
1. Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah K3 di UNIMED
Fakultas Teknik ?
2. Bagaimana Minat para Mahasiswa terhadap mata kuliah K3 di UNIMED
Fakultas Teknik?
3. Apa saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat belajar Mahasiswa
UNIMED Fakultas Teknik Pada mata kuliah K3?
d. Tujuan penelitiannya.
1. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah
K3 di UNIMED Fakultas Teknik.
2. Untuk mengetahui Minat para Mahasiswa terhadap mata kuliah K3 di
UNIMED Fakultas Teknik.
2
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat belajar
Mahasiswa UNIMED Fakultas Teknik Pada mata kuliah K3.
e. Manfaat penelitian.
a. Manfaat Teoritis
diharapkan dapat memberikan wawasan dan sebagai acuan bagi dunia
pendidikan terkait penerapan pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3, khususnya dalam bidang Kelistrikan. juga dapat menjadikan motivasi
untuk Kampus lain agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap penerapan
pengetahuan K3 demi keamanan dan keselamatan.
b. Manfaat Praktis
Memberikan informasi tentang realita penerapan K3 dengan hakikat yang
seharusnya dilakukan oleh Mahasiswa pada saat praktek .
4. Variabel penelitiannya:
Menurut Sinambela (2017:365) “Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek.” Tak hanya itu, Menurut Sinambela
(2017:360) Kesehatan dan Keselamatan Kerja cukup penting bagi moral, legalitas,
dan finance. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu
Menurut Suparyadi dalam Zainal (2015:268) “Kesehatan Kerja merupakan
suatu kondisi fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya ketidakadaan penyakit atau
kelemahan pada waktu melaksanakan suatu pekerjaan. Kesehatan Kerja merupakan
sumber daya kehidupan sehari-hari bagi karyawan, termasuk ketika mereka
melaksankan pekerjaannya, karena dengan tanpa kesehatan karyawan tidak dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan baik.”
Menurut Megginson dalam Taryaman (2016:137) Kesehatan Kerja adalah “Suatu
kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Resiko kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam
lingkungan kerja yang melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang
menimbulkan stress atau gangguan fisik. Sedangkan Keselamatan Kerja merupakan
kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan dan kerusakan atau kerugian ditempat
kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengolahan, lantai
3
tempat bekerjadan lingkungan kerja, seta metode kerja. Resiko keselamatan dapat
terjadi karena aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan
anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.”
Taryaman (2016:137) mengemukakan bahwa Keselamatan Kerja ialah
“Keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap,
bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang
melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator, peralatan pembersih
gedung, sarana transportasi dan lain-lain.”
Menurut pendapat Sumakmur dalam Taryaman (2016:138) Keselamatan Kerja
adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial,
dengan usaha preventif dan kualitatif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja dan terhadap penyakit umum.”
Kasmir dalam Marwansyah (2016:266) berpendapat bahwa Kesehatan Kerja
adalah “Upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya
jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.”
Menurut Taher, (2016) Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan.
Pendapat lain serupa juga muncul dari Leon C. Megginson dalam Hamali
(2018:164) “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup istilah resiko
keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman
atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.”
Sementara itu ahli lain juga berpendapat serupa yakni, menurut Zainal
(2015:137) memberikan pendapatnya bahwa “Kesehatan dan Keselamatan Kerja ialah
4
merujuk pada kondisi-kondisi fisiologisfisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan jika sebuah
perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif
maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek
maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.”
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu bidang yang terkait dengan proyek
atau pekerjaan yang meliputi banyak peralatan kerja terutama peralatan pelindung
demi menciptakan rasa aman saat berada dilokasi tempat bekerja serta terbebas dari
gangguan, sebab jika terjadi kesalahan aka nada dampak buruk yang bisa saja terjadi.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangatlah penting untuk dipahami sebab adanya
resiko yang paling parah bisa dialami adalah kematian.
6
rata-rata yang diperoleh sebesar 77,38 diatas nilai KKM yang ditetapkan. Hal ini
menunjukkan pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja, dan penguasaan
peralatan praktik memiliki pengaruh positif terhadap hasil praktik. Hasil uji F
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih rendah dari 0,05 (α=5%).
Ada juga Skripsi dari saudara Arifin Noor Rachman, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan
Pengetahuan K3 Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Piri Yogyakarta”.
Dalam penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa yang diteliti adalah sangat
diperlukan agar siswa lebih memahami tentang pekerjaan, kompetensi serta aturan-
aturan yang ada di industri sehingga siswa SMK setelah lulus benar-benar siap
memasuki dunia kerja. Kesiapan adalah kapasitas. baik bersifat fisik maupun mental
untuk melakukan sesuatu. Kesiapan mencakup tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik,
mental, dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan, (3) keterampilan,
pengetahuan. Pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) juga harus dikuasai oleh lulusan SMK agar dalam nantinya
bekerja tidak terjadi kecelakan di tempat kerja. Siswa harus memahami konsep dasar
K3, dapat menerapkan K3 di industri, serta siswa dapat mengidentifikasi bahaya yang
ada di industri sehingga nantinya siswa dalam bekerja dalam situasi yang aman.
dengan menyimpulkan (1) gambaran Praktik Kerja Industri, pengetahuan K3, dan
kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta adalah sebagian kecil siswa
(50%) memiliki kecenderungan Praktik Kerja Industri dalam kategori tinggi, sebagian
kecil siswa (52%) memiliki kecenderungan pengetahuan K3 dalam kategori sangat
tinggi, dan sebagian kecil siswa (51%) memiliki kecenderungan kesiapan kerja dalam
kategori tinggi, (2) Praktik Kerja Industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013
dengan korelasi 0,433, (3) pengetahuan K3 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/
2013 dengan korelasi 0,309, (4) Praktik Kerja Industri dan pengetahuan K3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI
1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013 dengan korelasi 0,453.
7
7. Kerangka berfikir yang berisikan:
Berdasarkan dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka akan
dilakukan analisis pada minat belajar mahasiswa. Dilakukannya analisis ini untuk
mengevaluasi permasalahan yang ada. Permasalahan yang terkait dengan
kurangnya minat belajar pada pembelajaran K3. Dalam analisis ini juga untuk
melihatan faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar mahasiswa pada
pembelajaran K3 di UNIMED.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang
lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan
keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial.
Pada Proses ini Alternatif yang digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut adalah dengan menganalisis kembali minat belajar mahasiswa pada
proses pembelajaran K3 demi tercapainya pembelajaran yang diharapkan.
Analisis tersebut dilakukan karena analisis tersebut cocok untuk digunakan dalam
meningkatkan minat belajar Mahasiswa dan mengevaluasi pembelajaran K3 yang
memang sangat perlu digunakan atau di implementasikan saat praktek ataupun
bekerja.
8. hipotesis penelitian :
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh terhadap keamanan para
siswa saat melaksanakan praktek kelistrikan terkhususnya.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
Indikator para mahasiswa Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) di
UNIMED Fakultas Teknik.
3. Terdapat hubungan yang positif dan sesuai anatara Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat belajar Mahasiswa UNIMED Fakultas Teknik Pada mata
kuliah K3 dengan indikator serta tujuan yang ingin dicapai.
9
tempat bekerjadan lingkungan kerja, seta metode kerja. Resiko keselamatan dapat
terjadi karena aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan
anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.”
Taryaman (2016:137) mengemukakan bahwa Keselamatan Kerja ialah
“Keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap,
bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang
melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator, peralatan pembersih
gedung, sarana transportasi dan lain-lain.”
Menurut pendapat Sumakmur dalam Taryaman (2016:138) Keselamatan Kerja
adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial,
dengan usaha preventif dan kualitatif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja dan terhadap penyakit umum.”
Kasmir dalam Marwansyah (2016:266) berpendapat bahwa Kesehatan Kerja
adalah “Upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya
jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.”
Menurut Taher, (2016) Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan.
Pendapat lain serupa juga muncul dari Leon C. Megginson dalam Hamali
(2018:164) “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup istilah resiko
keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman
atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.”
10
Sementara itu ahli lain juga berpendapat serupa yakni, menurut Zainal
(2015:137) memberikan pendapatnya bahwa “Kesehatan dan Keselamatan Kerja ialah
merujuk pada kondisi-kondisi fisiologisfisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan jika sebuah
perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif
maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek
maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.”
12
Kesehatan dan keselamatan kerja yang nantinya akan berdampak kepada mereka. 2.
Dari hasil pengisian Instrumen diketahui 100% para mahasiswa memiliki Minat para
terhadap mata kuliah K3 sehingga pastinya nanti bisa meningkatkan hasil daripada
proses pembelajaran yang mereka dapat dan bisa di implementasikan dengan baik. 3.
Dari hasil pengujian dengan beberapa pertanyaan dalam angket Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat belajar Mahasiswa Pada mata kuliah K3 salah satunya dengan
cara atau metode yang mungkin sulit mereka pahami sehingga sesuai dengan
pertanyaan Ketika meminta masukan metode penelitian maka kebanyakan dari
mereka meminta diberi metode yang lebih rinci dan mudah dipahami lagi agar tidak
terjadi masalah kedepannya jika di implementasikan.
13