Anda di halaman 1dari 13

Nama : Syekila Nazifah

NIM : 5192131001
Kelas : Pendidikan Teknik Elektro
Matkul : Penulisan Karya Ilmiah

1. Judul penelitian :
ANALISIS MINAT BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH K3 DI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

2. Variabel penelitiannya :
Variabel : Minat Belajar mahasiswa Universitas Negeri Medan Fakultas Teknik.

3. penjelasan tentang:
Zaman sekarang ini, sering sekali kita lihat kurangnya minat para mahasiswa
dalam mempelajari pengetahuan yang berhubungan jelas dengan keselamatan
mereka saat melaksanakan praktek yang memiliki resiko cukup tinggi Ketika
terjadi kesalahan apalagi yang fatal. Banyak yang tidak terlalu berfikir tentang
pentingnya pengetahuan K3 yang memang menjadi salah satu pengetahuan dasar
dalam melaksanakan praktek di bengkel listrik pada saat perkuliahan khususunya.
Konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan konsep yang
penting dalam menjalankan prosedur kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmani dan rohani yang bertujuan untuk menjaga keamanan
dan kenyamanan tenaga kerja agar tercapainya ketahanan fisik, daya kerja, dan
tingkat kesehatan yang tinggi (Hasibuan dkk, 2020).
Tidak hanya itu, Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
memberikan ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23, berbunyi
bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja dalam
kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri 10 atau
masyarakat, dan supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja
mereka sesuai dengan program perlindungan tenaga kerja.
Kesehatan dan Keselamatan kerja sangat diperlukan bagi Mahasiswa maupun
yang melakukan kegiatan praktek selama ditempat perkuliahan maupun ditempat
lain, dengan demikian dari beberapa pendapat diatas kesehatan kerja merupakan
1
upaya peningkatan kualitas hidup Mahasiswa dengan menerapkan ilmu tentang
jiwa raga dan lingkungan kerja yang sehat yang dilakukan agar dengan Harapan
mendapatkan kondisi sehat tanpa membahayakan diri sendiri atau orang lain saat
melaksanakan pekerjaan atau praktek di sekolah dengan menggunakan peralatan
pelindung sesuai anjuran, Kampus, sekolah dan tempat kerja. Sampai dapat
mengoptimalkan produktifitas .
a. analisis tentang berbagai masalah yang diakibatkan oleh kesenjangan antara
Das Sollen dengan Das Sein tersebut.
Di masa sekarang, dapat ditemukan beberapa kecerobohan yang para Mahasiswa
lakukan. banyak yang masih tidak Berminat penuh pada pengetahuan keselamatan
kerja sehingga tidak terlalu perduli juga dalam penggunaan peralatan pelindung.
Mereka tidak menggunakan peralatan pelindung saat melaksanakan praktek yang
menyebabkan ada nya sedikit kecelakaan terjadi. Mulai dari terkena sengatan listrik
sampai kepada mengenai benda tajam di dalam bengkel listrik. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka dilakukan penelitian di Universitas Negeri Medan
Fakultas Teknik dengan judul “Analisis Minat Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
K3 Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.”.
b. Dengan luasnya permasalahan yang timbul, maka batasan masalah nya:
Pada penelitian ini Batasan masalah dimaksudkan untuk memfokuskan
permasalahan yang akan dibahas. Dan peneliti membatasi masalah hanya pada
sampai .
c. Rumusan masalah :
1. Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah K3 di UNIMED
Fakultas Teknik ?
2. Bagaimana Minat para Mahasiswa terhadap mata kuliah K3 di UNIMED
Fakultas Teknik?
3. Apa saja Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat belajar Mahasiswa
UNIMED Fakultas Teknik Pada mata kuliah K3?
d. Tujuan penelitiannya.
1. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah
K3 di UNIMED Fakultas Teknik.
2. Untuk mengetahui Minat para Mahasiswa terhadap mata kuliah K3 di
UNIMED Fakultas Teknik.

2
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor yang mempengaruhi minat belajar
Mahasiswa UNIMED Fakultas Teknik Pada mata kuliah K3.

e. Manfaat penelitian.
a. Manfaat Teoritis
diharapkan dapat memberikan wawasan dan sebagai acuan bagi dunia
pendidikan terkait penerapan pengetahuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3, khususnya dalam bidang Kelistrikan. juga dapat menjadikan motivasi
untuk Kampus lain agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap penerapan
pengetahuan K3 demi keamanan dan keselamatan.
b. Manfaat Praktis
Memberikan informasi tentang realita penerapan K3 dengan hakikat yang
seharusnya dilakukan oleh Mahasiswa pada saat praktek .

4. Variabel penelitiannya:
Menurut Sinambela (2017:365) “Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek.” Tak hanya itu, Menurut Sinambela
(2017:360) Kesehatan dan Keselamatan Kerja cukup penting bagi moral, legalitas,
dan finance. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu
Menurut Suparyadi dalam Zainal (2015:268) “Kesehatan Kerja merupakan
suatu kondisi fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya ketidakadaan penyakit atau
kelemahan pada waktu melaksanakan suatu pekerjaan. Kesehatan Kerja merupakan
sumber daya kehidupan sehari-hari bagi karyawan, termasuk ketika mereka
melaksankan pekerjaannya, karena dengan tanpa kesehatan karyawan tidak dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan baik.”
Menurut Megginson dalam Taryaman (2016:137) Kesehatan Kerja adalah “Suatu
kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Resiko kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam
lingkungan kerja yang melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang
menimbulkan stress atau gangguan fisik. Sedangkan Keselamatan Kerja merupakan
kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan dan kerusakan atau kerugian ditempat
kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengolahan, lantai

3
tempat bekerjadan lingkungan kerja, seta metode kerja. Resiko keselamatan dapat
terjadi karena aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan
anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.”
Taryaman (2016:137) mengemukakan bahwa Keselamatan Kerja ialah
“Keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap,
bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang
melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator, peralatan pembersih
gedung, sarana transportasi dan lain-lain.”
Menurut pendapat Sumakmur dalam Taryaman (2016:138) Keselamatan Kerja
adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial,
dengan usaha preventif dan kualitatif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja dan terhadap penyakit umum.”
Kasmir dalam Marwansyah (2016:266) berpendapat bahwa Kesehatan Kerja
adalah “Upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya
jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.”
Menurut Taher, (2016) Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan.
Pendapat lain serupa juga muncul dari Leon C. Megginson dalam Hamali
(2018:164) “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup istilah resiko
keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman
atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.”
Sementara itu ahli lain juga berpendapat serupa yakni, menurut Zainal
(2015:137) memberikan pendapatnya bahwa “Kesehatan dan Keselamatan Kerja ialah
4
merujuk pada kondisi-kondisi fisiologisfisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan jika sebuah
perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif
maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek
maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.”

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan suatu bidang yang terkait dengan proyek
atau pekerjaan yang meliputi banyak peralatan kerja terutama peralatan pelindung
demi menciptakan rasa aman saat berada dilokasi tempat bekerja serta terbebas dari
gangguan, sebab jika terjadi kesalahan aka nada dampak buruk yang bisa saja terjadi.
Kesehatan dan keselamatan kerja sangatlah penting untuk dipahami sebab adanya
resiko yang paling parah bisa dialami adalah kematian.

5. 5 teori pendukung tentang faktor-faktor yang mempengaruhi variable :


Menurut Tampubolon dalam Iskandarwassid (2016:113), “Minat adalah
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.”
Begitu pula menurut Iskandarwassid dan Dadang Sunendar (2016:114), “Minat
merupakan dasar pembentukan suatu kebiasaan.”
Menurut Slameto (2015:180) Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa minat
merupakan sebuah rasa ketertarikan terhadap suatu kegiatan yang sebelumnya telah
dilakukan, sehingga menimbulkan perhatian serta rasa ingin tahu lebih tanpa adanya
paksaan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung
memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar terhadap objek tersebut.
Menurut Maria (2015: 5) ada 4 indikator minat yaitu, perhatian, perasaan
senang atau tidak senang, kesadaran, dan kemauan.
Dari pemaparan tentang indikator minat di atas, maka dalam penelitian ini
indikator minat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Perasaan Nyaman dan senang Apabila seorang mahasiswa memiliki perasaan
nyaman dan senang terhadap pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa
5
untuk belajar. Misalnya senang mengikuti mata Kuliah, tidak ada perasaan bosan,
dan hadir saat pelajaran.
2. Perhatian
Perhatian adalah konsentrasi Mahasiswa terhadap pengamatan dan pengertian,
dengan mengabaikan yang lain. Mahasiswa memiliki minat pada objek tertentu
maka dengan sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Contoh:
mendengarkan penjelasan dan mencatat materi.
3. Ketertarikan
Ketertarikan merupakan suatu keadaan dimana Mahasiswa memiliki daya dorong
terhadap sesuatu benda, orang, kegiatan atau pengalaman. Contoh: antusias dalam
mengikuti pelajaran pada matakuliah tersebut, tidak menunda tugas dari dosen.
4. Keterlibatan Mahasiswa
Keterlibatan Mahasiswa merupakan akibat yang muncul dari rasa ketertarikan
Mahasiswa terhadap sesuatu. Contoh: aktif dalam diskusi, aktif bertanya, dan aktif
menjawab pertanyaan dari Dosen.

6. 5 (lima) hasil penelitian yang relevan :


Ada Beberapa Penelitian yang dipandang relevan dengan penelitian ini. Antara lain :
Penelitian yang dilakukan Eko Kurniawan dengan judul Pengaruh Pemahaman
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3 dan Penguasaan Peralatan Praktik Terhadap Hasil
Praktik Siswa, menunjukkan hasil: (1) Pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja
siswa kelas XI SMK Satya Praja 2 Petarukan tergolong baik, yaitu mayoritas siswa
(35,8%) memiliki persepsi setuju. Hal ini mengindikasikan sebagian besar siswa sudah
mempunyai pemahaman degan baik tentang pentingnya keselamatan dan6 50 kesehatan
kerja. Hasil uji T menunjukkan adanya pengaruhsignifikan variable pemahaman
keselamatan kerja terhadap hasil praktik dengan nilai signifikansi t 0,000 lebih rendah
dari 0,05 (α=5%); (2) penguasaan peralatan praktik siswa kelas XI SMK Satya Praja 2
Petarukan tergolong sangat baik, yaitu mayoritas siswa (28,4%) memiliki persepsi sangat
setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas siswa dapat menguasai peralatan
praktik dengan sangat baik. Hasil uji T menunjukkan adanya pengaruh signifikan variable
penguasaan peralatan praktik terhadap hasil praktik dengan nilai signifikansi t 0,000 lebih
rendah dari 0,05 (α=5%); (3) hasil praktik siswa mengindikasikan mayoritas siswa
mempunyai hasil praktik kompetensi pemeliharaan/service engine dan komponen-
komponennya yang baik, dengan nilai

6
rata-rata yang diperoleh sebesar 77,38 diatas nilai KKM yang ditetapkan. Hal ini
menunjukkan pemahaman keselamatan dan kesehatan kerja, dan penguasaan
peralatan praktik memiliki pengaruh positif terhadap hasil praktik. Hasil uji F
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 lebih rendah dari 0,05 (α=5%).
Ada juga Skripsi dari saudara Arifin Noor Rachman, Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Pengaruh Praktik Kerja Industri Dan
Pengetahuan K3 Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Piri Yogyakarta”.
Dalam penelitian ini memiliki kesimpulan bahwa yang diteliti adalah sangat
diperlukan agar siswa lebih memahami tentang pekerjaan, kompetensi serta aturan-
aturan yang ada di industri sehingga siswa SMK setelah lulus benar-benar siap
memasuki dunia kerja. Kesiapan adalah kapasitas. baik bersifat fisik maupun mental
untuk melakukan sesuatu. Kesiapan mencakup tiga aspek yaitu: (1) kondisi fisik,
mental, dan emosional, (2) kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan, (3) keterampilan,
pengetahuan. Pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dasar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) juga harus dikuasai oleh lulusan SMK agar dalam nantinya
bekerja tidak terjadi kecelakan di tempat kerja. Siswa harus memahami konsep dasar
K3, dapat menerapkan K3 di industri, serta siswa dapat mengidentifikasi bahaya yang
ada di industri sehingga nantinya siswa dalam bekerja dalam situasi yang aman.
dengan menyimpulkan (1) gambaran Praktik Kerja Industri, pengetahuan K3, dan
kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta adalah sebagian kecil siswa
(50%) memiliki kecenderungan Praktik Kerja Industri dalam kategori tinggi, sebagian
kecil siswa (52%) memiliki kecenderungan pengetahuan K3 dalam kategori sangat
tinggi, dan sebagian kecil siswa (51%) memiliki kecenderungan kesiapan kerja dalam
kategori tinggi, (2) Praktik Kerja Industri berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013
dengan korelasi 0,433, (3) pengetahuan K3 berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/
2013 dengan korelasi 0,309, (4) Praktik Kerja Industri dan pengetahuan K3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan kerja siswa kelas XII SMK PIRI
1 Yogyakarta tahun ajaran 2012/ 2013 dengan korelasi 0,453.

7
7. Kerangka berfikir yang berisikan:
Berdasarkan dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka akan
dilakukan analisis pada minat belajar mahasiswa. Dilakukannya analisis ini untuk
mengevaluasi permasalahan yang ada. Permasalahan yang terkait dengan
kurangnya minat belajar pada pembelajaran K3. Dalam analisis ini juga untuk
melihatan faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar mahasiswa pada
pembelajaran K3 di UNIMED.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kesehatan dan keselamatan
kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang
lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Kesehatan dan
keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial.
Pada Proses ini Alternatif yang digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut adalah dengan menganalisis kembali minat belajar mahasiswa pada
proses pembelajaran K3 demi tercapainya pembelajaran yang diharapkan.
Analisis tersebut dilakukan karena analisis tersebut cocok untuk digunakan dalam
meningkatkan minat belajar Mahasiswa dan mengevaluasi pembelajaran K3 yang
memang sangat perlu digunakan atau di implementasikan saat praktek ataupun
bekerja.

a. Deskripsi kerangka berfikir:


1. Pada Penelitian ini, Secara lebih jelasnya Kerangka berpikir dalam
penelitian ini digambarkan dengan Proses pembelajaran K3 berlangsung
kepada para mahasiswa dengan tujuan menganalisis minat para mahasiswa
dalam proses tersebut dengan indicator yang sebelumnya sudah dijelaskan
yaitu Perasaan Nyaman dan senang, Perhatian, ketertarikan dan
keterlibatan. Dan seluruhnya berproses untuk meningkatkan
tingkatan/kategori dari minat para mahasiswa masing masing.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah K3 di universitas negeri
medan fakultas Teknik berjalan seperti apa adanya, namun gambaran
kerangka berfikir tidak sepenuhnya digunakan melainkan hanya monoton
seperti itu.
8
3. Minat para Mahasiswa terhadap mata kuliah K3 di UNIMED cukup sulit
untuk dikatakan sangat banyak peminat sebab tak semua menyukai proses
pembelajaran tersebut.

8. hipotesis penelitian :
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh terhadap keamanan para
siswa saat melaksanakan praktek kelistrikan terkhususnya.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat belajar dengan
Indikator para mahasiswa Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) di
UNIMED Fakultas Teknik.
3. Terdapat hubungan yang positif dan sesuai anatara Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat belajar Mahasiswa UNIMED Fakultas Teknik Pada mata
kuliah K3 dengan indikator serta tujuan yang ingin dicapai.

9. Definisi operasional variabel penelitian


Menurut Sinambela (2017:365) “Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah
bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang
bekerja disebuah institusi maupun lokasi proyek.” Tak hanya itu, Menurut Sinambela
(2017:360) Kesehatan dan Keselamatan Kerja cukup penting bagi moral, legalitas,
dan finance. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu
Menurut Suparyadi dalam Zainal (2015:268) “Kesehatan Kerja merupakan
suatu kondisi fisik, mental, dan sosial, dan bukan hanya ketidakadaan penyakit atau
kelemahan pada waktu melaksanakan suatu pekerjaan. Kesehatan Kerja merupakan
sumber daya kehidupan sehari-hari bagi karyawan, termasuk ketika mereka
melaksankan pekerjaannya, karena dengan tanpa kesehatan karyawan tidak dapat
melaksanakan pekerjaanya dengan baik.”
Menurut Megginson dalam Taryaman (2016:137) Kesehatan Kerja adalah “Suatu
kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Resiko kesehatan dapat terjadi karena adanya faktor-faktor dalam
lingkungan kerja yang melebihi periode waktu yang ditentukan dan lingkungan yang
menimbulkan stress atau gangguan fisik. Sedangkan Keselamatan Kerja merupakan
kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan dan kerusakan atau kerugian ditempat
kerja berupa penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses pengolahan, lantai

9
tempat bekerjadan lingkungan kerja, seta metode kerja. Resiko keselamatan dapat
terjadi karena aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran,
sengatan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang, serta kerusakan
anggota tubuh, penglihatan dan pendengaran.”
Taryaman (2016:137) mengemukakan bahwa Keselamatan Kerja ialah
“Keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan material, pesawat uap,
bejana bertekanan, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja
dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun industri jasa, yang
melibatkan peralatan berteknologi canggih, seperti lift, escalator, peralatan pembersih
gedung, sarana transportasi dan lain-lain.”
Menurut pendapat Sumakmur dalam Taryaman (2016:138) Keselamatan Kerja
adalah “Keselamatan yang bertalian dengan mesin, peralatan alat kerja, bahan serta
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Kesehatan Kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial,
dengan usaha preventif dan kualitatif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja dan terhadap penyakit umum.”
Kasmir dalam Marwansyah (2016:266) berpendapat bahwa Kesehatan Kerja
adalah “Upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja. Artinya
jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak sehat atau
sakit.”
Menurut Taher, (2016) Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan
Kerja bagi karyawan sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mengurangi kecelakaan.

Pendapat lain serupa juga muncul dari Leon C. Megginson dalam Hamali
(2018:164) “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang mencakup istilah resiko
keselamatan dan resiko kesehatan. Keselamatan kerja menunjukan kondisi yang aman
atau selamat dari penderitaan, kerusakan atau kerugian ditempat kerja.”

10
Sementara itu ahli lain juga berpendapat serupa yakni, menurut Zainal
(2015:137) memberikan pendapatnya bahwa “Kesehatan dan Keselamatan Kerja ialah
merujuk pada kondisi-kondisi fisiologisfisikal dan psikologis tenaga kerja yang
diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan jika sebuah
perusahaan melaksanakan tindakan-tindakan keselamatan dan kesehatan yang efektif
maka lebih sedikit pekerja yang menderita cedera atau penyakit jangka pendek
maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan mereka di perusahaan tersebut.”

10. Metode penelitian :


Metode Penelitian yang digunakan Peneliti adalah metode Kualitatif

11. Susunlah kisi-kisi instrumen penelitian


Jawaban :
NO Variabel Indikator Responden
1. Minat Belajar mahasiswa Mata kuliah K3 Menjadi salah 100%
Universitas Negeri Medan
satu Proses belajar yang anda
Fakultas Teknik.
sukai banyak mahasiswa.
2. Minat Belajar mahasiswa Menurut Mahasiswa, Mata 28,6%
Universitas Negeri Medan Sangat
Kuliah K3 Tidak terlalu penting
Fakultas Teknik. penting
di implementasikan pada saat
melaksanakan praktek di
kampus
3. Minat Belajar mahasiswa Pernah mengimplementasikan 14,3%
Universitas Negeri Medan Proses Pembelajaran K3 di Ya
Fakultas Teknik.
Kehidupan sehari hari termasuk
saat sedang bekerja diluar
jadwal perkuliahan
4. Minat Belajar mahasiswa Penjelasan yang tepat untuk 89%
Universitas Negeri Medan jawaban mahasiswa di atas. Respon
Fakultas Teknik. baik

5. Minat Belajar mahasiswa Masukan bagaimana seharusnya 100%


Universitas Negeri Medan proses pembelajaran pada Mata
Fakultas Teknik.
Kuliah K3 agar mudah dipahami
11
12. Hasil penelitian :
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang terkait dengan minat
belajar mahasiswa pada mata kuliah K3. Hasil penelitian berpedoman pada data yang
berasal dari hasil angket yang diisi oleh mahasiswa. Dalam penelitian ini, aspek yang
akan dikaji adalah minat belajar mahasiswa pada mata kuliah K3 dengan Populasi
seluruh mahasiswa fakultas Teknik UNIMED dan sampel hanya diambil sekitar 10
orang pada tiap jurusan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
pengisian angket yang terdiri atas beberapa pertanyaan dengan opsi pilihan berganda
serta essay. Dan setelahnya membuat suatu kesimpulan dari hasil yang diperoleh.
Hasil angket yang sudah diisi oleh responden (mahasiswa) akan kembali dituangkan
ke dalam kesimpulan sesuai dengan persen dari yang di isi responden (mahasiswa).

13. Pembahasan penelitian :


Berdasarkan hasil pada tabel pengisian angket, terlihat bahwa 100% responden
menyukai proses pembelajaran K3 yang mereka laksanakan pada saat memasuki mata
kuliah, ini terlihat baik untuk awalan menerapkan keselamatan kesehatan kerja yang
sesuai prosedur yang biasanya mereka jalani di tempat menjalani Pendidikan. Sekitar
71,4% para responden mengatakan bahwa proses pembelajaran k3 penting untuk
dipelajari dan di implementasikan di kehiupan sehari hari serta pada proses
pembelajaran dan 28,6% mengatakan sangat penting untuk di pelajari dan di
implementasikan. 85,7% persen responden pernah mengimplementasikan proses
pembelajaran K3 di kehidupan sehari hari mereka semua serta keseluruhan responden
telah mengisi masukkan untuk metode pembelajaran yang mereka rasa mudah untuk
di pahami dan hamper 100% masukan yang diberikan cukup memberi dampak positif
pada kelangsungan metode yang harus dibuat semakin mudah demi kenyamanan
kemudahan untuk dimengerti oleh para mahasiswa

14. Simpulan penelitian :


Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang “Analisis Minat Belajar Mahasiswa
Pada Mata Kuliah K3 Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan”, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut: 15 1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari hasil
pengisisan Instrumen atau angket bahwa Pelaksanaan Pembelajaran Pada Mata Kuliah K3
di UNIMED Fakultas Teknik berpengaruh besar terhadap proses

12
Kesehatan dan keselamatan kerja yang nantinya akan berdampak kepada mereka. 2.
Dari hasil pengisian Instrumen diketahui 100% para mahasiswa memiliki Minat para
terhadap mata kuliah K3 sehingga pastinya nanti bisa meningkatkan hasil daripada
proses pembelajaran yang mereka dapat dan bisa di implementasikan dengan baik. 3.
Dari hasil pengujian dengan beberapa pertanyaan dalam angket Faktor-Faktor yang
mempengaruhi minat belajar Mahasiswa Pada mata kuliah K3 salah satunya dengan
cara atau metode yang mungkin sulit mereka pahami sehingga sesuai dengan
pertanyaan Ketika meminta masukan metode penelitian maka kebanyakan dari
mereka meminta diberi metode yang lebih rinci dan mudah dipahami lagi agar tidak
terjadi masalah kedepannya jika di implementasikan.

15. Rekomendasi hasil penelitian :


Berdasarkan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti akan
memberikan beberapa rekomendasi guna meningkatkan Minat belajar para mahasiswa
yang lebih banyak lagi diantaranya adalah :
• Tetap menjalankan program K3 yang sudah berjalan sekarang agar
mahasiswa senantiasa merasa aman ketika praktek bekerja dan terlindung
dari kemungkinan kecelakaan kerja. Selain program K3 yang diatur
pemerintah, mahasiswa juga bisa mengembangkan program K3 sendiri
yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di Kampus.
• Dukungan Kampus dalam pelaksanaan program K3 dalam hal ini
melalui manajemen harus ditingkatkan dan diperluas. Sehingga rasa
tanggung jawab untuk menaati peraturan K3 yang ada akan semakin
meluas kepada mahasiswa dan juga sekaligus meningkatkan
pengawasan dalam hal pelaksanaan program K3.
• diharapkan untuk coba menggali hal yang belum tercakup dalam
penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya diharapakan dapat
menggali aspek-aspek yang belum dibahas dalam penelitian ini sebagai
pengembangan dalam penelitian ini, baik itu dalam aspek K3 maupun
stress kerj

13

Anda mungkin juga menyukai