Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2022/2023

NAMA : Raisha Meizia Irawan

NIM : 7111201006

MATA KULIAH : Kesehatan dan Keselamatan Kerja

PENGAMPU : Dr. STD Nawangwulan, M.T., M.M., CI, Psikolog

Hari / Tanggal : Rabu, 22 November 2023

Sifat : Take home test

Waktu Pengumpulan : 90 Menit setelah soal diberikan

1. Jelaskan Pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam dunia Industri dan
Organisasi. Mengapa Saudara tertarik memilih mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan
Kerja sebagai mata kuliah pilihan dalam prodi PIO ? Bagaimana relevansinya dalam karir
didunia kerja ?

Dalam suatu perusahaan atau dunia industri dan organisasi bekerja Keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang
yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan
lingkungannya. Berikut beberapa hal penting penerapan K3 dalam dunia Industri dan Organisasi
Perusahaan ;

1. Setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial
dan psikologis.
2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik – baiknya.
3. Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya.
4. Adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Meningkatkan kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja.
6. Terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi kerja.
7. Setiap pegawai akan merasa aman dan terlindungi dalam bekerja (Mangkunegara, 2004).
Saya memilih mata kuliah ini karena saya tertarik mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan PIO dan kesehatan dan keselamatan kerja ini memiliki relevansi yang tinggi dalam dunia
kerja karena mencakup seberapa pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja.
Penerapan K3 sendiri bertujuan untuk mencegah kecelakaan dan cedera kerja, menjaga kesehatan
karyawan, serta meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Selain itu, penerapan K3 juga
mempelajari bagaimana tanggung jawab moral dan budaya yang harus diterapkan oleh perusahaan.
K3 juga mencakup pelatihan kepada pekerja mengenai kesehatan dan keselamatan pekerja yang
mana berkaitan dengan beberapa mata kuliah psikologi lainnya. Maka dengan memiliki
pengetahuan dan pemahaman mengenai penerapan K3 di perkuliahan ini diharapkan akan menjadi
sebuah keunggulan tersendiri bagi mahasiswa/lulusan psikologi dalam berbagai bidang industri
dan organisasi perusahaan.

2. Sebutkan dan jelaskan 3 faktor utama sebagai alasan pentingnya Program Kesehatan dan
Keselamatan Kerja harus dilaksanakan

Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) harus dilaksanakan karena adanya tiga faktor
utama yang menjadi alasan penting ;

1. Perikemanusiaan: Program K3 dilaksanakan atas dasar perikemanusiaan yang


sesungguhnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dari pekerjaan yang diderita
luka serta efek terhadap keluarga. Ini menunjukkan bahwa aspek kemanusiaan menjadi
alasan utama dalam pelaksanaan program K3
2. Berdasarkan Undang-Undang: Program K3 juga dilaksanakan berdasarkan undang-
undang. Undang-undang menetapkan perlunya melindungi dan menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, serta menjamin setiap sumber produksi
dapat digunakan secara aman dan efisien
3. Alasan Ekonomi: Perusahaan sadar bahwa biaya yang dikeluarkan karena kecelakaan kerja
sangat tinggi dan dampaknya sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, alasan
ekonomi juga menjadi faktor penting dalam pelaksanaan program K3

3. Secara definisi operasional , apa perbedaan tujuan antara Kesehatan Kerja dan
Keselamatan Kerja dalam dunia industri ? Inovasi - inovasi apa yang bisa dilakukan dalam
kaitan Kesehatan dan Keselamatan Kerja?
Kesehatan kerja adalah keadaan sehat, baik secara fiik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Mangkunegara,
2009). Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja
memperoleh keadaan kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial (Husni, 2005).
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa kesehatan kerja adalah keadaan atau kondisi
tenaga kerja selama melakukan pekerjaan pada suatu perusahaan. Kondisi tenaga kerja disini
menyangkut kondisi fisik dan fisiologis. Tujuan dari kesehatan kerja dalam industri adalah ;

1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas nasional

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara – cara
melakukan pekerjaan (Ridley, 2004). Keselamatan kerja menunjuk pada perlindungan
kesejahteraan fisik dengan tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cidera terkait dengan
pekerjaan (Malthis dan Jackson, 2002). Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
keselamatan kerja adalah keadaan dimana tenaga kerja merasa aman dan terlindungi, dengan
perlakuan yang didapat di lingkungan kerja, serta tenaga kerja merasa nyaman dengan peralatan
yang digunakan, keadaan ruangan kerja dan beban kerja yang didapat saat bekerja. Tujuan dari
keselamatan kerja dalam dunia industri adalah ;

1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.


2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
4. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja,
mesin-mesin, instalasi dan sebagainya.
5. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya.
6. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumber-sumber produksi lainnya.
7. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan semangat kerja
8. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Inovasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah ;
- Inovasi Teknologi: Pengembangan teknologi untuk meningkatkan keselamatan kerja,
seperti penggunaan sensor dan sistem otomatis untuk mendeteksi bahaya potensial di
tempat kerja
- Pelatihan Berbasis Teknologi: Pengembangan pelatihan K3 berbasis teknologi, seperti
penggunaan simulasi dan permainan interaktif untuk meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan tentang keselamatan kerja
- Pengembangan Alat Pelindung Diri (APD): Inovasi dalam desain dan material APD untuk
meningkatkan kenyamanan dan efektivitas dalam melindungi pekerja dari bahaya di
tempat kerja
- Sistem Manajemen K3 Berbasis Digital: Pengembangan sistem manajemen K3 berbasis
digital untuk memudahkan pelaporan insiden K3, analisis risiko, dan pemantauan kondisi
keselamatan di tempat kerja

4. Sebutkan dasar dasar Hukum yang digunakan dalam mewajibkan pelaku usaha industri
harus memiliki program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di lingkungan perusahaan,
serta mengapa penting untuk mengetahui dasar hukum tersebut ?

Dasar Hukum K3 di Indonesia :

 Undang-undang 1945 Pasal 27 ayat 2


 UU No.2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi Pasal 47 ayat 1
 Peraturan Menteri PU No 05/PRT/M/2014
 Peraturan Menteri RI No. 50, 2012 tentang Penerapan SMK3
 Peraturan Menteri PU No. 9/PER/M/2008
 Keselamatan & Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan juga telah diatur dalam
permenakertrans No.1/1980 (Permenakertrans No.1, 1980).
 Keselamatan kerja juga telah diatur pada Undang-Undang No.1, 1970.tentang Keselamatan
Kerja.

Mengetahui dasar-dasasr hukum tersebut menjadi karena hal ini menjamin perlindungan
bagi tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja, lalu memberikan landasan hukum yang mengatur
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, pengetahuan tentang
dasar hukum ini penting agar perusahaan dan tenaga kerja dapat memahami kewajiban dan hak
mereka terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja, serta menjaga kepatuhan terhadap
peraturan yang berlaku serta pemahaman terhadap dasar hukum K3 juga membantu dalam
memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja yang
ditetapkan oleh pemerintah, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat
bagi semua pihak yang terlibat.

5. Menurut H. W Heinrich dalam Notoadmodjo (2007), penyebab keselamatan kerja yang


sering ditemui adalah perilaku yang tidak aman sebesar 88 % dan kondisi lingkungan yang
tidak aman sebesar 10%, atau kedual hal tersebut terjadi secara bersamaan. Jelaskan
dengan contoh yang riil terjadi di dunia kerja atau industri!

Contoh riil dari perilaku yang tidak aman adalah ketika seorang pekerja tidak
menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja dengan bahan kimia berbahaya, atau ketika
seorang pekerja tidak mengikuti prosedur keselamatan saat bekerja di ketinggian. Sedangkan
contoh kondisi lingkungan yang tidak aman adalah ketika sebuah mesin tidak dijaga dengan baik
dan dapat menyebabkan kecelakaan kerja, atau ketika sebuah bangunan tidak memenuhi standar
keselamatan struktural dan dapat runtuh. Kedua faktor ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja, sehingga penting untuk memperhatikan kesehatan dan keselamatan
kerja di tempat kerja

6. Bagaimana keterkaitan antara Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan Produktivitas


Kerja dan Produktivitas Nasional?

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa tetapi juga kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi dapat mengganggu
proses produksi secara menyeluruh. Kondisi kerja yang buruk berpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja, mudah sakit, stres, sulit berkonsentrasi sehingga menyebabkan menurunnya
produktif kerja. Kondisi kerja meliputi variabel fisik seperti distribusi jam kerja, suhu, penerangan,
suara, dan ciri-ciri arsitektur tempat kerja lingkungan kerja yang kurang nyaman, misalnya : panas,
berisik, sirkulasi udara kurang, kurang bersih, mengakibatkan pekerja mudah stress. Maka, suatu
perusahaan atau organisasi perlu untuk mengadakan K3 selain karena kebijakan yang tidak boleh
dilanggar namun juga adanya penerapan K3 mampu menjadi sarana motivasi bagi karyawan
sehingga dapat berdampak positif pula pada produktivitas karyawan sehingga menguntungan bagi
perusahaan. Dengan demikian, K3 tidak hanya berdampak pada produktivitas kerja individu, tetapi
juga dapat berkontribusi pada peningkatan produktivitas nasional melalui peningkatan produksi
dan efisiensi kerja di berbagai sektor industri. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman,
sehat, dan efisien, K3 dapat menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan produktivitas
kerja dan produktivitas nasional.

7. Jelaskan minimal 7 Fungsi Keselamatan Kerja dan Apa saja yang menjadi Objek Sasaran
Kesehatan dan Keselamatan Kerja .

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) memiliki beberapa fungsi yang penting untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman. Berdasarkan hasil pencarian, berikut adalah minimal 7
fungsi keselamatan kerja:

1. Mencegah Kecelakaan dan Cedera Kerja: K3 bertujuan untuk mencegah terjadinya


kecelakaan dan cedera kerja
2. Menjaga Kesehatan dan Kesejahteraan Karyawan: K3 juga bertujuan untuk menjaga
kesehatan dan kesejahteraan karyawan di tempat kerja
3. Meningkatkan Kesadaran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja: Salah satu tujuan K3
adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja
4. Penyediaan Fasilitas Kesehatan: K3 juga melibatkan penyediaan fasilitas kesehatan, seperti
pemeriksaan medis rutin dan layanan konseling
5. Membantu Pekerja agar Optimal dalam Bekerja: K3 bertujuan untuk membantu para
pekerja agar optimal dalam bekerja
6. Menciptakan Sistem Kerja yang Aman: Salah satu fungsi K3 adalah menciptakan sistem
kerja yang aman
7. Mencegah Kerugian Akibat Terjadinya Kecelakaan Kerja: K3 juga bertujuan untuk
mencegah kerugian akibat terjadinya kecelakaan kerja

Objek sasaran kesehatan dan keselamatan kerja mencakup berbagai aspek, seperti
mencegah & mengurangi kecelakaan kerja, mencegah, mengurangi & memadamkan kebakaran,
memberi jalur evakuasi keadaan darurat, memberi alat pelindung diri pada tenaga kerja, mencegah
& mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, radiasi,
kebisingan & getaran, mencegah dan mengendalikan penyakit akibat kerja (PAK).

8. Jelaskan Analisa kondisi lingkungan kerja yang berkaitan dengan lingkungan psikologis
sesuai dengan video yang ditayangkan oleh kelompok masing-masing dimana anda berada.
Jelaskan thema dan ilustrasi video tersebut serta analisis lingkungan psikologis yang terjadi
dan bagaimana penerapan K3 dalam video tersebut.

Dari analisis video kelompok kami menunjukan bahwa pekerjaan dengan faktor polusi
yang tinggi. Hal tersebut bisa membahayakan pekerja jika tidak didukung denfan lingkungan dan
alat pekrjaan yang baik seharusnya terdapat ventilasi yang memadai serta masker dan helm khusus
bekerja. Pada video lain juga menunjukan pekerjaan dengan faktor temperatur yang tinggi yaitu
pekerja terkena paparan dari mesin las dalam frekuensi waktu yang lama sehingga bisa
menyebabkan ketidaknyamanan bagi pekerja. Dampak psikologis dari hal-hal tersebut dapat
membuat para karyawan menggunakan tenaga fisik yang lebih berat dan dapat menimbulkan
kelelahan sehingga berdampak pada penurunan kinerja.

9. Jelaskan perbedaan metode pekerjaan Monoton dan Non Monoton berkaitan dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Jelaskan perbedaannya dengan contoh kasus.

Metode pekerjaan monoton dan non-monoton berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan
kerja karena pekerjaan monoton dapat menyebabkan kejenuhan kerja dan kelelahan, sedangkan
pekerjaan non-monoton dapat memberikan variasi dan mengurangi kejenuhan kerja. Pekerjaan
monoton adalah pekerjaan yang berulang-ulang dan tidak memiliki variasi, sedangkan pekerjaan
non-monoton adalah pekerjaan yang berbeda-beda dan tidak diulang-ulang. Contoh yang terjadi
adalah di PT. X Kota Surakarta dimana pekerja di bagian operator mesin, menyatakan bahwa
pekerjaan yang dilakukannya adalah mengoperasikan mesin tertentu untuk 3 membuat kain. Proses
pembuatan yang lama karena jumah produksi yang banyak serta jenis pekerjaan yang monoton
inilah yang menimbulkan kelelahan dan kebosanan pada karyawan tersebut. Kebosanan adalah hal
yang biasa terjadi pada karyawan, namun ketika kebosanan ini terjadi secara terus-menerus pada
karyawan maka kebosanan kerja akan menjadi masalah bagi suatu perusahaan. Sedangkan
karyawan lainnya yang bekerja di bagian keamanan, ia mengatakan bahwa dirinya merasa senang
karena pekerjaan yang dilakukannya bervariasi dan tidak membosankan karena setiap harinya
menghadapi kasus dan individu yang berbeda-beda. Metode non-monoton dan monoton ini juga
dapat mempengaruhi kepuasan dan produktivitas dari pekerja.

10. Apa yang membedakan metode pekerjaan WFH, WFO dan WFA? Sebutkan kelebihan
dan kekurangan dari metode metode tersebut berkaitan dengan prinsip-prinsip Kesehatan
dan Keselamatan Kerja serta bagaimana implikasinya terhadap produktivitas kerja.

Metode pekerjaan WFH, WFO dan WFA memiliki perbedaan dalam hal lokasi tempat kerja dan
fleksibilitas. Berikut adalah perbedaan serta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode
tersebut berkaitan dengan prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja :

 WFH (Work From Home)

Pekerja bekerja dari rumah.

Kelebihan:

- Menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan keinginan karyawan, sehingga dapat
lebih fokus dan terhindar dari distraksi yang mengganggu produktivitas
- Menghemat waktu perjalanan dan uang, serta memberikan fleksibilitas dalam
menyeimbangkan kehidupan pribadi dan tuntutan profesi.

Kekurangan :

- Hambatan seperti gangguan dari lingkungan rumah, seperti kebisingan, dapat mengurangi
produktivitas

 WFO (Work From Office)


Pekerja bekerja dari kantor.

Kelebihan:

- Fasilitas kantor yang mendukung pekerjaan, seperti ruangan dan peralatan khusus
- Pekerja dapat fokus menyelesaikan tugas tanpa gangguan urusan rumah tangga

Kekurangan :

- Tekanan bekerja lebih besar dibandingkan WFH, karena pengawasan bos secara langsung
 WFA (Work From Anywhere)

Pekerja dapat bekerja dari mana saja.

Kelebihan:

- Fleksibilitas dalam memilih tempat kerja yang sesuai dengan preferensi individu
- Meningkatkan kesehatan mental karena dapat bekerja di lingkungan yang lebih nyaman

Kekurangan:

- Memerlukan disiplin diri yang tinggi untuk tetap produktif di lingkungan yang beragam

Implikasi terhadap produktivitas kerja adalah :


1. WFH dapat meningkatkan produktivitas dengan menghemat waktu perjalanan dan
memberikan fleksibilitas, tetapi dapat mengurangi produktivitas akibat gangguan dari
lingkungan rumah.
2. WFO dapat memberikan fasilitas kantor yang mendukung produktivitas, namun tekanan
bekerja lebih besar dibandingkan WFH.
3. WFA memberikan fleksibilitas dalam memilih tempat kerja, namun memerlukan disiplin
diri yang tinggi untuk tetap produktif di lingkungan yang beragam.
4. Dalam konteks prinsip-prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja, setiap metode pekerjaan
memiliki implikasi yang berbeda tergantung pada lingkungan kerja yang tercipta. Penting
untuk memastikan bahwa setiap metode tersebut memenuhi standar keselamatan dan
kesehatan kerja yang berlaku, baik di tempat kerja konvensional maupun di lingkungan
kerja yang fleksibel.

Anda mungkin juga menyukai