Anda di halaman 1dari 18

MANAJEMEN RESIKO

KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
OLEH :
KELOMPOK 3 : 1. dr. CHRISTY NATALIA ALOUW
2. dr. DWI KARTIKA MASLOMAN
LATAR BELAKANG
• Angka kejadian kecelakaan kerja di Indonesia masih bisa dibilang sangat tinggi
• Mengutip data BPJS Ketenagakerjaan ini, dapat dilihat bahwa jumlah angka
kecelakaan kerja sejak pandemi 2020 hingga 2022 angkanya meningkat berada
disekitar 200 ribuan kasus
• Dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 terjadi sebanyak 221.740 kasus
kecelakaan kerja, sedangkan pada 2021 ini menyentuh angka 234.270 kasus.
Hingga November 2022, angka kecelakaan kerja pada tahun kemarin mencapai
265.334 kasus.
• Kecelakaan kerja sering terjadi akibat kurang dipenuhinya persyaratan dalam
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
TUJUAN
1. Memahami definisi Keselamatan dan Kesehatan kerja
2. Menjelaskan tujuan Keselamatan dan Kesehatan kerja
3. Memahami definisi manajemen resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Menjelaskan teori penyebab kecelakaan dan manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
5. Menjelaskan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. Menjelaskan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7. Menjelaskan pengendalian dan monitoring risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
DEFINISI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
• Kesehatan dan keselamatan kerja adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan nyaman sehingga dapat
mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang ada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah sistem yang berhubungan
semua unsur yang berada dalam aktifitas keria.
• Ditinjau dari sudut keilmuan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah
ilmu yang diterapkan untuk mencegah atau meminimalisir terjadinya
kecelakaan Kerja atau penyakit yang didapatkan dari kegiatan bekerja
ataupun tempat kerja.
TUJUAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
• Menurut Suma’mur (1992), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
adalah :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
• Sedangkan menurut Mangkunegara (2004), tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) adalah:
1. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik,
sosial, dan psikologis.

2. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin.
3. Agar semua hasil produksi di pelihara keamanannya.
4. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5. Agar meningkatnya kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atas kondisi
kerja.

7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.


DEFINISI MANAJEMEN RESIKO KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk mencegah


terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana
dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik.
Identifikasi Risiko

Analisis Risiko

Evaluasi Risiko

Penangganan Risiko
Teori penyebab kecelakaan dan manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

• Dalam penelitian Abdelhamid (2000) dijelaskan ada beberapa teori penyebab


kecelakaan yaitu :

1. Domino Theory
2. Multiple Causation Theory
3. Human Error Theoritis
PENYEBAB UTAMA KECELAKAAN KERJA

• Perilaku tidak aman (unsave behavior)


• Unsafe Condition (Kondisi Tidak Aman)
• Unsafe Environment
• Unsafe Equipment (Peralatan Tidak Aman)
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (SMK3)
• Menurut Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, mendefinisikan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3
adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif.
• Pada pasal 5 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, dinyatakan bahwa setiap
perusahaan yang mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit seratus orang atau yang
mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya,
dimana yang dimaksud dengan tingkat potensi bahaya tinggi adalah perusahaan yang
memiliki potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa
manusia, terganggunya proses produksi dan pencemaran lingkungan.
MENURUT PERATURAN PEMERINTAH NO. 50 TAHUN 2012, DALAM

MENERAPKAN SMK3, SETIAP PERUSAHAAN WAJIB MELAKSANAKAN:

1. Penetapan kebijakan K3
2. Memperhatikan peningkatan kinerja manajemen K3 secara terus-
menerus
3. Pelaksanaan rencana K3
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
PROGRAM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

• Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menurut Dewan K3 Nasional,


program K3 adalah upaya untuk mengatasi ketimpangan pada empat unsur
produksi yaitu manusia, sarana, lingkungan kerja dan manajemen. Program
ini meliputi administrasi dan manajemen, P2K3, kebersihan dan tata ruang,
peralatan K3, pengendalian bahaya dan beracun, pencegahan kebakaran,
keadaan darurat, penerapan K3 dan sistem evaluasi program (DK3N, 1993).
PROGRAM K3 MELIPUTI :
1. Membuat program untuk mendeteksi, mengkoreksi, mengontrol kondisi berbahaya,
lingkungan beracun dan bahayabahaya kesehatan.
2. Membuat prosedur keamananan
3. Menindaklanjuti program kesehatan untuk pembelian dan pemasangan peralatan baru dan
untuk pembelian dan penyimpanan bahan berbahaya.
4. Pemeliharaan sistem pencatatan kecelakaan agar tetap waspada.
5. Pelatihan K3 untuk semua level manajemen.
6. Rapat bulanan P2K3
7. Tetap menginformasikan perkembangan yang terjadi di bidang K3 seperti alat pelindung
diri, standar keselamatan yang baru.
Pengendalian dan monitoring risiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

• Cara pengendalian resiko terdiri dari :


1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Engineering
4. Administratif
5. Alat pelindung diri
PENANGANAN TERHADAP RESIKO

• Menahan resiko
• Mengurangi resiko
• Mengalihkan resiko
• Menghindari resiko
• Menanggulangi resiko
KESIMPULAN

• Manajemen K3 pada dasarnya mencari dan mengumpulkan kelemahan


operasional yang memungkinkan terjadinya kecelakaan.
• Cara pengendalian dan monitoring risiko K3 didalam gedung adalah
denganPlanning/ (Perencanaan), Organizing/ (Organisasi), Actuating/
(Pelaksanaan),Controlling/ (Pengawasan) sedangkan untuk diluar gedung
adalah dengan eliminasi, Substitusi, Kontrol teknik atau perancangan,
Administratif dan APD.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai