Dosen pengampu:
DISUSUN OLEH :
221240025_HIKMA
KELAS 3B
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya kepada kami. Shalawat serta salam selalu di limpahkan kepada junjungan nabi besar
Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman.
Amiin
Alhamdulillah kami telah berhasil menyelesaikan makalah ini. Mengenai konsep keselamatan
kerja. Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari beberapa panduan buku dan referensi
web, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing mata kuliah Dasar
Kesehatan dan Keselamatan Kerja atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dalam
memahami materi tentang konsep keselamatan kerja. Kami menyadari dalam penulisan makalah
ini kami masih jauh dari kata sempurna. Maka kami mengharapkan masukan,kritik,maupun saran
dari pembimbing,pembaca dan rekan-rekan mahasiswa/i perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Semoga hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapatkan ridho Allah SWT.
Amiin
1
DAFTAR ISI
2
BAB III PENUTUP .......................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah kesehatan dan keselamatan kerja merupakan sistem penting yang harus
ditangani oleh semua pihak yang terlibat. Keberhasilan menyelesaikan pekerjaan tidak hanya
diukur dari penyelesaian pekerjaan. Banyak hal yang dijadikan parameter untuk menilai
keberhasilan pekerjaan. Memastikan keamanan semua sumber daya yang tersedia, dapat
menyelesaikan tepat waktu atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan, menguntungkan
perusahaan dan memastikan semua pemangku kepentingan manajemen, karyawan dan pemberi
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan faktor kunci dalam menjaga
lingkungan kerja dan juga merupakan faktor penting dalam produktivitas dan kelangsungan
dunia usaha Melindungi lingkungan kerja Mengurangi kemungkinan cedera/sakit akibat kerja
akibat kelalaian yang menyebabkan demotivasi dan berkurangnya produktivitas kerja. Menurut
Undang-Undang Kesehatan Dasar Republik Indonesia No. 9 Tahun 1960 Bab 1 Pasal 2,
kesehatan kerja didefinisikan sebagai kesehatan fisik, mental, dan sosial pekerja dengan cara
mencapai kesehatan yang baik. Mencegah dan mengobati penyakit dan gangguan kesehatan yang
4
Menurut H.W. Heinrich dalam Notoadmodjo (2007), penyebab paling umum dari
keselamatan kerja adalah 88% perilaku berbahaya dan 10% kondisi lingkungan berbahaya, atau
Menurut data kecelakaan kerja 7-8 juta pekerja di Indonesia, terjadi 100.000 kecelakaan
kerja dan hari hilang setiap tahunnya, dengan rata-rata kerugian 100-200 miliar per tahun dan
rata-rata tingkat kematian tahunan 100-200 miliar. dari 1500 sampai 2000. Pada tahun 2000,
antara 70 dan 500 juta jam kerja hilang karena kecelakaan kerja. Berdasarkan berbagai data
tersebut, kita dapat mengasumsikan tenaga kerja sebanyak 50 juta orang, namun dengan rasio
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu syarat untuk meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Kesehatan dan keselamatan kerja juga merupakan kebijakan
pemerintah yang melindungi pekerja serta mengatur hak dan kewajibannya terhadap dunia usaha.
karyawannya agar mereka dapat bekerja dengan lebih tenang, aman dan nyaman, serta mencapai
target produksinya.
5
1.2 . Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
6
BAB II
PEMBAHASAN
a) Menurut Suma`mur 1995, keselamatan kerja adalah keselamatan mesin, pesawat terbang,
peralatan kerja, material dan proses, tempat kerja dan lingkungannya serta dasar-dasar metode
kerja.
b) Menurut Ramlan Dj, 2006, praktek keselamatan kerja adalah upaya pencegahan terjadinya
luka dan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh berbagai bahaya baik dalam penggunaan
mesin produksi maupun di lingkungan kerja maupun dalam perilaku pekerja itu sendiri.
c) Menurut Rika Ampuh Hadiguna, 2009, keselamatan kerja adalah proses perencanaan dan
pengendalian situasi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja melalui pembuatan prosedur
operasi standar yang dijadikan acuan di tempat kerja.
d) Menurut Tulus Agus, 1989, keselamatan kerja menciptakan kondisi kerja yang aman melalui
perlengkapan keselamatan, penerangan yang memadai, perlindungan lantai dan tangga dari air,
minyak dan nyamuk serta pemeliharaan persediaan air yang cukup.
e) Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan, tempat bekerja
dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan keselamatan kerja untuk
menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah dan rohaniah manusia serta hasil
7
karya dan budayanya, tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada
khusunya” (Ridley, 2006).
f) Keselamatan kerja adalah suatu keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja adalah salah satu faktor yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada
seorang pun di dunia yang menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat
bergantung pada jenis, bentuk dan lingkungan di mana pekerjaan itu dilaksanakan” (Buntarto,
2015: 1).
g) Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat alat kerja,
bahan dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Sasaran keselamatan kerja adalah segala tempat kerja, baik di darat, di
dalam tanah, di permukaan air, maupun di udara” (Suwardi dan Daryanto, 2018: 1).
8
Agar dapat meningkatkan kegairahan, keserasian dan partisipasi kerja.
Menurut Undang-undang No. 1 Tahun 1970 pasal 2 ruang lingkup keselamatan kerja
mencakup dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam
air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Ketentuan-ketentuan ruang lingkup tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana: dibuat,
dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, mekanik. perkakas, peralatan
atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan.
dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan
atau barang yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan
infeksi, bersuh tinggi.
dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan.
dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan
kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan
dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan emas, perak, logam atau bijih logam
lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam
bumi, maupun di dasar perairan
dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui
terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara
dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang
dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah
dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting
dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang
9
terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan
angin,cuaca,sinar atau radiasi, suara atau getaran
dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah
dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi atau telepon
dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang
menggunakan alat teknis
dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,
minyak atau air
diputar film, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang
memakai peralatan, instalasi listrik
10
8. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis. peracunan, infeksi dan penularan memperoleh penerangan yang cukup dan
sesuai
9. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
10. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup memelihara kebersihan, kesehatan dan
ketertiban
11. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya
12. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
13. mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
14. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan
barang
15. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
16. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
Pada dasarnya program keselamatan kerja dibuat untuk menciptakan suatu lingkungan
dan perilaku kerja yang aman dan nyaman pada saat melakukan kegiatan kerja guna mencapai
tujuan keberhasilan suatu usaha yang baik. Usaha keselamatan kerja merupakan partisipasi dan
kerja sama antara pegelola usaha dan para karyawan atau pekerja itu sendiri karena kesehatan
dan keselamatan para karyawan berpengaruh terhadap produktifitas kerja dan mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha. Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan
pada prinsip close the loop atau prinsip penindaklanjutan hingga tuntas. Secanggih apapun
program yang ditawarkan. jikalau berhenti di tengah jalan dan tidak diikuti dengan tindak lanjut
yang nyata tentu tidak memiliki arti Baik Internationa Loss Control Institute (ILCI) maupun
National Occupational Safety Association (NOSA) menyebutkan bahwa sistem keselamatan
kerja yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
11
A. Identifikasi Bahaya (Identification Hazzard) Adalah tidak sama bahaya di lingkungan kerja
satu dengan yang lain. Untuk program yang umum dijumpai di industri pertambangan dalam
kaitannya dengan prinsip ini antara lain
Program pengenalan dan peduli bahaya (Hazzard Recognition and awareness Program)
Program komunikasi bahaya dan inventori bahan kimia (Hazard Communication and
Chemical
Inventory Program)
U Program Pemantauan Higiena Perusahaan
Program Percontoh (Sampling Program)
U STOP Program
Program Penilaian Resiko (Risk Assesment Program)
Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)
Audit Dasar Pihak Ketiga (Third Party Baseline Audit)
B. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart of Performance and
Measurement)
Di dalam langkah ini dipandang sangat penting untuk menmbuat standart, prosedur atau
kebijakan yang berkaitan dengan potensi bahaya yang telah diketahui. Dalam penyusunan
prosedur ini sebaiknya melibatkan semua tingkatan managemen dan pelaksana di lapangan.
Program Penyusunan Kebijakan, Standart Kerja, Prosedur dengan tolok ukur standart
institusi international, pemerintah dan pabrik.
Program Review Prosedur Kritis (Critical Prosedur Review)
Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)
Program Pertanggung gugatan Keselamatan Kerja (Safety Accountability Program
Program Pertemuan Keselamatan Kerja (Safety Meeting Program
12
2.6 Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja
Dalam bukunya Bangun (2012: 379) menyebutkan bahwa terdapat tiga alasan pentingnya
keselamatan kerja dan merupakan kewajiban bagi setiap perusahaan untuk melaksanakannya,
antara lain alasan pentingnya keselamatan kerja adalah alasan moral, hukum, ekonomi.
1. Moral
Manusia merupakan makhluk termulia di dunia, oleh karena itu sepatutnya manusia
memperoleh perlakuan yang terhormat dalam organisasi. Manusia memilliki hak untuk
memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan,
serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai-nilai agama
(Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan).
Para pemberi kerja melaksanakan itu untuk membantu dan memperingan beban
penderitaan atas musibah kecelakaan kerja yang dialami para karyawan dan keluarga.
2. Hukum
Undang-undang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi setiap pekerja untuk
menghadapi resiko kerja yang dihadapi yang ditimbulkan pekerjaan. Para pemberi kerja
yang lalai atas tanggung jawab dalam melindungi pekerja yang mengakibatkan
kecelakaan kerja akan mendapat hukuman yang setimpal yang sesuai dengan undang-
undang ketenagakerjaan. Yang tertera pada undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja untuk melindungi para pekerja pada segala lingkungan
13
kerja baik di darat, dalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang
berada di wilayah hokum Republik Indonesia.
3. Ekonomi
Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena mengeluarkan biaya-biaya
yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami pekerja. Kebanyakan
perusahaan membebankan kerugian kecelakaan kerja yang dialami karyawan kepada
pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya berkaitan dengan biaya pengobatan dan
pertanggungan lainnya, tetapi banyak faktor lain yang menjadi perhitungan akibat
kecelakaan kerja yang diderita para pekerja.
2. Pengaturan Udara
pergantian udara di ruang kerja yang tidak baik (ruang kerja yang kotor, berdebu,
dan berbau tidak enak).
suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya.
3. Pengaturan Penerangan
pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat.
ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang.
14
4. Pemakaian Peralatan Kerja
pengamanan peralatan kerja yang sudah using atau rusak
penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik
Sebagian karyawan kurang mengerti fungsi dari keselamatan kerja secara maksimal dan
bentuk perlindungan sehinga dapat membawa resiko yang berbahaya bagi pekerja itu sendiri.
Secara umum keselamatan berfungsi untuk kualitas dan produksi kinerja. Menurut Husni
(2005:82) Fungsi dari keselamatan kerja yaitu:
3. Terapkan, dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal pengendalian bahaya
dan program pengendalian bahaya.
4. periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya. Secara
umum tujuan keselamatan kerja berkaitan dengan upaya pencegahan kecelakaan kerja dalam
lingkungan yang dapat mempengaruhi knerja karyawan.
15
2.9 Indikator Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja yaitu bentuk perlindungan yang berkaitan dengan upaya pencegahan
kecelakaan. Menurut Mangkunegara (2000:107) indikator keselamatan kerja adalah:
16
2.10 Landasan hukum
Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.
Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.
Meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan.
Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan ketika syarat keselamatan dan kesehatan
kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya, kecuali dalam
hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat dipertanggung jawabkan.
17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat diperlukan karena menyangkut
perusahaan dan karyawannya. Penerapan K3 ini juga harus memiliki prosedur yang benar yang
harus diikuti sesuai dengan aturan perundangundangan, karena apabila K3 tidak terlaksana, tentu
18
DAFTAR PUSTAKA
arunika. (2018, 11 09). landasan teori k3. Retrieved 01 08, 2023, from
https://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1949/5/118320151_file5.pdf
intan. (2018, 12 21). Landasan Hukum/Regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Retrieved
01 08, 2023, from Landasan Hukum/Regulasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
https://surabaya.proxsisgroup.com/landasan-hukum-regulasi-keselamatan-dan-kesehatan-
kerja/
RI., U. K. (2018, 04 20). Keselamatan Kerja (K3)/Evakuasi. Retrieved 01 08, 2023, from
Keselamatan Kerja (K3)/Evakuasi - Pelayanan Kesehatan:
https://upk.kemkes.go.id/new/keselamatan-kerja-k3-
evakuasi#:~:text=K3%20atau%20Keselamatan%20dan%20Kesehatan,kerja%20dalam%
20rangka%20meningkatkan%20produktivitas.
Setyarso, R. (2020, Mei 12). Kesehatan dan Keselamatan Kerja itu Penting. Retrieved Desember
24, 2022, from Kementrian Keuangan Republik Indonesia: Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan
aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja /penyakit akibat
kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi produktiv
sutrisno, a. (2018, 09 27). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Retrieved 01 08, 2023, from
makalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10463/04.2%20bab%202.pdf?sequen
ce=5&isAllowed=y
19