Assalamu’alaikum wr wb.
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULU..........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja.................................3
B. Tujuan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja...............................5
C. Risiko yang Dihadapi.......................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Apa saja ruang lingkup dan syarat keselamatan kerja?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Kasmir, Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik), (Depok: Rajawali Pers,
2018), 266.
2 Abdul Hakim, Dinamika Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi
(Pendekatan Konvensional dan Nilai-Nilai Islami), (Semarang: EF Press Digimedia, 2014),
146147.
3 Tulus Winarsunu, Psikologi Keselamatan Kerja, (Malang: UUM Press, 2008), 14.
3
Untuk menjaga agar keselamatan kerja karyawan terjaga dan
terjamin ada beberapa komponen yang perlu dilakukan yaitu:
1. Tersedianya peralatan kerja yang memadai
4
Adanya alat untuk menjaga sirkulasi udara dalam suatu ruangan.
Ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara akan menyebabkan
sumpek dan menimbulkan berbagai penyakit.
3. Kebisingan
5
Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, maka
kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Kemudian dengan kesehatan
kerja karyawan yang terjamin baik secara fisik maupun mental, maka
karyawan dapat beraktivitas secara normal.
3. Agar karyawan berhati-hati dalam bekerja
6
yang berlaku di perusahaan tersebut, sehingga sudah tahu resiko yang
akan dihadapinya.
C. Risiko yang Dihadapi
7
Oleh karena itu, sedapat mungkin segala risiko tersebut dapat dihindari
atau diminimalkan. Dalam hal ini perusahaan juga harus menyediakan
fasilitas kerja yang memadai serta memberikan jaminan atas terjadinya
kecelakaan karyawan. Dengan jaminan tersebut akan membuat karyawan
merasa aman dan nyaman dalam bekerja. Karyawan juga merasa dilindungi
baik jiwa dan raganya, sehingga tidak ada keragu-raguan dalam bekerja.
Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh adalah meningkatnya kinerja
karyawan.
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keselamatan Kerja
8
5. Semangat kerja
9
Dengan adanya program keselamatan kerja yang baik, akan ikut
mendongkrak semangat kerja karyawan.
5. Dan faktor lainnya
10
membahayakan kesehatan harus segera diatasi. Oleh karena faktor
pencahayaan perlu diperhatikan agar kesehatan karyawan juga
terjamin, terutama mata.
3. Kebisingan
Artinya suara yang ada didalam suatu ruangan atau lokasi bekerja.
Ruangan yang terlalu berisik atau bising tentu akan memengaruhi
kualitas pendengaran. Untuk itu perlu dibuatkan ruangan yang kedap
suara, atau disediakan penutup telinga sehingga pendengaran karyawan
tidak terganggu.
4. Aroma berbau
Artinya karyawan yang sehat tentu akan sanggup dan mampu untuk
bekerja. Karyawan yang sehat secara fisik dan jiwanya, maka
dipastikan akan mampu untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.
Demikian pula sebaliknya jika karyawan tidak sehat maka pasti tidak
akan mampu menjalankan kegiatannya.
2. Semangat kerja
11
penuh semangat. Demikian pula sebaliknya dengan karyawan tidak
sehat tentu tidak akan semangat untuk bekerja.
3. Motivasi bekerja
5 Ibid, 277-279.
12
2. Dibuat, diolah, dipakai dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau
disimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar , menggigit,
beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi.
10. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara tau suhu yang tinggi atau
rendah.
13. Terdapat atau menyebar suhu, kelembapan, suhu, kotoran, api, asap,
uap, gas, hembusan angina, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
13
16. Dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan, atau riset
(penelitian) yang menggunakan alat teknis.
14
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik.
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara
dan proses kerjanya.
15
berkewajiban memenuhi dan mentaati syarat-syarat keselamatan
tersebut.6
G. Larangan dan Kewajiban untuk Bekerja
6 Ibid, 280-283.
16
Kemudian bagi pengusaha yang memperkerjakan pekerja/ buruh
perempuan antara pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00 wajib untuk :
1. Memberikan makanan untuk dan minuman bergizi.
a. Tujuh (7) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu)
minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu, atau;
2. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam
dalam 1 (satu0 minggu.
17
2. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1
(satu) minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu.
18
8. Pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/buruh untuk bekerja pada
hari-hari libur resmi apabila jenis dan sifat pekerjaan tersebut harus
dilaksanakan atau dijalankan secara terus menerus atau pada keadaan
lain berdasarkan kesepakatan antara pekerja/buruh dengan pengusaha.
7 Ibid, 283-286.
19
Artinya setelah adanya pedoman keselamatan kerja, pihak
perusahaan juga harus memasang rambu-rambu disetiap sudut yang
dianggap penting. Tujuannya agar karyawan dapat mengetahui,
sekaligus mengingatkan mereka akan keselamatan kerja. Letak
ramburambu tersebut selain strategis juga harus mencolok, sehingga
mudah dilihat dan dibaca.
3. Sediakan alat pengaman kerja
Artinya ada semacam sanksi atau tindakan bagi mereka yang tidak
menggunakan peralatan bekerja selama bekerja. Sanksi ini bertujuan
agar yang bersangkutan selalu ingat untuk menggunakan peralatan
kerja. Lebih dari itu sanksi juga dapat memberikan efek pelajaran bagi
karyawan bila melakukan hal yang sama.8
8 Ibid, 286-287.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Risiko yang dihadapi antara lain; cacat fisik, cacat mental, cacat seumur
hidup, dan meninggal dunia.
21
menyediakan alat pengaman kerja, selalu melakukan pemeliharaan alat
secara terus-menerus, melakukan pengawasan secara ketat, serta
memberikan sanksi bagi yang melanggar.
DAFTAR PUSTAKA
22