Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA”

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pengampu :
Dewi Putri Anjar Wulan, SE., M.M

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

1. YUNI NAFTALIA BR. GULTOM (201961201001)


2. TIOFANI MAHARANI SIAGIAN (201961201025)
3. GUSNANDO (201961201038)
4. RISMA ARISANDA (201961201051)
5. MARGARETA PARERA (201961201174)
6. DWI MARJIANTO (201961201177)

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN
KERJA”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada semester 3. Dalam penulisan
makalah ini tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman - teman yang telah
ikut bekerja sama dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun
kepada pembaca umumnya.

Merauke, 28 Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja...........................................................3


B. Komponen keselamatan dan kesehatan kerja..........................................................4
C. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja.................................................................5
D. Risiko yang dihadapi...............................................................................................7
E. Faktor – faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja..........................................8
F. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja..............................................10
G. UU yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja.............................................11
H. Cara mengurangi kecelakaan kerja..........................................................................12

BAB 3 PENUTUP..............................................................................................................15

A. Kesimpulan..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan kerja merupakan faktor penting yang harus di perhatikan oleh pihak
perusahaan. Dengan kondisi keselamatan kerja yang baik pekerja dapat melaksanakan
pekerjaannya dengan aman, nyaman dan selamat. Para pekerja yang merasa aman,
nyaman dan selamat saat sedang bekerja di tempat bekerja akan mendorong tercapainya
hasil kerja yang lebih baik pastinya di bandingkan dengan pekerja yang merasa tidak
aman, nyaman dan selamat pada saat bekerja di tempat bekerja. Keselamatan kerja yang
dialami pekerja biasanya tergantung lingkungan dimana dia bekerja. Resiko yang
dihadapi masing – masing lingkungan kerja juga bervariasi satu sama lainnya,
tergantung dari jenis pekerjaan yang dikerjakannya.

Keselamatan kerja perlu sangat di budidayakan agar mampu meminimalkan


kecelakaan kerja. Banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja dan bukan hanya
karena disebabkan perusahaan kurang memedulikan program keselamatan kerja.
Kecelakaankerja sering kali terjadi akibat dari karyawan tidak memedulikan
ataumemerhatikan petunjuk keselamatan kerja. Kesehatan karyawan juga
perludiperhatikan dengan kondisi kerja yang ada, jangan sampai lingkungankerja akan
memengaruhi kesehatan karyawan.

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salahsatu cara untuk memberikan


perlindungan kepada karyawan. Pemberian perlindungan dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undanganyang berlaku. Dalam hal ini diperlukan rasa tanggung
jawab perusahaan,karena bagaimanapun karyawan adalah aset perusahaan yang
harusdilindungi hak-haknya, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan kerja

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keselamatan dan kesehatan kerja?
2. Apa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja?
3. Apa saja komponen keselamatan dan kesehatan kerja?
4. Risiko apa saja yang di hadapi?

1
5. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja?
6. Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja?
7. Undang – Undang yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja?
8. Bagaimana cara mengurangi kecelakaan kerja?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengtahui pengertian keselamatan dan kesempatan kerja
2. Untuk mengetahui komponen keselamatan dan kesehatan kerja
3. Untuk mengetahui tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
4. Untuk mengetahui risiko yang di hadapi
5. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja
6. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja
7. Untuk mengetahui UU yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan kerja
8. Untuk mengetahui cara mengurangi kecelakaan kerja

2
BAB 2
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dankesehatan kerja. Perlindungan
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketentuan
mengenai penerapan sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja diatur dengan
Peraturan Pemerintah. Keselamatan kerja sendiri merupakan aktivitas perlindungan
karyawan secara menyeluruh. Artinya perusahaan berusaha untuk menjaga jangan
sampai karyawan mendapat suatu kecelakaan pada saatmenjalankan aktivitasnya.
Sedangkan kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat
selama bekerja. Artinya jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat
karyawan tidak sehat atau sakit.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang
sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja
juga merupakan suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat,
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
Menurut Abdul Hakim keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dari
kecelakaan ditempat kerja. Sedang yang dimaksud dengan tempat kerja adalah tiap
ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja
tersebut bekerja, atau seringdimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha. Sedangkan,
kesehatan kerja adalah merujuk pada kebebasan karyawan dari penyakit baik secara
fisikmaupun mental.

Menurut CoVan (1995) keselamatan kerja dalam konteks yang lebih luas,
mencakup baik aspek keselamatan maupun kesehatan kerja. Pendapat yang sama
dikemukakan oleh Handley (1977) bahwa keselamatan dan kesehatan merupakan satu
gabungan pengertian. Sehingga sebenarnya penggunaan istilah kecelakaan kerja adalah
mengacu kepada masalah-masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu,
upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerjadi organisasi
industry pada dasarnya adalah upaya untuk mencegahterjadinya kecelakaan kerja.

3
B. TUJUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Dalam praktiknya berikut ini tujuan dari program keselamatan dan kesehatan
kerja yaitu, antara lain:
1. Membuat karyawan merasa nyaman
Dengan dimilikinya prosedur kerja dan adanya peralatan kerjayang
memadai maka akan membuat karyawan merasa lebih aman dan nyaman dalam
bekerja. Membuat karyawan merasa nyaman akan dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan.

2. Memperlancar proses kerja


Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja,
makakecelakaan kerja dapat diminimalkan. Kemudian dengan kesehatankerja
karyawan yang terjamin baik secara fisik maupun mental, maka karyawan dapat
beraktivitas secara normal.

3. Agar karyawan berhati-hati dalam bekerja


Karyawan dalam hal ini setiap melakukan pekerjaannya sudah dengan
paham dan mengerti akan aturan kerja yang telah ditetapkan, sehingga karyawan
akan lebih waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitasnya.

4. Mematuhi aturan dan rambu-rambu kerja


Perusahaan akan memasang ramubu-rambu kerja yang telah ada dan di
pasang di berbagai tempat sebagai tanda dan peringatan. Penempatan rambu-
rambu kerja harus mudah dilihat dan jelas tanpaada hambatan atau halangan.

5. Tidak mengganggu proses kerja


Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan
tindakan karyawan tidak akan mengganggu aktivitaskaryawannya.

6. Menekan biaya
Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, maka
kecelakaan kerja dapat diminimalkan. Oleh karena itu, karyawan
harusmenggunakan peralatan dan keamanan kerja. Imbasnya biaya kecelakaan

4
kerja, menjadi relatif kecil dan dapat diminimalkan, sehingga karyawan
mengurangi biaya pengobatan dan kesempatan kerja karyawan yang hilang.

7. Menghindari kecelakaan kerja


Kepatuhan karyawan kepada aturan kerja termasuk memerhatikan rambu-
rambu kerja yang telah dipasang. Kemudian karyawan harus menggunakan
peralatan kerja dengan sebaik-baiknya sesuai aturanyang telah ditetapkan,
sehingga kecelakaan kerja dapat diminimalkan.

8. Menghindari tuntutan pihak-pihak tertentu


Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja ini
makatuntutan karyawan akan keselamatan dan kesehatan kerja
dapatdiminimalkan, karena karyawan sudah menyetujui terhadap aturan yang
berlaku di perusahaan tersebut, sehingga sudah tahu resiko yangakan dihadapinya.

C. KOMPONEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


1. Komponen keselamatan kerja
Untuk menjaga agar keselamatan kerja karyawan terjaga danterjamin ada
beberapa komponen yang perlu dilakukan yaitu:.
a. Tersedianya peralatan kerja yang memadai
Perusahaan harus menyediakan peralatan kerja yang
disesuaikandengan jenis pekerjaan.

b. Perawatan peralatan secara terus menerus


Peralatan kerja harus selalu digunakan pada saatnya bekerja atau
berada di ruangan tertentu. Peralatan kerja ini harus selalu dipelihara agar
dapat digunakan setiap saat. Jangan sampai pada saat hendak digunakan
terjadi kemacetan, sehingga membahayakan karyawan.

c. Kepatuhan karyawan
Setiap karyawan atau yang terlibat baik langsung maupun tidak
langsung dengan pekerjaan atau di sekitar lokasi kerja wajib mematuhi
aturan tentang keselamatan kerja yang telah ditetapkan.

5
d. Prosedur kerja
Karyawan harus mengikuti prosedur kerja yang telah ditetapkan.
Pelanggaran terhadap prosedur kerja akan berakibat kepada kemungkinan
terjadi kecelakaan kerja.

e. Petunjuk kerja di setiap lokasi kerja


Perusahaan harus membuat petunjuk atau rambu-rambu kerja disetiap
lokasi tertentu. Penepatan petunjuk atau rambu kerja harus ditempat atau
lokasi yang strategis, serta mudah dilihat.

2. Komponen kesehatan kerja


Sedangkan dalam hal kesehatan kerja, komponen yang perlu dilakukan adalah
a. Kondisi udara di ruangan
Kondisi udara di dalam ruangan haruslah disesuaikan dengan kondisi
yang seharusnya. Hal ini penting guna menjaga kesehatan karyawan, baik
suhu badan, hidung, mata ataupun lainnya. Kondisi udara ruangan yang
tidak sesuai akan mengakibatkan karyawan jatuhsakit.

b. Ventilasi ruangan
Adanya alat untuk menjaga sirkulasi udara dalam suatu ruangan.
Ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara akan menyebabkan sumpek
dan menimbulkan berbagai penyakit.

c. Kebisingan
Untuk ruangan tertentu yang menggunakan mesin yang memiliki suara
yang keras dan menyebabkan kebisingan maka diperlukan alat peredam
suara yang mengatasinya. Kebisingan akan mengakibatkan telinga atau
pendengaran karyawan menjadi terganggu.

d. Penerangan atau cahaya


Setiap ruangan harus memiliki penerangan yang cukup sehingga tidak
mengganggu pekerjaan. Kekurangan penerangan atau cahaya akan
mengganggu kesehatan karyawan.

6
e. Tersedianya pembuangan kotoran limbah
Perusahaan harus menyediakan pembuangan baik air, atau udara
sehingga tidak mengganggu kesehatan karyawan, termasuk kesehatan
warga. Dalam hal ini perusahaan harus menyediakan peralatan pengolahan
limbah, terutama limbah yang berbahaya bagi kesehatan.

Oleh karena itu, perlu kesiapan terhadap komponen-komponen yang


memengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja harus diperhatikan dengan sebaik-
baiknya. Termasuk faktor kelalaian karyawan yang dapat mengakibatkan keselamatan
kerjanya tidak terjamin. Jadi, dalam hal ini faktor kepatuhan karyawan untuk
mematuhi segala aturan yang telah dibuat, serta sanksi yang perlu diberikan agar
karyawan tetap patuh kepada perintah dan aturan perusahaan.

D. RESIKO YANG DIHADAPI


Dalam praktiknya risiko yang dihadapi pekerja beraneka ragam. Dalam
praktiknya paling tidak terdapat dua hal penyebab risiko kecelakaan kerja yaitu:
1. Unsur sengaja
Artinya karyawan sengaja melakukan kesalahan pada saat bekerja.Unsur
sengaja ini memang agak sulit untuk dibuktikan, akan tetapi perusahaan perlu
mencegah dengan cara melihat gejala-gejala yangada di setiap perusahaan sedini
mungkin, sehingga dapat dicegah.

2. Unsur tidak sengaja


Kerjadian yang menimpa karyawan pada saat bekerja dilakukan secara
tidak sengaja.

Akibat dari kecelakaan kerja baik yang disengaja maupun tidak disengaja, maka
akan menimbulkan berbagai risiko. Secara umum risiko-risiko yang terjadi seperti:
1. Cacat fisik
Karyawan mengalami kerusakan atau cacat pada bagian atau seluruh
anggota tubuhnya, seperti patah tangan, patah kaki, pendengaran rusak atau mata
rusak, kelumpuhan atau cacat fisiklainnya.

7
2. Cacat mental
Karyawan tersebut mentalnya atau jiwanya yang rusak seperti, stres atau
gila akibat tekanan dari pekerjaan.

3. Cacat seumur hidup


Akibat dari pekerjaan menyebabkan karyawan cacat seumur hidup,
sehingga tidak dapat lagi melakukan aktivitas kerja.

4. Meninggal dunia
Akibat dari kecelakaan yang parah, baik disengaja ataupun tidak
disengaja. Untuk karyawan yang meninggal dunia juga mendapat santunan dan
uang pension atau uang penghargaan atas jasa-jasanya.

Oleh karena itu, sedapat mungkin segala risiko tersebut dapat dihindari atau
diminimalkan. Dalam hal ini perusahaan juga harus menyediakan fasilitas kerja yang
memadai serta memberikan jaminan atas terjadinya kecelakaan karyawan. Dengan
jaminan tersebut akan membuat karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja.
Karyawan juga merasa dilindungi baik jiwa dan raganya, sehingga tidak ada keragu-
raguan dalam bekerja. Dengan demikian, keuntungan yang diperoleh adalah
meningkatnya kinerja karyawan.

E. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESELAMATAN KERJA


Berikut ini akan faktor-faktor yang memengaruhi keselamatan kerja karyawan yaitu,
antara lain:
1. Kelengkapan peralatan kerja
Peralatan keselamatan kerja yang lengkap sangat diperlukan. Artinya makin
lengkap peralatan keselamatan kerja yang dimiliki, maka keselamatan kerja makin
baik.

2. Kualitas peralatan kerja


Di samping lengkap peralatan kerja yang dimiliki juga harus diperhatikan
kualitas dari perlengkapan keselamatan kerja. Kualitas dari peralatan keselamatan
kerja akan memengaruhi keselamatan kerjaitu sendiri. Guna meningkatkan kualitas

8
perlengkapan kerja, makadiperlukan pemeliharaan perlengkapan secara terus-
menerus.

3. Kedisiplinan karyawan
Hal yang berkaitan dengan perilaku karyawan dalam menggunakan peralatan
keselamatan kerja. Karyawan yang kurang disiplin dalam menggunakan
perlengkapan keselematan kerja, maka keselamatan kerjanya makin tak terjamin.
Penggunaan perlengkapan kerja sebaiknya dilakukan pengawasan untuk
menghindari, lupa dan kelalaian karyawan.

4. Ketegasan pemimpin
Dalam hal ini ketegasan pimpinan dalam menerapkan aturan penggunaan
peralatan keselamatan kerja. Di mana pimpinan yang tegas akan memengaruhi
karyawan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan kerja, demikian pula
sebaliknya jika pimpinannya tidak tegas, maka karyawan banyak yang bertindak
masa bodoh, akibatnya keselamatan kerjanya menjadi tidak terjamin.

5. Semangat kerja
Dengan peralatan keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna maka
akan memberikan semangat kerja yang tinggi. Demikian pula sebaliknya jika
peralatan keselamatan kerja tidak lengkap, tidak baik dan tidak sempurna maka
semangat kerja karyawan juga akan turun.

6. Motivasi kerja
Motivasi karyawan untuk bekerja juga akan kuat jika peralatan keselamatan
kerja yang lengkap, baik dan sempurna.

7. Pengawasan
Setiap karyawan harus diawasi dalam menggunakan peralatan keselamatan
kerja. Pengawasan dapat dilakukan oleh pimpinan atau menggunakan peralatan
seperti CCTV di tempat-tempat tertentu.

9
8. Umur alat kerja
Umur dari peralatan kerja juga akan memengaruhi keselamatan kerja
karyawan. Peralatan kerja yang sudah melewati umur ekonomisnya maka akan
membahayakan keselamatan kerja karyawan, demikian pula sebaliknya.

F. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN KERJA


Karyawan yang selalu sehat merupakan idaman seluruh karyawan. Demikian juga
perusahaan akan merasa senang jika perusahaannya sehatsemua, karena akan
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Kesehatan kerja karyawan dapat dipengaruhi berbagai faktor. Perusahaan juga harus
mengelola faktor-faktor penyebab tersebut, sehingga kesehatan karyawan tetap terjaga.
Berikut ini faktor-faktor yang sering mempengaruhi kesehatankerja karyawan, yaitu:
1. Udara
Maksudnya adalah kondisi udara di ruangan tempat bekerja harus membuat
karyawan tenang dan nyaman. Misalnya didalam ruangan tertutup tentu perlu
diberikan pendingin ruangan yang cukup. Demikian pula di ruangan yang terbuka
seperti pabrik juga kualitas udara harus dikelola secara baik. Kualitas udara di
ruangan sangat memengaruhi kesehatan karyawan seperti panas atau berdebu.
Solusi yang perlu diberikan kepada karyawan adalah misalnya penutup
mulutuntuk kondisi udara yang berdebu. Demikian pula untuk udara yang terlalu
panas harus diberikan pendingin yang cukup. Dengan kualitas udara yang baik
maka karyawan akan selalu sehat, demikian pula sebaliknya jika kualitas udara
kurang baik akan mengakibatkan kesehatan karyawan menjadi terganggu.

2. Cahaya
Kualitas cahaya di ruangan juga akan sangat memengaruhi kesehatan
karyawan. Pada ruangan yang terlalu gelap atau cahayanya kurang tentu akan
merusak kesehatan karyawan, terutama kesehatanmata. Demikian pula jika terlalu
banyak cahaya (membuat silau) yang membahayakan kesehatan harus segera
diatasi. Oleh karena faktor pencahayaan perlu diperhatikan agar kesehatan
karyawan juga terjamin, terutama mata.

10
3. Kebisingan
Artinya suara yang ada didalam suatu ruangan atau lokasi bekerja. Ruangan
yang terlalu berisik atau bising tentu akan memengaruhi kualitas pendengaran.
Untuk itu perlu dibuatkan ruangan yang kedap suara, atau disediakan penutup
telinga sehingga pendengaran karyawantidak terganggu.

4. Aroma berbau
Maksudnya untuk ruangan yang memiliki aroma yang kurang sedap maka
kesehatan akan sangat terganggu. Aroma yang dikeluarkan dari zat-zat tertentu
yang membahayakan, misalnya zat kimia, akan memengaruhi kesehatan
karyawan. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan masker agar terhindar dari bau
yang kurang sedap atau membahayakan tersebut.

5. Layout ruangan
Tata letak ruangan sangat memengaruhi kesehatan karyawan ,misalnya tata
letak kursi, meja serta peralatan lainnya. Oleh karena itu,agar karyawan tetap
sehat faktor layout ruangan perlu diperhatikan, misalnya penempatan tempat
pembuangan limbah atau sampah.

G. UNDANG – UNDANG YANG MENGATUR KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA
Berikut Undang – Undang yang mengatur keselamatan dan kesehatan kerja,
yaitu antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


Undang-undang ini merupakan pokok pikiran upaya pembinaan tenaga
kerja yang melakukan aktifitas kerja di industri. Terdapat lima butir pokok
pikiran yang terkandung didalamnya yaitu:
a. bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
serta meningkatkan produktifitas nasional.
b. bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin
pula keselamatannya,
c. bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara
aman dan efisien ,
d. bahwa berhubung dengan itu perlu diaadakan segala daya upaya untuk
membina norma-norma perlindungan kerja ,

11
e. bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam undangv-
undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan
kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi,
teknik dan teknologi.

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Kerja


Dalam undang-undang No 23 tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan
kerja dinyatakan bahwa,
a. kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktifitas
kerja optimal.
b. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja pencegahan
penyakit akibat kerja dan syarat-syarat kerja,
c. Setiap tempat kerja yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
d. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2) dan (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.


Mencakup masalah :
Mengatur sistem ketenagakerjaan di industri; hubungan industrial;
pelatihan kerja professional yang akreditatif; K3; Pengupahan; Mogok Kerja;
Pemutusan hubungan kerja; Pengawasan pembinaan penyidikan; konveksi
dasar ILO; Hubungan industrial intinya manajemen dan organisasi tenaga
kerja mempunyai fungsi menciptakan kemitraan yang mengembangkan usaha
memperluas lapangan kerja dan memberikan kesejahteraan. Khusus
keselamatan dan kesehatan kerja dinyatakan bahwa setiap tenaga kerja
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas substansi K3,
perlindungan atas moral, dan perlakuan yang sesuai dengan harkat martabat
manusia serta nilai agama.

H. CARA MENGURANGI KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan sering kali terjadi sekalipun telah disediakan program kerja yang baik.
Penyebabnya seperti telah dijelaskan sebelumnya adalah adanya unsur sengaja dan tidak
sengaja. Oleh karena itu, kecelakaan kerjaharus dapat diminimalkan dengan cara
mengurangi kecelakaan kerja itusendiri. Banyak cara yang dilakukan agar kecelakaan
kerja dapat dikurangi. Berikut ini cara-cara untuk mengurangi kecelakaan kerja dapat
dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

1. Buat aturan tentang keselamatan


Artinya perusahaan harus membuat suatu peraturan tentang keselamatan kerja.
Biasanya dalam bentuk buku uang diberi judul pedoman keselamatan kerja, baik

12
kondisi untuk didarat, air, maupun diudara. Pedoman ini disosialisasikan dan
dibagikan kepada seluruh karyawan untuk dilaksanakan.

2. Buatkan rambu-rambu yang mudah dibaca


Artinya setelah adanya pedoman keselamatan kerja, pihak perusahaan juga
harus memasang rambu-rambu disetiap sudut yang dianggap penting. Tujuannya agar
karyawan dapat mengetahui, sekaligus mengingatkan mereka akan keselamatan
kerja. Letak rambu-rambu tersebut selain strategis juga harus mencolok, sehingga
mudah dilihat dan dibaca

3. Sediakan alat pengaman kerja


Artinya dalam bekerja sudah disediakan berbagai alat pengamanan tergantung
dimana lokasi bekerja. Misalnya penutup kepala berupa helm, atau masker untuk
penutup mulut, penutup telinga, kacamata, sepatu khusus kerja atau baju kerja.
Peralatan keselamatan kerja iniharus digunakan pada tempat dimana karyawan
bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing.

4. Selalu melakukan pemeliharaan alat secara terus-menerus


Artinya peralatan keselamatan kerja harus suatu waktu secara terus-menerus
harus dijaga dan dipelihara. Tujuan agar fungsi dari peralatan tersebut tetap terjaga
kualitasnya. Apabila fungsi alat-alat peralatan kecelakaan kerja sudah dianggap tidak
layak, maka sebaliknya jangan digunakan lagi dan digantikan dengan peralatan yang
baru.

5. Melakukan pengawasan secara ketat


Artinya karyawan yang menggunakan peralatan keselamatan kerjaharus
diawasi secara ketat. Mengapa demikian? Karena kebanyakankaryawan lupa atau
lalai tidak menggunakan peralatan kerja atau tidakmenggunakan secara benar.
Bahkan terkadang ada unsur kesengajaanuntuk tidak menggunakan dengan berbagai
alasan, misalnya denganalasan merepotkan.

6. Memberikan sanksi bagi yang melanggar


Artinya ada semacam sanksi atau tindakan bagi mereka yang
tidakmenggunakan peralatan bekerja selama bekerja. Sanksi ini bertujuan agar yang

13
bersangkutan selalu ingat untuk menggunakan peralatan kerja. Lebih dari itu sanksi
juga dapat memberikan efek pelajaran bagikaryawan bila melakukan hal yang sama.

14
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di tarik dari pembahasan tentang keselamatan dan
kesehatan kerja ialah sebagai berikut:
1. Keselamatan kerja merupakan aktivitas perlindungan karyawaman secara
menyeluruh. Sedangkan, kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar
karyawan tetap sehat saat bekerja di tempat kerja.
2. Komponen dari keselamtan kerja ialah tersedianya peralatan kerja yang
memadai, perawatan peralatan secara terus menerus, kapatuhan karyawan,
prosedur kerja, petunjuk kerja disetiap lokasi kerja. Sedangkan, komponen
kesehatan kerja yaitu kondisi udara di ruangan, ventilasi ruangan, kebisingan,
penerangan atau cahaya, tersedianya pembuangan kotoran limbah.
3. Tujuan dari program keselamatan dan kesehatan kerja yaitu membuat
karyawan merasa aman, memperlancar proses kerja, agar karyawan berhati –
hati dalam bekrja, mematuhi aturan dan rambu – rambu kerja, tidak
menggangu proses kerja, menekan biaya, menghindari kecelakaan kerja dan
menghindari tuntukan pihak – pihak tertentu.
4. Adapun risiko yang di hadapi kecelakaan kerja yaitu cacat fisik, cacat
mental, cacat seumur hidup dan meninggal dunia.
5. Faktor – faktor yang mempengaruhi keselamatan kerja yaitu kelengakapan
peralatan kerja, kualitas peralatan kerja, kedisiplinan karyawan, ketegasan
pemimpin, semangan kerja, motivasi kerja, pengawasan, dan umur alat kerja.
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja yaitu udara, cahaya,
kebisingan, aroma berbau dan layout ruangan.
7. Adapun undang – undang yang mengatur tentang keselamatan dan kesehatan
kerja yaitu UU No. 1 Tahun 1970 dan UU No. 23 Tahun 1992 serta UU No.
13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
8. Cara untuk mengurangi kecelakaan kerja yaitu dengan membuat aturan
tentang keselamatan, membuat rambu – rambu yang mudah untuk dibaca,
sediakan alat pengaman kerja, selalu melakukan pemeliharaan alat secara terus
menerus, melakukan pengawasan secara ketat dan memberikan sanksi bagi
yang melanggar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arista, Hayu Rikki dan Wantri Suciati. 2019. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

https://www.academia.edu/38942099/MSDM_KESELAMATAN_DAN_KESEHATAN_KE
RJA. (Di akses pada tanggal 28 Oktober 2020).

Herdiati, Hera. dkk. 2015. Tugas MSDM Makalh Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3)

http://waakacipuy.blogspot.com/2015/05/tugas-msdm-makalah-kesehatan-dan.html

(Di akses pada tanggal 28 Oktober 2020).

Hukum Online. . Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992.

https://m.hukumonline.com/pusatdata/detail/412/node/20/uu-no-23-tahun-1992-kesehatan#

(Di akses pada tanggal 28 Oktober 2020).

16

Anda mungkin juga menyukai