Dosen Pengampuh :
Dewi Putri Anjar Wulan, SE., M.M
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya kepada kami, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ‘’PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DAN PEMBERHENTIAN
PEGAWAI”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia pada semester 3. Dalam penulisan makalah ini
tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada rekan – rekan yang telah ikut bekerja sama
dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat terselesaikan tepat waktu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun
kepada pembaca umumnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
2.1 Pengembangan Karier.......................................................................................2
2.2 Tujuan Pengembangan Karier..........................................................................2
2.3 Program Pengembangan Karier........................................................................2
2.4 Faktor – faktor yang mempengaruhi Pengembangan karier.............................4
2.5 Peran Pengembangan Karier............................................................................5
2.6 Pemberhentian Pegawai....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui tentang pengembangan karier
pegawai dan pemberhentian pegawai
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih
bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka
qualified.
2. Untuk menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih, dan
3. Untuk menunjukkan apa kegiatan-kegiatan pengembangan karir yang harus diambil”.
1. Fase perencanaan
Fase ini merupakan aktivitas menyelaraskan rancangan pekerja dan
rancangan organisasi mengenai pengembangan karir di lingkungannya. Tujuan dari
2
fase ini adalah untuk mengidentifkasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, dengan demikian dapat dilakukan berbagai usaha
untuk membantu para pekerja antara lain:
Bantuan memilih jalus pengembangan karier sesuatu dengan yang tersedia.
Memperbaiki kekurang atau kelemahan bagi pekerja yang menunjukan
kesungguhan dan membutuhkannya untuk mewujudkan karier yang sukses.
2. Fase pengarahan
Fase ini bermaksud untuk membantu para pekerja agar mampu
mewujudkan perncanaannya menjadi kenyataan, yakni dengan memantapkan tipe
karieryang dinginkannya, dan mengatur langkah-langkah yang harus di tempuh
untuk mewujudkannya. Ada dua cara pendekatan yang dapat dilakukan yaitu:
a) pengaranan dengan menyelenggarakan konseling karier.
b) Perbedaan dengan menyelenggarakan playanan informasi yang mencakup
kegiatan sebagai berikut:
sisitem pemberitaan pekerjaan sasaran terbuka.
Pengarahan ini dilakukan dengan memberikan informasi untuk
semua pekerja khususnya mengenai pengembangan karier.
menyediakan informasi inventarisasikemapuan pekerja, yang dapat
dan boleh diketahui oleh masing-masing pekerja.
Informasi tentang aliran karier berupa chart yang menunjukan
kemungkinan arah dan kesempatan yang tersedia di dalam
organisasi.
Selenggarakan pusat sumber pengembangan karier merupakan
himpunan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
jabatan, dan lain-lain.
3. Fase Pengembangan
Fase ini adalah tenggang waktu yang diperlukan pekerja untuk memenuhi
persyaratan yang memungkinkannya melakukan gerak dari suatu posisi ke posisi lain
yang menginginkanya. Kgiatan-kegitan yang dapat dilakukan antara lain.
a. Menyelenggarakan sistem mentor
Fase ini adalah cara pengembangan dengan menyelenggarakan hubungan
antara pekerja senior dan yunior sebagai kolega (teman kerja). Pekerja
senior bertindak sebagai mentor yang bertugas memberikan advis,
keteladanan, membantu dan mengatur dalam menghubungi pejabat untuk
mendapatkan informasi informasi, dan memberikan dukungan secara
umum, dalam usaha pekerja yunior mengembangkan karier.
b. Pelatihan
Pelatihan dalam rangka pengembangan karier bagi para pekerja sangat
luas ruang cakupnya, tidak sekedar yang diselenggarakan secara lembaga
dan formal di kelas, laboratorium, dll.
3
c. Rotasi Jabatan
Rotasi jabatan dilakukan dengan cara menugaskan pekerja untuk berbagi
jabatan melalui proses pemindahan secara horizontal.
2. Personalia Pegawai
Kadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai yang
mempunyai personalitas yang menyimpang (terlalu emosional, apatis, terlalu ambisius,
curang, terlalu bebal, dan lain-lain).
3. Faktor Eksternal
Seorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi, misalnya,
mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang didrop dari luar organisasi.
5. Sistem Penghargaan
Organisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji dan
insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif. Pegawai yang
berprestasi baik dianggap sama dengan pegawai malas.
6. Jumlah Pegawai
Semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki suatu
jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan) bagi seorang pegawai untuk
meraih tujuan karir tertentu.
4
7. Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang
ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah personel
pegawai yang diperlukan untuk mengisi berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut.
8. Kultur Organisasi
Seperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan
kebiasaan-kebiasaan.
9. Tipe Manajemen
Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi dalam
impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat berlainan dari
manajemen di organisasi lain.
Karir seorang pegawai tidak hanya tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya
(seperti motivasi untuk bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju), tetapi juga sangat
tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti manajemen. Banyak pegawai yang sebenarnya
pekerja keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil meniti karir dengan baik, hanya karena
pegawai ini “terjebak” dalam sistem manajemen yang buruk.
a. Individual
Mengemban tanggung jawab atas karir sendiri
Menilai minat, keahlian, dan nilai-nilai
Mencari informasi karir dan sumber daya
Menyusun tujuan dan perencanaan karir
Memanfaaatkan kesempatan pengembangan
Membicarakan kepada atasan tentang karir individu
Mengikuti rencana karir yang realistis
b. Manajer/Pimpinan
Memberikan umpan balik paada waktu yang tepat
Memberikan dukungan dan penugasan yang membangun
Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir
Mendukung rencana pengembangan karyawan
c. Organisasi
Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur
Menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan
Memberikan informasi karir dan program karier
5
Menawarkan berbagai jenis pilihan karir
6
f. Prosedur ini tidak perlu dilakukan semuanya, jika pada tahap tertentu telah dapat
diselesaikan dengan baik. Tetapi jika tidak terselesaikan, penyelesaiannya hanya
dengan keputusan pengadilan negeri.
Selain proses pemberhentian pegawai, ada dua hal penting yang perlu
diperhatikan untuk menghindari tuntutan pemberhentian tidak sah terhadap perusahaan
oleh pegawai.
a) Milikilah kebijakan pekerjaan yang meliputi prosedur keluhan yang membantu
memperlihatkan bahwa pihak perusahaan memperlakukan pegawai dengan
adil. Disini perusahaan juga dapat menggunakan bayaran pesangon untuk
meminimalisir adanya pertikaian dengan pegawai mengenai pemberhentian.
b) Tinjau dan sempurnakan semua kebijakan, prosedur, dan dokumen terkait
pekerjaan untuk membatasi tantangan.
7
3) Apabila permohonan tersebut disetujui, pihak perusahaan perlu
mengeluarkan surat keputusan pemberhentian dengan hormat atas
nama pegawai yang bersangkutan.
4) Kepada pegawai yang bersangkutan dapat diberikan pesangon, uang
jasa, dan ganti rugi yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
8
kondite yang baik. Dalam menghadapi pemberhentian ini perlu
diperhatikan antara lain:
Apabila pegawai yang bersangkutan berdasarkan hasil
penilaian menunjukkan nilai kurang dan telah diberikan
perigatan secara tertulis dan bimbingan, namun tetap
menunjukkan nilai yang rendah.
Pihak perusahaan perlu mengeluarkan surat kepututusan
pemberhentian dengan hormat kepada pegawai yang
bersangutan dengan alas an alas an yang jelas.
Kepada pegawai yangbersangkutan diberikan pesangon, uang
jasa, dang anti rugi yang besarnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
d. Pemberhentian Sementara
Pemberhentian sementara dapat terjadi antara lain:
1. Karena alasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan yaitu
pemberhentian oleh pihak perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang
disebabkan oleh kondisi perusahaan yang kurang menguntungkan atau
menurunnya aktivitas usaha. Dalam menghadapi pemberhentian ini
perlu diperhatikan yaitu:
Paling lambat 1 bulan sebelum pemberhentian, pihak
perusahaan harus memberitahukan kepada pegawai yang
bersangkutan mengenai keadaan perusahaan dan rencana
adanya pemberhentian sementara.
Kepada pegawai yang bersangkutan tetap diberikan balas jasa
sebesar gaji pokok.
Apabila kondisi perusahaan semakin melemah dan
menunjukkan keadaan yang sulit untuk ditingkatkan kembali
maka pemberhentian sementara tersebut paling lama 6 bulan
sejaktanggal pemberhentian dapat dikeluarkan surat keputusan
PHK dengan hormat, dengan ketentuan perusahaan perlu
memberikan pesangon, uang jasa, dang anti rugi
seseuaidengan ketentuan yang berlaku pada perusahaan
tersebut.
9
Selama pemberhentian sementara tersebut, kepada pegawai
yang bersangkutan hanya atau dapat diberikan 80 % gaji pkok
per bulan.
Apabila setelah paling lama 3 bulan pemberhentian sementara
tersebut berlangsung, pegawai yang bersangkutan dapat
diperkenankan kembali bekerja seperti biasanya dengan
mendapat hak-haknya kembali secara penuh. Tetapi apabila
penyelewengan atau pelanggaran disiplin tersebut diulangi
kembali oleh pegawai tersebut, pihak perusahaan dapat
langsung mengeluarkan surat keputusan pemberhentian dengan
ketentuan sesuai dengan yang berlaku pada perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Melalui uraian pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa:
Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi
serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara
umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses
ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal)
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemberhentian karyawan hendaknya
berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang ada agar tidak menimbulkan
masalah. Setidaknya pemberhentian dilakukan dengan cara yang sebaik-baiknya,
sebagaimana pada saat mereka diterima menjadi karyawan. Dengan demikian, tetap
terjalin hubungan informal yang baik antara perusahaan dengan mantan karyawan. Hal
diatas pada dasarnya menjadi keinginan dua belah pihak. Akan tetapi, tidak dapat
diingkari sering terjadi pemberhentian dengan pemecatan, karena konflik yang tidak
dapat diatasi lagi.
3.2 SARAN
Banyak karyawan perusahaan yang tidak mampu berkompetisi bahkan mundur dari
posisinya karena emosi, kemampuan, dan pengetahuan mereka yang belum mendukung.
Dalam hal pemberhentian pegawai, perusahaan harus bertindak sangat hati-hati dan
melakukan pertimbangan yang sangat matang karena, pengaruhnya cukup besar bagi
perusahaan dan pegawai itu sendiri. Bagi perusahaan akan berpengaruh sekali terhadap
masalah dana untuk pencarian pegawai yang baru.
11
DAFTAR PUSTAKA
Makalah Manajemen Tentang Manajemen Sumber Daya Manusia (Pemberhentian Tenaga Kerja)
(online). Diakses pada tanggal 04 Oktober 2020
(http://www.scribd.com/doc/93888023/Makalah-Manajemen-Tentang-Manajemen-
Sumber-Daya-Manusia#scribd)
Mudini, Mohammad Ali. 2016. Makalah Manajemen Tentang MSDM Pemberhentian Tenaga
Kerja
(online). Diakses pada tanggal 04 Oktober 2020
(http://www.academia.edu/9368615/MAKALAH_MANAJEMEN_TENTANG_MSDM_
PEMBERHENTIAN_TENAGA_KERJA)
12