MANAJEMEN
PERUBAHAN
PERUBAHAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Dalam dunia yang selalu berubah, sumber daya manusia perlu menyesuaikan diri. Untuk itu, perlu dipersiapkan agar
tidak resisten terhadap perubahan. Perhatian perlu difokuskan pada orang yang cerdas yang mencoba mencapai
keunggulan kinerja dan untuk itu perlu diberdayakan.
A. Kesiapan Untuk Berubah
Persoalannya adalah belum semua sumber daya manusia memahami akan arti pentingnya melakukan perubahan.
Masih diperlukan peningkatan pemahaman tentang hakikat perubahan itu sendiri, tentang apa yang dimaksud dengan
perubahan. Mengapa perlu perubahan? Sampai dimana kesiapan kita melakukan perubahan dan bagaimana mengelola
perubahan tersebut agar dapat mencapai tujuan yang dikehendaki?
Perubahan harus diawali dengan mempersiapkan segenap SDM untuk menerima perubahan karena pada hakikatnya
manusia menjadi subjek dan objek perubahan serta mempunyai sifat resisten terhadap perubahan. Oleh karena itu,
perubahan SDM perlu dimulai dengan melakukan pencairan terhadap pola perilaku lama. Agar bersedia menerima pola
piker baru yang berkembang secara dinamis.
B. Mengubah Smart People
Smart People atau orang cerdas memiliki kemampuan melebihi dari orang kebanyakan. Pada umumnya mereka memiliki
daya penalaran tinggi, bersifat kritis, kreatif dan dinamis. Dengan demikian, mengubah orang yang sudah mempunyai pola
piker tersendiri menjadi lebih sulit. Namun, apabila dilakukan dengan cara yang tepat, mereka merupakan potensi yang kuat
untuk keberhasilan perubahan.
1. Menghapuskan Pemikiran Salah
Bagi organisasi untuk mencapai tingkat kecerdasan, pemimpin perlu menjalankan perubahan dengan cara yang tepat dan
sesuai. Pemimpin harus memahami enam (6) cara berpikir yang salah dalam melakukan perubahan (Victor Tan, 2002:89), yaitu
sebagai berikut:
a. Hanya orang lain yang berubah
b. Untuk menjadi efektif, perubahan harus dipaksakan
c. Perubahan adalah suatu tujuan, bukan suatu proses
d. Waktu terbaik untuk melakukan perubahan adalah pda saat terjadi krisis
e. Perubahan merupakan cara untuk menutupi kinerja buruk
f. Uang merupakan motivator paling efektif untuk melakukan perubahan
B. Mengubah Smart People
2. Memahami Kekuatan Pendorong Smart People
Top Manager Sekarang ini sering dibingungkan oleh kenyataan mengapa organisasinya gagal untuk berubah,
padahal memiliki staf yang kompeten dan sangat qualified. Sesungguhnya organisasi menghadapi kesulitan besar untuk
mendapatkan orang untuk berubah. Tantangan terbesar dalam manajemen SDM adalah membujuk smart people atau
orang cerdas untuk berubah. Smart people sering menempatkan hambatan terkuat dan resistensi untuk berubah.
Kebanyakan smart people merasa bahwa mereka telah mengetahui, mendengar, melihat, mempunyai pengalaman
dan pernah mencoba perubahan sebelumnya. Smart people adalah cepat dan tajam dalam memahami dan
menggenggam gagasan atau konsep. Mereka juga cepat melompat pada kesimpulan dan mereka mempunyai pikiran
kuat sendiri.
Smart people mempunyai karakteristik yang dinyatakan dengan “lima E” yang memengaruhi cara mereka
berpikir, merasa dan bertindak. Kelima E tersebut adalah (Victor Tan, 2002:94): (1) Experience; (2) Education; (3)
Expertise; (4) Excellent Achievement; (5) Endowed abilities.
Orang menjadi smart atau cerdas melalui salah satu atau kombinasi dari beberapa atau bahkan semua
kemungkinan kelima sumber pendorong tersebut.
B. Mengubah Smart People
2. Memahami Kekuatan Pendorong Smart People
Experience
Excellent Expertise
Achievement
Success Plateau
Wake-up calls Re-emergence
Through visioning
and learning
Growth
Chaos
Sementara itu, Kreiner dan Kinicki (2001:676) mendefinisikan learning organization sebagai organisasi yang secara proaktif
menciptakan, mendapatkan dan mentransfer pengetahuan dan yang mengubah perilakunya atas dasar pengetahuan dan wawasan
baru.
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
3. Karakteristik Organisasi Pembelajaran
Learning organization memiliki tiga karakteristik. Pertama, gagasan baru
merupakan persyaratan bagi learning organization. Kedua, pengetahuan baru harus
ditransfer ke seluruh organisasi. Ketiga, perilaku harus berubah sebagai hasil
pengetahuan baru.
Learning organization berorientasi pada hasil. Lingkungan diperkuat di mana
pekerja didorong menggunakan perilaku dan proses operasional baru untuk
mencapai tujuan organisasi.
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
4. Karakteristik Organisasi Pembelajaran
Learning organization mengembangkan learning capability, yaitu serangkaian kompetensi
inti yang didefinisikan sebagai pengetahun, keterampilan dan pengetahuan teknis khusus
yang membedakan organisasi dari pesaingnya dan proses internal yang memungkinkan
organisasi diterima di lingkungannya. Learning capability merupakan bahan bakar bagi
keberhasilan organisasi. Learning capability melengkapi organisasi untuk melihat ke depan
dan merespons perubahan internal dan eksternal. Kapabilitas ini paada gilirannya
meningkatkan kesempatan memuaskan konsumen dan mendorong penjualan dan
keuntungan.
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
5. Cara Pembelajaran
Terdapat enam learning mode atau cara pembelajaran yang dominan, yaitu sebagai berikut:
a. Analytic Learning (Pembelajaran analitis)
b. Synthetic Learning (Pembelajaran Sintesis)
c. Experimental Learning (Pembelajaran Eksperimen)
d. Interactive Learning (Pembelajaran Interaktif)
e. Structural Learning (Pembelajaran Struktural)
f. Institutional Learning (Pembelajaran Institusional)
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
6. Resistensi Pembelajaran
Anda dapat saja heran, mengapa setiap orang atau organisasi yang rasional akan menolak
pembelajaran. Sama sekali tidak masuk akal. Organisasi tidak secara sadar menolak pembelajaran.
Mereka melakukan hal tersebut karena tiga masalah fundamental (Kreitner dan Kinicki, 2001:681).
Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan pergeseran fundamental tentang bagaimana kita
memandang dunia.
a. Memfokus pada fragmentasi daripada system
b. Menekankan kompetisi di atas kerja sama
c. Menjadi reaktif daripada kreatif dan proaktif
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
7. Kepemimpinan Efektif sebagai solusi
Dalam menghadapi resistensi semacam itu, diharapkan adanya kepemimpinan
yang efektif sebagai solusi. Pemimpin dapat membangun budaya organisasi
yang mendorong pemikiran berdasar system, terhadap fragmentasi, kolaborasi
dan kerja sama atas kompetisi dan inovasi dan proaksi atas reaktivitas.
Pemimpin harus mengambil peran baru dan aktivitas yang bersangkutan untuk
membangun learning organization.
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
C. Organisasi Pembelajaran
7. Kepemimpinan Efektif sebagai solusi
Pemimpin perlu mewujudkan tiga macam fungsi kunci dalam membangun
learning organization (Kreitner dan Kinicki, 2001:682), yaitu sebagai berikut:
a. Membangun komitmen pada pembelajaran
b. Bekerja untuk membangkitkan gagasan dengan dampak
c. Bekerja menggeneralisasi gagasan dengan dampak
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
People Policies
The Six Ps
Excellence
Performance Model Processes
Practices Products
Model Keunggulan
Sumber: Victor Tan, Changing Your Corporate
Culture, Singapore: Times Books International,
2002:79
PERUBAHAN ORGANISASIONAL
D. Mengubah Standar Keunggulan
2. Menciptakan Keunggulan
Cara terbaik untuk menggali sarana untuk menciptakan excellence atau keunggulan adalah dengan menanyakan tiga pertanyaan mendasar berikut ini:
a. Dengan cara bagaimana kita ingin terlihat berbeda?
b. Dalam bidang spesifik apa kita ingin menjadi yang pertama?
c. Dalam bisnis apa kita ingin menjadi yang terbaik?
Setti
Bei
ng
ng
the
the
The Path Towards Goa
Best
l
Excellence Developing the
Being the First
Strategy