Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Satia Handayani

Nim / No. Absen : 1902612010539 / 09


Kelas : F (Manajemen Malam)
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia

Komunikasi dan Penyuluhan

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berhubungan dengan manusia yang lain. Manusia
yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Komunikasi yang terjalin membuat mereka
lebih hidup. Kehidupan manusia bisa saja menjadi hampa karena tidak ada komunikasi yang
terjalin. Kita membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi dengan yang lain, baik secara
perorangan, kelompok, ataupun organisasi.

Komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yaang dilakukan seseorang untuk
memahami sebuah pesan menjadi makna yang sama diantara kedua belah pihak yaitu
komunikator dan komunikan, sehingga tercapai kesamaan makna untuk tujuan tertentu.
Kesamaan makna akan mengalami kegagalan ketika terdapat sebuah gangguan (noise). Baik
karena proses penyampaian yang tidak sempurna maupun karena penafsiran yang tidak tepat.

Penyuluhan adalah suatu kegiatan komunikasi. Penyuluhan diartikan sebagai usaha


menyebarluaskan dan mendidik ide-ide dan cara-cara baru untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat. Latar belakang dan konsep-konsep komunikasi banyak dijadikan sebagai acuan
dalam penyuluhan. Untuk tercapainya hasil penyuluhan yang baik, sangat dibutuhkan
komunikasi yang baik. Seperti halnya suatu komunikasi akan berhasil ketika kedua belah pihak
sama-sama siap untuk itu, demikian pula dengan penyuluhan. Dalam suatu kegiatan penyuluhan
diperlukan perencanaan yang matang. Persiapan dan perencanaan dilakukan dengan menyusun
sebuah desain komunikasi penyuluhan.
Untuk dapat berlangsungnya peristiwa komunikasi setidaknya ada tiga unsur yang
memungkinkan terjadinya komunikasi yaitu : sumber (source), pesan (message), dan penerima
(receiver).
a. Sumber
Yang biasa disebut sebagai komunikator, bisa berupa orang perorangan, maupun
berupa suatu organisasi komunikasi yang terdiri dari beberapa orang.
b. Pesan
Disebut juga content, dapat berwujud tinta di atas kertas, suara, getaran arus listrik,
lambaian tangan, kibaran bendera ataupun tanda-tanda lain yang memiliki arti.
c. Penerima
Biasa disebut komunikan. Bisa berupa individu yang mendengarkan, membaca,
menonton, atau anggota suatu pertemuan yang disebut sebagai khalayak massa (mass
audience).

Contoh komunikasi yang dapat saya ambil yaitu komunikasi yang saya lakukan di Kantor
Notaris tempat saya bekerja. Kemampuan berkomunikasi secara efektif sangat diperlukan oleh
setiap pegawai di kantor Notaris, karena melalui komunikasi yang efektif tersebut, dapat dengan
mudah, cepat, dan tepat dimengerti maksud dan tujuan seorang klien yang datang, dan
menimbulkan kepuasan bagi klien yang bersangkutan. Komunikasi yang saya lakukan dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
1. Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang terjadi di didalam dan diantara anggota
organisasi yang bersangkutan. Komunikasi internal ini terdiri atas beberapa bentuk :
 Pertama, komunikasi vertikal, yaitu komunikasi yang tejadi antara atasan dengan
bawahan dan komunikasi tersebut mengandung perintah dari atasan kepada
bawahannya. Komunikasi ini disebut juga komunikasi fungsi.
 Kedua, adalah komunikasi yang tidak mengandung perintah, tetapi bersifat
pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor. Komunikasi
ini disebut dengan komunikasi tata usaha.
 Ketiga, adalah komunikasi pribadi, yaitu komunikasi diantara individu dalam
organisasi, tetapi tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan kantor.
2. Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh para pegawai kantor
dengan pihak lain di luar kantornya. Misalnya antara staf kantor Notaris dengan klien.

Anda mungkin juga menyukai