Anda di halaman 1dari 20

PENULISAN PESAN-PESAN PERSUASIF

Indeks
A. Perencanaan Pesan-Pesan Persuasif
B. Mengembangkan Pesan Persuasif
C. Menulis Permintaan Persuasif
D. Penulisan Pesan-Pesan Penjualan dan
Permohonan Dana
Perencanaan
Pesan-Pesan Persuasif
Pengertian Persuasi
Persuasi merupakan suatu usaha mengubah
sikap, kepercayaan, atau tindakan audiens
(pembaca atau pendengar) untuk mencapai
suatu tujuan. Persuasi yang efektif adalah
kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan
dengan cara membuat audiens merasa
mempunyai pilihan dan membuat mereka
setuju atas pilihan tersebut.
Tujuan
 Internal : menulis pesan-pesan persuasif
bertujuan untuk menjual ide atau gagasan
kepada orang lain, memberikan saran agar
prosedur operasional lebih efisien,
mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan
tertentu, dan meminta bantuan dana bagi
pembiayaan suatu proyek tertentu
 Eksternal : pesan-pesan persuasif dapat berupa
permintaan atau informasi yang bersifat
menyenangkan atau kegiatan untuk
mendapatkan dana dan kerja sama
Tujuan (2)
Tujuan dari pesan-pesan persuasif adalah
mempengaruhi audiens yang cenderung
mempertahankan ide atau gagasannya.
Sehingga, pesan-pesan persuasif umumnya
cenderung lebih lama, lebih rinci, dan
bergantung pada perencanaan strategis yang
cukup ketat jika dibandingkan dengan pesan-
pesan rutin.
Proses Perencanaan Penulisan Pesan-
Pesan Persuasif

Pertimbangan Memilih
Analisis
Perbedaan Pendekatan
Audiens
Budaya Organisasional
Analisis Audiens
Untuk mengakomodasi kebutuhan yang
berbeda pada tiap audiens, maka dilakukan
analisis audiens sehingga pesan yang diberikan
dapat menjadi daya tarik bagi mereka. Dengan
analisis audiens secara tepat, maka
penyampaian pesan-pesan persuasif dapat
dilakukan secara efektif.
Teori Kebutuhan Hierarki/Berjenjang
Abraham Maslow dalam Teori Kebutuhan Hierarki/Berjenjang
menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki 5
kebutuhan yang bertingkat, dimulai dari yang paling dasar
hingga sampai pada aktualisasi diri. Untuk menuju jenjang
kebutuhan yang lebih tinggi, seseorang harus dapat memenuhi
kebutuhan yang ada di tingkat bawahnya. Kebutuhan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Status
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman terhadap perbedaan budaya,
dapat mempengaruhi respek audiens terhadap
pemberi pesan dan memuaskan kebutuhan
mereka. Dengan memahami budaya yang
dimiliki oleh audiens, penyampaian pesan-
pesan persuasif akan lebih efektif.
Memilih Pendekatan Organisasional
 Pendekatan organisasional dipilih berdasarkan
kemungkinan reaksi dari audiens terhadap pesan yang
disampaikan.
 Karena hakikat dari persuasi adalah untuk meyakinkan
audiens atau mengubah sikap, kepercayaan, dan tindakan
mereka, maka pendekatan organisasional tak langsung
(indirect organizational approach) lebih cocok untuk
digunakan.
 Namun, jika audiens bersifat objektif dan pengirim pesan
mengetahui bahwa pesan-pesan yang disampaikan
dengan segera lebih disukai oleh audiens, maka
pendekatan yang tepat adalah pendekatan organisasional
langsung (direct organizational approach).
Mengembangkan
Pesan
Persuasif
Komponen Pesan Persuasif yang
Efektif
Menetapkan
Kredibilitas

Membuat
Kerangka
Argumentasi
Pesan Persuasif

Memilih Daya
Pikat

Penggunaan
Bahasa yang Baik
Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas ditentukan oleh sejauh tingkat
kepercayaan dan reliabilitas yang dimiliki. Jika
kredibilitas komunikator di hadapan audiens
diragukan, maka mereka akan cenderung
skeptis dan tidak menerima begitu
saja  informasi yang disampaikan sehingga
upaya untuk melakukan persuasi akan tampak
sebagai bentuk tipuan.
Cara menumbuhkan kredibilitas
 Melalui fakta atau bukti objektif berupa
statistik, jaminan maupun hasil riset
 Komunikator hendaknya memiliki keahlian

atau merupakan seorang expert dalam


bidang tertentu, objektif dalam melakukan
penilaian terhadap sesuatu, dapat bersikap
hormat dan jujur untuk menumbuhkan rasa
hormat audiens, serta berpengalaman untuk
dapat membantu mengidentifikasi audiens.
Membuat Kerangka Argumentasi
Kebanyakan pesan persuasif mengikuti rencana
organisasional AIDA, yaitu:

Action
Desire

Interest

Attention
Memilih Daya Pikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasif
menggunakan daya pemikat logika (logical
appeal) dan daya pemikat emosional
(emotional appeal) untuk melakukan persuasi
audiens
Pemikat Emosional
Persuasi secara emosional dapat dilakukan
melalui argumentasi atau dalam bentuk
simpati kepada audiens. Dalam hal ini, dapat
digunakan kata-kata yang sangat berpengaruh
terhadap emosi seseorang, misalnya
kebebasan, kemudahan, fleksibilitas dan lain
sebagainya.
Pemikat Logika
Pemikat logika dapat digunakan untuk melakukan
persuasi audiens, seperti membuat pengaduan atau
klaim dengan memberikan alasan dan bukti-bukti
yang mendukung. Ketika memikat logika audiens,
komunikator dapat menggunakan salah satu dari
tiga jenis alasan berikut ini:

1. Analogi
2. Deduksi
3. Induksi
Pertimbangan Etika
Dalam pemahaman positif, persuasi dapat
digunakan untuk mempengaruhi audiens
dengan memberikan informasi dan menambah
pemahaman mereka dalam berbagai hal.
Pelaku bisnis secara etis menginformasikan
dan menambah pemahaman mereka dalam
berbagai hal yang berkaitan dengan manfaat
ide, organisasi, produk atau tindakan tertentu
kepada audiens sehingga mereka dapat
mengakui betapa baiknya hal-hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai