Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KOMUNIKASI BISNIS
PERENCANAAN PESAN BISNIS YANG EFEKTIF

Dosen:
Dr. Rukavina Baskh, S.P., M.Sc

Disusun Oleh:
Lestiyanto Wibisono 16105005

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS BIOINDUSTRI
UNIVERSITAS TRILOGI
2018
ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ii

KATA PENGANTAR iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pesan Bisnis 5

B. Tujuan Perencanaan Pesan 5

C. Tahap Perencanaan Pesan 6

D. Pengorganisasian Pesan Bisnis 11

E. Hal yang Menyebabkan Pesan Bisnis Tidak Terorganisir 13

F. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik 13

G. Tujan Pengorganisasian Pesan Bisnis 13

H. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline 13

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 16

DAFTAR PUSTAKA 17
iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul:

“PERENCANAAN PESAN BISNIS YANG EFEKTIF"

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah tidak lepas dari


bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurnaan baik dalam isi materi maupun cara penulisannya. Namun
demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan
yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis
dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan
makalah ini.
Akhir kata penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Bekasi, 25 September 2018

Lestiyanto Wibisono
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah hal penting yang


mempengaruhi aktivitas organisasi. Komunikasi memiliki dampak penting di
dalam atau di antara kelompok kerja baik di organisasi swasta maupun publik.
Komunikasi dapat menjadi saluran untuk mengalirkan informasi, sumber daya,
dan bahkan kebijakan. Dengan berkomunikasi suatu informasi dapat disampaikan
dari satu pihak kepada pihak lainnya. Komunikasi yang dilakukan dalam akivitas
organisasi tidak hanya terjadi secara langsung melalui lisan namun juga dapat
dilakukan dengan cara tidak langsung yakni melalui tulisan.

Mengingat pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi, maka dalam


berkomunikasi pesan-pesan yang disampaikan harus dapat mengenai sasaran dan
memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dan tujuan pesan tersebut dibuat.
Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu saat pembuatan
pesan-pesan tersebut agar pesan yang disampaikan saat komunikasi berlangsung
dapat tersampaikan dengan baik.

Melalui tahapan perencanaan pesan bisnis dapat ditetapkan tujuan, audiens


yang menerima pesan, kebutuhan-kebutuhan informasi yang diperlukan serta
media penyampaian pesan yang digunakan saat komunikasi atau pesan bisnis
tersebut disampaikan.
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan pesan bisnis ?


2. Bagaimana proses perencanaan pesan bisnis?
3. Apa yang dimaksud pengorganisasian pesan bisnis?
4. Bagaimana proses pengorganisasian pesan bisnis?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang perencanaan pesan bisnis.
2. Mengetahui proses perencanaan pesan bisnis.
3. Mengetahui tentang pengorganisasian pesan bisnis.
4. Bagaimana proses pengorganisasian pesan bisnis.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Newman and Summer Jr. state that, “Communication is an exchange of


facts, ideas, opinions or emotions by two or more persons”. Komunikasi adalah
pertukaran fakta, ide, pendapat atau emosi oleh dua atau lebih orang.

Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah: “suatu komponen dalam


proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan
menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada
orang lain” (Effendy, 1989: 224).

Menurut Herbert T, mengemukakan bahwa “Communication is the process


by which meaning or knowledge is transfered from one person to another, usually
for the purpose of obtaining some spesific goal.” Komunikasi adalah proses
mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.

Keith Davis, state that, “The process of passing the information and
understanding from one person to another. It is essentially a bridge of meaning
between the people. By using the bridge a person can safely across the river of
misunderstanding”. Proses menyampaikan informasi dan pemahaman dari satu
orang ke orang lain. Pada dasarnya ini adalah jembatan makna antara orang-orang.
Dengan menggunakan jembatan seseorang dapat dengan aman menyeberangi
sungai kesalahpahaman ”.

Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty, komunikasi berarti


suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim
digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun dengan perilaku
atau tindakan.
4

Randall (1984: 156) sees communication as the meaningful transfer of


information from one person (or group) to another. In this regard, communication
does not occur unless one person transmits a piece of information to another
person, who receives the piece of information and the received information has
meaning to the receiver. Komunikasi sebagai transfer informasi yang bermakna
dari satu orang (atau kelompok) ke yang lain. Dalam hal ini, komunikasi tidak
terjadi kecuali satu orang mengirimkan sepotong informasi kepada orang lain,
yang menerima potongan informasi dan informasi yang diterima memiliki makna
kepada penerima.
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pesan

Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis.


Perencanaan pesan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi pencapaian
tujuan suatu organisasi dalam suatu komunikasi secara menyeluruh. Pesan-pesan
bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi.

Dalam perencanaan pesan bisnis dilakukan penetapan terhadap isi pesan


yang akan disampaikan yang menjadi tujuan dari komunikasi tersebut dilakukan,
kepada siapa pesan tersebut ditujukan atau siapa yang menjadi audiens bagi pesan
tersebut, pengumpulan dan pengorganisasian ide, saluran atau media penyampaian
pesan, merangkai kata / kalimat / paragraph, pembuatan draft atau contoh
gambaran awal pesan yang akan dibuat, dan merevisi atau melakukan perbaikan
terhadap surat yang dibuat.

Penetapan tujuan dalam perencanaan pesan bisnis harus dievaluasi apakah


tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima. Tujuan juga harus diuji apakah
sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan orang, dan selaras dengan tujuan
organisasi.

B. Tujuan Perencanaan Pesan Bisnis

Tahap perencanaan pesan bisnis dilakukan untuk memastikan bahwa pesan


yang dibuat dalam penyampaiannya telah sesuai dengan tujuan organisasi serta
tujuan dilakukannya komunikasi tersebut. Penentuan tujuan pada pesan bisnis
yang jelas dan selaras dengan kepentingan suatu organisasi akan dapat membantu
proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:
6

 keputusan untuk meneruskan pesan


 keputusan untuk menanggapi audiens
 keputusan untuk memusatkan isi pesan

C. Tahap-Tahap Perencanaan Pesan Bisnis

Untuk merencanakan pesan bisnis, ada beberapa tahap yang harus


dilakukan, tahapan-tahapan dalam perencanaan pesan bisnis ini akan menentukan
hal-hal yang mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci,
tahap perencanaan tersebut meliputi:
 Penentuan tujuan
 Analisis audiens
 Penentuan ide pokok
 Pemilihan saluran dan media

Penentuan Tujuan Pesan Bisnis

Tahap pertama dalam merencanakan suatu pesan bisnis adalah memikirkan


maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu, pertama anda
harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi. Pesan bisnis dapat
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Pesan-pesan yang disampaikan kepada
pihak lain hendaknya mampu menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Untuk
dapat menciptakan good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang
jelas, dapat diukur serta tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.

Berikut ini tujuan-tujuan komunikasi bisnis, yaitu:

a. Memberi informasi (informing)

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi


yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang
pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan di
tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
7

b. Membujuk atau persuasi (persuading)

Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak


lain agar hal yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Hal ini
sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang
dengan orang lain dalam bisnis.

c. Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau


kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi
bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik
dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.

Dalam melakukan penentuan tujuan ada beberapa tahapan yang perlu


dilakukan yaitu:

 Membuat Tujuan yang Jelas


Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat membantu
proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain:

1. Keputusan Untuk Meneruskan Pesan


2. Keputusan Untuk Menanggapi Audiens
3. Keputusan Untuk Memusatkan Isi Pesan
 Menguji Tujuan

Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan tersebut sudah
baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.

 Apakah tujuan tersebut realistik


 Apakah waktunya tepat
 Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
 Apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan
8

Analisis Audiens

Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi


komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki
pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima. Bila suatu
komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah berikutnya
adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi. Berikut adalah hal-hal yang
diperlukan dalam menganalisis audiens:

 Mengembangkan Profil Audiens


Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih mudah
dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian juga, reaksi atas
pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal pada umumnya bisa
diperkirakan.
 Mengenali Penerima Primer
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang
terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil keputusan.
 Menetapkan Jumlah dan Komposisi Audiens
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis
yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan bisnis yang
ditujukan kepada banyak orang.
 Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka pada
umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama terhadap
suatru pesan.
 Memperkirakan Reaksi Penerima
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang
diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
 Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima.
Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci sukses
pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar pesan bisnis mampu
memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu:
9

 Temukan apa yang ingin diketahui audiens


Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya.
 Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk
mengantisipasi kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens.
 Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens
Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W
+ 1 H (Who, What, Why, When, Where, dan How).
 Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat
Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu
sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi,
perhitungan matematika,atau keuangan untuk memastikan keabsahannya.
 Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.
Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan
pada gagasan yang paling menarik perhatian audiens untuk memuaskan
kebutuhan emosional dan praktis Audiens
Pesan yang bertujuan membujuk dan bekerjasama seringkali gagal
mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal penting yang harus diingat
bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga melakukan
kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar pesan
bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional,
serta disusun dengan format yang menarik.

Penentuan Ide Pokok

Setelah menganalisis tujuan dan audiens, selanjutnya adalah menentukan


cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada satu tema
pokok yaitu Ide Pokok.

Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus


diidentifikasikan terlebih dahulu adalah:
10

 Teknik Curah Pendapat


1. Storyteller’s Tour
Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan – pesan yang disampaikan.
Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama nada, rasionalitas, dan imlikasi
bagi penerima. Dengarkan dengan teliti, dan berlatihlah, sehingga ide pokok dari
pesan dapat ditemukan dengan mudah.
2. Random List
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di atas kertas kosong.
Selanjutnya, pelajari hubungan antara ide – ide tersebut. Bagilah mereka ke dalam
kelompok – kelompok, dan temukan poin yang penting dan yang tidak penting.
3. Conclusions, Findings, Recommendations (CPR) Worksheet
Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan maslah, gunakanlah suatu
worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings),
kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan
diberikan.
4. Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang baik sebagai langkah awal
menentukan ide pokok. Jawaban terhadap siapa, apa, kapan, di mana, dan
bagaimana uang biasanya diajukan dalam pendekatan jurnalistik, akan dapat
menjelaskan ide pokok presentasi.
5. Question and Answer Chain
Pendekatan yang paling baik adalah melihat dari sisi perspektif audience

 Pembatasan Cakupan

Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya menggunakan kata-


kata yang singkat. Ide pokok dari pesan-pesan disesuaikan dengan waktu yang
tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain itu ide pokok yang
disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh audiens.

Seleksi Saluran dan Media

Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat
disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertulis. Pilihan mendasar
11

antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau maksud pesan, audiens
dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi tersebut.

 Saluran komunikasi lisan


Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan
dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang secara
langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato, seminar, pelatihan, dan
presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna sederhana, spontan, nyaman, praktis,
ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memberikan umpan
balik (feed back).
 Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk, misalnya
surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan tertulis duilakukan
dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan dan bersahabat,
kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bias di peroleh
dengan waktu cepat.

D. Pengorganisasian Pesan Bisnis

Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah bagaimana


mengorganisasikan ide dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk draft yang
berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata,
kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide
pokok bahasan. Organisasi dan kompsisi erat kaitannya dengan penyusunan atau
pengaturan kata-kata, kalimat dan pargraf. Oleh karena itu diperlukan perhatikan
bagaimana mengunakan kata-kata, kalimat dan paragraf yang sederhana.

Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin


kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini
menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau
hasilnya tidak sesuai dengan apayang dikehendaki.
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide
yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi,
motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik
12

adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator. Hal yang perlu
diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut:

1. Subjek dan tujuan harus jelas.


2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Suatu pesan yang disusun dengan baik akan membantu bagi audiens
terutama dalam hal-hal berikut ini :
 Memahami pesan yang disampaikan
Dengan mengemukakan hal-hal penting secara jelas, menyusun ide-ide
secara logis dan berurutan, dan memasukan semua informasi yang relevan dalam
pesan, maka audiens akan lebih mudah dalam memahami maksud dan isi pesan.
 Membantu audiens menerima pesan
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik disamping membantu audiend
dalam memahami maksud pesan, juga membantu audiens untuk dapat menerima
isi pesan tersebut.
 Menghemat waktu audiens
Apabila suatu pesan tidak terorganisasi dengan baik, penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audiens. Salah satu tujuan pengorganisasian pesan-pesan
yang baik adalah penyampaian informasi atau ide-ide yang relevan saja. Dengan
hanya menyampaikan informasi yang relevan, waktu audiens akan dapat dihemat.
Disamping itu, audiens dapat dengan mudah mengikuti alur pemikiran pesan yang
disampaikan, tanpa harus memeras otak dan mengerutkan dahi.
 Mempermudah pekerjaan komunikator.
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan menghemat waktu. Hal ini
merupakan faktor yang penting dalam dunia bisnis, dimana penyelesaian
pekerjaan berjalan dengan baik, cepat, dan efisien.Dengan mengetahui apa yang
ingin disampaikan, dan menetahuo cara menyampaikannya, rasa percaya diri
komunikator akan meningkat. Semakin tinggi rasa percaya diri komunikator,
semakin cepat dan efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.
13

E. Hal-Hal yang Menyebabkan Pesan-Pesan Tidak Terorganisir


a. Bertele-tele
b. Memasukkan bahan-bahan yang tidak relevan
c. Menyajikan ide-ide yang tidak logis
d. Informasi penting kadangkala tidak tercakup dalam pembahasan

F. Pentingnya Pengorganisasian yang Baik


Dalam pengorganisasian pesan yang baik ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu:
o Subjek dan tujuan harus jelas.
o Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
o Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis

G. Tujan Pengorganisasian Pesan Bisnis


o Membantu audience memahami suatu pesan
o Membantu audience menerima suatu pesan
o Menghemat waktu
Apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audence
o Mempermudah pekerjaan komunikator
Pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan
komunikator, sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu

H. Pengorganisasian Pesan-Pesan Melalui Outline


Untuk mencapai pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan
suatu cara agar pesan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap
penggunanya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara :
1. Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar bagi setiap
komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang lemah, tidak
memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta yang ada.
14

Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline sangat
diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya outline
akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk
mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan
transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan, antara lain :
a. Memulai dengan Ide Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan
tujuan dan strategi umum dari suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam
dua hal yaitu : keinginan terhadap audiens untuk melakukan dan
memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi audiens mengapa harus
melakukan dan memikirkannya.
b. Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan sangat berguna
dalam mendukung ide-ide pokok.
c. Membuat ilustrasi dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang
dapat disajikan, maka outline yang dibuat akan semakin baik.

2. Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional


Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah menentukan
urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana organisasional,
melalui dua pendekatan yaitu :
 Pendekatan Langsung (direct approach)
Sering disebut juga dengan pendekatan deduktif , dimana ide pokok muncul
paling awal, kemudian diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari
audiens akan positif dan menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini.
 Pendekatan Tidak Langsung (indirect approach)
Sering disebut dengan pendekatan induktif, dimana bukti-bukti diletakan
paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok. Biasanya audiens akan
merespon negatif dan tidak menyenangkan.
15

Setelah menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri
audiens serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap
selanjutnya adalah menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan.
Secara garis besar jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan
langsung (direct request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill, pesan-
pesan bad news dan pesan-pesan persuasif.
16

BAB III

KESIMPULAN

Dalam sebuah organisasi, komunikasi merupakan sebuah hal penting yang


mempengaruhi aktivitas organisasi. Komunikasi dapat menjadi saluran untuk
mengalirkan informasi, sumber daya, dan bahkan kebijakan. Dengan
berkomunikasi suatu informasi dapat disampaikan dari satu pihak kepada pihak
lainnya. Komunikasi yang dilakukan dalam akivitas organisasi tidak hanya terjadi
secara langsung melalui lisan namun juga dapat dilakukan dengan cara tidak
langsung yakni melalui tulisan.

Mengingat pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi, maka dalam


berkomunikasi pesan-pesan yang disampaikan harus dapat mengenai sasaran dan
memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dan tujuan pesan tersebut dibuat.
Oleh karena itu perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu saat pembuatan
pesan-pesan tersebut agar pesan yang disampaikan saat komunikasi berlangsung
dapat tersampaikan dengan baik.

Setelah tahap perencanaan, tahap berikutnya adalah bagaimana


mengorganisasikan ide dan selanjutnya di tuangkan dalam bentuk draft yang
berkaitan dengan komitmen pemikiran anda yang dimulai dengan merangkai kata,
kalimat, paragraf dan memiliki ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide
pokok bahasan.
17

DAFTAR PUSTAKA

Sompotan O, Silvi. 2015. Komunikasi Bisnis (Softskill) SAP 6.


6https://siwonpieter.wordpress.com/2015/05/03/komunikasi-bisnis-softskill-
sap-6/.
Nindy, N. 2015. PERANCANAAN PESAN BISNIS.
https://nindy21.wordpress.com/2015/05/05/perancanaan-pesan-bisnis/.
Kumbhar, M Vijay. 2013. Communication Bussines.
https://www.researchgate.net/publication/235938453_Business_Communi
cation.
Nurdiansyah, Rezki. 2017. PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
(KOMUNIKASI BISNIS#).
https://rezkinurdiansyah.wordpress.com/2017/10/12/perencanaan-pesan-
pesan-bisnis-komunikasi-bisnis/.
Syaifullah, Munjiyat. 2017. PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS.
https://munjiyatsyaiful.wordpress.com/2017/11/06/perencanaan-pesan-
pesan-bisnis/.

Erma, Alita. 2014. PROSES MENULIS : PERENCANAAN PESAN BISNIS.


http://ekonomikomiko.blogspot.com/2014/05/proses-menulis-perencanaan-
pesan-bisnis.html.

Initugasku. 2010. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK.


http://initugasku.wordpress.com/2010/03/03/pentingnya-pengorganisasian-
yang-baik/.
Babatunde, Osabiya. 2015. Importance of Effective Communication in Public
Organisations. www.macrothink.org/iss.

Anda mungkin juga menyukai