DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Pustaka 2
3.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Bisnis 3
3.2 Peranan Bisnis dalam Masyarakat 8
3.3 Hubungan Sistem Ekonomi dan Bisnis 8
3.4 Entrepreunership dan Small Business 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul:
Lestiyanto Wibisono
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos, contradiction
and confusion. Berarti bahwa, seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas
manajemen strategik dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan wirausaha (internal), juga peluang dan hambatan yang ada dalam
lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Depdiknas (1998), entrepreneurship adalah sikap dan perilaku dalam
memimpin dan mengelola suatu organisasi/sekolah dengan selalu mencari dan
menerapkan cara kerja dan teknologi baru sehingga dicapai efektivitas dan efisien
yang tinggi.
Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil (Kuncoro, 2008).
3.2 Pengertian dan Ruang Lingkup Bisnis
Pengertian Bisnis
Secara historis, kata bisnis berasal dari bahasa Inggris yaitu business yang
berarti, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan. Kemudian secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang
atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan
keuntungan.
Menurut Kismono (2001) Bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan
oleh setiap individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran
kebutuhan dan keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau
memperoleh manfaat atau keuntungan.
Steinford (1979) Business is all those activities involved in providing the
goods and services needed or desired by people. Dalam pengertian ini bisnis
sebagai aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau
diinginkan oleh konsumen.
Menurut Griffin dan Ebert (1996) Business is an organization that provides
goods or services in order to earn provit, yang berarti bisnis merupakan suatu
organisasi yang menyediakan barang dan jasa yang bertujuan untuk menghasilkan
profit (laba).
Berdasarkan pengertian ahli di atas dapat disimpulkan bahwa bisnis
merupakan serangkaian kegiatan atau usaha yang dilakukan manusia baik secara
perorangan maupun kelompok dengan menawarkan barang atau jasa kepada
konsumen dengan tujuan utama untuk mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka secara konsep bisnis dapat digambarkan
sebagai berikut:
Bisnis merupakan suatu kegiatan usaha yang dilakukan individu maupun
kelompok secara terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang atau
jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
4
Berikut ini akan diuraikan mengenai pengertian pada tiap bentuk dasar
kepemilikan bisnis:
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang
oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab
tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemiliklah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
2. Persekutuan
Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja
sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti
perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan.Persekutuan dapat
dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma.
3. Perseroan
Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa
orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung
jawab yang terbatas atas harta perusahaan.
4. Koperasi
Koperasi adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan.
Huat, T Chwee (1990) mengatakan Business is then simply a system that
produces goods and service to satisfy the needs of our society. Yang berarti Bisnis
kemudian hanyalah sebuah sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat kita.
Maka berdasarkan penjelasan di atas, kegiatan bisnis yang dijalankan sebagai
sebuah sistem dalam organisasi meliputi beberapa hal yaitu:
a) Produksi
Produksi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang akan
ditawarkan kepada konsumen.
b) Keuangan
Kegiatan mencari pendanaan atau sumber pemasukan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan kegiatan dagang.
c) Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa
kepada konsumen serta mengidentifikasi keinginan konsumen.
6
d) Pengelolaan SDM
Pengelolaan sumber daya manusia terkait dengan kegiatan mencari tenaga
kerja dan meningkatkan kemampuannya.
Sistem Perekonomian Dan Pasar
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Menurut Gilarso (2004:154) pengertian pasar dalam arti sempit adalah suatu
tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli dapat bertemu untuk
jual beli barang. Sedangkan pengertian pasar dipakai dalam arti yang lebih luas
yaitu dimana pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melaksanakan transaksi
jual beli tidak lagi terbatas pada suatu tempat tertentu saja maupun pada hari
tertentu.
Merujuk pada kedua pengertian di atas terkait sistem perekonomian dan
pasar, diketahui bahwa pasar terbagi menjadi beberapa macam yaitu:
A. Monopsoni
Monopsomi merupakan keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang maupun jasa dalam
suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi di daerah-daerah
perkebunan dan industri hewan potong, sehingga tawar-menawar dalam harga bagi
petani adalah nonsen.
Salah satu contoh monopsoni yaitu penjualan perangkat kereta api di
Indonesia. Perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni KAI, oleh
karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh KAI.
B. Oligopoli
Oligopoli adalah pasar dimana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh
beberapan perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua, dan kurang
dari sepuluh. Dalam pasar Oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya
sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, dimana keuntungan yang
mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Praktek Oligopoli
umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-
perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan
melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal
dibawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga
menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek
oligopoli menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada
industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, industri semen, industri mobil,
dan industri kertas.
7
C. Oligopsoni
Adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan
pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan atau jasa dalam suatu pasar
komoditas.
D. Monopoli
Monopoli yaitu suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu penjual yang
menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering
disebut sebagai monopolis. Sebagai penentu harga (price-maker), seorang
monopolis dapat menaikkan atau mengurangi harga dengan cara menentukan
jumlah barang yang akan diproduksi, semakin sedikit barang yang diproduksi,
maka semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya.
Lingkungan Bisnis dalam Perusahaan
A. Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh
secara tidak langsung terhadap kegiatan usaha. Contoh:
Keadaan alam
Politik dan hankam Hukum
Perekonomian
Pendidikan dan kebudayaan
Sosial dan budaya
Kependudukan
Hubungan internasional.
C. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam
kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh:
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin
Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
8
the ability to formulate an effective venture team, the creative skill to marshal
needed resources, the fundamental skill of building a solid business plan, and
finally, the vision to recognize opportunity where others see chaos, contradiction
and confusion. Berarti bahwa, seorang wirausahawan dalam melakukan aktivitas
manajemen strategik dalam keputusan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan wirausaha (internal), juga peluang dan hambatan yang ada dalam
lingkungan usaha (eksternal), bermanfaat untuk individu dan masyarakat.
Depdiknas (1998), entrepreneurship adalah sikap dan perilaku dalam
memimpin dan mengelola suatu organisasi/sekolah dengan selalu mencari dan
menerapkan cara kerja dan teknologi baru sehingga dicapai efektivitas dan efisien
yang tinggi.
Berdasarkan pada dua pengertian di atas terhadap arti dari enterpreunership,
maka dapat disimpulkan bahwa entrepreneurship merupakan sikap dan perilaku
yang dimiliki seorang wirausahawan dalam mengelola suatu organisasi atau usaha
bisnis dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan
yang ada serta selalu berusaha menerapkan cara kerja yang efektif dan efisien dalam
menjalankan usahanya.
Usaha kecil dan menengah (UKM) adalah salah satu bidang yang
memberikan kontribusi yang segnifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Hal ini dikarenakan daya serap UKM terhadap tenaga kerja yang sangat
besar dan dekat dengan rakyat kecil (Kuncoro, 2008).
Berdasarkan pengertian Entrepreunership dan UKM di atas dapat
disimpulkan bahwa entrepeneurship dan small business (UKM) memiliki hubungan
yang erat, hal ini disebabkan karena UKM tercipta akibat adanya entrepreneurship
atau jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh seseorang. Jiwa kewirausahaan
(entrepreneurship) ini akan menghasilkan small business yang merupakan
implementasi dari bisnis sebagai kegiatan atau usaha yang bertujuan untuk
menghasilkan keuntungan.
Small business perlu dikembangkan di Indonesia, sebab pada setiap tahunnya
Indonesia menghasilkan ratusan ribu sarjana yang menganggur. Adanya
pengangguran ini disebabkan karena tidak terserapnya pencari kerja oleh lapangan
pekerjaan yang sangat terbatas jumlahnya. Kurangnya jumlah perusahaan formal
merupakan salah satu titik lemah ekonomi di Indonesia. Untuk itu kemandirian
melalui semangat kewirausahaan yang tangguh adalah salah satu cara agar dapat
memajukan bangsa. Sebab jiwa kewirausahaan yang digunakan sebagai penggerak
aktivitas perekonomian telah banyak memotori tumbuh dan berkembangnya
perusahaan dengan model UKM (Usaha Kecil Menengah) atau small medium
enterprise yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
11
BAB IV
KESIMPULAN
Bisnis merupakan suatu kegiatan maupun usaha yang dilakukan manusia baik
yang dilakukan secara perorangan maupun berkelompok yang menghasilkan
produk berupa barang ataupun jasa dengan tujuan utamanya untuk menghasilkan
keuntungan.
Bisnis memegang peranan dalam kehidupan masyarakat baik dalam bidang
perekonomian maupun dalam bidang sosial. Antara bisnis dan kehidupan
masyarakat juga memiliki hubungan yang erat kaitannya, sebab masyarakat
memerlukan bisnis yang dapat menghasilkan sesuatu bagi kepentingannya serta
bisnis membutuhkan masyarakat agar dapat terus berjalan.
Landasan perekonomian yang bagus akan memberikan peluang bagi bisnis
untuk dapat berkembang dengan baik.
Small business harus terus dikembangkan karena merupakan implementasi
dari bisnis sebagai kegiatan atau usaha yang bertujuan untuk menghasilkan
keuntungan. Selain itu small business dapat menciptakan lapangan kerja serta jiwa
kewirausahaan yang memotorinya dapat menciptakan kemandirian bangsa yang
akan memajukan negara.
12
DAFTAR PUSTAKA