ORGANISASI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwataala yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaanya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat
waktu.
Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Rektor Universitas Lampung Prof.Dr.ir.Sugeng P Harianto M.Si.
2.Dorothy Rauli, HP, S.E, M.Si.
3. Rosnelly Roesdi, S.E, M.Si.
4. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebagai sarana informasi
bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era modern seperti sekarang ini, setiap organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan
diri dengan tuntutan zaman yang selalu berubah ubah agar dapat terus unggul dalam
persaingan dengan organisasi lain. Dengan adanya tuntutan tersebut, suatu organisasi harus
memiliki suatu rancangan organisasi yang tepat.
Rancangan organisasi itu sendiri merupakan keseluruhan rangkaian dari elemen struktural
dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi
secara total. Organisasi merupakan cara dalam mengimplementasikan strategi dan rencana
untuk mencapai tujuan organisasi. Hampir semua organisasi mengalami perubahan secara
kontinu sebagai akibat faktor-faktor seperti situasi dan orang. Selain itu, rancangan organisasi
untuk organisasi yang lebih besar sangat kompleks dan memiliki banyak tingkatan dan
variasi. Manajer seharusnya tahu bahwa merancang suatu organisasi merupakan proses
keberlanjutan yang tidak pernah selesai.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mendeskripsikan sifat, perspektif universal,
pengaruh situasional, strategi bentuk dasar, serta persoalan-persoalan yang muncul dalam
rancangan organisasi sebagai salah satu referensi dalam mengelola rancangan organisasi.
BAB II
MATERI
2.1 Sifat Rancangan Organisasi
Rancangan Organisasi (Organization design) adalah keseluruhan rangkaian dari elemen
structural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola
organisasi
secara
total.
Oleh
karena
itu,
organisasi
merupakan
cara
dalam
mengimplementasikan strategi dan rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Hampir semua
organisasi mengalami perubahan secara kontinu sebagai akibat faktor-faktor seperti situasi
dan orang. Selain itu, rancangan organisasi untuk organisasi yang lebih besar sangat
kompleks dan memiliki banyak tingkatan dan variasi. Manajer seharusnya tahu bahwa
merancang suatu organisasi merupakan proses keberlanjutan yang tidak pernah selesai.
2.2 Perspektif Universal pada Rancangan Organisasi
Perspektif Universal berusaha untuk mengidentifikasikan suatu cara terbaik untuk mengelola
organisasi, hal tersebut dapat ditelusuri dalam 2 model, yaitu : model birokratis dan model
perilaku.
2.2.1 Model Birokratis
Perspektif Weberian menyebutkan bahwa birokrasi (bureaucracy) adalah model rancangan
organisasi yang berdasar pada suatu sistem otoritas yang sah dan formal. Weber memandang
bentuk birokrasi dari organisasi sebagai logis, rasoinal, dan efisien. Dia menawarkan model
tersebut sebagai kerangka kerja di mana semua organisasi seharusnya mencari suatu cara
terbaik untuk melakukan berbagai hal. Menurut Weber, birokrasi yang ideal menunjukkan
lima karakteristik dasar:
a.
Organisasi seharusnya menerapkan pembagian tanaga kerja yang berbeda, dan setiap posisi
b.
cenderung untuk terganggu, tidak akurat, dan di pandang dengan curiga oleh bawahan.
Proses interaksi tertutup dan dibatasi. Pendapat bawahan kurang diperhatikan dalam
partisipasi kelompok.
Proses pengendalian tersentralisasi dan menekankan pada perbaikan dari tuduhan kesalahan.
Tujuan kinerja adalah rendah dan secara pasif dicari oleh manajer yang tidak membuat
komitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia dari organisasi.
b. Organisasi Sistem 4
pekerjaan dengan atasan mereka yang juga meminta ide dan opini mereka.
Proses motivasional membuka jalan bagi serangkaian penuh motif melalui metode
partisipasi. Sikap mendukung organisasi dan tujuannya.
Proses komunikasi adalah sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
melalui organisasi ke atas, ke bawah, dan lateral. Informasi akurat dan tidak terganggu.
Proses interaksi terbuka dan ekstensif. Baik atasan maupun bawahan mampu mempengaruhi
pada serangkaian faktor situasional yang relevan. 4 faktor situasional dasar, yaitu:
Teknologi Inti
Teknologi adalah proses konversi yang digunakan untuk mengubah input menjadi output.
Hubungan antar
b. Lingkungan
Elemen lingkungan dan rancangan organisasi secara spesifik berhubungan dengan sejumlah
cara. Langkah pertama adalah mengidentifikasikan dua bentuk lingkungan organisasi yang
saling berlawanan; stabil (lingkungan yang relatif tetap konstan selama berlalunya waktu)
dan tidak stabil (merupakan subjek dari ketidakpastian dan perubahan yang cepat). Organisasi
di lingkungan yang stabil memiliki jenis rancangan yang berbeda dari organisasi di
lingkungan yang tidak stabil. Dua jenis rancangan yang muncul adalah:
Organisasi mekanistik
Bebas dari ketidakpastian, organisasi membuat struktur aktivitasnya dalam cara yang dapat
diramalkan dengan menggunakan aturan, pekerjaan yang terspesialisasi, dan otoritas yang
tersentralisasi.
Organisasi organik
Ditemukan pada lingkungan yang tidak stabil dan tidak dapat diramalkan, dimana perubahan
yang konstan dan ketidakpastian biasanya menentukan tingkat aliran dan fleksibilitas yang
lebih tinggi.
c.
Ukuran Organisasi
Sebagai jumlah total dari karyawan permanen atau ekuivalen dengan karyawan. Tim peneliti
di University of Aston di Birmingham, Inggris mengungkapkan bahwa teknologi pada
kenyataanya mempengaruhi variabel stuktural dalam perusahaan kecil, mungkin karena
semua aktivitas mereka cenderung untuk terpusat di sekitar teknologi intinya. Akan tetapi,
pada perusahaan besar, hubungan teknologi- rancangan yang kuat terputus, sebagian besar
karena teknologi bukan merupakan sentral dari aktivitas yang berkelanjutan dalam organisasi
besar.
Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin
berada dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
terhadap fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi
secara sentralistis.
2.5.2 Rancangan Konglomerat (Bentuk-H)
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang
tidak berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari
difesifikasi yang tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh
seorang manajer umum yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer
umum berfungsi secara independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H,
seorang
staf
perusahaan
biasanya
mengevaluasi
performansi
dari
setiap
bisnis,
matriks mungkin berhasil jika terdapat tekanan yang kuat dari lingkungan. Kedua, matriks
mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi yang diperlukan diproses. Ketiga, rancangan
matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat tekanan dari sumber daya yang digunakan
bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena
tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua,
karena matriks mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih
mungkin untuk termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam
organisasi matriks memiliki peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat,
matriks menyediakan cara yang efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh
dari sumber daya manusianya. Kelima, anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit
fungsional mereka sehingga mereka dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional
dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim. Keenam, rancangan matriks memberikan
manajemen puncak suatu alat desentralisasi yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu
karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan pelaporan terutama jika mereka secara
simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada beberapa manajer proyek. Keadaan
akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks sebagai bentuk anarki dimana
mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih banyak waktu
diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas.
2.5.5 Rancangan Hibrida
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau
lebih bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang
menggunakan rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu
rancangan organisasi dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi
mempertahankan fleksibilitas yang cukup sehingga modifikasi sementara atau permanen
yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan
bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan tersebut.
fungsional yang mendasari. Dalam organisasi semacam ini, orang mengalir dari proyek ke
proyek sesuai kebutuhan akan keterampilan mereka dan permintaan dari proyek tersebut.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk mengubah arah, mengeksplorasi ide-ide baru,
dan mencoba metode baru tanpa konteks organisasi birokratis yang kaku.
2.6.2 Organisasi Virtual
Organisasi virtual adalah organisasi yang memiliki sedikit struktur formal atau tidak memiliki
struktur formal. Organisasi semacam ini pada umumnya hanya memiliki sedikit karyawan
permanen dan sangat sedikit staf dan fasilitas kantor pusat administratif. Organisasi muncul
hanya untuk merespon kebutuhannya.
2.6.3 Organisasi Pembelajaran
Organisasi
pembelajaran
merupakan
suatu
organisasi
yang
berusaha
mendorong
pembelajaran selama seumur hidup dan pengembangan pribadi dari semua karyawannya,
sementara secara kontinu merubah dirinya sendiri untuk merespon perubahan permintaan dan
kebutuhan. Sementara manajer mungkin mendekati konsep organisasi pembelajaran dari
berbagai perspektif, kualitas yang meningkat, perbaikan yang kontinu, dan pengukuran
performansi seringkali merupakan tujuan. Idenya adalah strategi yang paling konsisten dan
paling logis untuk mencapai perbaikan yang kontinu adalah dengan secara konstan
memperbaiki bakat, keahlian, dan pengetahuan karyawan. Organisasi dengan pendekatan ini
percaya bahwa hanya pembelajaran yang konstan oleh karyawan yang dapat membuat
perbaikan secara kontinu benar-benar muncul.
2.6.4 Persoalan dalam Rancangan Organisasi Internasional
Persoalan lain yang muncul dalam rancangan organisasi adalah tren menuju bisnis
internasional. Persoalan yang relefan dengan rancangan organisasi adalah bagaimana
merancang perusahaan yang dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan
bagaimana bersaing dalam pasar global. Perusahaan yang bersaing di pasar internasional
harus menciptakan rancangan organisasi yang sesuai dengan situasi unik perusahaan itu
sendiri.
BAB III
PERTANYAAN DISKUSI
a.
b.
Model perilaku adalah model rangkaian organisasi yang konsisten dengan gerakan hubungan
manusia dan menekankan perhatian pada pengembangan kelompok kerja dan perhatian
mengenai proses interpersonal. Keuntungannya adalah Penekanan pada perilaku manusia
dengan memperhatikan nilai penting dari organisasi. Sedangkan kerugiannya adalah
pendekatan perilaku hanya memiliki satu cara terbaik untuk merancang organisasi, yaitu
Sistem 4.
berbagai unit (suatu pertanyaan tentang manajemen) dan informasi apa, jika ada, yang
dibagikan diantara unit-unit tersebut (suatu pertanyaan koordinasi).
b. Strategi Tingkat Bisnis
Mempengaruhi rancangan dari bisnis individual dalam organisasi dan juga keseluruhan dari
organisasi itu sendiri. Organisasi yang menetapkan strategi defender lebih mungkin untuk
berbentuk bertingkat dan tersentralisasi, memiliki rentang manajemen yang sempit, dan
mungkin mengambil pendekatan fungsional dalam departementalisasi. Sebaliknya, jenis
organisasi prospektor lebih mungkin untuk berbentuk datar dan terdesentralisasi.
Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi akan menstruktur departemennya
sehingga bisa digunakan sebagai dasar untuk mendiferensiasikan produknya. Strategi
kepemimpinan biaya membutuhkan komitmen yang kuat terhadap efisiensi dan pengendalian.
Oleh karena itu, perusahaan lebih tersentralisasi ketika perusahaan berusaha untuk
mengendalikan biaya. Perusahaan yang menggunakan strategi fokus akan merancang dirinya
sendiri disekitar arah fokusnya.
c. Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin
berada dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
4. Deskripsikan bentuk dasar dari rancangan organisasi. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari
a.
masing-masing bentuk!
Jawab:
Rancangan Fungsional (Bentuk-U)
Rancangan Fungsional (Bentuk-U) adalah pengaturan organisasi yang didasarkan pada
pendekatan fungsional terhadap departementalisasi. Anggota dan unit dalam organisasi
dikelompokkan menjadi departemen-departemen fungsional seperti pemasaran dan produksi.
Agar organisasi beroperasi dengan efisien dalam rancangan ini, harus terdapat koordinasi
yang signifikan antara organisasi. Integrasi dan koordinasi ini terutama merupakan
tanggungjawab dari CEO dan anggota manajemen senior.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk menempatkan semua posisi penting dengan ahli
fungsional dan memfasilitasi koordinasi dan integrasi. Selain itu juga mengutamakan fokus
terhadap fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi
b.
secara sentralistis.
Rancangan Konglomerat (Bentuk-H)
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang
tidak berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari
difesifikasi yang tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh
seorang manajer umum yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer
umum berfungsi secara independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H,
seorang
staf
perusahaan
biasanya
mengevaluasi
performansi
dari
setiap
bisnis,
d.
korporatif.
Rancangan Matriks
Rancangan matriks didasarkan pada dua dasar departementalisasi yang saling tumpang tindih.
Fondasi dari matriks adalah serangkaian departemen fungsional. Serangkaian kelompok
produk, atau departemen sementara, kemudian ditempatkan di seluruh departemen
fungsional. Karyawan di suatu matriks secara simultan merupakan anggota dari departemen
fungsional dan tim proyek. Rancangan organisasi matriks diciptakan dengan menempatkan
bentuk produk departementalisasi ke dalam organisasi fungsional yang ada. Manajer proyek
mengkoordinasikan tim karyawan yang ditarik dari berbagai departemen fungsional berbeda.
Oleh karena itu, matriks bergantung pada struktur komando berganda. Bentuk matriks dalam
rancangan organisasi paling sering digunakan dalam satu dari tiga situasi berikut. Pertama,
matriks mungkin berhasil jika terdapat tekanan yang kuat dari lingkungan. Kedua, matriks
mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi yang diperlukan diproses. Ketiga, rancangan
matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat tekanan dari sumber daya yang digunakan
bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena
tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua,
karena matriks mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih
mungkin untuk termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam
organisasi matriks memiliki peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat,
matriks menyediakan cara yang efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh
dari sumber daya manusianya. Kelima, anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit
fungsional mereka sehingga mereka dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional
dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim. Keenam, rancangan matriks memberikan
manajemen puncak suatu alat desentralisasi yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu
karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan pelaporan terutama jika mereka secara
simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada beberapa manajer proyek. Keadaan
akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks sebagai bentuk anarki dimana
mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih banyak waktu
diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas.
Rancangan Hibrida
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau
e.
lebih bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang
menggunakan rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu
rancangan organisasi dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi
mempertahankan fleksibilitas yang cukup sehingga modifikasi sementara atau permanen
yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan
bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan tersebut.
1.2 Pertanyaan Analisis
5. Dapatkah organisasi birokratis menghindari masalah yang biasanya dihubungkan dengan
birokrasi? Jika demikian, bagaimana caranya? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah menurut
Anda
birokrasi
masih
diperlukan?
Mengapa
ya
atau
mengapa
tidak?
Apakah
mempertahankan aspek yang diinginkan dari birokrasi dan menghilangkan aspek yang tidak
diinginkan dari birokrasi mungkin? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Jawab:
Ya, dapat yaitu dengan cara lebih menyederhanakan system birokrasi (debirokrasi). Menurut
kami birokrasi masih diperlukan karena dengan birokrasi dapat menangani sejumlah besar
orang dengan sama dan adil sesuai dengn peratutran tanpa adanya diskriminasi. Mungkin
saja, apabila suatu organisasi yang menggunakan model birokrasi yang terbuka sehingga
dapat menyesuaikan dengan perkembangan.
6.
Rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk diimplementasikan secara
berhasil. Mengapa kemudian banyak organisasi yang menggunakannya?
Jawab:
Karena meskipun rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk
diimplementasikan secara berhasil, matriks banyak memiliki kelebihan yaitu: pertama,
matriks meningkatkan fleksibilitas karena tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan
dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, karena matriks mengasumsikan peran besar
dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih mungkin untuk termotifasi tinggi dan
terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam organisasi matriks memiliki peluang yang
besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat, matriks menyediakan cara yang efisien
bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh dari sumber daya manusianya. Kelima,
anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit fungsional mereka sehingga mereka
dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional dan tim, dan meningkatkan kerjasama
tim. Keenam, rancangan matriks memberikan manajemen puncak suatu alat desentralisasi
yang berguna.
7. Identifikasikan masalah-masalah umum dan unik dalam rancangan organisasi yang dihadapi
oleh bisnis internasional jika dibandingkan dengan bisnis domestik.
Jawab:
Permasalahan rancangan organisasi yang dihadapi bisnis internasional adalah bagaimana
merancang perusahaan yang dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan
bagaimana bersaing dalam pasar global, sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh bisnis
domestik yaitu bagaimana cara untuk memaksimalisasi kemampuan beradaptasi dengan
situasi dan lingkungan yang berubah.
1.3 Pertanyaan Aplikasi
8. Bentuk organisasi apa yang digunakan oleh akademi atau universitas Anda? Bentuk apa yang
digunakan oleh pemerintah kota Anda? Bentuk apa yang digunakan oleh organisasi lain yang
Anda kenal? Apa persamaan dan perbedaan yang Anda lihat? Mengapa?
Jawab:
Bentuk organisasi yang digunakan oleh akademi atau universitas serta pemerintah adalah
bentuk organisasi fungsional (bentuk U). sedangkan untuk organisasi lain yang kita kenal
yaitu bentuk
divisional (bentuk- M). persamaannya adalah kedua rancangan tersebut memiliki unit dan
anggota yang dikelompokkan menurut bidangnya dan saling ketergantungan dalam
melakukan kegiatannya. Perbedaaannya adalah rancangan fungsional (bentuk U) cenderung
untuk beropersi secara sentralis, sedangkan rancangan divisional (bentuk M) selain
tersentralisasi di tingkat korporasi juga terdesentralisasi hingga ke tingkat divisional.
9.
Pertanyaan di Bab 8 meminta Anda untuk mewawancarai manajer bisnis lokal untuk
menentukan bagaimana (atau jika) dia memformulasikan strategi. Wawancarai manajer yang
sama tersebut untuk memperoleh gambaran mengenai rancangan organisasinya. Dapatkah
Anda mengidentifikasikan hubungan antara strategi manajemen dan struktur dari
organisasinya? Perlihatkan hasil temuan Anda di hadapan seluruh kelas.
Jawab:
Struktur organisasi selalu sesuai dengan strategi manajemen yang diterapkan dalam
organisasi tersebut, hal itu dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
10. Wawancarai anggota organisasi lokal (jaringan makanan siap saji, departemen store, toko
buku, bank, gereja, asosiasi rumah dan sekolah, dan lain-lain) untuk memastikan tingkat
kemampuan adaptasi organisasi mereka menurut persepsi mereka.
Jawab:
Setiap organisasi harus mampu beradaptasi, baik dengan lingkungan organisasi maupun
dengan persaingan organisasi itu sendiri supaya organisasi dapat menjaga keberlangsungan
organisasinya.
Posted by dwi astuti at 00:24
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive
2013 (3)
o January (3)
About Me
dwi astuti
View my complete profile
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah subhanahuwataala yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaanya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat
waktu.
Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. Rektor Universitas Lampung Prof.Dr.ir.Sugeng P Harianto M.Si.
2.Dorothy Rauli, HP, S.E, M.Si.
3. Rosnelly Roesdi, S.E, M.Si.
4. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan sebagai sarana informasi
bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era modern seperti sekarang ini, setiap organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan
diri dengan tuntutan zaman yang selalu berubah ubah agar dapat terus unggul dalam
persaingan dengan organisasi lain. Dengan adanya tuntutan tersebut, suatu organisasi harus
memiliki suatu rancangan organisasi yang tepat.
Rancangan organisasi itu sendiri merupakan keseluruhan rangkaian dari elemen struktural
dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi
secara total. Organisasi merupakan cara dalam mengimplementasikan strategi dan rencana
untuk mencapai tujuan organisasi. Hampir semua organisasi mengalami perubahan secara
kontinu sebagai akibat faktor-faktor seperti situasi dan orang. Selain itu, rancangan organisasi
untuk organisasi yang lebih besar sangat kompleks dan memiliki banyak tingkatan dan
variasi. Manajer seharusnya tahu bahwa merancang suatu organisasi merupakan proses
keberlanjutan yang tidak pernah selesai.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis mendeskripsikan sifat, perspektif universal,
pengaruh situasional, strategi bentuk dasar, serta persoalan-persoalan yang muncul dalam
rancangan organisasi sebagai salah satu referensi dalam mengelola rancangan organisasi.
BAB II
MATERI
2.1 Sifat Rancangan Organisasi
Rancangan Organisasi (Organization design) adalah keseluruhan rangkaian dari elemen
structural dan hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola
organisasi
secara
total.
Oleh
karena
itu,
organisasi
merupakan
cara
dalam
mengimplementasikan strategi dan rencana untuk mencapai tujuan organisasi. Hampir semua
organisasi mengalami perubahan secara kontinu sebagai akibat faktor-faktor seperti situasi
dan orang. Selain itu, rancangan organisasi untuk organisasi yang lebih besar sangat
kompleks dan memiliki banyak tingkatan dan variasi. Manajer seharusnya tahu bahwa
merancang suatu organisasi merupakan proses keberlanjutan yang tidak pernah selesai.
2.2 Perspektif Universal pada Rancangan Organisasi
Perspektif Universal berusaha untuk mengidentifikasikan suatu cara terbaik untuk mengelola
organisasi, hal tersebut dapat ditelusuri dalam 2 model, yaitu : model birokratis dan model
perilaku.
2.2.1 Model Birokratis
Perspektif Weberian menyebutkan bahwa birokrasi (bureaucracy) adalah model rancangan
organisasi yang berdasar pada suatu sistem otoritas yang sah dan formal. Weber memandang
bentuk birokrasi dari organisasi sebagai logis, rasoinal, dan efisien. Dia menawarkan model
tersebut sebagai kerangka kerja di mana semua organisasi seharusnya mencari suatu cara
terbaik untuk melakukan berbagai hal. Menurut Weber, birokrasi yang ideal menunjukkan
lima karakteristik dasar:
a.
Organisasi seharusnya menerapkan pembagian tanaga kerja yang berbeda, dan setiap posisi
b.
cenderung untuk terganggu, tidak akurat, dan di pandang dengan curiga oleh bawahan.
Proses interaksi tertutup dan dibatasi. Pendapat bawahan kurang diperhatikan dalam
partisipasi kelompok.
Proses pengendalian tersentralisasi dan menekankan pada perbaikan dari tuduhan kesalahan.
Tujuan kinerja adalah rendah dan secara pasif dicari oleh manajer yang tidak membuat
komitmen untuk mengembangkan sumber daya manusia dari organisasi.
b. Organisasi Sistem 4
pekerjaan dengan atasan mereka yang juga meminta ide dan opini mereka.
Proses motivasional membuka jalan bagi serangkaian penuh motif melalui metode
partisipasi. Sikap mendukung organisasi dan tujuannya.
Proses komunikasi adalah sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara bebas
melalui organisasi ke atas, ke bawah, dan lateral. Informasi akurat dan tidak terganggu.
Proses interaksi terbuka dan ekstensif. Baik atasan maupun bawahan mampu mempengaruhi
pada serangkaian faktor situasional yang relevan. 4 faktor situasional dasar, yaitu:
Teknologi Inti
Teknologi adalah proses konversi yang digunakan untuk mengubah input menjadi output.
Hubungan antar
b. Lingkungan
Elemen lingkungan dan rancangan organisasi secara spesifik berhubungan dengan sejumlah
cara. Langkah pertama adalah mengidentifikasikan dua bentuk lingkungan organisasi yang
saling berlawanan; stabil (lingkungan yang relatif tetap konstan selama berlalunya waktu)
dan tidak stabil (merupakan subjek dari ketidakpastian dan perubahan yang cepat). Organisasi
di lingkungan yang stabil memiliki jenis rancangan yang berbeda dari organisasi di
lingkungan yang tidak stabil. Dua jenis rancangan yang muncul adalah:
Organisasi mekanistik
Bebas dari ketidakpastian, organisasi membuat struktur aktivitasnya dalam cara yang dapat
diramalkan dengan menggunakan aturan, pekerjaan yang terspesialisasi, dan otoritas yang
tersentralisasi.
Organisasi organik
Ditemukan pada lingkungan yang tidak stabil dan tidak dapat diramalkan, dimana perubahan
yang konstan dan ketidakpastian biasanya menentukan tingkat aliran dan fleksibilitas yang
lebih tinggi.
c.
Ukuran Organisasi
Sebagai jumlah total dari karyawan permanen atau ekuivalen dengan karyawan. Tim peneliti
di University of Aston di Birmingham, Inggris mengungkapkan bahwa teknologi pada
kenyataanya mempengaruhi variabel stuktural dalam perusahaan kecil, mungkin karena
semua aktivitas mereka cenderung untuk terpusat di sekitar teknologi intinya. Akan tetapi,
pada perusahaan besar, hubungan teknologi- rancangan yang kuat terputus, sebagian besar
karena teknologi bukan merupakan sentral dari aktivitas yang berkelanjutan dalam organisasi
besar.
Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin
berada dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
terhadap fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi
secara sentralistis.
2.5.2 Rancangan Konglomerat (Bentuk-H)
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang
tidak berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari
difesifikasi yang tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh
seorang manajer umum yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer
umum berfungsi secara independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H,
seorang
staf
perusahaan
biasanya
mengevaluasi
performansi
dari
setiap
bisnis,
matriks mungkin berhasil jika terdapat tekanan yang kuat dari lingkungan. Kedua, matriks
mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi yang diperlukan diproses. Ketiga, rancangan
matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat tekanan dari sumber daya yang digunakan
bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena
tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua,
karena matriks mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih
mungkin untuk termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam
organisasi matriks memiliki peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat,
matriks menyediakan cara yang efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh
dari sumber daya manusianya. Kelima, anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit
fungsional mereka sehingga mereka dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional
dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim. Keenam, rancangan matriks memberikan
manajemen puncak suatu alat desentralisasi yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu
karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan pelaporan terutama jika mereka secara
simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada beberapa manajer proyek. Keadaan
akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks sebagai bentuk anarki dimana
mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih banyak waktu
diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas.
2.5.5 Rancangan Hibrida
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau
lebih bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang
menggunakan rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu
rancangan organisasi dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi
mempertahankan fleksibilitas yang cukup sehingga modifikasi sementara atau permanen
yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan
bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan tersebut.
fungsional yang mendasari. Dalam organisasi semacam ini, orang mengalir dari proyek ke
proyek sesuai kebutuhan akan keterampilan mereka dan permintaan dari proyek tersebut.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk mengubah arah, mengeksplorasi ide-ide baru,
dan mencoba metode baru tanpa konteks organisasi birokratis yang kaku.
2.6.2 Organisasi Virtual
Organisasi virtual adalah organisasi yang memiliki sedikit struktur formal atau tidak memiliki
struktur formal. Organisasi semacam ini pada umumnya hanya memiliki sedikit karyawan
permanen dan sangat sedikit staf dan fasilitas kantor pusat administratif. Organisasi muncul
hanya untuk merespon kebutuhannya.
2.6.3 Organisasi Pembelajaran
Organisasi
pembelajaran
merupakan
suatu
organisasi
yang
berusaha
mendorong
pembelajaran selama seumur hidup dan pengembangan pribadi dari semua karyawannya,
sementara secara kontinu merubah dirinya sendiri untuk merespon perubahan permintaan dan
kebutuhan. Sementara manajer mungkin mendekati konsep organisasi pembelajaran dari
berbagai perspektif, kualitas yang meningkat, perbaikan yang kontinu, dan pengukuran
performansi seringkali merupakan tujuan. Idenya adalah strategi yang paling konsisten dan
paling logis untuk mencapai perbaikan yang kontinu adalah dengan secara konstan
memperbaiki bakat, keahlian, dan pengetahuan karyawan. Organisasi dengan pendekatan ini
percaya bahwa hanya pembelajaran yang konstan oleh karyawan yang dapat membuat
perbaikan secara kontinu benar-benar muncul.
2.6.4 Persoalan dalam Rancangan Organisasi Internasional
Persoalan lain yang muncul dalam rancangan organisasi adalah tren menuju bisnis
internasional. Persoalan yang relefan dengan rancangan organisasi adalah bagaimana
merancang perusahaan yang dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan
bagaimana bersaing dalam pasar global. Perusahaan yang bersaing di pasar internasional
harus menciptakan rancangan organisasi yang sesuai dengan situasi unik perusahaan itu
sendiri.
BAB III
PERTANYAAN DISKUSI
a.
b.
Model perilaku adalah model rangkaian organisasi yang konsisten dengan gerakan hubungan
manusia dan menekankan perhatian pada pengembangan kelompok kerja dan perhatian
mengenai proses interpersonal. Keuntungannya adalah Penekanan pada perilaku manusia
dengan memperhatikan nilai penting dari organisasi. Sedangkan kerugiannya adalah
pendekatan perilaku hanya memiliki satu cara terbaik untuk merancang organisasi, yaitu
Sistem 4.
berbagai unit (suatu pertanyaan tentang manajemen) dan informasi apa, jika ada, yang
dibagikan diantara unit-unit tersebut (suatu pertanyaan koordinasi).
b. Strategi Tingkat Bisnis
Mempengaruhi rancangan dari bisnis individual dalam organisasi dan juga keseluruhan dari
organisasi itu sendiri. Organisasi yang menetapkan strategi defender lebih mungkin untuk
berbentuk bertingkat dan tersentralisasi, memiliki rentang manajemen yang sempit, dan
mungkin mengambil pendekatan fungsional dalam departementalisasi. Sebaliknya, jenis
organisasi prospektor lebih mungkin untuk berbentuk datar dan terdesentralisasi.
Perusahaan yang menggunakan strategi diferensiasi akan menstruktur departemennya
sehingga bisa digunakan sebagai dasar untuk mendiferensiasikan produknya. Strategi
kepemimpinan biaya membutuhkan komitmen yang kuat terhadap efisiensi dan pengendalian.
Oleh karena itu, perusahaan lebih tersentralisasi ketika perusahaan berusaha untuk
mengendalikan biaya. Perusahaan yang menggunakan strategi fokus akan merancang dirinya
sendiri disekitar arah fokusnya.
c. Fungsi Organisasional
Hubungan antara strategi fungsional organisasi dan rancangannya kurang jelas dan mungkin
berada dibawah kewenangan tingkat korporasi atau bisnis.
4. Deskripsikan bentuk dasar dari rancangan organisasi. Sebutkan keuntungan dan kerugian dari
a.
masing-masing bentuk!
Jawab:
Rancangan Fungsional (Bentuk-U)
Rancangan Fungsional (Bentuk-U) adalah pengaturan organisasi yang didasarkan pada
pendekatan fungsional terhadap departementalisasi. Anggota dan unit dalam organisasi
dikelompokkan menjadi departemen-departemen fungsional seperti pemasaran dan produksi.
Agar organisasi beroperasi dengan efisien dalam rancangan ini, harus terdapat koordinasi
yang signifikan antara organisasi. Integrasi dan koordinasi ini terutama merupakan
tanggungjawab dari CEO dan anggota manajemen senior.
Pendekatan ini mengizinkan organisasi untuk menempatkan semua posisi penting dengan ahli
fungsional dan memfasilitasi koordinasi dan integrasi. Selain itu juga mengutamakan fokus
terhadap fungsional dan bukan fokus terhadap organisasional dan cenderung untuk beroperasi
b.
secara sentralistis.
Rancangan Konglomerat (Bentuk-H)
Rancangan konglomerat digunakan oleh organisasi yang terdiri dari serangkaian bisnis yang
tidak berhubungan. Pada intinya merupakan suatu holding company yang dihasilkan dari
difesifikasi yang tidak berhubungan. Setiap bisnis atau rangkaian bisnis dioperasikan oleh
seorang manajer umum yang bertanggungjawab atas laba atau ruginya, dan setiap manajer
umum berfungsi secara independen terhadap yang lainnya. Dalam organisasi bentuk-H,
seorang
staf
perusahaan
biasanya
mengevaluasi
performansi
dari
setiap
bisnis,
d.
korporatif.
Rancangan Matriks
Rancangan matriks didasarkan pada dua dasar departementalisasi yang saling tumpang tindih.
Fondasi dari matriks adalah serangkaian departemen fungsional. Serangkaian kelompok
produk, atau departemen sementara, kemudian ditempatkan di seluruh departemen
fungsional. Karyawan di suatu matriks secara simultan merupakan anggota dari departemen
fungsional dan tim proyek. Rancangan organisasi matriks diciptakan dengan menempatkan
bentuk produk departementalisasi ke dalam organisasi fungsional yang ada. Manajer proyek
mengkoordinasikan tim karyawan yang ditarik dari berbagai departemen fungsional berbeda.
Oleh karena itu, matriks bergantung pada struktur komando berganda. Bentuk matriks dalam
rancangan organisasi paling sering digunakan dalam satu dari tiga situasi berikut. Pertama,
matriks mungkin berhasil jika terdapat tekanan yang kuat dari lingkungan. Kedua, matriks
mungkin sesuai ketika sejumlah besar informasi yang diperlukan diproses. Ketiga, rancangan
matriks mungkin dapat diterapkan ketika terdapat tekanan dari sumber daya yang digunakan
bersama.
Kelebihan dari rancangan matriks yaitu: pertama, matriks meningkatkan fleksibilitas karena
tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua,
karena matriks mengasumsikan peran besar dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih
mungkin untuk termotifasi tinggi dan terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam
organisasi matriks memiliki peluang yang besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat,
matriks menyediakan cara yang efisien bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh
dari sumber daya manusianya. Kelima, anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit
fungsional mereka sehingga mereka dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional
dan tim, dan meningkatkan kerjasama tim. Keenam, rancangan matriks memberikan
manajemen puncak suatu alat desentralisasi yang berguna. Sedangkan kelemahannya yaitu
karyawan mungkin tidak pasti mengenai hubungan pelaporan terutama jika mereka secara
simultan ditugaskan pada manajer fungsional dan kepada beberapa manajer proyek. Keadaan
akan semakin rumit jika beberapa manajer melihat matriks sebagai bentuk anarki dimana
mereka memiliki kebebasan yang terbatas. Dalam suatu matriks, lebih banyak waktu
diperlukan untuk mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tugas.
Rancangan Hibrida
Beberapa organisasi menggunakan rancangan yang merepresentasikan hibrida dari dua atau
e.
lebih bentuk umum dari rancangan organisasi. Tentu saja, hanya sedikit perusahaan yang
menggunakan rancangan dalam bentuk murninya; sebagian besar perusahaan memiliki satu
rancangan organisasi dasar sebagai suatu pondasi untuk mengelola bisnis tapi
mempertahankan fleksibilitas yang cukup sehingga modifikasi sementara atau permanen
yang dapat dibuat untuk tujuan strategis. Setiap kombinasi dari faktor-faktor menunjukkan
bentuk rancangan yang sesuai untuk perusahaan tersebut.
1.2 Pertanyaan Analisis
5. Dapatkah organisasi birokratis menghindari masalah yang biasanya dihubungkan dengan
birokrasi? Jika demikian, bagaimana caranya? Jika tidak, mengapa tidak? Apakah menurut
Anda
birokrasi
masih
diperlukan?
Mengapa
ya
atau
mengapa
tidak?
Apakah
mempertahankan aspek yang diinginkan dari birokrasi dan menghilangkan aspek yang tidak
diinginkan dari birokrasi mungkin? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Jawab:
Ya, dapat yaitu dengan cara lebih menyederhanakan system birokrasi (debirokrasi). Menurut
kami birokrasi masih diperlukan karena dengan birokrasi dapat menangani sejumlah besar
orang dengan sama dan adil sesuai dengn peratutran tanpa adanya diskriminasi. Mungkin
saja, apabila suatu organisasi yang menggunakan model birokrasi yang terbuka sehingga
dapat menyesuaikan dengan perkembangan.
6.
Rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk diimplementasikan secara
berhasil. Mengapa kemudian banyak organisasi yang menggunakannya?
Jawab:
Karena meskipun rancangan organisasi matriks adalah kompleks dan sulit untuk
diimplementasikan secara berhasil, matriks banyak memiliki kelebihan yaitu: pertama,
matriks meningkatkan fleksibilitas karena tim dapat diciptakan, dibentuk ulang, dan
dihidangkan sesuai dengan kebutuhan. Kedua, karena matriks mengasumsikan peran besar
dalam pengambilan keputusan, anggota tim lebih mungkin untuk termotifasi tinggi dan
terikat dengan organisasi. Ketiga, karyawan dalam organisasi matriks memiliki peluang yang
besar untuk mempelajari keahlian baru. Keempat, matriks menyediakan cara yang efisien
bagi organisasi untuk mengambil keuntungan penuh dari sumber daya manusianya. Kelima,
anggota tim mempertahankan keanggotaan dari unit fungsional mereka sehingga mereka
dapat berperan sebagai jembatan antara unit fungsional dan tim, dan meningkatkan kerjasama
tim. Keenam, rancangan matriks memberikan manajemen puncak suatu alat desentralisasi
yang berguna.
7. Identifikasikan masalah-masalah umum dan unik dalam rancangan organisasi yang dihadapi
oleh bisnis internasional jika dibandingkan dengan bisnis domestik.
Jawab:
Permasalahan rancangan organisasi yang dihadapi bisnis internasional adalah bagaimana
merancang perusahaan yang dapat menangani secara efektif kekuatan internasional dan
bagaimana bersaing dalam pasar global, sedangkan permasalahan yang dihadapi oleh bisnis
domestik yaitu bagaimana cara untuk memaksimalisasi kemampuan beradaptasi dengan
situasi dan lingkungan yang berubah.
1.3 Pertanyaan Aplikasi
8. Bentuk organisasi apa yang digunakan oleh akademi atau universitas Anda? Bentuk apa yang
digunakan oleh pemerintah kota Anda? Bentuk apa yang digunakan oleh organisasi lain yang
Anda kenal? Apa persamaan dan perbedaan yang Anda lihat? Mengapa?
Jawab:
Bentuk organisasi yang digunakan oleh akademi atau universitas serta pemerintah adalah
bentuk organisasi fungsional (bentuk U). sedangkan untuk organisasi lain yang kita kenal
yaitu bentuk
divisional (bentuk- M). persamaannya adalah kedua rancangan tersebut memiliki unit dan
anggota yang dikelompokkan menurut bidangnya dan saling ketergantungan dalam
melakukan kegiatannya. Perbedaaannya adalah rancangan fungsional (bentuk U) cenderung
untuk beropersi secara sentralis, sedangkan rancangan divisional (bentuk M) selain
tersentralisasi di tingkat korporasi juga terdesentralisasi hingga ke tingkat divisional.
9.
Pertanyaan di Bab 8 meminta Anda untuk mewawancarai manajer bisnis lokal untuk
menentukan bagaimana (atau jika) dia memformulasikan strategi. Wawancarai manajer yang
sama tersebut untuk memperoleh gambaran mengenai rancangan organisasinya. Dapatkah
Anda mengidentifikasikan hubungan antara strategi manajemen dan struktur dari
organisasinya? Perlihatkan hasil temuan Anda di hadapan seluruh kelas.
Jawab:
Struktur organisasi selalu sesuai dengan strategi manajemen yang diterapkan dalam
organisasi tersebut, hal itu dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
10. Wawancarai anggota organisasi lokal (jaringan makanan siap saji, departemen store, toko
buku, bank, gereja, asosiasi rumah dan sekolah, dan lain-lain) untuk memastikan tingkat
kemampuan adaptasi organisasi mereka menurut persepsi mereka.
Jawab:
Setiap organisasi harus mampu beradaptasi, baik dengan lingkungan organisasi maupun
dengan persaingan organisasi itu sendiri supaya organisasi dapat menjaga keberlangsungan
organisasinya.
Posted by dwi astuti at 00:24
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
No comments:
Post a Comment
Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive
2013 (3)
o January (3)
About Me
dwi astuti
View my complete profile