Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

EKONOMI MONETER (PORTOFOLIO & INVESTASI)


Dosen : Tekni Megaster, S.E., M.M.

Disusun Oleh :
Abdillah Putra Wirawan 1761201685 Riyan 1761201905
Heri Firdaus 1761201933 Erika 1761201561
Muhamad Ubedillah 1761201474 Sholativa 1761201556
Primadani Yuli Hartoni 1761201289 Azmi Arum 1761201516
Muhamad Ruly Saputra 1761201711 Selvia Alpisana 1761201940
Riska Kusdiyanti 1761201934
Meylita Ika Puspitasari 1761201397
Teguh Saputra 1761201894
Okti Kusuma Wardani 1761201476
Dini Khairunisa 1761201419
Windi Sinta Fitriani 1761201709
Indah Paradisa 1761201923
Lili Nursihan 1761201416

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ekonomi
Moneter tentang Portofolio dan Investasi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Tekni Megaster, S.E., M.M. pada mata kuliah Ekonomi Moneter.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Ekonomi Moneter bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Tekni Megaster, S.E., M.M.
selaku dosen mata kuliah Ekonomi Moneter yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 4 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 3
A. Portofolio Dalam Investasi ................................................................. 3
B. Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal................................... 9
C. Investasi .............................................................................................. 9
D. Jenis Jenis Investasi .......................................................................... 11
E. Studi Kasus ....................................................................................... 14
F. Essay ................................................................................................. 15
BAB III SIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 16
A. Simpulan ........................................................................................... 16
B. Saran ................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah portfolio dipakai dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-
masing memiliki arti cukup berbeda. Istilah ini adalah bentuk latinisasi dari
portefeuille. Pengertian Portofolio, Secara etimologi, portofolio berasal dari
dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang
berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala
aktivitas seseorang yang dilakukannnya (Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan
Cartono, 2007). Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen
seseorang, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang
bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam dunia keuangan, "portfolio" digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portfolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi
manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditujukan untuk
mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portfolio konsentrasi (concentrated
portfolio).
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi
manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk
mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi (
concentrated portfolio).
Dalam manajemen strategis dan pemasaran, istilah portofolio digunakan
untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan jasa atau merk yang
ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Dalam mengembangkan

1
portofolionya, sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka teknik analisis
termasuk analisis Boston Consulting Group, analisis margin kontribusi, analisis
G.E multi faktor, Quality Function Deployment (QFD). Setiap perusahaan
senantiasa berupaya untuk meraih difersifikasi dan keseimbangan dalam
portfolio produk yang ditawarkan.
Kebanyakan algoritma optimisasi portfolio adalah berdasarkan pada
Teori Portfolio Modern atau juga disebut MPT-Modern Portfolio Theory, dan
yang paling sering digunakan adalah metode optimisasi perbedaan makna
(mean-variance optimization) dimana alokasi portfolio adalah ditujukan guna
memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas mengenai :
1. Apa itu Portofolio dalam Investasi?
2. Bagaimana Model untuk Menentukan Portofolio Optimal?
3. Apa itu Investasi?
4. Bagaimana Jenis-Jenis Investasi?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini selain salah satu tugas dari dosen matakuliah
“portofolio dan investasi”yaitu juga untuk mengetahui apa itu portofolio dan
investasi, mengetahui Model untuk Menentukan Portofolio Optimal, mengerti
tentang apa itu investasi dan jenis-jenis investasi.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi penulis dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah
ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai portofolio dan investasi.
2. Manfaat bagi pembaca dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai acuan
atau sarana untuk lebih megetahui tentang portofolio investasi, serta sebagai
salah satu referensi dalam sistematika penulisan makalah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Portofolio Dalam Investasi


Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai
kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu
sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat
bergantung pada individu masing-masing investor. Teori portofolio (portfolio
theory) menyatakan bahwa risiko dan pengembalian keduanya harus
dipertimbangkan dengan asumsi tersedia kerangka formal untuk mengukur
keduanya dalam pembentukkan portofolio. Dalam bentuk dasarnya, teori
portofolio dimulai dengan asumsi bahwa tingkat pengembalian atas efek
dimasa depan dapat diestimasi dan kemudian menentukan risiko dengan variasi
distribusi pengembalian. Dengan asumsi tertentu, teori portofolio
menghasilkan hubungan linear antara risiko dan pengembalian.
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset, baik
berupa aset riil maupun aset financial yang dimiliki oleh investor. Hakikat
pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan jalan
diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi yang berkorelasi negatif (Halim,2005:54). Investor dapat menentukan
kombinasi efek-efek untuk membentuk portofolio, baik yang efisien maupun
yang tidak efisien.
Istilah portofolio dalam dunia keuangan digunakan untuk menyebutkan
kumpulan investasi yang dimiliki oleh institusi ataupun perorangan. Memiliki
portofolio seringkali merupakan suatu bagian dari investasi dan strategi
manajemen resiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa aset,
resiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portofolio yang ditujukan untuk
mengambil suatu resiko tinggi yang disebut portofolio konsentrasi
(concentrated portfolio).
Teori portofolio adalah pendekatan investasi yang diprakarsai oleh Harry M.
Makowitz (1927) seorang ekonom lulusan Universitas Chicago yang telah

3
memperoleh Nobel Prize di bidang ekonomi pada tahun 1990. Teori portofolio
berkaitan dengan estimasi investor tehadap ekspektasi risiko dan return, yang
diukur secara statistik untuk membuat portofolio investasinya. Markowitz
menjabarkan cara mengkombinasikan aset ke dalam diversifikasi portofolio
yang efisien. Dalam portofolio ini, risiko dapat dikurangi dengan menambah
jumlah jenis aset ke dalam portofolio dan tingkat expected return dapat naik
jika investasinya terdapat perbedaan pergerakan harga dari aset-aset yang
dikombinasi tersebut (“Harry Max Markowitz”) Pada prakteknya para pemodal
pada sekuritas sering melakukan diversifikasi dalam investasinya dengan
mengkombinasikan berbagai sekuritas, dengan kata lain mereka membentuk
portofolio.Menurut Husnan (2003:45), portofolio berarti sekumpulan investasi.
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih
dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada masing-masing sekuritas
tersebut. Pemilihan banyak sekuritas (pemodal melakukan diversifikasi)
dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas
ini dipengaruhi antara lain oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status
pajak, dan sebagainya.
Dalam kenyataannya kita akan sulit membentuk portofolio yang terdiri dari
semua kesempatan investasi, karena itu biasanya dipergunakan suatu wakil
(proxy) yang terdiri dari sejumlah besar saham atau indeks pasar. Contohnya di
Bursa Efek Jakarta yang menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
atau Indeks LQ45.
 Pembentukan Portofolio
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas mana saja yang akan dipilih
untuk membentuk portofolio dan berapa proporsi dana yang akan ditanam
pada tiap-tiap sekuritas tersebut. Adanya pemilihan sekuritas ini (dengan
kata lain pemodal melakukan diversifikasi) dimaksudkan untuk
meminimalkan risiko yang ditanggung. Pemilihan sekuritas ini akan
dipengaruhi oleh preferensi risiko, pola kebutuhan kas, dan status pajak.

4
 Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengurangan terhadap ketiga tahap sebelumnya
dengan maksud jika diperlukan akan diadakan perubahan terhadap
portofolio yang telah dimiliki. Jika portofolio yang dimiliki sekarang
dirasakan tidak lagi optimal atau tidak sesuai dengan prefensi risiko
pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas-
sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
 Evaluasi Kinerja Portofolio
Dalam tahap ini pemodal mengadakan penilaian terhadap kinerja
portofolionya, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun
risiko yang ditanggung. Tidak benar bahwa suatu portofolio yang
memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik daripada
portofolio lainnya karena adanya faktor risiko yang perlu dimasukkan juga.
Rahardja dan Manurung (2008 : 278), adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi investasi langsung dan portofolio adalah sebagai berikut :
1. Tingkat pengembalian yang diharapkan (Expected Rate Of Return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan,
sangat di pengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal perusahaan.
a. Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah faktor-faktor yang berada di bawah kontrol
perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM, dan teknologi
yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan
tingkat pengembalian yang diharapkan. Artinya, semakin tinggi
tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi, maka semakin tinggi
pula tingkat pengembalian yang diharapkan.
b. Kondisi eksternal perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat
produksi dan pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional
serta tingkat inflasi yang terjadi. Jika perkiraan tentang masa depan
ekonomi nasional maupun dunia bernada optimis, biasanya tingkat

5
investasi meningkat, karena tingkat pengembalian investasi dapat
dinaikkan.
Selain perkiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh
pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan
menaikkan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat
permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun.
Faktor sosial politik juga menentukan gairah investasi, karena jika
sosial politik stabil maka pada umumnya juga meningkat. Demikian
pula faktor keamanan (kondisi keamanan negara).
2. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Ramalan yang menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan
menjadi lebih baik lagi pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-
harga akan tetap stabil (tingkat inflasi stabil) dan pertumbuhan ekonomi
maupun pertambahan pendapatan masyarakat akan berkembang dengan
lebih cepat, merupakan keadaan yang akan mendorong pertumbuhan
investasi. Jika terjadi inflasi maka akan menurunkan investasi portofolio
yang akan ditanam oleh para investor, sehingga kondisi ini akan
mempengaruhi menurunnya harga sekuritas di pasar modal sehingga
menyebabkan investor lebih suka menanamkan uangnya dalam bentuk
investasi yang lain, misalnya dengan menyimpan uangnya di bank atau
tabungan daripada menginvestasikannya dalam bentuk saham, obligasi
maupun sekuritas lainnya. Hal ini akan mendorong mereka untuk
melepas sekuritas yang mereka miliki, sehingga sekuritas yang dilepas
akan meningkatkan jumlah yang ditawarkan di pasar modal, dan
selanjutnya akan menekan harga. Jadi, semakin baik keadaan masa depan
maka semakin besar tingkat keuntungan yang akan diperoleh para
pengusaha. Oleh sebab itu mereka akan lebih terdorong untuk
melaksanakan investasi yang telah atau sedang dirumuskan dan
direncanakan.

6
3. Tingkat bunga
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan
memberi keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan.
Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk menanamkan
modal apabila tingkat pengembalian modal dari penanaman modalnya
itu, yaitu persentase keuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga
uang yang dibayar) modal yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
4. Biaya investasi
Yang paling menentukan tingkat biaya investasi adalah tingkat
bunga pinjaman, karena semakin tinggi tingkat bunganya maka biaya
investasi semakin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin
menurun.
Faktor lembaga juga mempengaruhi biaya investasi karena
prosedur izin yang berbelit-belit dan lama (> 3 tahun), menyebabkan
biaya ekonomi dengan memperhitungkan nilai waktu uang dari investasi
semakin mahal. Demikian halnya dengan keberadaan dan efisiensi
lembaga keuangan, tingkat kepastian hukum, stabilitas politik, dan
keadaan keamanan.
5. Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya
Hubungan antara pendapatan nasional dan investasi menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup erat di antara tingkat investasi dan
tingkat pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila
pendapatan nasional semakin meningkat dan begitu juga sebaliknya.
Investasi Portofolio dapat diartikan sebagai tindakan membagi
modal yang tersedia pada jenis-jenis investasi tertentu agar diperoleh
risiko yang paling minimal. Keputusan pengalokasian modal kedalam
usulan-usulan investasi yang manfaatnya akan direalisasikan dimasa
yang akan datang harus dipertimbangkan dengan cermat. Dan investasi
portofolio meliputi investasi pada asset berupa saham dan utang jang
kapanjang yang dipengaruhi oleh kondisi perekonomian, tingkat inflasi
dan iklim politik di suatu negara.

7
Sukirno (2005 : 381), Penanaman modal portofolio merupakan penanaman
modal dalam bentuk pemilikan surat-surat pinjaman jangka panjang dan
saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara-negara
berkembang, jadi hanyalah berupa penyertaan dalam pemilikan perusahaan
dan bukan penguasaan kegiatan perusahaan sehari-hari. Dengan kata lain
investasi portofolio (Portofolio Investment) merupakan pembelian saham
dan obligasi yang semata-mata tujuannya untuk mendapatkan hasil dari
dana yang di investasikan oleh para investor melalui pasar modal. Sukirno
(2006 : 231), investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli
harta keuanganseperti bond, saham perusahaan dan obligasi pemerintah.
Adapun didalam neraca pembayaran investasi portofolio meliputi investasi
asing dalam harta keuangan.
Jadi dapat dikatakan bahwa, Investasi Portofolio merupakan investasi pada
sektor finansial yang tergolong paling high risk-high return investment.
Artinya, peluang untuk memperoleh keuntungan sangat besar bahkan dapat
mencapai ratusan persen perbulan namun diimbangi juga dengan
kemungkinan kerugian yang besar apabila tidak dikelola dengan baik.
Untuk melakukan konstruksi suatu portofolio, maka sebagai langkah-
langkah awal yang harus dilakukan adalah:
a) Memilih instrumen investasi yang diinginkan, hal ini tentunya sudah
melalui berbagai analisa tentang masing-masing instrumen investasi.
b) Menentukan bobot dari instrumen investasi terhadap nilai portofolio
secara keseluruhan.
c) Menentukan horison investasi (Investment Horizon).
d) Menentukan expected return dari masing-masing instrumen investasi
sesuai dengan horison investasi.
e) Menentukan expected return dari portofolio sesuai dengan horison
investasi.
f) Menentukan rata-rata expected return dari portofolio dalam horison
investasi.
g) Menghitung standard deviasi expected return dari portofolio.

8
B. Model Untuk Menentukan Portofolio Optimal
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model
Markowitz atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio
optimal dengan menggunakan model markowitz dan model indeks tunggal,
maka yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko
yang terkecil dengan return ekspektasi tertentu.
Berkaitan dengan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks
tunggal yang akan digunakan dalam penelitian ini maka jika kita melakukan
pengamatan maka akan nampak bahwa pada saat “pasar” membaik (yang
ditunjukkan oleh indeks pasar yang tersedia) maka harga saham-saham
individual juga meningkat.
Model indeks tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu
sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hal ini menyarankan
bahwa return-return dari sekuritas mungkin berkorelasi karena adanya reaksi
umum (common response) terhadap perubahan nilai-nilai pasar.
Untuk itu, W. Sharpe menemukan model indeks tunggal, yang
mengkaitkan perhitungan return setiap aset pada return indeks pasar.

C. Investasi
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik
melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang
lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan
modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut
(Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset
keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham,

9
obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real
assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
1. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seharusnya seorang investor
membuat keputusan investasi pada efek-efek yang dapat dipasarkan, dan
kapan dilakukan. Beberapa tahapannya adalah sebagai berikut:(Halim,
2005:4).
a. Menentukan tujuan investasi
Ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan dalam tahap ini, yaitu tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected rate of return), tingkat risiko
(rate of risk), dan ketersedian jumlah dana yang akan diinvestasikan.
b. Melakukan analisis
Dalam hal ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau
sekelompok efek. Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi efek yang salah harga (mispriced), apakah harganya
terlalu tinggi ataukah terlalu rendah. Untuk itu ada dua pendekatan yang
dapat digunakan, yaitu :
 Pendekatan fundamental. Pendekatan ini berdasarkan pada informasi-
informasi yang diterbitkan oleh emiten maupun oleh administrator
bursa efek.
 Pendekatan teknikal. Pendekatan ini didasarkan pada data (perubahan)
harga saham di masa lalu sebagai upaya untuk memperkirakan harga
saham di masa mendatang.
Ahmad (2004) memberikan pengertian investasi yaitu sebagai berikut :
 Suatu tindakan membeli barang-barang modal.
 Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan pendapatan
dimasa yang akan datang.
 Suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan
lainnya.

10
D. Jenis Jenis Investasi
Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di
pasaran antara lain:
1. Tabungan di bank
Dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan mendapatkan suku
bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank bersangkutan.
Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang kapanpun
yang kita inginkan.
2. Deposito di bank
Produk deposito hampir sama dengan produk tabungan. Bedanya, dalam
deposito tidak dapat mengambil uang kapanpun yang diinginkan, kecuali
apabila uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu
(tersedia pilihan antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat
bulan, tetapi ada juga yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih
tinggi daripada suku bunga tabungan. Selama deposito kita belum jatuh
tempo, uang tersebut tidak akan terpengaruh pada naik turunnya suku bunga
di bank.
3. Saham
Saham adalah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan
membeli saham, berarti membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila
perusahaan tersebut mengalami keuntungan, maka pemegang saham
biasanya akan mendapatkan sebagian keuntungan yang disebut deviden.
Saham juga bisa dijual kepada pihak lain, baik dengan harga yang lebih
tinggi yang selisih harganya disebut capital gain maupun lebih rendah
daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss. Jadi,
keuntungan yang bisa didapat dari saham ada dua yaitu deviden dan capital
gain.
4. Properti
Investasi dalam properti berarti investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang bisa didapat dari properti ada dua yaitu :

11
 Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga mendapatkan uang
sewa.
 Menjual properti tersebut dengan harga yang lebih tinggi.
5. Barang-barang koleksi
Contoh barang-barang koleksi adalah perangko, lukisan, barang antik, dan
lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barang-barang
koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain.
6. Emas
Emas adalah barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah
mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang
memiliki perekonomian yang kuat, yaitu Amerika, Jepang, Jerman, Inggris,
Italia, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai
mata uang dari negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang
asing tersebut, semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas
biasanya juga berbanding searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi,
biasanya akan semakin tinggi pula kenaikan harga emas. Seringkali
kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi itu sendiri.
7. Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi.
Investasi dalam mata uang asing lebih beresiko dibandingkan dengan
investasi dalam saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut
sistem mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada
permintaan dan penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas
membuat nilai mata uang rupiah sangat fluktuatif.
8. Obligasi-Obligasi atau sertifikat
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun
perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan atau membiayai suatu
proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito,
maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih
tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan

12
obligasi dapat juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih
tinggi maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.
Terdapat pengelompokkan jenis-jenis investasi yaitu:
a. Deposito berjangka
Simpanan dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga relatif
lebih tinggi dibandingkan jenis simpanan lainnya. Tersedia dalam jangka
waktu 1,3, 6, 12, dan 24 bulan.
b. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan bagian dari upaya BI untuk
meredam dan menstabilkan likuiditas yang ada di pasar.
c. Saham
Surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberikan
berbagai hak menurut ketentuan anggaran dasar (shares, stock).
d. Obligasi
Surat utang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dan bersuku
bunga tertentu, yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana
dari masyarakat, guna pembiayaan perusahaan atau oleh pemerintah
untuk keperluan anggaran belanjanya (debenture bond).
e. Sekuritas pasar uang
Sekuritas pasar uang merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang
diperjualbelikan di pasar uang.
f. Sertifikat hutang obligasi
Merupakan bukti kepemilikan piutang kepada pihak lain. Sertifikat ini
dapat diperjualbelikan pada tingkat diskonto tertentu. Sertifikat hutang
obligasi inimerupakan bentuk investasi jangka panjang.
g. Tanah/bangunan
Investasi ini tergolong investasi dalam bentuk property, investasi ini
biasanya untuk jangka waktu panjang karena mengharapkan adanya
kenaikan dari nilai tanah/bangunan yang telah dibelinya.

13
h. Reksa dana.
Wadah investasi yang berisi dana dari sejumlah investor dimana uang
didalamnya diinvestasikan ke dalam berbagai produk investasi oleh
sebuah Perusahaan Manajemen Investasi (Mutual Fund).

E. Studi Kasus
Hery Setiawan, Hermanto Siregar, Lukytawati Anggraeni dapat optimal
dan mencapai target investasi. Jogiyanto (2007) berpendapat bahwa portofolio
yang dibentuk oleh investor akan dipilih berdasarkan portofolio yang optimal
dengan harapan untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tingkat
risiko yang diinginkan. Penelitian ini akan difokuskan pada dana pensiun
pemberi kerja (DPPK) dengan skema program pensiun manfaat pasti (PPMP).
Dana pensiun dengan skema PPMP mengharuskan dana pensiun untuk dapat
memperoleh return yang optimal, namun dana pensiun juga berkewajiban
untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan program pensiunnya sehingga
diperlukan evaluasi dalam pengelolaan portfolio investasi dana pensiun. Hal ini
dilakukan juga untuk mengetahui apakah strategi diversifikasi portofolio dan
alokasi aset yang dilakukan tersebut sudah berjalan seharusnya, atau perlu
perbaikan sehingga dapat dicapai tingkat kinerja portofolio yang optimal pada
periode yang akan datang. Hal serupa dinyatakan oleh Ardianto (2004) dalam
penelitiannya yang menyatakan bahwa evaluasi kinerja dibutuhkan untuk
mengetahui kinerja yang dihasilkan mencapai target yang telah ditentukan dan
juga dimaksudkan untuk dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
menentukan kebijakan investasi selanjutnya serta sebagai sarana umpan balik
dan kontrol. Dana pensiun dengan dana kelolaan yang cukup besar, harus
berpegang pada tiga landasan yang menjadi dasar keputusan investasi yaitu
return yang diharapkan, tingkat risiko dan hubungan antara return dan risiko.
Dana Pensiun Pertamina sebagai investor tentunya harus mengurangi risiko
dengan cara melakukan diversifikasi investasi. Rizki (2009) membuktikan
kebenaran akan konsep diversifikasi yang dapat menurunkan risiko.
Diversifikasi investasi akan memberikan manfaat optimum apabila return antar

14
investasi dalam satu portofolio berkorelasi negatif. Markowitz (1952) dalam
penelitiannya telah membuktikan bahwa risiko berinvestasi dapat dikurangi
dengan menggabungkan beberapa aset ke dalam sebuah portofolio. Metode
Markowitz menunjukkan apabila aset-aset keuangan dalam suatu portofolio
memiliki korelasi return yang lebih kecil dari satu, maka risiko portofolio
secara keseluruhan dapat diturunkan. Institusi keuangan dan juga para investor
berusaha agar risiko dapat dikuantifikasikan sehingga dapat memudahkan
dalam pengambilan keputusan investasi. Hal inilah yang mendasari adanya
dugaan bahwa komposisi portofolio investasi yang dimiliki oleh Dana Pensiun
Pertamina masih belum optimal. Tujuan penelitian yang dilakukan penulis
adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis kinerja setiap jenis instrumen investasi dan portofolio
investasi yang terbentuk pada Dana Pensiun Pertamina sejak tahun 2010
2. Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi return portofolio investasi
Dana Pensiun Pertamina.
3. Menganalisis komposisi Gambar 1. Total Investasi dan Return Dana
Pensiun Pertamina Tahun Sumber: Bapepam-LK, 2012 (Data olahan) 558
JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN VOLUME 13 NOMOR
4 DESEMBER 2015

F. Essay
Pada umumnya, proses investasi meliputi lima tahap, salah satunya adalah
membentuk portofolio yang optimal. Tujuan untuk membentuk portofolio yang
optimal adalah?
Jawaban : Tujuan untuk membentuk portofolio yang optimal adalah dengan
mengurangi resiko. Pada umumnya proses investasi meliputi 5 tahap, salah
satunya dengan membentuk portofolio yang optimal.

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Portofolio berarti sekumpulan investasi. Portofolio juga diartikan sebagai
kumpulan dari instrumen investasi yang dibentuk untuk memenuhi suatu
sasaran umum investasi. Sasaran dari portofolio investasi tentunya sangat
bergantung pada individu masing-masing investor.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz
atau dengan model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio optimal
dengan menggunakan model markowitz dan model indeks tunggal, maka yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio efisien. Portofolio yang
efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan ekspektasi terbesar
dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko yang terkecil dengan
return ekspektasi tertentu.
Investasi merupakan penggunaan modal untuk menciptakan uang, baik
melalui sarana yang menghasilkan pendapatan maupun melalui ventura yang
lebih berorientasi ke risiko, yang dirancang untuk mendapatkan perolehan
modal (Downes dan Goodman dalam Warsono, 2001;1). Sedangkan menurut
(Halim, 2005:4) investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu pertama investasi pada aset-aset
keuangan (financial asset) yang dilakukan di pasar uang, misalnya berupa
sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.
Investasi dapat juga dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham,
obligasi, waran, opsi, dan lain-lain. Kedua investasi pada aset-aset riil (real
assets) yang berupa pembelian aset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Jenis-jenis investasi, Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk
investasi yang tersedia di pasaran antara lain:
1. Tabungan di bank

16
2. Deposito di bank
3. Saham
4. Properti
5. Barang-barang koleksi
6. Emas
7. Mata uang asing
8. Obligasi-Obligasi atau sertifikat

B. Saran
Sejalan dengan simpulan di atas, penulis merumuskan saran sebagai berikut:
 Investor dalam memilih keputusan untuk investasi yang optimal harus dapat
membuat suatu daftar yang memuat return dan risiko portofolio.
 Investor dapat memilih emiten untuk menginvestasikan modal secara layak
dengan menggunakan indeks tunggal, namun penggunaan model ini
dibutuhkan akurasi dalam penyelesaiannya sehingga model ini sangat
tergantung dari akurasi parameter yang digunakan.
 Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya meningkatkan jumlah sampel,
sehingga diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik dan
memungkinkan pendalaman.

17
DAFTAR PUSTAKA

Munawir, (2002). Akuntansi Keuangan Dan Manajemen. Edisi Revisi. Penerbit


BPFE. Yogyakarta .

Tandaellin, Eduardus. (2001). Analisis Investasi Manajemen Portofolio, Cetakan


Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Tandellin, Eduardus. (2007).Analisis Investasi Manajemen Portofolio


CetakanPertama, Yogyakarta : BPFE.

Jogiyanto, H.M. (2008). “Teori Portofolio dan Analisi Investasi”. Edisi Lima.
BPFE UGM. Yogyakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai