Anda di halaman 1dari 2

BAB VSTUDI KASUSPersaingan Terhambat Karena Kebijakan Pemerintah

yangMonopolistik
Tidak sedikit kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah menciptakan strukturpasar
yang sangat monopolistik. Akibatnya, di antara pelaku usaha tidak terjadipersaingan
dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya.
Apalagi dengan ditolaknya gugatan dari Monopoly Watch oleh majelis hakim padaPengadila
n Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Monopoly Watch kemudianberencana akan mengajukan
banding pada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN). Salah satu gugatan tersebut ditolak
karena yang bersangkutan tidakmemiliki
legal standing
yang sah sebagai badan hukum.Objek gugatan dalam persidangan tersebut adalah SK Menag No 525
tahun 2001tentang Penunjukan Perum Peruri dan SK No Dalam SK Menteri Agama No. 519 tahun2001
yang secara implisit menunjuk MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai badanstandarisasi halal.Terkait
dengan penolakan tersebut, Muhammad Udin Silalahi selaku Wakil KetuaKomite Eksekutif
mengatakan bahwa pihaknya akan mengajukan banding.Berdasarkan undang-undang yang berlaku,
Monopoly Watch sudah sah secarahukum. "Nama dan bidang kerja Kami sudah tercatat di
notaris," tegas Silalahi.Menurut Monopoly Watch, dua Surat Keputusan yang dikeluarkan
oleh Menag tersebutmerupakan contoh dari kebijakan pemerintah yang jelas menghambat
persaingandiantara pelaku usaha. Tidak sedikit kebijakan pemerintah yang sangat
menghambatkegiatan usaha, misalkan pemberian ijin tertentu kepada pelaku usaha
tertentu. Ambil contoh kasus PT Bogasari Flour Mills yang telah memperoleh izin daripemeri
ntah untuk mengimpor gandum dan memproduksinya menjadi terigu. Pada saatitu, PT
Bogasari adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi terigu denganpangsa pasar
85%.Kemudian Kepmen No 91/Kp/1992 memberi ijin kepada Badan Penyangga danPemasaran Cengkeh
sebagai pelaku usaha pembali cengkeh dari petani danmenjualnya kembali pada produsen rokok. Petani
diharuskan menjual cengkehtersebut dengan harga yang sudah ditentukan.Silalahi menjelaskan
bahwa pada kasus cengkeh, petani tidak dapat langsung menjualcengkehnya kepada produsen rokok.
"Dengan demikian, para petani cengkeh tidakbisa bersaing pada pasar yang bersangkutan,
" kata Silalahi
17
Pemerintah harus hati-hati
Mencermati begitu banyaknya kebijakan pemerintah yang menyebabkan persaingantidak
sehat, Silalahi menyatakan bahwa sebaiknya pemerintah lebih berhati-hati
dalammengeluarkan kebijakan tersebut. "Intinya jangan sampai menimbulkan
distorsiterhadap pasar dan menghambat persaingan," ujar Silalahi.Lihat saja, SK
Menag penunjukan Peruri untuk mencetak lebel halal tersebut."Memangnya hanya
Peruri yang bisa melakukan pencetakan dengan kualitas yangsama dengan Peruri. Banyak
kok, percetakan yang bisa melakukan pencetakantersebut," ujar Silalahi.Sementara itu
menurut laporan Bank Dunia, masalah penetapan harga, kartel, dankontrol produksi
harus didukung oleh pemerintah. Misalkan, dengan menentukansektor mana saja
yang dimungkinkan diberikan "dispensasi" berlangsungnya
praktekmonopoli.Hambatan persaingan berdasarkan sektor tertentu.
Bentuk Hambatan
Sektor
Kartel Semen, Kayu, Kertas, PupukKontrol Harga Semen, Gula, BerasEntry Barrier
Kayu, Retail businessIzin Khusus Cengkeh, Tepung, GandumDominasi BUMN Baja,
Pupuk, Produksi Minyak
Sumber Bank Dunia tahun 1995
Pelaku usaha belum mengerti

Silalahi sendiri tidak menafikan bahwa praktek monopoli itu masih berlangsung
didalam masyarakat. Ketika ditanya di manakah persoalan selama ini,
Silalahimengemukakan bahwa masih sedikit pelaku usaha yang mengerti subtansi dari UU
No5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
sehat.Terkait dengan masalah sosialisasi, Monopoly Watch sedang
mengupayakansosialisasi atas UU tentang Persaingan Usaha yang selama ini dinilai
masih belumdimengerti oleh pelaku usaha. "Monopoly Watch saat ini
sedangmencari
partner
dalam kegiatan sosialisasi tersebut," kata Silalahi.Menyinggung masalah benturan
kepentingan dengan KPPU (Komisi PengawasPersaingan Usaha), Silalahi menegaskan
bahwa pihaknya menempatkan diri sebagaimitra kritis dari KPPU yang dibentuk oleh
pemerintah agar penegakan hukum bisaberjalan dengan baik.Sementara itu, Samuel
Nitisaputra, Sekretaris Komite Eksekutif Monopoly Watchmengatakan bahwa selain
faktor kebijakan, juga perlu diperhatikan adalah praktekdumping. Praktek tersebut
merupakan penjajahan modern melalui penguasaan dibidang ekonomi.
18
Suatu hal yang sangat membingungkan, jika pemerintah sempat mengeluarkankebijakan
pemerintah yang justru nantinya akan mendukung berlangsungnya praktekdumping. "Praktek
dumping jelas sangat merugikan pelaku usaha danmenyengsarakan bagi perekonomian, "
tegas Samuel.
Apple Coret New York Times Dari Daftar Rekanan Pers
18 Februari 2012Sehubungan dengan pengumuman Apple tentang skandal pabrik Foxconn di
China.Salah seorang sumber NYT
mengatakan: Mereka (Apple) memainkan access
journalism.. dan saya mendengarnya dari orang-orang di dalam Apple. Mereka
mengatakan: kalian akan mendapatkan akses yang lebih sedikit karena artikel
berseriiEconomy. Editor untuk artikel
-artikel tech di NYT yaitu Damon Darlin jugamengatakan bahwa mereka dihadapkan dengan
sebuah dilema ketika membuat artikel
tentang Apple, Kami tidak pernah senang dengan akses yang kami miliki
dengan
pihak Apple. Sama sekali tidak pernah. Apple adalah sebuah perusahaan yang
sangat
sulit untuk dibahas dalam sebuah artikel.
Keputusan Apple untuk memotong akses dari sebuah media publikasi yangmenampilkan
perusahaannya dalam image yang buruk jelas bukan merupakan sebuahkejutan
besar, dan hal tersebut sudah lumrah dilakukan mengingat tiap
perusahaanmenginginkan ulasan sebaik mungkin dari berbagai media. Tapi seperti halnya
yangtelah dikutip oleh Washington Post, NYT jelas menyambut keputusan Apple ini
dengangembira untuk membebaskan mereka dalam melanjutkan artikel-artikel
seperti kasusatau skandal Foxconn di iEconomy.

Anda mungkin juga menyukai