adalah
barang/komoditi
yang
laku
dijual
di
pasar
Y cY = Co + Io + er
(1-c)Y = Co + Io + er
Y =
Co + Io + er
1c
Contoh :
Sebuah perekonomian mempunyai fungsi konsumsi dan fungsi investasi
dengan persamaan-persamaan fungsi sebagai berikut :
Fungsi konsumsi
= C+I
= 0,6Y + 40 4r + 80
0,4Y = 120 4r
Y
= 300 10r
b. Menggunakan rumus :
Y
= Co + Io + er
1c
= 40 + 80 + (-4r) = 120 4r
1 0,6
0,4
0,4
= 300 10r
Fungsi IS yang kita temukan tersebut jika kita gambarkan dalam bentuk grafik
akan terlihat seperti berikut :
Kurva IS
5
Dari gambar tersebut dapat kita saksikan bahwa dengan menurunnya tingkat
bunga tingkat pendapatan nasional nyata yang memenuhi syarat equilibrium pasar
komositi meningkat. Pada tingkat bunga setinggi 20%, misalny tingkat pendapatan
nasional yang memenuhi syarat equilibriumnya pasar komoditi adalah sebesar 100
milyar rupiah. Jika tingkat bunga menurun menjadi 10%, tingkat pendapatan nasional
nyata yang memenuhi syarat equilibriumnya pasar komoditi berubah menjadi sebesar
200 milyar rupiah.
Selanjutnya kita tinjau bagaimana secara grafik kurva IS diturunkan. Untuk ini
kita perlu mengetahui fungsi saving dan investasi. Dengan fungsi C = 0,6Y + 40 dan
fungsi S = 0,4Y 40, dapat digambarkan pada Gambar 1 dengan kuadran timur laut
sebagai kurva SS. Fungsi permintaan investasi I = -4r + 80, digambarkan dengan
kuadran barat daya sebagai kurva II.
Dengan tujuan agar IS yang nantinya terlukis pada kuadran tenggara sungguhsungguh memenuhi syarat kesamaan nilai S dengan nilai I, maka pada kuadran barat
laut kita gambar garis pertolongan bersudut 45 derajat yang kita tandai dengan tanda I
= I. Dengan menggunakan daris pertolongan 45 derajat ini, dengan mudah nilai I yang
diukur dengan skala sumbu horisontal kuadran barat daya nilainya dapat kita
pindahkan ke kuadran barat laut yang pengukurannya dapat menggunakan sumbu
horisontal maupun sumbu vertikal. Setelah nilai I ini dapat diukur dengan
menggunakan sumbu vertikal dengan kuadran barat daya, maka nilai I tersebut dapat
kita perbandingkan dengan nilai penabungan S. Oleh karena garis I = I mempunyai
sudut 45 derajat, maka OC = OD = OE pada kuadran barat daya. Untuk terwujudnya
pengeluaran investasi sebesar OE diperlukan tingkat bunga setinggi OF. Tingkat
bunga setinggi OF ini tingginya sama dengan OG yang juga sama dengan Hb.
Dengan demikian titik a yang diturunkan dari titik A pada fungsi saving SS
melalui garis pertolongan 45 derajat I = I dan melalui fungsi investasi II merupakan
titik yang menghubungkan tingkat bunga dengan tingkat pendapatan nasional yang
memenuhi ketentuan samanya S dengan I, sebagai syarat equilibriumnya pasar
komoditi. Ini mempunyai makna bahwa titik a merupakan salah satu titik pada kurva
IS.
Apabila kita berbuat sama untuk titik-titik lainnya pada garis saving SS maka
terbentuklah pada kuadran tenggara kurva atau fungsi IS. Oleh karena dalam contoh,
baik fungsi saving maupun juga fungsi investasi masing-masing berbentuk garis lurus,
maka dengan hanya mengambil dua titik, yaitu misal titik A dan B pada kurva saving
6
SS dengan mana dihasilkan dua buah titik IS yaitu titik a dan b, maka garis yang
ditarik melalui titik a dan b akan merupakan kurva IS yang dicari.
Sumber:
Pur,
Ari.2011.Pasar
Komoditi
dan
Kurva
IS
(diakses
dari
https://www.scribd.com/doc/49370688/PASAR-KOMODITI-DAN-KURVAIS#scribd) pada tanggal 10 Oktober 2015.