Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ekonomi merupakan bidang atau disiplin yang kurang jelas batas-
batasnya, karena mencakup terlalu banyak hal. Batasannya selalu berubah-ubah,
dan definisi yang digunakan pun sering merupakan subyek yang kontroversial
sifatnya. Definisi yang sering digunakan adalah, ilmu yang mempelajari
bagaimana cara tiap individu atau segolongan masyarakat menggunakan atau
mengalokasikan sumber daya yang terbatas jumlahnya untuk mencapai tujuan
akhir yang alternatif sifatnya. Definisi yang spesifik adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana cara tiap individu atau segolongan masyarakat bertindak
dalam proses produksi, konsumsi dan alokasi barang dan jasa untuk memuaskan
kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya dengan sumber-sumber yang terbatas
adanya.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dengan yang namanya
biaya. Misalnya untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dibutuhkan
biaya untuk mengemban sebuah studi di perguruan tinggi. Biaya merupakan
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi,
sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada
beberapa klasifikasi mengenai biaya diantaranya yaitu biaya marginal.
Biaya Marginal adalah marginal cost yaitu peningkatan atau penurunan
total biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau pengurangan satu unit
keluaran; penentuan biaya marginal sangat penting dalam menentukan jumlah;
biasanya, biaya marginal menurun sejalan dengan meningkatnya volume produksi
sesuai dengan skala ekonomi, termasuk faktor potongan harga / diskon biaya
material, tenaga kerja / pekerja terlatih, dan penggunaan mesin yang lebih efisien.
Dalam makalah ini akan membahas tentang biaya marginal yang sebagai salah
satu tugas untuk memenuhi persyaratan mata kuliah semester VI program studi
pendidikan matematika pada Universitas Cokroaminoto Palopo.
2

1.2 Rumusan Masalah


Setelah mengkaji latar belakang diatas, dapat diambil beberapa
permasalahan sebagai kajian dari pembuatan makalah ini yakni diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan biaya marginal?
2. Bagaimana contoh tabel biaya marginal dan contoh grafiknya?
3. Bagaimana contoh soal penerapan biaya marginal?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang ada tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mampu mengetahui dan menjelaskan pengertian dari biaya marginal.
2. Mampu memberikan contoh tabel biaya marginal dan contoh grafiknya.
3. Mampu memberikan contoh soal penerapan biaya marginal.
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Marginal


Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit
produk yang dihasilkan. Munculnya biaya marginal diakibatkan adanya perluasan
produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumah produk yang
dihasilkan. sehingga biaya marginal dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan :
MC = Biaya marginal (marginal cost)
TC = Perubahan biaya total (total cost)
TC = TCn TCn-1
TCn = Biaya produksi total ke n
TCn-1 = Biayaproduksi total ke n-1
Q = Produk tambahan
Q = Qn - Qn-1
Qn = Produk ke n
Qn-1 = Produk ke n-1
Tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi

biaya produksi tetap (TFC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah

biaya variable total (TVC). Kurva MC bergerak menurun seiring dengan

meningkatnya jumlah barang yang diproduksi (Q), ketika mencapai titik terendah

kurva MC naik kembali. Bagian kurva MC yang naik selalu memotong kurva

AVC dan AC pada titik terendahnya.


4

2.1.1 Hubungan Kurva MC Dengan Kurva AVC dan AC


1. Jika MC < AVC, maka nilai AVC menurun.
2. Jika MC > AVC, maka nilai AVC menaik.
3. Jika MC = AVC, maka nilai AVC minimum.
4. Jika MC < AC, maka nilai AC menurun.
5. Jika MC > AC, maka nilai AC menaik.
6. Jika MC = AC, maka nilai AC minimum.

Hubungan antara MC dengan AVC dan AC

Dalam periode produksi jangka pendek berlaku hukum hasil lebih yang
semakin berkurang atau hukum produksi marginal yang semakin berkurang.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (The Law of Diminshing Return),
menyatakan bahwa :
Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus
menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi
tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai
tingkat yang maksimum kemudian menurun. Hal ini terlihat pada kurva MC,
AVC, dan AC yang membentuk huruf U dan kurva AFC akan terus turun jika
jumlah barang yang diproduksi (Q) terus bertambah. Dalam jangka pendek, ketika
5

suatu perusahaan tidak mampu menghemat biaya tetapnya, perusahaan akan


memilih untuk tutup sementara jika harga barang kurang dari biaya variabel rata-
rata dalam jangka panjang. Ketika perusahaan tersebut dapat menghemat biaya
tetap dan biaya variabelnya, perusahaan itu akan memilih untuk keluar dari pasar
jika harga kurang dari biaya total rata-rata.
2.1.2 Hubungan antara kurva MC dan MP
Dalam suatu proses produksi, jumlah produk yang dihasilkan tentu
berhubungan dengan biaya yang dikeluarkan. Hubungan antara kurva biaya
marginal (MC) dan produk marjinal (MP) dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Bila kurva MP naik maka kurva MC mengalami penurunan;

2) Bila kurva MP menurun maka kurva MC mengalami kenaikan pada


penambahan dari penggunaan tenaga kerja;
3) Kurva biaya marjinal mencapai titik minimum pada saat kurva MP
mencapai maksimum.
Hal ini dapat dilihat dari kedua bentuk kurva, kurva MC berbentuk U
sedangkan kurva MP berbentuk U terbalik.
2.1.3 Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel. Biaya marginal jangka panjang dapat dihitung
dengan rumus:
LMC = LTC/ Q
Keterangan:
LMC = Biaya marginal jangka panjang
LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
Q = Perubahan output.
Kurva biaya marginal jangka panjang (LMC) mengukur perubahan biaya
total jangka panjang (LTC) per unit perubahan output. LTC untuk setiap
tingkat output dapat diperoleh dengan mengalikan output dengan LAC untuk
setiap tingkat output tersebut. Dengan menerakan nilai-nilai LMC pada
pertengahan antara tingkat output yang berurutan dan menghubungkan titik-
titiknya, maka akan diperoleh kurva LMC. Kurva ini berbentuk U dan
6

mencapai titik minimum sebelum kurva LAC mencapai titik minimumnya.


Disamping itu, bagian kurva LMC yang menarik akan melalui titik terendah
kurva LAC tersebut.
2.2 Tabel Biaya Marginal dan Grafiknya
Keterangan :
Kurva MC memiliki bentuk garis lengkung dan meningkat sejalan
penambahan produksi.

2.3 Contoh Soal


1. Sebuah pabrik sepatu menghasilkan 60 pasang sepatu dengan biaya tetap
Rp. 8.000 dan biaya variabel total Rp. 30.000. kemudian pabrik sepatu itu
menambah produksinya menjadi 61 pasang dengan biaya tetap Rp. 8.000
dan biaya variabel total Rp. 35.000. berapakah biaya marginalnya?
Jawab :
Diketahui :
TFC60 = Rp. 8.000
TVC60 = RP. 30.000
TFC61 = RP. 8.000
7

TVC61 = RP. 35.000


Penyelesaian:
TC60 = TFC60 + TVC60
= 8000 + 30000
= Rp. 38000
TC61 = TFC61 + TVC61
= 8000 + 35000
= Rp. 43.000
Jadi,
TC = TC61 TC60
= 43000 38000
= Rp. 5000
Q = Q61 Q60
= 61-60
=1
Maka,
MC = 5000/1 = RP. 5.000

2. Bila fungsi biaya rata-rata ditunjukkan oleh persamaan AC = 25 -8Q +


Q2 tentukan biaya marjinalnya (MC)!
Jawab :
Untuk mendapatkan MC , maka langkah pertama adalah mencari TC-nya
dulu.

AC =

TC = Q . AC
= Q (25 8Q + Q2)
= 25Q 8Q2 + Q3
Kemudian kita cari MC

MC = dQ
(25 82 + 3)
= dQ
25 16 + 32
= 1
8

= 25 16Q + 3Q2
Jadi, biaya marjinalnya adalah 25 16Q + 3Q2

3. Biaya total dinyatakan dengan :


TC = Q3 90Q2 + 2800Q + 565000
Pada tingkat produksi berapakah akan menyebabksn biaya minimum?
Berapakah marginal biaya minimum tersebut?
Jawab :
Fungsi total biaya TC = Q3 90Q2 + 2800Q + 565000
Fungsi marginal biaya : MC = 3Q2 180Q + 2800
Turunan pertama, MC = 6Q 180
6Q 180 = 0
6Q = 180
Q =30
Turunan kedua, MC = 6 > 0
Jadi, output yang harus diproduksi agar diperoleh marginal biaya minimum
sebanyak 30.
Marginal biaya minimum :
MC = 3Q2 180Q + 2800
= 3(30)2 180(30) + 2800
= 100
Jadi, marginal biaya minimum akan tercapai jika berproduksi sebanyak 30
unit = 100.

4. Fungsi total suatu perusahaan dinyatakan sebagai berikut:


TC = Q3 - 4Q2+ 10Q + 75
Bagaimanakah fungsi marjinal biayanya (Marginal Cost) dan berapakah
nilai marginal biaya tersebut jika perusahaan memproduksi 2 pejualan.
Jawab :
Fungsi total biaya , TC = Q3 - 4Q2 + 10Q + 75
Fungsi marginal biaya (Marginal Cost), MC = 3Q2 8Q + 10
Jika perusahaan berproduksi pada tingkat penjualan Q = 2
Maka,
9

MC = 3Q2 8Q + 10
MC = 3(2)2 8(2) + 10
MC = 12 16 + 10
MC = 6
Untuk setia peningkatan penjualan Q yang dijual sebanyak 1 unit akan
menyebabkan adanya tambahan biaya sebesar 6, sebaliknya untuk setiap
penurunan penjualan Q yang dijualsebanyak 1 unit akan menyebabkan
adanya pengurangan biaya sebesar 6.
10

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit
produk yang dihasilkan. Munculnya biaya marginal diakibatkan adanya perluasan
produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumah produk yang
dihasilkan. sehingga biaya marginal dapat dirumuskan sebagai berikut.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
dalam hal penyusunan dan pembahasannya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran oleh pembaca sebagai bahan referensi untuk
pembuatan makalah selanjutnya.
11

DAFTAR PUSTAKA

Dewangga, Jukris. 2016, Makalah Biaya Marginal (Online) Tersedia:


http://jukrisdewangga.blogspot.co.id/2016/06/tgamakalah-biaya-marginal-
matematika.html

Anda mungkin juga menyukai