Anda di halaman 1dari 8

A.

KASUS ETIKA LINGKUNGAN HIDUP


1. Limbah Beracun Makan Korban
Aktivitas pencemaran limbah di Kampung Sempu, Desa Pasir Gombong, Cikarang Utara,
Kabupaten Bekasi, semakin mengkhawatirkan. Setelah sempat menyesakkan nafas dan
membuat pingsan 38 penduduk sekitar, Minggu lalu, kondisi serupa kembali terjadi.
Sedikitnya 79 warga menjadi korban. Tak hanya warga, ratusan buruh PT Casuarina
Hanissindo (CH), yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pencemaran, juga mengeluhkan
hal yang sama. Para karyawan di pabrik kabel itu mengaku kerap menderita pusing dan mual
saat menghirup udara dari luar lingkungan pabrik mereka. Manajer Produksi PT CH, Widodo
tak membantah kenyataan itu. Menurutnya, para karyawan memang kerap mengalami
pusing-pusing dan mual-mual. Di duga itu berasal dari bau limbah yang berada diatas lahan
kosong sekitar 200 Ha deket pabrik. Akibat kejadian itu, aktivitas pabrik terpaksa dihentikan
untuk sementara waktu.
Pertanyaan :
a. Bagaimana tanggung jawab social PT CH terhadap lingkungan internal dan
eksternalnya?
Jawab :
Tanggungjawab Sosial PT CH Terhadap Lingkungan Internal dan Eksternalnya
Dengan menggunakan pendekatan – pendekatan untuk menjalankan tanggung jawab
terhadap lingkungan hidup seperti hak atas lingkungan, bahwa menurut Blackstone,
“setiap manusia berhak atas lingkungan berkualitas yang memungkinkan dia untuk
hidup dengan baik. Lingkungan yang berkualitas tidak saja merupakan sesuatu yang
diharapkan, tetapi juga sesuatu yang harus direalisasikan karena menjadi hak setiap
manusia”. Dari penjelasan Hak atas lingkungan hidup menurut Blackstone artinya PT
CH harus bertanggung jawab secara internal maupun eksternal, yakni secara internal
bertanggung jawab kepada karyawan PT CH dan secara eksternal kepada penduduk di
sekitar lingkungan. Tanggung jawab internal yang harus dilakukan PT CH yakni dengan
cara mengkaji sistem pengolahan limbah yang dihasilkan oleh produksi, agar
pengolahan limbah dari hasil sisa produksi tidak berdampak negatif dan justru dapat
berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Apabila sudah terjadi kasus seperti
disebutkan , pihak perusahaan harus memberikan kompensasi kepada para karyawan
maupun warga sekitar yang mengalami gangguan kesehatan akibat limbah yang
ditimbulkan seperti membiayai pengobatan warga sekitar maupun karyawan atau
membuat kegiatan preventif yakni dengan mengadakan sosialisasi kepada warga sekitar
akan dampak buruk terhadap limbah hasil sisa produksi , sehingga warga diharapkan
tidak mendekati kawasan limbah tersebut.

b. Apakah beban akibat pencemaran limbah tersebut seharusnya hanya menjadi tanggung
jawab PT CH?
Jawab :
Beban Akibat Pencemaran Limbah Tersebut Beban akibat pencemaran limbah
tersebut seharusnya tidak hanya menjadi tanggungjawab PT CH saja, karena di
lingkungan tempat PT CH berproduksi terdapat juga warga masyarakat yang seharusnya
juga menjaga lingkungan hidup sekitarnya. Pada dasarnya pencemaraan yang
menyebabkan banyak timbul korban seperti terdapat dalam kasus tidak hanya
disebabkan oleh limbah hasil produksi PT CH melainkan PT CH disini juga menjadi
korban dari pencemaran bau limbah yang berada di atas lahan kosong sekitar 200 Ha.
Seperti dengan penggunaan pendekatan etika ekologi bahwa semua pihak mempunyai
kewajiban moral untuk melindungi tidak hanya kesejahteraan umat manusia, namun
juga bagian – bagian sistem lain yang bukan manusia seperti lingkungan.

c. Apakah masalah tersebut dapat terselesaikan dengan cara menghentikan aktivitas pabrik
sementara waktu?
Jawab :
Menghentikan Aktivitas Pabrik Sementara Waktu Masalah tersebut tidak dapat
terselesaikan dengan cara menghentikan aktivitas pabrik sementara waktu karena
penyebab utama dari gangguan kesehatan yang diderita masyarakat Desa Pasir
Gombong adalah limbah yang berada diatas lahan kosong sekitar 200 Ha dekat pabrik
dan tidak diketahui limbah itu disebabkan oleh siapa saja, sehingga tidak akan
berdampak apabila aktivitas pabrik dihentikan sementara waktu.

2. Illegal Logging
Kegiatan penebangan liar dan perdagangan kayu illegal di Indonesia harus terhenti tahun
2006. Hal itu guna menghindarkan industry kehutanan nasional dari kebangkrutan.
“Departemen Kehutanan berharap tahun ini aktivitas illegal logging dapat diberantas
sehingga tahun 2007 kita dapat memulai revitalisasi industry kehutanan,” kata Menteri
Kehutanan Makam Sambat Kaban pada seminar kehutanan 2006 di Jakarta. Selama ini,
Kawasan hutan nasional sering menjadi sumber konflik dan tarik menarik kepentingan yang
kuat di antara berbagai pihak. Akibatnya, kehutanan sebagai sumber hidup tidak lagi
memberikan ketenangan bagi masyarakat sekitarnya. “Jika hutan Indonesia dikelola dengan
baik akan dapat digunakan untuk membayar seluruh hutang negara dalam jangka Panjang,”
Kata Kaban.
Pertanyaan :
a. Sebutkan dampak illegal logging dan perdagangan illegal kayu bagi
perekonomianIndonesia!
Jawab :
Dari perspektif ekonomi kegiatan illegal logging telah mengurangi penerimaan
devisa negara dan pendapatan negara. Berbagai sumber menyatakan bahwa kerugian
negara yang diakibatkan oleh illegal logging , mencapai Rp.30 trilyun per tahun.
Permasalahan ekonomi yang muncul akibat penebangan liar bukan saja kerugian
finansial akibat hilangnya pohon, tetapi lebih berdampak pada ekonomi dalam arti
luas, seperti hilangnya kesempatan untuk memanfaatkan keragaman produk di masa
depan (opprotunity cost). Sebenarnya pendapatan yang diperoleh masyarakat
(penebang, penyarad) dari kegiatan penebangan liar adalah sangat kecil karena porsi
pendapatan terbesar dipetik oleh para penyandang dana (cukong). Tak hanya itu,
illegal logging juga mengakibatkan timbulnya berbagai anomali di sektor kehutanan.
Salah satu anomali terburuk sebagai akibat maraknya illegal logging adalah ancaman
proses deindustrialisasi sektor kehutanan. Artinya, sektor kehutanan nasional yang
secara konseptual bersifat berkelanjutan karena ditopang oleh sumber daya alam yang
bersifat terbaharui yang ditulang punggungi oleh aktivitas pengusahaan hutan
disektor hulu dan industrialisasi kehutanan di sektor hilir kini tengah berada di
ambang kehancuran.

b. Sebutkan dampak illegal logging bagi kelestarian hutan di Indonesia!


Jawab :
Illegal logging merupakan salah satu penyebab kerusakan hutan terbesar selain
kebakaran hutan. Tentu saja kerusakan hutan ini dapat mengganggu kelestarian hutan
Indonesia. Indonesia yang memang terkenal sebagai negeri Paru-Paru Dunia, tentu
saja hilang jika illegl logging tidak dapat dihentikan dan terus semakin banyak terjadi.
Selain itu, keberagaman hayati juga pasti akan terganggu. Selain mendapat julukan
Paru-paru Dunia, Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan keberagaman hayati
yang melimpah. Karena illegal logging, mahkluk hidup lainnya akan terancam
kepunahannya. Baik flora maupun faunanya. Tentu ini juga berdampak buruk bagi
kelangsungan hidup manusia. Jika fauna kehilangan tempat tinggalnya, maka mereka
akan pergi dan menyerang rumah rumah penduduk.

c. Apabila Indonesia tidak mampu mengatasi kerusakan hutan, apa dampaknya bagi
dunia Internasional?
Jawab :
Hal terpenting yang harus kita ketahui adalah Dunia hanya memiliki 2 Paru-Paru
Dunia. Yang pertama Hutan Amazon dan yang satu lagi yaitu Hutan Kalimantan.
Tentunya keadaan ini sangat menghawatirkan bagi keberlangsungan makhluk hidup
yang ada di sekitarnya. Seperti contohnya hewan-hewan primata seperti orang hutan
yang kini populasinya semakin terancam punah. Nah, karena itu, apabila hutan-hutan
di Indonesia terutama Hutan Kalimantan tidak bisa kita jaga dan hindari atau atasi
dari kerusakan hutan, maka dunia ini akan kehilangan satu paru-paru dunia yang
berarti paru-paru dunia yang masih tersisa hanya Hutan Amazon.

d. Bagaimana aspek ekonomi, hukum, dan moral dapat membantu mengatasi hal ini?
Jawab :
Dari aspek Ekonomi, cara mengatasi masalah illegal logging ini adalah dengan
cara menyiapkan lapan pekerjaan yang cukup serta diberikan gaji yang seimbang. Ini
dikarenakan kebanyakan pelaku-pelaku illegal logging adah orang orang yang
terhimpit masalah ekonomi dan merasa tidak ada pilihan lain. Dari aspek Hukum,
cara mengatasi masalah illegal logging ini adalah dengan cara memperkuat hukum
hukum yang ada serta memperkuat juga penegak hukumnya. Karena banyak kasus
illegal logging namun pelakunya hanya di hukum ringan tidak seimbang dengan
perbuaannya, bahkan di beberapa kasus bahkan ada pelaku yang bebas dan
dinyatakan tidak bersalah. Dari aspek Moral, cara mengatasi illegal logging adalah
dapat berfikir secara rasional hal apa saja yang akan terjadi jika kita melakukan
illegal logging, siapa saja yang akan terkena dampaknya, dll. Karena jika dari segi
moral, kembali lagi pada individu masing-masing.

B. KASUS ETIKA DISKRIMINASI PEKERJAAN


1. Lulusan Dalam dan Luar Negeri
Suatu korporasi internasional dari Amerika mempunyai cabang di Indonesia. Bagian
akuntansi dari kantor pusatnya di Jakarta dipimpin oleh expatriate berkebangsaan Inggris.
Para pegawai akuntansi diterima melalui seleksi sangat ketat. Mereka berjumlah sekitar 60
orang (semua warga negara Indonesia) dan mempunyai kesan bahwa atasan Inggris itu
membedakan antara pegawai lulusan dalam dan luar negeri. Lulusan dalam negeri selalu
mendapat kritik dan jarang memperoleh bonus akhir tahun. Sedangkan lulusan dari luar
negeri (khususnya Amerika Serikat dan Eropa) hamper tidak mungkin membuat kesalahan
di mata bos Inggris itu dan mudah diberi bonus akhir tahun.
Pertanyaan :
a. Apakah kasus tersebut mengisyarakatkan telah terjadi diskriminasi pekerjaan?
Jelaskan!
Jawab :
Jika pernyataan tersebut diatas memang benar-benar terjadi, maka tentu saja
sudah terjadi diskriminasi. Namun, apabila memang kinerja lulusan luar negeri
memang lebih bagus disbanding lulusan dalam negeri, maka tidak ada tindakan
diskriminasi didalamnya.

b. Kualitas lulusan dalam negeri lebih rendah daripada lulusan luar negeri. Apakah
pernyataan tersebut merupakan stereotip yang salah?
Jawab :
Stereotip yang menyatakan bahwa kualitas lulusan dalam negeri lebih rendah
dibanding lulusan luar negeri tentu salah, karena tidak semua lulusan dalam negeri
selalu ada dibawah lulusan luar negeri. Ini terjadi karena memang universitas-
universitas luar negeri (khususnya AS dan Eropa) selalu menempati peringkat teratas
jika dinilai kualitasnya, karena itulah streotip ini ada. Namun bukan berarti semua
lulusan dalam negeri itu jelek atau tidak berkualitas disbanding lulusan luar negeri.

c. Apabila anda adalah salah satu pegawai lulusan luar negeri, apakah akan terus
berusaha memperoleh perlakuan lebih istimewa? Mengapa?
Jawab :
Tentu saja, di dunia kerja, yang terkuatlah yang akan bertahan. Tentu saja kita
harus dapat mempertahankan posisi atau menaikan posisi kita agar dapat survive di
dalam dunia kerja. Namun saat kita berusaha untuk memperoleh perlakuan lebih
istimewa, tentu harus dibarengi dengan kemampuan dan bakat yang benar-benar
berkualitas juga.

d. Tindakan apa sebaiknya dilakukan pegawai lulusan dalam negeri untuk memperoleh
perlakuan adil?
Jawab :
Hal yang harus dilakukan oleh lulusan dalam negeri agar mendapatkan
kesempatan yang sama dengan luar negeri adalah dengan terus berusaha
meningkatkan kemampuan yang mereka miliki agar sebanding dengan lulusan luar
negeri. Dengan itu daya saing dalam negeri akan sama dengan lulusan luar negeri.

2. American Cyanamid Company


Sesudah penelitian cukup lama, pada 1978 American Cyanamid memutuskan
mengeluarkan peraturan guna melindungi janin terhadap kerugian dalam pabriknya di
Willow Island, West Virginia, yang memproduksi cat, khususnya dalam bagian zat warna.
Peraturan itu berlaku untuk lima macam bahan kimia. Semua wanita berumur antara 16
sampai 50 tahun tidak diperbolehkan bekerja di tempat bahan itu digunakan, kecuali mereka
bisa menunjukan bukti bahwa mereka bisa menunjukan bukti bahwa mereka tidak subur lagi
akibat disterilkan. Lima wanita antara 26 sampai 43 tahun karena alasan itu minta
disterilisasi. Accupational Safety and Health Administration (OSHA) menegur American
Cyanamid, karena “mereka memaksakan wanita memilih antara kehilangan pekerjaan atau
sterilisasi”. Perusahaan memprotes dan membela diri dengan menegaskan bahwa mereka
justru bermaksud “ melindungi anak yang belum lahir, mahluk yang paling tidak berdaya
dalam masyarakat kita”. OSHA menjawab bahwa jika ada resiko bagi janin, “perusahaan
harus memodifikasi kondisi kerja, bukan si pekerja”. Pada 2 Februari 1980 sebelas pekerja
wanita mengajukan American Cyanamid Company ke pengadilan dengan tuduhan
diskriminasi, karena hanya wanita terkena peraturan itu. Akhirnya perusahaan menawarkan
“atur damai” dengan membayar ganti rugi kepada wanita wanita tersebut. Namun, pada
waktu itu bagian zat warna sudah ditutup, konon karena cat yang didasaka atas timah mulai
kurang laku di pasaran.
Pertanyaan :
a. Apakah American Cyanamid telah melakukan tindakan diskriminasi?
Jawab :
Iya, perusahaan America Cyanamid telah melakukan tindakan diskriminasi.
Namun, diskriminasi yang terjadi lebih menuju pada diskriminasi tidak sengaja
karena menjalankan prosedur formal perusahaan. Prosedur yang dilakukan wajib
dilakukan agar tidak berdampak lebih besar dikemudian hari, namun ternyata
mengakibatkan suatu kelompok, yaitu wanita pekerja merasa terdiskriminasi.

b. Apakah American Cyanamid benar-benar mempunyai tanggungjawab moral terhadap


keamanan/kesehatan para pekerjanya?
Jawab :
Menurut kami, peraturan yang dilakukan American Cyanamid sebenarnya di
berlakukan untuk melindungi kesehatan dan keamanan para pekerjanya khususnya
wanita karena dirasa sangat berbahaya bagi wanita untuk pekerja dengan kondisi
pekerjaan yang seperti itu. Namun, lebih baik lagi jika perusahaan mengubah kondisi
pekerjaan ke yang lebih aman sehingga tidak akan lagi mengakibatkan terjadinya
diskriminasi dan para pekerja juga merasa aman dan kesehatannya terjaga.

c. Mengapa American Cyanamid lebih memilih mengatur (membatasi) para pekerja


daripada memodifikasi kondisi kerja?
Jawab :
Mungkin saja bagi perusahaan, cara tergampang dan terpraktis yang dapat
ditempuh adalah membatasi pekerja, bukan memodifikasi kondisi kerja. Karena jika
memodifikasi kondisi kerja, maka akan diperlukan beberpa perbaikan dan itu semua
memerlukan dana. Mungkin saja ini membuat perusahaan berat untuk memodifikasi
kondisi kerja karena waktu dan dana yang sudah dikeluarkan sebelumnya terasa sia-
sia.

d. Mengapa American Cyanamid menawarkan damai dengan membayar ganti rugi


kepada para pekerja wanita?
Jawab :
Mungkin saja karena mereka ingin kasus yang diajukan oleh pekerja perempuan
itu cepat selesai selain itu agar maslah bertele-tele dan malah menyebar ke
masyarakat luas yang nantinya dapat membuat nama perusahaan rusak dan dapat
merugikan perusahaan.

e. Mengapa cat yang didasarkan atas timah mulai kurang laku di pasaran ?
Jawab :
Karena konsumen pada era sekarang ini sudah menjadi konsumen yang pintar dan
cerdas dalam berbelanja. Konsumen sudah mengetahui mana produk yang baik dan
mana produk yang buruk, baik itu menyesuaikan dengan kantong konsumen maupun
menyesuaikan dengan kebutuhan kesehatan yang menjadi prioritas utama para
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai