Nama : Ivenna Salsa Windika

NIM : 19041344014
Prodi : Pendidikan IPS 2019-A

Cara-cara yang dapat ditempuh dalam mengurangi ketimpangan antar wilayah dan
kesenjangan antar kelas global dapat dilakukan dan ditempuh dengan cara-cara berikut:
1. Banyaknya ketimpangan yang terjadi di Indonesia Sebagian besar didasarkan oleh
ketimpangan penduduk kaya dan penduduk miskin. Dengan adanya peran dominan
yang terlihat antara si kaya dan si miskin akan berpotensi untuk membentuk
ketimpangan ekonomi, dimana ketimpangan ekonomi akan berimbas pada
ketimpangan-ketimpangan baru yang bermunculan, mulai dari masalah Pendidikan,
tempat tinggal, dan gaya hidup. Terlebih pada saat kondisi pandemi Covid19,
ketimpangan sosial dan spasial akan lebih terlihat jelas. Melalui permasalahan ini
diperlukan peran pemerintah untuk ikut turun tangan dalam mengatasinya, antara
lain dengan pemberian bantuan Covid19, perluasan lapangan pekerjaan, adanya
bantuan dana Pendidikan dan Kesehatan, serta pelatihan-pelatihan yang perlu
dilakukan untuk UMKM. Melalui hal-hal tersebut maka ketimpangan-ketimpangan
yang terjadi lambat laun akan dapat teratasi.

2. Melalui sistem penetapan pajak yang tepat sasaran dengan denda yang tegas. Pada
realitasnya peran pajak memegang peranan yang vital dalam pelaksanaan
ketatanegaraan suatu negara, dengan pajak dapat membantu negara dalam
memajukan pembangunannya. Sayangnya penetapan dan eksekusi pajak yang
dilakukan pemerintah cenderung kurang tepat sasaran dan tidak memiliki sanksi
denda yang tegas. Hal ini terlihat melalui pajak-pajak yang diberlakukan pada
pembelian dan penjualan pulsa yang tentunya akan sangat merugikan rakyat kecil,
sanksi tegas melalui denda pajak penghasilan, pajak kendaraan, pajak rumah dan
bangunan juga perlu digalakkan. Seringkali pemerintah cenderung tegas pada
masyarakat golongan bawah yang terkendala dengan ekonomi, namun kurang tegas
terhadap masyarakat golongan atas karena dianggap memiliki peran dan
kedudukan. Melalui data perpajakan juga ditemukan bahwasannya pendapatan
pajak penghasilan di Indonesia masih didominasi oleh kalangan pekerja, sedangkan
pajak penghasilan orang pribadi belum optimal. Padahal pada realitasnya kalangan
di luar pekerja sebagai pemegang jabatan direksi, pengusaha, pemilik modal
memiliki kewajiban pajak yang lebih besar jika dibandingkan dengan para pekerja.

3. Upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Rasio gini di Indonesia masih terus
megalami kenaikan, pada September 2020 angka gini Indonesia tercatat naik 0,004
poin, [ CITATION BPS21 \l 1033 ]. Hal-hal penyebab ketimpangan yang cukup menjadi
masalah salah satunya adalah masalah Kesehatan pada anak dibawah usia lima
tahun, khususnya terkait stunting. Masalah stunting dinilai akan memperparah tingkat
kemiskinan sehingga harus segera ditangani dan diturunkan, hal ini tercatat bahwa
prevalensi bayi stunting di Indonesia pada 2018 masih berada pada angka 30,8%,
atau 1 dari 3 balita mengalami stunting. Program-program yang perlu digalakkan
untuk menekan angka stunting di Indonesia antara lain; perbaikan akses terhadap air
bersih, perbaikan dan pembangunan sanitai layak terkait program-program
Kesehatan pada balita, serta penyuluhan yang diberikan dalam rangka mengubah
perilaku masyarakat menyebabkan perbaikan status gizi anak. Dengan hal-hal
tersebut diharapkan terjadinya peningkatan pengetahuan pada ibu dan ayah,
 membaiknya sanitasi layak dan akses rumah tangga terhadap air bersih, naiknya
tingkat kesejahteraan rumah tangga, dan perbaikan terhadap asupan gizi ibu dan
anak baik melalui perubahan pemahaman terkait pola pengasuhan, dan faktor-faktor
program pemenuhan gizi pada anak.

4. Penciptaan wirausahawan atau lapangan pekerjaan secara massal guna menekan

angka kemiskinan dan menaikkan peluang pekerjaan. Penciptaan wirausaha secara
massal sudah pernah diterapkan di beberapa negara di Asia Timur seperti Taiwan
dan Korea, hal ini memiliki tujuan mengentaskan kemiskinan melalui berwirausaha.
Tantangan pelaksanaan startegi tersebut merupakan suatu kerja sama dari berbagai
pihak di internal pemerintahan. Selain itu upaya ini dibutuhkan peran dan dukungan
dari swasta khususnya dunia usaha untuk mengatasi ketimpangan. Melalui upaya
tersebut diharapkan dapat meningkatkan peluang pekerjaan yang berimbas pada
naiknya pertumbuhan ekonomi, khususnya pada masa pandemic Covid19 pada saat
ini. Selain itu adanya prioritas Pendidikan vokasi dalam mengatasi pengangguran
juga merupakan suatu Langkah yang dapat diambil oleh pemerintah. Dengan adanya
tenaga kerja yang memiliki ketrampilan akan lebih mudah diserap pasar tenaga
kerja.

5. Kesenjangan ketimpangan tingkat global merupakan permasalahan yang tidak hanya

terjadi di Indonesia, namun juga berbagai negara sehingga topik ini menjadi topik
panas dalam menemukan pemecahan dan penyelesaian masalahnya. Terkadang
beberapa solusi akan lebih mudah ditemukan, namun sukar dalam pelaksanaannya,
beberapa organisasi internasional mengemukakan bahwa para pemimpin dunia
banyak mengakui terjadinya ketimpangan di negaranya, namun tidak cukup banyak
Langkah yang dilakukan untuk menguranginya secara efektif, [ CITATION Son18 \l 1033
]. Beberapa Langkah yang dinilai efektif dan dianjurkan oleh Laporan Ketimpangan
Dunia (Word Inequality Report) yakni dengan menggalakkan sistem pajak yang
progresif. Melalui upaya tersebut masyarakat yang mendapatkan lebih, juga
memberikan sumbangan lebih banyak bagi pelayanan public dan punlik yang lebih
luas. Hal tersebut meliputi belanja penyediaan Pendidikan, perawatan sosial, serta
jaminan, perlindungan dan perawatan sosial. Kebijakan bagi upah yang setara
antara pekerja laki-laki dan perempuan juga dipromosikan sebagai kunci bagi
pengurangan ketimpangan.

REFERENSI
BPS. (2021, Februari 15). Gini Ratio September 2020 tercatat sebesar 0,385. Retrieved from Badan
Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/15/1852/gini-ratio-september-
2020-tercatat-sebesar-0-385.html#:~:text=Pada%20September%202020%2C%20tingkat
%20ketimpangan,September%202019%20yang%20sebesar%200%2C380.

Budi, K. (2017, September 8). Lima Langkah Pemerintah Atasi Ketimpangan Sosial. Retrieved from
Kompas.com: https://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/08/212231126/lima-langkah-
pemerintah-atasi-ketimpangan-sosial

Elmira, E. S., & Izzati, R. A. (2019, Agustus 20). Strategi penurunan angka stunting di Indonesia:
memetakan status gizi balita hingga tingkat desa. Retrieved from THE CONVERSATION:
https://theconversation.com/strategi-menurunkan-angka-stunting-di-indonesia-
memetakan-status-gizi-balita-hingga-tingkat-desa-121049
Roitman, S. (2018, Februari 9). Mengatasi ketimpangan dengan kekuatan perencanaan perkotaan.
Retrieved from THE CONSERVATION: https://theconversation.com/mengatasi-ketimpangan-
dengan-kekuatan-perencanaan-perkotaan-91150