PENDAHULUAN
pemenuhan berbagai barang dan jasa bagi masyarakat dan hubungannya dengan
adanya kebebasan berusaha sehingga jumlah penjual menjadi banyak dan jumlah pemb
elinya juga banyak, maka akan memperoleh harga yang tepat bagi suatu barang. Harga
tersebut tidak terlalu rendah sehingga penggunaan sumber ekonomi akan menjadi boros,
karena memproduksi terlalu banyak. Demikian juga harga tidak terlalu tinggi, sehingga
potensi daya beli akan terakumulasi di tangan penjual, sebagaimana terjadi dalam kasus
monopoli, dalam kasus monopoli harga ditentukan terlalu tinggi , daya beli konsumen
Beralihnya daya beli konsumen disertai pengurangan kepada pembelian barang yang
lain, dimana barang dan jasa yang ditawarkan tidak terbeli dan terjadinya kemunduran,
Pasar hanya merespon permintaan efektif dan hasil distribusi pendapatan yang
terjadi. Distribusi tersebut sering kali tidak sesuai harapan atau tujuan bersama dalam
orang yang memiliki kekayaan sampai setenggah dari PDB dan sebagian besar rakyat
1
berposisi sebagai petani kecil, pekerja informal dan buruh miskin. Pasar tidak bekerja
otomatis ketika terdapat pengangguran, inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lamban.
Barang swasta memiliki nilai tertentu yang disepakati antara penjual dan
pembeli yaitu harga. Harga dari suatu jenis barang swasta bisa naik dan turun
(fluktuatif) mengikuti mekanisme pasar yang dipengaruhi oleh hukum permintaan dan
penawaran, yaitu hukum yang tercipta karena adanya tarik antara kepentingan dari
produsen dan konsumen. Jika suatu jenis barang swasta jumlahnya banyak disediakan
rendah), maka kondisi ini membuat harga barang turun. Sebaliknya, jika jenis barang
konsumen terhitung banyak (permintaan tinggi), maka harga akan terdongkrak naik.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka permasalahan yang akan kami
bahas adalah:
2. Bagaimana pengaruh efisiensi konsumen terhadap harga suatu barang dan jasa?
3. Bagaimana pengaruh efisiensi produsen terhadap harga suatu barang dan jasa?
2. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi konsumen terhadap harga barang dan jasa.
2
3. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi produsen terhadap harga barang dan jasa.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar dapat
menyebabkan alokasi sumber-sumber ekonomi secara efisien. Dalam bab ini akan
pembahasan ini, kita membagi analisis menjadi dua golongan, yaitu golongan konsumen
Dalam perekonomian yang menggunakan sistem pasar, harga barang dan jasa,
upah dan sebagainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Dalam sistem
perekonomian pasar yang sempurna, harga-harga merupakan data, yang berarti tidak
ada satu pihak pun, baik produsen maupun konsumen secara sendiri-sendiri dapat
mempengaruhi harga. Hal ini disebabkan oleh karena dalam sistem pasar persaingan
sempurna, seorang pengusaha ataupun pembeli hanya merupakan sebagian yang sangat
4
harga suatu barang dengan merubah permintaannya akan barang tersebut, walaupun
Gambar 2.1
5
Gambar 2.2
diagram 2.2 menunjukkan hal yang sama bagi B, Apabila A menggunakan seluruh
memperoleh OP0 unit pakaian. Setiap titik pada garis lurus P0M0 menunjukkan
Kurva KA1, KA2, KA3 adalah kurva indeferens (indiference curve) bagi A. Setiap
kombinasi makanan dan pakaian yang berbeda-beda. Titik L dan titik M terletak pada
satu kurva indiferens, yang berarti bagi A, ia merasa kepuasannya sama walupun pada
titik L ia mempunyai lebih banyak pakaian dan lebih sedikit makanan daripada di titik
6
M. Semakin tinggi (semakin jauh letaknya dari titik pusat O) berarti semakin besar
kepuasan A. Jadi setiap titik pada kurva K A2 menunjukkan kepuasan yang lebih besar
daripada setiap titik pada kurva KA1. Begitu juga setiap titik pada kurva K A3
menunjukkan kepuasan lebih besar dari kurva KA1 dan KA2. A akan memilih kombinasi
pakian dan makanan yang memberikan kepuasan yang terbesar bagin dirinya
.Kombinasi pakian dan makanan pada titik L dan titik M yang terletak pada kurva
indeferen KA1 tidak memberi kepuasan yang terbesar oleh karena dengan merubah
kombinasi makanan dan pakian ,maka A akan memperoleh kepuasaan yang lebih besar
yang ditunjukkan dengan semakin tingginya kurva indiferen yang dapat dicapai. pada
titik kurva indifern KA3 memberikan kepuasan yang lebih besaar dibandingkan KA2, akan
tetapi hal itu tidak dapat dicapai, oleh karena dengan pendapatannya yang sudah
tertentu, ia hanya dapat memilih kombinasi pakaian dan makanan sepanjang garis M0P0.
KA2, yaitu kurva indiferens yang menyinggung garis M0P0. Jadi titik E,dengan kombinasi
makanan sejumlah OMA unit dri pakian sejumlah OPA akan memberikan kepuasan yang
terbesar bagi A. Analisis yang sama juga berlaku bagi B, pada mana ia akan
memperoleh kepuasan yang terbesar pada persinggungan antara garis P 1M1 ( garis yang
menunjukkan kombinasi makanan dan pakaian yang dapat diperoleh dengan harga dan
pendapatan tertentu) dengan kurva indiferens K B2. Kombinasi makanan sebanyak OMB
dan pakaian sebanyak OPB adalah kombinasi kedua barang yang memberikan kepuasan
tertinggi bagi D.
7
Jumlah seluruh pakaian yang ada dalam perekonomian sebanyak OPA+OPB
sedangkan seluruh makanan yang ada dalam perekonomian sebanyak OMA + OMB.
Gambar 2.3
2.1. diagram 2.3 berguna untuk menganalisis alokassi makanan dan pakaian yang
sebanyak OAP1 unit sedangkan B mendapat pakaian sebanyak P1PE unit.Pada titk T , A
mendapat makanan sebanyak OAP2 unit sedangkan B mendapat makanan sebanyak P2ME
unit .Titik T bukan merupakan titik optimum , sebab dengan mengubah kombinassi
makanan dan pakian , kedua konsumen (A dan B ) dapat memperoleh kepuasaan yang
8
lebuh tinggi.Pada titik D , konsumen A mempunyai lebih sedikit pakian dan lebih
banyak makanan dibandingkan pada titik T , akan tetapi kepuasan A di titik D lebih
besaar daripada kepuasan A dititik T oleh karena di titik D terletak pada kurva
indiferens yang lebih tinggi (KA3) daripada titk T yang terletak pada kurva indiferens
KA2.Pada titik D kepuasan B tidak berubah dibandingkan pada titik T oleh karena kedua
menjadi lebih besar (dari KB3 ke KB4) sedangkan kepuasan A tidak berubah , tetap pada
kepuasan salah seorang konsumen menjadi semakin rendah, sehingga titik D dan titik F
adalah titik-titik optimum. Arah perpindahan posisi kedua orang konsumen, dari titik T
kepuassannya. Sebaliknya apabila B yang lebih kuat ia akan berusaha untuk pindah dari
sama-sama kuat, maka perpindahan dari titik T akan menuju ke posisi di antara F-D
optimum. Pareto optimum terjadi pada setiap titik pada garis O AOB yang disebut garis
9
kontrak. Jadi, Pareto optimum tidak hanya terjadi pada satu atau dua titik saja
melainkan banyak, yaitu sepanjang garis OAOB. Di titik mana sepanjang OAOB kedua
konsumen A dan B akan berakhir tergantung dari distribusi penghasilan awal kedua
konsumen tersebut. Jadi analisis di atas hanya memecahkan masalah distribusi. Uraian
di atas, dimana efisiensi maksimum yang dicapai berakhir di titik F atau D adalah
dengan pandangan bahwa distribusi awal terjadi pada titik T dimana konsumen A
memiliki pakaian sebanyak OAP1 unit dan makan sebanyak OAM1 unit sedangkan
Pada titik OB, alokasi kedua barang (pakaian dan makanan) juga sangat efisien
akan tetapi distribusi kedua barang tersebut sangat tidak merata oleh karena konsumen
Begitu juga pada titik optimum OA, efisiensi alokasi pakaian dan makanan tercapai,
akan tetap alokasi yang terjadi adalah sangatlah tidak merata karena B memiliki semua
Jadi uraian di atas dapat dijelaskan bahwa mekanisme pasar tanpa adanya
antara para konsumen akan tetapi tidak dapat memecahkan masalah distribusi barang
yang dianggap adil sehingga pemerintah harus campur tangan dalam menangani
masalah distribusi
Untuk mengetahui kondisi pareto optimum maka kita harus mengetahui konsep
tingkat pertukaran marginal (TPM, marginal rate of substitsion). TPM adalah angka
10
yang menunjukkan kesediaan seorang konsumen untuk menukarkan satu unit terakhir
dari suatu barang untuk mendapatkan beberapa unit barang lainnya. Setiap konsumen
akan selalu menyamakan TPM-nya dengan harga relatif kedua barang, yaitu pakaian
dan makanan. Dengan kata lain konsumen selalu berusaha mencapai tingkat kepuasan
dimana kurva indiferens-nya menyinggung Kurva Anggaran P0M0 atau P1M1, titik E
pada Diagram 2.1 dan 2.2 pareto optimum akan tercapai apabila setiap orang mencapai
titik keseimbangan, yaitu dimana bagi setiap orang TPM mereka sama dengan harga
relatif, yaitu dimana TPM A untuk makanan dan pakaian = TPM B untuk makanan dan
11
Diagram 2.4
2.4.
dipergunakan. Kita anggap bahwa dalam perekonomian hanya terdapat dua orang
produsen yang menghasilkan dua jenis barang (X dan Y), serta hanya menggunakan
12
Diagram 2.5
Tingkat produksi pada diagram 2.5 dapat dicapai dengan menggunakan tanah
sebanyak T1 unit dan tenaga kerja sebanyak B1, yang ditunjukkan oleh titik K pada
diagram 2.6. akan tetapi pada diagram 2.6 dapat pula diketahui bahwa tingkat produksi
H1 tidak hanya dapat dicapai dengan kombinasi tenaga dan tanah sebanyak T 1B1, tetapi
juga dengan kombinasi T2 dan B2, T3 dan B3. Jumlah tenaga yang digunakan dan tingkat
produksi yang dicapai ditentukan oleh besarnya dana yang tersedia, harga dari tanah,
dan upah tenaga. Dengan upah dan sewa tanah tertentu, maka sejumlah dana tertentu
oleh produsen dapat digunakan seluruhnya untuk membayar tenaga kerja sebanyak B1
orang atau ia dapat menggunakan seluruh dana tersebut untuk menyewa tanah seluas T 1
Ha.
13
Diagr
am 2.6
tenaga kerja sebanyak OBE orang dan OTE Ha tanah. Diagram 2.8 menunjukkan
bagaimana tenaga kerja dan tanah dipergunakan oleh dua orang produsen yang
Diagram 2.8 dapat dilihat bahwa padda kurva kemungkinan produksi (KKP),
peningkatan produksi satu jenis barang hanya dapat dilakukan dengan mengurangi
produksi barang yang lain. Jadi dari F ke G, kenaikkan produksi makanan dari OM 1 ke
OM0 hanya dapat dilakukan apabila produksi pakaian dikurangi dari OP1 ke OP0.
14
Diagram 2.7
menentukan berapa jumlah barang (pakaian dan makanan) yang akan dihasilkan oleh
produsen (X dan Y) dan bagaimana kedua barang tersebut akan didistribusikan di antara
tersebut. Semakin mahal harga suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan,
sebaliknya semakin murah harga suatu barang semakin sedikit jumlah yang
diproduksikan.
15
Diagram 2.8
Nisbah (rasio) harga PM/PP menyebabkan jumlah makanan yang dihasilkan sebanyak
OAM1 dan pakaian sebanyak OAP1 pada diagram 2.9. Jumlah makanan dan pakaian yang
terdapat dua orang konsumen dan distribusi dua barang diantara kedua orang konsumen
dapat dilihat pada diagram 2.9. dengan membuat diagram kotak (box diagram pada
diagram 2.2). Segi empat OAP1OBM1 menunjukkan banyaknya makanan dan pakaian
16
Diagram 2.9
Dalam segi empat OAP1OBM1, hanya terdapat satu titik pada kurva kontrak
dimana garis harga PM/PP sejajar dengan tingkat pertukaran marginal (TPS = marginal
rate of substitution), yaitu pada titik T. Pada titik T tersebut jumlah makanan yang
didapat oleh A adalah sebanyak OAM0 unit dan makanan yang dikonsumsikan oleh B
sebanyak M0M1, dan OAM0 + M0M1 = OAM1 adalah makanan yang dihasilkan oleh
produsen makanan (Y). Sebaliknya, pada titik T jumlah pakaian yang dikonsumsikan A
sebanyak OAP0 unit dan yang dikonsumsikan B sebanyak P0P1. Jumlah konsumsi kedua
konsumen tersebut sebanyak OAP0 + P0P1 = OAP1 yang merupakan pakaian yang
dihasilkan X.
Jadi dari analisis konsumen dan produsen di atas, dapat disimpulkan bahwa
apabila semua pasar berada pada pasar persaingan sempurna maka mekanisme pasar
17
akan dapat memecahkan masalah alokasi sumber ekonomi secara efisien tanpa adanya
2.1 Konsumen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap konsumen akan
Dimana:
P = harga
A dan B = konsumen
2.2 Produsen akan mencapai kepuasan yang optimal, sebab setiap produsen akan
Dimana:
P = harga
2.3 Nisbah harga barang konsumsi (PX/PY) menunjukkan beberapa jumlah barang X
18
2.5 Kriteria Kompensasi
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya pasar persaingan sempurna
akan menyebabkan terjadinya pareto optimum bagi konsumen dan produsen, dalam hal
ini, setiap perubahan dari kondisi pareto optimum tersebut akan menyebabkan iefisiensi
alokasi sumber-sumber ekonomi. Jelas bahwa definisi pareto yang demikian itu
sangatlah sempit, sebab setiap kondisi berarti telah tercapai kondisi pareto optimum?
Kaldor dan Hicks menyatakan bahwa setiap perubahan tetap akan meningkatkan
atas kerugian tersebut sehingga ia berada pada tingkat kepuasan yang sama sedangkan
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Barang swasta adalah barang yang dapat disediakan melalui sistem pasar dapat
memiliki nilai tertentu yang disepakati antara penjual dan pembeli yaitu harga.
Harga dari suatu jenis barang swasta bisa naik dan turun (fluktuatif) mengikuti
mekanisme pasar.
yang berarti tidak ada satu pihak pun, baik produsen maupun konsumen secara
sendiri-sendiri dapat mempengaruhi harga. Hal ini disebabkan oleh karena dalam
merupakan sebagian yang sangat kecil sehingga peranannya menjadi tidak berarti.
3. Jumlah barang yang diproduksikan tergantung oleh harga kedua barang tersebut.
Semakin mahal harga suatu barang semakin banyak jumlah yang dihasilkan,
sebaliknya semakin murah harga suatu barang semakin sedikit jumlah yang
diproduksikan.
20
3.2 Saran
dengan harga yang optimal. Penyediaan barang swasta harus didukung oleh pemerintah
dengan pengadaan barang publik yang memadai dan pemerintah turut berperan dalam
mekanisme pasar dalam alokasi, distribusi dan stabilisasi sehingga dapat memperlancar
kegiatan ekonomi.
21