Anda di halaman 1dari 8

ASPEK BUDAYA DALAM TINDAKAN

EKONOMI

Dosen pembimbing : H. Masngudi, M.E.I

Makalah ini dibuat sebagai rujukan mempelajari mata kuliah Antropologi


Ekonomi dan sebagai syarat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Antropologi
Ekonomi

Disusun Oleh :

Reni Ari windiarti

( 151100201 )

Semester 7 B Ekonomi Syari’ah

Sekolah Tinggi Agama Islam Sufyan Tsauri (STAIS)


Jalan K.H. Sufyan Tsauri Po Box 18 Majenang 53257 Majenang Cilacap
Tahun 2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Antropolog melihat bahwa budaya memberikan kategori-kategori yang
memampukan kita untuk turut serta dalam tindakan ekonomi. Ekonom
memperlakukan perilaku ekonomi berbeda dari budaya, terutama
memandangnya hanya sebagai norma-norma dan konvensi-konvensi sehingga
budaya dianggap sebagai sesuatu yang menghambat pencapaian kepentingan
pribadi. Sedangkan posisi sosiolog berada ditengah yaitu aspek-aspek budaya
tidak hanya memampukan kita untuk turut serta dalam tindakan ekonomi tetapi
juga dapat menghambat.
Budaya dapat mempengaruhi perilaku ekonomi dengan pengaruh
bagaimana actor mendefiniskan kepentingan mereka (merupakan aspek
konstitutif), dengan hambatan pada usaha mereka terhadap kepentingan mereka
sendiri (aspek regulative). Kedua, seseorang harus memperlihatkan bahwa
perbedaan-perbedaan yang dibuat lebih daripada pengaruh struktural atau
material.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang di atas dapat diputuskan penyederhanaan topik
yang harus dianalisis dan dituliskan dalam makalah ini, yaitu:
1. Apa yang di maksud dengan aspek budaya ekonomi?dan
2. Hubungan sosisal dalam tindakan ekonomi?.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek budaya dalam tindakan ekonomi.


Pada umumnya antropolog melihat bahwa budaya memberikan
kategori-kategori yang membuat kita untuk turut serta dalam tindakan
ekonomi.sedangkan ekonom memperlakukan perilaku ekonomi berbeda
dari budaya, terutama memandangnya hanya sebagai norma-norma dan
konvensi-konvensi.
Atas dasar pemikiran demikiran yang demikian,“ budaya” dianggap
sebagai sesuatu yang menghambat pencapaian kkepentingan pribadi.
Pemikiran tersebut tidak hanya di anut oleh ekonom kontemporer tetapi
juga teori tisi pilihan rasional seperti coleman(1990) memperlakukan
“budaya” sebagai norma yang merperbolehkan tindakan yang bukan untuk
kepentingan tindakan itu sendiri atau melarang berperilaku tertentu.

a. BUDAYA ORGANISASI
Penelitian tentang budaya organisasi menurut DI MAGGIO(1994),dapat
di lakukan dengan empat pendekatan yaitu:
Pendekatan Kognitif
Menekankan kepada peranan kebiasaan,rutin dan standart prosedur
pelaksanan dalam kehidupan organisasi.dalam masyarakat Indonesia
dikenal pepetah lama “ pasar lama jalan karena ditempuh” yang artinya
Apabila sesuatu pekerjaan dilakukan secara rutin maka akan ditempuh
kemudahan melakukannya.
Pendekatan Simbolisme Expresif Dan Norma – Norma Organisasi
memfokuskan perhatiaan pada aspek-aspek symbol dan norma yang
terdapat alam suatu perusahaan sehingga memotivasi pekerja untuk
melakukan aktifitasnya.
Missal ; perayaan ulang thun perusahaan.
Pendekatan Produksi Dan Management
Pendekatan ini melihat bagaimana perbedaan perilaku yang dihasilkan
oleh budaya yang muncul dari tempat bekerja,.
Misalnya ; pekerja digerakkan logika sentiment, sedangkan manager
dituntut oleh logika rasional seperti yang dikatakan Roethlisberger dan
Dixon (1939).
Pendekatan Legitimasi Dan Keefektifan
Organisasi ini berhubungan dengan lingkungan .
1. Budaya organisasi
2. Budaya kelas social tertentu
3. Budaya antar bangsa
b. BUDAYA KELAS SOSIAL
penelitian budaya kelas social dapat dilakukan dalam 3 bidang ;
1. Penelitian tentang kelas bawah
2. Penelitian tentang professional dan manager
3. Penelitian tentang kelas pekerja ,missal ;Penelitiaan tentang kelas pekerja
berkisar pada bagaimana bahasa, rasa, definisi tentang kehormatan, norma
hukum dan item budaya lainnya mempengaruhi perilaku seperti motivasi
kerja, waktu luang dan seterusnya.misalnya ; mengapa di Padang sukar
mencari pembantu rumah tangga ? masalah seperti ini di carikan jalan
keluar dengan mendatangkan pekerja-pekerja dari jawa.
c. BUDAYA ANTAR BANGSA
Bidang penelitiaan antar bangsa ini memperhatikan perbedaan isi dari naskah
dan kategori yang melekat dalam bahasa .dan ditanamkan lewat media
sosialisasi misalnya system pendidikan dan media massa. Contoh; penelitian
tentang perbedaan budaya JEPANG & AMERIKA dimN pekerja Jepang
lebih lama kerjanya, lebih sedikit absennya dan lebih sedikit melakukan
protes disbanding para pekerja Amerika.
d. BUDAYA DAN RESIPROSITAS (pertukaran)
Pertukaran, seperti yang telah di jelaskan pada bagian sebelumnya yang
diterapkan ekonomi pasar. Dalam masyarakat budaya pasar ada 3 argumen
yaitu ;
 Budaya membentuk actor rasional
 Ide, tekhnologi kognitif dan institusi yang berkaitan menciptakan
kerangka kerja bagi ekonomi pasar
 Budaya untuk menginterpretasikan dan menyesuaikan diri terhadap
hubungan-hubungan dan institusi pasar.
B. Hubungan sosial dalam tindakan ekonomi.

Tindakan Ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat memegang peranan


penting dalam menentukan tingkatan Hubungan sosial seseorang atau
sekelompok orang di dalam lingkungannya. Sebenarnya di dalam kehidupan
bermasyarakat ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat status sosial
seseorang,yaitu faktor ekonomi,faktor pendidikan,faktor keturunan dan
pekerjaan seseorang.Tetapi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia
umumnya faktor ekonomi adalah hal dapat dikatakan sebagai tolak ukur status
sosial seseorang.
Tindakan Ekonomi adalah segala usaha atau tindakan yang
dilandasi oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan,
dilakukan manusia untuk memenuhi ketidakseimbangan antara kebutuhan
yang tidak terbatas baik itu kebutuhan jasmani maupun rohani dengan
pertimbangan yang baik berdasarkan skala prioritas untuk mencapai
kemakmuran. Tindakan ekonomi dilakukan karena adanya keterbatasan
sarana pemenuhan kebutuhan. Kebutuhan adalah keinginan manusia yang
menuntut untuk dipenuhi. Karena keterbatasan inilah, manusia harus
memilih kebutuhan mana yang pemenuhannya harus didahulukan serta
kebutuhan mana yang sesuai dengan kemampuan. Jadi, tindakan ekonomi
adalah tindakan memilih diantara berbagai anternatif penggunaan dengan
mempertimbangkan tentang untung-ruginya dari pilihan-pilihan yang akan
diambil.
1. Jenis-jenis tindakan ekonomi
1. Tindakan Ekonomi Rasional adalah setiap tindakan yang dilandasi
oleh pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.
Contoh tindakan ekonomi yang termasuk dalam tindakan ekonomi
rasional adalah sebagai berikut : Seorang eksportir sepatu lebih
memilih menggunakan kapal laut saat mengirim hasil produksinya
daripada pesawat terbang. Hal ini ia lakukan agar hasil produksi lebih
banyak terangkut dan biaya pengiriman lebih murah.
2. Tindakan Ekonomi Irasional
Tindakan ekonomi irasional adalah setiap tindakan yang tidak
dilandasi pilihan yang paling baik dan paling menguntungkan.
Contoh tindakan ekonomi yang termasuk dalam tindakan ekonomi
irasional adalah sebagai berikut : Rendi minum air dingin saat hujan.
Walaupun bisa menghilangkan rasa dahaga Rendi, minum air dingin
saat hujan akan menyebabkan sakit flu.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Aspek budaya dalam tindakan ekonomi merupakan hambatan untuk
mencapai apa-apa yang sebenarnya menjadi tujuan ekonomi yakni antara lain
adalah kesejahteraan, kemapanan. Akan tetapi jika dilihat dari segi positifnya,
akan terlihat berbeda, justru sebaliknya pengaruh budaya-budaya seperti
tersebut di atas, akan lebih mendapatkan peran penting dalam tindakan
ekonomi. Misalnya suatu produktor memproduksi baik barang maupun jasa
disesuaikan pada budaya-budaya atau kebiasaan yang melekat pada
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Damsar. 1997. ANTROPOLOGI Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
http://en.wikipedia.org/wiki/Paul_DiMaggio, diakses pada tanggal 17
Desember 2018 pukul 9:52
http://haningdwipratiwi.blogspot.com/2011/12/ilman-hakim-3501407071-
rombel-01-media.html , pada tanggal 17 Desember 2018 pukul 9:52

Anda mungkin juga menyukai