Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KELOMPOK 2

MAKALAH
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Dr. Hady Siti Hadijah, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh :

1. Annisa Amalia Pratiwi 2000419


2. Muhamad Rafi Rayhan 2003022
3. Nur Suryanata 2004025
4. Tari Nurjanah 2008594

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
KAJIAN TEORI

A. Sejarah Ilmu Manajemen


Sesungguhnya bukti adanya manajemen telah lama ada jauh sebelum,
misalnya Indonesia merdeka. Salah satu bukti betapa manajemen telah ada
adalah dengan adanya bukti Piramida di Mesir. Adanya bangungan Piramida di
Mesir menunjukan bahwa pada zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan
yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan – tahapan tertentu yang telah
disiapkan hingga banguan piramida dunia dari dulu hingga kini.
Selain piramida Mesir, kita juga dapat melihat adanya benteng raksasa
yang berdiri sepajanjang ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukan
bahwa orang – orang Cina dulu telah melakukan kegiatan manajemen. Di
Makkah juga terdapat ka’bah yang sepanjang tahunnya menjadi kunjungan rutin
bagi para umat islam dari seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji atau
umrah. Banyak lagi contoh yang dapat kita lihat sebagai bukti bagaimana orang
– orang dahulu telah menerapkan manajemen dalam kehidupan. Alexander The
Great menerapkan konsep staf organisasi dalam melakukan kampanye
militernya menara Pissa di Italia, Candi Borobudur di Indonesia, hingga berbagai
bukti sejarah lainny.
Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih adi akhir
abad 18 atau awal abad 19 Masehi. Di antara tokoh yang mula – mula
memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen ( 1771 –
1858 ) dan Charles Babbage ( 1792 – 1871 )
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah di antara
tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam
organusasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage, seorang ahli
matematika dari Inggris adalah orang yag pertama kali berbicara mengenai
pentingnya efesiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya
penggunaan fasilitas dan material produksi. Setelah Owen dan Babbage, tokoh –
tokoh manajemen lain bermunculan seiiring dengan perubahan besar – besaran
dari kegiatan revolusi dan perkembangan kegiatan ekonomi dari satu Negara ke
Negara lainnya.
B. Teori Manajemen klasik

Ada 2 tokoh yang mengawali awal munculnya manajemen, yaitu sebagai


berikut :

1. Robert Owen (1771-1858)


Pada awal tahun 1800-an, Robert Owen sebagai Manajer Pabrik
Permintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia, mencurahkan perhatiannya pada
penggunaan factor produksi mesin dan factor produksi tenaga kerja.
Berdasarkan hasil pengamatannya, dapat disimpulkan bahwa jika terhadap
mesin diadakan perawatan yang baik akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Hal serupa pun terjadi pada tenaga kerja. Jika tenaga kerja
dipelihara dan dirawat( perhatian dalam konpensasi, kesehatan, tunjangan, dan
lainnya) odikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi
oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Lalu ia pun dijuluki sebagai Bapak
Manajemen.

2. Charles Babbage (1792-1871)


Charles Babbage, Profesor Matematika dari Inggris, yang memiliki minat
pada bidang manajemen berpendapat bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada
proses kerja akan menaikan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan
biaya karena pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Ia menganjurkan
pembagian kerja (divison of labor) agar dapat setiap pabriknya dapat dianalisis
secara terpisah.

C. Teori Manajemen Neo-klasik

Pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efektivitas & efisiensi


dalam aplikasinya. Oleh karena itu, para pakar mencoba menyempurnakannya
dengan mempertimbangkan pandangan psikologi dan sosiologi. Tokoh tersebut
yaitu:

1. Hugo Munsterberg (1862-1916)


Hugo merupakan pencetus psikologi industri. Bukunya yang berjudul Psichology
and Industrial Efficiency, memaparkan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara yaitu pertama penemuan best possible
person, kedua penciptaan best possible work, dan ketiga penggunaan best
possible effect.

2. Elton Mayo
Elton dikenal dengan percobaan Howthrone yang menjelaskan hubungan
manusiawi menggambarkan manajer berinteraksi dengan bawahan. Jika moral
dan efisiensi memburuk, maka hubungan manusiawi serta organisasi juga akan
memburuk.

D. Teori Manajemen Modern

Banyak hal berbeda dengan teori sebelumnya yaitu Teori manajemen


klasik memusatkan pandanganya analisa dan deskripsi organisasi Melalui
analisa ilmiah. Sasaran organisasi sudah di pecah menjadi organisasi –
organisasi kecil sesuai hakekat pekerjaan. Ilmu pengetahuan klasik telah
membicarakan konsep koordinasi , skalar dan vertikal.
Dengan berkembangnya teknologi sekarang dan majunya konsep –
konsep sistem. Maka dari itu timbulah  Perhatian pada organisasi. Teori
organisasi modern lebih dinamis dari pada teori–teori lainnya yang dikemukakan
oleh Abraham Maslow, Douglas MacGragor, Frederick Herzberg, Robert black
dan Jane Moutong. 

Manajemen modern berkembang menjadi 2 Jalur yang berbeda :


 Pengembangan dari aliran hubungan manusiawi disebut sebagai perilaku
organisasi.
 Pengembangan dari manajemen ilmiah disebut sebagai aliran kuantitatif.

Perilaku Organisasi
Perkembangan aliran perilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan
pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem sosial. Aliran manajemen
modern menurut para ahli :
1. Aliran manajemen modern Abraham Maslowyang mengemukakan adanya
hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
 Self-Actualization
 Esteem
 Sosial (Sosialisasi)
 Safety (Keamanan)
 Pysiological (Psikologi)
2. Douglas McGregor dengan teori X dan teori Y nya mengenai strategi
kepemimpinan yang efektif.
3. Frederick Herzberg yang mengurangi teori motivasi higienis atau teori dua
faktor.
4. Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan
dengan kisi – kisi manajerial.

E. Perspektif Manajemen Kuantitatif

Perspektif manajemen kuantitatif yaitu perspektif yang mulai tumbuh dan


berkembang setelah perang dunia kedua. Perspektif ini lebih berfokus pada
pengambilan keputusan, efektivitas ekonomi, model matematika, dan
penggunaan komputer. Perspektif manajemen kuantitatif memiliki dua
pendekatan, yang pertama sains manajemen dan yang kedua manajemen
operasi.

1. Sains Manajemen
Sains manajemen (management science) lebih fokus kepada
pengembangan model matematika. Model matematika memiliki arti representasi
dari sebuah system, proses, atau hubungan yang disederhanakan. Contoh nya
adalah  Persoalan program linear (perencanaan linear), dimana model ini
memberikan deskripsi mengenai persoalan linear dengan memformulasikan
persoalan logika ke dalam model matematis, dimana dalam program linear ini
menggunakan solusi-solusi berikut: Solusi aljabar, Solusi grafik, Solusi simplek
dan Solusi khusus dalam program linear.

2. Manajemen Operasi
Untuk manajemen operasi ini lebih sedikitr menggunakan matematika dan
secara statistik tidak lebih canggih dari pada sains manajemen. Manajemen
operasi secara umum berkenaan dengan cara untuk membantu organisasi
mengelola produksi dan jasa secara efisien. Contoh model yang digunakan salah
satunya adalah Nortewest Corner Method, ini adalah salah satu metode yang
paling mudah dilakukan, namun hasilnya belum tentu optimal.
Perspektif manajemen kuantitatif memberikan sumbangan penting,
terutama dala perencanaan dan pengendalian. Dengan pendekatan kuantitatif
lebih mudah untuk memahami suatu masalah yang sulit. Namun, karena
perspektif ini berfokuskan pada model matematika, itu akan sedikit sulit untuk
dimengerti karena banyak sekali menggunakan simbol, perspektif ini juga kurang
melihat dalam persoalan perilaku dan psikologi dalam organisasi.

F. Pemikiran Manajemen Inovatif di Masa Sulit

Manajemen inovatif merupakah suatu proses mengelola inovasi di


sebuah perusahaan agar bisa berguna bagi penciptaan keunggulan bersaing
yang berkelanjutan di perusaah tersebut. Manajemen inovasi ini sangat
diperlukan untuk mengakui bahwa ide-ide yang kreatif dan hal yang baru dapat
terus mengalir secepat mungkin untuk mengantisipasi perkembangan zaman di
dunia ini yang semakin cepat, beragam, dan dinamis. Oleh karena itu,
manajemen inovasi itu sangat berperan penting.Mengapa inovasi itu penting?
Karena, tanpa inovasi tidak akan mungkin satu perusahaan dapat bertahan
dengan seiring berkembangnya zaman.

Organisasi Pembelajaran
Para manajer mulai berpikir mengenai konsep organisasi pembelajaran
setelah Peter sange. sange menggambarkan jenis perubahan yang harus
dilakukan oleh para manajer untuk membantu organisasi mereka beradaptasi di
dunia yang makin kompleks. organisasi pembelajaran didefinisikan sebagai
organisasi yang berupaya mengenali dan memecahkan masalah, sehingga
memungkinkan organisasi tersebut untuk senantiasa bereksperimen, berubah,
dan melakukan peningkatan perkembangan, belajar, dan mencapai tujuan.
Pemikiran penting dalam organisasi jenis ini adalah pemecahan masalah, yang
berseberangan dengan organisasi tradisional yang mengutamakan efisiensi.

Mengelola tempat kerja berbasis teknologi


Saat ini banyak karyawan yang mengerjakan sebagian pekerjaan mereka
dengan komputer dan bahkan bekerja dalam tim virtual yang terhubung secara
elektronik dengan kolega mereka diseluruh dunia. warna teknologi telah
mengambil alih pekerjaan, sehingga para pekerja pun dapat menggunakan
pikiran dan kemampuan mereka dengan lebih leluasa.
 Manajemen rantai pasokan, di era teknologi sekarang dalam pemasokan
bahan baku hingga mendistribusikan kepada pelanggan akhir menggunakan
teknologi elektronik untuk dapat menghubungkan satu pihak dengan pihak
lain.
 Manajemen hubungan pelanggan, dengan memanfaatkan teknologi
informasi modern untuk berhubungan dengan pelanggan serta
mengumpulkan serta mengelola data pelanggan dalam jumlah besar. Data ini
dapat membantu para karyawan dan untuk bertindak sesuai masukan
pelanggan, mengambil keputusan yang lebih tepat, dan memberikan layanan
yang lebih baik.
 Outsourcing adalah teknologi dalam melakukan fungsi atau kegiatan
tertentu yang mampu melakukan secara efisiensi. Teknologi outsourcing
berguna untuk mencadangkan dana untuk berinvestasi di bidang penelitian
dan informasi.
G. Pendekatan Sistem Dalam Manajemen
Sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari bagian-bagian yang saling
berhubungan antar satu dengan lainnya yang secara bersama-sama mencapai
tujuan tertentu. Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk
memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian
yang saling berhubungan. Dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya
mempunyai beberapa bagian atau divisi. Agar suatu organisasi atau perusahaan
dapat menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien, semua bagian atau
divisi haruslah bisa berjalan sesuai dengan fungsinya dan saling mendukung
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain. Koordinasi antara bagian-
bagian dalam perusahaan tersebut dibangun berdasarkan arah dan tujuan dari
suatu organisasi atau perusahaan, sehingga tercipta suatu sistem yang dianggap
baik untuk diterapkan dalam organisasi atau perusahaan tersebut. Untuk itulah
diperlukan adanya suatu pendekatan terhadap suatu sistem manajemen.

H. Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi (Contingency approach) ialah cara penerapan


konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata.
Pendekatan kontingensi merupakan jawaban dari masalah yang dihadapi dalam
praktek perusahaan, dimana sering kali ditemui adanya  metode-metode yang
sangat efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan dengan baik dalam
situasi-situasi lainnya.Menurut pendekatan Kontingensi, tugas manajer ialah
mengidentifikasi teknik tertentu yang paling cocok diterapkan pada situasi
tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena tidak ada satu pun teknik
manajemen yang universal dapat diterapkan dalam setiap situasi dan kondisi.
Teori-teori yang ada dalam manajemen merupakan panduan bagi pelaku
usaha dalam menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan. Tentunya tidak
mudah mengimplementasikan teori-teori tersebut dalam praktek pengelolaan
kegiatan organisasi atau perusahaan. Harus ada suatu pendekatan yang dapat
menyatukan berbagai pikiran dan berbagai variabel yang dapat berpengaruh
dalam suatu perusahaan, sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai
dengan baik. Pendekatan kontingensi ini dimaksudkan untuk menjembatani
jurang perbedaan yang ada antara teori dan praktek. Pendekatan kontingensi
memasukkan variabel-variabel lingkungan dalam analisanya, karena perbedaan
kondisi lingkungan dan teknik manajemen yang berbeda pula.

I. Perkembangan Ilmu Manajemen Di Masa Mendatang

Manusia selalu berpikir. Dari pemikiran manusia tersebut akan


memunculkan perkembangan-perkembangan terhadap banyak hal. Termasuk
juga dalam hal ilmu manajemen.  Telah banyak ahli manajemen yang
memikirkan dan mengemukakan teori-teori manajemen. Hal tersebut dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan akan suatu sistem manajemen yang efektif dan
efisien.
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, diyakini bahwa
teori atau aliran manajemen akan terus berkembang. Akan muncul suatu teori
atau aliran manajemen baru yang dianggap dapat mewakili kebutuhan akan
efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan suatu organisasi atau perusahaan.
Hanya saja, berdasarkan aliran-aliran manajemen yang telah dikenal tersebut,
ada kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa
mendatang, yaitu :
1. Dominan yaitu salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang
paling berguna.
2. Divergence yaitu setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3. Convergence yaitu dimana aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan
batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur.
4. Sintesa yaitu dimana masing-masing aliran berintegerasi.
5. Proliferation yaitu dimana ada kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Sule, E. T., dan Saefullah, K. 2010. Pengantar Manajemen. Edisi 1. Jakarta:


Kencana Predana Media Group.
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai