Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat

serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan

tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu

mewujudkan tujuan tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari

manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai

aktifitas guna memenuhi kebutuhan dan keinginan hidupnya secara maksimal.

Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses untuk menyelesaikan tugas

yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Proses

itulah dalam kehidupan kita sebut bekerja. Manusia mempunyai sifat saling

bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang lain, hal ini

dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari rasa

saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja sama

ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan

mengevaluasi tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah

satu sistem manajemen yang disepakati untuk mengatur semua anggotanya.


1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Untuk apa makalah ini dibuat?

2. Untuk siapa makalah ini ditujukan?

3. Apa sejarah munculnya teori modern?

4. Apa pengertian manajemen modern?

5. Apa kelebihan dan kelemahan manajemen?

6. Apa teori manajamen modern?

7. Apa teori manajamen modern?

8. Apa perkembangan teori manajemen?

9. Apa prinsip-prinsip manajemen modern?

1.3. TUJUAN

1. Untuk memenuhi tugas dari bu Nurul Farida., SE., MM selaku

pembimbing dan dosen di mata kuliah Pengantar Manajemen.

2. Untuk para pembaca dapat memahami materi tentang “Manajemen Teori”

yang disampaikan.

3. Untuk mengetahui sejarah munculnya teori modern.

4. Untuk mengetahui pengertian manajemen modern.

5. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan manajemen.

6. Untuk mengetahui teori manajamen modern.

7. Untuk mengetahui teori manajamen modern.

8. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen.

9. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen modern.


BAB II

ISI

1. Sejarah Munculnya Teori Modern

Pada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga

kelompok besar, yaitu :

a. Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala, bentuk dan

eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya, yang

mempunyai sifat pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal :

Fisika,Kimia,Biologi

b. Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari seluruh gejala

manusia dan eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan

yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal : ekonomi, psikologi,

hukum dan lain-lain.

c. Ilmu Humaniora, yaitu kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya

dengan seni. Misal : seni tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.

Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu sosial yang mulai

berkembang tahun 1800, dengan aliran atau teori klasik yang pertama kali

muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih

memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga

muncul aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga

perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien, munculah kembali

aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.


2. Pengertian Manajemen Modern

Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai

dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar

logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi

untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori

maupun aliran manajemen. Teori-teori ini pertama kali dirintis oleh; Robert

Owen, Adam Smith, Charles Babbage dan Max Weber.

Manajemen modern dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama

aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada

manajemen,ilmiah atau manajemen operasi.

a. Manajemen Menurut Para Ahli :

1. Thomas H Nelson

Ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang

untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan

menguntungkan.

2. James A.F Stoner

Proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan

upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


b. Pendekatan-Pendekatan Manajemen

1. Pendekatan Proses

Pendekatan proses dalam manajemen juga disebut pendekatan fungsional,

operasional, universal, tradisional, atau klasik. Para pencetus pendekatan ini

bermaksud untuk mengidentifikasikan fungsi-fungsi manajemen dan kemudian

menetapkan prinsip-prinsip dasar organisasi dan manajemen. Dalam bukunya

yang berjudul The Elements of Administration, Lyndall Urwick menyebutkan dua

puluh sembilan prinsip, sedangkan Fayol mengemukakan empat belas prinsip.

Prinsip-prinsip ini dinyatakan kedua tokoh ini hampir mencakup semua prinsip

pendekatan klasik.

Empat prinsip pendekatan proses klasik yang penting adalah :

1) Kesatuan perintah

2) Persamaan wewenang dan tanggung jawab

3) Rentang kendali yang terbatas

4) Delegasi pekerjaan-pekerjaan rutin.

2. Pendekatan Keperilakuan

Pendekatan keperilakuan muncul karena terhadap pendekatan klasik.

Pendekatan ini sering disebut pendekatan hubungan manusiawi, mengemukakan

bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan

keharmonisan kerja, Karena mengabaikan factor prilaku masing-masing individu

yang berbeda-beda dalam organisasi. Pendekatan keperilakuan menekankan

pentingnya kooperasi dan moral karyawan.


3. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan kuantitatif sering dinyatakan dengan istilah management

science atau opertions research (OR). Pendekatan ini terutama memandang

manajemen dari perspektif model-model matematis dan proses-proses kuantitatif.

Menurut pendekatan kuantitatif, masalah-masalah manajemen dapat dirumuskan

dan dijabarkan dalam berbagai bentuk model matematis, dan kemudian dianalisa

serta dipecahkan dengan menggunakan berbagai teknik atau metoda kuantitatif

untuk memperoleh hasil optimum. Pendekatan ini menganalisa masalah

menajemen secara logika dan mengembangkan berbagai alternatif keputusan

pemecahannya.

4. Pendekatan Sistem

Merupakan pendekatan yang ditetapkan paling akhir, dan dapat dipahami

dengan sudut pandangan teori sistem umum atau analisis sistem. Pendekatan

sistem terutama menekankan saling ketergantungan dan keterkaitan bagian-bagian

organisasi sebagai keseluruhan. Pendekatan ini memberikan kepada manajemen

cara memandang organisasi sebagai keseluruhan dan sebagai bagian lingkungan

eksternal yang lebih luas.

5. Pendekatan Situasional (Contingency)

Pendekatan Situasional muncul karena ketidakpuasan atas tanggapan ke

universalan dan kebutuhan memasukkan berbagai variabel lingkungan ke dalam

teori dan praktek manajemen. Pendekatan ini menggunakan hubungan-hubungan

fungsional “bila maka” (if-then). Dimana “bila” menunjukkan variabel-variabel

lingkungan dan “maka” terdiri atas konsep-konsep dan teknik-teknik manajemen,


yang mengarahkan ke pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga komponen pokok

dalam kerangka konseptual untuk pendekatan situasional : lingkungan, konsep-

konsep dan teknik-teknik manajemen dan hubungan kontingensi antara keduanya.

3. Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli :

Richard L. Daft (2003: 7-10)

a. Perencanaan (planning) :

Berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan

serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan

untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Pengorganisasian (organizing) :

Di seluruh organisasi; penentuan dan pengelompokkan tugas

kedalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya

diantara organisasi.

c. Kepemimpinan (leading) :

Merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi

kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

d. Pengendalian (controlling) :

Berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah

organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi

bila diperlukan.
4. Kelebihan dan Kelemahan Manajemen Modern

1. Kelebihan Manajemen Modern :

Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi

penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan,

penjadwalan, metode antrian, transportasi.

2. Kelemahan Manajemen Modern :

Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang

sulit.

5. Teori Manajemen Modern

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang

memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki

definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya,

mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang

lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan

mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin

mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara

efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan

perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara

benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Pendekatan modern dilakukan berdasarkan hal-hal yang sifatnya

situasional, yang berarti dalam pengambilan keputusan disesuaikan dengan situasi

yang dihadapi dan kondisi lingkungan yang ada. Asumsi yang dipakai ialah
bahwa orang itu berlainan dan berubah baik kebutuhannya, reaksinya, dan

tindakannya yang semuanya bergantung pada lingkungan.

Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem

tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah

suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan

lingkungannya. Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak

tahun 1950. Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan,

menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu mengadakan berbagai

aktifitas baik fisik maupun psikis guna memenuhi kebutuhan dan keinginan

hidupnya secara maksimal. Salah satu aktifitas itu ditujukan sebagai sebuah proses

untuk menyelesaikan tugas yang diakhiri dengan sebuah karya yang dapat

dinikmati oleh manusia. Sejak manusia pertama ada, adalah sunatullah danya sifat

untuk saling bergantung dan melengkapi kebutuhan antara satu dengan yang  lain,

hal ini dimaksudkan agar tujuan dalam hidup dapat lebih mudah tercapai. Dari

rasa saling membutuhkan ini muncul keinginan untuk bekerja sama. Dari kerja

sama ini kemudian muncul keinginan untuk dapat mengatur, merencanakan, dan

mengevaluasi tujuan kerja sama yang sejak awal dicitakan hingga terbentuklah

satu sistem manajemen yang disepakati untuk mengatur semua anggotanya. 

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research

lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan

model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks.

Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan masalah yang lebih


berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik

ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan

penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow,

penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber

daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu ini juga

memiliki sisi kelemahan.

6. Aliran Manajemen Modern

Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan gabungan dari

Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para

sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan

masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika

Serikat, sesudah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah

perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang

memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan

menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam

memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan

komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional

kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu

manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan

penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow,


penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber

daya manusia dan sebagainya.

Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian

kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang

perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah

sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran

ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut

kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan

penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

7. Perkembangan Teori Manajemen

Ketiga aliran manajemen yang telah diuraikan di atas ternyata sampai

sekarang berkembang terus. Aliran hubungan manusiawi dan ilmu manajemen

memberikan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan

memecahkan masalah-masalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang

telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan

terus tumbuh menjadi pendekatan baru yang disebut pendekatan sistem dan

kontingensi.

Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen.

Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara berbagai

aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan

antara aliran-aliran ini.


Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini

yang dilihat dari lima sisi yaitu:

1. Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian

dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi

pengembangan teori manajemen.

2. Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng

sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.

3. Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna

sehingga batas antara aliran menjadi kabur. Perkembangan seperti inilah

yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang

karena masih terlihat bentuk dominan dari satu mazhab terhadap yang lain.

4. Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersifat integrasi

dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem

dan kontingensi.

5. Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan

munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian

kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga saat organisasi bisnis merupakan penciptaan

pengetahuan dan menjadi sumber inovasi yang penting bagi manajemen. Hal ini

dapat dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain

di belahan dunia ini berhasil dan berkembang karena keahlian dan pengalaman
dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan menciptakan pengetahuan

baru, servis, sistem, produk.

Adanya inovasi yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari

individual dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns teljadi

merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, dialog yang menciptakan

pengetahuan baru.

8. Prinsip-prinsip Manajemen Modern

 Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat

(peranan, prosedur dan prinsip).

 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan

pertimbangan secara hati-hati.

 Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual

untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.

 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap

tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

9. Jenis-Jenis Manajemen

Ilmu manajemen itu sendiri dibedakan menjadi 4 jenis yang umunya

banyak dipakai di berbagai perusahaan. Jenis jenis manajemen itu sendiri bisa

dijabarkan sebagai berikut:


1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia ini sendiri mempunyai fungsi untuk

mendapatkan sumber daya manusia (SDM) terbaik untuk menjalankan perusahaan

ataupun bisnis yang sedang dijalankan serta bagaimana mengatur serta

memelihara SDM terbaik yang telah terpilih tersebut untuk bekerja bersama-sama

dan memastikan SDM tersebut tetap bekerja dengan keyakinan penuh terhadap

hasil serta menjaga kualitas hasil pekerjaannya, memastikan hasilnya tetap atau

bahkan mungkin bertambah dimasa yang akan datang.

2. Manajemen Operasional

Manajemen operasional mempunyai fungsi menghasilkan suatu produk

sesuai standar operasi yang telah ditentukan, produk yang dihasilkan dapat

memenuhi keinginan konsumen yang beragam dengan tidak meninggalkan

pemakaian teknik produksi yang efisien.

3. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran mempunyai fungsi untuk mengupayakan dan

mempelajari serta mengidentifikasi apapun yang diutuhkan konsumen.

Didalamnya juga sangat perlu untuk menganalisa kekuatan produk pesaing agar

pencapaian target dari perusahaaan dapat maksimal.


4. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan mempunyai fungsi untuk memastikan jika kegiatan

bisnis yang dilakukan benar benar dapat memaksimalkan pencapaian tujuan

perusahaan secara ekonomi , dimana profit itu sendiri yang menjadi tolak

ukurnya. Fungsi terpenting dari manajemen keuangan ini sendiri adalah

memastikan bahwa perencanaan modal perusahaan benar benar bisa diperoleh

untuk membiayai bisnis serta mengatur bagaimana modal yang telah didapatkan

agar dialokasikan dengan tepat sehingga tujuan perusahaan dapat tergapai secara

maksimal.
BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai

dengan sudah dipelajari manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar

logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli manajemen maupun ahli ekonomi

untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan berbagai teori

maupun aliran manajemen.

Teori Manajemen Modern ini di awali oleh teori klasik, neo-klasik, dan

munculah manajemen modern. Teori ini cukup bagus di terapkan pada

perusahaan-perusahaan yang berada di indonesia, karena dapat menghemat

waktu,tenaga,dan biaya. Namun teori ini memepunyai kelemahan dari segi

kemanusiaan yang muli tergeser. Oleh karna itu banyak perusahaan yang

menggabungkan teori klasik, neo-klasik, dengan modern, untuk mencapai

kepuasan bagi organisasi dan perusahaan.

Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu sosial yang mulai

berkembang tahun 1800, dengan aliran atau teori klasik yang pertama kali

muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih

memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga

muncul aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga
perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien, munculah kembali

aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.

DAFTAR PUSTAKA

Fadhli,M. & M.Rifa’i. 2013. Manajemen Organisasi. Bandung: Cita Pustaka

Media Perintis

Winardi, & George R. Terry. 1986. Asas-Asas Menejemen. Bandung: Penerbit

Alumni.

Husaini Usman, Manajemen. ( Jakarta Timur: PT Bumi Aksara, 2011), Cet III,

hlm. v.

George R. Terry  & Winardi, Asas-Asas Menejemen. ( Bandung: Penerbit Alumni,

1986). hlm. 126

Akila, Kevin. 2016.

http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen

lengkap.html, diakses tanggal 9 November 2018. Pukul : 20.00

Anda mungkin juga menyukai