Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
BLITAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Dwi Fungsi ABRI
dapat bermanfaat untuk semua siswa dan bisa menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.3 Tujuan................................................................................................... 2
BAB II : ISI
3.1 Kesimpulan........................................................................................... 10
3.2 Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ABRI baik sebagai Kekuatan Hankam maupun sebagai kekuatan sosial politik
dalam supra maupun infra struktur politik sekaligus. Struktur politik yang
bagian yang tidak terpisahkan dari sistem demokrasi Pancasila, harus diakui
oleh adanya keadaan darurat di masa lalu yang dipertahankan. Maka kritik
tersebut.
1
Pandangan yang demikian itu tentu tidak sesuai dengan sistem yang
landasan pokok yang terpenting untuk dapat mengerti suatu sistem politik
suatu politik negara, ialah: (1) ekologi negara yang bersangkutan, (2) sejarah
bangsanya, (3) struktur sosialnya, dan (4) sistem nilai ideologi bangsanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
menyebut dua peran militer, yaitu fungsi tempur dan fungsi “Pembina
Barat dan bukan pula sebagai rezim militer yang memegang kekuasaan
b. Sejarah ABRI
3
Dalam undang-undang pembentukannya, disebut bahwa salah satu fugsi
Rakyat pada 1 Januari 1946 dan sekali lagi menjadi Tentara Rakyat
Indonesia pada 24 Januari 1946. Akhirnya pada tanggal 5 Mei 1947 TRI
cara- cara yang tepat untuk menumbuhkan stabilitas nasional jangka panjang,
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dilihat dari prosesnya, Orde Baru
4
adalah salah satu proses yang panjang, mengingat penyelewengan yang
pemerintah dari Presiden Soekarno, pada saat sidang istimewa MPRS yang
oleh MPRS sebagai pejabat Presiden sampai terpilihnya Presiden oleh MPR
pemerintahan. Presiden berasal dari ABRI, dan juga banyak mentri dari
ABRI. Bahkan pada kurun waktu 1960 an dan 1970 an hampir semua
mempunyai peranan yang cukup besar pada waktu itu. Partai-partai politik
pun menjadi kurang berpengaruh dan mengalami intervensi dari pihak militer
politik.
5
Selain itu, pengaruh yang cukup besar dalam implementasi peran sosial
politik ABRI ini juga terasa dalam parlemen. Berawal dari penetapan
Presiden No.4 Tahun 1960 menegenai pembentukan DPR baru yang disebut
DPR-GR (gotong royong). Komposisi DPR-GR adalah 130 orang wakil dari
partai politik dan 152 orang dari perwakilan golongan fungsional (karya)
serta seorang wakil dari Irian Barat. TNI memporel jatah 35 kursi sebagai
Ini merupakan saat pertama TNI memiliki wakil dalam lembaga legislatif.
Posisi ini kemudian di ikuti dengan penempatan wakil TNI di DPRD, baik
parlemen semakin kuat. Masa orde baru dibawah Soeharto ini menempatakan
TNI dalam posisi strategis. Pada perkembangan selanjutnya jumlah kursi TNI
DPRD I dan DPRD II memperoleh 20% jatah kursi dari total anggota yang
Posisi ABRI yang menjadi mayoritas di parlemen pun mau tidak mau ikut
6
Ada beberapa faktor yang menyebabkan militer berperan dalam bidang sosial
politik:
dibentuk sebagai alat pertahanan Negara. Oleh karena itu tugas ini pula,
negaranya. Peran ini sering diartikan bahwa jika militer mengambil alih
terpenuhi.
7
2.3 Dwifungsi ABRI dalam Kenangan
Penulis lain yang mencoba menjawab dalam politik ialah Harold Crough
University Press, 1964). Pertama, nilai-nilai dan sikap para perwira militer
2. Kepentingan nasional,
3. Kepentingan kelas,
4. Kepentingan daerah,
8
6. Kepentingan individual.
terjadi, yaitu menyerahkan kekuasaan menjadi sipil kembali dan petugas sipil.
dwifungsi ABRI.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
pemerintahan. Presiden berasal dari ABRI, dan juga banyak mentri dari
kekuatan Hankam.
10
3.2 Saran
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dari makalah ini, untuk itu
11
DAFTAR PUSTAKA
Press.
http://wartasejarah.blogspot.com/2014/12/dwi-fungsi-abri_20.html,
https://id.scribd.com/doc/106687121/Dwi-Fungsi-ABRI-Dalam-
12