Anda di halaman 1dari 13

KLIPING SEJARAH

TENTANG ORDE BARU

KALIFKA LISMA SEPTIA


XII MIPA 3

SMA NEGERI 3 DUMAI


TAHUN PELAJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
terselesaikannya kliping yang berjudul “Orde Baru”. Kliping yang masih perlu
dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan kliping ini,
untuk itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, dari
pembaca. Semoga kliping ini bermanfaat.
Masa Orde Baru

Surat ini diterbitkan oleh Presiden Soekarno untuk mengembalikan


keamanan dan keamanan dan ketertiban. Demonstrasi dan kekacauan di ibukota
tak berubah, meski Soekarno telah melantik kabinet Dwikora yang
Disempurnakan atau lebih dikenal dengan sebutan “Kabinet 100 menteri” pada
tanggal 11 Maret 1967. Dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden
Soekarno pada tanggal tersebut, Letjend Soeharto tidak hadir dengan alasan
sakit. Akhirnya, Presiden Soekarno tidak dapat menyelesaikan rapat dan pergi
ke Bogor demi alasan keamanan. Pengantian pemerintahan Orde Baru secara
resmi ketika Letjend Soeharto dilantik menjadi Pejabat Presiden Republik
Indonesia pada tanggal 12 Maret 1967.
Konsep yang diambil dari tema “Orde Baru (kepemimpinan Soeharto)

1. Nasionalisme

Rasa Nasionalisme merupakan rasa. Pada dasarnya atau pada awalnya


militer dibentuk sebagai senjata untuk melawan penjajah yang ada di Indonesi
awalnya bernama yang bernama PETA menjadi BKR kemudian dilanjutkan
dengan terbentuknya TKR kemudian hingga dibentuknya TRI sampai berubah
namanya menjadi TNI.
2. Militer

Sebagai tindak lanjut keluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret, Letnal


Jendral Soeharto mengambil beberapa tindakan. Pada tanggal 12 Maret 1966, ia
mengeluarkan surat keputusan yang berisi pembubaran dan larangan bagi Partai
Komunis Indonesia serta Ormas-Ormas yang bernaung dan berlindung atau
senada dengannya untuk beraktivitas dan hidup di wilayah Indonesia. Keputusan
ini kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden/Panglima Tinggi
ABRI/Mandataris MPRS No.1/3/1966 tanggal 12 Maret 1966. Keputusan
pembubaran Partai Komunis Indonesia bersama Ormas-ormasnya mendapat
sambutan dan dukungan karena merupakan salah satu realisasi dari Tritura.
3. Otoriter

Pada masa pemerintahan presiden Soeharto – Orde baru masa pemerintahan


tersebut sangat otoriter, semua rakyat harus tunduk patuh pada pemerintah.
Tidak boleh ada pemberitaan terntang pemerintah. Pada masa itu pers sangat
dibatasi oleh pemerintah. Pemerintah lebih suka mengembangkan sayapnya
tanpa melalui pers. Dan juga tidak boleh ada yang menjatuhkan pemerintah,
tidak boleh ada yang mengkritik tentang kinerja pemerintah. Karena pada
dasarnya sudah di atur semua oleh pemerintah. Pemerintahan pada masa Orde
baru memang bisa dikatakan pemerintahan yang otoriter, karena pada masa
pemerintahan presiden Soeharto hanya beliau yang boleh mengatur segala
sesuatu yang ada dalam pemerintahan. Pada awalnya sifat kepemimpinan yang
baik dan menonjol dari Presiden Soeharto adalah kesederhanaan, keberanian,
dan kemampuan untuk mengambil inisiatif dan keputusan, tahan menderita
dengan kualitas mental yang sanggup menghadapi bahaya srta konsisten dengan
segala keputusan yang ditetapkan.
4. Ekonomi

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, program yang disusun sudah jelas
arahnya untuk kepentingan apa. Salah satu untuk kepentingan Ekonomi yaitu
Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), hal ini dilakukan karena pada
masa awal kekuasaan pemerintahan Presiden Soeharto Indonesia sudah
mengalami kemerosotan ekonomi yang ditinggalkan dari pemerintahan
sebelumnya. Kemerosoan ini ditandai dengan pendapatan perkapita penduduk
Indonesia hanya mencapi 70 dollar AS. Untuk mengatasinya Presiden Soeharto
membuat rencana jangka pendek yang diarahkan kepada pengendalian inflasi
dan usaha rehabilitasi sarana ekonomi, peningkatan kegiatan ekonomi, dan
pencukupan kebuthan sandang.
Berakhirnya Pemerintahan Orde Baru

Krisis Hukum
Krisis hukum pada masa Orde Baru juga tercermin dari berbagai praktik
pelanggaran HAM. Pelanggaran HAM tersebut seperti pemberlakuan Daerah
Operasi Militer (DOM) di Aceh, penumpasan Organisasi Papua Merdeka (OPM)
di Papua, terjadinya kasus Marsinah, dan penculikan aktivis mahasiswa
reformasi. Kasus pelanggaran HAM antara lain berupa pembunuhan,
penculikan, penyiksaan, dan penghilangan secara paksa. Pelanggaran tersebut
merupakan dampak pendekatan keamanan yang dilakukan ABRI dalam
menyelesaikan masalah-masalah pembangunan.

Munir Said Thalib, korban pelanggaran HAM era Orde Baru


Krisis Politik
Krisis politik yang terjadi pada tahun 1998 merupakan puncak dari berbagai
kebijakan politik pemerintahan Orde Baru. Berbagai kebijakan politik yang
dikeluarkan pemerintahan Orde Baru selalu dengan alasan dalam kerangka
pelaksanaan demokrasi Pancasila. Namun yang sebenarnya terjadi adalah dalam
rangka mempertahankan kekuasaan Presiden Suharto dan kroni-kroninya.
Artinya, demokrasi yang dilaksanakan pemerintahan Orde Baru bukan
demokrasi yang semestinya, melainkan demokrasi rekayasa. Dengan demikian,
yang terjadi bukan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk rakyat,
melainkan demokrasi yang berarti dari, oleh, dan untuk penguasa. Pada masa
Orde Baru, kehidupan politik sangat represif, yaitu adanya tekanan yang kuat
dari pemerintah terhadap pihak oposisi atau orang-orang yang berpikir kritis.
Krisis Kepercayaan

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi


kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Suharto.
Ketidakmampuan pemerintah dalam membangun kehidupan politik yang
demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan
pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak telah
melahirkan krisis kepercayaan. Krisis ini akhirnya berujung pada diturunkannya
Soeharto dari kursi kepresidenan yang juga merupakan tanda berakhirnya Orde
Baru dan dimulainya era Reformasi dengan diangkatnya B.J. Habibie sebagai
Presiden RI ke-3.

Pelantikan B.J. Habibie Sebagai Presiden RI ke-3


Krisis Ekonomi

Krisis ekonomi tersebut ditandai dengan:


1. kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah,
2. pemerintah melikuidasi enam belas bank bermasalah pada akhir 1997,
3. pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang
mengawasi empat puluh bank bermasalah lainnya,
4. perusahaan milik negara dan swasta banyak yang tidak dapat membayar
utang luar negeri yang telah jatuh tempo,
5. angka pemutusan hubungan kerja (PHK) meningkat karena banyak
perusahaan yang melakukan efisiensi atau menghentikan kegiatannya sama
sekali, dan persediaan sembilan bahan pokok di pasaran mulai menipis pada
akhir tahun 1997.  Akibatnya harga-harga barang naik tidak terkendali dan
hal itu berarti biaya hidup juga makin tinggi.
Krisis Sosial

Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab terjadinya krisis


sosial. Pelaksanaan politik yang represif dan tidak demokratis menyebabkan
terjadinya konflik politik maupun konflik antar etnis dan agama. Semua itu
berakhir pada meletusnya berbagai kerusuhan di beberapa daerah, khususnya
kerusuhan-kerusuhan anti-Cina di sejumlah kota di Indonesia. Kelompok
Cina/Tionghoa merupakan sasaran kemarahan masyarakat. Hal itu karena
kelompok Cina/Tionghoa mendominasi perekonomian di Indonesia. Badai krisis
ekonomi makin menjalar dalam bentuk gejolak-gejolak non-ekonomi..
Ketimpangan perekonomian Indonesia memberikan sumbangan terbesar
terhadap krisis sosial. Pengangguran, persediaan sembako yang terbatas,
tingginya harga-harga sembako, rendahnya daya beli masyarakat merupakan
faktor-faktor yang rentan terhadap krisis sosial.
DAFTAR PUSTAKA

HTTP://NCJFS.BLOGSPOT.CO.ID/
http://www.idsejarah.net/2016/02/orde-baru-kepemimpinan-soeharto.html
http://www.kompasiana.com/dita_hanipah/pembangunan-ekonomi-era-orde-
baru_56f88cbf587b613b048b456f
https://xiiiisdua.wordpress.com/2016/01/22/krisis-multidimensional-pada-masa-
orde-baru/

Anda mungkin juga menyukai