Penerapan sistem ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) penting untuk diingat.
Terlebih, Indonesia mengalami sederet permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.
Permasalahan tersebut menyebabkan buruknya kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin.
Berikut ini permasalahan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin yang dihadapi Indonesia:
Untuk mengatasi hal tersebut, Indonesia pun mencoba menanggulangi permasalahan tersebut
dengan sejumlah kebijakan ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin. Namun, penanggulangan ini
mengalami kegagalan. Kegagalan dalam penanggulangan permasalahan ekonomi pada masa
Demokrasi Terpimpin disebabkan oleh:
Kebangkrutan tidak dapat dikendalikan Sistem ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin yang
berlaku adalah, semua aktivitas ekonomi disentralisasikan di pusat pemerintahan. Sistem tersebut
kerap disebut juga dengan sistem ekonomi terpimpin.
Pada tanggal 28 Maret 1963 dikeluarkan landasan baru bagi perbaikan ekonomi
secara menyeluruh yaitu Deklarasi Ekonomi (Dekon). Tujuan dibentuknya
Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis,
dan bebas dari imperialisme. Meski begitu, dalam pelaksanaannya Dekon tidak
mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi, Dekon justru
mengakibatkan perekonomian Indonesia stagnan. Masalah perekonomian
diatur atau dipegang oleh pemerintah sedangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi
banyak diabaikan.