Anda di halaman 1dari 116

MATERI PENDAMPING

KEGIATAN BELAJAR PESERTA DIDIK

MATA PELAJARAN : SEJARAH INDONESIA


KELAS : XII

TIM PENYUSUN :

PEMBINA

Drs. SHOLEH, M.M

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL


KABUPATEN JOMBANG
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN
MEMPERTAHANKAN INTEGRASI BANGSA DAN NEGARA RI

Kelas : XII
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR :
3.1. Menganalisis upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi bangsa antara lain
PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
4.1.Merekonstruksi upaya bangsa indonesia dalam menghadapi ancaman disintegrasi
bangsa antara lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Permesta, G-30-S/PKI dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah
3.2. Mengevaluasi peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam
mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa 1945–
1965
4.2. Menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan tokoh nasional dan daerah yang
berjuang mempertahankan keutuhan negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945–1965

RINGKASAN MATERI

Disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu yang menghilangnya keutuhan atau
persatuan serta menyebabkan perpecahan. Sedangkan Disintegrasi Bangsa yaitu perpecahan atau
hilangnya persatuan suatu bangsa yang mengakibatkan perpecahan. Secara umum pernyebab
disintegrasi bangsa adalah karena rasa tidak puas dan ketidakadilan masyarakat terhadap
pemerintahan yang mengakibatkan pemborantakan atau separatisme.
PETA KONSEP

BAB 1 PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM


MENGHADAPI ANCAMAN DISINTEGRASI BANGSA DAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. BERBAGAI PERGOLAKAN DI DALAM NEGERI (1948-1965)


Dalam sejarah republik ini, konflik dan pergolakan dalam skala yang lebih besar bahkan
pernah terjadi. Bila sudah begitu, lantas siapa pihak yang paling dirugikan? Tak lain adalah
rakyat, bangsa kita sendiri. Karenanya, dalam bab berikut ini akan kalian pelajari beberapa
pergolakan besar yang pernah berlangsung di dalam negeri akibat ketegangan politik selama
rentang tahun 1948-1965. Tahun 1948 ditandai dengan pecahnya pemberontakan besar pertama
setelah Indonesia merdeka, yaitu pemberontakan PKI di Madiun. Sedangkan tahun 1965
merupakan tahun dimana berlangsung peristiwa G30S/ PKI yang berusaha merebut kekuasaan
dan mengganti ideologi Pancasila.
Mengapa penting hal ini kita kaji, tak lain agar kita dapat menarik hikmah dan tragedi
seperti itu tak terulang kembali pada masa kini. Disinilah pentingnya kita mempelajari sejarah.

1. Konflik dan Pergolakan yang Berkait dengan Ideologi


a. Pemberontakan PKI (Partai Komunis Indonesia) Madiun
Sejak merdeka sampai awal tahun 1948, PKI masih bersikap mendukung pemerintah,
yang kebetulan memang dikuasai oleh golongan kiri. Namun ketika golongan kiri terlempar
dari pemerintahan, PKI menjadi partai Oposisi dan bergabung dengan partai serta organisasi
kiri lainnya dalam Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang didirikan oleh Amir Syarifuddin
pada bulan Februari 1948. Pada awal September 1948 pimpinan PKI dipegang Muso. Ia
membawa PKI ke dalam pemberontakan bersenjata yang dicetuskan di Madiun pada tanggal
18 September 1948 (Taufik Abdullah dan AB Lapian, 2012).
Di bawah pimpinan Muso, PKI berhasil menarik partai dan organisasi kiri dalam
FDR bergabung ke dalam PKI. Partai ini lalu mendorong dilakukannya berbagai
demonstrasi dan pemogokan kaum buruh dan petani.
Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya-upaya diplomasi dengan Muso, bahkan
sampai mengikutsertakan tokoh-tokoh kiri yang lain, yaitu Tan Malaka, untuk meredam gerak
ofensif PKI Muso. Namun kondisi politik sudah terlampau panas, sehingga pada pertengahan
September 1948, pertempuran antara kekuatan bersenjata yang memihak PKI dengan TNI
mulai meletus. PKI dan kelompok pendukungnya kemudian memusatkan diri di Madiun.
Muso pun kemudian pada tanggal 18 September 1948 memproklamirkan Republik Soviet
Indonesia.
Dalam waktu dua minggu, Kota Madiun berhasil direbut kembali dari tangan PKI.
Aidit dan Lukman melarikan diri ke Vietnam dan Cina. Musso akhirnya tewas tertembak
tanggal 31 Oktober 1948. Amir Sjarifuddin dan sekitar tiga ratus pendukungnya ditangkap
oleh Divisi Siliwangi pada tanggal 1 Desember 1948. Penangkapan kader-kader PKI pun
dilakukan pemerintah. Pemberontakan PKI Madiun di bawah Musso pun gagal. Keinginan
untuk mendirikan negara Republik Soviet Indonesia bisa dipadamkan oleh persatuan TNI dan
rakyat.

b. Pemberontakan DI/TII
Cikal bakal pemberontakan DI/TII yang meluas di beberapa wilayah Indonesia
bermula dari sebuah gerakan di Jawa Barat yang dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo. Ketika
Divisi Siliwangi sebagai pasukan resmi RI pun dipindahkan ke Jawa Tengah karena Jawa
Barat dijadikan negara bagian Pasundan oleh Belanda. Akan tetapi laskar bersenjata
Hizbullah dan Sabilillah yang telah berada di bawah pengaruh Kartosuwiryo tidak bersedia
pindah dan malah membentuk Tentara Islam Indonesia (TII). Ia lalu menyatakan
pembentukan Darul Islam (negara Islam/DI) dengan dukungan TII, di Jawa Barat pada
Agustus 1948.
Pada tanggal 7 Agustus 1949 Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo secara resmi
menyatakan bahwa organisasi Negara Islam Indonesia (NII) berdiri berlandaskan kanun
azasi, dan pada tanggal 25 Januari 1949, ketika pasukan Siliwangi sedang melaksanakan
hijrah dari Jawa Barat ke Jawa Tengah, saat itulah terjadi kontak senjata yang pertama kali
antara pasukan TNI dengan pasukan DI/TII. Selama peperangan pasukan DI/TII ini di bantu
oleh tentara Belanda sehingga peperangan antara DI/TII dan TNI menjadi sangat sengit.
Hadirnya DI/TII ini mengakibatkan penderitaan penduduk Jawa Barat, karena penduduk
tersebut sering menerima terror dari pasukan DI/TII.
Selanjutnya, untuk menghadapi pasukan DI/TII, pemerintah mengerahkan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) untuk meringkus kelompok ini. Pada tahun 1960 para pasukan
Siliwangi bekerjasama dengan rakyat untuk melakukan operasi “Bratayudha” dan “Pagar
Betis” untuk menumpas kelompok DI/TII tersebut. Pada Tanggal 4 Juni 1962 Sekarmadji
Maridjan Kartosoewirjo dan para pengawalnya di tangkap oleh pasukan Siliwangi dalam
operasi Bratayudha yang berlangsung di Gunung Geber, Majalaya, Jawa Barat. Setelah
Sekarmadji ditangkap oleh pasukan TNI, Mahkamah Angkatan Darat menyatakan bahwa
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dijatuhi hukuman mati, dan dan setelah Sekarmadji
meninggal, pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dapat dimusnahkan.
Selain di Jawa Barat, pasukan DI/TII ini juga muncul di Jawa Tengah semenjak
adanya Majelis Islam yang di pimpin oleh seseorang bernama Amir Fatah. Amir Fatah
adalah seorang komandan Laskar Hizbullah yang berdiri pada tahun 1946, menggabungkan
diri dengan pasukan TNI Battalion 52, dan bertempat tinggal di Berebes, Tegal. Amir Fatah
pun menyatakan bahwa gerakan DI yang di pimpinnya bergabung dengan organisasi DI/TII
Jawa Barat yang di pimpin oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Di Kebumen juga terdapat sebuah organisasi bernama Angkatan Umat Islam (AUI)
yang di dirikan oleh seorang kyai bernama Mohammad Mahfud Abdurrahman. Organisasi
tersebut juga bermaksud untuk membentuk Negara Islam Indonesia (NII) dan bersekutu
dengan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Sebenarnya, gerakan ini sudah di desak oleh
pasukan TNI. Akan tetapi, pada tahun 1952, organisasi ini bangkit kembali dan menjadi
lebih kuat setelah terjadinya pemberontakan Battalion 423 dan 426 di Magelang dan Kudus.
Upaya untuk menumpas pemberontakan tersebut, pemerintah membentuk sebuah pasukan
baru yang di beri nama Banteng Raiders dengan organisasinya yang di sebut Gerakan
Banteng Negara (GBN). Pada tahun 1954 di lakukan sebuah operasi yang di sebut Operasi
Guntur untuk menghancurkan kelompok DI/TII tersebut.
Selain di Jawa Barat dan Jawa Tengah, pemberontakan DI/TII terjadi pula di
Sulawesi Selatan di bawah pimpinan Letnan Kolonel Kahar Muzakkar. Pada tahap awal,
pemberontakan ini lebih disebabkan akibat ketidakpuasan para bekas pejuang gerilya
kemerdekaan terhadap kebijakan pemerintah dalam membentuk Tentara Republik dan
demobilisasi yang dilakukan di Sulawesi Selatan. Namun beberapa tahun kemudian
pemberontakan malah beralih dengan bergabungnya mereka ke dalam DI/TII
Kartosuwiryo.konflik ideologi
Pemberontakan yang berkait dengan DI/TII juga terjadi di Kalimantan
Selatan.Timbulnya pemberontakan DI/TII Kalimantan Selatan ini sesungguhnya bisa
ditelusuri hingga tahun 1948 saat Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Divisi IV,
sebagai pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda di Kalimantan Selatan, telah
tumbuh menjadi tentara yang kuat dan berpengaruh di wilayah tersebut.
Di Aceh, pemicu langsung pecahnya pemberontakan adalah ketika pada tahun 1950
pemerintah menetapkan wilayah Aceh sebagai bagian dari propinsi Sumatera Utara. Para
ulama Aceh yang tergabung dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) menolak hal ini.
Tokoh terdepan PUSA dalam hal ini adalah Daud Beureuh. Setelah Daud Beureuh
melakukan kontak dengan Kartosuwiryo, ia menyatakan Aceh sebagai bagian dari Negara
Islam Indonesia yang dipimpin Kartosuwiryo. Konflik antara pengikut Daud Beureuh
dengan tentara RI pun berkecamuk dan tak menentu selama beberapa tahun, sebelum
akhirnya pemerintah mengakomodasi dan menjadikan Aceh sebagai daerah istimewa pada
tahun 1959. Tiga tahun setelah itu Daud Beureuh kembali dari pertempuran yang telah
selesai. Ia mendapat pengampunan.konflik ideology

c. Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI)


Peristiwa G30S, yang pasti sejak Demokrasi Terpimpin secara resmi dimulai pada
tahun 1959, Indonesia memang diwarnai dengan figur Soekarno yang menampilkan dirinya
sebagai penguasa tunggal di Indonesia. Ia juga menjadi kekuatan penengah diantara dua
kelompok politik besar yang saling bersaing dan terkurung dalam pertentangan yang tidak
terdamaikan saat itu : AD dengan PKI.
Juli 1960 misalnya, PKI melancarkan kecaman-kecaman terhadap kabinet dan
tentara. Bulan Agustus 1960 Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang merupakan
partai pesaing PKI, dibubarkan pemerintah. Tahun 1963, situasi persaingan semakin sengit,
baik di kota maupun di desa. PKI berusaha mendesak untuk mendapatkan kekuasaan yang
lebih besar. Di tingkat pusat, PKI mulai berusaha dengan sungguh-sungguh untuk duduk
dalam kabinet. Di bidang kebudayaan, saat sekelompok cendekiawan anti PKI
memproklamasikan Manifesto Kebudayaan (“Manikebu”) yang tidak ingin kebudayaan
nasional didominasi oleh suatu ideologi politik tertentu (misalnya komunis), Lekra
(Lembaga Kebudayaan Rakyat) yang pro PKI segera mengecam keras.
PKI lalu meniupkan isu tentang adanya Dewan Jenderal di tubuh AD yang tengah
mempersiapkan suatu kudeta. Di sini, PKI menyodorkan “Dokumen Gilchrist” yang
ditandatangani Duta Besar Inggris di Indonesia. Suasana pertentangan antara PKI dengan
AD dan golongan lain non PKI pun telah sedemikian panasnya menjelang tanggal 30
September 1965. Dipimpin Letnan Kolonel Untung, perwira yang dekat dengan PKI,
pasukan pemberontak melaksanakan “Gerakan 30 September” dengan menculik dan
membunuh para jenderal dan perwira di pagi buta tanggal 1 Oktober 1965. Jenazah para
korban lalu dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya Jakarta. Mereka adalah
: Letnan Jenderal Ahmad Yani (Menteri/Panglima AD), Mayor Jenderal S. Parman, Mayor
Jenderal Soeprapto, Mayor Jenderal MT. Haryono, Brigadir Jenderal DI Panjaitan, Brigadir
Jenderal Sutoyo Siswomiharjo dan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean. Sedangkan
Jenderal Abdul Haris Nasution berhasil lolos dari upaya penculikan.
Di Yogyakarta Gerakan 30 September juga melakukan penculikan dan pembunuhan
terhadap perwira AD yang anti PKI, yaitu : Kolonel Katamso dan Letnan Kolonel Sugiono.
Dalam situasi tak menentu itulah Panglima Komando Strategis Angkatan Darat
(Pangkostrad) Mayor Jenderal Soeharto segera berkeputusan mengambil alih pimpinan
Angkatan Darat, karena Jenderal Ahmad Yani selaku Men/Pangad saat itu belum diketahui
ada dimana. Setelah berhasil menghimpun pasukan yang masih setia kepada Pancasila,
operasi penumpasan Gerakan 30 September pun segera dilakukan.

2. Konflik dan Pergolakan yang Berkaitan dengan Kepentingan


Konflik kepentingan atau Vested Interest adalah adanya kepentingan-kepentingan
yang telah tertanam dengan kuat sekali. Termasuk dalam kategori ini adalah pemberontakan
APRA, RMS dan Andi Aziz. Kelompok ini biasanya berusaha untuk mengontrol suatu sistem
sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Mereka juga sukar untuk mau melepas posisi
atau kedudukannya sehingga sering menghalangi suatu proses perubahan. Baik APRA, RMS
dan peristiwa Andi Aziz, semuanya berhubungan dengan keberadaan pasukan KNIL atau
Tentara Kerajaan (di) Hindia Belanda, yang tidak mau menerima kedatangan tentara
Indonesia di wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka kuasai. Dalam situasi seperti ini,
konflikpun terjadi.

a. Pemberontakan APRA
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dibentuk oleh Kapten Raymond Westerling
pada tahun 1949. Ini adalah milisi bersenjata yang anggotanya terutama berasal dari tentara
Belanda: KNIL, yang tidak setuju dengan pembentukan Angkatan Perang Republik
Indonesia Serikat (APRIS) di Jawa Barat.
Tidak senang dengan pertumbuhan pengaruh pemerintahan Soekarno, Westerling
bersekongkol dengan Sultan Pontianak Sultan Hamid II yang berhaluan federalis untuk
meluncurkan kudeta pada bulan Januari 1950. Pada tanggal 23 Januari 1950, APRA
meluncurkan kudeta menentang pemerintah Republik Indonesia. Walaupun milisi ini
berhasil untuk sementara menduduki Bandung, mereka gagal untuk menduduki Jakarta dan
Blora.
Puluhan anggota APRIS gugur. Diketahui pula kemudian kalau APRA bermaksud
menyerang Jakarta dan ingin membun*h antara lain Menteri Pertahanan Sultan
Hamengkubuwono IX dan Kepala APRIS Kolonel T.B. Simatupang. Namun semua itu
akhirnya dapat digagalkan oleh pemerintah. Westerling kemudian melarikan diri ke
Belanda.

b. Peristiwa Andi Aziz


Peristiwa Andi Aziz berawal dari tuntutan Kapten Andi Aziz dan pasukannya yang
berasal dari KNIL terhadap pemerintah Indonesia agar hanya mereka yang dijadikan
pasukan APRIS di Negara Indonesia Timur (NIT). Ketika akhirnya tentara Indonesia
benar-benar didatangkan ke Sulawesi Selatan dengan tujuan memelihara keamanan, hal ini
menyulut ketidakpuasan di kalangan pasukan Andi Aziz.
Pasukan KNIL di bawah pimpinan Andi Aziz ini kemudian beraksi dengan
menduduki beberapa tempat penting, bahkan menawan Panglima Teritorium (wilayah)
Indonesia Timur, Pemerintahpun bertindak tegas dengan mengirimkan pasukan dibawah
pimpinan Kolonel Alex Kawilarang.
Pada April 1950, pemerintah memerintahkan Andi Aziz agar melapor ke Jakarta
akibat peristiwa tersebut, dan menarik pasukannya dari tempat-tempat yang telah diduduki,
menyerahkan senjata serta membebaskan tawanan yang telah mereka tangkap. Andi Aziz
pun segera ditangkap di Jakarta setibanya ia ke sana dari Makasar. Ia juga kemudian
mengakui bahwa aksi yang dilakukannya berawal dari rasa tidak puas terhadap APRIS.
Pasukannya yang memberontak akhirnya berhasil ditumpas oleh tentara Indonesia di
bawah pimpinan Kolonel Kawilarang.

c. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)


Republik Maluku Selatan atau RMS adalah sebuah republik di Kepulauan Maluku
yang didirikan tanggal 25 April 1950. RMS diproklamasikan oleh mantan Jaksa Agung
Negara Indonesia Timur, Dr. Ch.R.S. Soumokil pada April 1950, RMS didukung oleh
mantan pasukan KNIL. Upaya penyelesaian secara damai awalnya dilakukan oleh
pemerintah Indonesia, yang mengutus dr. Leimena untuk berunding.namun gagal.
Pemerintahpun langsung mengambil tindakan tegas, dengan melakukan operasi militer di
bawah pimpinan Kolonel Kawilarang.
Konsentrasi kekuatan mereka berada di pulau Ambon dengan medan perbentengan
alam yang kokoh. Meski kota Ambon sebagai ibukota RMS berhasil direbut dan
pemberontakan ini akhirnya ditumpas, namun TNI kehilangan komandan Letnan Kolonel
Slamet Riyadi dan Letnan Kolonel Soediarto yang gugur tertembak. Soumokil sendiri
awalnya berhasil melarikan diri ke pulau Seram, namun ia akhirnya ditangkap tahun 1963
dan dijatuhi hukuman mati.

3. Konflik dan Pergolakan yang Berkaitan Dengan Sistem Pemerintahan


1) Pemberontakan PRRI dan Persemesta
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (biasa disingkat dengan PRRI)
merupakan salah satu gerakan pertentangan antara pemerintah daerah dengan pemerintah
pusat (Jakarta) yang dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 dengan keluarnya
ultimatum dari Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein di
Padang, Sumatera Barat, Indonesia. Sedangkan Permesta atau Perdjuangan Semesta atau
Perdjuangan Rakjat Semesta adalah sebuah gerakan militer di Indonesia. Gerakan ini
dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia Timur pada 2 Maret 1957 yaitu
oleh Letkol Ventje Sumual. Pusatnya berada di Makassar yang pada waktu itu merupakan
ibu kota Sulawesi.
Latar Belakang Pemberontakan PRRI dan Permesta Umumnya semua bermula pada
ketidakpuasan rakyat atau pimpinan di luar Jawa (Daerah) terhadap penyelenggaraan
pemerintahan (Pusat) yang dilakukan para pemimpin RI karena dirasakan terlalu
sentralistis & berorientasi di pulau Jawa. Konflik yang sering terjadi ini sangat dipengaruhi
oleh tuntutan keinginan akan adanya otonomi daerah yang lebih luas tidak terpusat di pulau
Jawa saja. Pada masa bersamaan kondisi pemerintahan di Indonesia masih belum stabil
pasca agresi Belanda.
Munculnya pemberontakan PRRI dan Permesta awalnya bermula dari adanya
persoalan atau masalah di dalam tubuh Angkatan Darat, berupa kekecewaan atas minimnya
kesejahteraan tentara di Sumatera dan Sulawesi. Kekecewaan tersebut diwujudkan engan
pembentukan dewan-dewan daerah sebagai alat perjuangan tuntutan pada Desember 1956
dan Februari 1957, seperti :
1) Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
2) Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual.
3) Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan.
4) Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian.
Beberapa tokoh sipil dari pusatpun memberi dukungan pada mereka bahkan
bergabung ke menjadi satu, seperti tokoh Syafruddin Prawiranegara, tokoh Burhanuddin
Harahap dan Mohammad Natsir. Ahmad Husein selanjutnya mengultimatum pemerintah
pusat, menuntut agar Kabinet Djuanda mengundurkan diri atau menyerahkan mandatnya
kekuasaannya kepada presiden. Tuntutan tersebut jelas akan ditolak oleh pemerintah pusat.
Krisis pun terjadi dan akhirnya memuncak ketika pada tanggal 15 Februari 1958 Achmad
Hussein memproklamasikan berdirinya pembentukan Pemerintahan Revolusioner Republik
Indonesia (PRRI) yang berada di Padang, Sumatera Barat. Sebagai perdana menteri PRRI
ditunjuk Mr. Syafruddin Prawiranegara.

2) Persoalan Negera Federal dan BFO


BFO Negara Federal maupun BFO prinsipnya sama, yaitu adalah suatu negara yang
secara resmi merdeka dan diakui kedaulatannya namun secara de-facto berada di bawah
kontrol negara lainnya. Permasalahan ini muncul dimulai sejak Perundingan Linggarjati
disetujui dan ditanda tangani dan di perparah lagi dengan penandatanganan perundingan
yang lainnya, seperti Roem-Royen.
Konsep Negara Federal dan “Persekutuan” Negara Bagian (BFO atau Bijeenkomst
Federal Overleg) mau tidak mau menimbulkan potensi perpecahan di kalangan bangsa
Indonesia sendiri setelah kemerdekaan. Persaingan yang timbul terutama adalah antara
golongan federalis yang ingin bentuk negara federal dipertahankan dengan golongan
unitaris yang ingin Indonesia menjadi negara kesatuan.
Dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada 24 Juli 1946 misalnya,
pertemuan untuk membicarakan tatanan federal yang diikuti oleh wakil dari berbagai
daerah non RI itu, ternyata mendapat reaksi keras oleh para politisi pro RI yang ikut serta.
Mr. Tadjudin Noor dari Makasar bahkan begitu kuatnya mengkritik hasil konferensi.
Sejak pembentukannya di Bandung pada bulan Juli 1948, BFO telah terpecah ke
dalam dua kubu. Kelompok pertama lebih memilih bergabung RI yang dipelopori oleh Ide
Anak Agung Gde Agung (NIT) serta R.T. Adil Puradiredja dan R.T. Djumhana (Negara
Pasundan). Kelompok kedua dipimpin oleh Sultan Hamid II (Pontianak) dan dr. T. Mansur
(Sumatera Timur) yang bekerjasama dengan Belanda tetap dipertahankan BFO.
Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II-nya, pertentangan atau perselisihan
antara dua kubu ini kian lama kian sengit. Dalam sidang sidang BFO selanjutnya kerap
terjadi beberapa konfrontasi antara Anak Agung dengan Sultan Hamid II. Setelah beberapa
hari kemudian , Sultan Hamid II ternyata bekerjasama dengan APRA Westerling untuk
mempersiapkan beberapa pemberontakan terhadap pemerintah RIS.
Namun selain pergolakan yang mengarah kepada arah perpecahan, pergolakan yang
bernuansa positif bagi persatuan bangsa juga pernah terjadi. Hal ini pernah terlihat ketika
negara-negara bagian yang keberadaannya ingin dipertahankan setelah KMB , harus
berhadapan (bersitegang) dengan tuntutan rakyat yang ingin agar negara-negara bagian
tersebut bergabung ke RI.
Adapun Potensi disintegrasi bangsa pada masa kini bisa saja benar benar terjadi apabila
bangsa Indonesia tidak menyadari adanya potensi semacam itu. Karena itulah kita harus
selalu waspada dan terus melakukan upaya untuk menguatkan persatuan bangsa Indonesia
yang kita cintai ini. Sejarah Indonesia telah menunjukkan bahwa proses disintegrasi bisa
sangat merugikan. Antara tahun 1948-1965 saja , gejolak yang timbul disebabkan karena
persoalan perbedaan ideologi, kepentingan atau berkait dengan sistem pemerintahan, telah
berakibat pada banyaknya kerugian fiik, materi mental dan tenaga bangsa.
Konflik dan pergolakan yang berlangsung diantara bangsa Indonesia bahkan bukan
saja bersifat internal , melainkan juga berpotensi ikut campurnya bangsa asing pada
kepentingan nasional bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi disintegrasi (perpecahan)
yang sudah terjadi terulang terus menerus, maka sebagai generasi muda bangsa ini haruslah
berjuang dengan cara mengisi kemerdekaan.

B. TOKOH NASIONAL YANG BERJUANG MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN


NEGARA DAN BANGSA INDONESIA
1. Teladan Para Tokoh Nasional
Tahukah kalian bahwa jumlah tokoh yang telah diangkat oleh pemerintah sebagai
pahlawan nasional hingga tahun 2014 ini adalah 159 orang? Tidak sembarangan orang
memang dapat menyandang secara resmi gelar pahlawan nasional.Ada beberapa kriteria yang
harus dipenuhi.salah satu diantaranya adalah tokoh tersebut telah memimpin dan melakukan
perjuangan bersenjata atau perjuangan dalam bidang lainnya untuk
mencapai/merebut/mempertahankan/mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa.
Untuk pahlawan dari daerah, kita akan mengambil para pejuang yang berasal dari
wilayah paling timur Indonesia,yaitu Papua. tiga tokoh yang dibahas yaitu:Frans
Kaisiepo,Silas Papare dan Marthen Indey.
Keteladanan para tokoh pahlawan nasional Indonesia dalam bentuk pengorbanan
jabatan dan materi dari mereka yang berstatus raja. Sultan Hamengkubuwono IX dan Sultan
Syarif Kasim II adalah dua tokoh nasional yang mengedepankan keindonesiaan daripada
kekuasaan atas kerajaan sah yang mereka pimpin, tanpa menghitung untung-ruginya.
Selain tokoh-tokoh yang berkiprah dalam bidang politik dan perjuangan bersenjata,
tokoh pahlawan yang akan mengambil hikmah keteladanan tokoh yang berjuang dibidang
seni, yaitu Ismail Marzuki sebagai pencipta lagu-lagu nasional.

a. Pahlawan Nasional
1) Frans Kaisiepo (1921-1979)
Frans Kaiseipo adalah tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia
Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. Ia juga turut
mendirikan Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada tanggal 10 Mei
1946. Selain itu ia juga menjadi anggota delegasi Papua
dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan, dimana ia pernah
menyebut Papua sebagai Irian, konon diambil dari bahasa Biak
adalah daerah panas. Namum malah diberinya arti “Ikut Republik Indonesia Anti
Nederlands”. Dalam konferensi ini, Frans Kaiseipo menentang pembentukan Negara
Indonesia Timur (NIT) karena tidak memasukkan Papua kedalamnya.
Pada akhir tahun 1960, Kaseipo berupaya agar Penentuan Pendapatan Rakyat (Pepera)
bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke Indonesia. Proses
tersebut akhirnya menetapkan Papua menjadi bagian dari negara Republik Indonesia

2) Silas Papare (1918-1978)


Beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Juru Rawat pada
tahun 1935 dan bekerja sebagai pegawai pemerintah Belanda. Ia
sangat gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Papua sehingga
beliau sering berurusan dengan aparat keamanan Belanda dalam
memerangi kolonialisme Belanda dan pada akhirnya beliau
dipenjarakan di Jayapura karena memengaruhi Batalyon Papua
untuk memberontak.Semasa menjalani masa tahanan di Serui, Silas berkenalan dengan
Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi yang diasingkan oleh Belanda ke tempat
tersebut. Perkenalannya tersebut semakin menambah keyakinan beliau bahwa Papua
harus bebas dan bergabung dengan Republik Indonesia. Akhirnya, beliau mendirikan
Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII). Akibatnya, beliau kembali ditangkap oleh
Belanda dan dipenjarakan di Biak. Namun, beliau kemudian melarikan diri menuju
Yogyakarta.Pada bulan Oktober 1949, beliau mendirikan Badan Perjuangan Irian di
Yogyakarta dalam rangka membantu pemerintah Republik Indonesia untuk
memasukkan wilayah Irian Barat ke dalam Indonesia.

3) Marthen Indey (1912-1986)


Beliau semula polisi Belanda yang berbalik mendukung Indonesia
setelah bertemu dengan beberapa tahanan politik yang diasingkan
di Digul, salah satunya adalah Sugoro Atmoprasojo., dan mulai
bergabung dengan organisasi politik bernama Komite Indonesia
Merdeka (KIM) yang kemudian dikenal dengan sebutan Partai
Indonesia Merdeka (PIM) tahun 1946 . Demi menyelamatkan
anggota RPKAD yang didaratkan di Papua selama masa Tri Komando Rakyat (Trikora)
tahun 1962 dengan cara bergerilya dan di tahun itu pula beliau menyampaikan Piagam
Kota Baru yang berisi mengenai keinginan kuat penduduk Papua untuk tetap setia pada
wilayah kesatuan Indonesia.Karena Jasa itulah beliau diangkat sebagai anggota MPRS
(Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) sejak tahun 1963 hingga 1968. Dan juga
diangkat sebagai kontrolir diperbantukan pada Residen Jayapura dan berpangkat Mayor
Tituler selama dua puluh tahun.

4) Jenderal Gatot Soebroto


Jenderal Gatot Soebroto merupakan tokoh yang lahir di
Banyumas Jawa Tengah, 10 Oktober 1907 dan Beliau
meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962. Semasa hidupnya, Gatot
Seobroto mempunyai peranan besar bagi bangsa Indonesia. Di
tahun 1923, Gatot Seobroto yang awalnya hanya pegawai
masuk sekolah militer KNIL Magelang. Kemudian, saat Jepang
menduduki Indonesia Gatot Soebroto mengikuti pendidikan
PETA di Bogor. Setelah kemerdekaan, Gatot Soebroto memilih
masuk Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pekerjaannya pun berlanjut sampai
dipercaya menjadi Panglima Divisi II, Panglima Coprs Polisi Militer hingga menjadi
Gubernur Militer Daerah Surakarta dan sekitarnya. Namanya dikenal sebagai penggagas
akan perlunya sebuah Akademi Militer gabungan seperti AD,AU, dan AL guna untuk
membina para perwira muda. Kemudian, gagasan tersebut diwujudkan dengan
dibentuknya Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau AKABRI di tahun
1965.

5) Abdul Haris Nasution


Merupakan tokoh yang lahir di Kotanopan, Sumatera Utara pada
3 Desember 1918 dan meninggal di Jakarta, 6 September 2000
saat umur 81 tahun. Ketika Belanda membuka sekolah perwira
cadangan Indonesia pada tahun 1940, Abdul Haris Nasution ikut
masuk dan mendaftar di sana. Kemudian, Nasution diangkat
sebagai pembantu Letnan di Surabaya. Di tahun 1942, beliau
mengalami pertamanya di Surabaya melawan Jepang. Setelah
berhasil mengalahkan Jepang dalam Perang Dunia II bersama dengan eks-PETA,
Nasution mendirikan Badan Keamanan Rakyat. Pada tahun 1946, Nasution dilatik oleh
Presiden Soekarno sebagai Panglima Divisi Siliwangi. Sebagai seorang tokoh militer
Nasution dikenal dengan ahli perang Gerilya dan dikenal sebagai penggagas dwifungsi
ABRI. Semua gagasan perang Gerilya Nasution, dituangkan ke dalam buku yang
berjudul Fundamentals of Guerilla Warfare.

6) Letkol Slamet Riyadi


Slamet Riyadi merupakan tokoh yang lahir di Surakarta pada 26
Juli 1927 dan meninggal di Ambon pada 4 November 1950 saat
berumur 23 tahun. Setelah diangkat sebagai Komandan Batalyon
Resimen I Devisi X. Slamet Riyadi berhasil menggalang para
pemuda, menghimpun kekuatan perjuangan dari pemuda-pemuda
terlatih eks-Peta/Heiho/Kaigun dan merekrutnya dalam kekuatan
Batalyon yang dipersiapkan bermaksud untuk mempelopori perebutan sebuah
kekuasaan politik serta militer di kota Solo dari tangan Jepang. Kemudian, Slamet
Riyadi diangkat menjadi Komandan Batalyon XIV.

b. Para Raja yang Berkorban Untuk Bangsa


Saat Indonesia merdeka, di Indonesia, masih ada kerajaan-kerajaan yang berdaulat.
Hebatnya, para penguasa kerajaan-kerajaan tersebut lebih memilih untuk meleburkan
kerajaan mereka ke dalam negara Republik Indonesia. Hal ini bisa terjadi karena dalam diri
para raja dan rakyat di daerah mereka telah tertanam dengan begitu kuat rasa kebangsaan
Indonesia

1) Sultan Hamengkubuwono XI(1912-1988)


Pada tahun 1940, ketika Sultan Hamengkubuwono IX
dinobatkan menjadi raja Yogjakarta, ia dengan tegas
menunjukkan sikap nasionalismenya. Sikapnya ini kemudian
diperkuat manakala tidak sampai 3 minggu setelah proklamasi
17 Agustus 1945 dibacakan, Sultan Hamengkubuwono IX
menyatakan Kerajaan Yogjakarta adalah bagian dari negara
Republik Indonesia.
Dimulai pada tanggal 19 Agustus, Sultan mengirim telegram ucapan selamat kepada
Soekarno-Hatta atas terbentuknya Republik Indonesia dan terpilihnya Soekarno-Hatta
sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Tanggal 20 Agustus besoknya, melalui telegram
kembali, Sultan dengan tegas menyatakan berdiri di belakang Presiden dan Wakil
Presiden terpilih. Dan akhirnya pada tanggal 5 September 1945, Sultan
Hamengkubuwono IX memberikan amanat bahwa:
 Ngayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dari
Republik Indonesia.
 Segala kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dan urusan pemerintahan
berada di tangan Hamengkubuwono IX.
 Hubungan antara Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah RI bersifat
langsung dan Sultan Hamengkubuwono IX bertanggung jawab kepada Presiden RI.
Sejak awal kemerdekaan, Sultan memberikan banyak fasilitas bagi pemerintah RI yang
baru terbentuk untuk menjalankan roda pemerintahan. Markas TKR dan ibukota RI
misalnya, pernah berada di Yogjakarta atas saran Sultan. Bantuan logistik dan
perlindungan bagi kesatuan-kesatuan TNI tatkala perang kemerdekaan berlangsung,
juga ia berikan.

2) Sultan Syarif Kasim (1893-1968)


Sultan Syarif Kasim II dinobatkan menjadi raja Siak Indrapura
pada tahun 1915 ketika berusia 21 tahun. Ia memiliki sikap
bahwa kerajaan Siak berkedudukan sejajar dengan Belanda.
Berbagai kebijakan yang ia lakukan pun kerap bertentangan
dengan keinginan Belanda. Ketika berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia sampai ke Siak, Sultan Syarif Kasim II
segera mengirim surat kepada Soekarno-Hatta, menyatakan
kesetiaan dan dukungan terhadap pemerintah RI serta menyerahkan harta senilai 13 juta
gulden untuk membantu perjuangan RI.
Saat revolusi kemerdekaan pecah, Sultan aktif mensuplai bahan makanan untuk para
laskar. Ia juga kembali menyerahkan kembali 30 % harta kekayaannya berupa emas
kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bagi kepentingan perjuangan. Ketika Van
Mook, Gubernur Jenderal de facto Hindia Belanda, mengangkatnya sebagai “Sultan
Boneka”Belanda, Sultan Syarif Kasim II tentu saja menolak. Ia tetap memilih
bergabung dengan pemerintah Republik Indonesia. Atas jasanya tersebut, Sultan Syarif
Kasim II dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia.

1) Mewujudkan Integrasi Melalui Seni dan Sastra


Ismail Marzuki (1914-1958) Dilahirkan di Jakarta, Ismail
Marzuki memang berasal dari keluarga seniman. Di usia 17 tahun
ia berhasil mengarang lagu pertamanya, berjudul “O Sarinah”.
Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan musik Lief Java
dan berkesempatan mengisi siaran musik di radio. Pada saat
inilah ia mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu barat untuk
kemudian menciptakan lagu-lagu sendiri. Lagu-lagu yang
diciptakan Ismail Marzuki itu sangat diwarnai oleh semangat kecintaannya terhadap tanah
air.
Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang menggugah rasa
kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lain Rayuan Pulau Kelapa (1944), Halo-
Halo Bandung (1946) yang diciptakan ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan Api,
Selendang Sutera (1946) yang diciptakan pada saat revolusi kemerdekaan untuk
membangkitkan semangat juang pada waktu itu dan Sepasang Mata Bola (1946) yang
menggambarkan harapan rakyat untuk merdeka.

2) Perempuan Pejuang
Opu Daeng Risaju (1930-1950) Perempuan fenomenal ini,
memiliki nama kecil Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo pada tahun
1880 hasil perkawinan antara Opu Daeng Mawelu dengan
Muhammad Abdullah To Bareseng. Opu Daeng Mawelu adalah
anak dari Opu Daeng Mallongi, sedangkan Opu Daeng Mallogi
adalah anak dari Petta Puji. dari silsilah keturunan Opu Daeng
Risadju, dapat dikatakan bahwa ia berasal dari keturunan raja-raja
Tellumpoccoe Maraja, yaitu: Gowa, Bone dan Luwu.
Diawal abad XX merupakan cikal bakal awal perjuangan Opu Daeng Risadju dengan ikut
menjadi anggota Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII) cabang Pare-Pare pada tahun 1927
dan pada tanggal 14 Januari 1930 beliau terpilih sebagai Ketua PSII di wilayah Tanah
Luwu Palopo, sehingga dengan jabatan sebagai ketua partai Opu Daeng Risadju sering
mengikuti/menghadiri kongres PSII baik dari Sulawesi Selatan maupun PSII Pusat dari
Batavia. Karena dianggap sebagai duri bagi Pemerintahan Kolonial Belanda di Tanah
Luwu akhirnya Controleur Masamba menangkap Opu Daeng Risadju bersama ± 70 orang
anggota PSII di Malangke dan dimasukan ke dalam penjara Masamba dengan maksud
untuk mengurangi aksi-aksi atau gerakan perlawanan beliau terhadap Belanda serta
menghadang perluasan ajaran PSII.

UJI KOMPETENSI

A. Beri tanda silang (X) huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Munculnya pemberontakan PKI Madiun 1948 tidak lepas dari terbentuknya Front Demokrasi
Rakyat yang dipimpin oleh…..
a. Mr.Amir Syarifuddin
b. Mr.Sutan Syahrir
c. Mr.Suryo Legowo
d. Mr.Syafruddin Prawiranegara
e. Mr.Sungkono
2. Pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 dipimpin oleh….
a. Letkol Untung
b. Kahar Muzakar
c. Amir Syafruddin
d. Alimin
e. Muso
3. Dalam aksinya, para tokoh PKI Madiun mengumumkan berdirinya….
a. Negara Khusus Madiun
b. Soviet Republik Indonesia
c. Negara Komunis Madiun
d. Negara Komunis Indonesia
e. Daerah Khusus Madiun
4. Untuk menumpas pemberontakan PKI Madiun, pemerintah melancarkan Gerakan Operasi
Militer yang dipimpin oleh….
a. Letkol Soeharto
b. Letkol Achmad Yani
c. Letkol Sarbini
d. Kolonel Gatot Soebroto
e. Jendral Soedirman
5. Untuk menumpas pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Tengah, pemerintah membentuk suatu
komando operasi bernama….
a. Operasi Tegas
b. Operasi Pagar Betis
c. Operasi Merdeka
d. Gerakan Banteng Negara
e. Operasi Baratayudha
6. DI/TII pimpinan Amir Fatah beroperasi di daerah……..
a. Jawa Barat
b. Jawa Tengah
c. Jawa Timur
d. Kalimantan Selatan
e. Sulawesi Selatan
7. Salah satu bukti pertentangan antara pemerintah pusat dengan beberapa daerah adalah
munculnya Dewan Banteng di…
a. Sumatra Barat
b. Sumatra Selatan
c. Medan
d. Manadao
e. Pontianak
8. Dewan Banteng didirikan oleh….
a. Kolonel Zulkifli Lubis
b. Kolonel Dachlan Jambek
c. Kolonel Maludin Simbolon
d. Letnan Kolonel Vence Sumual
e. Letnan Kolonel Achmad Husein
9. Pemberontakan DI/TII yang menamai pasukannya Kesatuan Rakyat Jang Tertindas adalah
gerakan DI/TII di….
a. Sulawesi Selatan
b. Kalimantan Selatan
c. Jawa Barat
d. Aceh
e. Jawa Tengah
10. Gerakan APRA di Jawa Barat sebenarnya didalangi oleh….
a. Tan Malaka
b. Sultan Hamid II
c. Anak Agung Gde Agung
d. Kahar Muzakar
e. Amir Syarifuddin
11. Salah seorang perwira TNI yang gugur dalam pemberontakan APRA ialah….
a. Letnan Kolonel Slamet Riyadi
b. Letnal Kolonel Lembong
c. Letnan Kolonel Worang
d. Letnan Kolonel A.J. Mokoginta
e. Letnan Kolonel Sarbini
12. Untuk mengatasi gerakan RMS, pemerintah berusaha menempuh jalan damai dengan
mengirimkan misi yang dipimpin oleh….
a. Dr.J.Leimena
b. Letkol Slamet Riyadi
c. Drs.Moh.Hatta
d. Kolonel Kawilarang
e. Mr.Amir Syarifuddin
13. Untuk menumpas pemberontakan Permesta, pemerintah melancarkan operasi gabungan yang
diberi nama operasi…
a. Pagar Betis
b. Saptamarga
c. Pancasila
d. Merdeka
e. Tegas
14. Operasi 17 Agustus adalah suatu operasi militer untuk menumpas pemberontakan….
a. Permesta di Sulawesi
b. RMS di Maluku Selatan
c. APRA di Jawa Barat
d. DI/TII di Kalimantan Selatan
e. PRRI di Sumatra Barat
15. Partai komunis di manapun mempunyai garis politik yang sama, yakni menciptakan “dictator
proletar”, yang dilakukan dengan jalan….
a. Revolusi
b. Kudeta
c. Moderat
d. Evolusi
e. Konstitusi
16. Pada dasarnya, tujuan Gerakan 30 September 1965 adalah…..
a. Merebut kekuasaan yang sah
b. Menakut-nakuti rakyat Indonesia
c. Menunjukkan kekuatan RI
d. Menguji kekuatan ABRI
e. Mengadu domba rakyat dengan ABRI
17. Tujuan PKI melancarkan isu “Dewan Jenderal” ialah untuk…
a. Menakut-nakuti lawan politiknya
b. Menarik perhatian dunia Internasional
c. Melemahkan kedudukan Presiden Soekarno
d. Mengadu domba antara TNI AD dengan TNI yang lain
e. Menghilangkan kepercayaan terhadap TNI AD
18. Dalam waktu singkat, pengkhianatan yang dilakukan G30S/PKI berhasil digagalkan berkat
Rahmat Tuhan Yang Mahakuasa dan…..
a. Kekompakan ABRI
b. Kesiapan aparat pemerintah
c. Perjuangan rakyat yang setia kepada Pancasila
d. Kesiapan ABRI yang setia kepada Pancasila
e. Perjuangan rakyat dan ABRI yang setia kepada Pancasila
19. PKI akhirnya dibubarkan dan dinyatakan sebagai partai terlarang di seluruh wilayah RI. Hal ini
tertuang dalam…..
a. Keputusan Presiden No.3 Tahun 1966
b. Keputusan Presiden No.18 Tahun 1966
c. Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966
d. Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966
e. Ketetapan MPRSNo.XXV/MPRS/1966
20. Para jendral yang gugur akibat G30S/PKI 1965 dianugerahi gelar….
a. Pahlawan Anumerta
b. Pahlawan Mahasiswa
c. Pahlawan Ampera
d. Pahlawan Orde Baru
e. Pahlawan Revolusi
21. Pasca 1965, kondisi perekonomian Indonesia sangat parah yang ditandai dengan …..
a. Inflasi tinggi melebihi 600% setahun
b. Kenaikan nilai tukar rupiah
c. Turunnya harga barang-barang
d. Dipertahankannya rupiah lama
e. Tidak stabilnya harga bahan bakar
22. Operasi penumpasan G-30-S/PKI pertama di ibu kota yang dilancarkan oleh pasukan RPKAD
dan pasukan Kujang Siliwangi diarahkan ke …
a. Lubang Buaya dan Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma
b. Gedung RRI dan TVRI
c. Gedung RRI dan Telkom Pusat
d. Istana negara dan Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma
e. Gedung RRI dan Lubang Buaya
23. Berikut ini adalah berbagai persiapan PKI sebelum melancarkan pengkhianatan melalui
Gerakan September 1965, kecuali …
a. menggalang kekuatan massa dengan mendirikan berbagai organisasi
b. melakukan infiltrasi ke dalam tubuh ABRI
c. menyebarkan isu Dewan Jendral
d. membentuk Biro Khusus
e. menculik para perwira tinggi yang tidak mau tunduk pada PKI
24. PKI menentut Pemerintah Indonesia untuk membentuk Angkatan Kelima denga tujuan ....
a. membantu pemerintah dalam menghadapi konfrontasi dengan Malaysia
b. mempersiapkan agar Indonesia lebih tangguh
c. mempersiapkan pasukan bersenjata untuk merebut pemerintahan yang sah
d. untuk melawan negara Amerika Serikat
e. untuk melindungi rakyat jelata
25. Pimpinan dari Gerakan DI/TII Jawa Tengah, saat itu menjabat sebagai …
a. Komandan Laskar Hisbullah di front Tulangan, Sidoarjo, dan Mojokerto
b. Komandan Laskar Hisbullah di front Brebes, Tegal, dan Pekalongan
c. Komandan Laskar Hisbullah di front Aceh, Jawa Tengah, dan Jawa Barat
d. Komandan Laskar Hisbullah di frontBrebes,Sidoarjo, dan Mojokerto
e. Komandan Laskar Kalimantan Selatan
26. Usaha pemerintah dalam mengatasi Gerakan DI/TII Kartosuwiryo adalah …
a. pembersihan terhadap antek-antek Kartosuwiryo
b. musyawarah dan pengarahan pasukan TNI
c. menghukum Kartosuwiryo
d. penyerangan terhadap Kartosuwiryo
e. penangkapan Kartosuwiryo
27. Proses disintegrasi bangsa yang dilancarkan melalui pemberontakan-pemberontakan di
Indonesia mayoritas penumpasannya dilakukan dengan operasi militer kecuali pemberontakan

a. APRA d. RMS
b. PRRI/Permesta e. DI/TII Aceh
c. Affair Madiun
28. Untuk menumpas pemberontakan DI/TII di Aceh pemerintah mengadakan dua pendekatan.
Pendekatan Persuasif dilakukan dengan mengembalikan kepercayaan rakyat kepada
pemerintah, sedangkan operasi militer dilakukan untuk …
a. Menghancurkan kekuatan bersenjata DI/TII
b. Menghancurkan ekonomi rakyat
c. Mengamankan daerah Aceh
d. Menghancurkan pengusaha asing
e. Menghancurkan pengusaha pribumi
29. Latar belakang terjadinya PRRI/ Permesta adalah …
a. Masalah ketidakpuasan terhadap otonomi daerah dan keuangan
b. Masalah ketidakpuasan terhadap sistem pemerintahan desentralisasi
c. Masalah ketidakpuasan terhadap sistem pemerintahan sentralisasi
d. Masalah ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang sah / NKRI
e. Masalah ketidakpuasan terhadap program pembangunan daerahnya
30. “Walaupun saya telah mengenyam pendidikan Barat yang sebenarnya, namun pertama-tama
saya adalah dan tetap adalah orang Jawa.” (Kemensos, 2012) pidato Sultan
Hamengkubuwono IX ini menunjukkan bahwa sultan bersikap …
a. Nasionalisme
b. Sparatis
c. Mendukung penuh kemerdekaan Indonesia
d. Menolak imperialisme Barat
e. Sangat setuju dengan Kolonialisasi Barat
31. Potensi disintegrasi bangsa pada masa kini bisa saja benar-benar terjadi bila bangsa Indonesia
tidak menyadari adanya potensi semacam itu. Karena itulah kita harus selalu waspada dan terus
melakukan upaya untuk menguatkan persatuan bangsa Indonesia dengan cara …
a. meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong, dan musyawarah
b. meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan;
c. meratakan pembangunan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
d. melindungi, menjamin, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia
e. memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat merasa terlindungi
32. sejarah Indonesia telah menunjukkan bahwa proses disintegrasi sangat merugikan. Antara tahun
1948-1965 saja, gejolak yang timbul karena persoalan ideologi, kepentingan atau berkaitan
dengan sistem pemerintahan, telah berakibat pada banyaknya kerugian fisik, materi mental dan
tenaga bangsa. Contoh kerugian itu adalah …
a. Terjadinya pertentangan dalam memahami norma-norma yang ada didalam masyarakat.
b. Tidak ada konsistensi hukum terhadap pelanggar norma-norma yang berlaku didalam
masyarakat
c. kepadatan penduduk, pertentangan dan persaingan kebudayaan, perbedaan ideologi politik,
dan juga mentalitas yang labil
d. terjadi banyak pertumpahan darah hamper di setiap wilayah Indonesia
e. mebeludaknya hutang Indonesia kepada negara asing
33. Selain dari peristiwa sejarah, kita dapat mengambil hikmah dari teladan para tokoh sejarah.
Diantara mereka adalah para pahlawan nasional yang berjuang untuk persatuan bangsa dengan
tidak hanya menggunakan senjata, tetapi juga melalui karya berupa seni, tulisan, musi, sastra
atau ilmu pengetahuan. Siapakah tokoh yang berjuang melalui seni dan sastra …
a. Ismail Marzuki d. Marthen Indey
b. Sultan Syarif Kasim e. Silas Papare
c. Soekarno dan Hatta
34. Konflik dan pergolakan yang berlangsung diantara bangsa Indonesia bahkan bukan saja bersifat
internal, melainkan juga berpotensi ikut campurnya bangsa asing pada kepentingan nasional
bangsa Indonesia seperti …
a. peningkatan kapasitas kelembagaan, budaya kerja dan profesionalisme pelaku diplomasi
serta peranan utama dalam koordinasi penyelenggaraan kebijakan dan hubungan luar negeri
b. impor bahan pangan dari bangsa asing
c. Rusia yang menyuplai peralatan perang kepada Indonesia
d. APRA Westerling mempersiapkan pemberontakan terhadap pemerintah RIS
e. Amerika Serikat melalui operasi CIA-nya berhasil menembak jatuh pesawat yang
dikemudikan pilot Allen Lawrence
35. Perhatikan keterangan di bawah ini :
1) Lahir pd tgl 26 Juli 1927 di Solo, putra seorang Legiun Surakarta dan ibunya Dina Pohan
2) Mendapat anugerah gelar anumerta Brgjen dan Pahlawanan Nasional
3) Membentuk pasukan khusus yaitu Banteng Raiders untuk menumpas DI/TII Jawa Tengah
Keterangan tersebut merupakan biografi dari …
a. Slamet Riyadi d. M.T. Haryono
b. Yos Sudarso e. A.H. Nasution
c. A. Yani

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat dan benar!

1. Jelaskan adakah hubungan antara perundingan Renville dengan terjadinya Pemberontakan PKI
Madiun!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……..
2. Jelaskan latar belakang munculnya pemberontakan DI/TII di JawaBarat yang dipimpin
Kartosuwiryo ?
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……..
3. Sebutkan operasi-operasi militer untuk menumpas Pemberontakan PRRI!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……..
4. Apa yang melatar belakangi pemberontakan DI/TII di Aceh?
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……….
5. Jelaskan hubungan antara RIS dengan timbulnya pemberontakan APRA di Bandung!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……..
6. Apa yang melatarbelakangi tuntutan PKI mengusulkan terbentuknya Angkatan kelima?
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
…..
7. Apa latar belakang terjdinya pemberontakan Andi Aziz?
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
…….
8. Jelaskan usaha pemerintah untuk menumpas pemberontakan RMS!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
………
9. Jelskan tentang operasi Merdeka yang dipimpin Letkol Rukminto Hendraningrat!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……….
10. Jelaskan peranan tokoh nasional yang berjuang mempertahankan NKRI ( sebutkan 3)!
.............................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………
……….
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL DAN DEMOKRASI
TERPIMPIN
Kelas : XII
Mata Pelajaran : Sejarah Wajib
KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR :
3.3. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal
4.3. Merekonstruksi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada masa awal
kemerdekaan sampai masa Demokrasi Liberal dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis

Materi
A. Kehidupan Politik dan Ekonomi Pada Masa Demokrasi Liberal
Kata Demokrasi berasal dari Yunani, yaitu demos, yang berarti rakyat, dan kratos,
yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi demokrasi ialah rakyat yang berkuasa.
Setelah Perang Dunia ke-II, secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan
negara di dunia. Di antara semakin banyak aliran pemikiran yang menamakan dirinya
sebagai demokrasi, ada dua aliran penting, yaitu demokrasi konstitusional dan kelompok
yang mengatasnamakan dirinya “demokrasi” namun pada dasarnya menyandarkan dirinya
pada komunisme.
Demokrasi yang dianut di Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan Pancasila, masih dalam
taraf perkembangan. Dan mengenai sifat dan cirinya masih terdapat pelbagai tafsiran serta
pandangan. Pada perkembangannya, sebelum berdasarkan pada demokrasi pancasila,
Indonesia mengalami tiga periodeisasi penerapan demokrasi, yaitu:
1. Demokrasi Liberal ( 1950-1959 )
2. Demokrasi Terpimpin ( 1959-1966 )
3. Demokrasi Pancasila ( 1966-sekarang )

1. MASA DEMOKRASI LIBERAL ( 1950-1959 )


Setelah RIS dibubarkan terwujudlah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dengan berdasarkan Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950. Dengan berlakunya
UUDS 1950 Undang-Undang negara RI menganut sistem Demokrasi Liberal dan
pemerintahan yang dilakukan oleh kabinet sifatnya parlementer, artinya kabinet bertanggung
jawab pada parlemen. Jatuh bangunnya suatu kabinet bergantung pada dukungan anggota
parlemen.
Ciri utama masa Demokrasi Liberal adalah sering bergantinya kabinet. Hal ini disebabkan
karena jumlah partai yang cukup banyak, tetapi tidak ada partai yang memiliki mayoritas
mutlak. Setiap kabinet terpaksa didukung oleh sejumlah partai berdasarkan hasil usaha
pembentukan partai ( kabinet formatur ). Bila dalam perjalanannya kemudian salah satu
partai pendukung mengundurkan diri dari kabinet, maka kabinet akan mengalami krisis
kabinet. Presiden hanya menunjuk seseorang ( umumnya ketua partai ) untuk membentuk
kabinet, kemudian setelah berhasil pembentukannya, maka kabinet dilantik oleh Presiden.
Suatu kabinet dapat berfungsi bila memperoleh kepercayaan dari parlemen, dengan kata lain
ia memperoleh mosi percaya. Sebaliknya, apabila ada sekelompok anggota parlemen kurang
setuju ia akan mengajukan mosi tidak percaya yang dapat berakibat krisis kabinet. Selama
sepuluh tahun (1950-1959) ada tujuh kabinet, sehingga rata-rata satu kabinet hanya berumur
satu setengah tahun. Kabinet-kabinet pada masa Demokrasi Parlementer adalah :
a. Kabinet Natsir (7 September 1950-21 Maret 1951)
b. Kabinet Soekiman (27 April 1951-23 Februari 1952)
c. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953)
d. Kabinet Ali-Wongso ( 1 Agustus 1953-24 Juli 1955 )
e. Kabinet Burhanudin Harahap
f. Kabinet Ali II (24 Maret 1957)
g. Kabinet Djuanda ( 9 April 1957-10 Juli 1959 )

A. KABINET NATSIR (6 September 1950 - 21 Maret 1951)


Merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi.
Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir
Program Kerja :
1. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
2. Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.
3. Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang.
4. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi rakyat.
5. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat.
Kabinet natsir berhasil melakukan perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama
kalinya mengenai masalah Irian Barat.
Masalah yang dihadapi :
1. Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan buntu
(kegagalan).
2. Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di seluruh
wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan APRA, Gerakan
RMS.
Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah
mengenai DPRD dan DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950
mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen
sehingga Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

B. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952)


Merupakan kabinet koalisi antara Masyumi dan PNI.
Dipimpin Oleh: Sukiman Wiryosanjoyo
Program :
1. Menjamin keamanan dan ketentraman
2. Mengusahakan kemakmuran rakyat dan memperbaharui hukum agraria agar sesuai
dengan kepentingan petani.
3. Mempercepat persiapan pemilihan umum.
4. Menjalankan politik luar negeri secara bebas aktif serta memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah RI secepatnya.
Pada dasarnya program kerja Sukiman melanjtkan program Natsir hanya saja terjadi
perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, seperti awalnya program
Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk
menjamin keamanan dan ketentraman.
Permasalahan yang di hadapi Kabinet Sukiman adalah :
2. Adanya Pertukaran Nota Keuangan antara Mentri Luar Negeri Indonesia Soebardjo
dengan Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran. Mengenai pemberian bantuan
ekonomi dan militer dari pemerintah Amerika kepada Indonesia berdasarkan ikatan
Mutual Security Act (MSA). Dimana dalam MSA terdapat pembatasan kebebasan politik
luar negeri RI karena RI diwajibkan memperhatiakan kepentingan Amerika.
3. Tindakan Sukiman tersebut dipandang telah melanggar politik luar negara Indonesia
yang bebas aktif karena lebih condong ke blok barat bahkan dinilai telah memasukkan
Indonesia ke dalam blok barat.
4. Adanya krisis moral yang ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada
setiap lembaga pemerintahan dan kegemaran akan barang-barang mewah.
5. Masalah Irian barat belum juga teratasi.
6. Hubungan Sukiman dengan militer kurang baik tampak dengan kurang tegasnya
tindakan pemerintah menghadapi pemberontakan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Selatan.
Muncul pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan Sukiman sehingga mereka
menarik dukungannya pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat Sukiman dan
terpaksa Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada presiden.

C. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953)


Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli
dalam biangnya.
Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo
Program :
Program dalam negeri : Menyelenggarakan pemilihan umum (konstituante, DPR, dan
DPRD), meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan pendidikan rakyat, dan
pemulihan keamanan.
Program luar negeri : Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda, Pengembalian
Irian Barat ke pangkuan Indonesia, serta menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif.
Permasalahan yang dihadapi :
1. Adanya kondisi krisis ekonomi yang disebabkan karena jatuhnya harga barang-barang
eksport Indonesia sementara kebutuhan impor terus meningkat.
2. Terjadi defisit kas negara karena penerimaan negara yang berkurang banyak terlebih
setelah terjadi penurunana hasil panen sehingga membutuhkan biaya besar untuk
mengimport beras.
3. Munculnya gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme yang mengancam keutuhan
bangsa. Semua itu disebabkan karena rasa ketidakpuasan akibat alokasi dana dari pusat ke
daerah yang tidak seimbang.
4. Terjadi peristiwa 17 Oktober 1952. Merupakan upaya pemerintah untuk menempatkan
TNI sebagai alat sipil sehingga muncul sikap tidak senang dikalangan partai politik sebab
dipandang akan membahayakan kedudukannya. Peristiwa ini diperkuat dengan
munculnya masalah intern dalam TNI sendiri yang berhubungan dengan kebijakan KSAD
A.H Nasution yang ditentang oleh Kolonel Bambang Supeno sehingga ia mengirim petisi
mengenai penggantian KSAD kepada menteri pertahanan yang dikirim ke seksi
pertahanan parlemen sehingga menimbulkan perdebatan dalam parlemen. Konflik
semakin diperparah dengan adanya surat yang menjelekkan kebijakan Kolonel Gatot
Subroto dalam memulihkan keamanana di Sulawesi Selatan.
Keadaan ini menyebabkan muncul demonstrasi di berbagai daerah menuntut dibubarkannya
parlemen. Sementara itu TNI-AD yang dipimpin Nasution menghadap presiden dan
menyarankan agar parlemen dibubarkan. Tetapi saran tersebut ditolak.
Muncullah mosi tidak percaya dan menuntut diadakan reformasi dan reorganisasi angkatan
perang dan mengecam kebijakan KSAD.
Inti peristiwa ini adalah gerakan sejumlah perwira angkatan darat guna menekan Sukarno
agar membubarkan kabinet.
5. Munculnya peristiwa Tanjung Morawa mengenai persoalan tanah perkebunan di
Sumatera Timur (Deli). Sesuai dengan perjanjian KMB pemerintah mengizinkan
pengusaha asing untuk kembali ke Indonesia dan memiliki tanah-tanah perkebunan.
Tanah perkebunan di Deli yang telah ditinggalkan pemiliknya selama masa Jepang telah
digarap oleh para petani di Sumatera Utara dan dianggap miliknya. Sehingga pada
tanggal 16 Maret 1953 muncullah aksi kekerasan untuk mengusir para petani liar
Indonesia yang dianggap telah mengerjakan tanah tanpa izin tersebut. Para petani tidak
mau pergi sebab telah dihasut oleh PKI. Akibatnya terjadi bentrokan senjata dan beberapa
petani terbunuh.
Intinya peristiwa Tanjung Morawa merupakan peristiwa bentrokan antara aparat
kepolisian dengan para petani liar mengenai persoalan tanah perkebunan di Sumatera Timur
(Deli).
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia
terhadap kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

D. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)


Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan NU.
Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo
Program :
1. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera menyelenggarakan Pemilu.
2. Pembebasan Irian Barat secepatnya.
3. Pelaksanaan politik bebas-aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB.
4. Penyelesaian Pertikaian politik
Pada masa Kabinet ini berhasil dalam :
1. Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan
diselenggarakan pada 29 September 1955.
2. Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Permasalahan yang dihadapi :
1. Menghadapi masalah keamanan di daerah yang belum juga dapat terselesaikan, seperti
DI/TII di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Aceh.
2. Terjadi peristiwa 27 Juni 1955 suatu peristiwa yang menunjukkan adanya kemelut
dalam tubuh TNI-AD. Masalah TNI –AD yang merupakan kelanjutan dari Peristiwa 17
Oktober 1952. Bambang Sugeng sebagai Kepala Staf AD mengajukan permohonan
berhenti dan disetujui oleh kabinet. Sebagai gantinya mentri pertahanan menunjuk
Kolonel Bambang Utoyo tetapi panglima AD menolak pemimpin baru tersebut karena
proses pengangkatannya dianggap tidak menghiraukan norma-norma yang berlaku di
lingkungan TNI-AD. Bahkan ketika terjadi upacara pelantikan pada 27 Juni 1955 tidak
seorangpun panglima tinggi yang hadir meskipun mereka berada di Jakarta. Wakil
KSAD-pun menolak melakukan serah terima dengan KSAD baru.
3. Keadaan ekonomi yang semakin memburuk, maraknya korupsi, dan inflasi yang
menunjukkan gejala membahayakan.
4. Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah.
5. Munculnya konflik antara PNI dan NU yang menyebabkkan, NU memutuskan untuk
menarik kembali menteri-mentrinya pada tanggal 20 Juli 1955 yang diikuti oleh partai
lainnya.
Nu menarik dukungan dan menterinya dari kabinet sehingga keretakan dalam kabinetnya
inilah yang memaksa Ali harus mengembalikan mandatnya pada presiden.

E KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)


Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap
Program :
1. Mengembalikan kewibawaan pemerintah, yaitu mengembalikan kepercayaan Angkatan
Darat dan masyarakat kepada pemerintah.
2. Melaksanakan pemilihan umum menurut rencana yang sudah ditetapkan dan
mempercepat terbentuknya parlemen baru
3. Masalah desentralisasi, inflasi, pemberantasan korupsi
4. Perjuangan pengembalian Irian Barat
5. Politik Kerjasama Asia-Afrika berdasarkan politik luar negeri bebas aktif.
Hal-hal yang berhasil dilaksanakan pada masa Kabinet Burhanuddin harahap adalah :
1. Penyelenggaraan pemilu pertama yang demokratis pada 29 September 1955
(memilih anggota DPR) dan 15 Desember 1955 (memilih konstituante). Terdapat 70
partai politik yang mendaftar tetapi hanya 27 partai yang lolos seleksi. Menghasilkan 4
partai politik besar yang memperoleh suara terbanyak, yaitu PNI, NU, Masyumi, dan
PKI.
2. Perjuangan Diplomasi Menyelesaikan masalah Irian Barat dengan pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
3. Pemberantasan korupsi dengan menangkap para pejabat tinggi yang dilakukan oleh
polisi militer.
4. Terbinanya hubungan antara Angkatan Darat dengan Kabinet Burhanuddin.
5. Menyelesaikan masalah peristiwa 27 Juni 1955 dengan mengangkat Kolonel AH
Nasution sebagai Staf Angkatan Darat pada 28 Oktober 1955.
Masalah yang dihadapi kabinet ini adalah banyaknya mutasi dalam lingkungan pemerintahan
dianggap menimbulkan ketidaktenangan.
Dengan berakhirnya pemilu maka tugas kabinet Burhanuddin dianggap selesai. Pemilu tidak
menghasilkan dukungan yang cukup terhadap kabinet sehingga kabinetpun jatuh. Akan
dibentuk kabinet baru yang harus bertanggungjawab pada parlemen yang baru pula.

F. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)


Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu PNI, Masyumi, dan NU.
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Program Kerja :
Program kabinet ini disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun yang memuat program
jangka panjang, sebagai berikut.
1. Perjuangan pengembalian Irian Barat
2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan mempercepat terbentuknya anggota-anggota
DPRD.
3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh dan pegawai.
4. Menyehatkan perimbangan keuangan negara.
5. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional berdasarkan
kepentingan rakyat.
6. Pembatalan KMB,
7. Pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan lima tahun, menjalankan politik luar
negeri bebas aktif,
8. Melaksanakan keputusan KAA.
Kabinet Ali sastroamidjoyo II berhasil mendapat dukungan penuh dari presiden dan
dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and investment, hasilnya adalah
Pembatalan seluruh perjanjian KMB. Tetapi banyak masalah yang harus dihadapi,
diantaranya :
1. Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat.
2. Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin menguat dan mengarah pada
gerakan sparatisme dengan pembentukan dewan militer seperti Dewan Banteng di
Sumatera Tengah, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan Garuda di Sumatra Selatan,
Dewan Lambung Mangkurat di Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni di Sulawesi
Utara.
3. Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena pemerintah pusat dianggap mengabaikan
pembangunan di daerahnya.
4. Pembatalan KMB oleh presiden menimbulkan masalah baru khususnya mengenai nasib
modal pengusaha Belanda di Indonesia. Banyak pengusaha Belanda yang menjual
perusahaannya pada orang Cina karena memang merekalah yang kuat ekonominya.
Muncullah peraturan yang dapat melindungi pengusaha nasional.
5. imbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI. Masyumi menghendaki agar Ali
Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya sesuai tuntutan daerah, sedangkan PNI
berpendapat bahwa mengembalikan mandat berarti meninggalkan asas demokrasi dan
parlementer.
Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi membuat kabinet hasil Pemilu I ini jatuh dan
menyerahkan mandatnya pada presiden.

G. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959)


Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli
dalam bidangnya. Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-
undang Dasar pengganti UUDS 1950. Serta terjadinya perebutan kekuasaan antara partai
politik.
Dipimpin Oleh : Ir. Juanda
Programkerja :
Programnya disebut Panca Karya sehingga sering juga disebut sebagai Kabinet Karya,
programnya yaitu :
1. Membentuk Dewan Nasional
2. Normalisasi keadaan Republik Indonesia
3.  Melancarkan pelaksanaan Pembatalan KMB
4.  Perjuangan pengembalian Irian Jaya
5.  Mempergiat/mempercepat proses Pembangunan
Semua itu dilakukan untuk menghadapi pergolakan yang terjadi di daerah, perjuangan
pengembalian Irian Barat, menghadapi masalah ekonomi serta keuangan yang sangat buruk.
Meskipun demikian banyak hal yang berhasil dilakukan oleh kabinet ini, antara lain :
1. Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang
mengatur mengenai laut pedalaman dan laut teritorial. Melalui deklarasi ini menunjukkan
telah terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia dimana lautan dan daratan merupakan satu
kesatuan yang utuh dan bulat.
2. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan
menyalurkan pertumbuhan kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai
ketuanya. Sebagai titik tolak untuk menegakkan sistem demokrasi terpimpin.
3. Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai
daerah. Musyawarah ini membahas masalah pembangunan nasional dan daerah,
pembangunan angkatan perang, dan pembagian wilayah RI.
4. Diadakan Musyawarah Nasional Pembangunan untuk mengatasi masalah krisis dalam
negeri tetapi tidak berhasil dengan baik.
Pada masa pemerintahannya kabinet Djuanda menghadapi beberapa permasalahan antara
lain :
1. Kegagalan Menghadapi pergolakan di daerah sebab pergolakan di daerah semakin
meningkat. Hal ini menyebabkan hubungan pusat dan daerah menjadi terhambat.
Munculnya pemberontakan seperti PRRI/Permesta.
2. Keadaan ekonomi dan keuangan yang semakin buruk sehingga program pemerintah sulit
dilaksanakan. Krisis demokrasi liberal mencapai puncaknya.
3. Terjadi peristiwa Cikini, yaitu peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden
Sukarno di depan Perguruan Cikini saat sedang menghadir pesta sekolah tempat putra-
purinya bersekolah pada tanggal 30 November 1957. Peristiwa ini menyebabkan keadaan
negara semakin memburuk karena mengancam kesatuan negara.
Pada masa Demokrasi Liberal program kabinet pada umumnya tidak dapat
diselesaikan. Mosi yang diajukan untuk menjatuhkan kabinet lebih mengutamakan merebut
kedudukan partai daripada menyelamatkan rakyat.
Partai-partai politik pada masa Demokrasi Liberal cenderung memperjuangkan
kepentingan golongan atau pribadi daripada kepentingan nasional. Partai-partai politik saling
bersaing, saling mencari kesalahan, dan saling menjatuhkan. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer disebabkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dominanya politik aliran maksudnya partai politik yang sangat mementingkan
kelompok atau alirannya sendiri dari pada mengutamakan kepentingan bangsa
2. Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah
3. Tidak mampunya para anggota konstituante bersidang dalam mennetukan dasar negara.
Melihat kenyataan itu, rakyat Indonesia menuntut untuk segera diadakan pemilihan
umum.pemilihan umum pertama di Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955.
Perencanaannya sudah dilakukan sejak Kabinet Ali Sastroamijoyo I dengan membentuk-
Panitia Pemilihan Umum Pusat dan Daerah pada tanggal 31 Mei 1954. Oleh karena Kabinet
Ali Sastroamijoyo jatuh, pelaksanaan pemilu diteruskan oleh adalah Kabinet Burhanudin
Harahap.
Pelaksanaan pemilihan Umum pertama, dibagi dalam 16 daerah pemilihan yang
meliputi 208 Kabupaten, 2.139 Kecamatan, dan 43.429 Desa dan diselenggarakan dalam dua
tahap, yakni:
a. Tahap I untuk memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atau Parlemen
(29 September 1955).
b. Tahap II untuk memilih anggota-anggota Konstituante (15 Desember 1955).
Kebijakan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal

 KEADAAN EKONOMI INDONESIA MASA LIBERAL


Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat buruk. Upaya
untuk mengubah stuktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional yang sesuai dengan jiwa bangsa
Indonesia berjalan tersendat-sendat.
Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat adalah sebagai berikut.
1. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa
Indonesia menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah ditetapkan dalam
KMB. Beban tersebut berupa hutang luar negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam
negeri sejumlah 2,8 Triliun rupiah.
2. Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.
3. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi yaitu pertanian dan
perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
4. Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di Indonesia melainkan dirancang oleh
Belanda.
5. Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi
kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
6. Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli
dan dana yang diperlukan secara memadai.
7. Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan berhubung banyaknya
pemberontakan dan gerakan sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
8. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk
operasi-operasi keamanan semakin meningkat.
9. Kabinet terlalu sering berganti menyebabakan program-program kabinet yang telah
direncanakan tidak dapat dilaksanakan, sementara program baru mulai dirancang.
10. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.

Masalah jangka pendek yang harus dihadapi pemerintah adalah :


1.      Mengurangi jumlah uang yang beredar
2.      Mengatasi Kenaikan biaya hidup.

Sementara masalah jangka panjang yang harus dihadapi adalah :


-   Pertambahan penduduk dan tingkat kesejahteraan penduduk yang rendah.
Kehidupan ekonomi Indonesia hingga tahun 1959 belum berhasil dengan baik dan tantangan
yang menghadangnya cukup berat. Kebijakan ekonomi yang dilancarkan untuk meningkatkan
perckonomian Indonesia era Demokrasi Liberal antara lain:

a. Gunting Syafruddin
Pemotongan nilai uang menjadi setengahnya untuk mata uang yang bernilai Rp. 2,50 ke atas
guna mengatasi defisit anggaran dan mengurangi peredaran uang. Kebijakan ini dilakukan oleh
Menteri Keuangan Syafrudin sehingga kebijakan ini disebut gunting Syafrudin.

b. Nasionalisasi De Javasche Bank menjadi Bank Indonesia


Pada masa Kabinet Sukiman De Javasche Bank dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia
dalam rangka mengatasi krisis moneter. Pemerintah juga menurunkan biaya ekspor dan
melakukan penghematan secara drastis untuk meningkatkan penerimaan negara.
c. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Sistem ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia dilakukan
pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro Joyohadikusumo (menteri
perdagangan). Program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi
struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia). Programnya
 Menumbuhkan kelas pengusaha dikalangan bangsa Indonesia.
 Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.
 Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu dibimbing dan diberikan bantuan
kredit.
 Para pengusaha pribumi diharapkan secara bertahap akan berkembang menjadi maju.
 Gagasan Sumitro ini dituangkan dalam program Kabinet Natsir dan Program Gerakan Benteng
dimulai pada April 1950. Hasilnya selama 3 tahun (1950-1953) lebih kurang 700 perusahaan
bangsa Indonesia menerima bantuan kredit dari program ini. Tetapi tujuan program ini tidak
dapat tercapai dengan baik meskipun beban keuangan pemerintah semakin besar. Kegagalan
program ini disebabkan karena : 
 Para pengusaha pribumi tidak dapat bersaing dengan pengusaha non pribumi dalam
kerangka sistem ekonomi liberal.
 Para pengusaha pribumi memiliki mentalitas yang cenderung konsumtif.
 Para pengusaha pribumi sangat tergantung pada pemerintah.
 Para pengusaha kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.
 Para pengusaha ingin cepat mendapatkan keuntungan besar dan menikmati cara hidup
mewah.
 Para pengusaha menyalahgunakan kebijakan dengan mencari keuntungan secara cepat dari
kredit yang mereka peroleh.

d. Sistem Ekonomi Ali - Baba


Sistem ini diprakarsai oleh Menteri Perekonornian Mr. Iskaq Cokrohadisuryo. Untuk
memajukan ekonomi, pengusaha pribumi (Ali) harus bekerja sama dengan pengusaha
nonpribumi (Baba). Pemerintah memberikan bantuan kredit kepada pengusaha pribumi.
Tujuan dari program ini adalah 
1. Untuk memajukan pengusaha pribumi.
2. Agar para pengusaha pribumi Bekerjasama memajukan ekonomi nasional.
3. Pertumbuhan dan perkembangan pengusaha swasta nasional pribumi dalam rangka
merombak ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
4. Memajukan ekonomi Indonesia perlu adanya kerjasama antara pengusaha pribumi dan non
pribumi.Ali digambarkan sebagai pengusaha pribumi sedangkan Baba digambarkan sebagai
pengusaha non pribumi khususnya Cina.
 Pelaksanaan kebijakan Ali-Baba :
1. Pengusaha pribumi diwajibkan untuk memberikan latihan-latihan dan tanggung jawab
kepada tenaga-tenaga bangsa Indonesia agar dapat menduduki jabatan-jabatan staf.
2. Pemerintah menyediakan kredit dan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional
3. Pemerintah memberikan perlindungan agar mampu bersaing dengan perusahaan-
perusahaan asing yang ada.
 Program ini tidak dapat berjalan dengan baik sebab:
1. Pengusaha pribumi kurang pengalaman sehingga hanya dijadikan alat untuk mendapatkan
bantuan kredit dari pemerintah. Sedangkan pengusaha non pribumi lebih berpengalaman
dalam memperoleh bantuan kredit.
2. Indonesia menerapkan sistem Liberal sehingga lebih mengutamakan persaingan bebas.
3. Pengusaha pribumi belum sanggup bersaing dalampasar bebas
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)
1. Pada masa Demokrasi Liberal, pemerintahan RI menganut system pemerintahan….
a. Republik
b. Bikameral
c. Parlementer
d. Konstitusional
e. Presidensial
2. Ketika Indonesia menggunakan UUDS 1950, kabinet pertama yang memegang
pemerintahan adalah…..
a. Kabinet Natsir
b. Kabinet Sukiman
c. Kabinet Wilopo
d. Kabinet Sostroamijoyo
e. Kabinet Burhanudin Harahap
3. Latar belakang jatuhnya Kabinet Natsir ialah…..
a. Mosi tidak percaya mengenai pengembalian Irian Barat
b. Mosi tidak percaya mengenai pemulihan kondisi ekonomi
c. Seringnya mendapatkan kritik dan kecaman dari pihak oposisi
d. Mosi tidak percaya tentang krisis moneter
e. Kegagalan dalam pemulihan kondisi keamanan
4. Salah sebab jatuhnya Kabinet Wilopo ialah…..
a. Timbulnya gejolak otonomi daerah
b. Timbulnya gejala aneksasi
c. Timbulnya gerakan separatis
d. Timbulnya gejala persatuan dan kesatuan
e. Timbulnya gejala globalisasi
5. Salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi adalah system ekonomi
Gerakan Benteng. System ini merupakan gagasan dari….
a. Dr.Sumitro Joyohadikusumo
b. Mr.Iskaq Cokrohadisuryo
c. Perdana Menteri Sukiman
d. Drs.Moh.Hatta
e. Perdana Menteri Natsir
6. Pembatalan KMB merupakan salah satu program kerja….
a. Kabinet Sukiman
b. Kabinet Wilopo
c. Kabinet Ali Sostroamijoyo I
d. Kabinet Burhanudin Harahap
e. Kabinet Sostroamijoyo II
7. Pemilihan Umum tahun 1955 dimenangkan oleh empat partai besar, yaitu…
a. Masyumi, PNI, NU dan Muhammadiyah
b. PNI, Masyumi, Parkindo, dan NU
c. PNI, Masyumi, PSII dan Muhammadiyah
d. Masyumi, PNI, NU, dan PKI
e. PNI, PKI, Masyumi, dan PSII
8. Tujuan utama kebijaksaan “Gunting Syafruddin” ialah…
a. Mengatasi deficit Negara
b. Mengatasi utang luar negeri
c. Mengurangi jumlah peredaran uang
d. Meningkatkan ekspor
e. Mengatasi deficit anggaran dan mengurangi jumlah peredaran uang
9. Pembangunan ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng dilakukan melalui…
a. Nasionalisasi bank-bank milik pemerintah Belanda
b. Peningkatkan ekspor nonmigas
c. Nasionalisasi perusahan-perusahaan asing
d. Perubahan struktur ekonomi colonial menjadi ekonomi nasional
e. Pendirian perusahaan-perusahaan negara
10. Pemerintahan Kabinet Natsir pada masa Demokrasi Liberal mendapat mosi tidak percaya
dari anggota parlemen yang bernama Hadikusumo. Faktor penyebab munculnya mosi tidak
percaya tersebut adalah….
a. Kabinet Natsir gagal meredam pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
b. Moh.Natsir tidak bersedia menerima PNI, PKI, dan Partai Murba yang berkoalisi dengan
Masyumi
c. Kegagalan pemerintah Indonesia meningkatkan perdagangan ekspor pada saat Perang
Korea
d. Kegagalan Kabinet Natsir melakukan perundingan mengenai penyelesaian masalah Irian
Barat
e. Tuntutan pencabutan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 tentang Pemilihan
Anggota Lembaga Perwakilan Daerah
11. Perhatikan tuntutan berikut!
1) Perbaikan ekonomi.
2) Pelaksanaa demokrasi.
3) Pembubaran PKI.
4) Perombakan kabinet.
5) Penegakan hukum.
Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) setelah terjadi peristiwa G30S/PKI ditunjukkan oleh
angka….
a. 1),2), dan 3)
b. 1),2) dan 4)
c. 2),3) dan 4)
d. 2),4) dan 5)
e. 3),4) dan 5)
12. Dalam system ekonomi Ali-Baba, Ali menggambarkan….
a. Pengusaha pribumi
b. Pengusaha asing
c. Pengusaha Timur Asing
d. Pengusaha Belanda
e. Pengusaha Cina
13. Untuk mengatasi ekonomi yang kian memburuk, Kabinet Ali II membentuk badan
perencanaan pembangunan dengan ketua….
a. Ir.Soekarno
b. Ir.Djuanda
c. Moh.Hatta
d. Mr.Iskaq Tjokroadisurjo
e. Sumitro Djojohadikusumo
14. Kabinet Wilopo mundur dan digantikan dengan …..
a. Kabinet Natsir
b. Kabinet Ali Sostroamidjojo I
c. Kabinet Ali Sostroamidjojo II
d. Kabinet Djuanda
e. Kabinet Karya
15. Konflik di tubuh angkatan darat pada masa Kabinet Sostroamidjojo I ditandai dengan
mundurnya ….
a. A.H Nasution
b. Bambang Sugeng
c. Oemar Dhani
d. Djody Gondokusumo
e. Soekarno
16. Uni Indonesia-Belanda dibubarkan pada masa pemerintahan kabinet ….
a. Kabinet Natsir
b. Kabinet Ali Sostroamidjojo I
c. Kabinet Ali Sostroamidjojo II
d. Kabinet Djuanda
e. Kabinet Burhandin Harahap
17. Bukti keberhasilan diplomasi Indonesia dalam memperjuangkan wilayah territorial tertuang
dalam ….
a. Deklarasi Djuanda
b. Kesepakatan KAA
c. Gerakan Assaat
d. Sistem Lisensi
e. Proyek Mercusuar Ganefo
18. Kabinet Ali Sostroamidjojo I suskses dalam menyelenggarakan KAA, namun gagal dalam

a. Memperjuangkan Irian Barat
b. Menumpas pemberontakan DI/TII
c. Memadamkan sentiment anti Cina
d. Mendamaikan perseteruan pemenang pemilu
e. Mengatasi deadlock
19. Partai-partai politik pada masa. Demokrasi Liberal lebih cenderung .........
a. Mementingkan kenentingan bangsa dan negara darpada partainya
b. Mementingkan kerjasama antarpartai politik
c. Mendukung program pemerintah secara bersama-sama
d. Mementingkan kepentingan partainya daripada kepentingan bangsa dan negara
e. Mengutamakan pembangunan fisik
20. salah satu program kerja kabinet Ali Satroamijoyo II adalah ...............
a. Meningkatkan sistem ekonomi liberal
b. Meningkatkan kesejahteraan para pengusaha
c. Memperlambat akselerasi pemihak anggota dpr
d. Memperlambat proses pembentukan daerah otonomi di indonesia
e. Memperjuangkan masuknya Irian Barat ke Wilayah Indonesia
21. Di bawah ini yang menjadi hasil kerja kabinet Djuanda adalah .............
a. Diselenggarakannya Pemilu
b. Suksesnya pelaksanaan KAA
c. Di tetapkannya peraturan kelautan
d. Memperjuangkan masuknya Irian Barat
e. Berakhirnya perusahaan Belanda menjadi milik warga tionghoa
22. Kabinet Ali Sastroamijoyo merupakan salah satu kabinet masa Demokrasi Liberal. Prestasi
gemilang kabinet ini ialah ....
a. Pencanangan pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif
b. Penyelenggaraan konferensi asia afrika
c. Penumpasan gerakan separatis
d. Berhasil mengatasi masalah sara
e. Penyelenggaraan Konferensi Istambul
23. Salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi adalah sistem ekonomi
Gerakan Benteng. Sistem ini merupakan gagasan dari ....
a. Dr. Sumitro Joyohadikusumo
b. Mr. Iskaq Cokrohadisuryo
c. Perdana Menteri Sukiman
d. Drs. Moh. Hatta
e. Perdana Menteri Natsir
24. Pembangunan ekonomi baru berdasarkan gagasan Gerakan Benteng, dilakukan melalui...
a. Nasionalisasi bank-bank milik pemerintah Belanda
b. Peningkatan ekspor nonmigas
c. Nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing
d. Peubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional
e. Pendirian perusahaan-perusahaan negara
25. Keadaan ekonomi pada masa awal kemerdekaan masih kacau disebabkan karena ……
a.  Gangguan dari pihak luar
b.  Belum memiliki pemimpin Negara
c.  Kesulitan masalah keuangan negara
d.  Korupsi yang dilakukan oleh para pejabat pemerintah
e.  Pengaturan kegiatan ekonomi dipengaruhi sistem buatan Belanda
26. Alasan Belanda melakukan blokade ekonomi terhadap Indonesia adalah ……
a. Takut tersaingi Indonesia
b. Menarik simpati rakyat Indonesia
c. Menambah pemasukan bagi Indonesia
d. Mengurangi pemasukan Belanda di Indonesia
e. Timbulnya kekacauan perekonomian di Indonesia
27. Pemerintah Indonesia pada bulan Oktober 1946 memberlakukan mata uang ORIdisebabkan
karena …
a. Diberlakukannya mata uang NICA oleh Sekutu
b. Ditariknya mata uang Jepang oleh Sekutu
c. Ditariknya mata uang De Javasche Bank
d. Upaya mengatasi kekacauan ekonomi
e. Diberlakukannya mata uang Jepang
28. Hubungan pusat dengan daerah pada awal kemerdekaan tidak dapat berjalan dengan baik
disebabkan karena … .
a. Wilayah  Indonesia meliputi Jawa dan Sumatra
b. Ibu kota Indonesia ada di Jakarta
c. Indonesia mempunyai bashasa pengantar yaitu bahasa Indonesia
d. Indonesia memiliki banyak suku bangsa dan bahasa
e. Memiliki aparat pemerintahan yang bertugas sesuai dengan bidangnya
29. Perhatikan nama-nama berikut.
1. Sukiman Wiryosanjoyo
2. Amir Syarifuddin
3. Ali Sastroamijoyo
4. Moh. Hatta
5. Syahrir
Kabinet yang terbentuk pada masa awal kemerdekaan adalah kabinet ……
a. 1,2,3
b. 1,3,4
c. 1,4,5
d. 2,4,5
e. 3,4,5
30. Berikut ini yang bukan merupakan ideologi yang muncul pada masa awal kemerdekaan
adalah
a. Agama
b. Sosialis
c. Komunis
d. Nasional
e. Demokrasi
31. Pendeknya masa kekuasaan kabinet pada masa demokrasi Liberal disebabkan karena ……
a.   Muncul mosi tidak percaya terhadap kabinet yang berkuasa
b.   Banyak terdapat partai-partai politik yang berkuasa
c.   Kabinet gagal mendekatkan diri dengan rakyat
d.   Kabinet gagal menciptakan stabilitas nasional
e.   Program kabinet yang tidak pasti
32. Masalah yang selalu menjadi program setiap kabinet pada masa Liberal adalah ……
a.   Penyerahan Irian Barat
b.   Pengembalian Irian Barat
c.   Pembentukan Partai Politik
d.   Pelaksanaan Pemilihan Umum
e.   Penyelesaian konflik Angkatan Darat
33. Tujuan dilaksanakan program Sistem Ekonomi Gerakan Benteng ……
a.  Mengatasi terjadinya stagnasi ekonomi nasional
b.  Mengubah struktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional
c.  Memberikan bantuan modal kepada pengusaha non pribumi
d.  Membantu memberikan kredit bagi para pengusaha nasional
e.   Kerjasama antara pengusaha pribumi dan nonpribumi dalam memajukan perekonomian
34. Kegagalan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun adalah ……
a.  Adanya kesulitan dalam menentukan skala prioritas
b.  Terjadi ketegangan politik yang tak dapat diredakan
c.   Pembiayaan untuk keperluan penumpasan pemberontakan PRRI
d.  Adanya konfrontasi dengan Belanda mengenai masalah Irian Barat
e.   Ekspor dan pendapatan negara merosot karena depresi ekonomi di AS
35. Melalui maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945, Pemerintah menyatakan bahwa..
a. Akan membubarkan sistim Pemerintahan Parlementer
b. Menerima bentuk negara Kesatuan
c. Menyetujui Pembentukan Parpol
d, Akan terus menekan Partai politik oposisi
e.Membatasi Partai-partai politik
36. Tujuan utama kebijakan Gunting Syafrudin adalah...
a. Mengatasi Defisit Negara
b. Mengatasi utang Luar Negeri
c. Mengurangi jumlah Peredaran uang
d. Meningkatkan eksport
e. Mengatasi defisit anggaran dan mengurangai jumlah peredaran uang
37. Tujuan Pemerintah mengaktifkan kegiatan PTE adalah....
a. Mengurangi beban ekonomi
b. Meningkatkan produksi pangan
c. Mendorong pengusaha swasta
d. Mengendalikan peredaran mata uang Jepang
e. Meningkatkan pemasukan lewat pajak dan bea masuk
38. Untuk mengatasi permasalahan ekonomi pada awal kemerdekaan salah satu cara yang
dilakukan pemerintah adalah dengan permberlakuan sistim ekonomi Plan Kasimo, yang pada
dasarnya terinspirasi oleh...
a. Peningkatan sumber daya alam
b. Revolusi hijau
c. Perkembangan Teknologi
d. Masalah kelaparan
e. Revolusi pangan dunia
39. Ciri era Pemerintahan Demokrasi Liberal adalah...
a. Menganut sistim Pemerintahan Presidensiil dan bentuk Negara Federasi
b. Menganut sistim Pemerintahan ministerial dan bentuk pemerintahan Republik
c. Menganut bentuk Negara Keastuan dan sistim Pemerintahan Referendum
d. Menganut bentuk Negara serikat dan sistim Pemerintahan Presidensiil
e. Menganut sistim pemerintahan Presidensiil dan bentuk Negara Serikat
40. Tujuan menasionalisasi Dejavache Bank adalah...
a. Mempermudah pengurusan keuangan Negara
b. Memblokade Pengaruh Belanda
c. Untuk mengawasi sirkulasi uang
d. Membentuk Bank sirkulasi untuk mengawasi bank-bank lainnya
e. Mengambil alih aset-aset Belanda

C. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Mengapa pada masa Demokrasi Liberal dikenal dengan istilah “ kabinet jatuh bangun” ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Sebutkan program kerja kabinet Natsir?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Permasalahan apa yang dihadapi kabinet Soekiman ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Jelaskan tentang kabinet Wilopo ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Apa keberhasilan kerja kabinet Ali Sastroamijoyo ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
6. Jelaskan keberhasilan kabinet Burhanuddin Harahap ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
7. Sebutkan 4 program kerja kabinet Ali Sastroamijoyo II ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “ Gunting Safruddin” ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
9. Mengapa Konstituante gagal dalam melaksanakan tugasnya menyusun UUD yang baru ?
……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
10. Mengapa dalam pelaksanaan Demokrasi Liberal menimbulkan instabilitas dibidang ekonomi,
poloitik, social dan keamanan ?
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
INDONESIA PADA MASA DEMOKRASI LIBERAL DAN DEMOKRASI
TERPIMPIN

Kelas : XII
Mata Pelajaran: Sejarah Wajib

KOMPETENSI INTI :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kehidupan Politik dan Ekonomi PadaMasa Demokrasi Terpimpin
KOMPETENSI DASAR :

3.4. Menganalisis perkembangan kehidupan politik dan ekonomi Bangsa Indonesia pada
masa Demokrasi Terpimpin
4.4. Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi
BangsaIndonesia pada masa Demokrasi Terpimpin dan menyajikannya dalam
bentuk laporan tertulis

A. Kehidupan Politik dan Ekonomi Demokrtasi Terpimpim


Konstituante yang dipilih oleh Pemilu tahun 1955 bertugas menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950 mengalami jalan buntu. Melihat gelagat demikian, pada tanggal 22
April 1959 di depan sidang, Konstituante, Presiden Soekarno menyarankan untuk kembali kepada
UUD 1945.
Situasi politik yang tidak menentu, ditambah munculnya beberapa pemberontakan yang dapat
mengancam persatuan dan kesatuan negara mendorong, Presiden Soekarno untuk mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi dekrit itu antara lain:
a. Membubarkan Konstituante;
b. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950:
c. Membentuk MPRS dan DPAS.
Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno, maka berakhirlah
masa Demokasi Liberal di Indonesia dan digantikan dengan Demokrasi Terpimpin. Dengan
berlakunya kembali UUD 1945, kekuasaan kepala negara dan pemerintahan berada di tangan
presiden.
Demokrasi Terpimpin diartikan demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam per-
musyawaratan/perwakilan (menurut UUD 1945). Akan tetapi, Presiden Soekarno menafsirkan
terpimpin menjadi Presiden sendiri, sehingga muncul atribut "Pemimpin Besar Revolusi". Dengan
kata lain, Demokrasi Terpimpin menjadi demokrasi yang dipimpin oleh Presiden Saekarno selaku
Pimpinan Besar Revolusi.
Adapun Kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan pada masa Demokrasi Terpimpin yang
merupakan bentuk penyimpangan yang terjadi adalah :

1. Kedudukan Presiden
Berdasarkan UUD 1945, kedudukan Presiden berada di bawah MPR. Akan tetapi, kenyataannya
bertentangan dengan UUD 1945, sebab MPRS  tunduk kepada Presiden. Presiden menentukan
apa yang harus diputuskan oleh MPRS. Hal tersebut tampak dengan adanya tindakan presiden
untuk mengangkat Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri III serta pengagkatan
wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ABRI yang
masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memimpin departemen.

2. Pembentukan MPRS
Presiden juga membentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959. Tindakan
tersebut bertentangan dengan UUD 1945 karena Berdasarkan UUD 1945 pengangkatan
anggota MPRS sebagai lembaga tertinggi negara harus melalui pemilihan umum sehingga
partai-partai yang terpilih oleh rakyat memiliki anggota-anggota yang duduk di MPR.
Anggota MPRS ditunjuk dan diangkat oleh Presiden dengan syarat  :
Setuju kembali kepada UUD 1945, Setia kepada perjuangan Republik Indonesia, dan Setuju
pada manifesto Politik.
Keanggotaan MPRS terdiri dari 61 orang anggota DPR, 94 orang utusan daerah, dan 200 orang
wakil golongan. Dengan tugas terbatas pada menetapkan Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN).

3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR-GR


Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan karena DPR menolak
RAPBN tahun 1960 yang diajukan pemerintah. Presiden selanjutnya menyatakan pembubaran
DPR dan sebagai gantinya presiden membentuk Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
(DPR-GR). Dimana semua anggotanya ditunjuk oleh presiden. Peraturan DPRGR juga
ditentukan oleh presiden. Sehingga DPRGR harus mengikuti kehendak serta kebijakan
pemerintah. Tindakan presiden tersebut bertentangan dengan UUD 1945 sebab berdasarkan
UUD 1945 presiden tidak dapat membubarkan DPR.
Tugas DPR GR adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan manifesto politik
2. Mewujudkan amanat penderitaan rakyat
3. Melaksanakan Demokrasi Terpimpin

4. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara


Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan
Presiden No.3 tahun 1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS
terdiri atas satu orang wakil ketua, 12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24
orang wakil golongan. Tugas DPAS adalah memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan
mengajukan usul kepada pemerintah.
Pelaksanaannya kedudukan DPAS juga berada dibawah pemerintah/presiden sebab
presiden adalah ketuanya. Hal ini disebabkan karena DPAS yang mengusulkan dengan suara
bulat agar pidato presiden pada hari kemerdekaan RI 17 AGUSTUS 1959 yang berjudul
”Penemuan Kembali Revolusi Kita” yang dikenal dengan Manifesto Politik Republik
Indonesia (Manipol) ditetapkan sebagai GBHN berdasarkan Penpres No.1 tahun 1960. Inti
Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal dengan
MANIPOL USDEK.

5. Pembentukan Front Nasional


Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional
merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita
yang terkandung dalam UUD 1945. Tujuannya adalah menyatukan segala bentuk potensi
nasional menjadi kekuatan untuk menyukseskan pembangunan. Front Nasional dipimpin oleh
Presiden Sukarno sendiri. Tugas front nasional adalah sebagai berikut :
1. Menyelesaikan Revolusi Nasional
2. Melaksanakan Pembangunan
4. Mengembalikan Irian Barat
6. Pembentukan Kabinet Kerja
Tanggal 9 Juli 1959, presiden membentuk kabinet Kerja. Sebagai wakil presiden diangkatlah
Ir. Juanda. Hingga tahun 1964 Kabinet Kerja mengalami tiga kali perombakan (reshuffle).
Program kabinet ini adalah sebagai berikut.
1. Mencukupi kebutuhan sandang pangan
2. Menciptakan keamanan negara
2. Mengembalikan Irian Barat.

7. Keterlibatan PKI dalam Ajaran Nasakom


Perbedaan ideologi dari partai-partai yang berkembang masa demokrasi parlementer
menimbulkan perbedaan pemahaman mengenai kehidupan berbangsa dan bernegara yang
berdampak pada terancamnya persatuan di Indonesia. Pada masa demokrasi terpimpin
pemerintah mengambil langkah untuk menyamakan pemahaman mengenai kehidupan
berbangsa dan bernegara dengan menyampaikan ajaran NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan
Komunis). Tujuannya untuk menggalang persatuan bangsa.
Bagi presiden NASAKOM merupakan cerminan paham berbagai golongan dalam
masyarakat. Presiden yakin bahwa dengan menerima dan melaksanakan Nasakom maka
persatuan Indonesia akan terwujud. Ajaran Nasakom mulai disebarkan pada masyarakat.
Dikeluarkan ajaran Nasakom sama saja dengan upaya untuk memperkuat kedudukan Presiden
sebab jika menolak Nasakom sama saja dengan menolak presiden.
Kelompok yang kritis terhadap ajaran Nasakom adalah kalangan cendekiawan dan
ABRI. Upaya penyebarluasan ajaran Nasakom dimanfaatkan oleh PKI dengan mengemukakan
bahwa PKI merupakan barisan terdepan pembela NASAKOM. Keterlibatan PKI tersebut
menyebabkan ajaran Nasakom menyimpang dari ajaran kehidupan berbangsa dan bernegara
serta mengeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Selain itu PKI
mengambil alih kedudukan dan kekuasaan pemerintahan yang sah. PKI berhasil meyakinkan
presiden bahwa Presiden Sukarno tanpa PKI akan menjadi lemah terhadap TNI.

8. Adanya ajaran RESOPIM


Tujuan adanya ajaran RESOPIM (Revolusi, Sosialisme Indonesia, dan Pimpinan Nasional)
adalah untuk memperkuat kedudukan Presiden Sukarno. Ajaran Resopim diumumkan pada
peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-16.
Inti dari ajaran ini adalah bahwa seluruh unsur kehidupan berbangsa dan bernegara harus
dicapai melalui revolusi, dijiwai oleh sosialisme, dan dikendalikan oleh satu pimpinan nasional
yang disebut Panglima Besar Revolusi (PBR), yaitu Presiden Sukarno.
Dampak dari sosialisasi Resopim ini maka kedudukan lembaga-lembaga tinggi dan tertinggi
negara ditetapkan dibawah presiden. Hal ini terlihat dengan adanya pemberian pangkat menteri
kepada pimpinan lembaga tersebut, padahal kedudukan menteri seharusnya sebagai pembantu
presiden.

9. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia


TNI dan Polri disatukan menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) yang terdiri
atas 4 angkatan yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dan
Angkatan Kepolisian. Masing-masing angkatan dipimpin oleh Menteri Panglima Angkatanyang
kedudukannya langsung berada di bawah presiden. ABRI menjadi salah satu golongan
fungsional dan kekuatan sosial politik Indonesia.

10. Penataan Kehidupan Partai Politik


Pada masa demokrasi Parlementer, partai dapat melakukan kegiatan politik secara leluasa.
Sedangkan pada masa demokrasi terpimpin, kedudukan partai dibatasi oleh penetapan presiden
No. 7 tahun 1959. Partai yang tidak memenuhi syarat, misalnya jumlah anggota yang terlalu
sedikit akan dibubarkan sehingga dari 28 partai yang ada hanya tinggal 11 partai.
Tindakan pemerintah ini dikenal dengan penyederhanaan kepartaian.
Pembatasan gerak-gerik partai semakin memperkuat kedudukan pemerintah terutama presiden.
Kedudukan presiden yang kuat tersebut tampak dengan tindakannya untuk membubarkan 2
partai politik yang pernah berjaya masa demokrasi Parlementer yaitu Masyumi dan Partai
Sosialis Indonesia (PSI). Alasan pembubaran partai tersebuat adalah karena sejumlah anggota
dari kedua partai tersebut terlibat dalam pemberontakan PRRI dan Permesta. Kedua Partai
tersebut resmi dibubarkan pada tanggal 17 Agustus 1960.

11. Arah Politik Luar Negeri

a. Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo


Terjadi penyimpangan dari politik luar negeri bebas aktif yang menjadi cenderung condong
pada salah satu poros. Saat itu Indonesia memberlakukan politik konfrontasi yang lebih
mengarah pada negara-negara kapitalis seperti negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Politik
Konfrontasi tersebut dilandasi oleh pandangan tentang Nefo (New Emerging Forces) dan
Oldefo (Old Established Forces)
Nefo merupakan kekuatan baru yang sedang muncul yaitu negara-negara progresif revolusioner
(termasuk Indonesia dan negara-negara komunis umumnya) yang anti imperialisme dan
kolonialisme.
Oldefo merupakan kekuatan lama yang telah mapan yakni negara-negara kapitalis yang
neokolonialis dan imperialis (Nekolim).
Untuk mewujudkan Nefo maka dibentuk poros Jakarta-Phnom Penh-Hanoi-Peking-Pyong
Yang. Dampaknya ruang gerak Indonesia di forum internasional menjadi sempit sebab hanya
berpedoman ke negara-negara komunis.

b. Politik Konfrontasi Malaysia


Indonesia juga menjalankan politik konfrontasi dengan Malaysia. Hal ini disebabkan karena
pemerintah tidak setuju dengan pembentukan negara federasi Malaysia yang dianggap sebagai
proyek neokolonialisme Inggris yang membahayakan Indonesia dan negara-negara blok Nefo.
Dalam rangka konfrontasi tersebut Presiden mengumumkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora)
pada tanggal 3 Mei 1964, yang isinya sebagai berikut.
1. Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia.
2. Bantu perjuangan rakyat Malaysia untuk membebaskan diri dari Nekolim Inggris.
3. Pelaksanaan Dwikora dengan mengirimkan sukarelawan ke Malaysia Timur dan Barat
menunjukkan adanya campur tanggan Indonesia pada masalah dalam negeri Malaysia.

c. Politik Mercusuar
Politik Mercusuar dijalankan oleh presiden sebab beliau menganggap bahwa Indonesia
merupakan mercusuar yang dapat menerangi jalan bagi Nefo di seluruh dunia.
Untuk mewujudkannya maka diselenggarakan proyek-proyek besar dan spektakuler yang
diharapkan dapat menempatkan Indonesia pada kedudukan yang terkemuka di kalangan Nefo.
Proyek-proyek tersebut membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai milyaran rupiah
diantaranya diselenggarakannya GANEFO (Games of the New Emerging Forces ) yang
membutuhkan pembangunan kompleks Olahraga Senayan serta biaya perjalanan bagi delegasi
asing. Pada tanggal 7 Januari 1965, Indonesia keluar dari keanggotaan PBB sebab Malaysia
diangkat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Besarnya kekuasaan Presiden dalam Pelaksanaan demokrasi terpimpin tampak dengan:
a. Pengangkatan Ketua MPRS dirangkap oleh Wakil Perdana Menteri III serta pengagkatan
wakil ketua MPRS yang dipilih dan dipimpin oleh partai-partai besar serta wakil ABRI yang
masing-masing berkedudukan sebagai menteri yang tidak memimpin departemen.
b. Pidato presiden yang berjudul ”Penemuan Kembali Revolusi Kita” pada tanggal 17 Agustus
1959 yang dikenal dengan Manifesto Politik Republik Indonesia (Manipol) ditetapkan
sebagai GBHN atas usul DPA yang bersidang tanggal 23-25 September 1959.
c. Inti Manipol adalah USDEK (Undang-undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia). Sehingga lebih dikenal dengan
MANIPOL USDEK.
d. Pengangkatan Ir. Soekarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi yang berarti sebagai presiden
seumur hidup.
e. Pidato presiden yang berjudul ”Berdiri di atas Kaki Sendiri” sebagai pedoman revolusi dan
politik luar negeri.
f. Presiden berusaha menciptakan kondisi persaingan di antara angkatan, persaingan di antara
TNI dengan Parpol.
g. Presiden mengambil alih pemimpin tertinggi Angkatan Bersenjata dengan di bentuk
Komandan Operasi Tertinggi (KOTI).

B. Kebijakan Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin


Meskipun Indonesia telah merdeka tetapi Kondisi Ekonomi Indonesia masih sangat buruk.
Upaya untuk mengubah stuktur ekonomi kolonial ke ekonomi nasional yang sesuai dengan jiwa
bangsa Indonesia berjalan tersendat-sendat.
Faktor yang menyebabkan keadaan ekonomi tersendat adalah sebagai berikut.
1. Setelah pengakuan kedaulatan dari Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, bangsa Indonesia
menanggung beban ekonomi dan keuangan seperti yang telah ditetapkan dalam KMB. Beban
tersebut berupa hutang luar negeri sebesar 1,5 Triliun rupiah dan utang dalam negeri sejumlah
2,8 Triliun rupiah.
2. Defisit yang harus ditanggung oleh Pemerintah pada waktu itu sebesar 5,1 Miliar.
3. Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor terutama hasil bumi yaitu pertanian dan
perkebunan sehingga apabila permintaan ekspor dari sektor itu berkurang akan memukul
perekonomian Indonesia.
4. Politik keuangan Pemerintah Indonesia tidak di buat di Indonesia melainkan dirancang oleh
Belanda.
5. Pemerintah Belanda tidak mewarisi nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi
kolonial menjadi sistem ekonomi nasional.
6. Belum memiliki pengalaman untuk menata ekonomi secara baik, belum memiliki tenaga ahli
dan dana yang diperlukan secara memadai.
7. Situasi keamanan dalam negeri yang tidak menguntungkan berhubung banyaknya
pemberontakan dan gerakan sparatisisme di berbagai daerah di wilayah Indonesia.
8. Tidak stabilnya situasi politik dalam negeri mengakibatkan pengeluaran pemerintah untuk
operasi-operasi keamanan semakin meningkat.
9. Kabinet terlalu sering berganti menyebabakan program-program kabinet yang telah
direncanakan tidak dapat dilaksanakan, sementara program baru mulai dirancang.
10. Angka pertumbuhan jumlah penduduk yang besar.
Buruknya pengelolaan ekonomi pada masa pendudukan Jepang yang menguras kekayaan
alam Indonesia dan adanya Perang Kemerdekaan yang menelan biaya yang sangat besar serta
rusaknya perkebunan dan industri akibat perang. Ledakan jumlah penduduk, menambah
suramnya perekonomian kita.
Sampai saat dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, keadaan ekonomi dan
keuangan Indonesia sangat suram akibat pecahnya pemberontakan PRRI/Permesta.
Untuk merencanakan pembangunan ekonomi di bawah Kabinet Karya, pada tanggal 15
Agustus1959 dibentuklah Dewan Perancang Nasional (Depernas) yang dipimpin oleh Mr. Muh.
Yamin.
Pada tanggal 26 Juli 1960, Depernas telah berhasil menyusun suatu Rancangan Dasar
Undang-Undang, Pembangunan Nasional Semesta Berencana tahapan tahun 1961 – 1969. Pada
tahun 1963 Depernas diganti dengan Badan Perancangan Pernbangunan Nasional (Bappernas)
yang dipimpin yang oleh Presiden Soekarno sendiri.
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan memberi tanda silang (X)

1. Latar belakang dikeluarkan dekrit presiden adalah ……


a.   Adanya dominasi presiden yang kuat dalam lembaga pemerintahan
b.   Kegagalan kabinet dalam menjalankan programnya
c.   Kegagalan kontituante dalam menyusun UUD baru
d.   Komunis berhasil memperluas pengaruhnya
e.   Adanya konfik di tubuh Angkatan Darat
2. Salah satu bentuk campur tangan presiden dalam MPRS adalah ……
a.   Ketua MPRS diangkat oleh presiden
b.   Penggunaan Manipol sebagai GBHN
c.   Memasukkan unsur Nasakom dalam MPRS
d.   Memberi wakil TNI kedudukan dalam MPRS
e.   Mengganti DPR hasil pemilu dengan DPR-GR
3. Keterlibatan Indonesia dengan melakukan konfrontasi dengan Malaysia ditandai dengan
dikeluarkannya ……
a. Dwidarma d. Tritura
b. Dwikora e. Trilogi
c. Trikora
4. Latar belakang dikeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon) adalah ……
a.  Pinjaman luar negeri tidak mampu mengatasi masalah
b.  Penurunan jumlah uang yang berdar di masyarakat
c.  Membendung laju inflasi yang semakin tinggi
d.  Sulitnya mendapat pinjaman dari luar negeri
e.  Pendapatan negara yang menurun
5. Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ialah ...............
a. Tidak berlakunya Konstitusi RIS
b. Disusunnya kembali Konstitusi RIS
c. Tidak berlakunya UUDS 1950
d. Dibentuknya Front Nasional
e. Dijadikannya Manipol USDEK sebagai GBHN
6. Salah satu faktor pendorong lahirnya Dekrit Prediden 5 Juli 1959 adalah ....
a. DPR melancarkan mosi tidak percaya
b. Kontituante gagal menyusun UUD baru
c. Desakan dari rakyat
d. Desakan mahkamah konstitusi
e. Lahirnya Kepres No. I Tahun 1959
7. Pada masa Demokrasi Terpimpin, pengertian "terpimpin" adalah ....
a. Dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
b. Dipimpin oleh majelis permusyawarat rakyat
c. Dipimpin oleh dewan perwakilan rakyat
d. Dipimpin oleh presiden sendiri sehingga memunculkan atribut "pemimpin besar revolusi"
e. Dipimpin oleh rakyat
8. Bukti keberhasilan diplomasi Indonesia dalam memperjuangkan wilayah teritorial tertuang,
dalam ....
a. Deklarasi Djuanda d. Sistem Lisensi
b. kesepakatan KAA e. Proyek Mercusuar Ganefo
c. Gerakan Assaat
9. Untuk membebaskan Irian Barat dari cengkeraman Belanda, Indonesia akhirnya menempuh
operasi militer karena ....
a. Belanda meminta negara-negara Barat lainnya untuk mempertahankan Irian Barat
b. Usaha melalui perjuangan diplomasi dan konfrontasi ekonomi mengalanii kegagalan
c. Negara-negara Barat menolak memberikan bantuan persenjataan kepada Indonesia
d. PBB amat mendukung usaha Indonesia
e. Tentara Belanda di Irian Barat sangat kuat
10. Komando Mandala merencanakan operasioperasi pembebasan Irian Barat dalam beberapa fase.
Rencana penegakan RI secara mutlak di Irian Barat berada pada ....
a. Fase infiltrasi
b. Fase eksploitasi
c. Fase konsolidasi
d. Fase konfrontasi
e. Fase indoktrinasi
11. Upaya Indonesia dalam melakukan konfrontasi ekonomi dengan Belanda guna pembebasan
Irian Barat adalah …….
a.  Pembatalan semua hasil keputusan KMB
b.  Pemutusan hubungan Indonesia-Belanda
c.  Membawa masalah Irian Barat ke forum PBB
d.  Dibentuk Front Nasional pembebasan Irian Barat
e.  Pembatalan semua utang-utang RI kepada Belanda
12. Pengangkatan Presiden seumur hidup merupakan salah satu penyimpangan pada masa
Demokrasi Terpimpin, sebab bertentangan dengan UUD 1945 khususnya...
a. Pasal 5 UUD 1945
b. Pasal 7 UUD 1945
c. Pasal 9 UUD 1945
d. Pasal 10 UUD 1945
e. Pasal 14 UUD 1945
13. Pada masa Demokrasi Terpimpin Indonesia pernah keluar dari keanggotaan Dewan Keamanan
PBB dengan alasan...
a. PBB dinilai tidak murni lagi
b. PBB dinilai tidak menghiraukan himbauan Indonesia lagi
c. Malaysia terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB padahal sedang
berkonfrontasi dengan Indonesia
d. Indonesia menginginkan masuk menjadi anggota tidak tetap PBB, namun ditolak
e. Tidak sesuai lagi dengan haluan politik luar negeri
44. Contoh penyelewengan dalam pelaksanaan Dekrit Presiden adalah....
a. Digunakannya konstitusi RIS
b. Pembentukan DPAS dan DPR-GR
c. Pemberlakuan kembali UUS 1945
d. Ketua MPRS diangkat oleh Presiden
e. Dilakukannya devaluasi mata uang rupiah
UJI KOMPETENSI ESSAY 1

A. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !


1. Apa dampak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Bagaimana kondisi ekonomi pada masa Demokrasi Terpimpin ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. Bagaimana kondisi politik pada masa Demokrasi terpimpin ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Pada masa Demokrasi Terpimpin terjadi pemyimpangan–penyimpangan. sebutkan ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Mengapa Pemerintah dikatakan gagal dalam memperbaiki kondisi ekonomi ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
6. Mengapa pembentukan MPRS sebagai tindak lanjut dari Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dianggap
penyimpangan ?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
KEHIDUPAN POLITIK DAN EKONOMI BANGSA INDONESIA
PADA MASA ORDE BARU DAN REFORMASI

Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dan berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat memecahkan masalah
4. Mengolah, menakar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR :

3.5 Mengevaluasi kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa Orde Baru
4.5 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa Orde baru dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
3.6 Mengevaluasi kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada awal Reformasi
4.6 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politikdan ekonomi bangsa Indonesia
pada masa awal reformasi dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis
3.7.Mengevaluasi peran pelajar, mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia
4.7. Menulis sejarah tentang peran pelajar, mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam perubahan
politik dan ketatanegaraan Indonesia

KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA DIMASA ORDE BARU DAN REFORMASI

A. Lahirnya Pemerintahan Orde Baru


1. Orde Baru di awali dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966 oleh Presiden Soekarno
yang ditujukan kepada Letnan Jenderal Soeharto yang waktu itu menjabat sebagai Menteri
Panglima Angkatan Darat dan Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan
Ketertiban (Pangkopkamtib).
2. Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) memerintahkan Letnan Jenderal Soeharto agar
mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk menjamin keamanan, ketenangan, dan
kestabilan jalannya pemerintahan, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan
Presiden/Panglima Tertinggi/ Pemimpin Besar Revolusi/Mandataris MPR demi untuk
keutuhan bangsa dan negara Republik Indonesia.
3. Soeharto kemudian mengambil kebijakan politik melalui langkah-langkah berikut ini.
 Membubarkan dan melarang PKI beserta ormas-ormasnya.
 Mengamankan menteri-menteri yang dinilai terlibat dalam G30 S/PKI.
 Menunjuk beberapa menteri ad interim guna mengisi pos-pos yang lowong karena
diamankannya beberapa menteri tersebut.
 Membersihkan lembaga-lembaga negara lainnya dari unsur-unsur G 30 S/PKI, orang-
orang yang dianggap terlibat yang masih duduk dalam DPR-GR dan MPRS
diberhentikan.
4. Soeharto menjalankan fungsinya sebagai pengemban Supersemar setelah MPRS
mengeluarkan Ketetapan No.IX/MPRS/1966. Kemudian Soeharto membentuk Kabinet
Ampera berdasarkan Ketetapan No.XIII/MPRS/1966.

Menata Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Sidang Umum MPRS
1. Dalam upaya menata kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945 lebih lanjut MPRS pada tanggal 20 Juni-5 Juli 1966 mengadakan Sidang Umum
IV dan menghasilkan 24 (dua puluh empat) ketetapan penting antara lain:
 Tap MPRS No. IX/MPRS/1966, tentang Surat Perintah Presiden tanggal 11 Maret
1966(Supersemar).
 Tap MPRS No. XII/MPRS/1966, tentang penegasan kembali landasan kebijaksanaan
politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas aktif.
 Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966, tentang Kabinet Ampera.
 Tap MPRS No. XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/Penunjukkan Wakil Presiden dan
Tatacara Pengangkatan Pejabat Presiden.
 Tap MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran PKI, pernyataan sebagai
organisasi terlarang di seluruh wilayah negara RI dan larangan setiap kegiatan untuk
menyebarkan atau memperkembangkan paham atau ajaran Komunisme/Marxisme
Leninisme.

Pembentukan Kabinet Ampera


1. Letjen Soeharto makin percaya diri menjalankan fungsinya sebagai pengemban Supersemar
tatkala Sidang umum MPRS IV mengukuhkan Supersemar dengan Ketetapan
No.IX/MPRS/1966. Selain itu, sidang juga mengeluarkan keputusan yang memberikan
kekuasaan kepada Letjen Soeharto untuk membentuk Kabinet Ampera melalui Tap
No.XIII/MPRS/1966.
2. Dengan mengacu kepada Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, Presiden Soekarno
membubarkan Kabinet Dwikora yang disempurnakan dan kemudian menyerahkan wewenang
kepada Letjen Soeharto untuk membentuk Kabinet Ampera. Pada tanggal 25 Juli 1966 Letjen
Soeharto membentuk Kabinet Ampera, dengan unsur-unsur sebagai berikut.
 Pimpinan yaitu Presiden Soekarno
 Pembantu Pimpinan, terdiri atas lima orang menteri utam yang secara bersama
merupakan presidium dengan Letjen Soeharto sebagai ketua presidium.
 Anggota-anggota kabinet yang terdiri atas 24 orang menteri masing-masing memimpin
departemen di bawah komando koordinasi presidium kabinet.
3. Tugas pokok Kabinet Ampera dikenal dengan nama Dwi Dharma, yaitu (1) menciptakan
stabilitas politik dan (2) menciptakan stabilitas ekonomi. Program Kabinet Ampera disebut
Catur Karya, yaitu:
 Memperbaiki perikehidupan rakyat di bidang sandang dan pangan.
 Melaksanakan pemilihan umum selambat-lambatnya 5 Juli 1968.
 Melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk kepentinga nasional.
 Melanjutkan perjuangan anti-imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk
manifestasinya.
4. Dalam pelaksanaannya, ternyata pembentukan Kabinet Ampera mengakibatkan munculnya
”dualisme kepemimpinan nasional”. Kabinet Ampera dibentuk melalui Keputusan Presiden
No. 163 tanggal 25 Juli 1966 yang ditanda tangani Presiden Soekarno. Soekarno tetap
bertindak sebagai presiden, dan sekaligus merangkap sebagai pimpinan Kabinet.
5. Ketika Kabinet Ampera dirombak pada tanggal 11 Oktober 1966, jabatan Presiden tetap
dipegang oleh Soekarno. Namun, Letnan Jenderal Soeharto diangkat sebagai Perdana Menteri
yang memiliki kekuasaan eksekutif dalam Kabinet Ampera yang disempurnakan. Soekarno
sebagai pemimpin pemerintahan, sedangkan Soeharto sebagai pelaksana pemerintahan.
6. Adanya “dualisme kepemimpinan nasional” kemudian menimbulkan pertentangan politik
dalam masyarakat, yaitu mengarah pada munculnya pendukung Soekarno dan pendukung
Soeharto. Hal ini jelas membahayakan persatuan bangsa dan negara.
7. Demi menjaga keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara, Presiden Soekarno
menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada pengemban Tap MPRS No.IX/MPRS/1966
Jenderal Soeharto pada tanggal 23 Februari 1966 di Istana Negara. Penyerahan kekuasaan
tersebut berlangsung dalam waktu yang singkat dalam suasana yang sederhana tetapi khidmat
dengan dihadiri dan disaksikan oleh seluruh anggota Kabinet Ampera.
8. Penyerahan kekuasaan yang dilakukan atas prakarsa Presiden Soekarno ini merupakan
peristiwa penting dalam usaha mengatasi konflik yang sedang memuncak pada waktu itu.
Tertuang dalam sebuah pengumuman Presiden/Mandataris MPRS/Panglima Tertinggi ABRI
tanggal 20 Februari 1967, penyerahan kekuasaan ini didasarkan atas ketetapan MPRS
No.XV/MPRS/1966 yang menyatakan bahwa “Apabila Presiden berhalangan, maka
pemegang surat perintah 11 Maret memegang jabatan Presiden”.
9. Pengumuman penyerahan kekuasaan itu mendapat sambutan dan tanggapan yang sangat
positif dari masyarakat umum dan ABRI. Pada tanggal 24 Februari 1967 ABRI menyatakan
bahwa ABRI akan mengamankan isi yang tersurat dan yang tersirat dalam pengumuman
tersebut dengan segala konsekuensinya.
10. Sesuai dengan jadwal dan acara yang telah ditetapkan dalam keputusan Pimpinan MPRS
No.13/B/1967 dan No.14/B/1967, MPRS menyelenggarakan Sidang Istimewa di Jakarta pada
tanggal 7 sampai dengan tanggal 12 Maret 1967.
11. Dalam Sidang Istimewa tersebut, MPRS dengan Ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967
memutuskan untuk mencabut kekuasaan pemerintah negara dari Presiden Soekarno dan
menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Soekarno serta segala kekuasaan pemerintahan
negara yang diaturdalam UUD 1945. Gengan Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 itu
pula. MPRS mengangkat Pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966, Jenderal
Soeharto, sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia.
12. Pertimbangan yang mendasari ketetapan tersebut adalah sebagai berikut.
 Keseluruhan pidato Presiden yang berjudul Nawaksara dan pelengkapnya tidak
memenuhi harapan rakyat khususnya anggota-anggota MPRS. Karena tidak memuat
secara jelas pertanggung jawaban tentang kebijaksanaan Presiden mengenai
pemberontakan G 30 S/PKI, kemunduran ekonomi, dan kemerosotan akhlak.
 Presiden telah menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Pengemban Ketetapan
MPRS No. IX/MPRS/1966.
13. Selanjutnya pada tanggal 12 Maret 1967 Jenderal Soeharto diambil sumpahnya dan dilantik
sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia, berdasarkan Ketetapan MPRS No,
XXXIII/MPRS/1967. Kekuasaan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia berakhir
secara resmi.
14. Pada tanggal 27 Maret 1968, MPRS mengangkat Letnan Jenderal Soeharto sebagai Presiden
Republik Indonesia berdasarkan Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967, sampai Presiden
baru hasil pemilihan umum ditetapkan.
15. Dengan dilantiknya Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia pada
tanggal 12 Maret 1967, maka secara resmi terjadi pergantian pemerintah dari Orde Lama
(Demokrasi Terpimpin) ke pemerintah yang baru (masa Orde Baru)

B. Penataan Kembali Politik Luar Negeri Bebas Aktif


Indonesia kembali menjadi anggota PBB
1. Pada tanggal 28 Sebtember 1950 Indonesia masuk menjadi anggota PBB dan tercatat menjadi
anggota ke-60. Banyak manfaat yang diperoleh Bangsa Indonesia semenjak menjadi anggota
PBB, seperti
 PBB turut berperan dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda masa Perang
Kemerdekaan (1945-1949) dengan mengirimkan KTN dan UNCI.
 PBB berjasa menyelesaikan masalah pengembalian Irian Barat ke pangkuan RI dengan
mengirim misi UNTEA.
 Hubungan yang sudah harmonis antara Indonesia dan PBB menjadi terganggu, sejak
Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7 Januari 1965.
Persoalannya, usul Indonesia agar Malaysia tidak diterima menjadi anggota tidak tetap
Dewan Keamanan PBB tidak membuahkan hasil. Kenyataannya, Malaysia tetap
diterima menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Normalisasi Hubungan Indonesia dengan Malaysia


Konfrontasi antara Indonesia Malaysia dianggap kurang sesuai dengan politik luar negeri yang
bebas aktif. Tindakan ini sangat merugikan kedua belah pihak, hubungan sebagai negara
tetangga terputus maka tindakan saling bermusuhan ini harus segera diakhiri. Oleh karena itu
pemerintah Orde Baru berniat melakukan normalisasi hubungan Indonesia dengan Malaysia.

Indonesia menjadi Anggota ASEAN


Tokoh-tokoh yang menandatangani Deklarasi Bangkok pada tahun 1967 tersebut ialah Adam
Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Narciso Ramos (Filipina), Rajaratnam
(Singapura), dan Thanat Khoman (thailand).

Keikutsertaan Indonesia dalam Berbagai Lembaga Internasional


1. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)
2. Organisasi Konferensi Islam (OKI)
3. Consultative Group on Indonesia (CGI)
4. Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
5. International Monetary Fund (IMF)

C. Upaya Peningkatan Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara Me1a1ui


Pembangunan Nasional
1. Setelah Orde Baru selama tiga tahun (1966-1968) menyelesaikan stabilitas dan
rehabilitasi, khususnya di bidang ekonomi, maka pada tanggal 1 April 1969 dimulai
pelaksanaan Pembangunan Lima Tahun Tahap I (Pelita I).
2. Dengan ini berarti mulailah pembangunan nasional berencana. Sampai dengan tanggal 31
Maret 1994, bangsa Indonesia telah berhasil menyelesaikan Pembangunan Lima Tahun
Tahap ke-5 atau dikenal dengan nama Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama
(PJPT I). Selanjutnya, mulai tanggal 1 April 1994 bangsa Indonesia telah memasuki
Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua (PJPT II) yakni dimulainya Pelita VI.

Pembangunan Jangka Panjang Tahap I


MPR hasil Pemilu 1971 berhasil menetapkan GBHN 1973 yang pada hakekatnyamerupakan
PolaUmum Pembangunan NasionaL. GBHN-lah yang akan memberikan arah pembangunan.
Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang
merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila.

Landasan Pembangunan Nasional


Pembangunan Nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya dan pembangunan seluruh bangsa Indonesia, berlandaskan Pancasila dan UUD
1945.
Asas-asas pembangunan nasional
 Asas mantaat
 Asas usaha bersama dan kekeluargaan
 Asas demokrasi
 Asas adil dan merata
 Asas perikehidupan dalam keseimbangan
 Asas kesadaran hukum
 Asas kepercayaan pada din sendini

Pelaksanaan Pembangunan Nasional dalam PJPT I


1. Pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap berlangsungselama
lima tahun yang disebut Pelita.
2 Setiap Pelita memiliki titik berat di bidang-bidang tertentu. Rincian prionitas dan sasaran
yang hendak dicapai dalam setiap tahap Pelita adalah sebagai berikut.
• Pelita I(1April 1969 — 31 Maret 1974), menitikberatkan pada sektor pertanian dan
industri
yang mendukung sektor pertanian.
• PelitaII(1 April 1974—31 Maret 1975), menitikberatkan pada sektor pertanian dan
industri yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
• Pelita III (1 April 1979 — 31 Maret 1984). menitikberatkan pada sektor pertanian
menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku
menjadi bahan jadi.
• Pelita IV (1 April 1984 — 31 Maret 1989). menitikberatkan pada sektor pertanian
menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan
mesin-mesin sendiri.
• Pelita V (1 April 1989 — 31 Maret 1994). menitikberatkan pada sektor pertanian untuk
memantapkan swasembada pangan dan meningkatkan produksi pertanian lainnya dan
meningkatkan produksi khususnya yang menghasilkan untuk ekspor, banyak menyerap
tenaga kerja, dan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesinsendiri.

Pembangunan Jangka Panjang Tahap II


(dimulai Pelita VI yakni mulai tanggal 1 April 1994 —31 Maret 1999)
1. Pelita VI sebenarya merupakan tahapan “tinggal landas”, dari negara agraris menuju
negara industri, dan negara berkembang menuju negara maju. Narnun, sebelum cita-cita
Orde Baru tersebut terwujud, sudah kandas diperjalanan.
2. pada pertengahan 1997negara-negara Asia termasuk Indonesia dilanda “badai” krisis
moneter; dan ternyata kondisi ekonomi kita juga belum kuat menghadapi “badai” tersebut.
3. Pemerintah Orde Baru tidak dapat segera mengatasi krisis tersebut. Krisis moneter
merembet pada krisis ekonomi dan krisis-krisis yang lain termasuk krisis mental,
kesemuanya akhirnya berdampak pada lengsernya Presiden Soeharto dari kursi
kepresidenan pada tanggal 21 Mei 1998.
D. Ciri-ciri Pokok Kebijakan Pemerintah Orde Baru
1. Melaksanakan Pembangunan Disegala Bidang
2. Mengadakan Penataran P4
3. Mencanangkan Pancasila sebagai Asas Tunggal
4. Adanya Dwi Fungsi ABRI
5. Politik Sentralisasi

A. Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru V


Krisis Politik, Ekonomi dan Sosial
1. Setelah pelantikan Kabinet Pembangunan VII pada awal bulan Maret 1998 kondisi bangsa
dan negara semakin tidak membaik. Perekonornian juga tidak mengalami pertumbuhan,
sementara masalah sosial semakin menumpuk.
2. Kondisi seperti itu mengundang keprihatinan rakyat. Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam aksi
unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti terjadi bentrokan dengan aparat keamanan yang
mengakibatkan empat mahasiswa tewas tertembak yaitu Elang Mulia Lesmana, Hery
Hartanto, Hendriawan Sie, dan Hafidhin Royan. Selain itu, puluhan mahasiswa dan warga
Iainnya mengalami luka-luka.
3. Peristiwa Trisakti itu membuat masyarakat berduka dan marah. Kejadian itu memicu
terjadinya kerusuhan massa pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998 di Jakarta dan kota-kota besar di
seluruh Indonesia. Dalam suasana yang sangat panas tersebut. kaum reformis di seluruh
pelosok tanah air bersemangat untuk menuntut reformasi di bidang politik. ekonomi, dan
hukum.
4. Dengan adanya desakan dari mahasiswa dan masyarakat serta rnempertimbangkan
kepentingan bangsa dan negara, tanggal 21 Mei 1998. pukul 10.00 WIB Presiden Soeharto
meletakkan jabatannya di depan Mahkamah Agung. Pada kesempatan yang sama, berdasarkan
Pasal 8 UUD 1945. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi pengganti
Presiden. Pelantikan dilakukan di depan Mahkamah Agung. Sejak itu, Presiden RI ke-3
dijabat oleh Prof. Dr. B.J. Habibie.

Kronologi Jatuhnya Pemerintahan Orde Baru


1. Secarakronologi jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mel 1998. dapat dikernukakan
sebagaiberikut.
• Tanggal 1 Mei 1998. Presiden Soeharto menyatakan Reformasi boleh dilakukan tapi
tahun 2003.
• Tanggal 2 Mel l998. reaksi keras mahasiswa dengan berbagai demonstrasi.
• Tanggal 9 Mei 1998. Presiden Soeharto bertolak ke Kairo untuk menghadiri KTT VIII
G-1 5.
• Tanggal 11 Mei 1998. Presiden Soeharto menjadi pembicara pertama yang mewakili
negara-negara Asia di KTT VIII G-15 di Kairo (Mesir).
• Tanggal 12 Mei 1998. tragedi di Kampus Trisakti yang menyebabkan gugurnya
Pahlawan Reformasi, yakni Elang Mulya Lesmana (Mahasiswa Teknik Arsitektur),
HafidinRoyan (Mahasiswa Ekonomi), Hari Hariyanto (MahasiswaEkonomi). dan
Hendriawan(Mahasiswa Ekonomi).
• Tanggal 13 -15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massal di Jakarta dan di beberapakotalain.
• Tanggal 13 Mei 1998, seluruh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia
berkabung.
• Tanggal 14 Mei 1998, pernyataan “lengser” Presiden Soeharto saat berdialog dengan
masyarakat Indonesia di Kairo (Mesir).
• Tanggal 16 Mei 1998, rencana reshuffle Kabinet Pembangunan VII.
• Tanggal 17 Mei 1998, rencana Gerakan Kebangkitan Nasional 20 Mei.
• Tanggal 18 Mei 1998, mahasiswa menolak reshuffle dan menuntut Soeharto mundur.
• Tanggal 21 Mci 1998, akhirnya Presiden Soeharto menyatakan mundur dari jabatan
sebagai presiden.
2. Sebagal pemangku jabatan presiden diserahkan kepada Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie yang
melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden/Mandataris MPR periode 1998-2003.

B. Proses Munculnya Reformasi


Gerakan Reformasi
1. Reformasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan radikal untuk perbaikan dalam suatu
masyarakat atau negara dalam segala bidang. Reformasi menghendaki susunan tatanan
perikehidupan lama diganti dengan tatanan perikehidupan baru secara hukum menuju
perbaikan.
2. Tujuan Gerakan Reformasi ialah memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, baik dalam bidang
ekonomi, politik, dan hukum.
3. Agar negara kesatuan Republik Indonesia dan tujuan nasional bangsa Indonesia dapat
tercapai, maka Republik Indonesia harus menggunakan dasar filosofi reformasi yaitu
Pancasila. terbukti bahwa Pancasila amat ampuh dan efektif untuk mempersatukan bangsa
Indonesia. Persatuan bangsa Indonesia juga penting untuk melaksanakan agenda reformasi.
4. Agenda reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut.
• Adili Soeharto dan kroninya
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan Dwifungsi ABRI
• Otonomi daerah yang seluas-luasnya
• Supremasi hukum
• Pemerintahan yang bersih dan KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)

Latar Belakang Munculnya Reformasi


Krisis Ekonomi
1. Krisis moneter yang melanda negara-negara di Asia Tenggra sejak bulan Juli 1997, juga
berimbas ke Indonesia. Ternyata ekonomi nasional Indonesia belum kuat untukmenghadapi
krisis global tersebut. Krisis ekonomi di Indonesia dimulai dan melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 1 Agustus 1997 nilai tukar rupiah turun dan Rp
2.575,00menjadi Rp 2.603,00 per dolar. Sampai dengan bulan Desember 1997 nilai tukar
rupiah terhadap dolar Amenika Serikat mencapai Rp 5.000,00 per dolar. Bahkan mencapai
angka Rp 16.000,00 per dolar Amerika Serikat pada bulan Maret 1998.
2. Ketika nilai tukar rupiah semakin melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 0%.
Hal mi mengakibatkan iklim bisnis menjadi lesu. Kondisi moneter Indonesia pun mengalami
keterpurukan dengan dilikuidasinya 16 bank pada akhir tahun 1997. Krisis moneter yang
akhirnya berdampak pada krisis ekonomi mengakibatkan hancurnya sistem fundamental
perekonomian Indonesia.

Krisis Politik
Awal Krisis Politik
1. Kebijaksanaan pemerintah di dalam bidang politik selalu menguntungkan Golkar dan
merugikan partai politik. Mayoritas tunggal (single majority)dengan kemenangan Golkar
adalah demi kelangsungan pembangunan nasional.
2. Kemenangan Golkar dinilai oleh para pengamat politik di Indonesia dan para peninjau asing
sebagai pemilu yang pelaksanaannya tidak jurdil (jujur dan adil). Kemenangan Golkar diikuti
oleh munculnya dukungan kepada Jenderal Purnawirawan Soeharto selaku Ketua Dewan
Pembina Golkar untuk dicalonkan kembali sebagai presiden pada Sidang Umum MPR tahun
1998 untuk periode 1998-2003.

Masa1ah di Bidang Poiltik


1. Demokrasi yang dilakukan tidak dengan semestinya telah menimbulkan permasalahan politik.
Kedaulatan rakyat hanya di tangan kelompok tertentu, bahkan lebih banyak dipegang oleh
para penguasa. Hal tersebut mengakibatkan rasa ketidakpercayaan kepada pemerintah, DPR,
dan MPR sehingga memicu timbulnya gerakan reformasi.
2. Gerakan reformasi juga menuntut pemerintahan yang bersih dan KKN. Gerakan reformasi
menuntut pembaharuan lima paket undang-undang politik yang dianggap menjadi sumber
ketidakadilan, yaitu:
UU No. 1 Tahun 1985 tentang Pemilihan Umum;
UU No. 1 Tahun 1985 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, dan Wewenang DPR/MPR;
UU No. 1 Tahun 1985 tentang Partai Politik dan Golongan Karya
UU No. 1 Tahun 1985 tentang Referendum
UU No. 1 Tahun 1985 tentang Organisasi Massa

Permasalahan di Bidang Hukum


Pada masa Orde Baru, di bidang hukum banyak terjadi ketidakadilan. Dengan demikian
pengadilan sulit mewujudkan keadilan bagi rakyat. Reformasi menghendaki penegakan
hukum secara adil bagi semua pihak sesuai dengan prinsip negara hukum.
Krisis Kepercayaan
Dalam pemenintahan Orde Baru berkembang korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). yang
dilaksanakan secara terselubung maupun secara terang-terangan. Hal itu mengakibatkan
timbulnya ketidakpercayaan rakyat terhadap pemerintah dan ketidakpercayaan luar negeri
terhadap Indonesia.

UJIKOMPETENSI

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Landasan hukum lahirnya Pemerintahan Orde Baru ialah . . . .
a. Pancasila
b. UUD 1945
c. Supersemar
d. Kepres RI
e. Dukungan rakyat
2. Pembuatan Supersemar dari Presiden Soekarno kepada Letnan Jenderal Soeharto mengandung
maksud . . . .
a. Memberi kekuasaan sementara
b. Memberi mandat sebagai presiden
c. Untuk pemulihan keamanan dan ketertiban
d. Penyerahan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto
e. Melindungi keamanan Presiden Soekarno dan keluarga
3. Tiga perwira tinggi yang ikut terlibat dalam pembuatan supersemar ialah . . . .
a. Basuki Rachmad, M. Yusuf dan Amir Machmud.
b. Basuki Rachmad, M. Yusuf dan Katamso.
c. M. Yusuf, Subandrio dan Amir Machmud.
d. Basuki Rachmad, Imam Safei dan Amir Machmud.
e. Basuki Rachmad, Yusuf Muda Dalam dan Amir Machmud.
4. Supersemar kemudian dikukuhkan oleh MPRS menjadi sebuah Ketetapan MPRS dalam
Sidangnya tahun 1966 yakni . . . .
a. Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966
b. Ketetapan MPRS No.XIII/MPRS/1966
c. Ketetapan MPRS No.XIX/MPRS/1966
d. Ketetapan MPRS No.XXV/MPRS/1966
e. Ketetapan MPRS No.XXXIII/MPRS/1967
5. Supersemar dianggap sbagai tonggak lahirnya kekuasaan Orde Baru .pernyataan ini pada
kenyataan ba bahwa …..
a. Soeharto secara resmi di angkat sebagai pejabat Presiden
b. Presiden soekarno tidak lagi mempunyai kekuasaan secara politis
c. Pemegang Supersemar berhak meneruskan mandat menjadi Presiden
d. Kekuasaan Soeharto secara politik di peroleh melalui supersemar
e. Soeharto mempunyai kewenangan membubarkan PKI.
6. Susunan tatanan perikehidupan rakyat, bangsa dan negara berdasarkan pelaksanaan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, merupakan pengertian dari . . . .
a. Orde Pembangunan
b. Orde Baru
c. Modernisasi
d. Revolusi
e. Reformasi
7. Pembentukan Kabinet Ampera pada tanggal 28 j7uli 1966 menunjukan kedudukan Presiden
Soekarno semakin lemah . kondisi ini di sebabkan ….
a. Mentri pilihan Soekarno tidak masuk jajaran cabinet
b. Soebandriao tidak lagi menjabat sebgai mentri cabinet Ampera
c. Cabinet Ampera di bentuk Soekarno bersama Soeharto
d. Presiden Soekarno tidak bertindak sebagai pemimpin Kabinet
e. Soeharto berkedudukan sebagai pemimpin pelaksana pemerintahan .
8. Pada 7 juni 1966 MPRS mengeluarkan ketetapan nomor IX/MPRS/1966. Ketapan MPRS ini
menyebabkan …..
a. Supersemsr menjadi konstitusi Negara
b. Soeharto menduduki kursi kepresidena
c. Kbinet Dwikora di ganti degan cabinet Ampera
d. Kedudukan Soekarno sebagai Presiden melemah
e. PKI di nyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia
9. Munculnya “dualisme kepemimpinan nasional” Soekarno-Soeharto, setelah peristiwa . . . .
a. Pembentukan Kabinet Ampera
b. Pengukuhan Supersemar menjadi sebuah Ketetapan MPRS
c. Pembentukan Kabinet Dwi Kora
d. Indonesia keluar dari PBB
e. Pembebasan Irian Barat
10. Salah satu Ketetapan MPRS yang mengatur tentang pelaksanaan politik luar negeri yang bebas
aktif adalah . . . .
a. Ketetapan MPRS No.IX/MPRS/1966
b. Ketetapan MPRS No.XII/MPRS/1966
c. Ketetapan MPRS No.XIII/MPRS/1966
d. Ketetapan MPRS No.XXV/MPRS/1966
e. Ketetapan MPRS No.XXXIII/MPRS/1967
11. Berkaitan dengan penataan politik luar negeri, Indonesia kembali menjadi anggota PBB yakni
pada tanggal . . . .
a. 7 Januari 1965
b. 15 Januari 1966
c. 17 Agustus 1966
d. 28 September 1966
e. 28 Oktober 1966
12. Demokrasi yang dianut oleh Pemerintah Orde Baru adalah . . . .
a. Demokrasi Parlementer
b. Demokrasi Pancasila
c. Demokrasi Sosialis
d. Demokrasi Rakyat
e. Demokrasi Liberal
13. Penataran P4 yang dilaksananakan pada masa Orde Baru bertujuan untuk …..
a. Memberikan [pemahaman kepada masyarakat tentang arti Pancasila .
b. Membentuk pemahaman yang sama tentang demokrasai Pancasila
c. Mendidik peserta didik agar memahami butir-butir Pancasila
d. Menyosialisaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam butir-butir Pancasila
e. Kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan Idiologi selain Pancasila .
14. Angkatan 66 tumbuh atas dukungan dari . . . .
a. ABRI dan rakyat
b. Presiden dan Wakil Presiden
c. Para pemuda, pelajar dan mahasiswa
d. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
e. Kesatuan-kesatuan aksi pembela pancasila
15. Sidang MPRS tanggal 7-11 Maret 1967 memutuskan antara lain . . . .
a. Mengangkat Jenderal Soeharto sebagai Presiden RI
b. Mengangkat Jenderal A. H. Nasution sebagai ketua MPR
c. Mencabut kekuasaan Pemerintahan dari Presiden Soekarno
d. Mengasingkan Ir. Soekarno ke Istana Bogor
e. Mengukuhkan Supersemar
16. Stabilitas ekonomi akan lebih berhasil apabila . . . .
a. Meningkatnya produksi pangan dengan kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan peran modal dalam negeri dengan kemajuan industri
c. Keberhasilan produksi pangan dengan pendidikan
d. Meningkatnya barang ekspor
e. Keberhasilan produksi pangan dengan keluarga berencana
17. Keberhasilan Pemerintah Orde Baru dalam bidang Ekonomi yang di capai pada masa awal
pemerintahan nya yaitu ….
a. Meningkatkan daya beli masyarakat
b. Mencapai swasembada beras
c. Melunasi hutang luar Negeri
d. Mengatasi kemiskinan
e. Menekan laju inflansi.
18. Berkembangnya pertanian modern bertujuan untuk . . . .
a. Memenuhi kebutuhan pasar
b. Meningkatkan kebutuhan ekspor
c. Meningkatkan kreativitas pertanian
d. Memproduksi pertanian dalam jumlah besar
e. Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat
19. Penyuluhan pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan pertanian,
sebab . . . .
a. Berupaya untuk meningkatkan penggunaan bibit unggul
b. Memberikan pengarahan tentang cara-cara untuk meningkatkan hasil produksi
c. Memberikan pengarahan tentang cara-cara pengolahan tanah yang baik dan cepat
d. Memberikan pengarahan tentang teknik-teknik yang ditempuh dalam meningkatkan hasil
pertanian
e. Berupaya untuk menjadikan pertanian sebagai sumber utama dalam kehidupan
20. Pertumbuhan industri yang makin pesat erat kaitannya dengan kesempatan kerja, karena . . . .
a. Industri menjadi pelarian para petani
b. Industri menyediakan pekerjaan yang ringan
c. Industri menambah penghasilan masyarakat
d. Industri menjadikan peluang kerja bagi masyarakat
e. Peluang kesempatan kerja dalam perindustrian jauh lebih besar daripada pertanian.
21. Berkembangnya industri pertanian disebabkan oleh . . . .
a. Adanya upaya untuk meningkatkan hasil pertanian
b. Adanya upaya untuk mempercepat proses pengolahan tanah
c. Adanya upaya untuk penggunaan pupuk-pupuk kimia
d. Adanya upaya untuk penggunaan pestisida
e. Berkembangnya sistem kelompok tani
22. Salah satu kebijakan pemerintah Orde Baru dalam bidang pendidikan adalah wajib belajar
sembilan tahun dampak kebijakan tersebut adalah ….
a. Nasionalisme bangsa Indonesia berkembang
b. Kualitas pendidikan di Indonesia meningkatn
c. Partisipasi pendidikan dasar meningkat
d. Jumlah perguruan tinggi bertambah
e. Jumlah mahasiswa meningkat
23. Pada masa ORDE Baru pemerintah melakukan pencabutan SIUPP terhadap sejumlah media
masa .kebijakan ini dilakukan karena media masa pada Orde Baru
a. Tidak mengeks[pos pembangunan pemerintah
b. Enggan bekerjasama dengan pemerintah
c. Tidak menyajikan informasi yang obyektif
d. Terlalu keras mengkritik pemerintah
e. Menjadi partisan partai tertentu
24. Pada masa Orde Baru pembangunan yang dilakukan pemerintah tidak merata sehingga berakibat
….
a. Terjadi ledakan pendduk di pulau jawa
b. Pemerintah melaksanakan program transmigrasi
c. Terjadi kemiskinan dan kesenjagan social
d. Tejadi perpindahan penduduk ke pulau jawa
e. Pemberontakan terjadi di beberapa daerah
25. Salah satu kondisi yang menandai berkembangnya praktik korupsi , kolusi, dan nepotisme pada
masa Orde Baru adalah …
a. Rekrutmen politik secara tertutup
b. Pembatasan jumlah partai politik
c. Pemerintahan otoriter dan sentralis
d. Suksesi pemerintahan yang tidak berjalan
e. Pembangunan infrastruktur yang tidak merata
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan isian yang singkat!
1. Langkah pertama yang diambil oleh pengemban Tap MPRS No.IX/MPRS/1966 adalah . . .
…………………………………………………………………………………………………
…….
2. Tap MPRS No. IX/MPRS/1966 mengesahkan dan mengukuhkan . . .
…………………………………………………………………………………………………
……….
3. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya tertuang dalam . . .
…………………………………………………………………………………………………
……….
4. Kabinet Ampera dibentuk pada tanggal . . . .
…………………………………………………………………………………………………
………
5. Tugas pokok Kabinet Ampera dikenal dengan nama . . . .
…………………………………………………………………………………………………
…………
6. Pada masa Orde Baru, Indonesia kembali menjadi anggota PBB yakni pada tanggal . . . .
…………………………………………………………………………………………………
……….
7. Normalisasi hubungan baik kembali antara Malaysia-Indonesia masa Orde Baru tetuang
dalam . . . .
…………………………………………………………………………………………………
………..
8. Orde Baru mulai melaksanakan Pelita I pada tanggal . . . .
…………………………………………………………………………………………………
………..
9. Semasa Orde Baru, Indonesia telah melaksanakan pemilu sebanyak . . . . kali
…………………………………………………………………………………………………
………..
10. Sifat politik luar negeri Indonesia adalah . . . .
…………………………………………………………………………………………………
……….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!


1. Sebutkan isi Supersemar 1966!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..
2. Sebutkan dua langkah yang segera dilakukan oleh Letnan Jenderal Soeharto selaku
pengemban Supersemar!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..
3. Kemukakan ciri-ciri pokok pemerintahan Orde Baru!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

4. Jelaskan dampak menguatnya peran negara terhadap kehidupan masyarakat pada masa Orde
Baru!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

5. Kemukakan apa yang menjadi program kerja Kabinet Ampera!


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

6. Bagaiamana usaha pemerintahan Orde Baru dalam meleksanakan politik bebes aktif di
Indonesia…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………..
7. Apa yang menjadi landasan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

8. Pada masa transisi ( 1966- 1967 ) terjadi dualism kepemimpinan Nasional . mengapa kondisi
ini terjadi …?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

9. Bagaimana upaya untuk mengakhiri adanya “dualisme kepemimpin nasional” tersebut?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………..

10. Bagaimna reaksi kelompok pro –integrasi terhadap proklamasi kemerdekaaqn Timor-Timur
yang di deklarasikan oleh kelompok Fertelin
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………….
3.6. PERKEMBANGAN BIDANG POLITIK DAN PEMERINTAHAN
SETELAH 21 MEL 1998
(MASA REFORMASI)

Masa Pemerintahan B.J. Habibie

1. Tampilnya B.J. Habibie menjadi presiden menggantikan Soeharto menjadi polemik di


ka1angan ahli hukum. Ada sebagian yang menilai hal itu konstitusional, namun ada
sebagian yang menilai hal itu inkonstitusional.
• Pendapat yang menyatakan bahwa B.J. Habibie menjadi presiden adalah konsitusional,
dasarnya adalah Pasal 8 UUD 1945. Dalam pasal 8 UUD 1945 dinyatakan bahwa “Bila
Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya, ia digantikan oleh
Wakil Presiden sampai habis masa waktunya”.
• Sebaliknya yang menyatakan bahwa B.J. Habibie menjadi presiden adalah
inkonsitusional, dasarnya adalah Pasal 9 UUD 1945. Pasal 9 UUD 1945 menyatakan
bahwa. “Sebelum Presiden memangku jabatan maka Presiden harus mengucapkan sumpah
dan janji di depan MPR atau DPR”. B.J. Habibie tidak melakukan hal yang demikian. Ia
mengucapkan sumpah dan janji di depan Makamah Agung dan personil MPR dan DPR
yang bukan bersifat, kelembagaan.
2. Adanya krisis ekonomi yang kemudian menjalar ke krisis yang lain, merupakan tantangan
yang berat bagi pemerintahan B.J. Habibie. Untuk itulah. pemerintahan B.J. Habibie
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
•Membentuk Kabinet Reformasi: Sesuai dengan Keputusan Presiden No.122/M
Tahunl998, pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden B.J. Habibie membentuk kabinet baru
yang diberinama Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet ini terdiri atas 36 menteri,
yang meliputi perwakilan dari militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI
• Reformasi di bidang ekonomi: B.J. Habibie naik menjadi presiden, mewarisi krisis
ekonomi yang sangat parah. Agar bangsa Indonesia dapat segera keluar dan krisis
ekonomi yang berkepanjangan. B.J. Habibie berupaya melakukan langkah-langkah, antara
lain:
a. Merekapitulasi perbankan.
b. Merekonstruksi perekonomian nasional.
c. Melikuidasi beberapa bank bermasalah.
d. Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika hingga di bawah Rp 10.000
e. Mengiplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.
• Reformasi di bidang politik: Presiden B.J. Habibie mengupayakan politik Indonesia
dalam kondisi yang transparan dan merencanakan pemilihan umum yang langsung, umum.
Bebas, rahasia, jujur, dan adil (Luber Jurdil). Dengan ini, diharapkan dapat dibentuk
lembaga tertinggi dan tinggi negara yang betul-betul representatif. Dalam pemilu yang
dilaksanakan masa pemerintahan B.J. Habibie, ternyata rakyat dapat menyalurkan
aspirasinya sehingga bermunculan partai-partai politik dan yang lolos serta ikut dalam
pemilu sebanyak 48 partai.
• Reformasi di bidang hukum: Target reformasi hukum menyangkut tiga hal, yakni
substansi, hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan berwibawa, serta institusi
peradilan yang independen. Dalam reformasi hukum khususnya substansi hukum
diharapkan melahirkan aturan hukum yang berwatak reformis menjamin hak-hak asasi
masyarakat. demokrasi berdimensi keadilan, dan melindungi kepentingan publik.
• Masalah Dwi Fungsi ABRI: ABRI mulai melakukan reorientasi dan reposisi peran sosial
politiknya. Di era reformasi, ABRI yang duduk dalam anggota MPR/DPR jumlahnya
sudah dikurangi yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. ABRI yang semula terdiri atas
empat angkatan termasuk Polri, mulai tanggal 5 Mei 1999 Polri memisahkan diri dan
ABRI menjadi Kepolisian Negara. lstilah ABRI berubah menjadi TNI yang terdiri atas
Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
• Sidang Istimewa MPR: Sesuai dengan tuntuan reformasi. maka diselenggarakan Sidang
Istimewa pada tanggal 10-13 November 1998. Sidang Istimewa MPR menghasilkan 12
Ketetapan, di antaranya sebagai berikut.
a. Ketetapan MPR No.X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi Pembangunan
dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional sebagai Haluan
Negara.
b. Ketetapan MPR No.XIIMPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, serta
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
c. Ketetapan MPR No.XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia.
d. Ketetapan MPR No.XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah,
Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional yang Berkeadilan,
serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
e. Ketetapan MPR No.XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam Rangka
Demokrasi Ekonomi.
f. Ketetapan MPR No.XVII/MPR/1998tentang Hak Asasi Manusia. •
• Pemilihan Umum 1999: Presiden B.J. Habibie menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai
pelaksanaan Pemilu 1999. Pemilu tahun 1999 diikuti oleh 48 partai politik dan muncul
lima partai besar, yakni
PDI Perjuangan (PDI-P),
Partal Golkar,
Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan
Partai Amanat Nasional (PAN).
• Walaupun PDI-P meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35%), namun
yang diangkat menjadi presiden bukanlah calon dari partai itu, yaitu Megawati
Soekarnoputri. melainkan dari PKB, yaitu Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Pada saat itu.
Megawati hanya menjadi calon presiden. Hal mi dimungkinkan untuk terjadi karena
Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara
pemilihan presiden dan wakilnya dilakukan oleh anggota MPR.
• Jajak pendapat dan Iepasnya Timor Timor: Presiden B.J.Habibie menyetujui keinginan
untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur. Jajak pendapat disepakati untuk
dilaksanakan pada 30 Agustus 1999 dan hasilnya diumumkan oleh UNAMET (United
Nations Mission in East Timor)yaitu misi PBB yang bertugas menyelenggarakan jajak
pendapat. Opsi dalam jajak pendapat yang diikuti oleh seluruh rakyat Timor Timur
tersebut adalah otonomi dengan Indonesia atau menolak otonomi. Pada tanggal 4
September1999 hasil jajak pendapat diumumkan di markas besar PBB di New York. Jajak
pendapat dimenangkan oleh kelompok prokemerdekaan atau anti integrasi dengan
perolehan suara sekitar 78,5 % dan 21,5 %pro otonomi. Dengan ini berarti, Timor Timur
lepas dari Indonesia. Secara konstitusional, integrasi Timor Timur ke dalam Negeri
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam Tap. MPR No. VI Tahun
1978 dicabut. Pecabutan itu dilakukan dalam Sidang Umum MPR Tahun 1999
berdasarkan Tap MPR No. V/MPR/1999. Selanjutnya .Timor Timur menjadi negara
merdeka dengan nama Timor Leste.
• Akhir Pemerintahan Habibie: Dalam sidang Paripurna MPR tanggal 19 Oktober 1999.
pidato pertanggungjawaban Presiden Habibie ditolak oleh anggota MPR melalui
mekanisme voting.Dengan penolakan tersebut. berakhirlah peluang Habibie untuk
mencalonkan diri kembali sebagai presiden RI.

Masa Pemerintahan AbdurrahmanWahid (Gus Dur)

1. Sidang Umum MPR mengambil keputusan memilih dan menetapkan K.H. Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) sebagai Presiden RI masa bakti 1999-2004. Dalam menjalankan tugasnya.
K.H. Abdurrahman Wahid didampingi Wakil Presiden. Megawati Soekarnoputri. Presiden
Abdurrahman Wahid dalam menjalankan pemerintahan dengan membentuk Kabinet Persatuan
Nasional.
2. Pemerintahan Abdurrahman Wahid belum mampu melepaskan bangsa Indonesia keluar dari
krisis ekonomi. Ancaman disintegrasi bangsa makin meluas, meskipun telah diusahakan
penyelesaian, misalnya mengganti nama Irian menjadi Papua.
3. Pertentangan DPR dengan lembaga kepresiden juga makin transparan. Banyak sekali teguran
yang tidak diindahkan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Puncak pertentangan itu muncul
dalam masalah yang dikenal dengan Bruneigate dan Buloggate. Hal inilah yang menyebabkan
DPR mengeluarkan teguran keras kepada presiden dalam bentuk Memorandum I dan
Memorandum II. Presiden Abdurrahman Wahid tidak mengindahkan peringatan DPR
tersebut. DPR akhirnya meminta MPR untuk menggelar Sidang Istimewa meminta
pertanggungjawaban kinerja presiden.
4. Sidang Istimewa MPR akhinya mengambil keputusan untuk menghentikan K.H.
Abdurrahman Wahid sebagai Presiden RI dan menetapkan Megawati Soekarnoputri sebagai
Presiden RI.

Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri

1. Megawati Soekarno putri menjadi Presiden RI berikutnya berdasarkan keputusan yang


tertuang dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2001. Hamzah Has terpilih sebagai Wakil
Presiden RI. Presiden Megawati Soekarno putri menjalankan pemerintahan dengan
membentuk Kabinet Gotong Royong.
2. Pada tahun 2004 diselenggarakan pemilihan umum. Dalam pemilu ini memungkinkan rakyat
untuk memilih presiden secara langsung, dan cara pemilihannya benar-benar berbeda dari
Pernilu sebelumnya. Rakyat dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden
(sebelumnya presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR yang anggota-anggotanya dipilih
melalui Presiden).
3. Pada Pemilu 2004 dibagi beberapa tahap:
• Tahap pertama (atau pemilu legislatif) adalah pemilu untuk memilih partai politik (untuk
persyaratan pemilu presiden) dan anggotanya untuk dicalonkan menjadi anggota DPR, DPRD,
dan DPD. Tahap pertama ini dilaksanakan pada 5 April 2004.
• Tahap kedua (atau pemilu presiden putaran pertama) adalah untuk memilih pasangan calon
presiden dan wakil presiden secara langsung. Tahap kedua ini dilaksanakan pada 5 Juli 2004.
• Tahap ketiga (atau pemilu presiden putaran kedua) adalab babak terakhir yang dilaksanakan
hanya apabila pada tahap kedua belum ada pasangan calon yang mendapatkan suara paling
tidak 50 persen. Bila keadaannya demikian, dua pasangan calon yang mendapatkan suara
terbanyak akan diikutsertakan pada Pemilu presiden putaran kedua. Akan tetapi, bila pada
Pemilu presiden putaran pertama sudah ada pasangan calon yang mendapatkan suara lebih
dari 50 persen, pasangan calon tersebut akan Iangsung diangkat menjadi presiden dan wakil
presiden. Tahap ketiga ini dilaksanakan pada 20 September 2004.
4. Pada 5 April 2004 dilaksanakan pemilu untuk memilih para calon legislatif mulai dari tingkat
pusat hingga tingkat daerah.
5. Setelah dilakukan pemilihan anggota legislatif maka pada 5 Juli 2004 dilakukan pemilihan
presiden. Pemilihan presiden ini sangat istimewa karena untuk pertama kalinya presiden
dipilih langsung oleh rakyat. Karena tidak ada calon presiden yang memperoleh suara
mayoritas maka pemilu dilangsungkan dalam dua putaran.
6. Pemilihan presiden putaran kedua dilakukan pada 20 September 2004. Pasangan Susilo
Bambang Yudhoyono-Muhamad Jusuf Kalla berkompetisi dengan pasangan Megawati
Soekarnoputri-Hasyim Muzadi. Pemilihan presiden putaran kedua menghasilkan 60,9% suara
untuk pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan 39,1% suara untuk pasangan Megawati
Soekarnoputri. Dengan hasil ini maka Presiden RI untuk masa jabatan 2004-2009 adalah
Susilo Bambang Yudhoyono yang lebih populer dengan sebutan SBY.

Masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

KPU menetapkanpasangan Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf Kalla


menjadi pemenang pemilu pada tanggal 4 Oktober 2004. Dengan
begitu, mereka ditetapkan menjadi residen dan wakil presiden. Mereka
dilantik pada tanggal 20 Oktober 2004.
b. Kabinet yang dibentuk pasangan Susilo Bambang
Yudhoyono – Jusuf Kalla dinamakan Kabinet Indonesia
Bersatu. Anggota-anggotanya dilantik pada tanggal 21
Presiden Susilo Bambang Oktober 2004.
Yudhoyono c. Masa pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono – Jusuf
Kalla ditandai dengan hal-hal sebagai berikut.
1) Terjadi kesepakatan antara Indonesia dengan GAM di Helsinki.
2) Indonesia mengalami banyak bencana alam, seperti:
a) Tsunami di Aceh (NAD),
b) Gempa di Jogjakarta dan Jawa Tengah,
c) Banjir di Jakarta, dan
d) Banjir lumpur panas di Sidoarjo.

A. Kondisi Sosial dan Ekonomi Setelah 21 Mei 1998

Gerakan reformasi Indonesia berhasil menurunkan presiden Soeharto dari kursi


kepresidenan. Gerakan itu ternyata membawa perubahan di masyarakat Indonesia. Perubahan
tersebut terjadi di berbagai bidang kehidupan.
1. Kondisi Sosial
a.Terjadinya Aksi-Aksi Kerusuhan Massa
Aksi-aksi kerusuhan massa terjadi di beberapa kota, seperti Medan, Surakarta,
Jakarta, Surabaya, dan
Jogjakarta.
Kerusuhan mengakibatkan
kerusakan kerusakan fasilitas
pribadi dan umum. Korban
berjatuhan, baik yang luka-luka
maupun meninggal. Harta
benda juga hilang dan terbakar. Sebab-sebab terjadinya kerusuhan itu, antara lain, sebagai
berikut.
1) Kesenjangan ekonomi
2) Murni Kejahatan.
3) Pertentangan antargololongan

b. Terjadinya Krisis Kepercayaan


Rakyat merasa tidak percaya lagi kepada para pemimpinnya. Itu juga menjadi salah
satu penyebab jatuhnya Presiden Soeharto. Pengganti-pengganti Presiden Soeharto pun
mengalami nasib yang sama.
c. Meningkatnya Kemiskinan
Karena kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah sangat tinggi, perusahaan banyak
yang gulung tikar, sehingga para burh pun banyak yang di-PHK. Akibatnya, kemiskinan
mendera mereka, lebih-lebih harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan yang banyak.
d. Terjadinya Disintegrasi
Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi mengalami disintegrasi bangsa adalah:
Aceh (NAD), Papua dan Timot Timur.

2. Kondisi Ekonomi
a. Jumlah Pengangguran yang Semakin Meningkat
Dengan banyaknya perusahaan yang gulung tikar, terjadi peningkatan jumlah
pengangguran di Indonesia. Pada tahun 1998, pengangguran di Indonesia mencapai 20 juta
orang.
b. Tingkat Laju Inflasi
Turunnya nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar menyebabkan
terjadinya inflasi. Inflasi juga disebabkan oleh naiknya harga-harga barang impor, dan nilai
kurs yang mengalami penurunan (bagi rupiah).
c. Melemahkan Nilai Tukar Rupiah
Sebelum reformasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar berkisar Rp 2.500,00.
Namun, sejak terjadi krisis, nilai tukar tersebut terus merosot. Bahkan pada puncaknya nilai
tukar rupiah terhadap dolar mencapai pada kisaran Rp 17.000,00.
d. Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
Harga-harga kebutuhan pokok juga terus merangkak naik sejak reformasi. Tidak hanya
naik, untuk mendapatkan bahkan kadang-kadang harus antre. Di antara barang-barang
kebutuhan masyarakat yang mengalami kenaikan adalah beras, minyak goreng, minyak
tanah, dan tepung.
1. Tuntutan reformasi menghendaki adanya perubahan dan perbaikan di segala aspek
kehidupan yang lebih baik. Namun, praktiknya tuntutan reformasi telah disalahgunakan
para petualang politik untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
2. Pada awal reformasi konflik sosial di beberapa wilayah sering terjadi pertentangan. antara
lain:
• Kalimantan Barat, yang melibatkan etnis Melayu, Dayak dan Madura
• Kalimantan Tengah, yang melibatkan etnis Madura dengan etnis Dayak
• Sulawesi Tengah tepatnya di Poso, semula konflik sosial kemudian berkembang ke
konflik antar agama
• Maluku, konflik sosial juga berkembang ke konflik agama.
PERAN PELAJAR, MAHASISWA DAN TOKOH MASYARAKAT DALAM PERUBAHAN
POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONESIA

‘’Berikan aku seribu orangtua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh
pemuda, niscaya akan kuguncang dunia!”
 
Kutipan dari Bung Karno tersebut mungkin sudah tidak asing di telinga kamu ‘kan? Sejak dulu,
kehadiran pemuda memang dianggap dapat membawa perubahan, termasuk peran pemuda dalam
pergantian pemerintah orde baru ke reformasi. Di masa itu, banyak pemuda yang tidak setuju
dengan sebagian kebijakan pemerintah. Alhasil,  di tahun 1998, terjadi protes besar-besaran dari
pemuda dan mahasiswa. Untuk tahu bagaimana pemuda berperan di masa perubahan orde baru ke
reformasi, simak baik-baik artikel ini, Squad!
Pemerintahan masa orde baru berlangsung hingga 32 tahun, tepatnya dari tahun 1966 hingga
1998. Ada berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah masa orde baru. Meski ada
sebagian yang baik untuk kelangsungan Bangsa Indonesia, ada juga kebijakan yang dianggap tidak
memihak pada rakyat.
Berbagai masalah yang ada di atas akhirnya memicu protes yang menghasilkan dua peristiwa besar
bagi sejarah Indonesia.
Sejarah Indonesia membuktikan bahwa perjuangan pemuda tak bisa dibendung. Pemuda
merupakan sosok yang berani dan cerdas, termasuk peran pemuda di masa perubahan Orde Baru
ke Reformasi.

KECAKAPAN SOSIAL

Diskusikan dengan teman sekelompok yang beranggotakan 4 orang!

“ Peran pelajar, mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam perubahan politik dan
ketatanegaraan Indonesia”
Presentasikan didepan didepan kelas !
UJIKOMPETENSI

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!


1. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru diawali dengan adanya . . . .
a. Krisis moneter
b. Krisis ekonomi
c. Krisis kepercayaan
d. Krisis politik
e. Krisis sosial
2. Menanggapi tuntutan awal mahasiswa agar pemerintah mengadakan reformasi di segala
bidang, Presiden Soeharto saat itu menyatakan . . . .
a. Jika ada keinginan reformasi politik silahkan
b. Jika ada keinginan reformasi politik harus dibarengi dengan reformasi yang lain
c. Jika ada keinginan reformasi politik silahkan mempersiapkan diri setelah tahun 2000
d. Jika ada keinginan reformasi politik silahkan mempersiapkan diri setelah tahun 2003
e. Ini belum saatnya mengadakan reformasi politik
3. Peristiwa yang mempercepat jatuhnya pemerintahan Orde Baru dan munculnya reformasi . . . .
a. Presiden Soeharto menghadiri KTT G-15 di Kairo (Mesir) padahal kondisi dalam negeri
sedang krisis
b. Adanya peristiwa Trisakti, 12 Mei 1998
c. Pemerintah mengumumkan kenaikan BBM dan TDL, ditengah krisis ekonomi
d. Pernyataan pimpinan MPR agar pak Harto mundur dari jabatan presiden
e. Presiden membentuk Kabinet Reformasi
4. Tokoh yang terpilih untuk mendampingi Presiden Soeharto sebagai Wakil Presiden
berdasarkan keputusan Sidang Umum MPR 1998 adalah . . . .
a. B.J. Habibie
b. Tri Sutrisno
c. Soedarmono
d. Moerdiono
e. Ali alatas
5. Gerakan reformasi menuntut pembaharuan lima paket undang-undang politik yang dianggap
menjadi sumber ketidak adilan, antara lain UU No.I tahun 1985 tentang . . . .
a. Organisasi massa
b. Referendum
c. Pemilihan Umum
d. Partai Politik dan Golongan Karya
e. Susunan, Kedudukan, Tugas dan Wewenang DPR/MPR
6. Untuk mewujudkan tuntutan reformasi, Presiden Soeharto mengundang para tokoh bangsa
dalam upaya membentuk . . . .
a. Komite Karya dan Kabinet Karya
b. Komite Pusat dan Komite Daerah
c. Komite Reformasi dan Kabinet Reformasi
d. Komite Persatuan dan Kabinet Persatuan
e. Komite Pembangunan dan Komite Pembangunan
7. Reformasi secara total sangat didambakan oleh seluruh oleh seluruh bangsa Indonesia agar . . .
.
a. Indonesia menjadi terkenal di dunia Internasional
b. Para investor segera menanamkan modalnya
c. Kemakmuran rakyat yang merata dapat terwujud
d. Rakyat terhindar dari bahaya nepotisme
e. Permusuhan antarsuku, antargolongan dan antaragama terhenti
8. Di akhir masanya, pemerintah Orde Baru mengalami krisis kepercyaan, dalam arti . . . .
a. Pemerintah tidak yakin akan mampu mengatasi keadaan
b. Rakyat tidak percaya kepada pemerintah
c. Para investor menarik investasinya dari Indonesia
d. Timbulnya ketidakpercayaan rakyat dan negara-negara asing
e. Negara-negara asing mengurangi kerja-samanya dengan Indonesia
9. Gerakan reformasi menuntut adanya . . . .
a. Pemerintah yang bersih dari KKN
b. Memperkuat peran Dwi Fungsi ABRI
c. Pemerintahan dari kalangan kaum intelektual
d. Otonomi daerah yang terbatas
e. Pemerintahan dipegang oleh kaum akademisi
10. Gerakan reformasi akhirnya berhasil menurunkan Soeharto dari kursi kepresidenan, hal ini
terjadi pada tanggal . . . .
a. 18 Mei 1998
b. 19 Mei 1998
c. 20 Mei 1998
d. 21 Mei 1998
e. 31 Mei 1998
11. Tampilnya B.J. Habibie sebgai presiden RI menggantikan Soeharto adalah konstitusional,
dasar hukumnya adalah . . . .
a. Pasal 7 UUD 1945
b. Pasal 8 UUD 1945
c. Pasal 9 UUD 1945
d. Pasal 10 UUD 1945
e. Pasal 11 UUD 1945
12. Kabinet Indonesia Bersatu, merupakan kabinet yang dibentuk oleh Presiden . . . .
a. Soeharto
b. Abdurrahman Wahid
c. Megawati Soekarnoputri
d. B.J. Habibie
e. Susilo Bambang Yudoyono
13. Undang-Undang No.1 Tahun 1985 berisi tentang . . . .
a. Tugas DPR
b. Tugas MPR
c. Pemilu
d. Referendum
e. Organisasi Massa
14. Sesuai dengan tuntutan reformasi, pada tahun 1998 diadakan Sidang Istimewa MPR dan
menghasilkan banyak ketetapan dan salah satunya ialah Ketetapan MPR No.X/MPR/1998
yang isinya tentang . . . .
a. Hak Asasi Manusia
b. Politik Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi
c. Pencabutan Tap MPR No.II/1978 tentang P4
d. Pemilihan Umum
e. Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan
15. Penyelenggaraan pemerintahan negara yang bersih dari KKN secara yuridis formal telah
dituanglan dalam Ketetapan MPR, yakni . . . .
a. Tap MPR No.VIII/MPR/1998
b. Tap MPR No.IX/MPR/1998
c. Tap MPR No.X/MPR/1998
d. Tap MPR No.XII/MPR/1998
e. Tap MPR No.XV/MPR/1998
16. Empat mahasiswwa Trisakti yang menjadi korban aparat, kemudian dianugrahi sebagai . . . .
a. Pahlawan Kampus
b. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
c. Pahlawan Revolusi
d. Pahlawan Reformasi
e. Pahlawan Pembela Kebenaran
17. Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama masa Reformasi yang diikuti oleh . . . . partai
politik.
a. 3
b. 12
c. 24
d. 48
e. 84
18. Pemilu tahun 1999 dimenangkan oleh lima partai besar. Di bawah ini partai politik yang
dimaksud secara urut adalah . . . .
a. PDI-P, PPP, Partai Golkar, PKB,dan PAN
b. Partai Golkar, PDI-P, PPP, PKB, dan PAN
c. PDI-P, Partai Golkar, PKB, PPP, dan PAN
d. Partai Golkar, PDI-P, PPP, PAN, dan PKB
e. PDI-P, Partai Golkar, PPP, PKB, dan PAN
19. Sesudah Sidang Umum MPR tahun 1999 harapan BJ. Habibie untuk mencalonkan diri sebagai
presiden RI kandas ketika . . . .
a. Pidato pertanggung jawaban BJ. Habibie ditolak oleh MPR
b. DPR menyatakan mosi tidak percaya kepada B.J. Habibie
c. Partai Golkar tidak mencalonkan lagi B.J. Habibie sebagai calon presiden RI
d. Kalah bersaing dengan Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri
e. Tersisih dalam babak penyisihan
20. Tampilnya Abdurrahman Wadid sebagai Presiden RI menggantikan B.J Habibie tahun 1999
diajukan “Poros Tengah” yang merupakan aliansi . . . .
a. PAN, PPP, dan PKB
b. PDI-P, Partai Golkar, dan PKB
c. PAN, Partai Demokrat, dan PKB
d. PPP, PKB, dan Partai Demokrat
e. PAN, PKB, dan Partai Demokrat
21. Kebijakan kunjungan kluar negri oleh Presiden Abdurahman Wahid ber5tujuan …
a. Membangun kembali kemitraan ekonomi dengan Negara lain
b. Mewujudkan ambisi Indonesia sebagai pemimpin Asia
c. Meniru kebijakan Luar Negri Presiden Soekarno
d. Melakukan penjadwalan ulang pelunasan utang
e. Membawa misi perdamaian dunia
22. Pemerintahan Presiden Megawati SoekarnoPutri mengatasi warisan utang luar negri
pemerintah Orde Baru dengan cara ….
a. Membayar utang secara bertahap
b. Mencari pinjaman dari negara sahabat
c. Mengeluarkan kebijakan privatisasi BUMN
d. Menghapus subsidi bakar minyak ( BBM )
e. Mendongkrak ekonomi rakyat dengan program ekonomi kreatif.
23. Pada maret 2005 pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meneiken harga BBM .
untuk mengantisipasi dampak kanaikan tersebut terhadap kehidupan ratyatkecil, Pemerintah
mengeluarkan kebijakan berupa …
a. Penjualan sembako dengan harga murah
b. Penyelenggaraan layanan kesehatan gratis
c. Penyelenggaraan asuransi kesehatan Rakyat miskin
d. Pemberan bantuan langsung tunai kepada rakyat miskin
e. Penyedian modal usaha bagi petani dan pengusaha micro.
24. Penyelesaian konflik Aceh pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono dilakukan
dengan cara …
a. Menambah personel Polisi dan TNI
b. Menangkap dan mengadili para tokoh GAM
c. Mengadakan perundingan dengan tokoh GAM.
d. Menyelenggarakan pemilihan kepada daerah di Aceh
e. Menggalakan pembangunan infastruktur di Aceh
25. Masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dan wakil presiden Yusuf Kala tdak
luput dari masalah keamanan yang mengancam kehidupan berbangsa . salah salah satu
masalah tersebut …
a. Gerakan kemerdekaan di Timor-Timur
b. Deklarasi DI/TII di jawa barat
c. Konflik etnik dikalimantan
d. Konflik agama di Ambon
e. Aksi terorisme di Bali .

B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan isian yang benar!


1. Kondisi awal yang kemudian memicu terjadinya reformasi adalah adanya
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….
2. Nama Kabinet terakhir dari masa jabatan Presiden Soeharto
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Memenuhi tuntutan reformasi, Presiden B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang diberi
nama
………………………………………………………………………………………………….
UU No. 5 Tahun 1985 berisi tentang
…………………………………………………………………………………………………
4. Misi PBB yang bertugas menyelenggarakan jajak pendapat di Timor Timur adalah .
…………………………………………………………………………………………………
5. Timor Timur lepas dari wilayah Indonesia terjadi pada mada pemerintahan .
………………………………………………………………………………………………….
6. Terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan sosial yang lebih baik dari
masa sebelumnya merupakan tujuan dari
………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………..
7. Pemilu pertama masa reformasi dilaksanakan pada tanggal
………………………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………..
8. Pemilu pertama masa reformasi di ikuti sebanyak . . . ………… partai politik
9. Salah satu Ketetapan MPR RI tahun 1998 berisi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang
bersih, serta bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme, yakni ...……………………..
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
10. Pemilihan umum untuk emilih presiden secara langsung dilaksanakan pada masapemerintahan
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..

C. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Jatuhnya pemerintahan Orde Baru diawali dengan adanya ………………


a. Krisis Moneter d. Krisis Politik
b. Krisis Ekonomi e. Krisis Sosial
c. Krisis Kepercayaan
2. Dalam menaggapai tuntutan mahasiswa agar pemerintah mengadakan reformasi di segala bidang,
Presiden Suharto saat itu menyatakan ……………………
a. Jika ada keinginan reformasi politik silakan
b. Jika ada keinginan reformasi politik harus di barengi dengan reformasi yang lain
c. Jika ada keinginan reformasi politik silahkan mempersiapkan diri setelah tahun 2000
d. Jika ada keinginan reformasi politik silahkan mempersiapkan diri setelah tahun 2003
e. Ini belum saatnya mengadakan reformasi politik
3. Peristiwa yang mempercepat jalannya pemerintahan Orde Baru dan munculnya reformasi adalah
a. Presiden Suharto menghadiri KTT 6 – 15 di Kairo mesir padahal kondisi dalam negeri sedang
Krisis
b. Adanya peristiwa Trisaksi pada tanggal 12 mei 1998
c. Pemerintah mengumunkan kenaikan BBM dan TDL di tengah krisis ekonomi
d. Pernyataan pimpinan MPR agar Suharto mundur dari jabatan Presiden
e. Mahasiswa berhasil menduduki gedung MPR / DPR
4. Tokoh yang terpilih untuk mendampingi Presiden Sukarto sebagai Wakil Presiden berdasarkan
keputusan sidang umum MPR 1998 ialah ………..
a. B.J Habibi d. Murdiono
b. Tri Sutrisno e. Ali Alatas
c. Soedarmono
5. Gerakan reformasi menuntut penambahan lima paket Undang – undang politik yang di anggap
menjadi sumber ketidakadilan misalnya UU No. I tahun 1985 tentang ………..
a. Organisasi massa
b. Referendem
c. Pemilihan Umum
d. Partai politik dan golongan karya
e. Susunan, kedudukan, tugas dan wewenang DPR / MPR
6. Untuk mewujudkan tuntutan Reformasi Presiden Suharto mengundang para tokoh bangsa dalam
upaya membentuk …
a. Komite karya dan Kabinet karya
b. Komite pusat dan komite daerah
c. Komite reformasi dan Kabinet reformasi
d. Komite persatuan dan Kabinet persatuan
e. Komite pembangunan dann Kabinet pembangunan
7. Reformasi secara total sangat didambakan oleh seluruh bangsa Indonesia agar…
a. Indonesia menjadi terkenal di dunia internasional
b. Para investor segera menanamkan modalnya
c. Kemakmuran rakyat yang merata dapat terwujud
d. Rakyat terhindar dari bahaya nepotisme
e. Permusuhan antar suku, antar golongan dan antar agama terhenti
8. Pada akhir masanya pemerintahan Orde Baru mengalami krisis kepercayaan dalam arti….
a. Pemerintah tidak yakin akan mampu mengatasi keadaan
b. Rakyat tidak percaya kepada pemerintah
c. Para investor menarik investasinya dari Indonesia
d. Timbulnya ketidakpercayaan rakyat dan Negara Negara asing
e. Negara – Negara asing mengurangi kerjasamanya dengan Indonesia
9. Gerakan reformasi menuntut adanya …
a. Pemerintahan yang bersih dari KKN
b. Peran Dwi fungsi ABRI yang di perkuat
c. Pemerintahan dari kalangan kaum intelektual
d. Otonomi daerah yang terbatas
e. Pemerintahan yang di pegang oleh kaum akademi
10. Gerakan reformasi akhirnya berhasil menurunkan Suharto dari kursi Kepresidenan terjadi pada
……
a. 18 mei 1998 d. 21 mei 1998
b. 19 mei 1998 e. 31 mei 1998
c. 20 mei 1998
11. Terpilihnya B.J Habibi sebagai Presiden RI manggantikan Suharto adalah konstitusional dasar
hukumnya adalah…..
a. Pasal 7 UUD 1945 d. Pasal 10 UUD 1945
b. Pasal 8 UUD 1945 e. Pasall 11 UUD 1945
c. Pasal 9 UUD 1945
12. Pemilu kedua pada masa Reformasi dilaksanakan pada ………
a. 5 April 2004 d. 7 Juni 2005
b. 7 April 2004 e. 5 Juli 2005
c. 5 Mei 2004
13. Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu kedua masa reformasi yang diikuti oleh …… partai politik.
a. 12 d. 48
b. 17 e. 64
c. 24
14. Salah satu ketetapan MPR RI tahun 1998 tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih,
serta bebas korupsi, kplusi dan nepotisme yakni ……
a. Tap MPR NO VII / MPR / 1998 d. Tap MPR NO XI / MPR / 1998
b. Tap MPR NO IX / MPR / 1998 e. Tap MPR NO XII / MPR / 1998
c. Tap MPR NO X / MPR / 1998
15. Pemerintahan B.J Habibi berupaya memenuhi tuntutan reformasi dengan membentuk Kabinet
bersama …..
a. Kabinet reformasi
b. Kabinet reformasi pembangunan
c. Kabinet reformasi pembangunan berkelanjutan
d. Kabinet persatuan Nasional
e. Kabinet gotong royong
16. Tuntutan awal mahasiswa pada masa sebelum jatuhnya pemerintahan Suharto adalah ………..
a. Penggantian jabatan Presiden RI
b. Menghapus Dwi fungsi ABRI
c. Menuntut pembentukan paspol baru
d. Penggantian menteri yang terlibat KKN
e. Pemerintah Negara Negara mengatasi krisis ekonomi
17. Motor penggerak tuntutan reformasi di Indonesia pada awalnya adalah ….
a. Mahasiswa d. Para militer khususnya TNI AD
b. Kaum intelektual e. Para tokoh politik
c. Para tokoh agama
18. Faktor politik yang mendorong mendorong munculnya reformasi adalah
a. Adanya krisis mata uang rupiah
b. Adanya praktek KKN dalam pemerintahan
c. Belum adanya keadilan dalam perlakuan hukum
d. Sulit mendapat barang – barang kebutuhan pokok ( sembako )
19. Presiden Suharto menunjuk Wakil Presiden B.J Habibi sebagai Presiden RI menggantika dirinya
berdasarkan
a. Pasal 5 UUD 1945 d. Pasal 8 UUD 1945
b. Pasal 5 UUD 1945 e. Pasal 9 UUD 1945
c. Pasal 7 UUD 1945
20. Pertemuan perwakilan mahasiswa dengan pimpinan MPR / DPR pada 20 Mei 1998 menghasilkan
kesepakatan bahwa Suharto harus mundur dari jabatan Presiden selambat lambatnya
a. 20 Mei 1998 d. 23 Mei 1998
b. 21 Mei 1998 e. 24 Mei 1998
c. 22 Mei 1998
21. Lahirnya Orde Reformasi diIndonesia di tandai oleh mundur nya Soeharto sebagai Presiden RI.
Pada tanggal berapakah Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya.
a. 10 November 1945 d. 21 Mei 1998
b. 12 September 1912 e. 4 Oktober 1993
c. 10 Oktober 1993
22. Dibawah ini salah satu penyebab munculnya era Reformasi di Indonesia adalah …
a. krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan Juni 1997.
b. terjadinya perang Sampit
c. adanya GAM
d. adanya Bom Bali
e. Banyak koruptor
23. Krisis moneter banyak terjadi di berbagai negara di dunia. Berikut ini kecuali negara yang tidak
terkena krisis moneter adalah …
 a. Indonesia d. Amerika
b. Malaysia e. Thailand
c. Korsel
24. Di negara yang terkena krisis moneter banyak terjadi praktek KKN. Di bawah ini yang termasuk
salah satu kepanjangan dari KKN adalah …
a. keluarga d. nekad
b. kawan e. korupsi
c. kita
25. Perekonomian Orde Baru telah menyimpang dari UUD 1945 apa bukti dari pernyataan tersebut ..
a. liqwidasi terhadap perbankan nasional.
b. menumpuknya hutang luar negri
c. perekonomian di kuasai oleh klongomerat
d. Rakyat harus membayar pajak
e. terpuruknya nilai tukar rupiah

25. Terpilihnya kembali Presiden Soeharto melalui sidang umum MPR yang berlangsung pada
tanggal
a. 1 – 11 Maret 1998 d. 1 – 11 April 1998
b. 12 – 22 Maret 1998 e. 12 – 22 April 1998
c. 13 – 30 Maret 1998
26. Golkar sebagai pemenang Pemilu 1997 mencalonkan kembali Soeharto sebagai presiden pada
periode …
a. 1999 – 2004 d. 2012 - 2017
b. 2008 – 2012 e. 2003 - 2008
c. 1998 – 2003
27. Gelombang aksi mahasiswa silih berganti menyuarakan tuntutan gerakan reformasi. Dibawah ini
yang termasuk tuntutan gerakan mahasiswa kecuali …
a. Bubarkan Orde baru dan Golkar
b. Hapuskan Dwifungsi ABRI
c. Hapuskan KKN
d. Tegakkan Supermasi Hukum, HAM dan Demokrasi
e. Turunkan presiden
28. Tuntutan gerakan Reformasi oleh mahasiswa mencapai puncaknya, aksi mereka menimbulkan
bentrok dengan pihak aparat keamanan hingga terjadi peristiwa tragis disebut dengan tragedi ….
a. tragedi Sampit d. G30 S/PKI
b. peristiwa 10 November e. Tragedi Bom Bali
c. tragedi Trisakti
29. Tanggal 21 Mei 1998, jam 19.05 pagi, di Istana Merdeka Jakarta Presiden Soeharto menyatakan
berhenti. Siapakah presiden ke-3 RI …
a. Ir. Soekarno d. B.J. Habibie
b. Soeharto e. K.H. Abdurrahman Wahid
c. Megawati
30. Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid terjadi masalah dengan MPR karena
kasus …
a. Bank Century d. BBM (Bahan Bakar Minyak)
b. Korupsi e. Bruneigate
c. Supersemar
31. Pengangkatan Presiden B.J. Habibie diadakan sidang istimewa 10-13 Maret 1998 guna
mempersiapkan jalan bagi liberalisasi politik, termasuk demokratis yang diadakan pada …
a. 7 Juni 1999 d. 10 Juni 1999
b. 8 Juni 1999 e. 11 Juni 1999
c. 9 Juni 1999
32. Pada tanggal 13 November 1998 tuntutan gerakan mahasiswa terhadap lembaga SI MPR
mencapai puncaknya. Peristiwa ini mengakibatkan jatuhnyakorban jiwa dari pihak …
a. Tragedi Trisakti d. Tragedi Sampit
b. Tragedi Semanggi e. Supersemar
c. G30 S/PKI
33. Pada Juni 1999 diadakan pemilu yang pertamang dianggap paling demokratis , jika dibandingkan
dengan pemilu-pemilu sebelumnya pemilu
ini diikuti berapa partai …
a. 40 Partai d. 42 Partai
b. 41 Partai e. 43 Partai
c. 48 Partai
34. Salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid adalah …
a. Pencopotan Kapolri Jenderal Pol. Roesmanhadi yang dianggap sebagai orang Habibie.
b. Mengeluarkan penegakan hak asasi
c. Melakukan penegakan hukum
d. Menyelesaikan masalah dis-integrasi
e. Mengusut pelaku korups
D. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Bagaimana tanggapan Presiden Soeharto ketika adanya tuntutan reformasi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
2. Kemukakan sebab-sebab runtuhnya pemerintahan Orde Baru!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
3. Jelaskan siapa yang dimaksud pahlawan Reformasi!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
4. Berikan pengertian mengenai “krisis kepercayaan”!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
5. Bagaimana hasil akhir dari gerakan tuntutan reformasi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
6. Kemana arah tuntutan reformasi dibidang hukum?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
7. Apa yang menjadi agenda reformasi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
8. Tampilnya B.J. Habibie menjadi presiden RI adalah konstitusional. Apa dasarnya? Jelaskan!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
9. angkah-langkah apakah yang dilakukan oleh B.J. Habibie dalam upaya memperbaiki kondisi
ekonomi?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
10. Mengapa akhirnya Timor Timur lepas dari wilayah kesatuan RI?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……
KONTRIBUSI BANGSA INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA

Kelas : XII
Mata Pelajaran: Sejarah Wajib
KECAKAPAN SOSIAL
KOMPETENSI INTI :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
Diskusikan dengan teman sekeompok yang beranggotakan 3 orang!
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional,
dan kawasan internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR :

3.8. Mengevaluasi kontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara lain : KAA,
Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN,
4.8. Menyajikan hasilkontribusi bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara lain :
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN,

PERAN INDONESIA DALAM MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA.


Pelaksanaan Konferensi Asia Afrika ( KAA) 1955
Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) diawali dari ide Sukarno yang disampaikan
oleh Ali Sastroamidjojo pada Konferensi Colombo. Idenya datang karena setelah Perang Dunia II,
banyak negara yang masih bersitegang karena adanya Blok Barat dan Blok Timur. Di Konferensi
Colombo (Srilanka), pemikiran membuat KAA menjadi bahan pembicaraan utama.Konferensi ini
diadakan pada tanggal 18-24 April 1955 dan sering disebut Konferensi Bandung karena memang
diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung.
Latar belakang Konferensi Asia Afrika diadakan dikarenakan kondisi keamanan dunia yang
belum stabil saat itu dan masih banyak negara yang dijajah, terutama negara-negara di kawasan Asia
dan Afrika. Pada masa itu juga terdapat dua kekuatan blok besar di dunia yakni Blok Barat yang
dipimpin Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet.Akibatnya negara-negara di
Asia dan Afrika yang banyak terkena dampak negatif konflik berkepanjangan tersebut.Presiden
Soekarno pun menekankan pada Ali Sastroamidjojo untuk menyampaikan ide untuk menggelar
Konferensi Asia Afrika. Pertemuan tersebut diharapkan akan membangun solidaritas negara negara
Asia Afrika untuk bisa lepas dari konflik yang terjadi di negara masing-masing.

Tujuan Konferensi Asia Afrika


1. Meninjau masalah masalah hubungan sosial ekonomi dan kebudayaan dari Negara Negara
Asia dan Afrika.
2. Menjalin kerukunan antar umat beragama.
3. Memberikan sumbangan untuk memajukan perdamaian dan kerjasama dunia.
4. Mencanangkan gerakan politik untuk melawan kapitalisme asing
5. Melawan kolonialisme dan neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet dan Negara Negara
imperialis lainnya.
Tokoh Pelopor Konferensi Asia Afrika
1. Ali Sastroamidjojo (Perdana Menteri Indonesia)
2. Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India)
3. Mohammad Ali Bogra (Perdana Menteri Pakistan)
4. Sir John Kotelawala (Perdana Menteri Ceylon)
5. U Nu (Perdana Menteri Burma)

Hasil Konferensi Asia Afrika (Dasasila Bandung)


1. Menghormati hak-hak asasi manusia dan menghormati tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip
dalam Piagam PBB.
2. Menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah semua negara.
3. Mengakui persamaan derajat semua ras serta persamaan derajat semua negara besar dan kecil.
4. Tidak campur tangan di dalam urusan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap negara untuk mempertahankan dirinya sendiri atau secara kolektif,
sesuai dengan Piagam PBB.
6. (a) Tidak menggunakan pengaturan-pengaturan pertahanan kolektif untuk kepentingan khusus
negara besar mana pun.
(b) Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain mana pun.
7. Tidak melakukan tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekuatan terhadap
keutuhan wilayah atau kemerdekaan politik negara mana pun.
8. Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara-cara damai, seperti melalui
perundingan, konsiliasi, arbitrasi, atau penyelesaian hukum, ataupun cara-cara damai lainnya
yang menjadi pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
9. Meningkatkan kepentingan dan kerja sama bersama.
10. Menjunjung tinggi keadilan dan kewajiban-kewajiban internasional.

Dampak Konferensi Asia Afrika :


1. Sejumlah negara merdeka di kawasan Asia dan Afrika setelah konferensi ini.
2. Menumbuhkan semangat solidaritas di antara negara-negara Asia Afrika, baik dalam
menghadapi masalah internasional maupun regional.
3. Lahirnya Gerakan Non-Blok terhadap Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Rusia).
4. Amerika Serikat dan Australia menghentikan politik diskriminasi ras.
5. Politik luar negeri yang tidak memihak yang dijalankan Indonesia, India mulai diikuti oleh
Negara Negara yang baru merdeka.

Misi Garuda

Selain ada tokoh pejuang kemerdekaan NKRI, ada juga tokoh tokoh yang membantu dalam
memperjuangkan kemerdekaan Negara lain, yang tergabung dalam Kontingen Garuda atau Pasukan
Garuda. Pasukan ini terdiri dari TNI yang ditugaskan sebagai pasukan perdamaian Negara lain. Ide
awal munculnya pasukan ini karena adanya konflik di Timur Tengah pada 26 Juli 1956. Saat itu,
Inggris, Prancis, dan Israel melancarkan serangan gabungan terhadap Mesir sehingga menimbulkan
perdebatan di antara negara-negara lainnya. Dalam Sidang Umum PBB, Menteri Luar Negeri Kanada,
Lester B. Perason, mengusulkan agar dibentuk pemelihara perdamaian di Timur Tengah. Usul ini
disetujui dan pada tanggal 5 November 1956 Sekretaris Jenderal PBB membentuk United Nations
Emergency Forces (UNEF).Indonesia pun menyatakan kesediaannya untuk bergabung dalam UNEF.
Atas perintah presiden Sukarno Indonesia membentuk pasukan perdamaian guna membantu Mesir,
Indonesia telah mengirimkan Misi Garuda I, tahun 1973 dikirimkan juga pasukan Garuda IV ke
Vietnam. Indonesia menjadi kontributor terbesar ke-10 pasukan pemeliharaan perdamaian PBB dari
124 negara. Saat ini, pemerintah Indonesia telah menugaskan 2.843 personel TNI dan POLRI yang
bertugas di 10 Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB.Kontribusi pasukan Indonesia ke Misi
Pemeliharaan PBB merupakan wujud pelaksanaan mandat Konstitusi yang mengamanatkan Indonesia
untuk “ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Selain itu,  pengiriman pasukan ini sebagai sarana
peningkatan kapasitas dan profesionalisme personel TNI dan POLRI.

Deklarasi Djuanda.

Deklarasi Djuanda pertama dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh Perdana


Menteri Indonesia pada saat itu, Djuanda Kartawidjaja. Oleh karena itu deklarasi ini disebut sebagai
Deklarasi Djuanda, hasil dari deklarasi Djuanda adalah deklarasi yang menyatakan kepada dunia
bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia
menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Sebelum adanya Deklarasi Djuanda ini, wilayah Indonesia
mengacu pada Ordonansi Hindia Belanda 1939. Dalam aturan tersebut, pulau-pulau di wilayah
Indonesia dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulau hanya mempunyai laut di sekeliling
sejauh maksimal 3 mil dari garis pantai. Sedangkan laut yang memisahkan pulau-pulau yang ada
bebas dilewati oleh kapal asing.
Hal itu yang melandasi dibuatnya deklarasi ini. Dengan adanya Deklarasi Djuanda
menyatakan bahwa Indonesia negara kepulauan. Artinya Indonesia menganut prinsip-prinsip negara
kepulauan atau archipelago state. Artinya wilayah laut dan perairan antar pulau yang ada di Indonesia
juga termasuk dalam wilayah Republik Indonesia dan bukan merupakan kawasan bebas
Negara.Peresmian Deklarasi Juanda ini terdapat dalam UU No.4/PRP/1960 tentang Perairan
Indonesia. Selain itu, deklarasi ini juga sudah diakui oleh dunia internasional. Pada tahun 1982, PBB
menetapkannya dalam konvensi hukum laut PBB ke-III. Selanjutnya deklarasi ini kembali dipertegas
dengan UU Nomor 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS 1982 bahwa Indonesia merupakan
negara kepulauan.isi Deklarasi Djuanda :
1. Bahwa Indonesia menyatakan sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri
2. Bahwa sejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan
3. Ketentuan ordonansi 1939 tentang Ordonansi, dapat memecah belah keutuhan wilayah
Indonesia dari deklarasi tersebut mengandung suatu tujuan :
a. Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan bulat
b. Untuk menentukan batas-batas wilayah NKRI, sesuai dengan azas negara Kepulauan
c. Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamanan dan
keselamatan NKRI

Pengaruh Deklarasi Djuanda Terhadap Wilayah Indonesia


1. Dengan adanya deklarasi ini, laut yang menjadi penghubung pulau di Indonesia kini juga
dianggap sebagai wilayah resmi Indonesia.
2. menegaskan antara darat, laut, dasar laut, udara dan seluruh kekayaan, semua dalam satu
kesatuan wilayah Indonesia.
3. Dalam deklarasi ini terkandung konsepsi negara maritim nusantara yang melahirkan
konsekuensi bagi pemerintah dan bangsa indonesia untuk memperjuangkan serta
mempertahankannnya hingga mendapat pengakuan internasional.
4.  merupakan landasan struktural dan legalitas bagi proses integrasi nasional indonesia sebagai
negara maritim dalam posisi geografinya.
Gerakan Non Blok

tokoh-tokoh yang memegang peran kunci sejak awal adalah Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser,
Presiden Ghana Kwame Nkrumah, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Presiden
Indonesia Soekarno, dan Presiden Yugoslavia Josep Broz Tito. Kelima tokoh dunia ini
kemudian dikenal sebagai para pendiri GNB. 
GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd,
Yugoslavia, 1-6 September 1961. KTT I GNB dihadiri oleh 25. 
GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia karena Indonesia sejak awal
memiliki peran sentral dalam pendirian GNB. KAA tahun 1955 yang diselenggarakan di Bandung
dan menghasilkan ‘Dasa Sila Bandung’ yang menjadi prinsip-prinsip utama GNB, merupakan
bukti peran dan kontribusi penting Indonesia dalam mengawali pendirian GNB. Secara khusus,
Presiden Soekarno juga diakui sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB. Indonesia menilai
penting GNB tidak sekedar dari peran yang selama ini dikontribusikan, tetapi terlebih-lebih
mengingat prinsip dan tujuan GNB merupakan refleksi dari perjuangan dan tujuan kebangsaan
Indonesia seperti tertuang dalam pembukaan UUD 1945

Tujuan
1. dukungan bagi hak menentukan nasib sendiri, kemerdekaan nasional, kedaulatan dan
integritas nasional negara-negara anggota.
2. menentangan apartheid; tidak memihak pada pakta militer, perjuangan menentang
segala bentukimperialism dan kolonialisme, neo-kolonialisme, rasisme, pendudukan
dan dominasi asing; perlucutan senjata;
3. hidup berdampingan secara damai
4. penolakan terhadap penggunaan ancaman kekuatan dalam hubungan internasional;
5. pembangunan ekonomi-sosial dan restrukturisasi sistem perekonomian internasional;
6. serta kerjasama internasional berdasarkan persamaan hak.
Sejak pertengahan 1970-an, isu-isu ekonomi mulai menjadi perhatian utama negara-
negara anggota GNB. Untuk itu, GNB dan Kelompok 77 (Group of 77/G-77) telah
mengadakan serangkaian pertemuan guna membahas masalah-masalah ekonomi dunia dan
pembentukan Tata Ekonomi Dunia Baru (New International Economic Order).
Menyusul runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 dan kekuatan militer-politik
komunisme di Eropa Timur, muncul perdebatan mengenai relevansi, manfaat dan
keberadaan GNB. Muncul pendapat yang menyatakan bahwa dengan berakhirnya sistem
bipolar, eksistensi GNB telah tidak bermakna. Namun, sebagian besar negara
mengusulkan agar GNB menyalurkan energinya untuk menghadapi tantangan-tantangan
baru dunia pasca Perang Dingin, di mana ketegangan Utara-Selatan kembali mengemuka
dan jurang pemisah antara negara maju dan negara berkembang menjadi krisis dalam
hubungan internasional. Perhatian GNB pada masalah-masalah terkait dengan
pembangunan ekonomi negara berkembang, pengentasan kemiskinan dan lingkungan
hidup, telah menjadi fokus perjuangan GNB di berbagai forum internasional pada dekade
90-an. Pesan Jakarta, yang disepakati dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta, adalah dokumen
penting yang dihasilkan pada periode kepemimpinan Indonesia dan memuat visi baru
GNB, antara lain:
1. Mengenai relevansi GNB setelah Perang Dingin dan meningkatkan kerjasama
konstruktif sebagai komponen integral hubungan internasional;
2. Menekankan pada kerjasama ekonomi internasional dalam mengisi kemerdekaan yang
berhasil dicapai melalui perjuangan GNB sebelumnya
3. Meningkatkan potensi ekonomi anggota GNB melalui peningkatan kerjasama Selatan-
Selatan.
Sebagai salah satu negara penggagas terbentuknya GNB Indonesia memegang peran sentral dan
kontribusi penting dalam jalannya organisasi ini contoh bentuk peranan yang telah dilakukan
Indonesia selama bergabung dengan GNB.
1. Indonesia mendapat kepercayaan untuk menjadi pemimpin organisasi GNB pada tahun 1992
hingga tahun 1995, dimana Presiden RI ke-2 Soeharto diangkat menjadi Sekretaris Jenderal
(SekJen) Gerakan Non-Blok. Di mata dunia internasional Indonesia dinilai mampu memberi
warna baru pada GNB dengan keputusannya mengenai penekanan kerja sama pada
pembangunan ekonomi negara-negara anggota.
2. Pada tanggal 1 hingga 7 September 1992 Indonesia sukses menjadi tuan rumah Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) GNB yang ke-10 di Jakarta. Dalam KTT ini berhasil dirumuskan suatu
kesepakatan bersama yang dikenal dengan "Pesan Jakarta" dimana di dalamnya terkandung
visi dan misi GNB.
3. Indonesia juga dipercaya untuk menyelesaikan berbagai konflik regional antara lain: konflik
di Kamboja, gerakan separatis Moro di Filipina dan sengketa di Laut Cina Selatan. Konflik
Kamboja ini berhasil mereda setelah diadakannya serangkaian pembicaraan Jakarta Informal
Meeting (I dan II) serta Pertemuan Paris yang juga turut didukung oleh Indonesia. Kemudian,
di tahun 1991, Indonesia juga berhasil meredam ketegangan di kawasan bekas Yugoslavia.
4. Di bidang ekonomi, Indonesia turut berperan dalam membantu menyelesaikan masalah-
masalah dalam hubungan ekonomi internasional dan ikut menunjang pembangunan
berkelanjutan. Salah satu contohnya adalah Presiden Soeharto berhasil membuka kembali
Dialog Utara-Selatan yang telah lama mengalami pemutusan, yakni dalam KTT G-7 di Tokyo
Jepang tahun 1993. Selain itu, dalam KTT ke-9 GNB di Beograd bulan September 1989,
Indonesia termasuk dalam 15 negara berkembang yang berhasil membentuk Kelompok
Tingkat Tinggi bernama G-15 sebagai wadah kerja sama ekonomi dan pembangunan bagi
negara-negara pendirinya.
5. kontribusi Indonesia di bidang politik khususnya dalam mewujudkan tujuan utama GNB
yakni perdamaian dunia ditunjukkan dengan dorongan dan dukungan penuh Indonesia
terhadap perjuangan Palestina untuk menjadi negara merdeka dan berdaulat. Hal ini
disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada  15 September 2016
dalam Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina negara-negara GNB di Pulau Margarita,
Venezuela  15 September 2016.
Kini kita tidak lagi hidup di tengah era dimana peperangan besar sering terjadi, sehingga banyak
anggapan bahwa keberadaan organisasi GNB sebenarnya tak lagi relevan dengan kehidupan bangsa-
bangsa di dunia. Namun, faktanya hingga kini Indonesia sendiri masih menerima manfaat dari
eksistensi organisasi GNB ini.Antara lain : kerja sama GNB dengan IORA (Asosiasi Negara Lingkar
Samudera Hindia) di bidang ekonomi dan pemberdayaan wanita menjadi tonggak untuk memperkuat
kedudukan Indonesia di kancah dunia dan membawa Indonesia lebih dekat dengan IORA.terjalinnya
kerja sama ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bidang ekonomi biru,
pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM). 
Dan jika kita melihat lebih jauh, setelah berakhirnya era perang dingin, bukan berarti dunia telah
terbebas dari konflik dan peperangan. Di beberapa negara ataupun wilayah hingga kini masih terjadi
berbagai konflik yang bersifat regional maupun nasional. Sebagai negara anggota GNB sudah
seharusnya Indonesia sadar bahwa tantangan yang dihadapi tidak berkurang bahkan semakin berat di
masa kini dan kedepannya kelak. GNB di masa kini harus siap menghadapi tantangan-tantangan baru
di dunia. Jika dulu GNB dimaksudkan untuk membantu memperjuangkan kemerdekaan bangsa, maka
bukan tidak mungkin jika di abad 21 kini GNB tetap dapat berkontribusi nyata dalam aksi perdamaian
dunia dan turut membahas isu-isu ekonomi internasional. 
ASEAN

Indonesia termasuk dari anggota dari ASEAN (Association of Southeast Asian Nations atau


Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara). ASEAN adalah organisasi kawasan yang mewadahi
kerja sama 10 negara di Asia Tenggara.ASEAN dibentuk tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok,
Thailand oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok. Negara-negara anggota ASEAN adalah
Indonesia,Malaysia,Singapura,Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja.
Latar belakang pembentukan ASEAN :menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil
dan sejahtera. karena situasi di kawasan pada era 1960-an dihadapkan pada situasi rawan konflik,
yaitu perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antar negara di kawasan yang
apabila dibiarkan dapat mengganggu stabilitas kawasan sehingga menghambat pembangunan.
Tujuan dibentuknya ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok adalah untuk:
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan kebudayaan di
kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kesamaan dan persahabatan untuk
memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan
damai.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
tertib hukum di dalam hubungan antara negaranegara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-
prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa;
3. Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu dalam masalahmasalah yang
menjadi kepentingan bersama di bidang-bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan dan
administrasi;
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk saran-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang
pendidikan, profesi, teknik, dan admistrasi;
5. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri
mereka, memperluas perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internsional,
memperbaiki sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup
rakyat mereka;
6. Memajukan pengkajian mengenai Asia Tenggara;
7. Memelihara kerjasama yang erat dan berguna dengan berbagai onrganisasi internasional dan
regional yang mempunyai tujuan yang serupa, dan untuk menjajagi segala kemungkinan untuk
saling bekerjasama secara erat di antara mereka sendiri.
Prinsip utama dalam kerjasama ASEAN, seperti yang terdapat dalam Treaty of Amity and
Cooperation of South East Asian (TAC) pada tahun 1976 adalah;
1. saling menghormati,
2. kedaulatan dan kebebasan domestik tanpa adanya campur tangan dari luar,
3. non inteference,
4. penyelesaian perbedaan atau sengketa dengan cara damai,
5. menghindari ancaman dan penggunaan kekuatan/senjata,
6. kerjasama efektif antara anggota.
Pembentukan ASEAN Community
Selama empat dekade keberadaannya, ASEAN telah mengalami banyak perubahan serta
perkembangan positif dan signifikan yang mengarah pada pendewasaan ASEAN.Kerjasama ASEAN
kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan berwawasan ke depan dengan dibentuknya
Komunitas ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015.Hal ini diperkuat dengan disahkannya
Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan hukum dan landasan
jati diri ASEAN ke depannya.
Pembentukan Komunitas ASEAN diawali dengan komitmen para pemimpin ASEAN dengan
ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur pada tahun 1997 yang mencita-citakan
ASEAN sebagai suatu komunitas yang berpandangan maju, hidup dalam lingkungan yang damai,
stabil dan makmur, dipersatukan oleh hubungan kemitraan dalam pembangunan yang dinamis dan
masyarakat yang saling peduli.Tekad untuk membentuk Komunitas ASEAN kemudian dipertegas
lagi pada KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003 dengan ditandatanganinya ASEAN Concord II.
ASEAN Concord II yang menegaskan bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang
aman, damai, stabil, dan sejahtera pada tahun 2020.Namun, pada KTT ke-12 ASEAN di Cebu,
Filipina pada Januari 2007, komitmen untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun
2020 menjadi tahun 2015 dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the
Establishment of an ASEAN Community by 2015”.

Organisasi Konferensi Islam

OKI berdiri pada 25 September 1969 di Rabat, Maroko, organisasi ini lahir sebagai reaksi
politik negara negara Islam atas tindakan Israel yang akan membakar Masjidil Aqso pada 21 Agustus
1969. Pada awal pembentukannya anggota OKI 28 negara, dan terus mengalami perkembangan
menjadi 57 negara. Tujuan OKI adalah memajukan solidaritas Islam diantara negara negara anggota,
menggalang kerjasama ekonomi, sosial, budaya dn ilmu pengetahuan, menghapus diskriminasi ras
serta menghilangkan kolonialisme dalam segala bentuk, mendukung setiap usaha menciptakan
perdamaian dan keamanan dunia, mengkoordinasi untuk melindungi tempat tempat suci dan
mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak haknya.
Pada masa pemerintahan Babrak Kamal, keanggotaan Afganistan dibekukan karena dikuasai
rezim komunis, Mesir juga pernah dikucilkan dari OKI karena presiden Anwar Sadat menandatangani
perjanjian Camp David 1970 tetapi kemudian masuk kembali th 1984 setelah KTT OKI di
Casablanka.
Peran Indonesia dalam OKI antara lain
 Memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah Filipina (GRP) dengan Moro
National Liberation Front (MNLF) dengan mengacu kepada Final Peace
Agremeent/ Perjanjian Damai, 1996.
 Indonesia memberi dukungan bagi berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat
dengan Yerusalem sebagai ibukotanya. Dukungan dilanjutkan dengan pembukaan hubungan
diplomatik antara pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19 Oktober 1989.
 Indonesia juga aktif dalam memperkenalkan Islam sebagai agama yang menjunjung tinggi
perdamaian dan toleransi.

Jakarta Informal Meeting

JIM adalah pertemuan yang dilaksanakan dalam upaya menyelesaikan konflik Kamboja-
Vietnam dengan Indonesia sebagai perantaranya.JIM telah dilaksanakan sebanyak tiga kali di antara
tahun 1988-1990. Pada JIM I, Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan tiga tahap
rencana penyelesaian Perang Indocina 3. Tiga usul tersebut adalah melakukan gencatan senjata antara
kedua belah pihak, diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi penarikan
pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua kelompok bersenjata Kamboja ke dalam
satu kesatuan. Usulan tersebut disetujui dan akan kembali dibahas dalam Jakarta Informal
Meeting kedua.
Pada JIM II, Australia juga turut serta. Melalui perdana menterinya, Gareth Evans, Australia
mengusulkan rancangan Cambodia Peace Plan yang berisi:
1. mendorong upaya gencatan senjata;
2. menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah yang konflik;
3. mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk menjaga kedaulatan Kamboja
sampai pemilihan umum diadakan.
Pertemuan terakhir JIM (JIM III) membahas tentang pengaturan pembagian kekuasaan di antara
pihak Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan
membentuk pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama Supreme National Council (SNC).
Peran Indonesia setelah JIM
Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting ternyata mendapat apresiasi
dari Dewan Keamanan PBB. Seluruh anggota Dewan keamanan PBB menyetujui upaya pembentukan
pemerintahan transisi di Kamboja dengan membentuk United Nation Transitional Authority in
Cambodia (UNTAC) tanggal 28 Februari 1992 berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB
Nomor 745.Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil peran dengan mengirimkan pasukan
Kontingen Garuda XII A – XII D untuk menjaga transisi pemerintahan di Kamboja. Bahkan jumlah
pasukan Kontingen Garuda Indonesia di UNTAC sebanyak 2.000 personil militer ataupun polisi

Uji Kompetensi.
Pilihlah salah satu jawaban paling tepat
1. Hakekat perang dingin adalah perang idiologi dan sistem ekonomi terselubung antara
a. Demokrasi blok barat melawan komunisme blok timur.
b. Sekulerisme blok barat melawan komunisme blok timur.
c. Fasisme blok barat melawan komunisme blok timur.
d. Liberalisme blok barat melawan komunisme blok timur.
e. Sosialisme liberal blok barat melawan sosialisme demokrasi blok timur.
2. Dua konferensi Pancanegara yang menjadi pendahulu KAA I meliputi Konferensi
a. Inter Indonesia dan Konferensi Asia
b. London dan Colombo
c. Colombo dan konferensi Bogor
d. Meja Bundar dan konferensi Malino
e. Malino dan konferensi Bogor
3. Ciri perang dingin adalah pembentukan aliansi antara negara adikuasa, NATO merupakan salah
satu aliansi yang mempunyai tujuan……
a. Membendung pengaruh komunis di wilayah Eropa maupun dunia.
b. Menyebarkan pengaruh komunis di benua Eropa.
c. Meningkatkan pertahanan Uni Soviet dan sekutunya.
d. Mengembangkan teknologi persenjataan.
e. Menguasai wilayah strategis di Eropa.
4. Dampak perlombaan senjata antara Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap masyarakat
internasional yaitu…..
a. Berlindung dibawah pengaruh Uni Soviet.
b. Tumbuhnya perasaan cemas akan meletus perang dunia kembali.
c. Mengoptimalkan peran pasukan multinasioanal PBB.
d. Masuk menjadi anggota NATO.
e. Membentuk kelompok anti Amerika Serikat dan Uni Soviet.
5. Peristiwa yang menandai berakhirnya perang dingin yang melanda dunia tahun 1945 – 1989
adalah….
a. Runtuhnya tembok Berlin.
b. Krisis kuba
c. Diakuinya Palestina merdeka oleh PBB
d. Terbentuknya Uni Eropa.
e. Terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden.
6. Terbentuknya Gerakan Non Blok tahun19961 dilatarbelakangi oleh…..
a. Adanya kemiskinan yang dihadapi negara negara selatan
b. Sebagai konsekuensi dari poltik dunia setelah perang dunia II
c. Meningkatnya ketegangan antara blok barat dengan blok timur
d. Adanya ketegangan antara neggara negara Asia – Afrika.
e. Tidak harmonisnya hubungan kerjasama negara maju dengan negara berkembang.
7. Peran Konferensi Asia Afrika di Bandung bagi kelahiran Gerakan Non Blok adalah...
a. Menentang terjadinya Perang Dingin antara AS dengan USSR
b. Menghasilkan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok
c. Merupakan persiapan bagi penyelenggaraan KTT 1 Non Blok
d. Memunculkan gagasan membentuk organisasi yang netral terhadap kedua Blok
e. Mengundang simpati dari negara anggota Blok Barat maupun Blok Timur
8. Penyebab terjadinya Krisis Kuba pada tahun 1962 adalah...
a. Adanya latihan kemiliteran bagi warga Kuba yang migrasi ke USA
b. Terjadinya pemutusan hubungan diplomatik terhadap Kuba oleh USA
c. Penempatan instalasi peluru kendali Uni Soviet di Kuba
d. Penarikan semua instalasi peluru kendali yang dilakukan oleh Uni Soviet
e. Pemerintah Kuba berpihak ke Uni Soviet.
9. Pemrakarsa bertdirinya Gerakan Non Blok adalah…
a. Indonesia, India, Yugoslavia
b. Indonesia, India, Srilangka.
c. Indonesia, Malaysia, Philipina.
d. Indonesia, Myanmar, Malaysia.
e. Srilangka, Pakistan, Mesir
10. Gerakan Non Blok merupakan gerakan negara negara berkembang yang tidk memihak salah satu
blok yang ada pada masa perang dingin, GNB menyelenggarakan KTT pertamanya di…
a. Indonesia
b. Yugoslavia
c. Malaysia
d. India
e. Mesir
11. Pengurangan ketegangan antara blok barat dan blok timur disebut….
a. Proxy war
b. Glashnot
c. Perestroika
d. Détente
e. Deleterence policy
12. Tujuan pembentukan Gerakan Non Blok adalah…..
a. Membentuk blok baru untuk menghadapi Blok Barat dan Blok Timur.
b. Membendung pengaruh komunis.
c. Memajukan kerjasama ekonomi diantara negara negara berkembang.
d. Meredakan ketegangan dunia akibat munculnya Blok Barat dan Blok Timur.
e. Mengimbangi kekuatan Blok Barat dan Blok Timur.
13. Perjuangan GNB untuk mewujudkan tata dunia yang lebih adil menghadapi beberapa kendala
kecuali…..
a. Posisi tawar menawar yang dimiliki lemah.
b. Dominasi tawar menawar yng dimiliki lemah
c. Dominasi negara negara besar dalam Dewan Keamanan PBB
d. Keberpihakan PBB kepada negara negara di Eropa
e. Isu bahwa negara negara berkembang banyak melakukan perusakan alam.
14. Indonesia dipercaya menjadi ketua GNB periode 1992-1995, hal ini menunjukkan
a. Dunia internasional mengakui peran aktif Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.
b. Indonesia mampu membentuk kekuatan dunia ketiga.
c. Pengaruh Presiden Suharto yang sangat besar
d. Kemampuan Indonesia untuk mengimbangi kekuatan Negara Negara adi kuasa.
e. Indonesia mempunyai kekuatan militer yang besar dan disegani.
15. Sebelum KTT GNB di Indonesia th 1992 banyak kalangan memperkirakan organisasi ini akan
berakhir seiring berakhirnya perang dingin. Namun hasil KTT X telah membawa organisasi ini
kea rah positif karena…..
a. Terdapat kesepakatan transfer teknologi canggih.
b. Kesanggupan negara negara kaya member modal bagi negara negara miskin.
c. Terjadinya kerjasama antar kelompok 77 dengan G 7
d. Terjdinya dialog selatan – selatan
e. Masuknya Cina dalam GNB.
16. Sebagian besar anggota GNB adalah negara negara…
a. Berpenduduk padat.
b. Sedang berkembang.
c. Industry
d. Miskin
e. G 7.
17. Pada awal berdirinya GNB lebih banyak diarahkan pada bidang politik, namun sejak
dibubarkannya Uni Soviet sebagai salah satu Negara adidaya, maka gerakan tersebut lebih banyak
diarahkan pada…..
a. Hak asasi manusia dan peningkatan sumberdaya manusia.
b. Mempercepat pertumbuhan ekonomi dibelahan bumi selatan
c. Memajukan kerjasama dibidang pertahanan dn keamanan regional.
d. Menyamakan persepsi upaya perdamaian.
e. Menjaga keseimbangan perdagangan antara utara selatan.
18. Yang menjadi dasar pembentukan Pasukan Garuda adalah…
a. Alinea 4 pembukaan UUD 1945
b. Pasal 30 UUD 1945.
c. Indonesia mempunyai angkatan perang yang tangguh
d. Sila ke 3
e. Politik luar negeri bebas aktif.
19. Sifat politik luar negeri yang bebas aktif harus diterapkan dalam hubungan internsional bangsa
Indonesia yaitu….
a. Bersifat netral dalam urusan internasional
b. Mengisolasi diri dalam dunia internasional.
c. Menjdi anggota salah satu blok.
d. Tidak memihak dan aktif menciptakan perdamaian dunia.
e. Melibatkan diri dalam konflik antar negara.
20. Dalam rangka ikut menciptakan perdamaian dunia, Indonesia pernah mengirip pasukan garuda ke
negara konflik yaitu…..
a. Pakistan.
b. Korea
c. Kuba
d. Kamboja
e. India.
21. Latar belakang dikeluarkannya deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 adalah…
a. Indonesia menginginkan wilayah lautnya lebih luas.
b. Indonesia menginginkan laut laut antar pulau menjadi wilayah teritoril
c. Indonesia ingin menambah wilayah teritoril lautnya sepanjang 12 mil laut.
d. Indonesia berusaha memperluas zona ekonomi eksklusif.
e. Indonesia menolak wilayah dilalui oleh kapal kapal asing
22. Sebelum adanya deklarasi Djuanda, wilayah Indonesia mengacu pada….
a. Ordonansi Hindia Belanda 1939
b. Ordonansi Roma
c. Zona ekonomi eksklusif.
d. Ordonansi dunia.
e. Zona laut dunia.
23. Sebutan kelompok Utara – kelompok Selatan didasarkan pada….
a. Letak geografis suatu negara.
b. Idiologi yang dianut.
c. Kemajuan di bidang ekonomi.
d. Sistem pemerintahannya.
e. Sumber daya manusia.
24. Kerjasama Utara – Selatan didasarkan pada kondisi ketika negara negara Utara unggul dalam
bidang iptek, sementara negara negara selatan unggul dalam hal….
a. Kedisiplinan
b. Sumber daya alam
c. Jumlah penduduk
d. Produktivitas
e. Efisiensi kerja.
25. Pasca perang dunia II terjadi perubahan tata hubungan dunia dari Barat – Timur menjadi Utara –
Selatan, yang dimaksud dengan kerjasama Utara – Selatan adalah kerjasama antara
a. Blok Barat dan Blok Timur.
b. Kapitalis dan Sosialis.
c. Negara maju dan negara berkembang
d. Imperialis dan komunis
e. Negara – negara Eropa dan negara – negara Asia.
26. Beberapa tokoh yang menandatangani deklarasi Bangkok 1967 sebagai tanda berdirinya ASEAN
adalah….
a. Mochtar Kusumaatmaja dan Adam Malik.
b. Adam Malik dan Salvador Laurel.
c. S. Rajaratnam dan Adam Malik.
d. Salvador Laurel dan Mochtar Kusumaatmaja.
e. S. Rajaratnam dan Mochtar kusumaatmaja.
27. Tujuan didirikannya ASEAN sebagai wadah kerjasama negara di kawasan Asia Tenggara
adalah….
a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, sosial budaya dan stabilitas regional di kawasan Asia
Tenggara.
b. Memnghindari persaingan yang tidak sehat antara negara negara di kawasan Asia Afrika.
c. Mencegah intervensi Jepang di kawasan Asia Tenggara.
d. Menghindari ketergantungan Asia Tenggara terhadap dominasi Amerika Serikat
e. Membendung pengaruh komunis di Asia Tenggara.
28. ASEAN adalah badan kerjasama dalam bidang…..
a. Sosial dan politik c. Ekonomi dan kebudayaan
b. Politik dan ekonomi d. Politik dan militer.
c. Kebudayaan dan militer.
29. Konsep wilayah ASEAN sebagai zona/kawasan yang damai, bebas dan netral disebut…
a. Zofpan c. Comecon
b. AMM d. PMC
c. AFTA.
30. Dibawah ini adalah prinsip utama ASEAN, kecuali…..
a. Kedaulatan dan kebebasan domestik tanpa adanya campur tangan dari luar
b. Non interference
c. Interference
d. Penyelesaian perbedaan atau sengketa dengan cara damai
e. Menghindari ancaman dan penggunaan senjata
31. Arti penting ASEAN dalam perkembangan ekonomi Indonesia adalah…..
a. Dapat meningkatkan produksi industry.
b. Meningkatkan kerja sama militer.
c. Saling membantu memecahkan masalah politik dalam negeri.
d. Dapat membantu menjadi medioator penyelesaian perbatasan.
e. Menyediakan fasilitas penelitian
32. Jakarta Informal Meeting yang dilaksanakan di Bogor 25 Juli 1988 bertujuan membantu
menciptakan perdamaian di….
a. Afganistan
b. Kamboja
c. Timur tengah
d. Yugoslavia
e. Philipina.
33. Munculnya Organisasi Konferensi Islam adalah reaksi keras umat Islam dunia terhadap..
a. Tindakan Israel yang menyerang penduduk Palestina.
b. Tindakan Israel yang membakar masjid Al Aqsa.
c. Perkembangan aktivitas masyarakat Islam di dunia.
d. Tindakan Israel yang membakar Masjidil Haram.
e. Rongrongan yang dialami oleh warga Palestina.
34. Tujuan pembentukan Organisasi Konferensi Islam/OKI di Rabat Maroko adalah dibawah ini
kecuali….
a. Memajukan solidaritas Islam diantara negara anggota
b. Menggalang kerjasama ekonomi, sosial, budaya dan ilmu pengetahuan
c. Menghapus diskriminasi ras
d. Mengkoordinasi untuk melindungi tempat tempat suci
e. Menolak embargo ekonomi terhadap Israel.
35. Dibawah ini yang tidak menunjukkan Peran aktif Indonesia dalam Organisasi Konferensi Islam
adalah….
a. Turut serta menyelesaikan masalah Moro di Philipina.
b. Mendukung Bangladesh sebagai Negara Islam
c. Mendukung perjuangan OKI melenyapkan rasialisme, diskriminasi dan kolonialisme.
d. Sebagai pemrakarsa dibentuknya Tata Informasi baru bagi dunia Islam.
e. Menyelenggarakan Jakarta Informal Meeting.
UJI KOMPETENSI 2
Berikan Penjelasan tentang tokoh berikut ini
1. Gamal Abdul Nazer…………………………..................................................................

2. Mohamad Ali Djinah………………………………………………………………………..

3. Jozip Broz Tito……………………………………………………………………..........

4. Apa yang melatar belakangi berdirinya ASEAN?


…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan dengan contoh peran Indonesia dalam ASEAN!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
6. Apa yang melatarbelakangi berdirinya GNB?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Apa manfaat berdirinya GNB bagi dunia?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
8. Sebutkan hasil rumusan KKT Non Blok pertama!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
9. Jelaskan latar belakang berdirinya Organisasi Konfensi Islam (OKI)!
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
10. Apa peran Indonesia dalam Organisasi Konfensi Islam?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
PRESTASI BANGSA INDONESIA DALAM
MENGEMBANGKAN IPTEK PADA ERA
KEMERDEKAAN

KOMPETENSI INTI :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya

KOMPETENSI DASAR :
3.9 Mengevaluasi kehidupan bangsa Indonesia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada era kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai
dengan Reformasi)
4.9 Membuat studi evaluasi tentang kehidupan bangsa Indonesia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di era kemerdekaan (sejak
Proklamasi sampai dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan dan/atau media
lainMembuat studi komparatif tentang ide dan gagasan perubahan Demokrasi Indonesia
1950 sampai dengan Reformasi dalam bentuk laporan tertulis

A. REVOLUSI HIJAU PADA MASA ORDE BARU


Pada masa Orde Baru, bangsa Indonesia mempercepat laju perekonomian melalui program
Revolusi Hijau.
Istilah Revolusi Hijau kali pertama diusulkan oleh William s. Gaud pada tahun 1968. Program
ini mencakup hal-hal berikuit ini:
1) Pemulihan tanaman untuk mendapatkan bibit unggul.
2) Pemanfaaatan pupuk buatan untuk memperkaya unsur hara dalam tanah.
3) Penggunaan bahan kimia untutk memberantas hama.
4) Pembangunan irigasi untuk menjamin pasokan air.

a. Awal Mula Revolusi Hijau di Indonesia


Revolusi Hijau berhubungan dengan soal penggarapan tanah dan pertanian. Indonesia
mengalami Revolusi Hijau sejak berlakunya sistem tanam paksa pada masa penjajahan
Belanda. Sistem ini berkembang dengan dikeluarkannya Undang-Undang Agraria Tahun
1870. Penerapan sistem tanam paksa dan pemberlakuan Undang-Undang Agraria Tahun 1870,
mengakibatkan rakyat Indonesia menjadi mengerti tentang keanekaragaman tanaman dan
metode pembudidayaannya.
b. Pelaksanaan Revolusi Hijau pada Masa Orde Baru
Di Indonesia, revolusi hijau dilakukan dengan metode sebagai berikut:
1) Ekstensifikasi Pertanian
Yang dimaksud dengan metode ekstensifikasi pertanian adalah ausaha untuk
meningkatkan produksi pertanian dengan melakukan perluasan lahan. Cara yang biasa
ditempuh adalah dengan membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian.
2) Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi pertanian adalah usaha meningkatkan produksi pertanian melalui
penggunaaan bibit unggul, pupuk kimia, perbaiakan salurran irigasi, obat dan pestisida
pemberantas hama. Mengingat keterbatasan lahan, maka metode yang tepat digunakan di
Indonesia adalah intensifikasi pertanian.
3) Diversifikasi Pertanian
Metode ini dapat diartikan sebagai usaha meningkatkan produksi pertanian dengan cara
melakukan penganekaragaman tanaman pertanian. Artinya, satu lahan pertanian, tidak
hanya dapat ditanami satu jenis tanaman saja, namun juga dapat ditanami beraneka ragam
tanaman.
4) Mekanisasi Pertanian
Mekanisasi pertanian adalah usaha meningkatkan
produksi pertanian dengan cara menggunakan alat-alat
modern dalam bidang pertanian. Alat-alat modern yang
dapat digunakan, antara lain, traktor, mesin penggiling
padi, dan lain-lain.
Di Indonesia, pengenalan Revolusi Hijau dilakukan melalui
program penyuluhan pertanian untuk memasyarakatkan
metode-metode dalam Revolusi Hijau. Program penyuluhan Membajak sawah termasuk
program mekanisasi pertanian
pada masa Orde Baru disebut Bimas (Bimbingan Massal)
Gotong Royong.
Pada tahun 1964, Institut Pertanian Bogor mempersiapkan lima teknik pertanian yang disebut
Pancausaha Tani. Hal-hal yang termasuk Pancausaha Tani yaitu pemupukan, pemberantasan
hama, pemberantasan penyakit, pengairan, dan perbaikan cara bercocok tanam.

c. Program Bimbingan Massal


Pada awal Pelita I, pemerintah telah menetapkan program Bimbingan Massal Gotong
Royong. Program ini disebut Bimas Gotong Royong karena agar terjadi kerjasama antara
rakyat dengan pemerintah dalam pelaksanaannya.
Melalui program Bimas Gotong Royong, pemerintah menunjang kegairahan partisipasi
para petani dengan cara:
1) Menyediakan fasilitas dan kebutuhan petani sebagai produsen padi, dan
2) Menambah pendapatan para petani dengan jalan menaikkan harga padi pada tingkat yang
memadai.
Setelah program bimas dilihat cukup berhasil, dilaksanakan pula intensifikasi massal
(inmas). Lahirnya program intensifikasi massal melalui program Bimas Gotong Royong
ternyata menimbulkan harapan untuk memperbaiki keadaan pertanian serta menyediakan
pangan yang situasinya masih belum memadai.

d. Dampak Revolusi Hijau di Indonesia


Secara umum dampak pelaksanaan Revolusi Hijau dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
dampak positif dan dampak negatif. Berikut ini dampak Revolusi Hijau.
1) Dampak Positif
Dampak positif Revolusi Hijau pada masa Orde Baru, antara lain sebagai berikut:
a) Meningkatnya produktivitas tanaman pangan.
b) Peningkatan produksi pangan menyebabkan kebutuhan primer masyarakat Indonesia
menjadi terpenuhi.
c) Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.
d) Kualitas tanaman pangan semakin meningkat.
2) Dampak Negatif
Dampak negatif Revolusi Hijau pada masa Orde Baru antara lain sebagi berikut:
a) Penggunaan pupuk buatan dan pestisida secara berlebihan akan dapat mencemari
lingkungan.
b) Berkurangnya keanekaragaman genetik jenis tanaman tertentu yang disebabkan oleh
penyeragaman jenis tanaman tertentu yang dikembangkan.
c) Adanya mekanisme pertanian, mengakibatkan cara bertani tradisional menjadi
terpinggirkan.
d) Rasa kegotongroyongan semakin menurun.

B. Perkembangan Sistem Transportasi


Sistem transportasi merupakan proses pemindahan orang dan barang dari suatu tempat ke
tempat lain disebut transportasi. Sistem transportasi menyangkut soal-soal yang berkaitan
dengan pengangkutan. Manusia menciptakan sistem transportasi karena keterbatasan
kekuatannya dan perlunya waktu yang sesingkat mungkin. Manusia memiliki kemampuan
angkut yang terbatas. Karena itu dicarilah cara agar barang-barang yang berat atau banyak
yang diperlukan dapat diangkut dengan mempergunakan alat transportasi.
sistem Transportasi di Indonesia
Manusia menciptakan sistem angkutan untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Sistem
transportasi dibedakan atas 3 macam yaitu
a) sistem transtasi darat
b) sistem transportasi air
c) sistem transportasi udara.
Di Indonesia pembangunan dibidang perhubungan darat seperti jalan raya alat angkutnya
baik kendaraan bermotor, kereta api sudah sangat maju selain itu pembangunan lapangan
udara dan meningkatnya alat angkut udara di seluruh Indonesia semakin marak, begitu pula
di laut yakni pembangunan dermaga dan kapal laut

C. Perkembangan Informasi dan Komunikasi


Berikut adalah bentuk-bentuk Informasi dan Komunikasi disusun urutan dari yang sederhana
sampai yang modern.
a. Tanda dan isyarat
Bentuk komunikasi dengan tanda dan isyarat digunakan dalam masa prasejarah ketika
kehidupan manusia masih sederhana
b. Suara
Berkomunikasi dengan suara merupakan bentuk komunikasi yang lebih maju daripada
dengan tanda atau isyarat, sebab maksud yang disampaikan lebih jelas dan mudah
diterima.
c. Gambar dan lambang
Sebelum terciptanya abjad, gambar dan lambang pernah menjadi bahasa tulis sebagai alat
komunikasi
d. Bahasa dan Tulisan
Setelah banyak manusia yang dapat dan menulis, bahasa dan tulisan semakin banyak
dipergunakan orang, pengertian tulisan dimulai setelah manusia menemukan abjad yang
merupakan lambang sederhana, yang menggambarkan perbedaan aksara dan
pengucapannya.
Dengan semakin maraknya komunikasi secara global di negara-negara yang banyak
dikunjungi wisatawan asing, maka semakin diperlukan bahasa asing untuk menunjukkan
tempat-tempat tertentu.

D. Perkembangan Informasi dan Komunikasi di Indonesia


a. Media cetak
Terciptanya mesin cetak menimbulkan kemajuan pesat bagi peradaban manusia, karena
dengan alat tersebut ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang dapat disebarluaskan.
Kepandaian suatu bangsa antara lain diukur dengan banyaknya buku, surat kabar, majalah
yang dikonsumsi oleh masyarakat. Semakin tinggi konsumsi akan hal-hal tersebut
semakin tinggi tingkat peradabannya.
b. Media elektronika
Radio merupakan alat komunikasi yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik
sebagai pembawa pesan (sumber) yang dipancarkan melalui udara dengan kecepatan yang
menyamai kecepatan cahaya. Untuk proses pencapaian pesan diperlukan dua sarana utama
yaitu sebuah pengirim pesan yang disebut pemancar radio dan sebuah penerima pesan
yang disebut pesawat penerima radio.Televisi diperkenalkan tahun1962 bertepatan dengan
ASEAN GAMES di Jakarta yang fungsinya pada saat itu adalah menyiarkan olahraga ke
seluruh ASEAN. Pada perkembangan berikutnya peresmian televisi dengan nama Televisi
Republik Indonesia ( TVRI ) dibuka oleh presiden Soekarno pada tgl 24 Agustus 1962
yang mengalami perkembangan pesat sehingga sejak tahun 1989 pemerintah memberi izin
untuk TV swasta mengudara dan mulailah dibuka stasiun televisi RCTI, SCTV, ANTEVE
dan Indosiar. Dampak yang ditimbulkan dari banyaknya iklan dalam siaran TV muncullah
budaya konsumerisme yang membutuhkan sikap selektif.

UJI KOMPETENSI 1

Pilihlah salah satu jawaban paling tepat


1. Revolusi Hijau berhubungan dengan hal-hal berikut ini, kecuali…
a. Mobilitas penduduk
b. Mekanisasi pertanian
c. Intensfifikasi pertanian
d. Ekstensivikasi pertanian
e. Diversifikasi pertanian
2. Dampak positif Revolusi Hijau adalah…
a. Naiknya harga gabah
b. Meningkatnya kesejahteraan rakyat
c. Meningkatnya pendapatan rakyat
d. Pengenalan teknologi bercocok tanam baru
e. Pengenalan alat-alat modern
3. Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun disebut dengan….
a. Mobilitas penduduk
b. Sensus penduduk
c. Laju pertumbuhan
d. Pertumbuhan penduduk
e. Perpindahan penduduk
4. Meningkatnya pendayagunaan sumber daya alam dan pembangunan daerah adalah tujuan dari…
a. Migrasi
b. Imigrasi
c. Emigeasi
d. Urbanisasi
e. Transmigrasi
5. Manfaat dari SKSD Palapa bagi pemerintah Indonesia diantaranya adalah….
a. Mengembangkan komunikasi melalui internet
b. Memantau penerbangan di Indonesia
c. Memantau keamanan negara Indonesia
d. Sebagai jaringan komunikasi pemerintah Indonesia
e. Sebagai alat untuk menyampaikan informasi ke seluruh daerah Indonesia
6. Kelebihan media cetak adalah sebagai berikut, kecuali….
a. Beritanya lebih komplet
b. Dapat dibaca berulang-ulang
c. Dapat kita peroleh sewaktu-waktu
d. Keterbatasan dalam memuat berita
e. Dapat dijadikan sebagi dokumen
7. Yang tidak termasuk peranan media komunikasi di Indonesia adalah….
a. Dapat memberi motivasi kepada masyarakat
b. Dapat mempengaruhi sikap dan cara hidup
c. Alat penyiaran informasi
d. Alat penunjang pelaksanaan pembangunan
e. Sebagai alat penilai dari hasil pembangunan
8. Yang dijuluki “The Father of Radio” adalah….
a. Dr. Lee de Forest
b. Paul Nipkov
c. Marconi
d. Alexander Graham Bell
e. Samuel B. Morse
9. Pengertian sistem transportasi adalah….
a. Perangkat yang berfungsi untuk memberikan data, keterangan, pemberitahuan, laporan,
sehingga dapat mempengaruhi perkemba-ngan masyarakat
b. Perangkat yang berfungsi untuk memberikan, memindahkan, atau membagi informasi kepada
pihak-pihak yang saling berkaitan
c. Suatu penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita melalui media massa
d. Pengangkutan barang, benda atau berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi
e. Membagi informasi, memberitahu, memindahkan, atau bertukar pikiran baik secara lisan
maupun tulisan.
10. Manfaat informasi bagi manusia adalah….
a. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan
b. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan
c. Memperlancar hubungan dengan manusia
d. Untuk penerangan keluarga berencana
e. Sebagai alat promosi suatu produk tertentu
11. Salah satu manfaat yang kita dapat peroleh dari penggunaan SKSD adalah….
a. Memotivasi masyarakat untuk ambil bagian dalam pembangunan
b. Mempermudah hubungan antar daerah dan bahkan antar negara
c. Sarana peningkatan pendapatan negara
d. Sarana memperlancar sistem transportasi
e. Memperkuat Indonesia dalam percaturan internasional
12. Pemberian nama Palapa pada satelit yang dimiliki Indonesia dimaksudkan untuk….
a. Mengenang kebesaran Gajah Mada
b. Mewujudkan kembali cita-cita menyatukan Nusantara
c. Agar mudah dikenal untuk tujuan komersial
d. Mengenang kembali kejayaan Majapahit
e. Menjalankan amanat Patih Gajah Mada
13. Penemuan telepon dapat mempermudah aktivitas manusia karena….
a. Manusia tidak perlu berpergian jauh
b. Memperpendek jarak untuk komunikasi
14. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi harus mampu antara lain mengaitkan upaya ......
a. Penambahan modal
b. Penambangan peralatan
c. Memperhatikan lingkungan
d. Mengendalikan pencemaran
e. Menyalurkan pembuangan sampah
15. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk peranan media komunikasi dalam masa
pembangunan Indonesia ialah ......
a. Alat penyiaran informasi, gagasan pendapat
b. Alat penunjang pelaksanaan pembangunan
c. Dapat mengubah sikap dan cara hidup
d. Dapat memberi motivasi kepada masyarakat
e. Bukan sebagai alat penilai hasil pembangunan
16. Perkembangan teknologi di bidang industri muncul setelah adanya......
a. Revolusi industri
b. Revolusi agraria
c. Revolusi kehutanan
d. Revolusi pertanian
e. Revolusi hijau
17. Penerapan IPTEK yang tepat dapat menimbulkan hal positif, tetapi tidak....
a. Melestarikan lingkungan hidup
b. Meningkatkan gairah kerja
c. Mengurangi jumlah penduduk
d. Menjaga keseimbangan ekosistem
e. Meningkatkan kesejahteraan penduduk
18. Berkembangnya teknologi akan bertentangan dengan syarat sehat masyarakat, bila perkembangan
itu menimbulkan ......
a. Masyarakat yang individualistis
b. Pengasingan diri dan pecah diri
c. Aliansi pada masyarakat
d. Dipersonalisasi masyarakat
e. Masyarakat yang tradisionalis
19. Penggunaan satelit komunikasi domistik oleh bangsa Indonesia merupakan keharusan,
mengingat ......
a. Satelit merupakan salah satu sarana pemersatu bangsa
b. Satelit dapat pula disewakan kepada negara lain
c. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar
d. Wilayah Indonesia yang sangat luas
20. Ada bermacam-macam satelit, diantaranya satelit geodesi yang diluncurkan dengan tujuan
untuk ......
a. Kepentingan informasi
b. Kepentingan penyiaran berita
c. Kepentingan sumber daya alam
d. Mengamati cuaca, angin, awan dan temperatur udara
e. Membantu mendapatkan informasi yang tetap tentang medan gravitasi bumi dan keperluan
penataan permukaan bumi
LATIHAN SOAL
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 1

A. SOAL PILIHAN GANDA

1. Sumber-sumber sejarah masa lampau dapat berupa barang peninggalan tertulis maupun tidak
tertulis, berikut mi yang peninggalan sejarah yang termasuk inskripsi antara lain
A. tulisan yang ditorehkan pada benda keras seperti batu, logam, dam kayu
B. dokumen resmi tentang suatu persetujuan, pengakuan dan pemberian hak
C. barang-barang cetakan yang ditemukan di lapisan bumi tertentu
D. naskah-naskah yang berisi perjalanan sejarah tokoh-tokoh tertentu
E. seluruh peninggalan tertulis maupun gambar yang telah dibukukan

2. Diawali sambutan oleh Ir. Soekarno, dilanjutkan dengan pembacaan teks prokiamasi
kemerdekaan Indonesia pada pukul .10.00 WIB, kemudian pengibaran bendera merah putih oleh
para tokoh pemuda dan secara spontan yang hadir menyanyikan lagu Indonesia raya. Prokiamasi
kemerdekaan merupakan pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia. Peristiwa tersebut
memenuhi unsur tempat waktu dan pelaku sejarah, dan uraian diatas dalam ruang lingkup sejarah
dapat difahami sejarah sebagai
A. peristiwa
B. kisah
C. ilmu
D. seni
E. cerita

3. Pada tahun 1830 Belanda mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan oleh perang
Diponegoro (1825-1830), disusul kemudian perang Belgia (1830-1831). Untuk mengatasi
kesulitan ini biaya opeasional negeri Belanda beserta program kolonialismenya kemudian
dibebankan diatas pundak masyarakat Indonesia oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch melalui
sistem Cultuurstelsel (tanam paksa). Ia memastikan untuk memperoleh keuntungan harus
diterapkan kembali penyerahan paksa yang telah dipraktikkan VOC. Namun bukan dalam bentuk
uang melainkan berupa tenaga kerja untuk menanam tanama yang laris dipasaran Eropa seperti
kopi, teh, tebu, indigo, dan nila. Pada tanggal 17 Januari 1832 Van Den Bosch diangkat sebagai
Komisari Jnderal sehinga kekuasaannya semakin besar. Dasar dasar sistem tanam paksa pun
diundang-undangkan empat tahun kemudian dalam staatblad No. 22 tahun 1834. Ketentuan-
ketentuan tersebut tampaknya tidak terlalu memberatkan rakyat, namun dalam praktiknya sistem
tanam paksa sering menyimpang jauh dai ketentuan. Pada dasarnya seluruh sistem ini
dilaksanakan berdasarkan paksaan dan atas ke bawah.
Dari uraian tersebut nampak adanya penataan peristiwa menurut urutan waktu secara berurutan.
Penyusunan peristiwa menurut urutan waktu ini sesuai dalam konsep berfikirsejarah...
A. alur cerita
B. kronologis
C. sinkronis
D. diakronis
E. anakronis

4. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 waktu Jawa sekelompok pemuda membawa Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota menuju Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di
pantal utara Kabupaten Karawang. Rengasdengklok dipilih karena faktor keamanan dan Ietaknya
yang tidak jauh dan jalur menuju Jakarta. Para pemuda mendesak kedua tokoh ini segera
memproklamirkan kemerdekaan lndonesai dan menjauhkan dari pengaruh golongan tua yang
cenderung menunggu untuk waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan”…
Dari wacana diatas pemilihan Rengasdengklok untuk mengamankan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta

sangat memperhatikan faktor keruangan, yaitu.


A. adanya pasukan peta yang siap mengamankan kedua tokoh ini
B. di daerah pinggiran kota Jakarta sehingga mudah dijangkau
C. kekhawatiran kedua tokoh akan terpengaruh oleh golongan tua
D. Jepang sudah menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu
E. kekosongan kekuasaan

5. Perhatikan periodisasi jaman batu dan ciri-cirinya


No Zaman Ciri - ciri
1 Paleolithikum Manusia purba hidup berpindah-pindah
2 Mesolithikum Manusia purba sudah hidup menetap
3 Neolithikum Manusia purba sudah mengenal logam
4 Megalithikum Terdapat bangunan pemujaan dan batu besar
5 Perundagian Muncul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan
Pasangan yang tepat antara zaman dan ciri-cirinya ditunjukkan oleh nomor
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 4), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

6. Kedatangan agama Hindu ke Indonesia dijelaskan oleh para ahli dalam beberapa teori. Dan teori-
teori tersebut secara umum terbagi menjadi dua cara pandang yakni yang menonjolkan peran
bangsa India dan peran bangsa Indonesia sendiri. Sedangkan kedatangan agama Buddha ke
Indonesia melalui misi khusus yaitu Dharmaduta. Van Leur berteori bahwa masuknya agama
Hindu Iebih didominasi oleh peran golongan agamawan yang menguasai ilmu agama dan bahasa
sanskerta dengan baik, teoni mi kita kenal dengan teori...
A. arus balik
B. waiysa
C. brahmana
D. sudra
E. resi

7. Salah satu pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia adalah masyarakat menjadi
penganut Hindu-Buddha. Namun dalam pelaksaan ritual keagamaan masih nampak tradisi lama
yang belum sepenuhnya ditinggalkan yaitu kepercayaan lama peninggalan nenek moyang.
Berikut ini adalah beberapa unsur budaya lama yang masih ada dalam masyarakat, kecuali...
A. sesaji
B. pemujaan tehadap kekuatan gaib
C. upacara labuh laut
D. berkembangnya ajaran Hindu Siwa
E. upacara meminta hujan

8. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha di Indonesia, khususnya yang terletak di wilayah Jawa
Tengah dapat hidup berdampingan dan mempunyai rasa toleransi tinggi. Hal ini terbukti dengan
A. rakyat bebas menganut agama dan kepercayaan yang diyakini
B. adanya sistem kasta tidak menutup adanya kawin campur
C. candi Hindu dibangun atas perintah Raja Sanjaya yang beragama Buddha
D. candi Hindu dapat digunakan oleh warga benagama Buddha
E. tidak pernah tenjadi pentempuran antana kerajaan Hindu dan Buddha

9. Islam masuk dan berkembang di Indonesia salah satunya melalui aktivitas perdagangan.
Pengaruh
Islam sangat besar dalam kebudayaan bangsa Indonesia yang nampak pada munculnya unsur
Islam dalam tradisi yang masih ada dalam masyarakat. Salah satu contohnya tradisi selamatan.
Unsur Islam yang nampak adalah...
A. duduk ditikar dengan melingkar
B. nasi putih yang melambangkan kesucian disebut sega gurih
C. tumpeng yang melambangkan restu orang tua
D. doa dalam cara dan bacaan Islam
E. membagi makanan secara adil dan merata

10. Seni bangunan Islam yang paling menonjol di Indonesia adalah masjid. Biasanya masjid
didirikan di ibu kota atau tempat tempat tertentu yang diangap baik. Masjid kerajaan didirikan di
pusat kota (alun-alun) dengan konsep empat arah mata angin tata kota lama peninggalan masa
Majapahit.
Tata kota kuno yang diadopsi Islam di Indonesia disebut dengan nama
A. sarwajala
B. lokapala
C. pradaksina
D. prasawiya
E. macapat

11. Kerajaan Samudera Pasai dibawah kekuasaan Sultan Malik As-Saleh menjalin hubungan
diplomatik dengan kerajaan Perlak dengan menikahi Putri dari Perlak. Pada masa Sultan Malik
Az-Zahir (1326- 1348) Samudera Pasai pernah diserang Majapahit sehingga untuk beberapa
waktu Pasai dibawah kekuasaan Majapahit dan baru pada tahun 1383 dibawah Sultan Zain
Abidin Malik az-Zahir berhasil melepaskan diri dari majapahit. Di masa inilah utusan dari
Dinasti Ming yang dipimpin Laksamana Cheng Ho berkunjung ke Samudera Pasai. Hubungan
antar kerajaan sudah terjalin dengan baik pada masa itu. Secara politik untuk kepentingan apa
kerajaan menjalin hubungan dengan kerajaan lain
A. menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
B. melancarkan hubungan dagang
C. memudahkan menarik pajak dan setiap kapal dan pedagang yang melakukan perniagaan
D. menjadi sekutu dalam menghadapi ancaman dan jalinan kerjasama untuk saling
menghormatikedaulatan masing masing pihak
E. kewajaran dalam hubungan internasional

12. Perhatikan gambar masjid Agung Demak berikut:

Bangunan masjid Demak di atas menunjukkan adanya akulturasi antara kebudayaan Islam
dengan kebudayaan Hindu. Berikut yang bukan merupakan ciri akulturasi Islam dan Hindu yang
dapat dilihat dan bentuk Masjid Demak adalah....
A. beratap selalu tumpang
B. atap berbentuk menu
C. jumlah atap selalu gasal
D. terdapat stupa pada bagian atap
E. atap bersusun ke atas semakin kecil

13. Sejak abad ke-15 bangsa-bangsa Barat mulai melakukan penjelajahan samodra dan menjadi
negara imperialis. Perhatikan data-data mengenai tujuan imperialisme berikut:
1) mencari kekayaan sebanyak-banyaknya untuk mencapai kejayaan
2) mencari bahan mentah untuk industri
3) mencari daerah untuk memasarkan hasil industri
4) menyebarkan agama atau ideologi
Dari data di atas yang merupakan tujuan imperialisme modern adalah.
A. 1)dan2)
B. 1)dan3)
C. 2) dan 3)
D. 2)dan4)
E. 3)dan4)

14. Lahirnya pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh peristiwa di Indonesia dan peristiwa di
Iuar Indonesia. Peristiwa di dalam negeri disebut factor intern sedang penistiwa di Iuar Indonesia
disebut factor ekstern. Faktor intern yang membantu bertambah suburnya paham kebangsaan
Indonesia, adalah.
A. munculnya golongan cendikiawan
B. berkembangnya liberalisme pemerintah Belanda
C. Iahirnya pergerakan nasional India
D. kemenangan Jepang dalam perang dengan Rusia 1905
E. makin membaiknya taraf hidup rakyat pribumi.

15. Sistem sewa tanah yang diberlakukan pada masa pemerintahan Thomas Stamfort Raffles di
Indonesia membawa dampak bagi kehidupan ekonomi masyarakat Indonesia sebagai berikut,
kecuali....
A. rakyat bebas menanam tanaman yang menguntungkan sesuai ketrampilannya
B. rakyat wajib menyerahkan hasil pertaniannya kepada pemenintah kolonial
C. rakyat membayar sewa sesuai aturan yang berlaku tanpa rasa khawatir
D. rakyat tergerak untuk meningkatkan hasil pertaniannya
E. taraf kehidupan rakyat mengalami peningkatan

16. Untuk menyelamatkan pemenintah Belanda dan kebangkrutan, maka Van den Bosch
mengusulkan suatu kebijakan yang disebut culuurstelsel, rakyat Indonesia menyebutnya sebagal
sistem tanam paksa. Perhatikan beberapa pokok aturan tanam paksa dan pelaksanaannya di
bawah ini:
No Aturan-aturan Sistem Tanam Paksa Pelaksanaan Tanam Paksa

rakyat diwajibkan menyediakan 1/5 tanah yang digunakan untuk tanaman wajib
1.
tanahnya untuk ditanami tanaman wajib lebih dan 1/5

lahan yang disediakan untuk tanaman lahan yang disediakan untuk tanaman
2.
wajib dibebaskan dari pajak tanah wajib tetap dikenai pajak tanah

kegagalan panen tanaman wajib menjadi kegagalan panen tanaman wajib menjadi
3.
tanggung jawab pemerintah tanggung jawab rakyat/petani
kelebihan hasil panen tanaman wajib kelebihan hasil panen tanaman wajib
4.
akan dikembalikan kepada rakyat/petani diambil oleh pemerintah Belanda

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa....


A. aturan-aturan sistem tanam paksa sangat memberatkan rakyat
B. pelaksanaan sistem tanam paksa meningankan rakyat
C. aturan dan pelaksanaan sistem tanam paksa sangat sesuai
D. pelaksanaan sistem tanam paksa bertolak belakang dengan aturan-aturannya
E. pelaksanaan sistem tanam paksa meningkatkan kesejahteraan rakyat

17. Memasuki abad ke-20 perjuangan bangsa Indonesia mengalami perubahan dengan munculnya
berbagai organisasi pergerakan nasional. Setiap organisasi pergerakan menempuh strategi
perjuangan masing-masing. Perhatikan data-data mengenai organisasi-organisasi pergerakan
nasional berikut:
N Tahun
Nama Organisasi Pemimpin
o
1 Sarekat Islam 1912 HOS Tjokroaminoto
2 Indische Partij 1912 3 Serangkai
3 PNI 1927 Ir. Soekarno
4 Parindra 1935 Soetomo
5 Partindo 1931 Sartono
Dari data di atas, organisasi pergerakan nasional yang bersifat radikal terhadap kekuasaan Belanda
di Indonesia adalah.
A. 1),2)dan3)
B. 1),3)dan5)
C. 2),3)dan5)
D. 3), 4) dan 5)
E. 1),4)dan5)

18. Perhimpunan Indonesia (1916) yang terdiri dari mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri
Belanda menyadari bahwa mereka harus menjadi penggerak untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia. Dengan bekerja sama dengan pemuda bangsa lain, mereka menghimpun kekuatan
untuk melawan penjajah. Apa yang menjadikan organisasi tersebut dianggap memegang peranan
penting bagi perjuangan kebangsaan Indonesia saat itu?
A. Organisasi tersebut bekerjasama bangsa lain menentang penjajah.
B. Memperjuangkan terciptanya kesatuan nasional dan solidaritas.
C. Kembali ke Indonesia dan memimpin perlawanan terhadap Belanda.
D. Mereka mengirim anggotanya menjadi Dewan Rakyat (Volksraad).
E. Menerbitkan surat kabar yang berisi ajakan menentang penjajah.

19. Dr. Wahidin Sudirohusodo merasa prihatin terhadap kemiskinan, kebodohan dan
keterbelakangan bangsanya. Ia bercita-cita mendirikan studi fund untuk membiayai pendidikan
para pemuda yang memiliki kecerdasan yang tidak didukung biaya yang memadai. Pada tahun
1906 dan 1907 Wahidin melakukan perjalanan keliling pulau Jawa untuk menghimpun dana
pendidikan. Usahanya mendapatkan simpati dari banyak kalangan utamanya para siswa STOVIA
Jakarta. sehingga tanggal 20 Mei 1908 didirikan suatu perkumpulan yang dinamakan Budi
Utomo. Organisasi tensebut antara lain bertujuan
A. membangkitkan budaya Jawa melalui perididikan
B. memerangi kemelaratan melalui pendidikan
C. menentang kebijakan pemerintah Belanda
D. menentang diskriminasi di bidang pendidikan
E. memberikan pengajaran model Barat kepada pribumi

20. Pada masa awal pendudukan Jepang di Indonesia, para tokoh pergerakan nasional bersikap
kooperatif terhadap Jepang. Hal ini terbukti dengan dibentuknya organisasi Pusat Tenaga Rakyat
(Putera) oleh Jepang yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Jepang berharap onganisasi tersebut dapat
dijadikan alat untuk mendukung perang Jepang di Pasifik. Namun kenyataan sebaliknya, para
tokoh memanfaatkan organisasi tersebut untuk
A. menanamkan semangat nasionalisme untuk mewujudkan Indonesia merdeka
B. melakukan gerakan di bawah tanah untuk berbalik menyerang Jepang
C. mempelajari strategi yang dilakukan Jepang dalam menghadapi Sekutu
D. menduduki posisi dalam pemenintahan pendudukan Jepang di Indonesia
E. mendapat simpati dalam upaya mempengaruhi kebijakan pemerintah Jepang

21. Peran serta golongan pemuda dalam organisasi bentukan pemerintah pendudukan Jepang, baik
organisasi militer maupun organisasi semimiliter, ternyata membawa dampak positif bagi Bangsa
Indonesia, yaitu
A. mempersiapkan diri sebagai bangsa yang akan merdeka
B. membentuk angkatan perang Republik Indonesia
C. sebagian golongan pemuda memperoleh pendidikan militer
D. mempertahankan tanah air agar tidak dikuasai bangsa Barat
E. mendapat bantuan dalam menghadapi perang Asia Pasifik

22. Melalui Konvensi di London tahun 1848, Belanda mendapatkan kembali wilayah Indonesia,
tetapi keadaan keuangan negeri Belanda mengalami difisit anggaran dan hutang luar negeri
menumpuk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka pemenintah Hindia Belanda
melakukan kebijakan
A. melakukan sistem sewa tanah kepada pribumi
B. menjual tanah kepada kaum partikelir
C. memaksimalkan hasil bumi di tanah jajahan
D. memaksimalkan hasil pertanian dan perikanan
E. memaksimalkan perdagangan hasil bumi

23. Setelah kebijakan politik tanam paksa di Indonesia dihapuskan, pemerintah kolonial, Pemerintah
Kolonial Belanda memberlakukan politik pintu terbuka. Kebijakan politik yang dikenal
liberalisasi ekonomi ini memberi kesempatan kepada pihak penguasa swasta asing untuk...
A. mengeksploitasi sumber daya manusia Indonesia
B. membentuk pemerintahan baru di Indonesia
C. mendirikan bank-bank di Indonesia
D. menanamkan modalnya di Indonesia
E. melakukan kerja sama dengan raja setempat

24. “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Makna penggalan
pernyataan Prokiamasi Kemerdekaan Indonesia tersebut bagi bangsa Indonesia adalah
A. masyarakat dapat mengambil alih seluruh persenjataan Jepang di Indonesia
B. saatnya membangun kehidupan baru yang merdeka, bersatu, dan berdaulat
C. Jepang telah memenuhi janji kemerdekaan kepada masyarakat Indonesia
D. Indonesia segera menyusun pemerintahan dan ketatanegaraan yang baru
E. prokiamasi kemerdekaan merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia
25. Awal tahun 1944, Jepang mulai kalah di berbagai front pertempuran melawan sekutu. Pemerintah
Jepang memberi janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji ini dibuktikan, yaitu pada
bulanMaret pemerintah Jepang mendirikan BPUPKI. Semua ini dilakukan pemerintah Jepang
dengan tujuan.

A. agar rakyat Indonesia mau membantu Jepang memenangkan perang Asia Timur Raya.
B. menyelidiki syarat-syarat dan kelengkapan-kelengkapan Negara merdeka.
C. supaya Indonesia menjadi Negara yang merdeka, sejajar dengan Negara-negara merdeka
Iainnya.
D. Jepang sebagai saudara tua yang benan-benan memberikan kemendekaan kepada bangsa
Indonesia.
E. Jepang tetap menjadi pemimpin Negara-negana Asia Timur Raya

26. Setelah prokiamasi kemendekaan tanggal 17 Agustus 1945, PPKI menggelar sidang yang
diselengganakan tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945 dengan tujuan untuk
A. membentuk lembaga-lembaga Negara
B. menyambut prokiamasi kemerdekaan
C. menyusun pemenintahan bentukan Jepang
D. menyambut kedatangan sekutu
E. pembentukan Negara RIS

27. Dinamika kehidupan politik pada masa awal kemerdekaan diwarnai masa-masa pelaksanaan
Demokrasi Liberal. Pada masa ini pemerintahan RI berbentuk parlementer, dimana kedaulatan
rakyat disalurkan melalui wakil-wakil partai politik yang menduduki parlemen. Salah satu ciri
masa pemerintahan tersebut adalah seringnya terjadi pergantian kabinet yang disebabkan oleh
A. mosi tidak percaya anggota parlemen terhadap kinerja kabinet
B. kabinet terdiri dari orang-orang yang tidak ahli dalam bidangnya
C. sikap apatis para anggota kabinet terhadap upaya pembangunan
D. pemerintah mencurahkan perhatian pada upaya pembebasan Irian Barat
E. seringnya terjadi pemberontakan menyita perhatian anggota kabinet

28. Orde Baru untuk mengembalikan citra Indonesia di mata dunia antara lain dengan
A. menyetujui pembentukan negara federal Malaysia
B. mencari dukungan dari negara-negara di Asia Tenggara
C. memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia
D. memutuskan hubungan dengan negara berhaluan kiri
E. mempererat hubungan diplomatik dengan negara-negara lain

29. Pada saat bangsa Indonesia harus berjuang mempertahankan kemerdekaan, muncul gerakan
separatis yang dipelopori oleh Soekadji Maridjan Kartosoewirjo. Gerakan ini dinamakan DI/TIl,
yang bermula dari Jawa Barat lalu menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Munculnya
gerakan ini, selain banyaknya pasukan Kartosoewirjo yang teranulir karena kebijakan Rera, juga
kecewa terhadap pemerintah RI, sebab…
A. tidak mengakomidir pasukannya
B. tunduk terhadap perundingan Renville
C. pasukannya tidak diakui pemerintah RI
D. bersekutu dengan kekuatan Belanda
E. menguntungkan perjuangan rakyat RI
30. Pada bulan Januari 1966, terjadi aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan masyarakat yang
menuntut pembubaran PKI sebagai dampak terjadinya G3OS/PKI pada bulan September 1965.
Aksi yang menelan korban jiwa dari pelajar dan mahasiswa di Jakarta dan Yogyakarta tersebut,
menimbulkan tekanan yang berat bagi pemerintah saat itu yang segera mengambil sikap antara
lain....
A. menangkap seluruh anggota dan simpatisan PKI yang ada
B. melakukan perombakan terhadap susunan Kabinet Dwikora
C. menurunkan harga bahan pokok melalui operasi pasar
D. mengadakan sidang istimewa MPRS menurunkan presiden
E. menugaskan Pangkopkamtib saat itu untuk mengamankan negara

31. Proklamasi kemerdekaan menandai Iahirnya Negara baru, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sebagai sebuah negara bangsa Indonesia harus membentuk pemenintahan.
Pembentukan perangkat pemenintahan dilakukan melalul sidang PPKI tanggal 18, 19, dan 22.
Pada sidang PPKI yang pertama tanggal 18 Agustus 1945 agendanya. antara lain
A. pengesahan undang-undang dasar negara
B. pembentukan kementerian/departemen
C. pembagian wilayah Republik Indonesia
D. pembentukan Badan keamanan rakyat
E. pembentukan Komite Nsional Indonesia

32. Rakyat Bandung menyikapi ultimatum Sekutu dengan aksi bumi hangus pada malam hari tanggal
23 Maret 1946. Aksi bumi hangus tersebut dilakukan agar
A. pasukan Sekutu meninggalkan wilayah Bandung
B. rakyat Bandung aman dari kejaran pasukan Sekutu
C. Sekutu tidak dapat memanfaatkan infrastruktur kota Bandung
D. rakyat Bandung dapat merebut persenjataan pasukan Sekutu
E. tentara republik Indonesia dapat menyerang balik pasukan Sekutu

33. Pembangunan pendidikan merupakan prionitas pembangunan nasional pada masa Orde Baru.
Salah satu fokus pembangunan pendidikan yang diprioritaskan pemerintah Orde Baru dalam
pembangunan lima tahun (pelita) V adalah
A. mencanangkan program wajib belajar bagi anak usia 6 — 12 tahun
B. merintis program wajib belajar untuk sekolah lanjutan tingkat pertama
C. membangun sekolah dasar hinga kedaerah-daerah pelosok
D. memberikan dana bantuan kepada anak yang berasal dan keluarga yang kurang
E. meluncurkan program kartu Indonesia pintar bagi keluarga kurang mampu

34. Bukti bahwa Indonesia sebagai anggota ASEAN telah melaksanakan politik luar negeri yang
bebas aktif antara lain turut serta berpartisipasi dalam meredakan pertikaian antarfaksi di
Kamboja pada tahun 1988 dengan cara
A. memberi bantuan senjata kepada kelompok independen
B. mengirim pasukan Garuda sebagai pasukan Dewan Keamanan PBB
C. memberi bantuan ekonomi dan obat-obatan bagi rakyat Kamboja
D. menyediakan tempat untuk pelaksanaan Jakarta In formal Meeting
E. menjadi penengah antara keempat faksi yang sedang bertikai

35. Perhatikan pernyataan dibawah ini:


1) Partai Muslimin Indonesia ( Parmusi)
2) Partai Nasional Indonesia (PNI)
3) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
4) Partai sarikat Islam Indonesia (PSII)
5) Ikatan pendukung kemerdekaan Indonesia
Peleburan partai politik yang dilaksanakan melalui sidang umum MPR tahun 1973, sebagai
peserta pemilu hingga tahun 1997. Partai politik yang tergabung dalam Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) terdapat pada nomor
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 1), 3), dan 4)
D. 2), 3), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

36. Perhatikan pernyataan benikut:


1. Membentuk komisi penberantasa korupsi dan pengadilan tipikor
2. Mereorganisasi birokrasi dan memisahkan Polri dan TNI
3. Mengakhiri kerjasama dengan IMF dan membubarkan badan penyehatan perbankan nasional
4. Menyelenggarakan jajak pendapat untuk menentukan nasib rakyat Timor Timur
5. Memberikan otonomi khusus kepada Aceh dan Papua Barat yang sedang dilanda konflik
Kebijakan pemerintahan presiden Megawati Soekarno Putri dalam mengatasi krisis ekonomi dan
politik yang melanda Indonesia sejak awal reformasi terdapat pada angka
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 4)
C. 1), 3), dan 5)
D. 2), 3), dan 5)
E. 2), 4), dan 5)

37. Gerakan reformasi di Indonesia tahuri 1998 merupakan gerakan untuk memperbaiki tatanan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Penyebab utama terjadinya gerakan ni adalah
A. presiden yang terlalu lama berkuasa
B. utang luar negerl yang semakin banyak
C. ketidakadilan di berbagai bidang kehidupan
D. keinginan mengganti kedudukan presiden
E. munculnya golongan-golongan oposisi

38. Perhatikan nama tokoh-tokoh pada tabel berikut


No X Y
1 Cosmas Batubara Emil Salim
2. Budiman Sujatmiko Akbar Tanjung
3 Yusuf Wanandi Elang MuliaLlesmana
4 Hafidin Royan Sofyan Wanandi
Berikut adalah mahasiswa angkatan ‘66 yang berperan penting dalam membangkitkan gerakan
mahasiswa secara nasional. Tokoh yang termasuk angkatan 66 terdapat pada
A. Xl, X2, X3, dan Y4
B. X1, X3, Y2 dan Y4
C. X2, X3, Y1, dan Y4
D. X2, X3, Y2, dan Y4
E. X3, X4, Y3, dan Y4

39. Pada masa Orde Baru, Golkar adalah salah satu faktor menguatnya peran negara pada masa
Orde Baru. Golkar dapat menjadi organisasi kuat yang mampu mendukung kedudukan Soeharto
karena...
A. berdasarkan Pancasila
B. adanya reward and punishment dari pemerintah
C. kekuatan Golkar yang telah mengakar kuat di masyarakat
D. banyaknya organisasi turunannya
E. Golkar mampu mendekati Soeharto
40. Menanggapi kondisi yang semakin tidak memungkinkan untuk tetap bertahan memerintah,
Presiden Soeharto memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai presiden RI. Istilah yang
digunakan untuk turunnya Soeharto dan jabatan presiden yaitu
A. Lengser kekraton
B. Lengser keprabon
C. Lengser kekulon
D. Lengser kendalan
E. Lengser ke pesaren

B. SOAL URAIAN

41. Pengalaman yang dimiliki oleh suatu masyarakat di masa Iampau merupakan pengalaman yang
bernilai sejarah dan berharga bagi bangsa tersebut pada masa kini. Sebutkan dan uraikan 2 dari 4
kegunaan mempelajari sejarah!
42. Rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap kekuasaan asing, diantaranya adalah
perlawanan yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro di Mataram. Mengapa Pangeran
Diponegoro, melakukan perlawanan terhadap Belanda?
43. Peristiwa Rengasdengklok adalah salah satu peristiwa penting disekitar prokiamasi kemerdekaan
Indonesia. Bagaimana peristiwa Rengasdengklok tersebut terjadi?
44. Awal pemerintahan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia bagaikan bayi yang
baru Iahir, oleh karena itu PPKI melakukan sidang-sidang. Bandingkan hasil sidang PPKI yang
pertama dengan yang kedua?
45. Kemunculan gerakan reformasi dilatarbelakangi oleh terjadinya krisis multidimensi yang
dihadapi Bangsa Indonesia. Mengapa di Indonesia terjadi krisis multidimensi, sehingga
memunculkan gerakan tersebut?
LATIHAN SOAL
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2

A. SOAL PILIHAN GANDA

1. Seseorang mempelajari sejarah pada mulanya berangkat dari kecenderungan membangkitkan


masa lalu untuk dibaca lagi dan dicari unsur-unsur yang berguna untuk kehidupan masa kini dan
masa yang akan datang. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan seseorang
mempelajari sejarah adalah
A. fakta sejarah digunakan sebagai argumentasi untuk meyakinkan orang
B. kehidupan merupakan proses yang bertumpu pada warisan masa lalu
C. mengenal pengetahuan, pengalaman, dan kebijakan antargenerasi
D. kehausan yang muncul untuk mengetahui apa yang tidak diketahui
E. manusia dimanapun tidak boleh melupakan akar budayanya

2. Diawali sambutan oleh Soekarno, dilanjutkan dengan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada pukul 10.00 WIB, kemudian pengibaran bendera merah putih oleh para tokoh
pemuda dan secara spontan yang hadir menyanyikan lagu Indonesia raya. Proklamasi
kemerdekaan merupakan pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia Peristiwa tersebut
menggambarkan runtutan kejadian yang dapat diceritakan kembali dalam ruang Iingkup sejarah
dapat difahami sejarah sebagai...
A. peristiwa
B. kisah
C. ilmu
D. seni
E. cerita

3. Pada tahun 1830 Belanda mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan oleh perang
Diponegoro (1825-1830), disusul kemudian perang Belgia (1830-1831). Untuk mengatasi
kesulitan ini biaya opeasional negeri Belanda beserta program kolonialismenya kemudian
dibebankan diatas pundak masyarakat Indonesia oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch melalui
sistem Cultuurstelsel (tanam paksa). Ia memastikan untuk memperoleh keuntungan harus
diterapkan kembali penyerahan paksa yang telah dipraktikkan VOC. Namun bukan dalam bentuk
uang melainkan berupa tenaga kerja untuk menanam tanama yang laris dipasaran Eropa seperti
kopi, teh, tebu, indigo, dan nila. Pada tanggal 17 Januari 1832 Van Den Bosch diangkat sebagai
Komisari Jnderal sehinga kekuasaannya semakin besar. Dasar dasar sistem tanam paksa pun
diundang-undangkan empat tahun kemudian dalam staatblad No. 22 tahun 1834. Ketentuan-
ketentuan tersebut tampaknya tidak terlalu memberatkan rakyat, namun dalam praktiknya sistem
tanam paksa sering menyimpang jauh dai ketentuan. Pada dasarnya seluruh sistem ini
dilaksanakan berdasarkan paksaan dan atas ke bawah.

Dari rangkaian peristiwa tersebut nampak adanya keterkaitan antar peristiwa. Satu peristiwa
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perisiwa yang lain. Dalam konsep berfikir sejarah Peristiwa
peristiwa yang memanjang dalam waktu yang lama yaitu konsep...
A. alur cerita
B. kronoIogi
C. sinkronis
D. diaknonis
E. anaknonis
4. Pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 04.30 waktu Jawa sekelompok pemuda membawa Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta ke luar kota menuju Rengasdengklok, sebuah kota kawedanan di
pantal utara Kabupaten Karawang. Rengasdengklok dipilih karena faktor keamanan dan Ietaknya
yang tidak jauh dan jalur menuju Jakarta. Para pemuda mendesak kedua tokoh ini segera
memproklamirkan kemerdekaan lndonesai dan menjauhkan dari pengaruh golongan tua yang
cenderung menunggu untuk waktu pelaksanaan proklamasi kemerdekaan”…
Dari wacana tersebut peristiwa Rengasdengklok untuk mengamankan Ir. Sukarno dan Moh. Hatta
sangat memperhatikan faktor waktu, yaitu....
A. adanya pasukan peta yang siap mengamankan kedua tokoh ini
B. di daerah pinggiran kota Jakarta
C. kekhawatiran kedua tokoh akan terpengaruh oleh golongan tua
D. Jepang sudah menyatakan menyerah tanpa syarat kepada sekutu menyebabkan kekosongan
kekuasaan
E. keinginan golongan muda untuk segera memprokiamirkan kemerdekaan

5. Perhatikan periodisasi jaman batu dan ciri-cirinya


No Zaman Ciri – ciri
1 Paleolithikum Manusia purba hidup berpindah-pindah
2 Mesolithikum Manusia purba sudah hidup setengah menetap
3 Neolithikum Manusia purba sudah mengenal kepercayaan
4 Megalithikum Terdapat bangunan pemujaan dan batu besar
5 Muncul golongan undagi yang terampil melakukan pekerjaan tangan
Perundagian
membuat alat dari logam

Pasangan yang tepat antara zaman dan ciri-ciri kehidupan pada masanya ditunjukkan oleh nomor
A. 1), 2), dan 5)
B. 1), 4), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

6. Kedatangan agama Hindu ke Indonesia dijelaskan oleh para ahli dalam beberapa teori. Dari teori-
teori tersebut secara umum terbagi menjadi dua cara pandang yakni yang menonjolkan peran
bangsa India dan peran bangsa Indonesia sendiri. Sedangkan kedatangan agama Buddha ke
Indonesia melalul misi khusus yaitu Dharmaduta. C.C Berg, J.L Moens berteori bahwa masuknya
agama Hindu lebih didominasi oleh peran golongan bangsawan atau prajurit dari India yang lari
dari kekacauan politik di sana, teori ini kita kenal dengan teori...
A. arus balik
B. waiysa
C. brahmana
D. sudra
E. ksatria

7. Dalam konsep agama Hindu terdapat pengelompokan masyarakat berdasarkan kasta atau status
sosialnya. Ada empat kasta yaitu kasta Brahmana, Ksatria, Waisya, dan sudra. Namun di
Indonesia keberadaan kasta itu kurang begitu kuat, hal ini nampak dalam peggambaran dalam
cerita wayang yakni dengan munculnya tokoh punakawan. Punakawan adalah gambaran rakyat
namun dekat dengan pemimpinnya. Konsep kasta kurang begitu mengakar di Indonesia karena
A. latar historis masyarakat Indonesia yang kesukuan dengan sistem paguyuban
B. konsep kasta terlalu kaku dalam membagi masyarakat
C. masyarakat Indonesia kurang terbiasa dengan adanya kasta
D. munculnya agama Buddha yang tidak mengenal kasta
E. sistem kerajaan yang terlalau menonjolkan keturunan.

8. Sejak masuknya budaya Hindu-Buddha di Nusantara, banyak bermunculan kerajaan Hindu-


Buddha khususnya di jalur perdagangan India dan Cina yaitu Sumatera dan Jawa. Namun pada
umumnya puncak kejayaan kerajaan-kerajaan tersebut hanya terjadi pada masa pemerintahan raja
tertentu, setelah raja wafat umumnya pergantian tampuk kekuasaan raja sering terjadi. Hal ni
terjadi karena...
A. terjadinya perebutan kekuasaan antara keturunan raja
B. raja tidak menyiapkan pengganti sebelum wafat
C. campur tangan kekuasaan asing dalam kerajaan
D. seringnya terjadi pemberontakan di wilayah kerajaan
E. kerajaan besar umumnya mengambil alih kerajaan kecil

9.

Konsep bangunan suci agama Islam adalah masjid. Kosep bangunan suci tradisi megalithik
adalah punden berundak (gunung). Perpaduan dua unsur konsep bangunan suciini terwujud
dalam ciri khas atap masjid kuno Indonesia, yaitu atap bersusun atau bertumpuk yang sekilas
seperti atap pada pura di Bali. Atap bersusun seperti pada masjid Demak tersebut kita kenal
dengan nama
A. atapjoglo
B. atap setangkep
C. atap tumpang
D. atap panggang pe
E. atap limasan

10. Seni bangunan Islam selain masjid yang juga menonjol adalah menara sebagai tempat yang
digunakan muadzin untuk mengumandangkan adzan sebagai tanda waktu sholat. Contohnya
menara masjid Kudus yang bentuknya mirip dengan Candi. Masjid yang tidak memiliki menara
memiliki alat khusus untuk memanggil jamaah yang akan menunaikan sholat. Alat pengganti
menara seperti yang ada di kienteng kita kenal dengan nama
A. pengeras suara
B. bedhug
C. kethongan
D. hio
E. kilin

11. Pada masa pemerintahan Sultan Agung wilayah kekuasaan Mataram dibagi menjadi empat
bagian yaitu kutanegara (ibu kota), negara agung (semacam propinsi atau wilayah yang lebih luas
yang mengelilingi ibukota), mancanegara (wilayah diluar negara agung) dan pesisiran wilayah
disepanjang pantai utara Jawa. Sistem pemerintahan terpusat dengan pola hubungan pusat dan
daerah yang searah. Pada waktu tertentu penguasa daerah menghadap raja dengan membawa
upeti atau pajak sebagai wujud kesetiaan. Bandingkan dengan dengan sistem pemerintahan
otonomi daerah seperti sekarang. Sistem otonomi daerah belum memungkingkan dilaksanakan
pada masa itu. Belajar dari sejarah kendali penuh dari pemerintah pusat sangat dibutuhkan,
mengapa
A. untuk memudahkan dalam menjalankan pemerintahan
B. menjamin kepatuhan daerah dari potensi melepaskan diri
C. merupakan tradisi dalam ranah politik masa lalu
D. Sistem terpusat memungkinkan pengawasan yang mudah
E. sumberdaya penguasa lokal belum mampu mengatur wilayahnya secara mandiri

12. Masuknya agama dan budaya Hindu ke dalam masyarakat Indonesia berpengaruh dalam
kehidupan politik, ekonomi dan sosial budaya. Dampak dari pengaruh Hidu dalam bidang politik
terjadi perubahan sistem pemerintahan menjadi bercorak
A. egaliter
B. absolute
C. monarki
D. feodalistik
E. demokratis

13. Masuknya bangsa barat menyebabkan masuk dan berkembang faham baru antara lain faham
ekonomi merkantilisme. Faham merkantilisme merupakan suatu kebijakan politik-ekonomi, dari
Negara impenialis dengan tujuan...
A. menumpuk kekayaan berupa logam mulia
B. meningkatkan ekonomi rakyat jajahan
C. membuka peluang usaha bagi rakyatnya
D. meperkuat armada perangya
E. menjalin kerjasama antara rakyat dan penjajah

14. Lahir dan berkembangnya pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi beberapa faktor baik dari
dalam dan factor dari luar. Berikut ini adalah aktor dari luar negeri yang mempengaruhi lahirnya
pergerakan kebangsaan Indonesia adalah
A. banyaknya orang yang berhaji
B. berkembangnya paham nasionalisme
C. kemenangan Jepang atas Rusia
D. banyak orang Indonesia belajar di Belanda
E. adanya pemberontakan di India

15. Meningkatnya angka migrasi (transmigrasi) penduduk dari pulau Jawa ke daerah Sumatera Timur
pada masa pemenintahan kolonial Belanda disebabkan oleh..
A. penyempitan areal pertanian di Jawa
B. berkembangnya wabah penyakit di Jawa
C. banyaknya tokoh pergerakan yang dibuang ke Sumatera
D. pembukaan perkebunan perkebunan besar
E. diterapkannya sistem tanam paksa di Jawa

16. Menurut Van Den Bosch, culture stelsel didasarkan atas hukum adat yang menyatakan bahwa
barang siapa berkuasa di suatu daerah, Ia memiIik tanah dan penduduknya. Kerajaan-kerajaan di
Indonesia sudah takluk kepada Belanda. Salah satu maksud dilaksanakan tanam paksa
diIndonesia adalah..
A. mengenalkan berbagai tanaman produksi di Indonesia
B. meningkatkan taraf kehidupan rakyat Indonesia
C. mengisi kas Negara belanda yang kosong
D. tanah Indonesia cocok di Tanami lada
E. para ilmuwan Belanda melakukan riset di Indonesia
17. Persasaan cinta dari semua komponen bangsa terhadap bangsa dan tanah airnya yang timbul
karena kesamaan sejarah, agama, bahasa, kebudayaan. Kondisi politik yang mendorong lahirnya
Pergerakan Nasional Indonesia, yaitu...
A. diskriminasi terhadap ras dan warna kulit
B. diberlakukan kerja paksa bagi rakyat pribumi
C. hilangnya wibawa dan kekuasaaan penguasa pribumi
D. sistem politik tradisional dijaga kelangsungannya
E. hak politik bangsa Indonesia diakomodasikan

18. Strategi yang menjadi dasar perjuangan Partai Nasional Indonesia (1927) dinyatakan secara tegas
dalam dasar perjuangannya yaitu mencapai Indonesia merdeka atas usaha sendiri dan perjuangan
sendiri, dan bersikap non koorperatif dengan pemerintah kolonial Belanda. Salah satu bukti
bahwa organisasi ini berperan penting dalam membangkitkan kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia adalah
A. berhasil mengmntegrasikan partai-partai yang ada ke dalam organisasi Permufakatan
perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia
B. melakukan kritik terhadap pola penjajahan pemerintah Hindia Belanda yang mengakibatkan
penderitaan rakyat
C. mengusulkan pada pemerintah Hindia Belanda untuk menempatkan wakil Indonesia di
parlemen
D. mengadakan kerjasama dengan organisasi Perhimpunan Indonesia yang ada di negeri
Belanda
E. berhasil menjalankan aksi politik sehingga diperolehnya hak-hak politik dalam pemerintah
berdasarkan demokrasi dan nasionalisme

19. Cuplikan tulisan Suwardi Suryaningrat, dalam harian De Expres yang berjudul “Als ik eens
Nederlander was”, (jika aku orang Belanda) berisi kritikan terhadap pemerintah kolonial Belanda
yang akan mengadakan peringatan HUT ke-100 kemerdekaan negeri Belanda yang akan
diadakan di Indonesia. Tulisan tersebut membuat pemerintah kolonial Belanda tersinggung dan
marah sehingga mengambil tindakan.
A. membekukan untuk sementara semua aktifitas kaum pergerakan
B. menangkap dan mengasingkan “tiga serangkai” ke Nusakambangan
C. menangkap dan mengasingkan ‘tiga serangkai” ke negeri Belanda
D. memanggil ketiga tokoh tiga serangkai untuk dilakukan pembinaan
E. tiga serangkai untuk sementara dilarang beraktifitas di pergerakan

20. Pada awal pendudukan militer Jepang di Indonesia banyak didirikan organisasi massa. Salah satu
organisasi yang dibentuk adalah Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Namun bangsa Indonesia tidak
tinggal diam, organisasi ini dimanfaatkan oleh para tokoh nasionalis Indonesia yang diangkat
Jepang menjadi pengurus organisasi tersebut untuk
A. mendapatkan latihan militer dalam upaya berbalik menyerang Jepang
B. mengambil sumber logistik makanan pokok bagi rakyat yang memerlukan
C. mengobarkan semangat nasionalisme dan kemerdekaan rakyat Indonesia
D. mendapatkan persenjataan milik Jepang yang diperlukan para gerilyawan
E. mempersatukan seluruh pemuda yang ada di Jawa untuk melawan penjajah

21. Sistem ekonomi yang diterapkan pemerintah pendudukan Jepang adalah dengan melakukan
perubahan dan sistem ekonomi sentralistik ke sistem ekonomi desentralisasi, atau lebih dikenal
dengan sistem autarki yaitu setiap daerah harus mampu mencukupi kebutuhan ekonomi sendiri.
Hal tersebut sebenarnya memberi contoh kepada bangsa Indonesia dalam hal
A. kerja keras
B. hidup hemat
C. tolong menolong
D. hidup mandiri
E. toleransi

22. Pelaksanaan politik Tanam-Paksa (1830-th 1870) membawa keuntungan sangat besar bagi
pemerintah Belanda. Sebaliknya bagi rakyat Indonesia pelaksanaan Tanam-Paksa secara umum
membawa penderitaan rakyat baik lahir maupun bathin. Namun demikian, ada nilai-nilai yang
positif bagi bangsa Indonesia yaitu
A. mengenal sistem kontrak tanah yang akan ditanami jenis tanaman baru
B. kemakmuran rakyat meningkat dari hasil tanaman kopi, dan tembakau
C. memperoleh kesempatan dalam memasarkan hasil tanam paksa
D. mengenal berbagai jenis tanaman dan cara-cara bercocok tanam yang baik
E. memperoleh pengalaman dalam mengawasi para buruh diperkebunan

23. Irigasi yang dimaksud dalam Trilogi Van Deventer adalah pemerintah Hindia Belanda
membangun saluran irigasi untuk mengairi sawah dan lahan yang rusak akibat tanam paksa,
tetapi dalam pelaksanaan pembangunan saluran irigasi untuk
A. sawah milik pegawai pemerintah
B. lahan-lahan tertentu
C. kepentingan perkebunan
D. fasilitan umum
E. pembangkit listrik

24. “Pemindahan kekuasaan d.I.I. dilaksanakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya’, merupakan
sebagian dari isi proklamasi kemerdekaan Indonesia. Makna dan pernyataan tersebut adalah .
A. dalam waktu yang singkat bangsa Indonesia harus mengambil alih semua aset Jepang yang
ada di Indonesia
B. pemerintah pendudukan Jepang hanya merupakan salah satu mata rantai lahirnya negara baru
Indonesia
C. kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan perjuangan bangsa Indonesia sendiri tanpa bantuan
negara lain
D. dimulainya revolusi Indonesia karena dengan proklamasi perlu dilakukan perubahan
mendasar terhadap ketatanegaraan
E. Indonesia sebagai negara merdeka harus segera meminta pengakuan internasional

25. Pembentukan BPUPKI yang dibentuk pemerintah militer Jepang, mengadakan sidang yang
pertama yang diselenggarakan pada tanggal 29 Mel hingga 1 Juni 1945. Adapun hasil sidang
tersebut adalah.
A. pembentukan PPKI
B. dibentuk panitia Sembilan
C. dasar negara dan RUUD
D. penentuan batas wirayah
E. susunan kabinet

26. Salah satu hasil sidang PPKI tanggal 22 agustus 1945 adalah Partai Nasional Indonesia akan
dijadikan partai tunggal, tetapi dalam pembahasanya dibatalkan, dan dikeluarkan Maklumat
pemerintah no. X tanggal 3 Nopember tentang pembentukan partai-partai politik. Hal ini karena.
A. pembentukan partai-partai politik adalah hal yang wajar dalam Negara yang menganut sistem
demokrasi
B. Belanda memprovikasi dunia luar bahwa Indonesia menganut sistem monopartai
C. telah banyak organisasi massa dan organisasi politik sebelum Indonesia merdeka
D. banyak anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang tidak setuju
E. presiden Soekarno menghendaki sistem pemerintahan menganut kabinet presidensiel

27. Pada masa pemerintahan Demokrasi Liberal, kabinet yang berkuasa umumnya tidak berumur
panjang, sehingga mengakibatkan ketidakstabilan politik dan keamanan dalam negeri. Mengapa
hal tersebut terjadi?
A. Tidak ada kerjasama yang balk antara presiden dan kabinet.
B. Banyaknya aksi protes yang menyebabkan kejatuhan kabinet.
C. Anggota kabinet yang berkuasa tidak ahli dalam bidangnya.
D. Partai mayoritas dalam kabinet hanya mementingkan golongannya.
E. Pengawasan lembaga legislatif terhadap pemerintah sangat lemah

28. Ditetapkannya Malaysia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB setelah Indonesia menyatakan
politik konfrontasinya dengan Malaysia, menyebabkan Indonesia memutuskan hubungan
diplomatik dengan Malaysia dan sekaligus mengundurkan diri dari keanggotaan PBB. Kondisi
tersebut menyebabkan Indonesia dikucilkan dari pergaulan internasional. Upaya yang dilakukan
Indonesia untuk memulihkan kondisi tersebut adalah
A. melakukan kerjasama bilateral dengan negara-negara di Asia Tenggara
B. memperluas hubungan kerjasama dengan negara-negara anggota PBB
C. memprakarsai pembentukan organisasi internasional Gerakan Non Blok
D. menerapkan kembali politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif
E. normalisasi hubungan hubungan diplomatik dengan negara sosialis

29. Semula pasukan Andi Azis (komandan pasukan KNIL) dapat diterima sebagal pasukan inti
APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Tetapi kemudian Andi Azis dan
pasukannya menyatakan keluar dan APRIS dan menyatakan sebagai pasukan bebas, sehingga
dinyatakan sebagai pemberontak, karena
A. rasa tidak puas terhadap pemerintah RIS yang dianggap tidak adil
B. melepaskan diri dari RIS dengan membentuk pemerintahan sendiri
C. ingin menggantikan pasukan APRIS, sekaligus kekuatan utama NIT
D. menolak ekspedisi pasukan dari Jawa dan berbalik menyerang RIS
E. keinginan untuk tetap mempertahankan negara Republik Indonesia Senikat

30. Situasi politik dalam negeri pasca G3OS/PKI menyebabkan keadaan perokonomian Indonesia
yang saat itu semakin memburuk karena inflasi yang sangat tinggi. Pemerintah telah berupaya
mengeluarkan kebijakan untuk mengantisipasi keadaan tersebut, namun kehidupan perekonomian
rakyat semakin menurun. Salah satu kebijakan pemerintah saat itu yang turut berkontribusi
terhadap terjadinya kemunduran perekonomian dalam negeni adalah
A. keputusan pemerintah melakukan sanering
B. melakukan operasi pasar di seluruh wilayah
C. memberi bantuan tunai langsung untuk warga miskin
D. melakukan pinjaman dari luar negeri
E. menurunkan harga-harga bahan pokok

31. Sidang ketiga PPKI dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945, dengan menghasilkan
keputusan diantaranya adalah pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNI). Tugasnya tidak
hanya membantu presiden melainkan berfungsi sebagai
A. badan eksekutif dan memimpin kabinet
B. badan yudikatif dan menangani perkara
C. badan legislatif dan berhak menetapkan GBHN
D. badan eksekutif dan memimpin pemerintahan
E. badan yudikatif dan membuat program kerja

32. Pada taggal 10 Nopember 1945, pasukan tentara Inggris melancarkan serangan berskala besar
terhadap kota Surabaya dengan pengeboman gedung-gedung pemerintahan. Di luar dugaan
Inggris, rakyat Surabaya memberikan perlawanan yang sengit terhadap serangan tersebut.
Keberanian rakyat Surabaya dalam menghadapi pasukan Sekutu menunjukkan bahwa
A. Belanda dan Sekutu sudah melanggar kesepakatan yang telah terjalin
B. Belanda dan Sekutu melanggar ketentuan yang telah ditetapkan SEAC
C. rakyat Surabaya menginginkan surabaya sebagai kota yang berdaulat
D. pertahanan Bangsa Indonesia sangat canggih dalam mempertahankan kemerdekaan
E. rakyat Surabaya memiliki semangat yang yang tinggi dalam mempertahankan kemerdekaan

33. Salah satu kebijakan politik pemerintah Orde Baru adalah penerapan dwifungsi ABRI. Bentuk
pelaksanaan dwifungsi ABRI yang ditetapkan pemerintah Orde Baru adalah
A. memberi tugas kepada ABRI untuk membantu DPR
B. memberi wewenang kepada ABRI untuk mengawasi DPR
C. memasukkan ABRI dalam salah satu fraksi DPR
D. memberikan jatah kursi bagi anggota ABRI di DPR
E. mengizinkan ABRI menjadi anggota DPR

34. Pada awal berdirinya, Gerakan Non Blok lebih banyak diarahkan pada bidang politik. Namun
sejak dibubarkannya Uni Soviet sebagai salah satu negara adidaya, maka sebagai salah satu
pemrakarsa negara Indonesia dan beberapa negara anggota lainnya mengusulkan agar gerakan
tersebut lebih banyak diarahkan pada
A. hak-hak asasi manusia dan peningkatan sumber daya manusia
B. mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan dunia
C. memajukan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan regional
D. menyamakan persepsi upaya perdamaian di kawasan Asia Tenggara
E. menjaga keseimbangan perdagangan antara utara-selatan

35. Perhatikan pernyataan berikut ini:


1) Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)
2) Partai Nasional Indonesia (PNI)
3) Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti)
4) Partai Kristen Indonesia (Parkindo)
5) Ikatan pendukung kemerdekaan Indonesia
Peleburan partai politik yang dilaksanakan melalui sidang umum MPR tahun 1973 sebagai
peserta pemilu hingga tahun 1997. Partai politik yang tergabung dalam Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) terdapat pada nomor
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 2), dan 4)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2), 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

36. Perhatikan pernyatan berikut ini:


1) Pembentukan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK)
2) Pengakuan pemerintah terhadap agama Konghucu
3) Penetapan status Propinsi Aceh menjadi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)
4) Penghapusan Departemen Sosial dan Departemen Penerangan
5) Pembekuan DPR dan MPR
Berikut adalah kebijakan pemerintah pada masa presiden Abdurrahman Wahid pada nomor
A. 1), 2), dan 3)
B. 1), 3), dan 5)
C. 2), 3), dan 4)
D. 2). 4), dan 5)
E. 3), 4), dan 5)

37. Terjadinya krisis ekonomi, sosial, dan politik yang berkepanjangan pada masa Orde Baru,
mendorong terjadinya gerakan reformasi yang dipelopori oleh para mahasiswa, organisasi,
maupun tokoh-tokoh masyarakat. Penyebab utama terjadinya gerakan tersebut adalah
A. adanya ketidakadilan di berbagai bidang kehidupan
B. DPR sebagai wakil rakyat tidak bisa membawa aspirasi rakyat
C. kabinet yang berkuasa tidak dapat bekerja dengan baik
D. adanya tuntutan dari daerah agar presiden segera diganti
E. presiden tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik

38. Perhatikan nama-nama pada tabel berikut:


No X Y
1 Elang Mulia Lesmana Budiman Sujatmiko
2. Hen Hertanto Arif Rachman Hakim
3 Hafidin Royan Hendriawan
Berikut mahasiswa yang tertembak oleh aparat pada tragedi Trisakti terdapat pada nomor.
A. X1,X2,X3, dan Y3
B. X1, X2, X3, dan Y2
C. X1, X2, X3, dan Y1
D. X2, X3, Y1, dan Y2
E. X3,X4,Y2,danY3

39. Menguatnya peran negara di masa Orde Baru secara politik ditandai adanya fusi partai-partai
politik. Partai Politik Demokrasi Indonesia merupakan fusi dari…
A. PNI, Partai Murba, NU, IPKI, PSII
B. PNI, Partai Murba, IPKI, Parkindo, Partai Katolik
C. Partai Katolik, IPKI, PSII, Parkindo, Partai Murba
D. Partal Katolik, IPKI, PSII, Partai Murba, Parkindo
E. Partai Murba, Parkindo, IPKI, NU, PSII

40. Lengser Keprabon adalah langkah Presiden Soeharto dalam menanggapi kondisi yang semakin
tidak memungkinkan bertahan untuk berkuasa.Soeharto menggunakan istilah tersebut, untuk…
A. turunnya Soeharto dari jabatan presiden
B. meresafle kabinetnya
C. mengundang tokoh-tokoh masyarakat
D. menantang para demonstran dari kalangan mahasiswa
E. bertahannya Soeharto dari jabatannya

C. SOAL ISIAN

41. Penelitian sejarah harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan ditakukan dengan cara
yang tepat. Dalam melakukan penelitian sejarah, terdapat beberapa tahapan yang harus
dilakukan. Sebutkan dan uraikan 2 dan 4 tangkah yang harus dilakukan dalam penulisan sejarah
42. Rakyat Indonesia melakukan perlawanan terhadap kekuasaan asing, diantaranya di Aceh adalah
Teuku Umar, Panglima Polim, dan Cut Nya’ Dien. Mengapa mereka melakukan penlawanan
terhadap Belanda?
43. Terdapat perbedaan sikap antara golongan tua dan golongan muda, tentang pelaksanaan
proklamasi pasca menyerahnya Jepang terhadap Sekutu. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
44. Awal pemerintahan Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia bagaikan bayi yang
baru lahir, oleh karena itu PPKI melakukan sidang-sidang. Bandingkan hasil sidang PPKI yang
pertama dengan yang kedua?
45. Salah satu agenda reformasi tahun 1998 adalah penghapusan dwifungsi ABRI. Mengapa
dwifungsi ABRI tersebut, dituntut untuk dihapuskan?

LATIHAN SOAL
UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 3

1. Peristiwa sejarah adalah peristiwa yang ….


(A) abadi, unik, penting
(B) dahsyat, mantap, tidak terlupakan
(C) seru, menggairahkan, tegang
(D) disukai oleh para penguasa
(E) disetujui oleh para pemuka adat dan agama
2. Perhatikan pernyataan berikut!
(1) Menganalisis suatu peristiwa sejarah.
(2) Menghimpun jejak-jejak sejarah.
(3) Mengumpulkan dokumen-dokumen.
(4) Tujuannya mengetahui kejadian berse-jarah masa lampau
(5) Mencari informasi sejarah.
Tahap heuristik dalam penelitian sejarah di-tunjukkan pada nomor ….
(A) (1), (2), dan (3)
(B) (1), (2), dan (4)
(C) (2), (3), dan (4)
(D) (2), (4), dan (5)
(E) (3), (4), dan (5)
3. Perhatikan kejadian–kejadian berikut!
(1) Penemuan internet.
(2) Soeharto menggulingkan Soekarno.
(3) Perang Dunia I.
(4) Perang Dunia II.
(5) Berdirinya Piramid Giza.
Urutan secara kronologis yang tepat adalah ….
(A) 1, 2, 3, 4, 5
(B) 5, 4, 3, 2, 1
(C) 5, 3, 4, 2, 1
(D) 3, 4, 2, 1, 5
(E) 5, 2, 3, 4, 1
4. Revolusi industri baru terjadi pada abad ke-18 di Inggris karena ….
(A) revolusi industri yang terjadi sebelumnya sudah ditelan oleh bencana alam.
(B) hanya keadaan sosial-politik-ekonomi dan kemajuan ilmiah Inggris pada abad ke-18 yang
memungkinkan ditemu-kannya mesin uap. Penemuan inilah yang memulai revolusi
industri
(C) adanya bencana alam di benua Eropa dan Asia, sehingga kemajuan ilmu pengetahuan di
daerah-daerah tersebut menjadi berhenti. Hanya Inggris saja yang mengalami kemajuan di
abad ke-18
(D) pembantaian besar-besaran yang dilaku-kan bangsa Mongol sekitar 500 tahun yang lalu
menghancurkan semua kema-juan ilmu di daerah lain
(E) penduduk Inggris kurang kreatif karena tanahnya tandus
5. Kontroversi G/30/S/PKI disebabkan oleh….
(A) propaganda dan hoaks yang disebarkan para penganut paham komunis
(B) propaganda dan hoaks yang disebarkan para pengikut Soeharto
(C) korupsi di kalangan sejarawan asing
(D) amnesia para saksi mata
(E) disogoknya semua warga Indonesia

6. Perhatikan foto lukisan gua di daerah Sulawesi berikut ini!


Sumber: National Geographic
Lukisan seperti foto di atas adalah salah satu cara orang-orang dari era praaksara untuk
berkomunikasi sebelum mereka menciptakan aksara. Karena itu, aksara paling tua, paling
pertama adalah aksara ….
(A) logographic
(B) syllabary
(C) abjad
(D) alfabet
(E) Finno-Ugric
7. Contoh suku-suku di Indonesia yang meru-pakan keturunan suku Deutero Melayu adalah ….
(A) Jawa, Melayu, Bugis
(B) Kubu, Dayak, Toraja
(C) Cina, Papua, Sasak
(D) Badui, Madura, Dayak
(E) Jawa, Sunda, Cina
8. 08. Teori Brahmana menjelaskan agama Hindu dibawa masuk ke Indonesia oleh para pen-
deta. Dasar teori ini adalah ….
(A) hanya pendeta Hindu yang datang ke Indonesia
(B) hanya pendeta Hindu yang mengerti kitab suci Hindu
(C) dimulainya masa keemasan kasta Brahmana di India
(D) eratnya hubungan antara Kerajaan Cola dengan Sriwijaya
(E) perang antara Kerajaan Cola dengan Sriwijaya
9. Perhatikan ciri-ciri berikut:
(1) Manusia sudah hidup menetap.
(2) Mengenal bercocok tanam.
(3) Hasil budaya berupa kapak persegi.
(4) Hidup berpindah-pindah.
(5) Alat perlengkapan berupa kapak genggam.
Cara kehidupan manusia masa Neolitikum ditunjukkan pada nomor ….
(A) (1), (2), dan (3)
(B) (1), (2), dan (4)
(C) (2), (3), dan (4)
(D) (2), (4), dan (5)
(E) (3), (4), dan (5)

10. Perhatikan foto Masjid Agung Demak berikut ini!


Sumber: Wikipedia
Bentuk masjid agung tersebut tidak mirip dengan bentuk masjid-masjid di Timur Tengah
yang memiliki kubah bawang, lebih mirip dengan bangunan Hindu dan Buddhis.
Hal ini berarti ….
(A) budaya bersifat dinamis, percampuran budaya adalah hal yang biasa
(B) arsitek masjid Demak kurang Islami
(C) budaya Timur lebih bagus daripada budaya Barat
(D) kita harus menjaga budaya kita, jangan sampai tercemar oleh budaya asing
(E) budaya bersifat statis, tak pernah berubah
11. Menurut J.C. Van Leur agama dan kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum
Brahmana. Para Brahmana ini datang di Indonesia atas undangan dari para
penguasa Indonesia sebagai akibat dari kontak perdagangan dengan India. Teori ini dianggap
paling utama dan masuk akal. Dasar pendukung kebenaran teori ini adalah ….
(A) kaum Brahmana sengaja datang untuk me-nyebarkan agama Hindu
(B) para Brahmana merupakan golongan yang menguasai soal keagamaan
(C) kaum Brahmana datang ke Indonesia atas undangan penguasa setempat
(D) kaum Brahmana diutus oleh raja di India untuk ke Indonesia
(E) golongan Brahmana ingin mengajarkan agama Hindu di Indonesia
12. Pada tahun 1357 Masehi, Raja, Permaisuri, dan Putri dari Kerajaan Sunda berangkat ke
Majapahit untuk menikahkan sang Putri dengan raja Hayam Wuruk dari Majapahit. Mahapatih
Gajah Mada menganggap ini adalah kesempatan emas untuk memenuhi sumpah Palapanya,
membuat kerajaan Sunda tunduk secara simbolis: dengan menjadikan sang Putri sebagai tanda
takluk. Rombongan Kerajaan Sunda tidak terima, dan terjadilah bentrokan antara pasukan
Majapahit dengan rombongan Sunda tersebut mengakibatkan tewasnya seluruh rombongan
Sunda.
Pelajaran sejarah dari kejadian ini yang kurang ditekankan adalah ….
(a) Gajah Mada adalah mahapatih terbaik yang dimiliki Majapahit
(b) Penyatuan nusantara oleh Majapahit bukanlah proses damai, tetapi proses berdarah yang
melibatkan tipu-menipu
(c) Pernikahan adalah saat yang tepat untuk menaklukkan negeri lainsebaiknya negeri kecil
tahu diri,
(d) Melupakan harga dirinya, dan berlututmerangkak di hadapan negeri besar yang bisa
membantai mereka tanpa ampun
(e) Penjajah tidak dianggap menjajah selama sang penjajah adalah kerajaan local
13. Kerajaan-kerajaan Samudra Pasai, Demak, Goa, Ternate, dan Tidore mengandalkan
perdagangan sebagai mata pencaharian utama rakyatnya. Hal ini disebabkan oleh ….
(A) karena uang lebih menarik daripada beras
(B) letak kerajaan-kerajaan tersebut berada di pesisir/pantai
(C) karena orang-orang dari suku-suku tersebut lebih suka berdagang daripada bertani
(D) karena adanya bencana paceklik waktu itu
(E) karena adat istiadat mereka mengharam-kan pertanian
14. Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang berdiri sekitar abad
ke-15 Masehi. Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah, putra Raja Majapahit Brawijaya V yang
menikah dengan Putri Campa. Kerajaan Demak membangun perekonomian dari pertanian dan
memperluas wilayahnya dengan menaklukkan pelabuhan-pelabuhan penting di Pantai Utara Jawa
seperti Tuban, Jepara, Sedayu, dan Gresik. Dikuasainya pelabuhan-pelabuhan tersebut membuat
Demak menjadi pelabuhan penghubung dengan Malaka. Dari deskripsi tersebut dapat
disimpulkan bahwa….
(A) daerah pedalaman Demak banyak menghasilkan lada sebagai bahan ekspor yang penting
(B) perekonomian kerajaan Demak berkem-bang ke arah perdagangan maritim dan agraria
(C) Kerajaan Demak ingin merebut Malaka dari tangan Portugis sehingga Demak menjadi
bandar perdagangan yang ramai
(D) letaknya strategis di jalur perdagangan Indonesia bagian Barat dengan Indonesia bagian
Timur
(E) Kerajaan Demak menjadi pusat perdagangan pertama dengan hasil pertanian beras
15. Komoditas apa yang paling dicari oleh orang Eropa di Indonesia di abad 17?
(A) kayu
(B) minyak bumi
(C) emas
(D) rempah-rempah
(E) gula
16. Sebelum datangnya Hindu, Buddha, dan Islam ke Indonesia, masyarakat Indonesia telah
mengenal kehidupan religius untuk bersikap dan berperilaku. Setelah masuknya agama-agama
tersebut, terjadilah interaksi dan memengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia. Salah satu
bentuk perpaduan dari agama lokal dengan agama-agama baru tersebut adalah pertunjukan
wayang yang sanggup bertahan sampai saat ini karena ….
(A) ceritanya selalu berkembang menyesuai-kan kondisi setempat
(B) isi ceritanya banyak menyadur dari buku Mahabarata & Ramayana
(C) pertunjukannya tidak tetap dan bergantung pada kebutuhan masyarakat
(D) fungsi awalnya adalah untuk memuja arwah nenek moyang
(E) banyak digunakan sebagai sarana hiburan dan komunikasi
17. Jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani mengakibatkan hubungan
antara Eropa dan Asia Barat terputus. Dikuasainya Konstantinopel juga berarti berakhirnya
riwayat kekaisaran Romawi, dan melambung tingginya harga rempah-rempah. Selain untuk
mencari rempah-rempah, kedatangan bangsa Eropa ke nusantara juga dilatar belakangi oleh
(A) semangat mewujudkan 3G (Gold, Gospel, Glory)
(B) berakhirnya Masa Kegelapan (Dark Age) di Eropa.
(C) munculnya semangat Renaisans (pencerahan)
(D) memperkenalkan penemuan-penemuan baru
(E) keinginan memperkenalkan budaya Barat ke Indonesia
18. Dari pilihan berikut ini, yang merupakan salah satu tokoh pejuang pendidikan adalah
(A) Amir Syarifuddin Harahap
(B) Ernest Francois Eugene Douwes Dekker
(C) Musso
(D) Chaerul Saleh
(E) Achmad Subarjo
19. Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut ini!
(1) Pemberontakan Supriyadi di Blitar.
(2) Pemberontakan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan.
(3) Perlawanan rakyat Singaparna dipimpin K.H. Zainal Mustofa.
(4) Pertempuran Surabaya.
(5) Bandung lautan api.
Dari kelima peristiwa tersebut, yang merupakan perlawanan terhadap Jepang adalah ….
(A) (1) dan (2)
(B) (3) dan (4)
(C) (1) dan (3)
(D) (4) dan (5)
(E) (1) dan (5)

20. PNI didirikan di Bandung pada tanggal 4 Juli 1924 oleh kaum terpelajar yang dipimpin oleh
Ir. Soekarno. Tujuan organisasi tersebut adalah kemerdekaan Indonesia. Tujuan ini akan
dicapai dengan asas percaya pada diri sendiri. Artinya memperbaiki keadaan politik, ekonomi,
sosial, dan budaya yang dirusak oleh penjajah. Dilihat dari tujuan PNI, maka strategi
perjuangannya adalah ….
(A) bersifat radikal dan menolak kerja sama dengan pemerintah kolonial
(B) bersifat terbuka dan cenderung lunak terhadap pemerintah kolonial
(C) kemerdekaan ekonomi merupakan syarat bagi kemerdekaan politik
(D) kegiatan organisasi kebangsaan mengutamakan perbaikan ekonomi
(E) kemakmuran rakyat merupakan kegiatan utama dari organisasi

21. Peristiwa Rengasdengklok adalah ….


(A) ditulisnya naskah proklamasi di kota Rengasdengklok.
(B) hijrahnya Soekarno dan Hatta ke kota Rengasdengklok
(C) diculiknya Soekarno dan Hatta karena m a sa la h p e rsi ap an p ro kl am a si kemerdekaan
(D) bentrokan terbuka antara laskar rakyat dengan tentara Jepang di daerah Rengasdengklok
(E) lahirnya Republik Indonesia tandingan di kota Rengasdengklok

22. Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena ….


(A) pemerintah pendudukan Jepang hendak mencegah proklamasi kemerdekaan
(B) para pemuda tidak setuju dengan golongan tua yang hendak merdeka secara resmi dengan
dukungan Jepang
(C) PKI hendak memulai revolusi proletar dengan dukungan golongan tua maupun muda
(D) Belanda hendak berunding tentang kembalinya pemerintah Hindia Belanda ke Indonesia
(E) Belanda hendak menyogok tokoh-tokoh nasional Indonesia

23. Penjajahan Jepang terhadap bangsa Indonesia berlangsung tiga setengah tahun. Penjajahan
Jepang di indonesia mengakibatkan kesengsaraan rakyat, baik secara lahir maupun batin.
Meskipun demikian terdapat juga dampak positifnya. Dampak positif masa pendudukan
Jepang atas wilayah Indonesia di bidang politik adalah ….
(A) kebutuhan makanan tercukupi melalui sistem pengerahan tenaga
(B) mendukung semangat anti belanda sehingga tumbuhnya nasionalisme
(C) Jepang memperkenalkan sistem pertanian baru yaitu line system
(D) bangsa Indonesia diperbolehkan menduduki jabatan-jabatan penting
(E) memberi kebebasan bagi bangsa Indonesia menggunakan bahasa Jepang
24. Soeharto membesar-besarkan pentingnya serangan umum satu Maret dan perannya dalam
serangan tersebut karena ….
(A) tidak ada yang dibesar-besarkan!
(B) beliau mau terlihat hebat dan berjasa
(C) usulan Syafruddin Prawiranegara
(D) desakan dari laskar-laskar pejuang danTKR
(E) kehendak dari Amerika Serikat yang ingin membendung pengaruh komunis

25. Pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, para pejuang Indonesia menembus
blokade Belanda dan berhasil mengekspor beberapa komoditas seperti beras dan ganja.
Tujuan dari ekspor ini adalah ….
(A) mendapatkan devisa, yang berguna untuk membeli senjata dan keperluan-keperluan
perang mempertahankan kemerdekaan lainnya
(B) membantu sesama manusia yang berada di negeri lain
(C) mematuhi perjanjian internasional yang ditandatangani selama Perang Dunia II
berlangsung
(D) solidaritas kepada India yang merupakan saudara tua Indonesia, yang memberikan kita
agama Hindu, Buddha, dan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha
(E) mematuhi perintah agama
26. Di masa demokrasi liberal, dibuatlah beberapa kebijakan ekonomi untuk mem-bantu
masyarakat pribumi:
(1) Gerakan Benteng yang memberikan bantuan modal pada para pengusaha pribumi.
(2) Sistem ekonomi Ali-Baba yang mewajib-kan perusahaan-perusahaan untuk mengangkat
warga pribumi sebagai staf.
Sayangnya kebijakan-kebijakan tersebut mengalami kegagalan, penyebab kegagalan-
kegagalan tersebut karena …..
(A) Masyarakat Indonesia kurang pengalaman dibanging dengan pengusaha asing
(B) sabotase oleh pihak anti pemerintah yang ingin menjatuhkan presiden Soekarno dengan
segala cara
(C) konspirasi Yahudi yang kepentingan ekonomi-nya terganggu oleh program-program ini.
(D) belum diterimanya ekonomi syariat oleh masyarakat
(E) tiadanya kepedulian kepada sesama baik di kalangan pemerintah maupun rakyat

27. Blokade ekonomi dilakukan Belanda sejak bulan November 1945. Tindakan itu dilakukan
dengan harapan agar terjadi kegoncangan-kegoncangan sehingga memicu terjadinya krisis
sosial di Indonesia. Pemerintah Indonesia berusaha untuk menembus blokade ekonomi
Belanda dengan cara ….

(A) menjalin hubungan dengan para pengusaha Belanda


(B) mengadakan hubungan dengan pengusaha Amerika
(C) memperkuat daya saing para pengusaha Indonesia
(D) meminta dukungan negara-negara Asia tenggara
(E) memerangi armada Belanda di lautan Indonesia

28. Demokrasi terpimpin Soekarno paling mirip dengan ….


(A) pemerintah Monarki-Komunis di Korea Utara
(B) demokrasi berdaulat ala Vladimir Putin
(C) demokrasi Sosialis ala negara-negara Skandinavia
(D) demokrasi Liberal ala Amerika Serikat
(E) demokrasi langsung ala Yunani kuno.

29. Perhatikan daftar pemberontakan - pemberontakan sebagai berikut:


(1) Angkatan Perang Ratu Adil.
(2) Pemberontakan PKI di Madiun.
(3) Pemberontakan PRRI di Sumatra.
(4) Pemberontakan RMS di Maluku.
(5) Pemberontakan DI/TII di berbagai daerah.

Dari kelima pemberontakan tersebut, pem-berontakan yang dilatarbelakangi faktor ideologi


adalah ….
(A) (1) dan (2)
(B) (3) dan (4)
(C) (1) dan (5)
(D) (2) dan (5)
(E) (4) dan (5)

30. Berbagai pemberontakan di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia, mengancam keutuhan


negara Indonesia. Pemberontakan PKI, APRA, DI/TII, dll akhirnya berhasil diakhiri dengan
operasi militer oleh TNI. Hikmah yang dapat ditarik dari rentetan pemberontakan –
pemberontakan dan penumpasan-penumpasan ini adalah ….

(A) kalau mau protes kepada pemerintah, harus memberontak


(B) kita tak boleh mengritik pemerintah
(C) kita harus memuja presiden kita, setiap waktu, setiap saat, selamanya
(D) tidak semua perang dan kontak senjata itu buruk. Kita harus siap berperang un-tuk
membela hal-hal prinsipiel saat keadaan memaksa
(E) kita harus menyatukan militer dengan politik. Semua pejabat negeri harus berasal dari
kalangan militer aktif agar kita selalu siap sedia menembak mati semua pemberontak
yang mencoba merusak bangsa dan negara kita

31. Setelah peristiwa G/30/S/PKI, banyak orang dibantai karena dituduh PKI oleh lawan-
lawannya. Jarang sekali ada yang memeriksa kebenaran tuduhan tersebut, pihak militer
maupun nonmiliter dengan senang hati membantai semua tertuduh PKI tersebut. Hal ini
disebabkan karena ….
(A) buat banyak pihak berkuasa dan bersenjata, prioritas utama adalah membantai PKI.
Jatuhnya korban tak berdosa tak merugikan para penguasa ini, sehingga mereka tak peduli
(B) semua tuduhan PKI itu benar adanya. Tidak perlu membuang waktu lagi
(C) kalaupun tuduhan itu salah, tokoh nanti mereka akan masuk surga. Biar Tuhan saja yang
sortir
(D) menuduh lalu membantai itu adalah
bagian dari budaya Indonesia. Lihat saja begitu banyak orang dituduh maling lalu dibantai
oleh warga bahkan sampai dibakar hidup-hidup. Sudah bagustertuduh PKI itu
Cumadibantai,bukannya dibakar hidup-hidup
(E) perintah dari bapak pembangunan Soeharto sudah pasti benar

32. Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus menghasilkan beberapa keputusan penting:
(1) Mengesahkan UUD 45.
(2) Mengangkat Soekarno dan Hatta sebagai presiden dan wakil presiden.
(3) Menciptakan Komite Nasional untuk membantu presiden dan wakil presiden
sebelum MPR dibentuk.
Hal ini sungguh berbeda, sungguh kontras, de-ngan gagalnya konstituante menciptakan
Undang–Undang Dasar baru. Perbedaan mencolok ini disebabkan oleh ….
(A) sabotase partai agama saat sidang konstituante
(B) sabotase partai nasionalis saat sidang konstituante
(C) keserakahan para anggota konstituante
(D) adanya tokoh-tokoh karismatik saat sidang PPKI yang berhasi membuat semua pihak yang
berseberanganmenjadi tunduk dan menurut
(E) adanya musuh bersama saat siding P P K I y a n g m e m b u a t s e m u a pihak
mengesampingkan perbedaan kepentingan

33. Perhatikan pernyataan berikut ini:


“Mengkritik presiden Soeharto selama masa Orde Baru berarti bunuh diri politik. Bahkan
terkadang berarti bunuh diri harfiah.”
Pemerintah Orde Baru memastikan kebenaran pernyataan ini karena ….
(A) Soeharto adalah seorang manusia tanpa cela yang tak mungkin membuat salah
(B) Soeharto adalah titisan dewa yang tak boleh dicemari kritik manusia rendahan
(C) ini adalah perintah yang tertulis dalam ramal-an Jayabaya
(D) sudah menjadi tradisi luhur budaya Timur untuk memuja-muja pemimpin
(E) Soeharto merasa tidak aman, merasa semua kritik mengancam kekuasaannya

34. Salah satu sumbangsih terpenting Indonesia dalam hukum internasional adalah "Deklarasi
Juanda" yang mengatur ….

(A) hak untuk merdeka, bebas dari penjajahan yang memerdekakan begitu banyak negara
Asia dan Afrika
(B) garis perbatasan negara -negara kepulauan yang membuat negara-negara kepulauan
menguasai lebih banyak laut daripada negara nonkepulauan
(C) kewajiban untuk menerima pengungsi yang membuat semua negara menerima semua
pengungsi dengan alasan apa pun, bahkan saat mereka tak memiliki paspor
(D) perdagangan bebas antar negara yang dilanjutkan, dan belakangan berevolusi menjadi
WTO
(E) organisasi supranasional di Asia Tenggara yang nantinya menjadiASEAN

35. Peme ri n tah yan g did uku ng ol eh Golkar masih ingin mempertahankan
kemenangannya. Adanya tiga partai yaitu Golkar, PPP dan PDI dianggap tidak dapat
memenuhi aspirasi politik rakyat. Pemerintah juga melakukan tekanan-tekanan terhadap kedua
partai pesaing Golkar. Setelah krisis moneter melanda negara-negara Asia, termasuk Indonesia,
terjadi ketimpangan ekonomi di dalam masyarakat. Hal ini mengakibatkan kepercayaan
terhadap kepemimpinan Soeharto semakin berkurang. Pada bulan Mei 1998, terjadi
demonstrasi yang dilakukan mahasiswa, menuntutpengunduran diri Soeharto.
Akhirnya,
tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundur-kan diri. Alasan Soeharto berhenti karena ….
(A) Presiden Soeharto beserta anggota kabinet tidak dapat memperbaiki keadaan ekonomi
(B) didudukinya gedung MPR & DPR oleh mahasiswa yang memaksa Soeharto turun
(C) beberapa menteri Kabinet Pembangunan VII mengundurkan diri
(D) Presiden Soeharto tidak berhasil menyelesaikan keadaan sosial ekonomi yang memburuk
(E) Soeharto sudah terlalu lama menduduki jabatannya sebagai presiden

36. Rezim Orde Baru memiliki tujuan utama ….


(A) menjalankan Pancasila dan UUD 45 dengan murni dan konsekuen
(B) menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
(C) menjaga ketertiban dan ketentraman bermasyarakat
(D) mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk “tinggal landas”
(E) mengeruk sebanyak mungkin uang dari tanah Indonesia untuk dinasti Soeharto

37. Presiden Soeharto akhirnya mundur pada tahun 1998 karena ….


(A) kejahatan korupsinya ketahuan dan beliau sudah disomasi
(B) alasan kesehatan
(C) demonstra si ma hasi swa akibat berakhirnya kemakmuran ekonomi
(D) perintah dari ibu Tien sang istri tercinta
(E) desakan dari IMF, Bank Dunia, UNESCO, UNICEF, WTO, dll
38. Perhatikan tabel berikut!

Perbedaan antara demonstrasi 1966 dan 1998 dijelaskan dengan benar oleh butir ….
(A) I
(B) II
(C) III
(D) IV

(E) V

39. Di bidang politik, reformasi 1998 menyebabkan kejatuhan Presiden Soeharto. Kejatuhan ini
dilanjutkan dengan demokratisasi, membuat siapapun bisa menjadi presiden Indonesia selama
dia memenuhi syarat untuk menjadi calon presiden, lalu memenangkan pemilu presiden.
Akibatnya ….
(A) Indonesia jadi bangkrut
(B) Indonesia jadi liar, tak terkendali
(C) Indonesia jadi negara termaju di Asia Tengara
(D) Indonesia jadi punya militer terkuat di Asia Tenggara sehingga mampu mengatur SEATO
(E) Indonesia jadi punya mekanisme untuk memperbaiki kesalahan presidennya

40. Perhatikan tabel berikut!

Akibat dari perbedaan sistem pemilu tersebutadalah .…


(A) Indonesia di masa Orde Baru lebih bebas
(B) korupsi di masa Orde Baru lebih mudah
(C) korupsi di masa pascareformasi lebih bebas
(D) semua PNS di masa pascareformasi memilih partai politik presiden yang berkuasa
(E) semua anggota TNI di masa pascareformasi memilih partai politik oposisi

Anda mungkin juga menyukai