OLEH:
Mutmainna : B0521001
Satriani : B0521017
PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh
sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya
bersangkutan.
Perbedaan kualitas sumber daya manusia pada dekade 60-an dengan kualitas sumber daya
manusia pada dekade 80-an di Jepang adalah satu hal yang dapat menjelaskan kemakmuran dan
Kelanjutan pembangunan yang dilakukan di negara kita sekarang hanya dapat dipertahankan
bila kualitas sumber daya manusia yang ada, mendapat perhatian yang serius baik dari
Oleh karena itu, perlu pengembangan sumber daya manusia di negara kita mengingat jumlah
penduduk indonesia yang besar, yang merupakan sumber produktif potensial dapat diubah
menjadi sumber produktif yang nyata. Demikian pula perhatian yang semakin besar di Indonesia
terhadap manajemen oleh lembaga-lembaga swasta diharapkan akan mampu membawa dampak
positif terhadap perkembangan ekonomi dan perusahaan pada masa yang akan datang.
Salah satu cabang manajemen yang khusus menaruh perhatian terhadap sumber daya
manusia adalah manajemen sumber daya manusia. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas
menghadapi tantangan-tantangan?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia Strategic adalah agar pembaca tahu bahwasannya keberhasilan suatu
organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang
tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TANTANGAN-TANTANGAN MSDM
Tujuan dari MSDM sendiri ialah meningkatkan konstribusi suber daya manusia
untuk mencapai tujuan organisasi, yang secara social dan etis dapat
dipertanggungjawabkan. Ini bukan pekerjaan yang mudah sebab seperti yang tersirat,
tujuan tidak hanya untuk kepentingan organisasi semata, tetapi lebih luas lagi
berbagai macam kendala yang dapat bersumber dari luar atau dari dalam organisasi itu
1. Tantangan eksternal
3. Tantangan professional.
B. TANTANGAN EKSTERNAL
bersumber dari lingkungan eksternal, yang dapat menyulitkan dan menghambat usaha
budaya, nilai, usia, tingkat pendidikan, dan kemampuan yang dibawa pegawai
kedlam organisasi mempunyai dampak terhadap MSDM dalam upaya
motivasi kerja yang berbeda. Sebagian orang lebih termotivasi oleh gaji yang
yang lebih besar tehadap pekerjaan. Otonom yang lebih besar berarti harus
member kebebasan yang lebih tinggi terhadap para pekerja dan cakupan
pekerjaan yang lebih luas. Pemberi otonomi lebih besar akan mengakibatkan
sesuatu yang membosankan serta tidak memotivasi para pekerja untuk bekerja
lebih baik. Tantangan yang muncul dari situasi ini adalah timbulnya
dan koordinasi. Di samping itu, aka nada tuntutan yang makin banyak dari
pegawai seperti jalur karier yang lebih tinggi dan gaji yang lebih menantang.
riske, and they are less interested in becoming a manager and moving up the
corporated ladder. (Ketika tenaga kerja yang semakin terdidik, terampil dan
membentuk serikat pekerja memberikan keuntungan bagi manajer sumber
daya manusia, hal ini juga memberi tantangan. Satu kecenderungan utama
suami dan istri untuk bekerja, membawa dampak kepada MSDM, misalnya
dengan jumlah jam kerjanya, sesuai dengan jam kerja yang disepakati. Hal ini
anak-anaknya.
kerja akan mengakibatkan supply atau penawaran tenaga kerja lebih kecil
akan ditemukan berbagai alat yang dapat menggantikan tenaga kerja yang
lebih baik, efektif dan efisien. Hasil ini dapat kita lihat dari sejarah peradaban
manusia, pada saat ditemukan mesin uap hingga komputer, dan kemudian
teknologi komunikasi yang sangat canggih. Pada masa yang akan dating tentu
saja akan ditemukan berbagai teknologi baru yang lebih efisien dan efektif
tersebut untuk proses produksi. Dengan keadaan ini tentu saja program-
The production facility of yesterday, for instans, relied far more on the
sheer physical stamina and strength of its workforce than the highly
abilities and team work. Many companies are force to change the skills and
melalui internet.
yang menurun dan dampak terhadap MSDM dalam penyediaan tenaga kerja.
merekrut cukup banyak tenaga kerja, tetapi bila terjadi perubahan drastis,
masalah besar karena berkaitan dengan biaya tenaga kerja yang tinggi.
Perubahan yang dramatis pada saat ini dan pada masa mendatang cenderung
terjadi dalam:
a. Peningkatan otomatisasi,
kerja,
C. TANTANGAN ORGANISASIONAL
4. Struktur organiasi
Serikat buruh sebagai lembaga yang dibentuk oleh para pekerja, selain
a. Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab setiap jabatan di dalam
organisasi
c. Kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan organisasi pada masa yang akan
dating.
harus ada keterlibatan dari unit lain seperti unit operasi dan pegawai itu
sendiri. Mereka lebih memperhatikan aspek-aspek yang berkaitan
integration that has worked well enough to be considered valid and therefore,
to be taught to new members as the correct way to perciept, think and feel in
sebagai acuan atau cara dalam menghadapi berbagai masalah yang dihadapi,
organisasi bias berbeda dengan yang lain. Budaya itu akan menentukan cara-
kelompok.
organisasi.
4. Struktur Organisasi
yang melapor kepada siap, dan mekanisme korrdinasi yang harus diterapkan.
diduduki oleh karyawan. Dalam hal ini jalur karier diperusahaan lebih sempit.
untuk jenjang karier akin sempit, hal ini dapat mengakibatkan menurunnya
tertentu.
Yang terakhir, disamping dapat memberikan keuntungan bagi
proses politik yang tidak sehat dalam perusahaan, yang dapat memunculkan
D. TANTANGAN PROFESIONAL
pengalaman yang cukup. Staf manajemen sumber daya manusia juag dituntut memahami
E. TANTANGAN INTERNASIONAL
Dunia bisnis sekarang ini seperti halnya bidang lain, sedang dilanda globalisasi.
Dalam hal ini perusahaan tidak hanya lagi melihat kedalam perusahaan berada, tetapi
proses produksinya. Situasi ini timbul akibat dibukanya batas-batas antarnegara dalam
proses pelaksanaan bisnis. Dalam aspek pemasaran, perusahaan melihat ke pasar luar
negeri. Untuk alas an efisiensi dan efektivitas dalam mendapatkan beberapoa factor
pendukung seperti ketersediaan tenaga kerja yang lebih murah dan bahan baku, maka
proses produksi dipindahkan keluar negeri sehingga banyak perusahaan yang memiliki
Missal perbedaan karakteristik antar pegawai yang menyulitkan dalam member motivasi
perdagangan antar Negara memberikan implikasi pada dunia industry saat ini. Implikasi
tersebut tidak hanya pada luasnya pasar produk-produk perusahaan, tetapi juga
multinasional. Salah satu hambatan utama dalam bagi peningkatan akselerasi perusahaan
menyadari bahwa saat ini sumber daya manusia dan modal intelektual (intellectual
capital) merupakan asset yang sangat penting dalam menciptakan keunggulan bersaing
yang langgeng.
multinasional harus mencari pekerja yang bukan saja the right people in the right place,
juga pda waktu yang tepat dan biaya yang tepat. Tantangan yang paling mencolok
adalah bagaimana mendapatkan seorang manajer yang mampu menjalin kerja sama
dalam jaringan yang mendunia (network worldwide). Hanya sedikit perusahaan yang
mampu mencapai hal ini. Kebanyakan perusahaan tersebut memiliki Leadership capital
yang dibutuhkan untuk dapat mengelola pasar mereka yang tersebar didunia. Salah satu
dibuat cenderung terkonsentrasi pada host country. (sumber: Ten Top to Global Human
Resource Strategy, John A. Quelch & Helen Bloom. Disadur dari artikel “Strategy &
ekonomi, politik, hokum, social, dan organisasi dapat mengakibatkan masalah msalaha
seperti biaya tenaga kerja khususnya tenaga kerja terlatih. Peningkatan biaya tenaga
akan mengakibatkan banyak tenaga kerja yang harus diangkat, dan sebaliknya, pada saat
aktivitas menurun, pegawai yang ada menjadi tidak bekrja sementasra mereka harus
diberi gaji. Bila dilakukan pemutusan kerja, merka dapat menuntut uang pesangon
tradisional, yaitu semua pekerja dengan status pegawai full-time, dengan cara
1. Pekerja inti (core worker), yaitu pegawai yang melakukan pekerjaan inti atau kunci.
Mereka ini adalah para pekerja full time, permanen dan pegawai karier, misalnya
pekerjaan inti. Pekerja ini adalah pekerja yang kurang terlatih dan hanya
3. Pekerja luar (external worker), yaitu pekerja dari luar yang mengerjakan pekerjaan-
tenaga kerja, meningkatkan ketersediaan sumber daya manusia untuk aktivitas utama
perusahaan, dan mendorong keamanan kerja bagi pekerja inti. Tetapi, cara tersebut juga
1. Penghematan jangka pendek mungkin akan diperoleh, tetapi untuk jangka panjang
2. Lebih sulit untuk memonitor standar kerja bilamana dilakukan oleh pekerja kontrak
luar untuk mengatasi hambatan-hambatan dari terbatasnya tenaga kerja dan biaya tenaga
kerja. Di samping hal tersebut, telah terjadi pula perubahan-perubahan dalam cara kerja
Yaitu jam kerja yang fleksibel. Konsep ini ada dua jenis yaitu flexible daily hours
Yaitu sistem yang menghapuskan jam kerja tetap dengan member kebebasan
kepada pekerja untuk merencanakan kapan kerja dimulai dan kapan berakhir,
dengan jumlah total kerja per hari yang disepakati antara pegawai dan
perusahaan.
2. Job sharing
Yaitu cara kerja di mana dua atau lebih pekerja bekerja sama atau membagi
dibagi tergantung pada kebutuhan kerja. Jenis pegawai ini biasanya pekerja part-
time.
3. Career break
waktu yang cukup lama, biasanya 2-5 tahun, dengan tidak menerima upah tetapi
masih tetap memiliki hubungan dengan perusahaan, dengan jaminan akan bekerja
kembali ke pekerjaan yang sama. Ini pertama kali diterapkan oleh The National
Westmister Bank di Inggris pada tahun 1981, dengan mengizinkan pegawai laki-laki
dan wanits selama waktu lima tahun untuk mengurus anak-anak mereka dan setelah
4. Sabaticals
Yaitu memberikan izin untuk meninggalkan pekerjaan dalam waktu cukup lama,
yang diberikan kepada pegawai dengan masa kerja tertentu, misalnya setelah
memenuhi masa kerja lima tahun diberikan izin untuk meninggalkan pekerjaan
5. Homeworking
6. Annual hours
Yaitu penentuan kerja tahunan pegawai yang harus diberikan pada perusahaan. Ini
ketidakhadiran.
7. Part-time
Yaitu cara kerja di mana hanya dikontrak untuk beberapa jam. Jenis ini umum
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu proses pemanfaatan SDM secara efektif dan
efisien melalui kegiatan perencanaan, penggerakan dan pengendalian semua nilai yang menjadi
William B. Werther, Jr. dan Keith Davis, Human Resource and Personnel Management
Ibid., hlm. 11
Ibid., hlm. 64
Edgar Schein, Organizational Culture and Leadership (San Francisco: Jossy-Bass, 1989),
hlm.9.
Stephen P.Robbin, Teori Organisas: Struktur, Desain, dan Aplikasi, terj. (Bandung:
Arcan,1994), hlm. 9
Lingkungan organisasi, strategi, ukuran, dan teknologi oleh para ahli dinyatakan sebagai
determinan suatu struktur, dimana dikatakan struktur yang efektif harus didesain sesuai dengan
Derek Torrington dan Tan Chwee Huat, Human Resource Management for Southes Asia
Hariandja Marihot Tua Efendi, Drs., M.Si, Manajemen Sumber Daya Manusia