DISUSUN OLEH:
KELAS D
KELOMPOK 9
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2017
A. DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli :
Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu
alternatif terbaik guna menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan) dengan
cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.
Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.
Selain faktor-faktor diatas, dalam proses pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun
lembaga pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai
berikut :
1. Keadaan internal organisasi: keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada dalam
organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia,
kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan struktur organisasi.
2. Keadaan eksternal organisasi: keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada diluar
organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan: informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan
memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan: hal ini meliputi : kebutuhan, intelegensi,
keterampilan dan kapasitas penilaian.