Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dosen Pengampu : Fereshti Nurdiana Dihan, SE., MM.

DISUSUN OLEH:

KELAS D

KELOMPOK 9

AMALIA MEIDA (16311036)

RISMA SYLVARANI (16311335)

NOVIA TAMARA TOYIB (16311345)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017
A. DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan
final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Definisi pengambilan keputusan menurut para ahli :
Menurut George R. Terry, pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku
(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut James A. F. Stoner, pengambilan keputusan adalah proses yang digunakan
untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan masalah.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu proses
pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk mendapat suatu
alternatif terbaik guna menjawab masalah atau menyelesaikan konflik (pertentangan) dengan
cara / teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak.

B. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Menurut George R.Terry dan Brinckloe, disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi
Pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif
sehingga mudah terkena pengaruh. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis, karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang yang
memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan akan
tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi kini.
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid
dan baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat
lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dibuat itu dengan
rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga memiliki kelebihan
dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada pengambilan
keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis,
lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala
tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
Kejelasan masalah
Orientasi tujuan : kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai
Pengetahuan alternatif : seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya
Preferensi yang jelas : alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria
Hasil maksimal : pemilihan alternatif terbaik didasarkan atas hasil ekonomis yang
maksima.

C. JENIS JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI


Jenis keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut, bagian mana organisasi harus dapat
melibatkan dalam mengambil keputusan dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut
difokuskan. Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya
telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
2. Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.

D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1. Fisik: didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak nyaman, atau
kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku yang menimbulkan rasa tidak
senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang memberikan kesenangan.
2. Emosional: didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu situasi
secara subjective.
3. Rasional: didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi, memahami
situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal: didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan melaksanakan.
Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya melalui kemampuanya dalam
bertindak.
5. Interpersonal: didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar satu
orang keorang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural: didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan mungkin
memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah laku tertentu.

Selanjutnya, John D.Miller dalam Imam Murtono (2009) menjelaskan faktor-faktor yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan adalah: jenis kelamin pria atau wanita, peranan
pengambilan keputusan, dan keterbatasan kemampuan.
Selain faktor-faktor diatas, dalam proses pengambilan keputusan , suatu organisasi maupun
lembaga pendidikan tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu sebagai
berikut :

1. Keadaan internal organisasi: keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada dalam
organisasi tersebut yang meliputi dana yang tersedia, keadaan sumber daya manusia,
kemampuan karyawan, kelengkapan dan peralatan organisasi dan struktur organisasi.
2. Keadaan eksternal organisasi: keadaan ini bersangkut paut dengan apa yang ada diluar
organisasi, seperti keadaan ekonomi, sosial politik, hukum dan budaya.
3. Tersedianya informasi yang diperlukan: informasi yang diperlukan haruslah lengkap dan
memiliki sifat-sifat tertentu sehingga keputusan yang dihasilkan dapat berkualitas dan baik.
4. Kepribadian dan kecakapan pengambil keputusan: hal ini meliputi : kebutuhan, intelegensi,
keterampilan dan kapasitas penilaian.

E. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Proses pengambilan keputusan memiliki berapa tahap :
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah.
Para manager sering menghadapi kenyataan bahwa masalah yang sebenarnya sulit
dikemukaan atau bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah, bukan penyebab dasar.
Para manager dapat mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara. Pertama, manager
secra sistematis menguji hubungan sebab-akibat. Kedua manager mencari penyimpangan
atau perubahan dari yang noirmal.
2. Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
Setelah manajer menemukan dan merumuskan masalah, manajer harus memutuskan
langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali harus menentukan data-data apa yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dan kemudiaan mendapatkan informasi
tersebut.
3. Pegembangan Alternatif-Alternatif.
Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan pertama yang feasibel sering
menghindarkan manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik untuk masalah
manajer.Pengembangan sejumlah alternatif memungkinkan manajer menolak kecnderungan
untuk membuat keputusan terlalu cepat dan membuat keputusan yang efektif. Manager harus
memilih suatu alternatif yang cukup baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau ideal.
4. Evaluasi Alternatif-Alternatif.
Setelah manajer mengembangkan sekumpulan alternatif, mansger harus mengevaluasi
sekumpulan alternati, manager harus mengevaluasi untuk menilai efektifitas etiap alternatif.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik.
Pembuatan keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai alternatif. Alternatif terpilih akan
didasarkan pada jumlah informasi bagi manager dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer.
6. Implementasi Keputusan.
Setelah alternatif terbaik dipilih, para manager harus membuat rencana untuk mengatasi
berbagai permasalahan dam masalah yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.
Dalam hal ini, manager perlu memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian sebagai
konsekuensi dibuatnya suatu keputusan. Disamping itu, pada tahapimplementasi keputusan
manager juga perlu menetapkan prosedur laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan
tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam pembuatan kjeputusan, serta merancang
peringatan dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.
7. Evaluasi Hasil-Hasil Keputusan.
Implementasi keputusan harus selalu dimonitor. Manajer harus meangevaluasi apakah
implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

F. JENIS JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI


Beberapa jenis pengambilan keputusan organisasi, antara lain :
1. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Intuisi
Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif yaitu
mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Pengambilan keputusan
yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat Untuk masalah-masalah yang
dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan yang bersifat intuitif akan
memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini sulit diukur kebenarannya
karena kesulitan mencari pembandingnya dengan kata lain hal ini diakibatkan pengambilan
keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-hal yang lain sering
diabaikan.
2. Pengambilan Keputusan Rasional
Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah masalah yang
dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat
berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan
yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat terlaksana dalam
batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu. Keputusan yang bersifat rasional berkaitan
dengan daya guna. Masalah masalah yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan
pemecahan rasional. Keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih
bersifat objektif. Dalam masyarakat, keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan
optimal masyarakat dapat terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat
itu.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Fakta
Ada yang berpendapat bahwa sebaiknya pengambilan keputusan didukung oleh sejumlah
fakta yang memadai. Sebenarnya istilah fakta perlu dikaitkan dengan istilah data dan
informasi. Kumpulan fakta yang telah dikelompokkan secara sistematis dinamakan data.
Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan dari data. Dengan demikinan, data harus
diolah lebih dulu menjadi informasi yang kemudian dijadikan dasar pengambilan keputusan.
Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu memang
merupakan keputusan yang baik dan solid, namun untuk mendapatkan informasi yang cukup
itu sangat sulit.
4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Pengalaman
Sering kali terjadi bahwa sebelum mengambil keputusan, pimpinan mengingat-ingat apakah
kasus seperti ini sebelumnya pernah terjadi. Pengingatan semacam itu biasanya ditelusuri
melalui arsip-arsip penhambilan keputusan yang berupa dokumentasi pengalaman-
pengalaman masa lampau. Jika ternyata permasalahan tersebut pernah terjadi sebelumnya,
maka pimpinan tinggal melihat apakah permasalahan tersebut sama atau tidak dengan situasi
dan kondisi saat ini. Jika masih sama kemudian dapat menerapkan cara yang sebelumnya itu
untuk mengatasi masalah yang timbul. Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat
dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah. Keputusan yang berdasarkan
pengalaman sangat bermanfaat bagi pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan
untuk memperkirakan apa yang menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah
penyelesaiannya sangat membantu dalam memudahkan pemecaha masalah.
5. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Wewenang
Banyak sekali keputusan yang diambil karena wewenang (authority) yang dimiliki. Setiap
orang yang menjadi pimpinan organisasi mempunyai tugas dan wewenang untuk mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang
efektif dan efisien. Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata akan menimbulkan
sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik dictatorial. Keputusan berdasarkan
wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang
seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

G. PENGARUH PENDEKATAN TRADISIONAL DAN KOMPUTERISASI TERHADAP


KEEFEKTIFAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Peran Sistim Informasi Manajemen (SIM) pada Pengambilan Keputusan


1. Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi
dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman,
perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file
komputer maupun non komputer. Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah
pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah
ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem
Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji
mengenai situasi-situasi yang jelas dan menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi
harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas
agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat
ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan
SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah
metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
2. Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-model
keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-
pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-
altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak
pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model,
dan sistem pencarian kembali data base.
3. Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan
dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan
pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan
penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model
keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur
pemilihan.
4. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap,
kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik lainnya,
serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan.
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman, .yang menyangkut penelitian
lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman disini
mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan
serta pada proses pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil
keputusan, ini merupakan suatu pernyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak
peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan.
Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu,
manusia pengambil keputusan harus selalu menjadi bagian dari suatu pemilihan.
5. Suatu aturan keputusan atau suatu program komputer hanya membantu dengan memberikan
dasar untuk suatu keputusan, akan tetapi pemilihan keputusan dilakukan oleh seorang
manusia. Pernyataan komputer mengambil keputusan pada umumnya didasarkan atas
anggapan bahwa beberapa keputusan dapat diprogramkan, sedangkan keputusan-keputusan
yang lain tidak. Hal ini mengingatkan bahwa klasifikasi tentang keputusan terprogram dan
tidak terprogram sangat penting untuk perancangan SIM.
6. Ada suatu kecenderungan di antara para perancang SIM untuk beranggapan bahwa suatu
database (pusat data) saja akan banyak memperbaiki pengambilan keputusan. Pandangan
demikian sebenarnya telah mengabaikan akan adanya tiga unsur dalam pengambilan
keputusan yang berperan penting, yaitu; data, model atau prosedur keputusan, dan
pengambil keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan dapat diperbaiki dengan data
yang lebih baik, model keputusan yang lebih baik, atau pengambil keputusan yang lebih
baik (lebih terlatih, lebih banyak pengalaman, dan sebagainya).
7. Pada dasarnya, suatu sistem informasi memiliki sifat yang hampir sama dengan sistem
produksi yang mengkonversikan bahan baku menjadi produk yang mungkin langsung
digunakan oleh konsumen atau menjadi bahan baku untuk fase konversi berikutnya. Sistem
informasi mengkonversi data kasar menjadi suatu laporan yang dapat dipakai atau menjadi
input untuk proses lanjutan. Banyak manajemen yang tidak puas dengan sistem informasi
mereka dan secara tajam langsung menyalahkan sistem komputer.

PERANAN SIM DALAM PEMECAHAN MASALAH


Sistem informasi manajemen atau lebih dikenal dengan nama SIM merupakan suatu sistem
yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan
dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan
kata lain teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.
SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Karena sangat
mempengaruhi terhadap maju mundurnya sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu
organisasi yang besar maupun yang kecil pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-
beda, tergantung dari kebutuhan dan masalah yang terjadi pada organisasi tersebut.
Sekarang ini, penerapan SIM dalam suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan
komputer untuk membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang
dibutuhkan.
Informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi
berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah
pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan
bervariasi.
Sistem Informasi Manajemen dalam pemecahan masalah ada 2 dasar yaitu,:
1. Sumber Daya Informasi Seorganisasi
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu cara organisasi untuk menyediakan informasi
dalam rangka pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen format dari
para eksekutif untuk menyediakan komputer sebagai alat bantu bagi manajer untuk
memecahkan masalah.
2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah
Ide utama dibalik S.I.M adalah menjaga agar pasokan informasi mengalir terus ke manajer.
Sistem Informasi Manajemen
Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan yang serupa.
Database berisi data yang dikumpulkan oleh SIA. Data dan informasi diisikan dari
lingkungan. Database digunakan oleh program yang menghasilkan laporan periodik dan
laporan khusus, selain itu digunakan juga oleh model matematika yg menghasilkan
beragam aspek operasi perusahaan. Output SIM digunakan oleh penanggungjawab
pemecah masalah dalam perusahaan, SIM tidak harus memberikan informasi pada
lingkungan seperti halnya SIA.
Manfaat Sistem
1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan rangkaian
alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari alternatif yang
tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2. Sistem informasi manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap
tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan
menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.
3. SIM ini juga sangat membantu untuk mereleasasikan keputusan dalam tindakan dan
mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai